1
M. Habiburrahim Lc, dkk, Mengenal Pegadaian Syariah (Jakarta : Kuwais, 2012), 218.
2
M. Habiburrahim Lc, dkk, Mengenal Pegadaian Syariah, 219.
46
47
3
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
4
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, 390.
5
www.pegadaian.co.id, diakses pada tanggal 13 Januari 2015.
48
Pengelola Unit
Administrasi Security
6
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
49
pegadaian syariah yaitu harga emas yang fluktuatif sehingga apabila harga
taksiran emas rendah maka omsetpun akan menurun.9
Selain kendala ada juga peluang untuk memajukan pegadaian
syariah, bahwasannya mengingat pegadaian syariah adalah perusahaan
gadai yang mempunyai prinsip-prinsip syariat Islam, maka dengan sistem
ini akan mempunyai segmentasi dan pangsa pasar yang baik sekali di
Indonesia. Dengan sedikit modifikasi dan disesuaikan dengan ketentuan
umum yang berlaku, peluang untuk dapat dikembangkan pegadaian
syariah cukup besar.10
9
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
10
Nurul Hudan dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis,
289.
52
harus melapor ke cabang atau unit pegadaian syariah penerbit surat bukti
rahn, pengambilan marhūn harus menyerahkan SBR asli dan menunjukan
kartu identitas serta rāhin wajib mentaati ketentuan akad yang ada di surat
bukti rahn beserta addendumnya.11
1. Teknis Pemberian Pinjaman Gadai Syariah di Pegadaian Syariah Unit
Awirarangan Kuningan
Mekanisme penyaluran pinjaman pada pelaksanaan sistem gadai
syariah mempunyai prinsip bahwa nasabah hanya dibebani oleh biaya
administrasi dan jasa simpan harta benda sebagai barang jaminan. Oleh
karena itu, nasabah yang meminjam uang ke pegadaian syariah hanya
wajib membayar sewa simpan barang dengan masa sewa 10 hari ditambah
biaya administrasi.12
Untuk mengajukan permohonan permintaan gadai, calon nasabah
harus terlebih dahulu memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Membawa fotocopy KTP atau identitas lainnya (SIM, paspor dan lain-
lain).
2. Mengisi formulir permintaan rahn.
3. Menyerahkan barang jaminan (marhūn) seperti perhiasan, kendaraan dan
barang-barang elektronik.
Selanjutnya prosedur pemberian pinjaman (marhūn bih) dilakukan
melalui tahapan berikut:
1. Nasabah mendatangi kantor pegadaian syariah di unit Awirarangan
Kuningan dan langsung menuju loket untuk meminta pembiayaan, setelah
itu petugas loket akan memberikan formulir permintaan rahn dan nasabah
harus mengisi formulir permintaan rahn tersebut.
2. Nasabah menyerahkan formulir permintaan rahn yang dilampiri dengan
fotocopy identitas serta barang jaminan ke loket.
3. Petugas pegadaian menaksir marhūn agunan yang diserahkan.
4. Besarnya pinjaman atau marhūn bih adalah sebesar 90% dari taksiran
marhūn.
11
Format akad rahn dapat dilihat di SBR (Surat Bukti Rahn) yang dikeluarkan pihak pegadaian
syariah cabang maupun unit pegadaian syariah.
12
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
53
2. Pencairan Dana
Kasir
barang jaminan tersebut terdapat kelebihan uang, maka kelebihan uang tersebut
menjadi hak rāhin. Rāhin diberi kesempatan selama satu tahun untuk mengambil
uang kelebihan tersebut dan apabila selama satu tahun uang tersebut tidak juga
diambil, maka pihak pegadaian syariah akan dialokasikan untuk dana sosial.13
Untuk sumber dana yang didapatkan oleh pegadaian syariah untuk
memberikan pembiayaannya kepada nasabah, pegadaian syariah melakukan
kerjasama dengan Bank Mandiri, selain itu juga dari pihak pemerintah karena
pegadaian syariah ini masih naungan pemerintah.
Barang yang digunakan untuk menjamin adalah barang yang dihasilkan
dari sumber yang sesuai dengan syariah atau keberadaan barang tersebut di tangan
nasabah bukan karena praktik riba, maysir dan gharar. Barang-barang tersebut
antara lain:14
1. Barang perhiasan seperti emas, perak dan sebagainya.
2. Barang elektronik seperti HP, Laptop, Camera, TV dan sebagainya.
3. Kendaraan seperti motor, mobil. Untuk hal ini, pegadaian syariah unit
Awirarangan Kuningan tidak menerima barang seperti motor dan mobil
dikarenakan keterbatasan tempat yang kurang memadai. Tetapi hanya
diminta BPKBnya saja.
2. Penggolongan Pinjaman dan Administrasi
Penggolongan pinjaman dan biaya administrasi (marhūn bih) serta
tarif ijārah dapat dilihat pada tabel berikut:15
UP UP Pembulatan Pembulatan Biaya Tarif/ Patokan
Golongan
Min. Max. UP Ijārah Adm. 10 hari Taksiran
A1 50.000 500.000 10.000 100 2.000 45 95%
B1 550.000 1.000.000 50.000 100 8.000 71 92%
B2 1.500.000 2.500.000 50.000 100 15.000 71 92%
B3 2.550.000 5.000.000 50.000 100 25.000 71 92%
C1 5.100.000 10.000.000 100.000 100 40.000 71 92%
C2 10.100.000 15.000.000 100.000 100 60.000 71 92%
C3 15.100.000 20.000.000 100.000 100 80.000 71 92%
13
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
14
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
15
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
55
Nasabah Kasir
Pemegang
Barang Gadai
Gudang
Bagan 2.2 Skema Pelayanan Pelunasan
Nasabah menyerahkan surat bukti rahn dan menunjukan identitas
diri yang tercantum dalam surat bukti rahn kepada kasir. Jika yang
melunasi bukan nama yang tercantum dalam surat bukti rahn (SBR), maka
harus mengisi kolom pengalihan hak yang dilampiri fotocopy dengan
menunjukan asli identitas diri pemberi dan penerima kuasa serta
menyerahkan pembayaran sesuai transaksi pelunasan yang diinginkan
kemudian kasir menghitung jumlah ijārah yang harus dibayar oleh
nasabah lalu menyerahkan bukti pembayaran pelunasan kepada nasabah,
memberikan surat bukti rahn (SBR) asli kepada pemegang gudang atau
penyimpanan, menerima dan meneliti surat bukti rahn (SBR) lama dan
baru dari penaksir, kemudian mencatat ke buku pinjaman dan pelunasan
16
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, 190.
57
(BPP) serta meminta nasabah menandatangani surat bukti rahn (SBR) dan
menerima segi pengeluaran marhūn. Penerima gudang menerima surat
bukti rahn (SBR) asli dan kitir dari kasir serta mengambil marhūn ke
gudang dan menyerahkan marhūn kepada nasabah.17
4. Penjualan Barang Gadai
Gadai merupakan jaminan utang dan tujuan gadai adalah
mendapatkan pelunasan utang melalui harga barang yang digadaikan jika
rāhin gagal melunasi utangnya setelah jatuh tempo. Jika telah jatuh tempo,
orang yang menggadaikan barang berkewajiban melunasi utangnya. 18 Jika
tidak melunasinya maka barang jaminan tersebut di jual atau dilelang.
Penjualan barang jaminan itu adalah upaya untuk pengembalian uang
pinjaman beserta jasa simpanan yang tidak dilunasi sampai batas waktu
yang telah ditentukan. Penjualan barang gadai ini dilakukan setelah
dilakukan pemberitahuan melalui surat peringatan atau menghubungi
nasabahnya. Apabila tidak ada jawaban maka barang jaminan itu akan di
lelang.19
Apabila setelah penjualan barang jaminan dilakukan oleh
pegadaian syariah dan ada kelebihan dari hasil penjualannya, maka
kelebihan uangnya itu akan diberikan kembali kepada nasabah. Apabila
uang kelebihan tersebut tidak diambil juga maka uang kelebihan tersebut
akan di alokasikan untuk dana sosial. Sedangkan apabila uang penjualan
barang jaminan tersebut tidak mencukupi untuk melunasi pinjaman maka
nasabah harus membayar sebagian utangnya lagi. 20
5. Ketentuan Akad
Transaksi yang digunakan oleh pegadaian syariah adalah transaksi
yang menggunakan dua akad, yaitu akad rahn dan akad ijārah. Penjelasan
rinci mngenai kedua akad tersebut tertera pada lembar belakang surat bukti
rahn. Sehingga dengan demikian setiap nasabah memahami apa yang
hendak dilakukan. Meskipun secara konsep kedua akad dimaksud
17
Pedoman Operasional Gadai Syariah, 2006.
18
M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah, 289.
19
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
20
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
58