Anda di halaman 1dari 9

P ERB

Jurnal A N K Adan
Keuangan N Perbankan, Vol. 13, No. 1 Januari 2009, hal. 176 – 184
Terakreditasi SK. No. 167/DIKTI/Kep/2007

ANALISIS DAN EVALUASI


MEKANISME PELAKSANAAN PEMBIAYAAN
AL-MUSYARAKAH PADA BANK SYARIAH
Erni Susana
D-III Keuangan dan Perbankan Universitas Merdeka Malang
Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64, Malang – 65146

Abstract: Musyarakah is a cooperation between two parties or more to run a certain business
where each party gives fund and the profit and the risk will be took together as the agreement
before. The process of analysis and evaluation (character analysis, ability analysis, finance
analysis, condition and business analysis, guarantee analysis) of musyarakah finance request
was in writing by the initiator functionary. Depth of an analysis was adapted the complexity
level of finance risk which was being considered. Document of analysis and finance evaluation
was the document consisting information and opinion. Initiator functionary was suggested to
avoid a statement that was like a report or information from a customer only but he had to
check the rightness.
Key words: musyarakah finance, analysis and evaluation.

Sudah sejak lama Umat Islam Indonesia, demikian Berdasarkan hasil riset yang dilakukan
juga belahan Islam (Muslim World) lainnya perusahaan riset marketing MARS Indonesia,
menginginkan sistem perekonomian yang ternyata faktor utama nasabah memilih bank
berasaskan nilai-nilai dan prinsip syariah untuk syariah adalah keuntungan emosional atau
dapat diterapkan dalam segenap aspek emotional benefit. Hal ini tercermin dari dua alasan
kehidupan bisnis dan transaksi umat. Keinginan terbesar nasabah, yaitu kesesuaian dengan syariat
ini didasari oleh suatu kesadaran untuk Islam dan keinginan agar terhindar dari riba.
menerapkannya secara utuh dan total. Sejalan Sementara sisanya, merupakan faktor yang bersifat
dengan hal tersebut maka berdirilah Bank Syariah keuntungan fungsional yang mendasar atau
yang merupakan bank yang melaksanakan functional benefit. Seperti keamanan, kedekatan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yaitu lokasi, bagi hasil, dan kualitas layanan (Asto,
aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara 2008). Sedangkan ditinjau dari pendekatan
bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana budaya, sosial, pribadi dan psikologis, maka
atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan persepsi masyarakat adalah positif terhadap
lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah. keberadaan bank syariah (Hamidi dkk., 2007)

Korespondensi dengan Penulis:


