Anda di halaman 1dari 7

BELA NEGARA DITINJAU DARI ASPEK EKONOMI

STUDY KAJIAN TENTANG PEGADIAN

Di susun oleh :

RACHEL STEPHANIE CENDRAWANTO


21151004

Program Studi Manajem Perusahaan


Politeknik Pratama Mulia Surakarta
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan lainnya yang sudah
lama beroperasi di Indonesia. Lembaga ini dimaksudkan untuk memberikan
pinjaman-pinjaman kepada perseorangan. Sejarah lembaga ini sudah cukup
lama semenjak zaman kolonial. Ia sangat dibutuhkan oleh rakyat kecil. Dalam
kegiatan sehari-hari, uang selalu saja dibutuhkan untuk membeli atau
membayar berbagai keperluan. Masalahnya terkadang kebutuhan yang ingin
dibeli tidak dapat dicukupi dengan uang yang dimilikinya.
Kalau sudah demikian maka mau tidak mau harus mengurangi untuk
pembelian berbagai keperluan yang dianggap tidak penting, namun untuk
keperluan yang sangat penting terpaksa harus dipenuhi dengan berbagai cara
seperti meminjam dari sumber dana yang ada, sebagai contohnya di
perusahaan pegadaian.

B. TUJUAN PENULIS
Untuk membandingkan anatara hasil perkuliahan yang penulis peroleh
dari buku, artikel dan buku pegangan kuliah yang penulis pelajari dengan yang
diterapkan masyarakat dunia kerja.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pegadaian?
2. Apa sejarah pegadian?
3. Apa aja kegiatan pegadian?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1) Hasil perkuliahan Lembaga keuangan non bank nining sholikhin,


S.E.,M.SI antara lain menyebut bahwa pegadain menurut KUHP pasal
1150 adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang
atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang
yang berutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan memberikan
kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil
pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada orang-
orang yang berpiutang lainnya; dengan pengecualian biaya untuk
melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk
menyelamatkan setelah barang itu digadaikan.
2) Sejarah
 Pemerintah Belanda (voc) mendirikan Bank van Leening yaitu
lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan sistem
gadai, didirikan di Batavia, 20 Agustus 1746.
 Pada tahun 1811-1816 : penggadaian boleh didirikan oleh
masayarakat. Namun tidak efektif
 Pada tahun 1900an, pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan
Statsblad No. 131 tanggal 12 Maret 1901 yang mengatur
bahwa usaha Pegadaian merupakan monopoliPemerintah dan
tanggal 1 April 1901 didirikan Pegadaian Negara pertama di
Sukabumi, Jawa Barat.
 Saat ini lembaga yang melakukan usaha berdasarkan atas hukum
gadai hanyalah Perum Pegadaian.

3) keuntungan usaha gadai


a) Dalam waktu yang relatif singlat masyarakat dapat memperoleh
uang  seperti yang diharapkan, tanpa harus menjalani prosedur yang
sulit.
b) Persyaratan yang cukup mudah, dimana seseoarng yang ingin
mendapatkan uang melalui pihak pegadaian hanya membawa
fotocopy KTP dan barang yang akan dijaminkan.
c) Pihak pegadaian tidak akan mempermasalahkan uang tersebut akan
digunakan untuk apa
d) Saat ini pelayanan pegadaian semakin baik dimana pelanggan
dianggap nomor satu sehingga pelayanan yang diberikan menjadikan
nasabah menjadi semakin ramah dan cepat sehingga nasabah
menjadi nyaman dan bisa dikatakan telah banyak orang yang
menggunakan jasa pegadaian.

4) barang jaminan
 a. Barang-barang yang termasuk ke dalam golongan perhiasan
- emas
- perak
- intan
- Berlian
- Platina

b. Barang-barang yang termasuk ke dalam golongan kendaraan


- Mobil
- Sepeda motor
- Sepeda
- becak
c. Barang yang termasuk ke dalam golonagn elektronik
- Televisi
- Radio
- DVD
- Kompuer
- Handphone
- Kulkas
- Kamera

d. Mesin-mesin
- Mesin jahit
- Mesin kapal motor
- Mesin untuk pengairan disawah

e. Barang-barang keperluan rumah tangga


- pakaian
- Kain batik
- Barang-barang pecah belah
5) kegiatan usaha pegadaian lainya
a. Jasa Taksiran
Jasa taksiran adalah pemberian fasilitas pelayanan kepada
masyarakat yang ingin mengetahui kualitas dan nilai sesungguhnya
dari barang perhiasan yang dimilikinya.

b. Memberikan Kredit
Pemberian kredit ini diberikan kepada karyawan tetap suatu
perusahaan, dimana pembayaran angsuran kredit akan dipotong
setiap bulannya dari gaji bulanan karyawan tetap yang bersangkutan

c. Galeri 24
Adalah tempat penjualan emas dan permata, dimana perum
pegadaian akan menjamin kualitas keaslian karetase dan kualitas
emas serta permata yang dijual.

d. Tabungan Penggadaian
Sdalah tabungan berupa uang yang akan di hitung dengan
berdasarkan harga emas.

B. LANDASAN HUKUM

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 178 tahun 1961


Pasal 5 yaitu bertujuan membangun ekonomi nasional dibidang
perkreditan dengan dasar hukum gadai mengutamakan kebutuhan
rakyat dan ketenteraman menuju masyarakat adil dan makmur materiil
dan spritual,.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 178 tahun 1961
Pasal 6 yaitu menjelaskan perusahaan berusaha dalam lapangan
perkreditan atas dasar hukum gadai dengan tanggungan barang-
barang. gerak dengan cara yang mudah, cepat, aman dan hemat,
sehingga dengan demikian ikut serta mencegah adanya lintah darat,
ijon,pegadaian gelap dan praktek riba lainnya.
3. Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 bahwa gadai adalah
suatu hak yang diperoleh oleh pihak yang mempunyai piutang atas
suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan oleh
pihak yang berutang kepada pihak yang berpiutang. Pihak yang
berutang memberikan kekuasaan kepada pihak yang mempunyai
piutang untuk memiliki barang bergerak tersebut apabila pihak yang
berutang tidak dapat melunasi kewajibannya pada saat berakhirnya
jangka waktu pinjaman.
BAB III
PEMBAHASAN

Gadai atau yang disebut juga dengan pand, merupakan salah satu kebendaan yang
termasuk suatu lembaga jaminan yang di atur dalam buku ke II KUH Perdata. Menurut pasal
1150 KUH Perdata. Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas
suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seseorang yang berpiutang atau oleh
seseorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang
lainnya, dengan pengeculian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya telah
dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan. Barang yang dijaminkan
tersebut pada waktu tertentu dapat ditebus kembali setelah masyarakat melunasi
pinjamannya.

Kegiatan menjaminkan barang-barang berharga untuk memperoleh sejumlah uang dan


dapat ditebus kembali setelah jangka waktu tertentu tersebut kita sebut dengan nama usaha
gadai. Dengan usaha gadai masyarakat tidak perlu takut kehilangan barang-barang
berharganya dan jumlah uang yang diinginkan dapat disesuaikan dengan nilai harga barang
yang dijaminkan. Semakin besar nilainya maka semakin besar pula pinjaman yang dapat
diperoleh oleh nasabah demikian pula sebaliknya. Kepada nasabah yang memperoleh
pinjaman maka akan dikenakan sewa modal (bunga pinjaman) per bulan yang besarnya
tergantung dari golongan nasabah, sedangkan besarnya sewa modal dapat di sesuaikan
dengan bunga pasar.

Perusahaan yang menjalankan usaha gadai disebut dengan perusahaan pegadaian dan
secara resmi satu-satunya usaha gadai di Indonesia hanya di lakukan oleh perum pegadaian.
Secara umum pengertian usaha gadai adalah kegiatan menjaminkan barang-barang berharga
kepada pihak tertentu, guna memperoleh sejumlah uang dan barang yang dijaminkan akan
ditebus kembali sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan lembaga gadai.

Perusahaan pegadaian bertugas memberi kredit secara hukum gadai di mana


masyarakat yang membutuhkan dana pinjaman diwajibkan menyerahkan harta gerak pada
kantor cabang pegadaian disertai pemberian hak untuk melakukan penjualan lelang. Hasil
lelang digunakan untuk melunasi pokok pinjaman disertai bunga ditambah dengan biaya
lelang. Sisanya dikembalikan kepada nasabah pemilik barang semula. Ketentuan
penyelenggaraan rumah gadai merupakan monopoli atau hanya boleh dilakukan oleh negara.

Pegadaian sebagai lembaga non-bank tidak di perkenankan menghimpun dana secara


langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan seperti: giro, deposito, dan tabungan
sebagaimana halnya dengan sumber dana konvensional perbankan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang
bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang
yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai utang.

Tugas pokoknya adalah memberi pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum
gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang
cenderung memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat.

B. SARAN
Berkenaan dengan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan
saran sebagai berikut:

1. Bagi nasabah pada perum pegadaian, harus dapat mematuhi ketentuan


yang berlaku pada pegadaian serta ketentuan yang tercantum dalam surat
gadai, agar nasabah tidak mengalami kerugian akibat kelalaian yang
dilakukan sendiri.

2. Bagi pihak pegadaian, harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah
dan melakukan pekerjaan secara professional, sehingga jangan sampai merugikan
nasabah. Apabila pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh nasabah maka perum
pegadaian akan senantiasa diminati oleh masyarakat, dan senantiasa maju dan berjaya
dikemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai