Anda di halaman 1dari 20

PEGADAIAN

KELOMPOK 3

NUR ALISYAH RAHMI RUM (A011201039)

AHMAD SHADIQ ZAINAL (A011201001)

MUH. FIKRI DWI HANDAYANI (A011201063)


Pengertian Pegadaian
Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu
barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seseorang yang berutang atau
oleh seseorang lain atas namanya dan memberikan kekuasaan kepada orang
berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut didahulukan
daripada orang-orang berpiutang lainnya
Perusahaan Umum Pegadaian
• Perusahaan Umum Pegadaian adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
berfungsi memberikan pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana kredit
kepada masyarakat atas dasar hukum gadai
• Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia
yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga
keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat
atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang- undang Hukum
Perdata Pasal 1150
Tugas Pokok
memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai agar masyarakat
tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung
memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat
Tujuan Pokok
Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan
umum sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelola. Oleh karena
itu, pegadaian pada dasarnya mempunyai tujuan-tujuan pokok sebagai berikut :
• Turut melaksanakan program pemerintah di bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman
atas dasar hukum gadai.
• Mencegah praktek pengadaian gelap dan pinjaman tidak wajar.
Fungsi Pokok
Fungsi pokok penggadaian adalah sebagai berikut :
1. Mengelola penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai dengan cara
mudah, cepat, aman, dan cermat.
2. Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang menguntungkan bagi
penggadaian maupun masyarakat.
3. Mengelola keuangan, perlengkapan, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan.
4. Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pengadaian.
5. Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelolaan
pegadaian
Stuktur Organisasi Pegadaian
• Perum Pegadaian merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bernaung di
bawah Departemen Keuangan. Sehingga, yang berhak mengusulkan pengangkatan dan
pemberhentian anggota Direksinya kepada Presiden adalah Menteri Keuangan.
• Selain mengusulkan pengangkatan dan pemberentian dewan Direksi, dalam
melaksanakan fungsi pengawasannya Menteri Keuangan juga dapat mengusulkan
pengangkatan dan pemberentian anggota-anggota Dewan Pengawas (Komisaris) Perum
Pegadaian. Menurut ketentuannya Dewan Komisaris minimal dapat dijabat oleh dua
orang dan maksimal lima orang yang terdiri dari ketua dan anggota. Dewan Komisaris
bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan pengawasan kepada Menteri Keuangan.
Masa jabatan Dewan komisaris selama tiga tahun dan dapat diangkat kembali.
Stuktur Organisasi di Perum Pengadaian
KEGIATAN PEGADAIAN
1. Penghimpun Dana
• Pinjaman jangka pendek dari perbankan
• Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar 80% dari total dana jangka
pendek yang dihimpun)
• Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekanan, utang kepada nasabah, utang
pajak, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan diterioma dimuka, dan lain-lain)
• Penerbitan obligasi
Sampai dengan tahun 1994, Perum Pegadaian sudah 2 (dua) kali menerbitkan obligasi yang
jangka waktunya masing-masing 5 tahun. Penerbitan pertama adalah pada tahun 1993 sebesar Rp
25 miliardan penerbitan yang kedua kalinya adalh pada tahun 1994 juga sebesar Rp 25 miliar,
sehingga sampai tahun 1994 total nilai obligasi yang telah diterbitkan adalah Rp 50 miliar.
• Modal sendiri
2. Penggunaan Dana
• Uang kas dan dana likuid lain
• Pembelian dan pengadaan berbagai bbentuk aktiva tetap dan inventaris
• Pendanaan kegiatan operasional
• Penyaluran dana 
• Investasi lain
Katagori Barang gadai
Pada dasarnya, hampir semua barang bergerak dapat digadaikan di Perum Pegadaian.
Namun ada juga barang-barang bergerak tertentu yang tidak dapat digadaikan. Jenis
barang-barang bergerak yang dapat diterima sebagai barang jaminan di perum
pegadaian yaitu antara lain:
a. Barang-barang perhiasan : emas, perak, intan, mutiara, dan lain-lain.
b. Barang-barang elektronik : tv, kulkas, radio, video, tape, recorder, dan lain-lain.
c. Kendaraan : sepeda, motor, mobil.
d. Barang-barang rumah tangga : barang-barang pecah belah.
e. Mesin : mesin jahit, mesin ketik, dal lain-lain.
f. Tekstil : kain batik, permadani.
Barang-barang tidak bisa gadai
• Binatang ternak : kerbau, sapi, • Barang-barang seni yang sulit
kambing, dan lain-lain. ditaksir.
• Hasil bumi : padi, jagung, ketela • Barang-barang yang mudah
pohon, dan lain-lain. terbakar.
• Barang dagangan dalam jumlah • Barang-barang jenis senjata,
besar. amunisi.
• Barang-barang yang cepat rusak, • Barang-barang yang disewa
busuk atau susut. belikan.
• Barang-barang yang amat kotor. • Barang-barang milik pemerintah.
• Kendaraan yang sangat besar. • Barang-barang illegal
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PEGADAIAN
1. Nasabah
2. petugas taksir
3. kasir
FASILITAS YANG DIBERIKAN PEGADAIAN
a. KCA (Kredit cepat aman)
b. Kreasi (Kredit angsuran fidusia)
c. Krasida (Kredit angsuran sistem gadai)
d. Gadai Syariah
e. Jasa Taksiran
f. Jasa titipan
g. Krista (Kredit usaha rumah tangga)
h. Kucica (kiriman uang cara instan, cepat, dan aman)
Prosedur pegadaian
1. Nasabah datang langsung ke pegadaian untuk mendapatkan informasi tentang
pegadaian seperti barang jaminan, jangka waktu pengembalian, jumlah
pinjaman, dan bunga pinjaman.
2. penyerahan barang jaminan disertai bukti diri (KTP) ke bagian penaksir untuk
ditaksir nilai jaminan yang diberikan
3. barang jaminan dilakukan penaksiran oleh penaksir untuk menetapkan nilai
taksir barang
4. setelah nilai taksir, kemudian penentuan jumlah pinjaman disertai sewa modal
(bunga pinjaman) kepada calon peminjam.
5. jika nilai disetujui oleh nasabah maka barang jaminan ditahan dan pegadaian
akan mengeluarkan surat bukti gadai
Prosedur pegadaian
PELELANGAN
Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan akan dilakukan oleh
Perum Pegadaian pada saat yang telah ditentukan dimuka apabila terjadi hal-hal
berikut :
1. Pada saat masa habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus barang
yang digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena berbagai alasan, dan
2. Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak
memperpanjang batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan
HASIL PELELANGAN
Hasil pelelangan barang yang digadaikan akan digunakan untuk melunasi seluruh
kewajiban nasabah kepada Perum pegadaian yang terdiri dari :
1. Pokok pinjaman
2. Sewa modal atau bunga
3. Biaya lelang
Apabila barang yang digadaikan tidak laku dilelang atau terjual dengan harga yang
lebih rendah daripada nilai taksiran yang telah dilakukan pada wal pemberian
pinjaman kepada nasabah yang bersangkutan, maka barang yang tidak laku
dilelang tersebut dibeli oleh negara dan kerugian yang timbul ditanggung oleh
perum pegadaian
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai