Anda di halaman 1dari 41

PENGARUH PENDAPATAN USAHA TERHADAP TINGKAT

PENYALURAN AR-ARUM MIKRO PADA PT.PEGADAIAN


SYARIAH INDONESIA
(PERIODE 2012-2022)

Proposal Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Palopo


untuk Melakukan Penelitian Skripsi
dalam Rangka Penyelesaian Studi Jenjang Sarjana
pada Program Studi Perbankan Syariah

Diajukan Oleh
IRNI ARNITA
(1904020126)

Pembimbing
Hamida, S.E. ,Sy., M.E.Sy.

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2023
1

A. Latar Belakang

Lembaga keuangan merupakan salah satu lembaga yang memiliki peranan

sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan percepatan

pembangunan. Baik itu lembaga keuangan bank maupun non bank, memiliki

peran yang sangat penting dalam mendukung laju pertumbuhan ekonomi baik di

Negara berkembang maupun di Negara maju.1 Pegadaian syariah merupakan salah

satu bentuk lembaga keuangan non bank di Indonesia yang berfungsi

menyalurkan pembiayaan melalui pemberian pinjaman uang berdasarkan prinsip

gadai kepada masyarakat yang membutuhkan. Sesuai amanat pasal 33 UUD1945,

penggadaian bertugas mendukung program dan kebijakan pemerintah dalam

pembangunan bidang ekonomi nasional melalui penyaluran uang pinjaman atas

dasar hukum gadai. Pegadaian menyediakan pembiayaan dengan pola perolehan

menggunakan prinsip gadai dan fidusia sebagai jaminan utang, dan pola

pembayaran dilakukan secara angsuran.

Pegadaian hadir sebagai alternative solusi bagi persoalan keterbatasan

modal yang merupakan permasalahan utama Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) dalam upaya pengembangan skala ushanya. Secara umum, UMKM

mengharapkan adanya peluang pembiayaan yang memiliki kemudahan akses,

persyaratan yang ringan dan mudah. Pegadaian berusaha memposisikan dirinya

untuk memenuhi keinginan bagi para pengusaha skala UMKM yang umumnya

kesulitan memperoleh pembiayaan akibat keterbatasan jaminan yang bisa mereka

sediakan.

1
Fahmi Agusman, Joan Marta, “Analisis Peluang Kredit Lancar: Studi Kasus PT.Pegadaian
Area Padang”, Jurnal Kajian Ekonomi dan Pembangunan, Vol.5, No1 Maret 2023, h.1.
2

Salah satu solusi pembiayaan yang ditawarkan pegadaian syariah (Rahn)

untuk megatasi persoalan keterbatasan modal yang dialami UMKM adalah

menerbitkan produk Ar-rum untuk usaha mikro. Produk Ar-rum merupakan skim

pembiayaan syariah yang disediakan bagi pengusaha skala UMKM untuk

kebutuhan dana usahanya yang didasarkan atas kelayakan usaha yang

bersangkutan. Produk Ar-rum menawarkan kemudahan akses dimana pengusaha

tersebut bisa mendapatkan pembiayaan hanya dengan jaminan BPKB (bukti

pemilikan kendaraan bermotor), dimana kendaraan tetap pada pemilik sehingga

bisa tetap digunakan untuk mendukung aktivitas usahanya sehari-hari. Bila

jaminan telah dinyatakan sesuai peraturan yang ditetapkan pegadaian, proses

perolehan hanya membutuhkan waktu tiga hari, dan pelunasan dapat dilakukan

sewaktu-waktu.2

Pasal 1150 KUHP Perdata menyatakan sebagai berikut, pelelangan barang

dan biaya yang dikeluarkan untuk membebaskannya setelah menggadaikan barang

yang biayayanya harus dikeluarkan. Janji gadai (rahn) syariah memegang salah

satu aset klien (rahin) sebagai jaminan (marhun) untuk hutang atau pinjaman

(marhun bih) yang diterimanya. Marhun memiliki nilai ekonomis. Oleh karena

itu, pihak yang memegang atau menerima gadai (multahin) mendapat jaminan

bahwa seluruh atau sebagian utangnya dapat di klaim kembali.3

2
Muhammad Fuad, Meilyda Trianna, “Analisis Peran Pembiayaan Oleh Pegadaian Syariah
Bagi Pengembangan UMKM”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.3, No.2 Juni 2018, h.1-2.
3
Gista Zulaika Prasta, Imamul Hakim, Rahmi Amalia, “Analisis Strategi Bauran
Pemasaran Terhadap Minat Nasabah Dalam Memilih Produk Gadai” International Journal of
Islamic Economics Development and Innovation (IJIEDI), Vol.11,No.2. Januari 2022,h.59,
3

Al-Qur’an Surah Al-Baqarah: 283 menjadi dasar hukum adanya rahn :


‫ٌۖة‬
‫۞َو ِإن ُك نُتْم َعَلٰى َس َف ٍر َو ْمَل ِجَت ُد وا َك اِتًبا َفِر َه اٌن َّم ْق ُبوَض َفِإْن َأِم َن َبْع ُضُك م َبْع ًض ا َفْلُيَؤ ِّد‬
‫ُۗه‬ ‫َۚة‬ ‫ُۗه‬ ‫ِذ ِمُت‬
‫اَّل ي اْؤ َن َأَم اَنَت ُه َو ْلَيَّت ِق الَّل َه َر َّب َو اَل َتْك ُتُم وا الَّش َه اَد َو َم ن َيْك ُتْمَه ا َفِإَّنُه آٌمِث َقْلُب َو الَّل ُه‬
‫ِل‬
‫َمِبا َتْع َم ُلوَن َع يٌم‬
Terjemahnya :
Jika kamu sedang dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis maka harus ada
tanggungan dipegang (oleh debitur), tetapi jika sebagian kamu
mempercayai sebagian yang lain maka orang-orang yang beriman itu
menunaikan amanat (hutang) dan hendaklah orang-orang yang
mempercayai menunaikan amanat (utang) mereka dan biarlah mereka
bertakwa kepada Allah Tuhan mereka; dan janganlah (saksi)
menyembunyikan kesaksiannya.Dan barang siapa menyembunyikannya,
maka dia benar-benar berdosa hatinya, dan Allah lebih mengetahui apa
yang kamu kerjakan.4

Gadai (rahn) adalah menyimpan suatu barang untuk ditahan atau dijadikan

sebagai jaminan atau pegangan dalam hal apabila salah satu peminjam tidak dapat

mengembalikan kredit (pembiayaan) dalam waktu yang telah disepakati dan juga

selanjutnya sebagai pengikat kepercayaan antara keduanya, agar tidak

menimbulkan perbuatan fraud (curang) oleh si peminjam kepada sipemberi

pinjaman. Pegadaian juga sebuah lembaga keuangan yang bertugas untuk

membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat kecil guna mencegah ijon, rentenir,

dan pinjaman tidak wajar lainnya.5

Ratu Desta mengemukakan bahwa manajemen pembiayaan Ar-rum BPKB

yang dijalankan Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan berjalan sesuai dengan

standar operasional manajemen yang berlaku pada pegadaian syariah umumnya.


4
Muhammad Istiftahu Syifa dan Zuhrinal M,Nawawi, “Analisis Peran Pembiayaan Ar-rum
BPKB Oleh Pegadaian Syariah Terhadap Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan menengah”,
Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.4, No.1 2023,h.207.
5
Muhammad Fuad, Meilyda Trianna, “Analisis Peran Pembiayaan Oleh Pegadaian Syariah
Bagi Pengembangan UMKM”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.3, No.2 Juni 2018, h.1-2.
4

Produk pembiayaan Ar-rum BPKB dapat meningkatkan usaha nasabah pegadaian

syariah. Dari data 23 nasabah pembiayaan Ar-rum BPKB Pegadaian Syariah

terdapat 52% nasabah yang mengalammi peningkatan pendapatan.6

Osy Ainnun Faradillah mengemukakan bahwa pembiayaan Ar-rum BPKB

pada unit pegadaian syariah tukmudal beroperasional dengan baik dan sesuai

dengan prinsip syariah yang berlandaskan pada Al-Qur’an dan ketentuan fatwa

DSN-MUI dengan menerapkan akad rahn tasjily. Pembiayaan Ar-rum BPKB

mempunyai peran penting dalam mengembangkan usaha nasabah, dapat dilihat

dari 6 nasabah yang menjadi responden dalam penelitian ini 4 orang nasabah atau

70% mengalami perkembangan usaha yang diukur dari peningkata asset usaha,

peningkatan jumlah karyawan, peningkatan pendapatan, dan peningktan produksi.

Sedangkan 2 orang nasabah atau 30% belum mengalami perkembangan usaha

karena tidak terdapat peningkatan pendapatan dan peningkatan jumlah karyawan.7

Riska Emiliani mengemukakan produk pembiayaan Ar-rum BPKB yang ada

pada Pegadaian Syariah Unit Simpang Mesra sangat berpengaruh terhadap

pngembangan UMKM. Hal ini dapat kita lihat dari hasil penelitian, bahwa setelah

nasabah mendapatkan pembiayaan Ar-rum. Pendapatan nasabah rata-rata

meningkat dari 1juta- 3 juta Rupiah per Bulan. Serta dapat membantu nasabah

dalam menambah modal usahanya.8

6
Ratu Desta, “Analisis Pembiayaan Ar-rum BPKB dalam Meningkatkan Pendapatan
Nasabah Pegadaian Syariah Menurut Persfektif Ekonomi Islam” Skripsi Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung. 2018.h.3.
7
Osy Ainnun Faradillah, “Analisis Peran Pembiayaan Ar-rum BPKB Terhadap
Perkembangan UMKM Nasabah Unit Pegadaian Syariah Tukmudul” Skripsi Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.2023.h.2.
8
Riska Eilliani, “Analisis Produk Pembiayaan Ar-rum BPKB Dalam Perkembangan Usaha
5

Pegadaian Syariah tumbuh dan berkembang karena dalam realitanya

dibutuhkan untuk membantu perekonomian masyarakat. Bahkan mendapat

dukungan yang cukup tinggi dari perkumpulan masyarakat ekonomi. Pada

pegadaian syariah terdapat beberapa pembiayaan, salah satu diantaranya yaitu

produk Ar-rum Mikro. Untuk mendapatkan pembiayaan tersebut masyarakat

harus memiliki BPKB kendaraan dan melengkapai syarat-syarat lainnya. Setelah

melengkapi syarat-syarat tersebut barulah pihak pegadaian memberikan pinjaman

kepada pihak nasabah dan pengembalian pinjaman dilakukan dengan cara

angsuran setiap bulannya.

Oleh karena itu, dalam proses pengangsuran pembayaran pinjaman oleh

nasabah kepada pihak pegadaian, terdapat nasabah yang melakukan ketrelambatan

dan tidak memenuhi prestasinya atau nasabah tersebut melakukan wanprestasi.

Wanprestasi yang biasa dilakukan oleh pihka nasabah yaitu terlambat dalam

membayar angsuran selama satu bulan atau lebih. Dan dengan adanya nasabah

yang wanprestasi maka pihak pegadaian mengambil tindakan untuk

menyelesaikannya.9

Nasabah Pada Pegadaian Syariah Unit Simpang Mesra Banda Aceh”Skripsi Universitas Islam
Negeri Ar-raniry . 2019.h.89.
9
Asdi Marni, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Penyelesaian Wanprestasi Produk
Ar-rum di Pegadaian Syariah Aceh Besar”, Jurnal Kajian Ilmu Hukum dan Syariah, Vol. 3, No 2
2018, h. 4.
6

Grafik Pendapatan Usaha

Pendapatan Usaha, Ar-rum Mikro Pada PT.Pegadaian Indonesia Tahun


2012-2022
Tahu Pendapatan Usaha Pembiayaan Ar-rum
n Mikro
2012 5.833.074.679.677 87.840.000.000
2013 7.864.767.123.402 133.837.000.000
2014 7.800.893.551.438 200.333.000.000
2015 8.897.166.464.165 339.403.000.000
2016 9.708.058.303.877 386.416.000.000
2017 10.522.796.736.552 627.460.000.000
2018 12.748.054.000.000 943.474.000.000
2019 17.693.653.000.000 1.895.431.000.000
7

2020 21.964.403.000.000 384.149.000.000


2021 20.639.861.000.000 263.434.000.000
2022 22.876.587.000.000 1.024.185.000.000
Sumber : Annual Report PT. Pegadaian Indonesia 2012-2022

Dari data diatas dapat dilihat naik turunnya pendapatan dan pembiayaan Ar-

rum Mikro disetiap tahunnya. Pada tahun 2012 pembiayaan Ar-rum Mikro

sebanyak 87.840.000.000 dengan pendapatan sebesar 5.833.074.679.677.

Kemudian pada tahun 2013 jumlah pembiayaan Ar-rum Mikro mengalami

peningkatan sebanyak 45.997.000.000 dengan peningkatan pendapatan sebesar

2.031.692.444.000. Kemudian pada tahun 2014 jumlah pembiayaan meningkat

sebanyak 66.496.000.000 pembiayaan, sedangkan jumlah pendapatan mengalami

penurunan sebesar 63.873.571.964. Kemudian pada tahun 2015 pembiayaan Ar-

rum Mikro mengalami peningkatan sebanyak 139.070.000.000 pembiayaan

dengan pendapatan yang meningkat sebesar 1.096.272.912.727. Kemudian pada

tahun 2016 pembiayaan Ar-rum Mikro kembali mengalami peningkatan sebanyak

47.013.000.000 pembiayaan dengan pendapatan sebesar 810.891.839.712.

kemudia pada tahun 2017 jumlah pembiayaan mengalami peningkatan cukup

drastis sebanyak 241.044.000.000 pembiayaan dengan peningkatan pendapatan

sebesar 814.738.432.675. Kemudian pada tahun 2018 jumlah pembiayaan kembali

mengalami peningkatan sebanyak 316.014.000.000 pembiayaan dan jumlah

pendapatan meningkat sebesar 2.225.257.263.448. Kemudian pada tahun 2019

jumlah pembiayaan mengalami peningkatan sebanyak 951.957.000.000

pembiayaan dengan peningkatan pendapatan sebesar 4.945.599.000.000.


8

Kemudian pada tahun 2020 jumlah pembiayaan mengalami penurunan yang

sanagt drastis sebanyak 1.511.282.000.000 sedangkan pendapatannya mengalami

peningkatan sebesar 4.270.750.000.000. Kemudian pada tahun 2021 jumlah

pembiayaan kembali mengalami penurunan sebanyak 120.715.000 dan

pendapatan pun ikut menurun sebesar 1.324.542.000.000. Kemudian pada tahun

2022 pembiayaan Ar-rum Mikro kembali mengalami peningkatan yang sangat

tinggi sebanyak 760.751.000.000 pembiayaan dengan peningkatan pendapatan

sebesar 2.236.726.000.000.

Berdasarkan identifikasi masalah dan fenomena yang diliat penulis diatas,

maka penulis tertarik untuk meneleti lebih dalam lagi terkait dengan pegadaian

syariah. Untuk itu penulis mengangkat judul : “Pengaruh Pendapatan Usaha

Terhadap Tingkat Penyaluran Ar-rum Mikro PT. Pegadaian Syariah

Indonesia Periode 2012-2022”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari pemikiran latar belakang masalah tersebut, maka dapat

dirumuskan masalah yaitu, Apakah pendapatan usaha dapat berpengaruh terhadap

tingkat penyaluran Ar-rum Mikro PT. Pegadaian Indonesia periode 2012-2022?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yaitu, Untuk membuktikan pengaruh pendapatan

pegadaian syariah terhadap tingkat penyaluran Ar-rum Mikro periode 2012-2022.


9

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, secara teoritis untuk

mengembangkan keilmuan serta mendukung teori lembaga keuangan

syariah terutama tentang Ar-rum BPKB, juga dapat membantu dalam

menambah referensi dan peningkatan wawasan akademik.

2. Manfaat Prakktis

a. Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan studi pada program studi

perbankan syariah di institut agama islam negeri (IAIN) Palopo.

b. Sebagai bahan rujukan mengenai perbankan syariah, khususnya

Pengaruh Pendapatan Pegadaian dan Inflasi Terhadap Tingkat

Penyaluran Ar-rum BPKB Pada Pegadaian Syariah di Indonesia.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan berisi susunan penulisan yang dapat memudahkan

penulis dalam menyusn proposal ini, dalam sistematika penulisan ini terdiri dan

beberapa bab dann sub bab. Adapun susunan sistematika penulisan sebagai

berikut:

Bab I pendahuluan Bab I merupakan bagian utama dalam penelitian yakni

pendahuluan, pendahuluan harus bisa membuat pembaca tertarik dengan topic

penelitian yang diangkat agar dapat mudah dipahami maksud dari inti

pembahasan yang akakn dibahas dalam penelitian tersebut, pendahuluan ini terdiri

dari latar belakang, batasan masalah, tujuan, rumusan masalah, dan manfaat
10

penelitian.

Bab II tinjauan pustaka dalam Bab II ini menjelaskan mengenai penelitian

terdahulu yang relevan, kajian teori dan kerangka fikir. pada Bab II metoode

penelitian, pada Bab II ini menjelaskan mengenai metode-metode yang digunakan

dalam penelitian untuk mendapatkan data-data yang diperlukan oleh peneliti

untuk keperluan penelitiannya.

Bab III terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data, dan teknik analisis data.


11

F. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang dapat dikaitkan dengan

penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya, hal ini unutk menentukan

letak perbedaaan dan persamaan dengan penelitian yang pernah ada.

Nama, Judul dan Hasil penelitian Persamaan dan


Metode Perbedaan

Anis Marlina dengan hasil penelitian Persamaan penelitian


judul “pengaruh disimpulkan bahwa dari ini dengan penelitian
pendapatan pegadaian hasil uji signifikan yang akan dilakkukan
dan harga emas parametric individual (uji oleh peneliti yaitu
terhadap penyaluran t) pada variabel sama-sama membahas
pembiayaan rahn pada pendapatan pegadaian mengenai pengaruh
PT. Pegadaian Syariah menghasilkan nita T pendapatan pegadaian
Di Indonesia (periode hitung sebesar 3,491 terhadap tingkat
2010-2016)” artinya T hitung lebih penyaluran
besar dari T tabel (3,491 pembiayaan rahn, dan
> 2,44691) serta sama-sama
sig.0,025<0,05. Dari hasil menggunakan data
tersebut H0 ditolak. sekunder. Adapun
Pendapatan pegadaian perbedaannya yaitu
mempunyai pengaruh penelitian terdahulu
positif dan signifikan menggunakan metode
terhadap pembiayaan penelitian regresi liner
rahn. 10 berganda sedangkan
peneliti menggunakan
regresi linear
sederhana.

10
Anis Marlina, “Pengaruh Pendapatan Pegadaian dan Harga Emas Terhadap Penyaluran
Pembiayaan Rahn Pada PT. Pegadaian Syariah di Indonsia (Periode 2010-2016)” Skripsi
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. 2018.h. 2.
12

Reni Handayani Hasil dari penelitian ini Persamaan dari


dengan judul menunjukkan bahwa penelitian ini adalah
“pengaruh jumlah secara parsial diperoleh sama-sama membahas
nasabah, pendapatan hasil uji regresi berganda tentang pengaruh
pegadaian syariah dan bahwa terdapat pengaruh pendapatan terhadap
harga emas terhadap yang signifikan antara penyaluran gadai
penyaluran gadai pendapatan terhadap syariah. Adapun
syariah (rahn) pada penyaluran gadai syariah perbedaannya yaitu
PT. Pegadaian periode pada PT. Pegadaian penelitiaan terdulu
2011-2020. periode 2010-2020. menggunakan lebih
Dengan nilai koefisien dari 1 variabel
sebesar 3.775678.11 sedangkan peneliti
hanya menggunakan 1
variabel.
Firda Ananda Lubis Berdasarkan hasil Persamaan penelitian
dengan judul penelitian, pendapatan ini dengan penelitian
“pengaruh pendapatan pegadaian syariah yang akan dilakukan
pegadaian dan harga berpengaruh positif oleh peneliti yaitu
emas terhadap terhadap penyaluran sama-sama berfokus
pembiayaan rahn pada pembiayaan rahn pada pada pengaruh
PT. Pegadaian Syariah pegadaian cabang langsa pendapatan pegadaian
cabang langsa (Tahun dengan nilai signifikan dan penyaluran
2014-2019)”. sebesar 0,043 dan 0,05. pembiayaan, dan
Maka dapat ditarik sama-sama
kesimpulan bahwa menggunakan data
variabel bebas sekunder. Adapun
pendapatan pegadaian perbedaannya
dan harga emas (secara penelitian ini

11
Reni Handayani, “Pengaruh Jumlah Nasabah, Pendapatan Pegadaian Syariah dan Harga
Emas Terhadap Penyaluran Gadai Syariah (rahn) PadaPT. Pegadaian Periode 2011-2020” Skripsi
Universitas Islam Negeri Sumatra Utara Medan. 2021.h. 83.
13

simultan) berpengaruuh menggunakan 3


terhadap variabel terikat variabel sedangkan
yaitu penyaluran peneliti menggunakan
pembiayaan rahn.12 2 variabel.

Oka Anari Fikri Berdasarkan hasil uji Persamaan penelitian


dengan judul regresi secara parsial ini dengan penelitian
“pengaruh pendapatan disimpulkan bahwa yang akan dilakukan
pegadaian, harga emas, pendapatan berpengaruh oleh peneliti yaitu
inflasi terhadap terhadapa penyaluran sama-sama focus pada
penyaluran pembiayaan rahn di pengauhu pendapatan
pembiayaan rahn pegadaian syariah pegadaian terhadap
periode 2011-2018” periode 2011-2018 penyaluran
artinnya semakin besar pembiayaan oleh PT.
atau meningkatnya Pegadaian. Adapun
pendapatan akan perbedaannya pada
berdampak pada penelitian ini
meningkatnya menggunakan 4
pembiayaan yang variabel sedangkan
disalurkan oleh peneliti menggunakan
pegadaian.13 2 variabel.
Nurma Chaironi Berdasarkan hasil Persamaan penelitian
dengan judul penelitiannya dapat ini dengan penelitian
“pengaruh pendapatan disimpulkan bahwa yang akan dilakukan
pegadaian, jumlah variabel independen oleh peneliti yaitu
nasabah dan tingkat pendapatan pegadaian sama-sama berfokus
inflasi terhadap tingkat berpengaruh positif dan pada pengaruh

12
Firda Ananda Lubis, “Pengaruh Pendapatan Pegadaian dan Harga Emas Terhadap
Pembiayaan Rahn Pada PT. Pegadaian Syariah Cabang Langsa Tahun 2014-2019”, Skripsi
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan, 2020.h. 75.
13
Oka Anari Fikri, “Pengaruh Pendapatan, Harga Emas dan Inflasi Terhadap Tingkat
Penyaluran Pembiayaan Rahn Periode 2011-2018”, Skripsi Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung 2021.h,98.
14

penyaluran signifikan terhadap pendapatan pegadaian


pembiayaan rahn pada variabel dependen terhadap tingkat
PT. Pegagdaian penyaluran pembiayaan penyaluran
Syariah di Indonesia rahn pada PT. Pegadaian pembiayaan rahn.
periode 2011-2017. Syariah di Indonesia Adapun perbedaannya
dengan nilai signifikan dari penelitian ini
senilai 0,0000.14 menggunakan 4
variabel sedangkan
peneliti menggunaka 2
varibel.

G. Konsep Pendapatan

1. Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan keseluruhan dana yang masuk dari penjualan produk

baik jasa maupun barang. Pendapatan pegadaian merupakan segala hasil dari

produk layanan yang dilakukan dipegadaian. Pendapatan suatu perusahaan dapat

dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor internal diantaranya

leverage operasi, umur perusahaan, jumlah omset dan ukuran perusahaan.

Sedangkan faktor eksternal dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi suatu Negara,

tingkat inflasi, nilai tukar rupiah (kurs), harga emas dan harga minyak dunia.15

Pendapatan adalah kenaikan kekayaan perusahaan akibat penjualan produk

atau jasa dalam rangka menjalankan kegiayan usaha perusahaan. Pendapatan

mempunyai peran yang penting dalam peningkatan pembiayaan gadai (rahn).

14
Nurma Chaironi, “Pengaruh Pendapatan Pegadaian, Jumlah Nasabah dan Tingkat Inflasi
Terhadap Penyaluran Pembiayaan Rahn Pada PT. Pegadaian Syariah di Indonesia Periode 2-11-
2017”, Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta 2019, h,65.
15
Rahmawati, Rahima Dina, Wartono, “Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Untuk
Menentukan Jumlah Pendapatan Pegadaian Berdasarkan Jumlah Omset dan Harga Emas Serta
Kurs”, Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika, Vol.10, No.1.2020.h.1-2.
15

Karena pendpatan merupakan penghasilan yang timbul dari aktivitas sebuah

perusahaan. Semakin meningkatnya pendapatan berarti semakin lancar aktivitas

yang dilakukan perusahaan. Pegadaian memperoleh pendapatan melalui jasa yang

ditawrkan yaitu jasa titipan, jasa taksiran, jasa sertifikasi.

Pendapatan dapat dikelompokkan menjadi dua:

a. Pendapatan usaha (operating revenue) yaitu pendapatan yang diperoleh

dari kegiatan pokok perusahaan yaitu pendaptan dari penjualan jasa

atau barang.

b. Pendapatan non usaha (non operating revenue), yaitu pendaptan yang

berasal dari kegiatan di luar usaha pokok, misalnya pendapatan

deviden, pendapatan bunga, dan pendataan sewa.16

Pendapatan perusahaan merupakan hal yang diterima perusahaan berupa

keuntungan yang timbul dari kegiatan produksi, pendapatan juga merupakan

penghasilan atau disebut dengan bertambahnya dan terjadi kenaikan terhadap hasil

dan harta yang sudah diperoleh sebuah perusahaan dan terus bisa menjadi sumber

penghidupan dan keberlangsungan sebuah perusahaan demi mencapainya tujuan

perusahaan.17

Pengukuran pendapatan dengan satuan atau ukuran moneter dan penetapan

waktku bahwa pendapatan tersebut dapat dilaporkan sebagai pendapatan.

Pendapatan dapat diakui apabila memenuhi kualitas keterukuran (measurability)

dan keandalan (reliability). Berdasarkan waktu dan jenis usahanya, pengakuan

16
Dwi Anggreani Saputri, Rida Karisma Dewi, “Pengaruh Pendapatan Terhadap
Pembiayaan Gadai (Rahn) Pada Pegadaian Syariah Way Halim 2016-2018”, Jurnal Bisnis dan
Akuntansi Unsurnya, Vol.5, No.2,Juni 2020.h.1-4.
17
Hastuti Olivia, “Penerapan Analisis Roi Untuk Memprediksi Pendapatan Perusahaan”,
Jurnal Kitabah, Vol. 3, No. 2 Juli 2019, h.4.
16

pendapatan tidak dapat disamakan satu sama lain. Perusahaan yang bergerak

dibidang yang berbeda akan mempunyai cara yang berbeda dalam pengakuan dan

pencatatan pendapatannya.18

2. Pegadaian Syariah

a. Pengertian Pegadaian Syariah

Latar belakang berdirinya pegadaian syariah yaitu bekerja sama dengan

bank muamalat Indonesia. Karena bank Muamalat Indonesia sendiri belum

punya keahlian manajemen dalam bidang ahli menaksir barang. Pegadaian

syariah adalah suatu lembaga keuangan yang dikelola oleh perusahaan

umum pegadaian. Awal berdirinya pegadaian syariah dilatar belakangi oleh

keinginan masyarakat muslim yang mengharapkan adanya layanan gadai

dengan berpedoman pada prinsip syariah. Oleh karena itu, perusahaan

umum pegadaian membuat terobosan baru dan berupaya menggandeng

Bank Muamalat Indonesia untuk membentuk unit layanan pegadaian

syariah. Sehingga pada tahun 2002 terjalin kerjasama antara perum

pegadaian dengan bank muamalat Indonesia untuk membentuk layanan

pegadaian syariah yang ditandai dengan perjanjian musyarakah nomor

446/SP300.233/2002 dimana perusahaan umum pegadaian syariah

mengupayakan modal 54,5% sedangkan Bank Muamalat Indonesia

mengupayakan modal 45,5%.

Seiring berjalannya waktu unit layanan pegadaian syariah semakin

18
Fitrawati, Wayan Sujana, “Analisis Pengakuan Dan Biaya Pada PT.Pegadaian Cabang
CP Baubau”, Vol. 4, No. 1 Juni 2020, h.5.
17

berkembang pesat dengan misi utamanya yaitu membantu masyarakat yang

membutuhkan likuiditas dan untuk pengembangan bisnis UMKM. Dalam

praktiknya unit layanan pegadaian syariah dilengkapi dengan instrument

pegawasan oleh dewan pengawas syariah untuk mengawasi praktik

penyelenggaraan gadai dan usaha lainnya agar tetap berpegang teguh

dengan prinsip-prinsip syariah.19

Perkembangan produk-produk keuangan berbasis syariah pun kian

marak dan mulai banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, tidak

terkecuali pegadaian. Semakin meningkatnya perkembangan produk-produk

keungan berbasis syariah membuat PT.Pegagdaian syariah turut serta dalam

menyediakan produk-produk keungan berbasis syariah. Pegadaian sendiri

merupakan lembaga keuangan yang menyalurkan pinjaman dengan dasar

hukum gadai yang memiliki tujuan untuk mencegah praktik pegadaian

gelap, praktik riba dan pinjaman tidak wajar.

Pegadaian merupakan tempat dimana masyarkat yang membutuhkan

uang tunai bisa datang meminjam uangn dengan barang-barang pribadi

sebagai jaminanya. Jika nasabah meminjam uang tunai ke bank, selain itu

nasabah juga harus memiliki agunan, prosesnyajuga bisa memakan waktu

berhari-hari, karena pengajuan kredit perlu dianalisis terlebih dahulu oleh

bagian kredit bank tersebut. Tapi dipegadaian simple dan mudah prosesnya,

hanya meninggalkan barang pribadi dan menunjukkannya di loket

19
Tulasmi, Titania Mukti, “Peran Pegadaian Syariah Dalam Literasi Keuangan Syariah”,
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol.6, No.02,2020.h.4.
18

penaksir.20

1. Definisi Akad Rahn

Gadai syariah (ar-rahn) secara etimologi, kata ar-rahn berarti tetap,

kekal dan jaminan. Akad Ar-rahn dalam istilah hukum positif desebut

dengan barang jaminan, agunan dan rungguhan. Dalam islam ar-rahn

merupakan sarana tolong menolong (ta’awun) bagi umat islam dengan tanpa

adanya imbalan jasa. Sedangkan secara terminology, ar-rahn adalah

menahan salah satu harta milik nasabah sebagai jaminan atas pinjaman yang

diterimanya, dan barang tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan

demikian pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat menagmbil

kembali seluruh atau sebagian piutangnya.21

Ar-rahn merupakan jaminan utang atau lebih dikenal dengan istilah

gadai.berdasarkan hukum islam pegadaian merupakan suatu tagungan atas

utang yang dilakukan apabila pengutang gagal menunaikan kewajibannya

dan semua barang yang pantas sebagai barang dagangan dapat dijadikan

jaminan. Barang jaminan itu baru boleh dijual/dihargai apabila dalam waktu

yang telah disetujui kedua belah pihak, utang tidak dapat dilunasi oleh pihak

yang berutang. Oleh sebab itu, hak pemberi piutang hanya terkait dengan

barang jaminan, apabila yang berutang tidak mampu melunasi utangnya,

maka orang yang pegang gadai didahulukan dari kreditor-kreditor lainnya.22


20
Arti Lina Rahmawati, Kurniawati Mutmainah, “Analisis Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Permintaan Gadai di Pegadaian Syariah”, Journal of Economic, Business and
Engineering (JEBE), Vol.1, No.2, April,2020, h.1.
21
Maria Ulfa Kn, “Analisis Kewenangan Gadai Syariah Menurut Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 31/Pojk.05/2016 Tentang Usaha Pegadgaian”, Jurnal Hukum Bisnis Islam,
Vol.11, No.2 Desember 2019, h.9-10.
22
Muhammad Fuad, Meilyda Trianna, “Analisis Peran Pembiayaan Oleh Pegadaian
Syariah Bagi Pengembangan UMKM”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.3, No.2 Juni 2018,
19

Akad gadai (rahn) merupakan menahan harta milik sipeminjam sebagai

jaminan atas pinjaman yang diterimanya, pihak yang menahan memperoleh

jaminan untuk mengambil kembali seluruh atau sebagian jaminnya. Akad

Ijarah merupakan akad pemindahan hak guna atas barang dan atau jasa

melalui pembayaran upah sewa, tanpa di ikuti dengan pemindahan

kepemilikan atas barangnya sendiri. 23

1. Dasar Hukum Gadai

Menggadai barang hukumnya boleh, baik didalam hadlar (kampong)

maupun didalm safar (perjalanan). Hukum ini disepakati oleh umum

mutjahidin. Dasar hukum gadai antara lain :

a. Dalam Q.S. Al-Baqarah[2] : 283

‫۞َو ِإن ُك نُتْم َعَلٰى َس َف ٍر َو ْمَل ِجَت ُد وا َك اِتًب ا َفِر َه اٌن َّم ْق ُبوَض ٌۖة َف ِإْن َأِم َن َبْع ُض ُك م‬
‫َبْع ًض ا َفْلُيَؤ ِّد اَّل ِذي اْؤ ِمُتَن َأَم اَنَت ُه َو ْلَيَّت ِق الَّل َه َر َّبُۗه َو اَل َتْك ُتُم وا الَّش َه اَدَۚة َو َم ن‬
‫ي‬‫ْك ا َفِإَّن آ ْل ُۗه الَّل ا ُلوَن ِل‬
‫َي ُتْمَه ُه ٌمِث َق ُب َو ُه َمِب َتْع َم َع ٌم‬
Terjemahnya : “jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak
secara tunai) sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis,
maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang (oleh orang
berpiutang). Akan tetapi, sebagian kamu mempercayai sebagian
yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan
persaksian. Dan barang siapa yang menyebunyikannya, maka
sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah
maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S.Al-Baqarah[2]:
283).24

b. Hadits
h.1-2.
23
Pamonaran Manahar, “Implementasi Gadai Syariah (Rahn) Untuk Mneunjang
Perekonomian masyarakat di Indonesia”, Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi, Vol.10, No.2 April
2019, h.3.
24
Dewi Kumala Sari Hasibuan, Pani Akhiruddin Siregar, “Konsep Gadai Syariah Menurut
Syafi’I Antonio”, Jurnal Penelitian Medan Agama, Vol.11, No.1,2020, h.4-6.
20

Aisya Ra, berkata bahwa Rasulullah SAW. Membeli makanan dari

seseorang yahudi dan meminjamkan kepadanya baju besi. (Hr. Bukhari dan

Muslim), selain itu dari Abu Hurairah, berkata bahwa Rasulullah Saw

bersabda: “apabila ada ternak digadaikan, punggungnya boleh dinaiki (oleh

yang menerima gadai), karena ia telah mengeluarkan baiaya (menjaganya).

Apabila ternak itu digdaikan, maka air susunya yang deras boleh diminum

(oleh orang yang menerima gadai) karena ia telah mengeluarkan biaya

(perawatannya). (Hr. jamaah kecuali, Bukhari, Muslim, dan Nasi’i).

c. Ijma’

Jumhur ulama berpendapat memperbolehkan gadai dan tidak ada

perselisihan tentang gadai. Jumhur ulama berpendapat bahwa di syariatkan

pada waktu tidak bepergian atau waktu waktu bepergian yang berdasarkan

pada hadits diatas.25

2. Syarat Sah dan Rukun Gadai

Sebelum dilakukan gadai (rahn) terlebih dahulu dilakukan akad. Akad

menurut Mustafa Az-Zarqa’ adalah ikatan secara hukum yang dilakukan

oleh 2 pihak atau lebih yang berkeinginan untuk mengikatkan diri.

Kehendak yang mengikatkan diri itu sifatnya tersembunyi dalam hati.

Karena itu, untuk menyatakan keinginan masing-masing diungkapkan

dalam suatu akad. Ulama Fiqh berbeda pendapat dalam menetapkakn rukun

gadai (rahn). Menurut jumhur ulama, rukun gadai (rahn) ada empat, yaitu:

a. Shigat (lafadz ijab dan Kabul)


25
Maria Ulfa Kn, “Analisis Kewenangan Gadai Syariah Menurut Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 31/Pojk.05/2016 Tentang Usaha Pegadgaian”, Jurnal Hukum Bisnis Islam,
Vol.11, No.2 Desember 2019, h.9-10.
21

b. Orang yang berakad (rahin dan murtahin)

c. Harta yang dijadikan marhun

d. Utang (marhun bih)

Hak dan kewajiban para pihak gadai syariah. Menurut Abdul Aziz

Dahlan, bahwa pihak rahin dan murtahin mempunyai hak dan kewajiban

yang harus di penuhi. Sedangkan hak dan kewajibannya adalah sebagai

berikut:

a. Hak pemegang gadai

1) Pemegang gadai berhak menjual marhun, apabila rahin pada saat

jatuh tempo tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai orang

yang berutang. Sedangkan hasil penjualan marhun tersebut diambil

sebagian untuk melunasi marhun bih dan sisanya dikembalikan

kepada rahin.

2) Pemegang gadai berhak mendapatkan penggantian biaya yang

telah dikeluarkan untuk menjaga keselamatan marhun.

3) Selama marhun bih belum dilunasi, maka murtahin berhak untuk

menahan marhun yang diserahkan oleh pemberi gadai (hak

rententie).

b. Kewajiban Pemegang Gadai (rahn)

1) Pemegang gadai berkewajiban bertanggung jawab atas hilangnya

atau merostnya harga marhun, apabila hal itu atas kelalainnya.

2) Pemegang gadai tidak dibolehkan menggunakan marhun untuk

kepentingan sendiri.
22

3) Pemegang gadai berkewajiban untuk memberi tahu kepada rahin

sebelum diadakan pelanggaran marhun.

a. Hak Pemberi Gadai (rahn)

1) Pemberi gadai berhak untuk mendapatkan kembali marhun, setelah

pemberi gadai melunasi marhub bih.

2) Pemberi gadai berhak menuntuk ganti kerugian dari kerusakan dan

hilangnya marhun.

3) Pemberi gadai berhak mendapatkan sisa dari penjualan marhun

setelah dikurangi biaya pelunasan marhun bih dan biaya lainnya.

4) Pemberi gadai berhak meminta kembali marhun apabila murtahin

telah menyalahgunakan marhun.

b. Kewajiban Pemberi Gadai

1) Pemberi gadai berkewajiban untuk melunasi marhun bih yang telah

diterimanya dari murtahin dalam tenggang waktu yang telah

ditentukan, termasuk biaya lain yang telah ditentukan murtahin.

2) Pemberi gadai berkewajiban merelakan penjualan atas marun

miliknya, apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan rahin

tidak dapat melunasi marhun bih kepada murtahin.26

3. Penyaluran Pembiayaan

Pembiayaan merupakan pendapatan yang diberikan oleh satu pihak kepada


26
Pamonaran Manahar, “Implementasi Gadai Syariah (Rahn) Untuk Mneunjang
Perekonomian masyarakat di Indonesia”, Jurnal Hukum Bisnis dan Investasi, Vol.10, No.2 April
2019, h.5.
23

pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan

sendiri maupun lembaga. Pembiayaan dapat diartikan sebagai penyediaan dana

atau tagihan, kegiatan pendanaan diadakan berdasarkan kesepakatan antara

lembaga keuangan dengan pihak peminjam untuk mengembalikan utangnya

setelah jatuh tempo dengan imbalan atau bagi hasil. Pembiayaan memiliki dua

jenis tujuan, yaitu secara makro dan mikro. Secara makro adalah untuk

meningkatkan ekonomi ummat, tersedianya dana bagi peningkatan usaha,

meningkatkan produktivitas, membuka lapangan kerja baru dan terjadinya

distribusi pendapatan. Sedangkan secara mikro adalah sebagai upaya

memaksimalkan laba, upaya meminimalkan resiko, pendayagunaan sumber

ekonomi, penyaluran kelebihan dana.27

4. Ar-rum Mikro

Ar-rum Mikro merupakan skim pinjaman yang berbasis syariah guna

memudahkan para pengusaha kecil untuk mendapatkan modal usaha yang

digunakan untuk pengembangan usaha dengan sistem pengembalian secara

angsuran yang berjangka fleksibel, dengan menggunakan jaminan BPKB

kendaraan bermotor. Dengnan adanya produk Arrum Mikro ini sangat

memudahkan masyarakat untuk memperoleh modal usaha, disisi lain kendaraan

tetap pada pemiliknya sehingga dapat digunakan untuk mendukung aktivitas

usaha UMKM yang dapat memaksimalkan daya guna kendaraan tersebut.

Landasan Hukum peluncuran skim pembiayaan dengan sistem syariah pada


27
Oki Setiawan, Pengaruh Jumlah Nasabah, Pendapatan Dan Inflasi Terhadap Tingkat
Penyaluran Gadai Syariah (rahn) Pada PT. Pegadaian Periode 2014-2021, Skripsi Universitas
Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta 2023, h. 13
24

propduk arum Bpkb untuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah

(UMKM) didasari oleh Fatwa No. 25/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn, fatwa No.

68/DSN MUI/III/2008 tentang rahn tasjily, fatwa No. 92/DSN-MUI/IV/2014

tentang pembiayaan disertai Rahn.28

Secara yuridis pihak PT. Pegadaian Syariah telah melakukan penguasaan

terhadap objek jaminan tersebut sebagai konsekuensi dari pembiayaan pihak

pegadaian. Dalam produk Ar-rum Mikro sebagai marhun terhadap hutang yang

terikat dapat muncul dengan menahan marhun oleh murtahin, hal ini dilakukan

untuk mendorong rahin untuk membayar hutang yang ada, karena takut harta

miliknya yang ia gadaikan dijual secara paksa jika ia tidak mau membayar hutang

tersebut.

Penilaian yang dilakukan terhadap usaha yang dijalankan nasabah dan

penilaian terhadap barang jaminan yang diserahkan kepada pihak PT.Pegadaian

syariah dan penilaian terhadap yang lainnya yaitu untuk menghindari berbagai

tindakan fraud, yang dapat merugikan perusahaan dan yang mengindifikasikan

sebagai moral hazard yang dilakukan oleh pihak debitur. Dalam islam posisi

jaminan sebagai pegangan bagi pihak pemberi utang untuk mengantisipasi segala

kemungkinan wanprestasi yang akan dilakukan oleh pihak rahin atau debitur,

sehingga dengan adanya marhun tersebut dapat digunakan untuk mengelola

resikonya.29

Adapun persyaratan yang harus dipersiapkan untuk mendapatkan

28
Muh Novriansyah, Sri Herianingrum, “Peran Pembiayaan Produk Arrum BPKB PT.
Pegadaian Syariah Dalam Mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kota Surabaya”,
Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan”, Vol.6, No.8 Agustus 2019, h.3-4.
29
Siti Mawar dan Sania Tasnim, “Sistem Penilaian Kelayakan Penyaluran Pembiayaan
Produk Ar-rum BPKB”, Jurnal Al- Mudharabah”, Vol.2, No2 2020, h.14-15.
25

pembiayaan Ar-rum Mikro dipegadaian syariah diantaranya adalah:

1. Memiliki usaha, memenuhi kriteria kelayakan serta telah berjalan 1

tahun atau lebih.

2. Fotocopy KTP atau KK Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan

bermotor (BPKB).

Dengan perjanjian utang piutang dengan jaminan BPKB kendaraan roda 2,

maka perum pegadaian mempunyai kedudukan yang diutamakan atau mendahulu

dalam mengambil pelunasan kreditnya dibanding kreditor lainnya. Prosedur

pelaksaan perjanjian gadai pada PT.Pegadaian syariah harus melewati beberapa

tahap diantaranya: nasabah harus datang ke PT.Pegadaian syariah dan kemudia

harus melengkapi persyaratan, foto copy KTP, membuat surat izin usaha, foto

copy KK, bukti pembayaran token listrik tetrakhir dan memiliki usaha yang

memenuhi kriteria kelayakan serta yang telah berjalan minimal 1 tahun, survey

menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB), mendatangi

akad pinjaman ARRUM Mikro pada PT.Pegadaian syariah dan disertai materai

10.000, dan kemudian selanjutnya nasabah dapat memperoleh pencairan dana

pinjaman Ar-rum Mikro.30

5. Kerangka Fikir

Kerangka fikir merupakan model dari konseptual tentang bagaimana teori

hubungan dengan berbagai faktor yang telah di identifikasi sebagai masalah yang

30
Ahmad Ramadani Rahman dan H. Zainal Arifin Dilaga, “Pelaksanaan Pejanjian Fidusia
Pada PT.Pegadaian Unit Pelayanan Syariah BTN Sweta”, Jurnal Privat Law Fakultas Hukum,
Vol.1, No.3 Oktober 2021, h.2-7.
26

penting. Dalam kerangka fikir ini penulis mencoba untuk menguraikan pengaruh

pendapatan usaha terhadap tingkat penyaluran Ar-rum Mikro pada PT. Pegadaian

Syariah Indonesia periode 2012-2022.

Pendapatan Usaha Pegadaian


(X1)

Penyaluran Pembiayaan Ar-rum Mikro


(Y)

Pada kerangka fikir diatas, mengilustrasikan tentang apakah pendapatan

pegadaian syariah berpengaruh terhadap penyaluran pembiayaan Ar-rum Mikro.

6. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Dan

dari penjelasan diatas maka dapat diambil beberapa hipotesis sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat pengaruh pendapatan pegadaian terhadap tingkat

penyaluran Ar-rum Mikro pada PT.Pegadaian Syariah di Indonesia

periode 2012-2022.

H1 : Terdapat pengaruh pendapatan pegadaian terhadap tingkat penyaluran Ar-

rum Mikro pada PT.Pegadaian syariah di Indonesia periode 2012-202


27

H. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan penelitian secara kuantitatif

deskriptif. Pendekatan kuantitatif deskriptif merupakan pendekatan yang

menekankan pada pengujian teori-teori atau hipotesis-hipotesis melalui

pengukuran variabel-variabel penelitian dalam angka dan melakukan analisis data

dengan prosedut statistis dan permodelan sistematis. Metode kuantitatif adalah

penelitian berbentuk angka-angka dan analisisnya menggunakan statistic. Tujan

penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menggunakan model-model

matematis, teori, hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Variabel-

variabel ini dapat diukur (biasanya dengan instrument penelitian) sehingga data

yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistic.31

I. Fokus Penelitian

Fokus penelitian kuantitatif ini lebih didasarkan dengan masalah penelitian.

Adapun masalah penelitian yang dilakukan yaitu “Pengaruh Pendapatan Usaha

Terhadap Tingkat Penyaluran Ar-rum Mikro pada PT. Pegadaian Syariah

Indonesia”.

J. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara tidak langsung dengan mengumpulkan data

penelitian yang bersumber dari data sekunder, di Annual Report PT. Pegadaian

periode 2012-2022.

31
Abdul Rahmat, Metodologi Penelitian Pendekatan Multidisipliner, 1 ( Gorontalo : Ideas
Publishing, Anggota IKAPI, Kelompok Komunitas IDE, 2020), h.89-90.
28

K. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam proses

penelitian, Karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik

pengumpulan data yang di perlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana

yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan jelas. Dalam

suatu penelitian, langkah pengumpulan data adalah satu tahap yang sangat

menentukan terhadap proses dan hasil penelitian yang akan dilaksanakan tersebut.

Terdapat satu metode pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian

kali ini, yaitu:32

L. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,

benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber daya yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu

penelitian. Populasi dalam setiap penelitian harus disebutkan secara tersurat yaitu

dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang menjadi cakupan.

Tujuan diadakannya populasi adalah agar kita dapat menentukan besarnya

anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya

daerah generelisasi. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan

pegadaian syariah di Indonesia tahun 2012-2022.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian anggota populasi. Jika populasi besar, dan peneliti
32
Sidik Priadana dan Denok Sunarsi, Metode Penelitian Kuantitaif , 2 (Tangerang
Selatang : Pascal Books, 2021), h.188.
29

tidak mungkin mempelajari semua yang terdapat pada populasi, maka peneliti bisa

menggunakan sampel yang diambil dari sampel, intinya akan bisa digunakan

untuk populasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan memenuhi kriteria

sebagai berikut :

Pendapatan Usaha, Penyaluran Pembiayaan Ar-rum Mikro Pada PT.


Pegadaian Syariah Indonesia Tahun 2012-2022
Tahun Pendapatan Usaha Penyaluran Pembiayaan
Ar-rum Mikro
2012 5.833.074.679.677 87.840.000.000
2013 7.864.767.123.402 133.837.000.000
2014 7.800.893.551.438 200.333.000.000
2015 8.897.166.464.165 339.403.000.000
2016 9.708.058.303.877 386.416.000.000
2017 10.522.796.736.552 627.460.000.000
2018 12.748.054.000.000 943.474.000.000
2019 17.693.653.000.000 1.895.431.000.000
2020 21.964.403.000.000 384.149.000.000
2021 20.639.861.000.000 263.434.000.000
2022 22.876.587.000.000 1.024.185.000.000
Sumber : Annual Report PT. Pegadaian Indonrsia 2012-2022

a. Pendapatan uaha pegadaian syariah Indonesia tahun 2012-2022.

b. Penyaluran pembiayaan Ar-rum Mikro PT. Pegadaian Syariah

Indonesia tahun 2012-2022.

M. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Dependen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel otput, kriteria terikat. Variabel
30

terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas (penyaluran pembiayaan Ar-rum Mikro).
2. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, attechdent.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas

adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat).

Definisi Operasional Variabel


Variabel Definisi
Pendapatan Pendapatan pegadaian syariah merupakan kenaikan modal
Pegadaian perusahaan yang timbul akibat penjualan produk perusahaan.33
Syariah
Penyaluran Arrum BPKB adalah pembiayaan syariah untuk pengembangan
pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan jaminan
Ar-rum BPKB kendaraan dengan surat asli dari barang yang di
Mikro jaminkan34

N. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah uji statistic

daskriptif dan analisis persamaan regresi linear berganda. Agar model yang

dihasilkan tidak bias maka dilakukan uji persyaratan analisis data melalui uji

asumsi klasik : uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskidastisitas, dan uji

multikolineritas.

Untuk menguji proporsi variasi dalam variabel dependen yang dijelaskan

33
Annual Report PT. Pegadaian Syariah Indonesia.
34
Abdul Rahmat, Metodologi Penelitian Pendekatan Multidisipliner, 1 (Gorontalo : Ideas
Publishing, Anggota IKAPI, Kelompok Komunitas IDE, 2020), h.185-186.
31

oleh variabel-variabel independen secara simultan dilakukan uji koefisien

determinasi. Utuk menguji korelasi kausalitas antar variabel baik secara persial

(uji signifikasi melalui uji T) maupun secara simultan melalui (uji korelasi

berganda melalui uji F). Semua analisis data yang disebutkan di atas

menggunakan alat bantu Statistical Program For Social Science (SPSS).

1. Uji Deskriptif Data

Statistik deskriptif pada penelitian ini menguraikan nilai mean, standar

deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum dari masing – masing variabel

penelitian. Perhitungan mean dan standar deviasi serta penentuan nilai minimum

dan nilai maksimum dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

2. Uji Asumsi Klasik

Apabila hasil uji model data panel dapat menunjukan hasil Fixed Effect

Model (FEM) atau Random Effect Model (REM) maka uji asumsi klasik tidak

perlu dilakukan dikarena regresi liniernya berbasis General Least Squar (GLS),

akan tetapi sebaliknya apabila hasil uji model data panel dapat menunjukan hasil

Common Effect Model CEM) maka uji asumsi klasik perlu dilakukan dikarena

regresi liniernya berbasis Ordinary Least Square (OLS). Uji asumsi klasik

merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear

berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Uji asumsi klasik terdiri dari

uji normalitas, multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Analisis uji

asumsi klasik dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS.35

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data bertujuan untuk mengetahui distribusi data


35
Gujarati, DN. Dasar-dasar ekonometrika , 2(Jakarta : Erlangga, 2015), h.102
32

dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik

dan layak digunakan dalam suatu penelitian adalah data yang memiliki

distribusi normal. Pada penelitian ini, untuk mengetahui normal atau

tidaknya suatu faktor pengganggu dilakukan dengan cara J-B test (jarque-

bera test). Uji ini menggunakan hasil estimasi residual dan chi-square

probability distribution yaitu dengan membandingkan Prob.JB-hitung pada

taraf alpha 5% dengan kriteria berikut:

1) Bila Prob.JB hitung ≥ 0,05 maka hipotesis yang menyatakan bahwa

residual berdistribusi normal akan diterima.

2) Bila Prob.JB hitung < 0,05 maka hipotesis yang menyatakan bahwa

residual berdistribusi normal akan ditolak.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan suatu varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lainnya.Jika varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap maka dapat disebut dengan

homoskedastisitas, akan tetapi jika berbeda dapat disebut sebagai

heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah model homoskedastisitas

atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedatisitas dalam penelitian

ini diuji dengan menggunakan uji Glejser yaitu dengan kriteria jika

diperoleh nilai Prob.Obs*R-squared lebih besar dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedatisitas dalam model

regresi ini, sebaliknya jika diperoleh nilai Prob.Obs*R-squared lebih kecil


33

dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala heteroskedatisitas

dalam model regresi ini.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dalam analisis regresi linier ini adalah gejala terjadinya

korelasi diantara variabel bebas. Autokorelasi dapat disebabkan oleh data

penelitian yang berurutan sepanjang waktu dimana saling menggangu

antara satu observasi dengan observasi lainnya.12 Penelitian yang

menggunakan data cross section kemungkinan besar merupakan gejala

autokorelasi tidak akan terjadi. Untuk mendiagnosis adanya suatu

autokorelasi pada penelitian ini, maka dilakukan dengan cara pengujian

terhadap nilai uji Durbin-Watson (DW). Uji DW dapat digunakan untuk

autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) serta mensyaratkan

adanya intercept dalam model regresi dan tidak ada variabel – variabal lain

di antara variabel bebas.36

3. Uji Regresi Linear Sederhana Data Panel

Analisis Regresi Linier sederhana merupakan metode statistik yang

berupaya memodelkan hubungan antara dua peubah acak dimana satu peubah

acak memengaruhi peubah acak yang lainnya yang dimaksud dengan linear dalam

RLS bahwa variabel terikat Y memiliki hubungan yang linear berupa garis lurus

terhadap parameter regresinya (dalam al ini a 1 dan a2) sedangkan maksud sederhana

dalam RLS menunjukkan bahwa dalam model regresi yang terbentuk hanya

melibatkan satu variabel bebas X dan satu variabel terikat Y.S

36
Gujarati, DN. 2 Dasar-Dasar Ekonometrika, (sJakarta : Erlangga, 2015), h.105
34

Y = α + β 1X1+ + e

Dimana :

Y = Penyaluran Ar-rum Mikro

α = Konstanta

β1 = Koefisien Regresi

X1 = Pendapatan Usaha

e = Variabel Pengganggu

Secara umum terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam menduga

suatu model dari data panel yaitu model tanpa pengaruh individu (common effect

model) serta model dengan pengaruh individu (fixed effect model dan random

effect model). Ada tiga teknik model yang di tawarkan untuk mengestimasi

parameter model dengan data panel yaitu model efek common (common effect

models), model efek tetap (fixed effect models) dan model efek random (random

effect models).

O. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier

Sederhana. Analisis ini digunakan untuk menentukan hubungan antara ISR dan

Reaksi pasar dengan variabel-variabel independen nya.Maka dilakukan pengujian-

pengujian hipotesis penelitian terhadap variabel-variabel dengan pengujian di

bawah ini.

1. Koefisien Determinasi ( Adjusted R2)

Koefisien determinasi (goodness of fit) yang dinotasikan dengan


35

R2merupakan ikhtisar yang menyatakan bahwa seberapa baik garis regresi sampel

dalam pencocokkan data.Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur

proporsivariasi dalam varabel tidak bebas yang dijelaskan oleh regresi. Nilai R 2

berkisarantara 0 sampai 1, bila R2 = 0 berarti tidak ada hubungan yang

sempurna.Sedangkan apabila nilai R2 = 1 maka ada hubungan antara variasi Y dan

X atauvariasi dari Y dapat diterangkan oleh X secara keseluruhan. Maka

persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

adalah sempurna.

2. Uji-t (Uji Signifikan Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui kemampuan masing-masing

variabelindependen secara individu (parsial) dalam menjelaskan perilaku

variabeldependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tingkat

signifikansi 0,05 atau 5% Uji-t merupakan jenis pengujian untuk melihat

kemampuan dari setiap variabel bebas mempengaruhi variabel terikat.Dalam uji-t

dapat dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dan tabel dengan

ketentuan, bila t hitung ≥ t tabel, maka H 0 ditolak dan H1 diterima dan bila t

hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.37

H0 = variabel bebas secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel terikat.