Erni Susana: Telp.+62 341 568 395 Ext.544
E-mail:jurkubank@yahoo.com

176 JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN

Vol. 13, No. 1, Januari 2009: 176 – 184


PERBANKAN

Bank Syariah, atau biasa disebut Islamic Bank ditentukan oleh sektor riil. Berbeda dengan
berbeda dengan bank konvensional pada konsep konvensional, di mana return pada sektor
umumnya. Perbedaan utamanya terletak pada riil ditentukan oleh sektor keuangan. Deputi
landasan operasi yang digunakan. Kehadiran Gubernur BI, Maulana Ibrahim, mengatakan,
Bank Syariah dalam percaturan perekonomian hingga saat ini, wujud dukungan perbankan
nasional amat penting. Di Indonesia pelopor syariah terhadap sektor riil di Indonesia sangatlah
perbankan syariah adalah Bank Muamalat nyata, terutama untuk sektor usaha menengah,
Indonesia. Berdiri tahun 1991, bank ini diprakarsai kecil, dan mikro yang porsi pembiayaannya di
oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan seluruh Indonesia mencapai lebih dari 90 persen.
pemerintah serta dukungan dari Ikatan Investasi inilah yang sebenarnya sangat
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan dibutuhkan oleh bangsa kita, agar angka
beberapa pengusaha muslim. Bank ini sempat pengangguran dan tingkat kemiskinan dapat
terimbas oleh krisis moneter pada akhir tahun 90- direduksi. Oleh karena itu, BI harus mendorong
an sehingga ekuitasnya hanya tersisa sepertiga regulasi yang menunjang iklim investasi
dari modal awal. IDB kemudian memberikan berbasiskan skema mudharabah dan musyarakah,
suntikan dana kepada bank ini dan pada periode sekaligus mengantisipasi kemungkinan terjadinya
1999-2002 dapat bangkit dan menghasilkan laba. kredit macet. Hal ini disebabkan oleh besarnya
Saat ini keberadaan bank syariah di Indonesia risiko yang akan dihadapi oleh pihak bank syariah.
telah diatur dalam Undang-undang yaitu UU RI Musyarakah adalah semua modal disatukan
No. 21 Th. 2008 tentang Perbankan Syariah. untuk dijadikan proyek musyarakah dan dikelola
Hingga tahun 2007 terdapat 3 institusi bank bersama-sama. Setiap pemilik modal berhak turut
syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat serta dalam menentukan kebijakan usaha yang
Indonesia, Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega dijalaninya oleh pelaksana proyek. Pemilik modal
Syariah. Sementara itu bank umum yang telah yang dipercaya untuk menjalankan proyek
memiliki unit usaha syariah adalah 19 bank musyarakah mengikuti beberapa ketentuan
diantaranya merupakan bank besar seperti Bank seperti: tidak menggabungkan dana proyek
Negara Indonesia (Persero) dan Bank Rakyat dengan harta pribadi, tidak menjalankan proyek
Indonesia (Persero). Sistem syariah juga telah musyarakah dengan pihak lain tanpa ijin pemilik
digunakan oleh Bank Perkreditan Rakyat, saat ini modal lainnya, tidak memberi pinjaman kepada
telah berkembang 104 BPR Syariah. Secara spesifik pihak lain, setiap pemilik modal berhak
bentuk kontribusi dari pihak yang bekerjasama mengalihkan penyertaan atau digantikan oleh
dapat berupa dana, barang perdagangan (trading pihak lain, setiap pemilik modal dianggap
asset), kewiraswastaan (entrepreneurship), mengakhiri kerjasama apabila menarik diri dari
ketrampilan (skill), kepemilikan rumah, atau perserikatan, meninggal dunia, menjadi tidak
intangible asset (hak paten atau goodwill), cakap hukum. Biaya yang timbul dalam
kepercayaan (credit asset) dan barang lainnya pelaksanaan proyek dan jangka waktu proyek
yang dapat dinilai dengan uang. harus diketahui bersama. Keuntungan dibagi
Kehadiran bank syariah seharusnya sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian
memberikan dampak yang luar biasa terhadap dibagi sesuai konstribusi modal. Proyek yang akan
sektor riil. Hal ini dikarenakan pola mudharabah dijalankan harus disebutkan dalam akad. Setelah
dan musyarakah adalah pola investasi langsung proyek selesai nasabah mengembalikan dana
pada sektor riil. Return pada sektor keuangan tersebut kepada bank bersama bagi hasil yang
(bagi hasil), dalam prinsip ajaran Islam sangat telah disepakati.

ANALISIS DAN EVALUASI MEKANISME PELAKSANAAN PEMBIAYAAN 177


AL-MUSYARAKAH PADA BANK SYARIAH

Erni Susana
PERBANKAN

Dalam tempo yang relatif singkat, mudharib yang dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha,
perbankan syariah telah mengalami kemajuan waktu atau tempat usaha. Menurut Sudarsono
yang menggembirakan, baik dari jumlah kantor, (2003) dalam teknik perbankan: (1) jumlah modal
jumlah aset, dana pihak ketiga yang dihimpun, yang diserahkan kepada nasabah selaku
atau pembiayaan yang disalurkan. Namun pengelola modal, harus diserahkan tunai, dapat
demikian, kontribusi perbankan syariah berupa uang atau barang yang dinyatakan
dibandingkan dengan total perbankan masih nilainya dalam satuan uang. Apabila modal
amat kecil. Untuk meningkatkan konstribusi diserahkan secara bertahap, harus jelas
tersebut betapa pentingnya untuk mengkaji, tahapannya dan disepakati bersama. (2) Hasil
memperdalam, mengetahui ruang lingkup dan pengelola modal pembiayaan mudharabah dapat
mekanisme pembiayaan dan juga usaha untuk diperhitungkan dengan dua cara yaitu:
menerapkannya pada bank syariah. Menurut perhitungan dari pendapatan proyek dan dari
Zulkarnain (2002) tingginya tingkat persaingan keuntungan proyek. (3) Hasil usaha dibagi sesuai
dalam dunia perbankan serta cepatnya dengan persetujuan dalam akad, pada setiap
perkembangan teknologi dari derivatif produk bulan atau waktu yang telah disepakati. Bank
perbankan membuat bank syariah harus lebih bisa selaku pemilik modal menanggung seluruh
lagi melakukan inovasi produk dan jasa layanan kerugian kecuali akibat kelalaian dan
yang ada, sehingga mampu memberikan penyimpangan pihak nasabah, seperti
pelayanan dan produk yang menarik terhadap penyelewengan, kecurangan, dan
nasabah. penyalahgunaan data. (4) Bank berhak
melakukan pengawasan terhadap pekerjaan
namun tidak berhak mencampuri urusan
PRINSIP BAGI HASIL pekerjaan atau usaha nasabah. (5) Jika nasabah
cidera janji dengan sengaja dapat dikenakan
sanksi administrasi.
Produk pembiayaan bank syariah yang
Menurut Lewis dan Alqaoud (2001),
didasarkan atas prinsip bagi hasil terdiri dari Al-
Musyarakah adalah sebuah bentuk kemitraan
Mudharabah dan Al-Musyarakah. Menurut
dimana dua orang atau lebih menggabungkan
Antonio (2001) Mudharabah berasal dari kata
modal dan kerja mereka, untuk berbagi
dharab, yang berarti berjalan atau memukul.
keuntungan menikmati hak-hak dan
Secara teknis, Al-Mudharabah adalah kerjasama
tanggungjawab yang sama.
usaha antara dua orang dimana pihak pertama
(shohibul maal) menyediakan seluruh modal
Jenis-jenis Al-Musyarakah
sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.
Keuntungan dibagi menurut kesepakatan dalam Menurut Antonio (2005), Al-Musyarakah
kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh terdiri dari dua jenis yaitu: (1) Musyarakah
pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kepemilikan tercipta karena warisan, wasiat atau
kelalaian si pengelola. Secara umum, mudharabah kondisi lainnya yang mengakibatkan kepemilikan
terbagi menjadi dua jenis yaitu: (1) Mudharabah satu aset oleh dua orang atau lebih. (2)
muthlaqah, yaitu kerjasama antara shohibul maal Musyarakah akad tercipta dengan cara
dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan kesepakatan dimana dua orang atau lebih setuju
tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal
dan daerah bisnis. (2) Mudharabah muqayyadah, musyarakah, merekapun sepakat berbagi
yaitu kerjasama antara shohibul maal dengan keuntungan dan kerugian.

178 JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN

Vol. 13, No. 1, Januari 2009: 176 – 184


PERBANKAN

Menurut Sudarsono (2003), dalam teknik nasabah mengembalikan dana tersebut bersama
perbankan: (1) bentuk umum dari usaha bagi hasil bagi hasil yang telah disepakati untuk bank.
musyarakah (syirkah atau syarikah atau serikat atau Menurut fatwa DSN/No. 08/DSN-MUI/IV/
kongsi). Transaksi musyarakah dilandasi adanya 2000, ketentuan musyarakah adalah: (1) Ijab
keinginan para pihak yang bekerjasama untuk kabul, pernyataan ijab dan kabul harus
meningkatkan nilai aset yang mereka miliki dinyatakan oleh para pihak untuk menunjukkan
bersama-sama. (2) Termasuk dalam golongan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak
musyarakah adalah bentuk usaha yang atau akad dengan memperhatikan hal-hal sebagai
melibatkan dua pihak atau lebih dimana mereka berikut: (a) penawaran dan penerimaan harus
secara bersama-sama memadukan seluruh bentuk secara eksplisit menunjukkan tujuan kontrak; (b)
sumber daya baik yang berwujud maupun tidak penawaran dan penerimaan dilakukan pada saat
berwujud. (3) Secara spesifikasi bentuk kontribusi kontrak; (c) akad dituangkan secara tertulis,
dari pihak yang bekerjasama dapat berupa dana, melalui korespodensi, atau dengan menggunakan
barang perdagangan (trading asset), cara-cara komunikasi modern; (d) Para pihak harus
kewiraswastaan (entrepreneurship), kepandaian cakap hukum, dan memperhatikan hal-hal
(skill), kepemilikan (property), peralatan berikut: (1) kompeten dalam memberikan atau
(equipment) atau intangible asset, seperti hak diberikan kekuasaan perwakilan. (2) Setiap mitra
paten atau goodwill, kepercayaan reputasi (credit harus menyediakan dana dan pekerjaan dan
worthiness) dan barang-barang lainnya yang setiap mitra melaksankan kerja sebagai wakil. (3)
dapat dinilai dengan uang. (4) Dengan Setiap mitra memberi wewenang kepada mitra
merangkum seluruh kombinasi dan bentuk yang lain untuk mengelola asset dan masing-
kontribusi masing-masing pihak dengan atau masing dianggap telah diberikan wewenang
tanpa batasan waktu menjadikan produk ini untuk melakukan. (4) Setiap mitra tidak ijinkan
sangat fleksibel. Ketentuan umum: semua modal untuk mencairkan atau menginvestasikan dana
disatukan untuk dijadikan modal proyek untuk kepentingan sendiri.
musyarakah dan dikelola bersama-sama. Setiap
Obyek Akad Al-Musyarakah terdiri dari: (1)
pemilik modal berhak turut serta dalam
Modal yang diberikan harus uang tunai, emas,
menentukan kebijakan usaha yang dijalankan
perak atau yang lainnya. Modal dapat terdiri dari
oleh pelaksana proyek musyarakah tidak boleh
aset perdagangan seperti barang-barang, properti,
melakukan tindakan, seperti: (a) menggabungkan
dan sebagainya. Jika modal berbentuk aset, harus
dana proyek dengan harta pribadi; (b)
terlebih dahulu dinilai dengan tunai dan disepakati
menjalankan proyek musyarakah dengan pihak
oleh para mitra. Para pihak tidak boleh meminjam,
lain tanpa izin pemilik modal lainnya; (c) Setiap
meminjamkan, menyumbangkan atau
pemilik modal dapat mengalihkan penyertaannya
menghadiahkan modal musyarakah kepada pihak
atau digantikan oleh pihak lain; (d) Setiap pemilik
lain, kecuali atas dasar kesepakatan. Pada
modal dianggap mengakhiri kerjasama apabila;
prinsipnya, dalam pembiayaan musyarakah tidak
menarik diri dari perserikatan, meninggal dunia
ada jaminan, namun untuk menghindari terjadinya
dan menjadi tidak cakap hukum; (e) Biaya yang
penyimpangan bank dapat meminta jaminan. (2)
timbul dalam pelaksanaan proyek dan jangka
Partisipasi para mitra dalam pekerjaan merupakan
waktu proyek harus diketahui bersama,
dasar pelaksanaan musyarakah, akan tetapi
keuntungan dibagi sesuai dengan porsi kontribusi
kesamaan porsi kerja bukanlah merupakan
modal; (f) Proyek yang akan dijalankan harus
syarat.Seorang mitra boleh melaksanakan kerja
disebutkan dalam akad. Setelah proyek selesai
lebih banyak kerja dari lainnya dalam hal ini ia

