Anda di halaman 1dari 12

PEGADAIAN

• Pegadaian merupakan nama brand (merk) PT Pegadaian


(Persero), perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang berstatus perusahaan perseroan yang melakukan bisnis
sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) No. 31/POJK.05/2016. Bahkan nama dan logo
Pegadaian telah tercatat sebagai hak atas karya intelektual PT
Pegadaian (Persero) sejak tahun 2009 dan telah diperpanjang
pada tahun 2019 untuk 10 tahun ke depan. Demikian
disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero) R.
Swasono Amoeng Widodo di Jakarta, Kamis (27/08/2020).
• “Dalam POJK 31 tahun 2016 tersebut dinyatakan
bahwa pengertian Usaha Pergadaian adalah segala
usaha menyangkut pemberian pinjaman dengan
jaminan barang bergerak, jasa titipan, jasa
taksiran, dan/atau jasa lainnya, termasuk yang
diselenggarakan berdasarkan prinsip syariah”
Jenis-Jenis Pegadaian
1. Pegadaian konvensional
Jenis pegadaian ini merupakan suatu lembaga pemerintah yang
memberikan uang pinjaman terhadap nasabah atas dasar hukum
gadai. Pegadaian konvensional ini sudah tersebar ke
semua pedesaan. Namun jenis pegadaian ini masih menggunakan
sebuah sistem pencatatan manual, dengan menggunakan sistem
bunga dan tarif jasa simpannya yang cukup besar.
2. Pegadaian Syariah
Jenis pegadaian ini adalah sebuah lembaga keuangan / devisi dari
bentuk pegadaian dengan memberikan uang pinjaman sesuai
dengan sebuah prinsip-prinsip syariat Islam. Banyak sekali
keuntungan pada pegadaian syariah ini, yaitu antara lain :
menggunakan sebuah sistem bagi hasil yang sesuai syariat dan
prinsip-prinsip islam, tarif jasa simpan uang tidak terlalu besar,
dan pada biaya administrasinya sangat kecil. Tapi, pegadaian
syariah ini dalam pencatatan  yang masih manual.
Tugas, Tujuan Dan Fungsi
Pegadaian
• Sebagai lembaga keuangan non bank milik pemerintahan yang
berhak memberikan pinjaman kredit kepada masyarakat atas
dasar hukum gadai yang bertujuan agar masyarakat tidak
dirugikan oleh lembaga keuangan non formal yang cenderung
memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat,
maka pada dasarnya lembaga pegadaian (Perum Pegadaian)
tersebut mempunyai tugas, tujuan serta fungsi-fungsi pokok
sebagai berikut (Usman, 1995:359) :
Tugas Pokok
• Tugas pokok Pegadaian yaitu menyalurkan
uang pinjaman atas dasar hukum gadai dan
usaha-usaha lain yang berhubungan dengan
tujuan pegadaian atas dasar materi.
Fungsi Pegadaian
• Sebagai pengelola penyaluran dana pinjaman yang berdasarkan
atas dasar hukum gadai dengan cara yang mudah, cepat dan
aman.
• Untuk mengelola semua bentuk keuangan, kepegawaian,
perlengkapan, pendidikan dan, pelatihan.
Untuk menciptakan & mengembangkan suatu usaha-usaha
yang menguntungkan bagi pegadaian itu sendiri dan
masyarakat pada umumnya. Untuk mengelola sebuah
organisasi dan tata cara dalam pelaksanaan pegadaian.
• Untuk pengembangan dan pengawasan dalam sebuah
pengelolaan pegadaian.
Tujuan Pegadaian
• Untuk melaksanakan dan menunjang sebuah kebijaksanaan dan
program pemerintah dibidang ekonomi dan dibidang
pembangunan nasional yang melalui penyaluran pinjaman atas
dasar hukum gadai
• Untuk mencegah timbulnya praktik ijon, pegadaian gelap, riba,
dan pinjaman tidak wajar lain sebagainya.
• Agar menyediakan dana dengan cara yang sederhana pada
masyarakat luas, terutama bagi kalangan menengah bawah,
untuk konsumsi dan produksi.
Kegiatan Usaha Pegadaian

• Kegiatan usaha Perum Pegadaian pada umumnya


meliputi dua hal, yaitu Penghimpunan Dana dan
Pengunaan Dana (Susilo, 1999:1818). Penghimpunan
Danayang diperlukan di Perum Pegadaian untuk
melakukan kegiatan usahanya berasal dari :
1. Pinjaman jangka pendek dari perbankan
Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk pinjaman
jangka pendek dari perbankan (sekitas 80% dari total dana jangka
pendek yang dihimpun).

2. Pinjaman jangka pendek dari pihak lain

Pinjaman dana jangka pendek dari pihak lain biasanya diperoleh


dari hutang kepada rekanan, hutang kepada nasabah, hutang pajak,
dan lain-lain.
3. Penerbitan obligasi
Untuk memperoleh atau menghimpun dana Perum Pegadaian
pernah menerbitkan obligasi sebanyak dua kali, yaitu tahun 1993
dan pada tahun 1994 yang jangka waktunya masing-masing lima
tahun.

4. Modal sendiri
Modal sendiri yang dimilki oleh Perum Pegadaian terdiri dari :
• Modal awal, yaitu kekayaan negeri di luar APBN.
• Penyertaan modal pemerintah.
• Laba ditahan, laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak
perusahaan Perum Pegadaian berdiri.
• Penggunaan Dana.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai