NIM: 6511420068
Program Studi: Gizi
PRODI GIZI
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
2
II. Tinjauan Pustaka
Pengukuran kualitas mutu ikan merupakan hal yang sangat penting untuk
dilakukan mengetahui bahwa kualitas tiap jenis ikan berbeda kondisinya. Selain itu,
pengukuran kualitas mutu ikan juga dilakukan untuk mengetahui kualitas ikanyang
layak untuk dikonsumsi. Kualitas mutu ikan sangat dipengaruhi oleh perlakuan-
perlakuan yang diberikan kepada ikan pada saat proses penyimpanannya.
Kesegaran ikan tidak dapat ditingkatkan melainkan dipertahankan
sehingga tingkat kesegaran ikan dapat dipertahankan maka diperlukan penanganan
yang tepat agar ikan bisa sampai ke tangan konsumen atau pabrik pengolahan
dalam keadaan segar (4).
Pengukuran kualitas mutu ikan dapat dinilai dari beberapa kriteria. Kriteria
yang dapat dijadikan penilaian antara lain adalah 1) Mengukur organoleptik ikan, 2)
Mengukur kualitas organ dalam ikan, dan 3) Mengukur berat dapat dimakan dari
ikan. Oragnoleptik ikan, terutama secara fisik dapat menentukan apakah ikan
tersebut busuk atau segar (5).
BDD atau bagian yang dapat dimakan adalah bagian makanan setelah
dibuang bagian yang tidak dapat dimakan, misalnya kulit, tulang, sisik, biji, atau
serat-serat yang tidak dapat dimakan. Angka dalam daftar BDD menunjukkan
persentase bagian yang dapat dimakan dari suatu makanan. Daftar BDD diperlukan
untuk membantu perhitungan kadar zat gizi makanan karena kadar zat gizi dalam
daftar komposisi bahan makanan yang digunakan adalah dalam 100 gram bagian
yang dapat dimakan. Pada perhitungan BDD pada ikan, bagian ikan yang dimakan
biasanya tidak termasuk tulang (duri), sirip, ekor dan kepala (6).
3
III. Prosedur III.1.i. Bahan
III.1. Alat dan Bahan 1. Ikan tongkol 1 buah
III.1.i. Alat 2. Ikan Kembung 1 buah
1. Pisau 1 buah
2. Talenan 1 buah
3. Timbangan digital 1 buah
1. Ikan Tongkol
1.1. Mengamati Struktur Fisik Ikan
Pisahkan bagian sisik, ekor, sirip, kepala, insang serta isi perutnya.
Pisahkan daging dengan tulang ikan, cuci bersih dan tiriskan, timbang bagian
daging ikan
4
1.3. Mengamati Kesegaran Ikan
Amati warna, keadaan mata, kulit, tekstur, sisik, insang dan aroma
2. Ikan Tongkol
2.1. Mengamati Struktur Fisik Ikan
Pisahkan bagian sisik, ekor, sirip, kepala, insang serta isi perutnya.
Pisahkan daging dengan tulang ikan, cuci bersih dan tiriskan, timbang bagian
daging ikan
6
2.3. Mengamati Kesegaran Ikan
Amati warna, keadaan mata, kulit, tekstur, sisik, insang dan aroma
6
IV. Hasil
Ikan Tongkol
Deskripsi
Bentuk ikan lonjong dan cenderung kecil. Berwarna abu-abu terang dan berwarna lebih terang di
bagian bawah (sisi perut ikan). Terdapat sedikit sisik di kulit. Mata tidak cembung. Tidak
terdapat lendir di kulit. Terdapat sirip kecil. Bagian dalam terdiri atas isi perut, insang, hati, dan
tulang/duri. Insang berbentuk seperti kipas berwarna merah. Daging berwarna putih kemerahan.
BDD
250
X 100% = 57.07 %
438
Tidak terdapat
Lendir Sedikit lendir di kulit Segar
lendir
Bila
Tenggelam di air Tenggelam Segar
ditenggelamkan
7
Nama Bahan Gambar
Ikan Kembung
Deskripsi
Bentuk ikan lonjong dan besar. Berwarna abu-abu gelap dan berwarna lebih terang di bagian
bawah (sisi perut ikan). Terdapat sedikit sisik di kulit. Mata tidak cembung. Tidak terdapat lendir
di kulit. Terdapat sirip kecil. Bagian dalam terdiri atas isi perut, insang, hati, dan tulang/duri.
Insang berbentuk seperti kipas berwarna merah gelap. Daging berwarna putih kemerahan.
BDD
49
X 100% = 38.58 %
127
8
V. Pembahasan
Pengukuran kualitas dengan cara mengetahui struktur fisik ikan serta
pengaruh penyimpanan dilakukan dengan mengukur berbagai parameter kriteria.
Pengukuran yang dilakukan adalah mengetahui organoleptik, mengukur BDD, dan
mengukur kesegaran ikan.
Pengamatan organoleptik dilakukan dengan cara mengamati struktur fisik
ikan, memisahkan antara bagian dalam dan luarnya, dan mengamati bagian dalam
ikan. Pengamatan yang dilakukan pada ikan tongkol menghasilkan bahwa kualitas
fisik ikan tongkol yang digunakan cukup baik. Bentuk ikan lonjong dan cenderung
kecil. Berwarna abu-abu terang dan berwarna lebih terang di bagian bawah (sisi
perut ikan). Terdapat sedikit sisik di kulit. Mata tidak cembung. Tidak terdapat
lendir di kulit. Terdapat sirip kecil. Bagian dalam terdiri atas isi perut, insang, hati,
dan tulang/duri. Insang berbentuk seperti kipas berwarna merah. Daging berwarna
putih kemerahan. Pengukuran BDD dilakukan dengan cara mengukur berat daging
ikan dan mengukur berat ikan keseluruhan kemudian dikalikan dengan 100%.
Pengukuran BDD ikan tongkol menghasilkan nilai sejumlah 57.07%.
Pengamatan terhadap kesegaran ikan dilakukan dengan mengamati
parameter kulit, sisik, mata, tekstur daging, warna insang, bau, lendir di kulit, dan
penenggelaman ikan di air. Pada ikan tongkol, kulit memasuki kategori segar, hanya
terdapat sedikit sisik pada ikan, mata tidak cembung, daging kenyal dan cepat
kembali ketika ditekan, memiliki aroma yang khas pada bagian luar dan insang,
tidak terdapat lendir di kulit, dan ikan tenggelam di air. Pengamatan menunjukkan
bahwa ikan tongkol yang digunakan berada dalam keadaan segar.
Pada ikan kembung pengamatan organoleptik menghasilkan bahwa bentuk
ikan lonjong dan besar. Berwarna abu-abu gelap dan berwarna lebih terang di
bagian bawah (sisi perut ikan). Terdapat sedikit sisik di kulit. Mata tidak cembung.
Tidak terdapat lendir di kulit. Terdapat sirip kecil. Bagian dalam terdiri atas isi
perut, insang, hati, dan tulang/duri. Insang berbentuk seperti kipas berwarna merah
gelap. Daging berwarna putih kemerahan. BDD ikan kembung menghasilkan nilai
sejumlah 38.58%. Pengukuran kesegaran menghasilkan bahwa ikan dalam keadaan
kembung yang digunakan dalam keadan segar.
9
VI. Kesimpulan
Pengamatan organoleptik ikan air laut menghasilkan bahwa struktur fisik
ikan terdiri dair kulit, mata, dan sisik ikan. Ikan tongkol cenderung lebih besar dan
berat dibandingkan ikan kembung. Bagian tubuh ikan terdiri atas kepala, badan, dan
buntut. Organ dalam ikan antara lain adalah insang, isi perut, hati ikan, dan
tulang/duri. Pengukuran BDD ikan menghasilkan persentase yang berbeda di antara
kedua jenis ikan. BDD ikan tongkol lebih besar persentasenya dibandingkan dengan
ikan kembung. Kedua ikan berada dalam kondisi segar.
10
Daftar Pustaka
2. Rokhima I. Efektivitas Perendaman Ikan Segar dalam Larutan Chitosan Dari Limbah
Cangkang Udang Terhadap Sifat Fisik Ikan Segar. J Kesehat Masy. 2014;3(1):1–10.
6. Diah CM. Identifikasi Berat Dapat Dimakan pada Pangan Lokal Golongan Ikan di
Kabupaten Siak. J Gizi Klin Indones [Internet]. 2019;67. Available from:
http://repository.pkr.ac.id/id/eprint/151
Lampiran
Ikan Tongkol
Ikan Kembung