ANALISIS DAN EVALUASI MEKANISME PELAKSANAAN PEMBIAYAAN 179


AL-MUSYARAKAH PADA BANK SYARIAH

Erni Susana
PERBANKAN

boleh menuntut bagian keuntungan tambahan mendefinisikan pendanaan yang dilakukan oleh
bagi dirinya. Setiap mitra melaksanakan kerja dalam lembaga pembiayaan, seperti bank syariah
musyarakah atas nama pribadi dan wakil dari kepada nasabah. Sedangkan bisnis adalah sebuah
mitranya. Kedudukan masing-masing dalam aktivitas yang mengarah pada peningkatan nilai
organisasi kerja harus dijelaskan dalam kontrak. (3) tambah melalui proses penyerahan jasa,
Setiap keuntungan mitra harus dibagikan secara perdagangan atau pengolahan barang. Dalam
proporsional atas dasar seluruh keuntungan dan terminologi bahasan ini pembiayaan merupakan
tidak ada jumlah yang ditentukan diawal yang pendanaan, baik aktif maupun pasif yang
ditetapkan bagi seorang mitra. Seorang mitra boleh dilakukan oleh lembaga pembiayaan kepada
mengusulkan bahwa jika keuntungan melebihi nasabah. Sedangkan bisnis merupakan aktivitas
jumlah tertentu, kelebihan atau prosentase itu berupa jasa, perdagangan dan industri guna
diberikan kepadanya. Sistem pembagian memaksimalkan nilai keuntungan.
keuntungan harus tertuang dengan jelas dalam
akad. (4) Kerugian harus dibagikan diantara para
mitra secara proporsional menurut masing-masing MEKANISME PEMBIAYAAN AL-
modal. Biaya operasional dibebankan pada modal MUSYARAKAH
bersama.
Syarat dalam pengajuan pembiayaan
Adapun mekanisme pembiayaan Al-
musyarakah yang harus dipenuhi nasabah salah
Musyarakah meliputi: (1) Penetapan Pasar Sasaran
satunya adalah harus memenuhi dan melengkapi
(PS), pasar sasaran merupakan sekelompok
syarat-syarat dalam aplikasi pembiayaan, antara
nasabah dalam suatu industri, segmen ekonomi,
lain: (1) Untuk perorangan: Fotokopi Kartu Nikah;
atau suatu daerah geografis, yang memiliki ciri-
Fotokopi KTP Suami-Istri, Pas Foto 4x6 ; Fotokopi
ciri tertentu yang diinginkan dan dipandang perlu
Kartu Keluarga, Surat Perjanjian Keluarga (SPK);
untuk pengalokasian usaha dan biaya pemasaran
Surat Kuasa Pemotong gaji; SK Calon Pegawai, SK
dalam mencari peluang-peluang bisnis baru atau
Pegawai; dan SK Pangkat terakhir; Taspen/
perluasan bisnis sesuai dengan prinsip syariah.
Jamsostek; Kartu Pegawai (PNS/KTA); Daftar Gaji
Tujuan penetapan pasar sasaran agar pembiayaan
Terakhir yang disahkan oleh Pemimpin. (2) Untuk
dilakukan lebih terarah, sehingga sumber daya
instansi: Fotokopi kartu identitas (Pas Foto KTP/
yang dimiliki bisnis syariah dapat memberikan hasil
Surat Domisili, Fotokopi Kartu Keluarga, Fotokopi
yang optimal. (2) Penetapan Kriteria Risiko yang
Kartu Nikah); Pas Foto; AGUNAN (SHM,HGB);
dapat Diterima (KRD) merupakan kriteria yang
Fotokopi Legalitas Usaha (SIUP/SITU/TDP, NPWP);
menunjukkan suatu risiko yang dapat diterima/
Laporan keuangan Minimal 2 tahun terakhir;
ditolelir oleh bank syariah dalam satu sektor
Jangka waktu angsuran maksimal 5 tahun.
ekonomi, satu pasar, atau satu daerah geografis
yang ditetapkan bank syariah sebagai hasil analisis
terhadap PS dan kemampuan internal bank
PEMBIAYAAN DAN BISNIS syariah. Kriteria tersebut dapat bersifat kualitatif
dan kuantitatif atas kondisi calon nasabah, antara
Menurut Muhammad (2005) pembiayaan lain (tidak termasuk dalam daftar hitam giro Bank
secara luas, berarti financing atau pembelanjaan, Indonesia, tidak termasuk dalam nasabah
yaitu pendanaan yang dikeluarkan untuk pembiayaan/kredit macet sesuai informasi Bank
mendukung investasi yang telah direncanakan. Indonesia, tidak termasuk dalam negative list
Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk BPKM). KRD bertujuan untuk meminimalkan risiko

180 JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN

Vol. 13, No. 1, Januari 2009: 176 – 184


PERBANKAN

pembiayaan dan mengoptimalkan keuntungan. kewajibannya dengan baik dan tidak pernah
(3) Proses pemberian putusan pembiayaan terdiri menunggak pembayaran angsuran pembiayaan.
dari: (a) prakarsa dan permohonan pembiayaan (c) Informasi lain yang mendukung karakter
merupakan permohonan pembiayaan yang debitur: terdaftar dalam daftar hitam/kredit macet
diajukan oleh nasabah/calon nasabah secara BI: Tidak terdaftar dalam daftar hitam; ada
langsung kepada suatu bank dan diperkasai oleh informasi dari bank lain: yang bersangkutan
pejabat pemrakasa dengan melakukan penilaian adalah nasabah sebuah bank dengan kapasitas
awal dengan memperhatikan antara lain PS, KRD, modal sebesar Rp. 200.000.000,- yang lunas pada
jenis usaha yang dilarang dibiayai, jenis usaha / bulan Mei 2008; informasi lainnya tentang
pemberian pembiayaan yang perlu dihindari dan kebiasaan buruk debitur: Tidak ada. (2) Analisis
daftar hitam. (b) Analisis dan evaluasi merupakan kemampuan terdiri dari: (a) Aspek manajemen:
suatu proses permohonan pembiayaan secara kepengurusan/key persons di perusahaan: key
tertulis oleh pejabat pemrakarsa. Kedalaman suatu persons di perusahaan adalah nasabah yang
analisis disesuaikan dengan tingkat dan bersangkutan; pengalaman di bidang usaha:
kompleksitas risiko pembiayaan yang berpengalaman sejak tahun 1995; pendelegasian
dipertimbangkan. Dokumen analisis dan evaluasi wewenang: semua bisnis di bawah naungan
pembiayaan merupakan dokumen yang berisikan kewenangan mutlak ada di tangan nasabah yang
informasi dan opini. Khusus yang menyangkut bersangkutan, dalam pelaksanaan di lapangan
analisis 5C pembiayaan harus bersifat opini atau segala sesuatu tetap didiskusikan dengan
pendapat pejabat pemrakasa dan bukan bersifat beberapa staff kepercayaannya, masing-masing
laporan pejabat pemrakarsa terhadap fakta staff memiliki kemampuan dan keahlian sesuai
kelayakan usaha pemohon. Pejabat pemrakasa dengan bidangnya, tetapi keputusan final tetap
agar menghindari pernyataan yang sifatnya berada di tangan nasabah yang bersangkutan. (b)
pelaporan atau informasi dari nasabah saja tetapi Aspek produksi: jenis produk/jasa yang dihasilkan:
harus dilakukan pengecekan kebenarannya. sebuah SPBU di jalan raya Kota Malang, SPBU di
Contoh analisis dan evaluasi pembiayaan jalan raya Batu, developer dan kontraktor
musyarakah. (1) Analisis watak terdiri dari: (a) perumahan, rekanan sebuah perusahaan BUMN;
Reputasi debitur dihadapan mitra bisnis: Selama apakah produksi didukung dengan mesin atau
ini hubungan yang bersangkutan dengan mitra peralatan memadai: terdapat 1 buah kantor yang
usaha cukup baik karena yang bersangkutan menjadi satu dengan rumah tinggal nasabah, 1
dikenal sebagai pebisnis yang selalu berusaha buah SPBU di jalan raya Kota Malang, 1 buah SPBU
memenuhi kewajiban bisnisnya. Terbukti dengan di jalan raya Kota Batu; kualitas produk-produk
berhasilnya yang bersangkutan mendapatkan dari group perusahaan nasabah pada umumnya
mitra bisnis untuk mengembangkan sebuah usaha relatif sama dengan produk sejenis dari usaha-
SPBU di jalan raya kota Malang dan masih usaha pesaing sejenis yang ada di Malang. (c)
dipercaya sebagai salah satu rekanan sebuah Aspek pemasaran: posisi perusahaan dalam bisnis
perusahaan BUMN. Reputasi debitur di sejenis di daerah tersebut: perusahaan grup
lingkungan tempat usaha: Baik, yang nasabah adalah sebagai follower di mana
bersangkutan mampu bekerja sama dengan mitra perusahaan tersebut beroperasi; orientasi
usahanya. (b) Reputasi debitur dalam memenuhi pemasaran produk: Produk yang dihasilkan
kewajiban di bank syariah: Selama menjadi utamanya berorientasi untuk market di wilayah
nasabah bank syariah sejak lima tahun yang lalu di mana perusahaan yang bersangkutan
yang bersangkutan selalu memenuhi beroperasi; segmentasi pasar lokal/regional: Untuk