H1= variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan variabel terikat.

37
Supriyatno, Metode Riset Bisnis 1 (Jakarta: Indeks, 2009), h.226
36

DAFTAR PUSTAKA

Agusman Fahmi, Marta Joan, “Analisis Peluang Kredit Lancar: Studi Kasus
PT.Pegadaian Area Padang”, Jurnal Kajian Ekonomi dan Pembangunan 5,
No1 Maret 2023, h.1.

Anari Oka Fikri, “Pengaruh Pendapatan, Harga Emas dan Inflasi Terhadap Tingkat
Penyaluran Pembiayaan Rahn Periode 2011-2018”, Skripsi Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung 2021.h,98.

Agus ,Widarjono, Ekonometrika Teori dan Aplikasi 1(Yogyakarta : FE UII,


2007), h. 125

Asdi Marni, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Penyelesaian Wanprestasi


Produk Ar-rum di Pegadaian Syariah Aceh Besar”, Jurnal Kajian Ilmu
Hukum dan Syariah,3, No 2 2018, h. 4.

AnandaFirda Lubis, “Pengaruh Pendapatan Pegadaian dan Harga Emas Terhadap


Pembiayaan Rahn Pada PT. Pegadaian Syariah Cabang Langsa Tahun
2014-2019”, Skripsi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan,
2020.h. 75.

Chaironi Nurma“Pengaruh Pendapatan Pegadaian, Jumlah Nasabah dan Tingkat


Inflasi Terhadap Penyaluran Pembiayaan Rahn Pada PT. Pegadaian
Syariah di Indonesia Periode 2-11-2017”, Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia Jakarta 2019, h,65.

DN, Gujarati. Dasar-dasar ekonometrika , 2(Jakarta : Erlangga, 2015), h.102-105

Dewi Karisma Rida, Saputri Anggreani Dwi“Pengaruh Pendapatan Terhadap


Pembiayaan Gadai (Rahn) Pada Pegadaian Syariah Way Halim 2016-
2018”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurnya 5, No.2,Juni 2020.h.1-4.
37

Dina Rahim, Rahmawati . “Penerapan Metode Fuzzy Mamdani Untuk


Menentukan Jumlah Pendapatan Pegadaian Berdasarkan Jumlah Omset
dan Harga Emas Serta Kurs”, Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan
Matematika 10, No.1.2020.h.1-2.

Desta Ratu, “Analisis Pembiayaan Ar-rum BPKB dalam Meningkatkan


Pendapatan Nasabah Pegadaian Syariah Menurut Persfektif Ekonomi
Islam” Skripsi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. 2018.h.3.

Eilliani Riska, “Analisis Produk Pembiayaan Ar-rum BPKB Dalam


Perkembangan Usaha Nasabah Pada Pegadaian Syariah Unit Simpang
Mesra Banda Aceh”Skripsi Universitas Islam Negeri Ar-raniry .
2019.h.89.

Faradillah Ainnun Osy, “Analisis Peran Pembiayaan Ar-rum BPKB Terhadap


Perkembangan UMKM Nasabah Unit Pegadaian Syariah Tukmudul”
Skripsi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati
Cirebon.2023.h.2.

Fuad Muhammad, Trianna Meilyda. “Analisis Peran Pembiayaan Oleh Pegadaian


Syariah Bagi Pengembangan UMKM”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam
3, No.2 Juni 2018, h.1-2.

Faradillah Ainnun Osy, “Analisis Peran Pembiayaan Ar-rum BPKB Terhadap


Perkembangan UMKM Nasabah Unit Pegadaian Syariah Tukmudul”
Skripsi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati
Cirebon.2023.h.2.

Hasibuan sari Kumala Dewi, Pani Akhiruddin Siregar, “Konsep Gadai Syariah
Menurut Syafi’I Antonio”, Jurnal Penelitian Medan Agama 11,
No.1,2020, h.4-6.
38

Handayani Reni, “Pengaruh Jumlah Nasabah, Pendapatan Pegadaian Syariah dan


Harga Emas Terhadap Penyaluran Gadai Syariah (rahn) PadaPT.
Pegadaian Periode 2011-2020” Skripsi Universitas Islam Negeri Sumatra
Utara Medan. 2021.h. 83.

Imam, Ghozali. Anallisis Multivariate Update PLS Regeresi. (Semarang : BP


Undip, 2013), h.132

Mawar, Siti. “Sistem Penilaian Kelayakan Penyaluran Pembiayaan Produk Ar-


rum BPKB”, Jurnal Al- Mudharabah” 2, No2 2020, h.14-15.

Manahar, Pamonaran. “Implementasi Gadai Syariah (Rahn) Untuk Mneunjang


Perekonomian masyarakat di Indonesia”, Jurnal Hukum Bisnis dan
Investasi 10, No.2 April 2019, h.3-5.

Mukti Titania, Tulasmi. “Peran Pegadaian Syariah Dalam Literasi Keuangan


Syariah”, Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 6, No.02,2020.h.4.

Marlina Anis, “Pengaruh Pendapatan Pegadaian dan Harga Emas Terhadap


Penyaluran Pembiayaan Rahn Pada PT. Pegadaian Syariah di Indonsia
(Periode 2010-2016)” Skripsi Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung. 2018.h. 2.

Novriansyah, Muh. “Peran Pembiayaan Produk Arrum BPKB PT. Pegadaian


Syariah Dalam Mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di
Kota Surabaya”, Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan” 6, No.8
Agustus 2019, h.3-4.

Olivia Hastuti, “Penerapan Analisis Roi Untuk Memprediksi Pendapatan


Perusahaan”, Jurnal Kitabah, Vol. 3, No. 2 Juli 2019, h.4.

Priyanto Duwi, Mandiri Belajar EVIEWS (Statistical Product and Service


39

Solution, 2 (Yogyakarta : MediaKom, 2008), h.79

Priadana, Sidik. Metode Penelitian Kuantitaif , 2 (Tangerang Selatang : Pascal


Books, 2021), h.188.

Prasta Zulaika Gista, Hakim Imamul.“Analisis Strategi Bauran Pemasaran


Terhadap Minat Nasabah Dalam Memilih Produk Gadai” International
Journal of Islamic Economics Development and Innovation (IJIEDI)
11,No.2. Januari 2022,h.59,

Rahmawati Lina Arti, Mutmainah Kurniawati, “Analisis Faktor-faktor Yang


Mempengaruhi Permintaan Gadai di Pegadaian Syariah”, Journal of
Economic, Business and Engineering (JEBE) 1, No.2, April,2020, h.1.

Rahman Ramadani Ahmad, “Pelaksanaan Pejanjian Fidusia Pada PT.Pegadaian


Unit Pelayanan Syariah BTN Sweta”, Jurnal Privat Law Fakultas Hukum
1, No.3 Oktober 2021, h.2-7.

Rahmat, Abdul Metodologi Penelitian Pendekatan Multidisipliner, 1 ( Gorontalo :


Ideas Publishing, Anggota IKAPI, Kelompok Komunitas IDE, 2020),
h.89-90 dan h185-186

Syifa Istifahu Muhammad dan Nawawi M Zuhrinal, “Analisis Peran Pembiayaan


Ar-rum BPKB Oleh Pegadaian Syariah Terhadap Pengembangan Usaha
Mikro, Kecil dan menengah”, Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam 4,
No.1 2023,h.207.

Soemitra Andri, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, 2 (Jakarta Prenadamedia


Group, 2016),h, 408.

Supriyatno, Metode Riset Bisnis 1 (Jakarta: Indeks, 2009), h.226

Utami Achmad Syafira, “Pengaruh Pembiayaan Arrum BPKB PT.Pegadaian


(Persero) Syariah Terhadap Pengembangan Usaha Mikro dan Menengah
(UMKM)” Skripsi Institut Agama Islam Negeri (iain) Manado. 2019.h.77.
40

Ulfa Maria Kn, “Analisis Kewenangan Gadai Syariah Menurut Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 31/Pojk.05/2016 Tentang Usaha Pegadgaian”,
Jurnal Hukum Bisnis Islam 11, No.2 Desember 2019, h.9-10.

Wayan Sujana Fitrawati, “Analisis Pengakuan Dan Biaya Pada PT.Pegadaian


Cabang CP Baubau”, Vol. 4, No. 1 Juni 2020, h.5.

Anda mungkin juga menyukai