Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Memperpanjang Kesegaran
Ikan Secara Fisiologis ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi
Pascapanen Hasil Perikanan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Cara Memperpanjang Kesegaran Ikan Secara Fisilogis bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini dan telah membagi sebagian pengetahunnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan juga pengalaman. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Jatinangor, Maret
2021
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
BAB II ISI
2.1 Pengertian Ikan Segar.............................................................................................................2
3.2 Saran.......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................9
DAFTAR GAMBAR
BAB II ISI
Gambar 2.1 (Ikan Segar) .............................................................................................................2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ikan Segar
Ikan yang segar adalah ikan yang baru saja diperoleh dari hasil penangkapan
maupun budidaya dan belum mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Dalam
pengertian lain, ikan segar adalah ikan yang belum mengalami perubahan fisik
maupun kimia yang kondisinya masih seperti saat ikan ditangkap (Riza Rahman
Hakim, 2009).
Ikan segar atau ikan basah juga adalah ikan yang belum atau tidak diawet
dengan apa pun kecuali semata-mata didinginkan dengan es. Ikan dikatakan
mempunyai kesegaran yang maksimal apabila sifat-sifatnya masih sama dengan ikan
hidup, baik rupa, bau, cita rasa, maupun teksturnya. Apabila penanganan ikan kurang
baik maka mutu atau kualitasnya akan turun. Penanganan ikan segar dimaksudkan
sebagai semua pekerjaan yang dilakukan terhadap ikan segar sejak ditangkap sampai
saat diterima oleh konsumen. Pekerjaan ini dilakukan oleh nelayan, pedagang
pengolah, penyalur, pengecer dan seterusnya hingga konsumen. (Murniyati dan
Sunarman, 2000).
Adapun ciri umum mengenai perbedaan ikan segar dan tidak segar yang bisa
dilihat dari tabel sebagai berikut :
Kulit berwarna terang dan jernih dan kulit Kulit berwarna suram, pucat, berlendir
masih kuat membungkus tubuh dan tidak dan kulit mengendor juga mudah robek
mudah robek dibagian tertentu
Sisik masih kuat menempel pada tubuh Sisik mudah terlepas dari tubuh
Mata tampak terang, jernih dan menonjol Mata tampak suram, tenggelam dan
cembung mengkerut
Insang berwarna merah segar, terang dan Insang berwarna coklat suram atau abu-
lamella insang terpisah. Insang juga abu dan lamella berdempetan.Lendir
tertutup oleh lendir berwarna terang dan insang juga keruh dan berbau asam
berbau segar seperti bau ikan menusuk hidung
Daging bertekstur kenyal dan warna Daging bertekstur lunak dan warna daging
daging putih kuning kemerah merahan
Bila di masukkan ke dalam air maka akan Bila di masukkan ke air maka akan
tenggelam mengapung
3.1 Kesimpulan
Ikan segar adalah ikan yang belum mengalami perubahan fisik maupun kimia yang
kondisinya masih seperti saat ikan ditangkap. Ikan memiliki nilai kandungan gizi yang tinggi
dan baik untuk kesehatan, semakin segar ikan maka mutu untuk dikonsumsinya sangat baik
dan nilai jual lebih tinggi, sebaliknya jika mengalami penurunan mutu kesegaran maka
kandungan gizi dan daya konsumsi ikan akan menurun begitupun dengan nilai jual.
Cara mengetahui tingkat kesegaran ikan diantaranya adalah ikan segar mencirikan
mata jernih, kornea bening, pupil hitam, mata cembung dan insang merah segar. Jika
kualitasnya menurun, insang berwarna keabuan, berlendir dan bau, sisik melekat kuat,
mengkilap dan tertutup lendir jernih, aroma berbau khas ikan. Jika ikan tidak segar lagi,
berbau busuk dan biasanya mengapung jika diletakkan di dalam air. Pada ikan yang masih
segar, daging elastis dan bewarna cerah, dan jika ditekan tidak menimbulkan bekas
permanen.
Pembekuan menggunakan suhu yang lebih rendah, yaitu jauh di bawah titik beku
ikan. Mengubah hampir seluruh kandungan udara pada ikan menjadi es. Keadaan beku
bakteri dan enzim terhambat aktivitasnya, sehingga daya awet ikan beku lebih besar di
banding dengan ikan yang hanya diidinginkan. Pada suhu -12°C bakteri akan kesulitan untuk
menyerap makanan karena cairan pada tubuh ikan yang membeku, cairan di dalam bakteri
ikut membeku dan mengalami pemecahan sel sehingga menyebabkan kematian, suhu rendah
membuat bakteri tidak tahan dan mati
3.2 Saran
Dalam menjaga kesegaran mutu ikan ini ada 2 metode yang digunakan cukup efektif
yaitu menggunakan metode pendinginan dan pembekuan karena dengan metode ini otomatis
suhu yang digunakan itu rendah sehingga dapat menghambat laju pertumbuhan enzim dan
mikroba yang menyebabkan pembusukan pada ikan/kemunduran kesegaran mutu ikan.
Namun metode ini juga harus lebih dikembangkan lagi, mengingat sekarang sudah canggih
alat teknologi yang tersedia. Perlu diingat yang terutama dibutuhkan yaitu pada faktor
kapasitas dan keefektifan alat pendingin agar lebih terjamin kesegaran mutu ikan untuk
dikonsumsi oleh masyarakat umum.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, R., & Dewi, E. (2018). Pendinginan Ikan Bandeng (Chanos Chanos Forsk) Dengan Es Air
Laut Serpihan (Sea Water Flame Ice) dan Analisis Mutunya. Jurnal Saintek Perikanan 3(2):,
27-32.
Jayanti, S., & Desmelati, M. I. (2012). Pengaruh Penggunaan Minuman Berkarbonasi Untuk
Menghambat Kemunduran Mutu Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) Pada Suhu Kamar
17(2):. Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelutan, 71-87.
Sandra, L., & Riyah, H. (2015). Proses Pembekuan Fillet Ikan Anggoli bentuk skin On di CV.Bee Jay
Seefoods di Probolinggo Jawa timur. Jurnal Ilmu Perikanan.
Suprayitno, E. (2020). Kajian kesegaran ikan di pasar tradisional dan modern Kota Malang. Journal
of Fisheries and Marine Research 4(2):, 289-295.