ANALISIS DAN EVALUASI MEKANISME PELAKSANAAN PEMBIAYAAN 181


AL-MUSYARAKAH PADA BANK SYARIAH

Erni Susana
PERBANKAN

SPBU segmentasi untuk masyarakat Malang dan menggunakan sistem pembayaran cash atau sistem
sekitarnya, untuk jasa pelayanan rekanan dengan pembayaran di muka (DO pemesanan) melalui giro
BUMN segmentasi untuk masyarakat Malang, Pertamina di sebuah bank atau sampai saat ini
Surabaya dan Jember; cara pemasaran: langsung kebutuhan DO SPBU jalan raya Malang membayar
ke konsumen; tingkat persaingan dengan produk/ melalui bank syariah Malang. Untuk penjualan
jasa sejenis di daerah tersebut: tingkat persaingan BBM dilakukan secara eceran dengan harga yang
masih dalam batas-batas yang wajar dibandingkan telah ditetapkan pemerintah dengan keuntungan
dengan skala usaha yang sejenis; apakah ada cara pasti pihak SPBU; Analisis persaingan: tingkat
promosi tertentu: tidak dilakukan dengan cara persaingan untuk usaha sejenis di wilayah Malang
promosi tertentu. (d) Aspek personalia: tenaga masih dalam taraf relatif kompetitif dan ketat
kerja yang bekerja pada SPBU sebanyak 17 orang tetapi berkat reputasi, keuletan dan pengalaman
yang dipimpin dan dikelola oleh seorang manager yang dimiliki nasabah yang bersangkutan selama
dalam hal ini dipercayakan kepada adiknya. Dalam berbisnis yang bersangkutan dapat bersaing
pelaksanaan di lapangan adiknya hanya dengan baik terbukti dengan hasil penjualan BBM
menangani masalah-masalah teknis operasional yang semakin meningkat; Peraturan pemerintah:
dari SPBU sedangkan masalah pelaporan dan usaha yang dijalankan berpengaruh terhadap
keuangan dilaksanakan oleh tenaga-tenaga kebijakan yang dibuat oleh pemerintah pusat
akuntan di kantor yang ditatakerjakan secara maupun pemerintah daerah; Situasi perdagangan
terpusat di kantor nasabah yang bersangkutan di sejenis di pasaran: situasi di wilayah Jatim dan
Malang. (e) Analisis keuangan : bank syariah sekitarnya pada situasi saat ini masih relatif stabil.
menganalisis laporan neraca selama 3 periode (g) Analisis jaminan: telah ada pengikatan
terakhir, laporan rugi laba selama 3 periode jaminan. (3) Negosiasi merupakan suatu proses
terakhir, rasio-rasio keuangan, sumber dan yang dilakukan untuk mencapai kesepakatan
penggunaan dana. Catatan: usaha yang mengenai jumlah pembiayaan, struktur dan tipe
dijalankan dalam keadaan likuid, karena masing- pembiayaan, kelengkapan dokumen serta syarat
masing rasio berada di atas parameter sehingga dan ketentuan pembiayaan yang harus dipenuhi
yang bersangkutan dapat memenuhi kewajiban pemohon. (4) Penetapan struktur dan tipe
dalam jangka waktu pendek; rasio solvabilitas pembiayaaan berdasarkan hasil analisis, evaluasi
pada masing-masing elemen menunjukkan serta negosiasi maka dalam menetapkan strutur
kondisi di atas parameter yang telah ditentukan, dan tipe pembiayaan harus memperhatikan hal-
hal ini menunjukkan kondisi keuangan yang hal sebagai berikut: struktur dan tioe pembiayaan
cukup baik dimana kewajiban untuk jangka disusun berdasarkan kesimpulan hasil analisis yang
panjang dapat dipenuhi dengan baik; profit berupa kekuatan, kelemahan, proyeksi arus kas
margin yang diperoleh dari hasil usaha (cash flow), siklus konversi aktiva, perhitungan
menunjukkan peningkatan; volume penjualan kebutuhan pembiayaan syariah, kemampuan
meningkat. (f) Analisis kondisi dan prospek usaha nasabah dalam membayar kembali
terdiri dari: Analisis pemasok: pemasok tetap untuk pembiayaannya serta risiko yang mungkin akan
SPBU di jalan raya Kota Malang adalah Pertamina terjadi bagi bank syariah; Penetapan struktur tipe
Kantor Pemasaran wilayah V Surabaya Depo pembiayaan harus memperhatikan jenis fasilitas
Malang; Analisis pembeli: pembeli BBM di SPBU pembiayaan serta ketentuannya. (5) Rekomendasi
jalan raya Malang adalah masyarakat Malang dan pemberian putusan pembiayaan merupakan suatu
sekitarnya; persyaratan pembelian dan penjualan: kesimpulan dari hasil analisis dan evaluasi yang
untuk pembelian BBM dari pertamina bisa telah dilakukan sebelumnya dan dibuat secara

