Disusun Oleh:
Kelompok 4 / AP1
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufik, dan hidayat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
ilmiah dengan judul “Tingkat Kesukaan Mahasiswa Terhadap Nugget Ayam
Berdasarkan Teknik Pengolahan”. Tidak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Risa Prayudhi S.Hum selaku dosen untuk mata kuliah Bahasa
Indonesia atas bimbingan yang telah diberikan selama proses pembuatan karya
ilmiah.
Karya ilmiah ini memberikan informasi mengenai perbedaan penyimpanan
pada suhu dingin dengan suhu ruang terhadap yoghurt yang dapat mempengaruhi
umur simpan. Diharapkan karya ilmiah ini dapat memberikan informasi dan
menambah pengetahuan bagi pembaca tentang pentingnya penyimpanan suhu
dingin terhadap yoghurt.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa kesempurnaan hanya milik Allah
SWT, semoga apa yang menjadi kekurangan baik dari segi susunan kalimar
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami dengan terbuka menerima segala
saran dan kritik dari pembaca. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.
Aamiin Ya Rabbal’ Alamin…
Penulis
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI .........................................................................................3
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................7
4.1 Hasil ..........................................................................................................7
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................7
4.2 Pembahasan ............................................................................................10
4.2.2 Warna Nugget...................................................................................11
4.2.3 Aroma Nugget..................................................................................11
4.2.4 Rasa Nugget.....................................................................................11
4.2.5 Tekstur Nugget.................................................................................12
4.2.6 Penerimaan Keseluruhan .................................................................12
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .....................................................................13
5.1 Simpulan .................................................................................................13
5.2 Saran....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14
LAMPIRAN ..........................................................................................................16
DAFTAR TABEL
iii
Tabel 4.1.1.1 Respon Uji Hedonik Nugget dengan Metode Pengukusan................7
Tabel 4.1.1.2 Respon Uji Hedonik Nugget dengan Metode Pembekuan ................8
Tabel 4.1.1.3 Hasil Uji Hedonik Penampakan Nugget ...........................................8
Tabel 4.1.1.4 Hasil Uji Hedonik Warna Nugget.......................................................9
Tabel 4.1.1.5 Hasil Uji Hedonik Aroma Nugget......................................................9
Tabel 4.1.1.6 Hasil Uji Hedonik Rasa Nugget.........................................................9
Tabel 4.1.1.7 Hasil Uji Hedonik Tekstur Nugget...................................................10
Tabel 4.1.1.8 Hasil Uji Hedonik Penerimaan Keseluruhan ..................................10
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
Saat ini nugget ayam adalah salah salah satu produk unggas yang
cukup popular dimana ayam dan produk pengolahannya merupakan
sumber protein hewani yang relatif murah dibandingkan dengan sumber
protein hewani lainnya. Pada penelitian ini, nugget ayam akan diolah
melalui proses perebusan dan pembekuan. Hasil pengolahan yang berbeda
akan menghasilkan warna, rasa, aroma, dan tekstur nugget ayam yang
berbeda. Peneliti tertarik untuk mengkaji tingkat kesukaan mahasiswa
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, khususnya program studi
supervisor jaminan mutu pangan dalam pengolahan daging ayam menjadi
nugget ayam. Uji kesukaan juga disebut uji hedonik. Panelis diminta
tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya (ketidaksukaan).
Di samping panelis mengemukakan tanggapan senang, suka, atau
kebalikannya, mereka juga mengemukakan tingkat kesukaannya. Tingkat-
tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya,
maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan
tingkat kesukaan resonden terhadap produk nugget dengan metode
pengolahan pengukusan dan pembekuan ditinjau dari aspek penampakan,
warna, aroma, rasa, dan tekstur.
BAB II
KAJIAN TEORI
3
4
5
6
4.1 Hasil
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis kuantitatif
dengan cara membuat kuesioner (Google form). Kuesioner diisi dengan
Uji Organoleptik Nugget yang meliputi parameter penampakan, warna,
aroma, rasa, tekstur, dan penerimaan keseluruhan dengan skala hedonik
yang dipakai ada 9 yaitu amat sangat tidak suka (1), sangat tidak suka (2),
tidak suka (3), agak tidak suka (4), biasa (5), agak suka (6), suka (7),
sangat suka (8) dan amat sangat suka (9). Kuesioner ini disebarkan kepada
mahasiswa JMP angkatan 59, sehingga didapatkan hasil dalam bentuk
tabel dengan rata-rata pada setiap parameter yang diuji.
