Anda di halaman 1dari 19

Pengertian Pegadaian

◦ Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu
barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seseorang yang berutang
atau oleh seseorang lain atas namanya dan memberikan kekuasaan kepada
orang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut
didahulukan daripada orang-orang berpiutang lainnya
Perusahaan Umum Pegadaian
◦ Perusahaan Umum Pegadaian adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang berfungsi memberikan pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana kredit
kepada masyarakat atas dasar hukum gadai
◦ Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia
yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga
keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat
atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang- undang
Hukum Perdata Pasal 1150
Tugas Pokok
◦ memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar
masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang
cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat
Tujuan Pokok
◦ Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya menyediakan pelayanan bagi
kemanfaatan umum sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip
pengelola. Oleh karena itu, pegadaian pada dasarnya mempunyai tujuan-tujuan
pokok sebagai berikut :
◦ Turut melaksanakan program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman
atas dasar hukum gadai.
◦ Mencegah praktek pengadaian gelap dan pinjaman tidak wajar.
Fungsi Pokok
◦ Fungsi pokok penggadaian adalah sebagai berikut :
1. Mengelola penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai dengan cara
mudah, cepat, aman, dan cermat.
2. Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang menguntungkan
bagi penggadaian maupun masyarakat.
3. Mengelola keuangan, perlengkapan, kepegawaian, pendidikan dan
pelatihan.
4. Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pengadaian.
5. Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelolaan
pegadaian
Stuktur Organisasi Pegadaian
◦ Perum Pegadaian merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bernaung di bawah
Departemen Keuangan. Sehingga, yang berhak mengusulkan pengangkatan dan
pemberhentian anggota Direksinya kepada Presiden adalah Menteri Keuangan.

◦ Selain mengusulkan pengangkatan dan pemberentian dewan Direksi, dalam melaksanakan


fungsi pengawasannya Menteri Keuangan juga dapat mengusulkan pengangkatan dan
pemberentian anggota-anggota Dewan Pengawas (Komisaris) Perum Pegadaian. Menurut
ketentuannya Dewan Komisaris minimal dapat dijabat oleh dua orang dan maksimal lima
orang yang terdiri dari ketua dan anggota. Dewan Komisaris bertanggungjawab penuh atas
pelaksanaan pengawasan kepada Menteri Keuangan. Masa jabatan Dewan komisaris selama
tiga tahun dan dapat diangkat kembali.
Stuktur Organisasi di Perum
Pengadaian
KEGIATAN PEGADAIAN
◦ PENGHIMPUN DANA
◦ PENGGUNAAN DANA
Penghimpunan Dana
◦ Pinjaman jangka pendek dari perbankan
◦ Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar 80% dari total dana jangka
pendek yang dihimpun)
◦ Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekanan, utang kepada nasabah, utang
pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan diterioma dimuka, dan lain-lain)
◦ Penerbitan obligasi
Sampai dengan tahun 1994, Perum Pegadaian sudah 2 (dua) kali menerbitkan
obligasi yang jangka waktunya masing-masing 5 tahun. Penerbitan pertama adalah pada tahun
1993 sebesar Rp 25 miliardan penerbitan yang kedua kalinya adalh pada tahun 1994 juga sebesar
Rp 25 miliar, sehingga sampai tahun 1994 total nilai obligasi yang telah diterbitkan adalah Rp 50
miliar.
◦ Modal sendiri
Penggunaan Dana

◦ Uang kas dan dana likuid lain


◦ Pembelian dan pengadaan berbagai bbentuk aktiva tetap dan inventaris
◦ Pendanaan kegiatan operasional
◦ Penyaluran dana
◦ Investasi lain
Katagori Barang gadai
◦ Pada dasarnya, hampir semua barang bergerak dapat digadaikan di Perum Pegadaian.
Namun ada juga barang-barang bergerak tertentu yang tidak dapat digadaikan. Jenis
barang-barang bergerak yang dapat diterima sebagai barang jaminan di perum pegadaian
yaitu antara lain:
A. Barang-barang perhiasan : emas, perak, intan, mutiara, dan lain-lain.
B. Barang-barang elektronik : tv, kulkas, radio, video, tape, recorder, dan lain-lain.
C. Kendaraan : sepeda, motor, mobil.
D. Barang-barang rumah tangga : barang-barang pecah belah.
E. Mesin : mesin jahit, mesin ketik, dal lain-lain.
F. Tekstil : kain batik, permadani.
G. Barang-barang lain yang dianggap bernilai.
BARANG TIDAK BISA DI GADAI

• Binatang ternak : kerbau, sapi, kambing, dan • Barang-barang seni yang sulit ditaksir.
lain-lain. • Barang-barang yang mudah terbakar.
• Hasil bumi : padi, jagung, ketela pohon, dan • Barang-barang jenis senjata, amunisi.
lain-lain.
• Barang dagangan dalam jumlah besar.
• Barang-barang yang disewa belikan.
• Barang-barang yang cepat rusak, busuk atau • Barang-barang milik pemerintah.
susut. • Barang-barang illegal
• Barang-barang yang amat kotor.
• Kendaraan yang sangat besar.
Pihak yang terlibat dalam
pengadaian:
1. Nasabah
2. petugas taksir
3. kasir
Fasilitas yang diberikan
a. KCA (Kredit cepat aman)
b. Kreasi (Kredit angsuran fidusia)
c. Krasida (Kredit angsuran sistem gadai)
d. Gadai Syariah
e. Jasa Taksiran
f. Jasa titipan
g. Krista (Kredit usaha rumah tangga)
h. Kucica (kiriman uang cara instan, cepat, dan aman)
Prosedur pegadaian
1. Nasabah datang langsung ke pegadaian untuk mendapatkan informasi tentang pegadaian
seperti barang jaminan, jangka waktu pengembalian, jumlah pinjaman, dan bunga
pinjaman.
2. penyerahan barang jaminan disertai bukti diri (KTP) ke bagian penaksir untuk ditaksir
nilai jaminan yang diberikan
3. barang jaminan dilakukan penaksiran oleh penaksir untuk menetapkan nilai taksir barang
4. setelah nilai taksir, kemudian penentuan jumlah pinjaman disertai sewa modal (bunga
pinjaman) kepada calon peminjam.
5. jika nilai disetujui oleh nasabah maka barang jaminan ditahan dan pegadaian akan
mengeluarkan surat bukti gadai
Prosedur pegadaian
PELELANGAN
◦ Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan akan dilakukan
oleh Perum Pegadaian pada saat yang telah ditentukan dimuka apabila
terjadi hal-hal berikut
1. Pada saat masa habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus barang
yang digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena berbagai alasan,
dan
2. Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak
memperpanjang batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan
Hasil pelelangan
◦ Hasil pelelangan barang yang digadaikan akan digunakan untuk melunasi seluruh
kewajiban nasabah kepada Perum pegadaian yang terdiri dari :
1. Pokok pinjaman
2. Sewa modal atau bunga
3. Biaya lelang

◦ Apabila barang yang digadaikan tidak laku dilelang atau terjual dengan harga yang lebih
rendah daripada nilai taksiran yang telah dilakukan pada wal pemberian pinjaman kepada
nasabah yang bersangkutan, maka barang yang tidak laku dilelang tersebut dibeli oleh
negara dan kerugian yang timbul ditanggung oleh perum pegadaian

Anda mungkin juga menyukai