NIM : 142011233081
Kelas : E-THP
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat,
rahmat, dan karunia-Nya sehingga penyusunan laporan praktikum mata kuliah
Penanganan Hasil Perikanan saya selesaikan sesuai harapan. Shalawat serta salam
juga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW semoga kita mendapat
syafaatnya di hari akhir.
Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penanganan
Hasil Perikanan sebagai sumber informasi dan wawasan mengenai “Rantai
Penanganan Ikan”. Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat
untuk para pembacanya. Saya mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat kesalahan baik kosakata maupun isi dari keseluruhan laporan praktikum
ini. Saya sebagai penulis sadar bahwa laporan praktikum ini jauh dari kata
sempurna, untuk itu kritik dan saran saya harapkan demi kebaikan kedepannya.
Terimakasih
Wassalamualaikum Wr. Wb
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan..........................................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................................1
BAB IV Penutup................................................................................................................7
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................7
4.2 Saran..............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Ikan adalah komoditas yang cepat dan mudah mengalami kerusakan atau
biasa disebut highly perishable. Hal ini mejadikan kualitas ikan mudah
mengalami penurunan mutu. Ikan akan berada pada tingkat kesegaran maksimum
apabila baru saja mati. Ikan tersebut hanya bisa dipertahankan kesegarannya,
bukan ditingkatkan kesegarannya (Akande dan Diei-Ouadi. 2010). Aktivitas yang
dapat memicu mudahnya ikan mengalami kerusakan adalah proses pendaratan
sampai pendistribusian sampai menuju tangan konsumen. Mutu ikan dapat
dikendalikan dengan cara menjaga kesegaran ikan mulai dari penangkapan sampai
pendistribusian yang pada akhirnya sampai di tangan konsumen (Afiyah. 2019)
1. 2 TUJUAN
1
Mengetahui rantai penanganan ikan yang baik dan benar
Mengetahui penanganan ikan diatas kapal
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
faktor eksternal berhubungan dengan lingkungan dan perlakuan
manusia.penanganan pasca panen dan penggunaan alat tangkap merupakan faktor
yang juga menyebabkan kemunduran pada ikan. Penanganan ikan yang baik
dilakukan dengan cara rantai dingin dengan fokus utamanya sanitasi dan hygiene
untuk mempertahankan mutu ikan agar tidak ditumbuhi mikroba pembusuk yang
menyebabkan ikan cepat membusuk (Nurhayati, dkk. 2011)
2.3 Rantai Dingin (Cold Chain System)
Rantai dingin (Cold Chain System) adalah sebuah sistem rantai pasok
yang menggunakan tingkatan suhu dalam setiap prosesnya sebagai bahan
pertimbangan (Aminatuzzuhra. 2014). Rantai dingin (Cold Chain System) adalah
sistem yang mmepunyai tujuan untuk menjamin keseluruhan dari proses pasca
panen yaitu penangkapan, distribusi dan sampai di tangan konsumen dalam
kondisi segar dengan cara menerapkan suhu mendekati 0°C. rantai dingin
merupakan sistem yang menjaga produk baik dingin maupun beku dalam kondisi
tertentu selama produksi, penyimpanan, transportasi, dan penjualan. Hal ini
bertujuan untuk menjaga kualitas produk tersebut agar sampai ditangan konsumen
dengan mutu yang masih baik (Akerina dan Femsy. 2020).
Rantai dingin dalam penanganan hasil perikanan dapat dilakukan dengan
cara menggunakan es batu dengan ditambahkan dengan air. Pendinginana ini
dapat menurunkan suhu yang ada pada tubuh ikan yaitu -1° hingga -2° C dengan
tujuan agar ikan dapat dipasarkan dalam keadaan basah. Fungsi es dalam teknik
pendinginan ini adalah mencegah proses pembusukan dan mempertahankan
kesegaran ikan agar nilai gizi yang ada pada tubuh ikan tidak berubah (Akreina
dan Femsy. 2020)
4
BAB III
5. Ikan ditempatkan pada wadah sesuai dengan ukuran, jenis, dan mutu
6. Ikan yang sudah dipisahkan dalam wadah tersebut dimasukkan ke dalam palka
yang sudah berisi es. Tujuan pengisian es ke dalam palka adalah menghambat
pertumbuhan mikroba jahat
5
menjaga kesegaran ikan sampai di tangan konsumen dan mutu yang ada pada ikan
tidak berkurang (Rasdam, dkk. 2020)
1. Kapal yang sudah tiba di dermaga, maka dek kapal nya siap dingkar untuk
mengeluarkan ikan
6
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ikan merupakan mahkluk hidup yang berada di perairan dan memiliki nilai
gizi yang baik untuk tubuh yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
dan mineral. Nilai gizi tersebut akan rusak apabila dalam proses penanganannya
tidak dilakukan dengan baik. Rantai penanganan ikan yang sering digunakan
adalah rantai dingin (Cold Chain System). Rantai dingin tersebut menggunakan es
batu sebagai media untuk mempertahankan mutu ikan mulai dari pendistribusian
sampai dengan ke konsumen agar kesegaran ikan tetap terjaga.
4.2 SARAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Vidio: https://youtu.be/785ItSNiqBM
Afiyah, Novia Nurul., Ernani Lubis., dan Iin Solihin. 2019. Pengaruh Rantai
Distribusi dan Kualitas Ikan Tongkol (Euthynnus sp.) Dari PPP
Blanakan Selama Pendistribusian Ke Daerah Konsumen. Jurnal Sosek
KP, 14(2): 225-237
Fahrul., Metusalach., dan Syafitri. 2016. Studi Kualitas Ikan Segar Secara
Organoleptik Yang dipasarkan di Kabupaten Jeneponto. Jurnal Ipteks
PSP, 3(6): 544-552
Latifa, Shofia dan Nur Alim Natsir. 2018. Analisis Kandungan Protein Total Ikan
Kakap Merah dan Ikan kerapu Bebek. Jurnal Biology Science &
Education, 7(1): 49-55
Kantun, Wayan., Andi Adam Malik., dan Harianti. Kelayakan Limbah Padat Tuna
Loin Madidihang Thunnus albacares Untuk Bahan Baku Produk
Disersifikasi
Zhu.X.. Zhang. R.. Chu. F.. He. Z.. Li. J.. 2015. AFlexsim-based Optimization for
the Operation Process of Cold-Chain Logistics Distribution Centre
(Journal of Applied Research and Technology Vol 12 Number 2 Pages
270-278). Beijing
8
Akerina, Febrina Olivia dan Femsy Kour. 2020. Penerapan Rantai Dingin Serta
Sanitasi dan Hygiene Unruk Meningkatkan Kualitas Hasil Tangkapan
Nelayan Desa Tagalaya. Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat,
4(1): 1-6
Pianusa, Anggriani Fedrika., Djuhria Wonggo., dan Grace Sanger. 2015. Kajian
Perubahan Mutu Kesegaran Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Yang
Direndam Dalam Ekstrak Rumput Laut (Eucheuma spinosum) dan
Ekstrak Buah Bakau (Sonneratia alba). Jurnal Media Teknologi Hasil
Perikanan, 3(2): 66-74
Nurhayati, Tati., Nurjanah., dan Rijan Zakaria. 2011. Kemunduran Mutu Ikan
Gurami (Oshpronemus gouramy) Pasca Kematian Pada Penyimpanan
Suhu Chlling. Jurnal Sumberdaya Perairan, 5(2): 11-18
Rasdam., Irandha C. M. S., dan Vebronius Tani. 2020. Teknik Penangkapan Ikan
Hasil Tangkapan di Atas Kapal Purse Seine Pada KM. Asia Jaya AR 03
Juwana Pati Jawa Tengah. Jurnal Ilmu Perikanan dan Budiddaya
Perairan, 15(1): 63-73
Deni, Sitkun. 2015. Karakteristik Mutu Ikan Selama Penanganan Pada Kapal KM.
Cakalang. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan, 8(2): 72-80
Dewi, Putu F. A., Desak Putu S., dan I. G. A. Ari Widarti. 2018. Pengetahuan Ibu
Tentang Ikan dan Pola Konsumsi Ikan Pada Balita di Desa Kedonganan
Kabupaten Badung. Jurnal Ilmu Gizi: Journal of Nutrition Science, 7(1):
16-19