Disusun oleh :
Nama
: Dina muslimah ambotang
NIM
: 35.3014.7.2.0981
Kelompok
: 01
Tanggal
: Minggu, 12 april 2015
Asisten
: Elisa Sulistyaningrum S. Gz MPH Dietition
Ayu Rhardianti S. Gz MPH
PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Acara
B. Hari/tanggal
C. Tujuan
BAB II
METODE PERCOBAAN
A. Alat dan bahan
1. Atat
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Timbangan
Pisau
Cawan petri
Gelas piala
Kertas saring
Pipet tetes
Talenan
Baskom
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2. Bahan
a. Ikan mas
b. Ikan kembung
c. Ikan bandeng
d. Cumi
e. Udang
f. Kerang
g. Kepiting
h. Sarden
i. Ikan asin
j. Bakso ikan
k. Ikan teri
l. Terasi
m. Ikan asap
n. Ikan bandeng
o. Larutan Pb Asetat
p. Air
1 ekor
1 ekor
1 ekor
1 ekor
1 ekor
1 ekor
1 ekor
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
secukupnya
secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
B. Cara kerja
Ikan mas, ikan kembung, ikan bandeng, cumi, udang, kerang, kepiting
, Ikan mas, ikan kembung, ikan bandeng, cumi, udang, kerang, kepiting
Mengisi baskom dengan air sampai penuh
`
Mengamati apa yang terjadi
b. Uji H2S
Ikan mas, ikan kembung, ikan bandeng, cumi, udang, kerang, kepiting
Mengiris ikan sebesar kacang tanah
Memasukkan kedalam cawan petri
Menutup dengan kertas saring
Menetesi dengan Pb Asetat
Mengamati warna coklat H2S yang terbentuk
4. Pengamatan produk olahan ikan dan seafood
Bakso ikan, sarden, ikan asap, ikan teri, bandeng presto, ikan asin, terasi
Mengamati sifat organoleptik produk
Mengamati nilai gizi produk
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil (tabel hasil pengamatan/percobaan)
Bentuk
Warna
Bau
Tekstur
dan Seafood
Ikan mas
Pendek
Hitam keabu-
Amis khas
Padat keras
Pipih sedang
abuan
Putih keabu-
Panjang lonjong
abuan
Putih kehitaman
Ikan
kembung
Ikan bandeng
Ditekan tidak
Amis anyir
balik
Empuk,
busuk
ditekan tidak
Kerucut
Merah krabu-
Amis
balik
Kenyal
Melengkung
abuan
Merah keabu-
Amis
Kenyal
Oval bercangkang
Bercangkang
abuan
Coklat muda
Hijau muda
Amis
Amis
Kenyal
Kenyal
Cumi
Udang
Kerang
Kepiting
ikan
Amis anyir
Nama ikan
Keadaan fisik
Warna
Keadaan
Keadaan
dan seafood
Ikan mas
Ikan kembung
Ikan bandeng
Segar
Segar
Tidak segar
insang
Merah segar
Coklat
Merah muda
mata
Bagus, segar
Pucat, kusam
Berlendir,
daging
Putih
Merah pucat
Putih
Cumi
Tidak terlalu
hitam
Sedikit
Putih kusam
Udang
segar
Tidak terlalu
berlendir
Berlendir
Putih pucat
Kerang
Kepiting
segar
Segar
Tidak terlalu
Layu
Orange
Putih
segar
2. Penentuan Berat Dapat Dimakan (BDD) Ikan dan Seafood
Tabel 2. Pengamatan Penentuan Berat Dapat Dimakan (BDD) Ikan dan Seafood
Jenis Ikan dan
% BDD
76
60
222
33
15
9
132
29
31
141
25
9
1
37
38,15
44,92
63,51
75,7
60
11,1
27,8
Seafood
Ikan mas
Ikan kembung
Ikan bandeng
Cumi
Udang
Kerang
Kepitig
3. Uji Kesegaran Ikan dan Seafood
Warna
Merah
Bau
Amis
Tekstur
Lembut, halus
Rasa
Asin, gurih,
Ikan Asin
keorengean
Putih
Amis
Sedikit kasar
sedikit pedas
Asin
Bakso Ikan
kekuningan
Asin
Halus, empuk
Gurih, khas
Ikan teri
Putih gading
Padat sedikit
ikan
Asin
tawar
kasar
Terasi
Ikan asap
Hitam, putih
Aroma asap
Berserat
Gurih, sedikit
Ikan Bandeng
Putih pucat
Amis
Halus, berserat
hambar
Gurih, sedikiit
keabu-abuan
asin
B. Pembahasan
1. Pembahasan fungsi alat
a. Timbangan berfungsi sebagai penentu bobot pada setiap bahan yang akan diuji coba.
b. Kompor berfungdi sebagai pemanas untuk memasak sampel.
c. Panci berfungsi sebagai wadah yang digunakan untuk memasak.
d. Pisau diguakan untuk mengukur suhu atau mengatur suhu pada saat memasak.
e. Talenan digunakan sebagai pengalas untuk memotong sampel.
f. Gelas piala digunakan untuk mengukur berapa banyak air yang akan digunakan dalam uji
coba
g. Pipet tetes digunakan sebagai alat untuk menganbil sampel dalam jumlah yang sedikit untuk
dipindahkan ditempat yang diinginkan.
h. Baskom digunakan sebagai wadah untuk meletakan bahan-bahan yang diperlukan
i. Cawan peti dan kertas saring digunakan untuk menguji H2S pada sampel.
Pengamatan organoleptik
Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakteristik ikan dan
seafood yang baik, segar dan layak dikonsumsi. Dari hasil yang didapatkan, hampir semua
ikan sampel ikan dan seafood sudah tidak segar lagi jika dilihat dari penampakan luarnya.
Ikan mas memiliki warna insang yang keabu-abuan dan mata yang cekung. Ikan bandeng
memiliki warna insang yang keabu-abuan dan mata yang cekung. Keadaan cumi sudah
tidak dalam keadaan yang utuh, hal ini ditandai dengan tidak adanya mata pada bagian kiri
cumi, dan bagian kulit yang telah terkelupas. Sedangkan pada udang bagian kulit sudah
banyak yang terkelupas. Dari beberapa hal yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa
beberapa sampel ikan dan seafood sudah tidak dalam keadaan yang segar. Berbeda
dengan sampel yang lain, ikan mas tampak segar, hal ini dibuktikan dengan warna insang
pada ikan mas berwarna merah segar, dan mata cembung, walaupun bentuk kepala yang
hancur karena sewaktu mematikan ikan mas yang masih hidup terlalu bersemangat,
sehingga mengakibatkan bagian kepala ikan mas hancur dan darah yang keluar terrlalu
banyak.
Ikan merupakan salah satu makanan yang cepat rusak, karena kandungan protein
yang sangat tinggi sehingga menyebabkan bau busuk yang menyengat. Berikut perbedaan
ikan segar dan ikan busuk
Dilihat dari
Mata
Insang
Kulit
Sisik
khusus memudar
Tulang
bekas jari
Tulang belakang berwarna
Kondisi
abu-abu mengkilap
Bebas dari parasit ataupun
yang patah.
Lendir
Daging
dengan kulit, tulang, kepala, siri dan ekor ditimbang lagi untuk mendapatkan berat akhir.
Kemudian perhitungan % BDD dapat dihitung dengan cara :
Dari hasil perhitungan % BDD maka ikan dan seafood yang terbersar presentase
BDD adalah cumi-cumi yaitu 75,7%. Dan bagian yang terkecil adalah kerang yaitu 11,1%.
6.
Uji H2S
Uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya produksi gas hydrogen sulphid dari sulfur yang
mengandung asam-asam amino melalui aktifitas enzim. Reaksi positif ditunjukkan dengan
adanya warna hitam dari keseluruhan sampel, sedangkan sampel lainnya menunjukkan
reaksi negative. H2S adalah senyawa kimia gas yang tidak berwarna, beracun, mudah
terbakar dan berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika
bakteri mengurai bahan organic dalam keadaan tanpa oksigen (aktivitas anaerobik)., seperti
di rawa,dan saluran pembuangan kotoran. Gas ini juga muncul pada gas yang timbul dari
aktivitas gunung berapi dan gas alam. Efek terhadap kehidupan binatang adalah adanya
proses bioakumulasi dan keracunan bahan berbahaya. Efek terhadap kesehatan adalah
gangguan pernafasan, mata, saraf, kardiovasskular, metabolisme dan efek reproduksi. Efek
pada pernafasan, saraf dan mata paling sensitive bila seseorang tereksporsur hydrogen
sulfide
Ikan segar lebih cepat mengalami kebusukan dibandingkan dengan mamalia.
Kebusukan ikan mulai terjadi segera setelah rigor mortis selesai. Faktor yang menyebabkan
ikan cepat busuk adalah kadar glikogen yang rendah. Karena kadar glikogen yang rendah
dapat menyebabkan proses rigor mortis berlangsung cepat, pH akhir daging ikan tinggi (6,46,6) dan jumlah bakteri yang terkandung dalam perut ikan tinggi. Bakteri proteolitik mudah
tumbuh pada ikan segar dan dapat menyebabkan bau busuk pada ikan.
Pembusukan menyebabkan mutu bahan pangan menurun bahkan menjadi tidak
layak dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena terjadinya penyimpangan sifat sensoris (warna,
tekstur,
rasa)
yang
tidak
diinginkan
serta
kemungkinan
menyebabkan
penyakit.
Pembusukan dapat diamati secara objektif (uji kimia mikkrobiologi) dan subjektif
(pengamatan fisik).
7.
Sarden
Pengalengan ikan adalah salah satu teknik pengolahan dengan cara memanaskan ikan
dalam wadah kaleng yang ditutup rapat untuk menonaktifkan enzim, membunuh
mikroorganisme, dan mengubah ikan dalam bentuk mentah menjadi produk yang siap
disajikan tetapi memiliki kandungan nilai gizi yang sedikit menurun karen aproses denaturasi
protein akibat proses pemanasan bila dibandingkan dengan ikan segar, namun lebih tinggi
bila dibandingkan dengan protein sumber nabati seperti tahu dan tempe.
Metode pengawatan dengan cara pengalengan ditemukan oleh Nicholas Appert, seorang
ilmuan perancis. Pengalengan makanan merupakan salah satu cara pengawetan bahan
makanan yang dikemas secara hermetis dan kemudian disterilkan.
Ikan asin
Ikan asin adalah bahan makanan yang terbuat dari daging ikan yang diawetkan dengan
menambahkan banyak garam. Dengan daging ikan yang biasanya membusuk dalam waktu
singkat dapat disimpan di suhu kamar untuk jangka waktu berbulan-bulan walaupun
biasanya harus ditutup rapat.
Bakso ikan
Bakso adalah sejenis bola daging yang lazim ditemukan pada masakan Indonesia. Bakso
umumnya dibuat dari campuran daging sapi, ayam, atau ikan dan udang.
Asal mula bakso
Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa Indonesia, hal ini ditunjukan dari
istilah bakso berasal dari kata Bak-So dalam bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti
daging giling. Karena penduduk Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat
dari daging halal.
Pengasapan ikan
Cara pengawetan ikan dengan proses ini sudah dikenal sejak lama. Pengawetan ikan
dengan media asap benyak memberikan manfaat, karena selain sebagai cara untuk
pengawetan juga memberi warna yang menarik, sehingga menimbulkan minat konsumen
yang banyak untuk mencobanya.
Terasi
Terasi adalah produk awetan dari ikan atau udang rebon segar yang telah diolah melalui
proses pemeraman atau fermentasi, disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran
yang berlangsung relatif lama (sekitar 20 hari). Terasi umumnya berbentu padat, teksturnya
agak kasar, dan mempunyai aroma yang khas dan tajam namun rasanya sangat gurih.
KESIMPULAN
Ikan merupakan bahan pangan sumber protein hewani yang bermutu baik dan juga
merupakan sumber lemak. Kerusakan zat gizi protein dan lemak juga dialami selama dalam
proses pengolahan ikan.
Tingkat kesegaran mutu ikan dapat dinilai melalui pengamatan fisik. Yaitu melihat keadaan
mata cembung, sisik tidak lepas, aroma khas ikan tekstur elastis, insang berwarna merah
hingga merah tua.
Penyimpanan ikan pada suhu freezer lebih baik jika dibandingkan dengan suhu chiling.
Produk olahan ikan sangat berfariasi, mulai dari pengeringan, pengalengan, penggaraman,
pengasapan, dan lain sebagainya.
Ikan sangat penting untuk timbuh kembang otak anak karena kandungan zat gizinya yang
hampir sempurna, dan juga mengandung omega 3.