182 JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN

Vol. 13, No. 1, Januari 2009: 176 – 184


PERBANKAN

tertulis oleh pejabat pemrakasa yang dituangkan perjanjian/ikatan hukum antara bank syariah
dalam MAP dan atau MAR serta disampaikan dengan nasabah dan bukti kepemilikan barang
kepada pejabat pemutus pembiayaan yang agunan serta dokumen pembiayaan lainnya yang
berwenang. Dalam rekomendasi pembiayaan merupakan perbuatan hukum dan atau
harus secara jelas menguraikan kelemahan dan mempunyai akibat hukum. Dokumen pembiayaan
kekuatan yang akan mempengaruhi kemampuan tersebut diperoleh selama proses pembiayaan
pemohon dalam membayar kembali berlangsung dimulai dari permohonan atau
pembiayaannya baik dengan dana yang berasal prakarsa pembiayaan sampai dengan pelunasan
dari hasil usaha yang dibiayai maupun dari sisi pembiayaan, dokumen pembiayaan tersebut
agunan pembiayaannya. (6) Kelengkapan paket harus mencakup semua tahapan pemberian
merupakan suatu paket pembiayaan yang harus pembiayaan dan dokumen yang dipersyaratkan
diusulkan dan disajikan secara tertulis, dan memuat oleh pejabat pemutus untuk keamanan dalam
beberapa hal dan sesuai dengan keperluannya pemberian pembiayaan. Pelaksanaan administrasi
seperti Surat Keterangan Permohanan pembiayaan bertujuan untuk mendukung
Pembiayaan (SKPP), Memorandum Analisis langkah-langkah pembinaan atau penilaian atas
Pembiayaan (MAP), Memorandum Analisis Rasio perkembangan pembiayaan atau usaha nasabah
(MAR). (7) Pemberian putusan pembiayaan dan pengawasan pembiayaan, sehingga
merupakan pemberian putusan pembiayaan yang kepentingan bank syariah dapat terlindungi.
harus jelas dilakukan secara tertulis oleh pejabat Persetujuan pencairan pembiayaan
pemutus pembiayaan atau komite pembiayaan merupakan pencairan yang harus memenuhi
yang berwenang dengan membubuhkan tanda ketentuan jenis pembiayaan yang telah disetujui
tangan pada formulir PTP (formulir terlampir) baik dan dilakukan setelah formulir IRP (Instruksi
untuk pembiayaan baru, perpanjangan maupun Realisasi Pembiayaan) ditandatangani oleh
tindakan penyelamatan dan penyelesaian pejabat yang berwenang, pencarian masing-
pembiayaan (restrukturisasi pembiayaan) serta masing pembiayaan harus memiliki ketentuan
semua perubahan persyaratan fasilitas jenis pembiayaan yang disetujui, antara lain:
pembiayaan, perubahan jangka waktu, murabahah (pencairannya tidak langsung kepada
perubahan ketentuan dan persyaratan pemohon melainkan dibayarkan kepada supplair
pembiayaan, perubahan jaminan, perubahan barang); ijarah (pencairannya berupa pembelian
penjamin dan lain sebagainya. Sebelum aktiva yang disewa/sewa beli); mudharabah
memberikan putusan pembiayaan pejabat (pelaksanaan pencairannya dilakukan dengan
pemutus pembiayaan harus memeriksa dan memberikan dana dalam suatu rekening giro yang
meneliti kelengkapan paket pembiayaan. telah disepakati oleh kedua belah pihak); rahn
Perjanjian pembiayaan merupakan suatu dan qard (pelaksanaan pencairannya dilakukan
perjanjian yang harus memuat secara lengkap dengan memberikan dana kepada debitur atau
unsur-unsur kesepakatan antara nasabah dengan dipindahbukukan sesuai permintaan nasabah).
bank syariah yang tertuang dalam PTP, baik Pembinaan dan pengawasan pembiayaan
mengenai struktur dan tipe pembiayaan maupun bertujuan untuk memberikan arah agar
syarat-syarat pembiayaan dan syarat lainnya yang pembiayaan yang diberikan berjalan sesuai
telah disepakati. dengan tujuannya dan sesuai dengan prinsip
Dokumentasi pembiayaan merupakan syariah serta mengidentifikasi kelemahan yang
seluruh dokumen yang diperlukan dalam rangka terjadi dalam proses pemberian pembiayaan, serta
pemberian pembiayaan yang merupakan bukti mencari solusi atas kelemahan atau kekurangan.

