Dosen Pengampu :
Yunita Eka Puspitasari, SPi, M.P.
KELOMPOK 5
Disusun Oleh :
Anissa Nurhabbibah 195080301111042
Abdullah Zakey Multazam 195080301111052
Reynaldi Septian 195080307111006
Febby Merin Clementina 195080307111024
Rieky Christian Ariyanto 195080307111052
Alizza Almas Zakiyya 195080307111054
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB 1. PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 2
BAB 2. PEMBAHASAN..............................................................................................3
2.1 Proses Pembuatan Sosis Ikan.....................................................................3
2.2 Uji Organoleptik Sosis Ikan..........................................................................3
2.2.1 Odor atau aroma...................................................................................3
2.2.2 Appearance atau kenampakan.............................................................4
2.2.3 Taste atau rasa.....................................................................................5
2.2.4 Texture atau tekstur..............................................................................5
BAB 3. PENUTUP......................................................................................................7
LAMPIRAN................................................................................................................. 9
ii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
terutama masyarakat perkotaan yang mengarah ke produk yang praktis, siap saji,
higienis, bergizi dan mudah diperoleh semakin meningkat seiring dengan aktivitas
masyarakat yang semakin padat (Siregar et al., 2011). Winanti et al. (2013),
mendefinisikan sosis sebagai bahan pangan yang terbuat dari daging yang telah
mengalami proses penghalusan, pemberian bumbu, pemberian pengisi, pengisian
ke dalam selongsong dan perebusan atau pengasapan (Rauf et al., 2015).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembuatan dari sosis ikan?
2. Bagaimana proses uji aroma/ odor yang dilakukan pada sosis ikan?
3. Bagaimana proses uji kenampakan/ appearance yang dilakukan pada sosis
ikan?
4. Bagaimana proses uji rasa/ tasteyang dilakukan pada sosis ikan?
5. Bagaimana proses uji tekstur/ texture yang dilakukan pada sosis ikan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses pembuatan dari sosis ikan.
2. Untuk mengetahui proses uji aroma/ odor yang dilakukan pada sosis ikan.
3. Untuk mengetahui proses uji kenampakan/ appearance yang dilakukan pada
sosis ikan.
4. Untuk mengetahui proses uji rasa/ tasteyang dilakukan pada sosis ikan.
5. Untuk mengetahui proses uji tekstur/ texture yang dilakukan pada sosis ikan.
3
BAB 2. PEMBAHASAN
Descriptor Description
Odor
Fishy Bau amis ikan mentah
Fish smell Aroma gurih khas ikan matang
Floury Aroma yang dihasilkan karena penambahan tepung
4
Brownish
Merah kecoklatan
cream
Bright
Krem cerah
whiteness
Integrate Utuh, lonjong
Taste/flavor
Rancid Tengik
Fishy Rasa gurih khas ikan
Floury Cita rasa tepung pati
Bitter Pahit
Texture
senyawa atsiri sehingga tidak menimbulkan ataupun menghasilkan aroma yang khas
pada produk. Aroma pada produk sosis ikan lele disebabkan oleh adanya komponen
bumbu dan komponen asap, dikarenakan sosis ikan lele diberikan perlakuan berupa
pengasapan. Penggunaan bumbu pada proses pengolahan produk pun dapat
memberikan aroma pada produk pangan tersebut (Rauf et al., 2015).
2.2.2 Appearance atau kenampakan
Kenampakan dari suatu produk merupakan hal yang penting dikarenakan
konsumen akan memberikan pertimbangan terhadap kenampakan suatu produk.
Kenampakan produk yang baik cenderung memiliki rasa enak dan kualitas tinggi
serta bagus. Karakteristik kenampakan pada umumnya meliputi warna, ukuran,
bentuk, tingkat kemurnian, tekstur permukaan karbonasi produk (Hidayat et al.,
2020). Kenampakan merupakan parameter yang dilihat pada produk secara visual
sehingga dapat menyebabkan panelis tertarik dan suka pada produk. Kenampakan
produk pangan merupakan faktor penarik utama sebelum panelis menyukai sifat
mutu dari parameter sensori lainnya, seperti aroma, tekstur, rasa dan warna produk.
Umumnya panelis ataupun konsumen akan memilih makanan dengan kenampakan
yang menarik (Maligan et al., 2018).
Hasil pengujian pada parameter kenampakan pada nilai mutu hedonik
kenampakan terendah pada perlakuan kontrol tanpa adanya substitusi K. alvarezii
dengan nilai 5,67. Karakteristik dari sosis ikan lele kontrol yaitu agak homogen,
sedikit berpori, dan kurang mengkilap. Sedangkan nilai mutu hedonik tertinggi
didapatkan pada L3 sebesar 6,61. Karakteristik dari sosis ikan lele tersebut yaitu
kenampakan homogen, mengkilap dan tidak berpori. Perbedaan mutu hedonik dari
parameter kenampakan antar perlakuan yang digunakan yaitu jumlah dari tapioka
dan variasi dari K. alvarezii. Sosis tanpa substitusi K. alvarezii menghasilkan sosis
yang kurang homogen dikarenakan tapioka memiliki kandungan pati sehingga akan
menghasilkan produk yang padat tetapi tidak homogen. Sedangkan sosis dengan
substitusi K. alvarezii akan menghasilkan tekstur produk yang homogen dikarenakan
K. alvarezii memiliki tekstur jeli yang padat. Penambahan bahan pengikat memiliki
tujuan memperbaiki elastisitas produk akhir serta membentuk tekstur yang padat
(Rauf et al., 2015).
6
dalam kriteria tekstur yaitu kasar dan halusnya produk yg dihasilkan. Kemampuan
protein buat menyerap & menunda air memiliki peranan krusial pada pembentukan
tekstur suatu produk pangan (Nurlaila et al., 2016).
Hasil uji hedonik terhadap parameter tekstur pada sosis ikan nilai mutu
terendah sebesar (5,72) yaitu hasil perlakuan kontrol (tanpa substitusi K. alvarezii)
dengan karakteristik mutu yang agak kenyal dan padat. Sedaangkan nilai mutu
tertinggi sebesar (7,04) yaitu hasil perlakuan L2 (substitusi K. alvarezii 15%)
memiliki karakteristik mutu yaitu kenyal. Perbedaan hasil nilai mutu hedonik
parameter tekstur antar perlakuan dikarenakan jumlah tepung tapioka dan K.
alvarezii yang berbeda. Karakteristik kedua bahan pengisi yang berbeda
memberikan hasil karakteristik sosis ikan lele yang di harapkan (Rauf et al., 2015)
8
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas didapatkan kesimpulan sebagai berikut.
Proses pembuatan sosis ikan yaitu pertama dengan ikan dibersihkan dan
dipisahkan daging dengan tulang. Kemudian daging dihaluskan dan haluskan
juga bumbu-bumbu yang dibutuhkan. Campurkan daging halus dengan bumbu
sampai merata. Kemudian adonan dimasukkan ke dalam selongsong bambu
lalu dilakukan pemasakan dengan dikukus selama 30 menit. Kemudian angkat
dan tiriskan sosis.
Uji bau atau aroma dilakukan menggunakan indera pembau yaitu hidung. Bau
dapat dihasilkan dari zat-zat aroma yang menguap, sedikit larut air, dan larut
pada lemak pada industri pangan. Aroma pada produk sosis ikan lele
disebabkan oleh adanya bumbu dan komponen asap.
Kenampakan merupakan parameter yang terlihat secara visual pada produk
sehingga panelis tertarik dan suka pada produk. Kenampakan produk pangan
merupakan faktor penarik utama sebelum panelis menyukai parameter sensori
lainnya. Karakteristik kenampakan dari sosis ikan lele yaitu kenampakan
homogen, mengkilap dan tidak berpori.
Rasa adalah atribut produk yang dihasilkan dari rangsangan indera perasa
yaitu lidah. Dari hasil uji hedonik dihasilkan rasa sosis ikan lele yang agak
gurih. Rasa yang dihasilkan juga berasal dari campuran bumbu seperti lada,
cabe, bawang putih dan bombay.
Tekstur adalah ciri fisik dari produk yang mencangkup karakteristik intrinsik
seperti kekasaran, granularitas dan keteraturan. Uji yang dilakukan
mencangkup daya gigit, kekerasan, kekenyalan dan juiceness. Hasil uji
hedonik pada parameter tekstur sosis ikan lele yaitu bertekstur kenyal dan
padat.
9
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KUISIONER
PANELIS
Deskripsi Produk :
Sosis ikan merupakan salah satu produk olahan daging ikan yang dibuat
dengan cara menggiling dan menghaluskan daging serta memberikan bumbu,
kemudian dibentuk seperti silinder (bulat panjang) menggunakan selonsong
(casing sosis) dan dilakukan perebusan. Bahan-bahan tambahan dan bumbu
dalam permbuatan sosis ikan yaitu tepung tapioka 10%-15%, garam halus 2,5-
3%, bawang putih 3%, bawang merah 2,5%, minyak goring 3%, lada halus 0,5%,
gula halus 1,5%, dan MSG 0,75-1% dari berat filet ikan. Penyajian dari produk
sosis ikan ini dapat dikukus, digoreng ataupun dijadikan olahan masakan lainnya
sebelum disajikan.
Coklat terang
Kecoklatan
Coklat kemerahan
Tidak ada aroma
khas
Kurang beraroma
Agak beraroma
Aroma ikan
Cukup beraroma
Aroma kuat
Aroma sangat
kuat
Sangat empuk
Agak empuk
Cukup empuk
Tekstur
Cukup keras
Agak keras
Keras
Sangat terasa
ikan
Agak terasa ikan
Cukup terasa ikan
Rasa ikan
Terasa ikan
Tidak terasa ikan
Sangat tidak
terasa ikan