Anda di halaman 1dari 16

BAB III

GAMBARAN UMUM PEGADAIAN SYARIAH


UNIT AWIRARANGAN KUNINGAN

A. Sejarah Pegadaian Syariah


Di Indonesia terbitnya PP/10 tanggal 1 April 1990 dapat dikatakan
menjadi tonggak awal kebangkitan pegadaian, suatu hal yang perlu
dicermati bahwa PP/10 menegaskan misi yang harus diemban oleh
pegadaian untuk mencegah praktik riba, misi ini tidak berubah hingga
terbitnya PP/103/2000 yang dijadikan sebagai landasan kegiatan usaha
perum pegadaian sampai sekarang. Banyak pihak berpendapat bahwa
operasionalisasi pegadaian pra-Fatwa MUI tanggal 16 Desember 2003
tentang bunga bank telah sesuai dengan konsep Islam meskipun harus
diakui bahwa terdapat beberapa aspek yang menepis anggapan itu. Setelah
melalui kajian panjang, akhirnya disusunlah suatu konsep pendirian unit
layanan gadai Islam sebagai langkah awal pembentukan divisi khusus
yang menangani kegiatan usaha Islam.1
Adapun pegadaian syariah merupakan sebuah kembaga yang relatif
baru di Indonesia. Konsep operasi pegadaian syariah mengacu pada sistem
administrasi modern yaitu asas rasionalitas, efisiensi dan efektivitas yang
diselaraskan dengan nilai Islam. Fungsi operasi pegadaian syariah
dijalankan oleh kantor-kantor cabang pegadain syariah atau unit layanan
gadai syariah (ULGS) sebagai satu unit organisasi dibawah binaan divisi
lain perum pegadaian.
Prgadaian syariah pertama kali berdiri di Jakarta dengan nama unit
layanan gadai syariah (ULGS) cabang Dewi Sartika di bulan Januari tahun
2003. Menyusul kemudian pendirian ULGS di Surabaya, Makasar,
Semarang, Surakarta dan Yogyakarta di tahun yang samahingga
September 2003. Masih ditahun yang sama pula, 4 kantor cabang
pegadaian di Aceh dikonversi menjadi pegadaian syariah. 2

1
M. Habiburrahim Lc, dkk, Mengenal Pegadaian Syariah (Jakarta : Kuwais, 2012), 218.
2
M. Habiburrahim Lc, dkk, Mengenal Pegadaian Syariah, 219.

46
47

Pegadaian syariah unit Awirarangan Kuningan yang beralamat di


Jl. Jendral Sudirman Ruko Bojong Indah Blok A1-2 berdiri pada tahun
2009 dan mulai aktif operasionalnya pada tahun 2010.3

B. Tujuan, Visi dan Misi


Pegadaian syariah sebagai lembaga keuangan syariah non bank
yang berdiri di tengah-tengah masyarakat diharapkan mampu
menyelesaikan segala jenis masalah yang muncul dalam masyarakat
terutama masalah ekonomi. Adapun tujuan didirikannya pegadaian syariah
yaitu turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan
menengah ke bawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan
jasa dibidang ekonomi lainnya berdasarkan ketentuan perundang-
undangan lainnya serta menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, ijon,
praktik riba dan pinjaman tidak wajar lainnya. Pegadaian syariah juga
memegang nilai-nilai prinsip dasar dalam pengelolaan usaha seperti
kejujuran, keadilan dan kesesuaian dengan syariah.4
Pegadaian syariah selain mempunyai tujuan yang harus dicapai,
pegadaian juga harus mempunyai visi misi yang jelas. Visi pegadaian
syariah yaitu sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang
selalu menjadi market leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi
yang terbaik untuk masyarakat menengah kebawah. Sedangkan misi dari
pegadaian syariah yaitu:5
1. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termurah, aman dan selalu
memberikan pembinaan terhadap usaha golongan menengah ke bawah
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
2. Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastruktur yang memberikan
kemudahan dan kenyamanan diseluruh pegadaian dalam
mempersiapkan diri menjadi regional dan tetap menjadi pilihan utama
masyarakat.

3
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
4
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, 390.
5
www.pegadaian.co.id, diakses pada tanggal 13 Januari 2015.
48

3. Membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat


golongan menengah ke bawah dengan melaksanakan usaha lain dalam
rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.

C. Struktur Organisasi Pegadaian Syariah Unit Awirarangan Kuningan


Sebuah organisasi memerlukan perangkat dan perlengkapan kantor
yang memadai, selain yang paling utama ialah tugas pokok dan fungsi
yang jelas bagi setiap pegawai atau stafnya untuk mencapai terwujudnya
sasaran yang telah ditetapkan.6

Pengelola Unit

Administrasi Security

Perum pegadaian mengemban tugas pokok untuk melayani


kegiatan pemberian kredit kepada masyarakat luas atas dasar penerapan
prinsip-prinsip gadai yang dibenarkan oleh syariah Islam. Untuk bagian
administrasi terdapat kasir, penaksir dan bagian administrasi lainnya.
Uktuk kasir tugasnya menerima surat bukti rahn (SBR) asli dan duplikat
yang telah ditandatangani KPM, memeriksa kelengkapan dan keabsahan
surat bukti rahn (SBR) dari KPM, mencocokan duplikat formulir
permintaan pinjaman (FPP) dari rāhin dengan surat bukti rahn (SBR),
meminta tandatangan rāhin dan melakukan pembayaran UP sebesar yang
tercantum di surat bukti rahn (SBR), mengisi buku pinjaman berdasarkan
surat bukti rahn (SBR) duplikat dan menyerahkan surat bukti rahn (SBR)
duplikat ke KPM dan formulir permintaan pinjaman (FPP) duplikat ke
petugas tata usaha, sedangkan penaksir bertugas untuk menerima formulir

6
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
49

permintaan pinjaman, KTP atau kartu identitas lain, marhūn, memeriksa


kebenaran pengisian formulir permintaan pinjaman dan marhūn,
menentukan taksiran marhūn berdasarkan buku pedoman menaksir dan
surat edaran yang berlaku serta menetapkan UP sesuai kewenangannya,
menentukan biaya administrasi, menyerahkan duplikat formulir
permintaan pinjaman yang telah ditandatangani rāhin, mengisi dan
menandatangani surat bukti rahn (SBR) rangkap dua sesuai
kewenangannya, merobek kitir bagian luar surat bukti rahn (SBR) duplikat
dan menyimpan bersama, marhūn menyerahkan asli dan duplikat surat
bukti rahn (SBR) kepada kasir, me-matrys kitir marhūn kantong dan
gudang, menyusun surat bukti rahn (SBR) duplikat, menghitung jumlah
marhūn, taksiran dan UP kemudian menuliskan pada halaman belakang
surat bukti rahn (SBR) duplikat nomor terakhir pada hari itu dan
mencocokan jumlah marhūn yang telah dimatrys atau diikat dan
menyerahkan kepada penyimpan atau pemegang gudang dengan
menggunakan buku serah terima marhun dengan memberikan tandatangan
di kolom penyerahan.7 Untuk security yaitu mengamankan keadaan
apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.

D. Produk Pegadaian Syariah di Unit Awirarangan Kuningan


Sejauh ini, perum pegadaian menerbitkan produk pegadaian yang
beragam. Gadai merupakan kegiatan yang sejauh ini masih menjadi
otoritas perum pegadaian, meskipun belakangan sejumlah bank syariah
ikut menerbitkan produk gadai emas syariah. Produk gadai yang
diterbitkan oleh perum pegadaian syariah unit Awirarangan Kuningan
antara lain:8
1. Mulia yaitu investasi yang sangat likuid sepanjang masa. Program mulia
ini memfasilitasi kepemilikan emas batangan melalui penjualan logam
mulia oleh pegadaian secara tunai atau angsuran sampai 3 tahun dan
tersedia pilihan logam mulia dengan berat 5 gr, 10gr, 25 gr, 50 gr, 100 gr,
250 gr dan I kg.
7
Pedoman Operasional Gadai Syariah, 2006.
8
Brosur Pegadaian Syariah Unit Awirarangan Kuningan.
50

2. Jasa gadai berprinsip syariah (rahn) adalah skema pinjaman untuk


memenuhi kebutuhan dana bagi masyarakat dengan sistem gadai sesuai
syariah. Cepat prosesnya, aman penyimpananya. Barang jaminan berupa
emas perhiasan, emas batangan, hp, laptop, barang elektronik lainnya,
sepeda motor, mobil atau barang bergerak lainnya.
3. Arrum (pembiayaan usaha mikro kecil berprinsip syariah) merupakan
skema pinjaman dengan sistem syariah bagi para pengusaha mikro kecil
dan menengah dengan sistem pengembalian secara angsuran, dengan
menggunakan jaminan BPKB mobil atau motor yang dimilikinya dan bisa
juga emas. Jasa waktu pembiayaan fleksibel.
4. Amanah (pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor) merupakan
skema pemberian pembiayaan kepada masyarakat yang berpenghasilan
tetap dalam jangka waktu kreditnya 12, 24 dan 36 bulan yang
pengembaliannya dilakukan secara angsuran.
5. Remittance (layanan pengiriman uang) yaitu layanan pengiriman dan
penerimaan uang dari dalam dan luar negeri dengan biaya kompetitip yang
bekerjasama dengan beberapa remiten berskala internasional. Remittance
merupakan solusi terpercaya untuk kirim dan terima uang kapanpun dan
dimanapun secara instan, cepat dan aman.
6. Multi pembayaran online adalah suatu layanan pembayaran berbagai
tagihan bulanan seperti listrik, telepon, PDAM, pembelian pulsa,
pembelian tiket KAI dan lain sebagainya secara online di outlet pegadaian
di seluruh Indonesia. Solusi pembayaran cepat yang memberi kemudahan
untuk keluarga Indonesia.

E. Kendala dan Peluang Pegadaian Syariah


Dalam realisasi terbentuknya pegadaian syariah dan praktek yang
telah dijalankan, gadai syariah ternyata menghadapi kendala salah satunya
yaitu persaingan sekarang ini tidak hanya pegadaian saja yang
memberikan produk gadai tetapi banyak bank syariah juga yang
memberikan produk gadai tersebut, selain itu kendala yang dihadapi
51

pegadaian syariah yaitu harga emas yang fluktuatif sehingga apabila harga
taksiran emas rendah maka omsetpun akan menurun.9
Selain kendala ada juga peluang untuk memajukan pegadaian
syariah, bahwasannya mengingat pegadaian syariah adalah perusahaan
gadai yang mempunyai prinsip-prinsip syariat Islam, maka dengan sistem
ini akan mempunyai segmentasi dan pangsa pasar yang baik sekali di
Indonesia. Dengan sedikit modifikasi dan disesuaikan dengan ketentuan
umum yang berlaku, peluang untuk dapat dikembangkan pegadaian
syariah cukup besar.10

F. Mekanisme Gadai Syariah di Unit Awirarangan Kuningan


Mekanisme operasional gadai syariah sangat penting untuk
diperhatikan, karena jangan sampai operasional gadai syariah tidak efektif
dan efisien. Mekanisme operasional gadai syariah haruslah tidak
menyulitkan calon nasabah yang akan meminjam uang atau akan
melakukan akad utang-piutang. Akad yang dijalankan termasuk jasa dan
produk yang dijual juga harus selalu berlandaskan syariah.
Adapun ketentuan atau persyaratan yang menyertai akad tersebut
yaitu jangka waktu akad maksimum 120 hari, pinjaman dapat dilunasi atau
diperpanjang (ulang rahn, mengangsur marhūn bih dan meminta
tambahan) sampai dengan tanggal jatuh tempo, bila transaksi pelunasan
dan perpanjangan akad dilakukan oleh rāhin di cabang atau unit pegadaian
syariah online atau tempat yang ditunjuk oleh murtahin, maka rāhin telah
menyetujui nota transaksi sebagai addendum perjanjian surat bukti rahn
ini, dalam hal terjadi perpanjangan akad untuk tanggal jatuh tempo,
tanggal lelang dan besaran marhūn bih tercantum dalam nota transaksi.
Permintaan penundaan lelang dapat dilayani sebelum jatuh tempo
dengan mengisi formulir yang telah disediakan. Penundaan lelang
dikenakan biaya sesuai ketentuan yang berlaku di murtahin, surat bukti
rahn (SBR) dan nota transaksi harap disimpan dengan baik, jika hilang

9
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
10
Nurul Hudan dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis,
289.
52

harus melapor ke cabang atau unit pegadaian syariah penerbit surat bukti
rahn, pengambilan marhūn harus menyerahkan SBR asli dan menunjukan
kartu identitas serta rāhin wajib mentaati ketentuan akad yang ada di surat
bukti rahn beserta addendumnya.11
1. Teknis Pemberian Pinjaman Gadai Syariah di Pegadaian Syariah Unit
Awirarangan Kuningan
Mekanisme penyaluran pinjaman pada pelaksanaan sistem gadai
syariah mempunyai prinsip bahwa nasabah hanya dibebani oleh biaya
administrasi dan jasa simpan harta benda sebagai barang jaminan. Oleh
karena itu, nasabah yang meminjam uang ke pegadaian syariah hanya
wajib membayar sewa simpan barang dengan masa sewa 10 hari ditambah
biaya administrasi.12
Untuk mengajukan permohonan permintaan gadai, calon nasabah
harus terlebih dahulu memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Membawa fotocopy KTP atau identitas lainnya (SIM, paspor dan lain-
lain).
2. Mengisi formulir permintaan rahn.
3. Menyerahkan barang jaminan (marhūn) seperti perhiasan, kendaraan dan
barang-barang elektronik.
Selanjutnya prosedur pemberian pinjaman (marhūn bih) dilakukan
melalui tahapan berikut:
1. Nasabah mendatangi kantor pegadaian syariah di unit Awirarangan
Kuningan dan langsung menuju loket untuk meminta pembiayaan, setelah
itu petugas loket akan memberikan formulir permintaan rahn dan nasabah
harus mengisi formulir permintaan rahn tersebut.
2. Nasabah menyerahkan formulir permintaan rahn yang dilampiri dengan
fotocopy identitas serta barang jaminan ke loket.
3. Petugas pegadaian menaksir marhūn agunan yang diserahkan.
4. Besarnya pinjaman atau marhūn bih adalah sebesar 90% dari taksiran
marhūn.

11
Format akad rahn dapat dilihat di SBR (Surat Bukti Rahn) yang dikeluarkan pihak pegadaian
syariah cabang maupun unit pegadaian syariah.
12
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
53

5. Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah menandatangani akad dan


menerima uang pinjaman.

Nasabah atau Penaksir


rahin

1. Permohonan dan Penyerahan


Barang Jaminan Penetapan jumlah
pinjaman (marhun bih)

2. Pencairan Dana
Kasir

Bagan 2.1 Skema tata cara memperoleh pinjaman


Keterangan
1. Nasabah (rāhin) datang langsung ke murtahin (dalam hal ini penaksir) dan
menyerahkan barang (marhūn) yang akan digadaikan dengan menunjukan
bukti identitas diri.
2. Barang jaminan akan diteliti kualitasnya oleh penaksir untuk ditaksir dan
ditetapkan harganya. Setelah taksiran didapatkan maka ditetapkan jumlah
uang pinjaman (marhūn bih) yang dapat dipinjam oleh nasabah (rāhin).
Besarnya uang pinjaman (marhūn bih) ditetapkan oleh panaksir lebih kecil
dari harga pasar nilai barang. Hal ini merupakan cara pegadaian untuk
meminimalisir kerugian yang dapat terjadi dikemudian hari. Pada tahap ini
pula nasabah (rāhin) akan menandatangani dua akad yaitu akad rahn dan
akad ijārah.
3. Selanjutnya uang pinjaman (marhūn bih) dapat diambil oleh nasabah
(rāhin) dibagian kasir, setelah mendapatkan potongan biaya administrasi
dan biaya pemeliharaan (ijārah).
Apabila nasabah yang meminjam ke pegadaian syariah tidak mampu
membayar pinjamannya atau hanya bisa membayar jasa simpanannya saja, maka
pegadaian syariah akan menjual barang jaminan tersebut. Jika dari hasil penjualan
54

barang jaminan tersebut terdapat kelebihan uang, maka kelebihan uang tersebut
menjadi hak rāhin. Rāhin diberi kesempatan selama satu tahun untuk mengambil
uang kelebihan tersebut dan apabila selama satu tahun uang tersebut tidak juga
diambil, maka pihak pegadaian syariah akan dialokasikan untuk dana sosial.13
Untuk sumber dana yang didapatkan oleh pegadaian syariah untuk
memberikan pembiayaannya kepada nasabah, pegadaian syariah melakukan
kerjasama dengan Bank Mandiri, selain itu juga dari pihak pemerintah karena
pegadaian syariah ini masih naungan pemerintah.
Barang yang digunakan untuk menjamin adalah barang yang dihasilkan
dari sumber yang sesuai dengan syariah atau keberadaan barang tersebut di tangan
nasabah bukan karena praktik riba, maysir dan gharar. Barang-barang tersebut
antara lain:14
1. Barang perhiasan seperti emas, perak dan sebagainya.
2. Barang elektronik seperti HP, Laptop, Camera, TV dan sebagainya.
3. Kendaraan seperti motor, mobil. Untuk hal ini, pegadaian syariah unit
Awirarangan Kuningan tidak menerima barang seperti motor dan mobil
dikarenakan keterbatasan tempat yang kurang memadai. Tetapi hanya
diminta BPKBnya saja.
2. Penggolongan Pinjaman dan Administrasi
Penggolongan pinjaman dan biaya administrasi (marhūn bih) serta
tarif ijārah dapat dilihat pada tabel berikut:15
UP UP Pembulatan Pembulatan Biaya Tarif/ Patokan
Golongan
Min. Max. UP Ijārah Adm. 10 hari Taksiran
A1 50.000 500.000 10.000 100 2.000 45 95%
B1 550.000 1.000.000 50.000 100 8.000 71 92%
B2 1.500.000 2.500.000 50.000 100 15.000 71 92%
B3 2.550.000 5.000.000 50.000 100 25.000 71 92%
C1 5.100.000 10.000.000 100.000 100 40.000 71 92%
C2 10.100.000 15.000.000 100.000 100 60.000 71 92%
C3 15.100.000 20.000.000 100.000 100 80.000 71 92%

13
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
14
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
15
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
55

D 20.100.000 Keatas 100.000 100 100.000 62 93%

Tabel 1.1 Penggolongan Pinjaman dan Biaya Administrasi


Penggolongan uang pinjaman yang diberikan kepada nasabah adalah
sebagai berikut:
a. Golongan A
Jumlah pinjaman antara Rp. 50.000,- sampai dengan Rp. 500.000,-
adalah masuk dalam kategori Surat Bukti Kredit golongan A, sedangkan
jangka waktunya adalah 120 hari (empat bulan).
b. Golongan B
Jumlah pinjaman antara Rp.550.000,- sampai dengan Rp. 5.000.000,-
adalah masuk dalam kategori Syarat Bukti Kredit Golongan B, sedangkan
jangka waktunya adalah 120 hari (empat bulan).
c. Golongan C
Jumlah pinjaman antara Rp.5.100.000,- sampai dengan Rp. 20.000.000,-
adalah masuk dalam kategori Syarat Bukti Kredit Golongan C, sedangkan
jangka waktunya adalah 120 hari (empat bulan).
d. Golongan D
Jumlah pinjaman antara Rp.20.100.000,- sampai dengan tidak terbatas
adalah masuk dalam kategori Syarat Bukti Kredit Golongan D, sedangkan
jangka waktunya adalah 120 hari (empat bulan).
Nasabah harus membayar pinjaman disertai dengan biaya administrasi
yang besarnya sangat bervariasi. Hal ini disebabkan dari tinggi rendahnya uang
pinjaman.
Biaya administrasi yang harus dibayar oleh pemberi gadai kepada
penerima gadai berdasarkan transaksi gadai syariah. Biaya administrasi dimaksud
hanya dibebankan sekali kepada pemberi gadai ketika terjadi akad. Biaya
administrasi dimaksud, sebagai berikut:
a. Biaya rill yang dikeluarkan berupa ATK, perlengkapan dan biaya
tenaga kerja.
b. Besarnya biaya ditetapkan sesudah terjadi penaksiran nilai harta benda
yang menjadi agunan.
c. Biaya dimaksud dibayar pada saat pinjaman dicairkan.
56

3. Teknis Pelunasan Gadai Syariah di Pegadaian Syariah Unit


Awirarangan Kuningan
Jenis pelunasan pada pegadaian syariah terdiri dari pelunasan
penuh, ulang gadai, angsuran dan tebus sebagian. 16 Pada dasarnya nasabah
dapat melunasi pinjamannya kapan saja tanpa harus menunggu waktu
jatuh tempo. Prosedur pelunasan dilaksanakan dengan cara nasabah
membayar pokok pinjaman dan jasa simpan sesuai dengan tarif yang
ditetapkan.

Nasabah Kasir

Surat Bukti Surat Bukti


Rahn (SBR) Rahn
Surat Bukti
Uang (Rp) Uang (Rp) Rahn (SBR)

Pemegang
Barang Gadai
Gudang
Bagan 2.2 Skema Pelayanan Pelunasan
Nasabah menyerahkan surat bukti rahn dan menunjukan identitas
diri yang tercantum dalam surat bukti rahn kepada kasir. Jika yang
melunasi bukan nama yang tercantum dalam surat bukti rahn (SBR), maka
harus mengisi kolom pengalihan hak yang dilampiri fotocopy dengan
menunjukan asli identitas diri pemberi dan penerima kuasa serta
menyerahkan pembayaran sesuai transaksi pelunasan yang diinginkan
kemudian kasir menghitung jumlah ijārah yang harus dibayar oleh
nasabah lalu menyerahkan bukti pembayaran pelunasan kepada nasabah,
memberikan surat bukti rahn (SBR) asli kepada pemegang gudang atau
penyimpanan, menerima dan meneliti surat bukti rahn (SBR) lama dan
baru dari penaksir, kemudian mencatat ke buku pinjaman dan pelunasan

16
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, 190.
57

(BPP) serta meminta nasabah menandatangani surat bukti rahn (SBR) dan
menerima segi pengeluaran marhūn. Penerima gudang menerima surat
bukti rahn (SBR) asli dan kitir dari kasir serta mengambil marhūn ke
gudang dan menyerahkan marhūn kepada nasabah.17
4. Penjualan Barang Gadai
Gadai merupakan jaminan utang dan tujuan gadai adalah
mendapatkan pelunasan utang melalui harga barang yang digadaikan jika
rāhin gagal melunasi utangnya setelah jatuh tempo. Jika telah jatuh tempo,
orang yang menggadaikan barang berkewajiban melunasi utangnya. 18 Jika
tidak melunasinya maka barang jaminan tersebut di jual atau dilelang.
Penjualan barang jaminan itu adalah upaya untuk pengembalian uang
pinjaman beserta jasa simpanan yang tidak dilunasi sampai batas waktu
yang telah ditentukan. Penjualan barang gadai ini dilakukan setelah
dilakukan pemberitahuan melalui surat peringatan atau menghubungi
nasabahnya. Apabila tidak ada jawaban maka barang jaminan itu akan di
lelang.19
Apabila setelah penjualan barang jaminan dilakukan oleh
pegadaian syariah dan ada kelebihan dari hasil penjualannya, maka
kelebihan uangnya itu akan diberikan kembali kepada nasabah. Apabila
uang kelebihan tersebut tidak diambil juga maka uang kelebihan tersebut
akan di alokasikan untuk dana sosial. Sedangkan apabila uang penjualan
barang jaminan tersebut tidak mencukupi untuk melunasi pinjaman maka
nasabah harus membayar sebagian utangnya lagi. 20
5. Ketentuan Akad
Transaksi yang digunakan oleh pegadaian syariah adalah transaksi
yang menggunakan dua akad, yaitu akad rahn dan akad ijārah. Penjelasan
rinci mngenai kedua akad tersebut tertera pada lembar belakang surat bukti
rahn. Sehingga dengan demikian setiap nasabah memahami apa yang
hendak dilakukan. Meskipun secara konsep kedua akad dimaksud

17
Pedoman Operasional Gadai Syariah, 2006.
18
M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah, 289.
19
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
20
Wawancara dengan Nita Noviantari sebagai pemutus taksiran, pada tanggal 13 Januari 2015.
58

sesungguhnya mempunyai perbedaan. Namun, dalam teknis


pelaksanaannya nasabah tidak perlu mengadakan akad dua kali. Sebab satu
lembar surat bukti rahn yang ditandatangani oleh nasabah sudah
mencakup kedua akad yang dimaksud.
1. Akad rahn (gadai syariah)21
Rāhin menerima dan setuju terhadap uraian marhūn, penetapan
taksiran marhūn ,marhūn bih, tarif ujrah, biaya administrasi yang
tertera pada surat bukti rahn atau nota transaksi sebagai tanda bukti
yang sah penerimaan marhūn bih,marhūn adalah milik rāhin, milik
pihak lain yang dikuasakan kepada rāhin dan/atau kepemilikan
sebagaimana pasal 1977 KUH perdata dan menjamin bukan berasal
dari hasil kejahatan, tidak dalam obyek sengketa dan/atau sita jaminan,
rāhin menyatakan telah berhutang kepada murtahin dan berkewajiban
untuk membayar pelunasan marhūn bih dan ujrah dan biaya proses
lelang (jika ada).
Murtahin akan memberikan ganti kerugian apabila marhūn yang
berada dalam penguasaan murtahin mengalami kerusakan atau hilang
yang tidak disebabkan oleh suatu bencana alam yang ditetapkan oleh
pemerintah. Ganti rugi diberikan setelah diperhitungkan dengan
marhūn bih sesuai ketentuan penggantian yang berlaku di murtahin,
rāhin dapat mengangsur marhūn bih meminta tambah marhūn bih,
menebus sebagian marhūn sebagai akad baru sedangkan perpanjangan
waktu tetap menggunakan akad lama yaitu dengan taksiran dan
marhūn bih lama. Jika terjadi penurunan atau kenaikan nilai taksiran
marhūn maka mengacu kepada ketentuan yang berlaku di murtahin.
Permintaan penundaan lelang dapat dilayani sebelum jatuh tempo
dengan mengisi formulir yang telah disediakan. Penundaan lelang
dikenakan biaya sesuai ketentuan yang berlaku di murtahin, terhadap
marhun yang telah dilunasi dan belum diambil oleh rāhin sampai
terhitung sejak terjadinya tanggal pelunasan sampai dengan sepuluh
hari tidak dikenakan jasa penitipan. Bila telah melebihi sepuluh hari
21
Format akad rahn dapat dilihat di SBR (Surat Bukti Rahn) yang dikeluarkan pihak pegadaian
syariah cabang maupun unit pegadaian syariah.
59

dari pelunasan, marhūn tetap belum diambil maka rāhin sepakat


dikenakan jasa penitipan, besaran jasa penitipan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dimurtahin atau sebesar yang tercantum dalam
nota transaksi.
Apabila sampai dengan tanggal jatuh tempo tidak dilakukan
pelunasan, menebus sebagian marūhn, mengangsur marhūn bih,
penundaan lelang maka murtahin berhak melakukan penjualan
marhūn, hasil penjualan lelang marhun setelah dikurangi marhūn bih,
ujrah, biaya proses lelang (jika ada) dan bea lelang merupakan
kelebihan yang menjadi hak rahin. Jangka waktu pengambilan uang
kelebihan selama satu tahun sejak tanggal laku lelang dan jika lewat
dari jangka pengambilan uang kelebihan rāhin menyatakan setuju
untuk menyalurkan uang kelebihan lelang tersebut sebagai sedekah
yang pelaksanaannya diserahkan kepada murtahin. Jika hasil penjualan
lelang marhūn tidak mencukupi untuk melunasi kewajiban rāhin
berupa marhūn bih, ujrah, biaya proses lelang (jika ada) dan bea lelang
maka rāhin wajib membayar kekurangan tersebut.
Rāhin dapat datang sendiri untuk melakukan minta tambah
marhūnbih, mengangsur marhūn bih, penundaan lelang, pelunasan dan
menerima marhūn dan menerima uang kelebihan lelang atau dengan
memberikan kuasa kepada orang lain dengan mengisi dan
membubuhkan tandatangan pada kolom yang tersedia dengan
melampirkan foto copy KTP rāhin dan penerima/kuasa serta
menunjukan KTP asli penerima kuasa, dalam hal rāhin atau kuasanya
melakukan minta tambah marhūn bih, pengambilan marhūn dan
pengambilan uang kelebihan lelang maka hanya dilayani di kantor
cabang/unitpenerbit surat bukti rahn.
Apabila rāhin meninggal dunia dan terdapat hak dan kewajiban
terhadap murtahin ataupun sebaliknya, maka hak dan kewajiban
tersebut dibebankan kepada ahli waris rāhin sesuai dengan ketentuan
waris dalam hukum Republik Indonesia, rāhin menyatakan tunduk dan
mengikuti segala peraturan yang berlaku pada murtahin sepanjang
60

