Oleh:
R. H. MUH. ANUGERAH
I012192002
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................i
DAFATAR TABEL................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................5
B. Dendeng.....................................................................................................6
METODE PENELITIAN......................................................................................14
B. Materi Penelitian.......................................................................................14
C. Rancangan Penelitian...............................................................................14
D. Prosedur Penelitian..................................................................................15
b. Pengukuran pH..................................................................................17
c. Susuk Masak......................................................................................17
ii
d. Uji TBA...............................................................................................17
e. Uji DPPH............................................................................................18
f. Panjang Sarkomer.................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
iii
DAFATAR TABEL
Tabel 1. Spesifikasi Persyaratan Mutu Dendeng Sapi (SNI 01-2908-1992)........6
Tabel 3. Kandungan Vitamin dan zat Mineral dalam 100 gram Buah jeruk....11
1
BAB I
PENDAHULUAN
\
a. Latar Belakang
meningkatkan cita rasa yang sesuai dengan selera konsumen serta dapat
pemasaran daging olahan tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan
irisan atau gilingan daging segar yang diberi bumbu dan dikeringkan.
ketumbar (2%), bawang merah (5%), bawang putih (1,5%), garam (2 %),
lada (0,2%) (Lukman, 2010). Karakteristik dendeng yang baik yaitu kering,
memiliki tekstur yang lembut, kompak atau padat, rasanya manis dan
2
pembuatan dendeng adalah daging sapi yang selalu tersedia, . saat Saat
ini, telah terdapat beragam jenis dendeng yang beredar dipasaran, mulai
sisi kualitas dan penanganan daging saat akan diolah lebih lanjut.
pada kualitas dan umur simpan daging, sehingga berdampak pada produk
yang dihasilkan. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam proses
sebagai pemberi rasa dan aroma pada produk makanan, seiring dengan
meningkatkan kualitas fisik daging ayam afkir karena kandungan zat asam
sorbat dan asam sitrat (Cahyani 2018) dan memiliki sifat antimikrobial dan
antioksidan.
berbeda.
b. Rumusan Masalah
daging yang berwarna gelap (dark firm dry) atau pucat (pale soft
penanganan yang tepat. Salah satu metode yang dapat digunakan pada
pelepasan kepala myosin pada aktin. Demikian pula pada bagian kerja
perbaikan keempukan. Bagaimana cara kerja jenis asam, level dan waktu
marinasi.
4
(daya putus, nilai pH, sust masak, panjang sarkomer dan diameter
terhadap karakteristik fisik (daya putus, nilai pH, sust masak, panjang
sarkomer dan diameter serat otot) serta kimiawi (nilai TBA dan
segar
Kegunaan Penelitian:
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hubungan Struktur Dengan Kulaitas Daging
jantung, pankreas, limfa, dan jaringan otot. Definisi yang hampir sama
ternak, umur, jenis kelamin, pakan serta letak dan fungsi bagian daging
tersebut dalam tubuh. Secara umum, kandungan gizi daging terdiri dari
kimia antara lain Jumlah Air 75,0 %, Protein 18,5 %, Lemak 3,0%, Bahan
Nitrogen Bukan Protein (kreatin, fosfat, ADP, dan ATP) 1,5 %, Karbohidrat
Unit dasar dari semua otot adalah serat muskuler yang berbentuk
bervariasi antara 0,01 - 0,1 mm. Serat ini tersusun atas dinding
2000 miofibriler dengan diameter 1,0 µm. Miofibriler terdiri atas miofilamen
tebal (miosin) dan miofilamen tipis (aktin). Filamen tebal tersusun atas
aktin terdiri atas molekul aktin yang tersusun seperti rangkaian biji-biji
dan gelap (pita A). Pita I dibagi pada bagian tengahnya oleh satu garis
tebal yakni strip (jalur) Z. Bagian yang terdapat diantara dua strip Z
b. Dendeng
1992, dendeng berbentuk lempengan yang terbuat dari irisan atau gilingan
7
daging segar yang telah diberi bumbu dan dikeringkan. Proses pembuatan
dendeng sapi dengan cara digiling pada dasarnya sama dengan proses
digiling lebih meresap karena bumbu dicampur rata bersama daging dan
serat pada daging giling tidak terlihat jelas sehingga tekstur lebih halus
(Irene, 1994).
Persyaratan
Jenis Uji
Mutu I Mutu II
meningkatkan nilai kalori per satuan berat bahan, yakni dari 270 kalori/100
gram bahan menjadi 433 kalori/100 gram bahan. Kadar protein dan
dendeng sapi.
Asam Jawa
tropis yang berasal dari Afrika namun dapat tumbuh dengan subur di
pohon asam yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya
9
buah polongnya berwarna coklat dan tentu saja berasa khas asam.
Biasanya didalam buah polong buah juga terdapat biji berkisar 2-5 yang
berbentuk pipih dengan warna coklat agak kehitaman (Amin & Asni,
2009).
Buah Asam Jawa yang masak dalam 100 gram akan mengandung nilai
kalori sebesar 239 kal, protein 2,8 gram, lemak 0,6 gram, hidrat arang
62,5 gram, kalsium 74 miligram, fosfor 113 miligram, zat besi 0,6 miligram,
10
1. Tanin adalah kelompok polifenol yang larut dalam air dengan berat
yang kompleks dan tidak sama. Asam tanat tersusun 5-10 residu
Tanin juga dapat memicu logam berat dan alkoloid (kecuali morfin),
dapat juga keracunan dengan zat ini. Tetapi hal ini menjadi jelas
tanaman selama lebih dari satu miliar tahun. Flavonoid hampir ada
disetiap tanaman, seperti buah dan sayur. Oleh karena itu flavonoid
(Ren, 2003).
al., 2008).
Jeruk
12
Secara umum, buah jeruk terdiri dari bagian daging buah dan kulit.
kulit. Kulit buah jeruk terdiri dari flavedo dan albedo. Flavedo merupakan
bagian kulit luar yang terletak di bagian bawah lapisan epidermis dan
tengah buah jeruk disebut dengan core atau central plasenta yang
berbatasan dengan biji yang terdapat di dalam segmen (Ting dan Attaway,
1971).
terlarut sari buah jeruk adalah gula yang mencapai 75 – 85 %. Jenis gula
fruktosa : sukrosa yaitu 1:1:2. Setiap 100 ml sari buah jeruk siam
sukrosa dengan total gula berkisar antara 4.93 – 7.57 gram. Kandungan
Cuka
sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka
memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini sering ditulis dalam bentuk
CH3COOH. Asam cuka murni adalah cairan higroskopis tak berwarna dan
memiliki titik beku 16,7oC. Asam cuka merupakan hasil olahan makanan
bahan baku yang mengandung gula atau pati melalui fermentasi glukosa
yang diikuti oleh fermentasi etanol. Produk ini merupakan suatu larutan
asam cukadalam air yang megandung cita rasa, zat warna, dan substansi
yang terekstrak misal: asam buah, ester, dan garam organik yang
paling sedikit 4% asam cuka (4 g asam cuka per 100 ml), dalam kondisi
(Saccharomyces cerevisiae).
f. Kerangka Pikir
Penanganan
Daging
Karakteristi Fisiko/kimia
Dendeng Sapi Segar
15
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
b. Materi Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah toples daging, dan
kulkas.
c. Rancangan Penelitian
d. Prosedur Penelitian
yang tidak dikehendaki pada sampel seperti lemak atau kotoran yang
menempel. Sampel yang telah melalui proses trimming diiris tipis dengan
asam cuka, asam jeruk sebesar 2%, 2,5%, 3% dan 3,5%. Proses marinasi
tiap perlakuan dibagi atas, dan jam pada suhu 37oC. Sehingga diperoleh
alat CD Shear Force (Creozut dan Dumont dalam Abustam, 2012) untuk
dilakukan pada daging segar dan daging masak. Semakin rendah nilai
sebaliknya semakin tinggi nilai daya putus daging maka semakin alot.
A1
A =
Keterangan :
g. Pengukuran pH
h. Susuk Masak
100%
meter ditancapkan pada tiga bagian sosis ayam. Nilai pH akan tercatat
i. Uji TBA
radikal bebas. Metode ini dipilih karena metodenya sederhana, cepat, dan
selain itu metode ini terbukti akurat dan praktis [25]. Absorbansi DPPH
direaksikan dengan larutan uji. Dari nilai absorbansi DPPH sisa dapat
bebas DPPH. Dari nilai absorbansi yang diperoleh lalu dihitung persen
20
rumus:
k. Panjang Sarkomer
keempukannya.
umumnya adalah 2,5 mikron untuk otot relaksasi, sedangkan otot yang
ikat ini terdiri dari endomisium yang mengelilingi setiap serat otot,
serat otot dapat memiliki diameter serat otot antara 60-100 µm. Ukuran
Analisis Data
i = 1, 2, 3 (Faktor A)
j = 1, 2, 3 (Faktor B)
k = 1, 2, 3 (Faktor C)
l = 1, 2, 3 (Ulangan)
Keterangan :
Yijk = Hasil akibat perlakuan level penambahan asam ke-i dan lama
Marinasi ke-j pada ulangan ke-k
µ = Nilai tengah umum
αi = Pengaruh perlakuan level penambahan asam ke-i
βj = Pengaruh lama marinasi ke-j
αβij = Pengaruh interaksi level penambahan asam ke-i dan lama marinasi
ke-j
€ijk = Pengaruh galat perlakuan level penambahan asam ke-i dan lama
marinasi ke-j pada satuan percobaan ke-k
(Gasperz, 1991)
23
DAFTAR PUSTAKA