ANALISIS DAN EVALUASI MEKANISME PELAKSANAAN PEMBIAYAAN 183


AL-MUSYARAKAH PADA BANK SYARIAH

Erni Susana
PERBANKAN

Sikap Masyarakat Santri Jawa Timur terhadap


PENUTUP
Bank Syariah. Jurnal Keuangan dan
Perbankan, Vol.XI, No.3, hal.493-503.
Analisis dan evaluasi permohonan
pembiayaan musyarakah terdiri dari analisis watak, ________, 2007, Evaluasi Peraturan Perbankan yang
analisis kemampuan, analisis keuangan, analisis Menghambat Pembiayaan Pengusaha Kecil
kondisi dan prospek usaha, analisis jaminan, di Jatim. Jurnal Keuangan dan Perbankan,
kedalaman suatu analisis disesuaikan dengan Tahun XI, No.2, Mei, hal.297-307.
tingkat dan kompleksitas risiko pembiayaan yang
Lewis, M. K. 2001. Perbankan Syariah Prinsip,
dipertimbangkan. Dokumen analisis dan evaluasi
Praktek dan Prospek. Penerbit Serambi Ilmu
pembiayaan merupakan dokumen yang berisikan
Semesta. Jakarta.
informasi dan opini. Khusus yang menyangkut
analisis 5C pembiayaan harus bersifat opini atau Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah. Edisi
pendapat pejabat pemrakasa dan bukan bersifat Revisi UUP AMP YKPN. Yogyakarta.
laporan pejabat pemrakarsa terhadap fakta
Sudarsono, H. 2003, Bank dan Lembaga Keuangan
kelayakan usaha pemohon. Pejabat pemrakasa
Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Penerbit
agar menghindari pernyataan yang sifatnya
Ekonisia. Yogyakarta.
pelaporan atau informasi dari nasabah saja tetapi
harus dilakukan pengecekan kebenarannya. Supriyanta. 2008. Usaha Kecil Menengah Perlu
Standar Akuntansi Keuangan Syariah, http:/
/www.soepriyanta.blogspot.com/2008/05/
DAFTAR PUSTAKA ukm-perlu-standar-akuntansi-
keuangan.html. (di-download tanggal 8
November 2008).
Antonio, M.S. 2001. Bank Syariah dari Teori ke
Praktek. Penerbit Gema Insani Press. Jakarta. UURI No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah.
Bram. 2007, Bank Syariah dan Sektor Riil, http://
www. articleinside.blogspot.com/ 2007/07/ Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas.
bank-syariah-dan-sektor-riil.html (di- 2008, http://www.google.co.id (di download
download tanggal 8 November 2008). tanggal 8 November 2008).

Hakim, C. M. 2007. Problem Pengembangan Yusdani. 2005. Perbankan Syariah Berbasis Floating
Produk dalam Bank Syariah. http://www. Market. Jurnal Millah,Vol.IV, No.2, Edisi
Vibiznews.com/knowledge/syariah/ Januari.
problem.pdf. (di-download tanggal 8 Zulkarnain. 2002. Kemungkinan Penerapan
November 2008). Universal Banking System di Indonesia:
Hamidi, J., Hamidah, S., Sukarmi, Hendrawan, L., Kajian dari Perspektif Bank Syariah. Jurnal
Kusumaningrum, A. 2007. Presepsi dan Hukum Bisnis, Vol. 20.

184 JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN

Vol. 13, No. 1, Januari 2009: 176 – 184

Anda mungkin juga menyukai