ketentuan yang menyangkut hutang piutang dengan akad rahn dan


apabila terjadi perselisihan dikemudian hari akan diselesaikan secara
musyawarah untuk mufakat dan apabila tidak tercapai kesepakatan
akan diselesaikan melalui pengadilan agama setempat.
2. Akad ijārah (sewa penyimpanan)22
Musta’jir menyewa ma’jur (tempat penyimpanan/gudang) milik
mua’jjir untuk menyimpan marhun milik musta’jir, musta’jir
menyatakan tunduk dan mengikuti segala peraturan yang berlaku di
mua’jjir dan setuju dikenakan ujrah (sewa penyimpanan) dengan
ketentuan tarif ujrah yang berlaku di mua’jjir atau sebesar yang
tercantum dalam nota transaksi, tarif ujrah persepuluh hari, untuk satu
hari sampai dengan sepuluh hari dihitung sama dengan sepuluh hari,
permintaan penundaan lelang dari musta’jir dapat diberikan tambahan
hari penundaan sesuai ketentuan pada mua’jjir dan dikenakan ujrah
sesuai dengan akad ijārah dan ketentuan yang berlaku di mua’jjir atau
sebesar yang tercantum dalam nota transaksi.
Mua’jjir akan memberikan ganti kerugian apabila marhūn yang
berada dalam penguasaan mua’jjir mengalami kerusakan atau hilang
yang disebabkan oleh suatu bencana alam yang ditetapkan pemerintah.
Ganti rugi diberikan setelah diperhitungkan dengan ujrah sesuai
ketentuan penggantian yang berlaku di mua’jjir, apabila musta’jir
meninggal dan terdapat hak dan kewajiban terhadap mua’jjir ataupun
sebaliknya, maka hak dan kewajiban tersebut jatuh kepada ahli waris
musta’jir sesuai dengan ketentuan waris dalam hukum Republik
Indonesia, terhadap transaksi ulang rahn, minta tambah marhūn bih,
mengangsur marhūn bih penundaan lelang dan pelunasan dikenakan
ujrah yang besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di mua’jjir
atau sebesar yang tercantum dalam nota transaksi.
Dari penjualan marhūn maka jika terdapat uang kelebihan setelah
dikurangi ujrah adalah milik musta’jir, jangka waktu pengembalian
uang kelebihan adalah selama satu tahun sejak tanggal penjualan dan
22
Format akad rahn dapat dilihat di SBR (Surat Bukti Rahn) yang dikeluarkan pihak pegadaian
syariah cabang maupun unit pegadaian syariah.
61

jika lewat dari waktu yang ditentukan musta’jir menyatakan sebagai


sedekah yang pelaksanaannya diserahkan kepada mua’jjir. Jika tidak
mencukupi untuk melunasi kewajiban musta’jir berupa ujrah, maka
musta’jir wajib membayar kekurangan tersebut. Apabila terjadi
perselisihan dikemudian hari akan diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat dan apabila tidak tercapai kesepakatan akan
diselesaikan melalui pengadilan agama setempat.

Anda mungkin juga menyukai