Setelah melakukan riset pasar mengenai nugget dengan dua metode
pengolahan yang berbeda kepada mahasiswa JMP angkatan 59, dengan
harapan menghasilkan data yang dapat mengetahui kesukaan mereka
terhadap nugget dengan proses pengukusan atau dengan proses
pembekuan. Dihasilkan data dengan perolehan skor masing-masing dari
kedua sampel nugget. Berikut hasilnya:
7
8
Syifa 7 6 6 6 8 6
Amanda 5 5 7 5 7 6
Rata-rata 5,3 6,3 6,6 5,9 6,6 6,8
4.2 Pembahasan
Pada pengolahannya nugget dilakukan dengan dua perbedaan
perlakuan, yaitu dengan proses pengukusan dan proses pembekuan atau
dapat disebut juga dengan thawing. Thawing merupakan proses pencairan
bahan makanan beku seperti daging, sebelum akhirnya diolah. Thawing
menjadi salah satu tahapan penting dalam berbagai proses pengolahan
pangan, namun proses ini harus diperhatikan dengan baik. Untuk
menghindari efek buruk dari panas pada rasa, warna, dan nilai gizi pada
makanan, maka dari itu teknologi non thermal digunakan untuk pencairan
makanan. Tujuannya untuk meminimalkan adanya pertumbuhan mikroba,
kemunduran bahan kimia, kehilangan air yang berlebihan, mengurangi
kerusakan pada tekstur, dan juga untuk reabsorpsi cairan oleh dinding sel.
Pada kedua proses pengolahan memiliki manfaatnya masing-
masing, yaitu menurut (Widjaya 2015) pada proses pembekuan memiliki
manfaat yang bertujuan untuk memberi dan mempertahankan bentuk
nugget serta memperpanjang daya simpan produk sehingga produk dapat
digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Pembekuan biasanya
menggunakan alat refrigerator atau kulkas yang diatur dalam suhu -18
derajat celcius. Sedangkan, pada proses pengukusan dapat meningkatkan
11
5.1 Simpulan
Nugget adalah suatu bentuk produk daging giling yang dibumbui,
kemudian diselimuti oleh perekat tepung (batter), pelumuran tepung roti
(breading atau bread crumb), dan digoreng setengah matang lalu
dibekukan untuk mempertahankan mutunya selama penyimpanan. Pada
penelitian pembuatan nugget dilakukan dengan dua metode yaitu
pengukusan dan pembekuan. Berdasarkan hasil uji hedonik pada kedua
nugget dapat disimpulkan bahwa, hasil yang didapatkan berbeda nyata
pada parameter yang diuji yaitu penampakan, rasa, dan tekstur. Sedangkan
pada parameter aroma dan warna tidak berbeda nyata karena nilai a 5%
dengan tingkat kepercayaan 95%. Pada penerimaan keseluruhan, hasil uji
anova berbeda nyata pada nilai a 5% dengan tingkat kepercayaan 95%
dengan rata - rata penerimaan keseluruhan, nugget dengan metode
pembekuan lebih disukai daripada nugget dengan metode pengukusan.
Jadi, metode pengolahan nugget berpengaruh pada parameter organoleptik
yang dihasilkan.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah saat proses pengolahan nugget
sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan waktu yang dimiliki pada
proses pengolahan nugget terutama dengan metode pembekuan, agar
menghasilkan nugget dengan nilai organoleptik yang baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Amin N, Lestari YNA. 2019. Hubungan Status Gizi, Tingkat Kecukupan Energi
dan Zat Gizi dengan Kecepatan pada Atlet Hockey Kota Surabaya. Sport and
Nutrition Journal, 1(1): 19–26.
Cohen N, Ennaji H, Bouchrif B, Hassar M, Karib H. 2017. Comparative Study of
Microbiological Quality of Raw Poultry Meat at Various Seasons and for
Different Slaughtering Processes in Casablanca (Morocco). The Journal of
Applied Poultry Research. 16(4):502-508.
Hajrawati, H., Fadliah, M., Wahyuni, W., & Arief, I. I. (2016). Kualitas fisik,
mikrobiologis, dan organoleptik daging ayam broiler pada pasar
tradisional di Bogor. Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil
Peternakan. 4(3):386-389.
Harris R S dan E Karmas. 2013. Evaluasi Gizi pada Pengolahan Bahan Pangan.
Bandung:Institut Teknologi Bandung.
Laksno MA. 2014. Daya Ikat Air, Kadar Air, dan Protein Nugget Ayam Yang
Disubstitusi Dengan Jamur Tiram Putih (Pleurotos Ostreatus): Animal
Agriculture Journal. 1(1): 685-695.
Lestari, T. R. P. (2020). Keamanan Pangan Sebagai Salah Satu Upaya
Perlindungan Hak Masyarakat Sebagai Konsumen. Aspirasi: Jurnal
Masalah-Masalah Sosial, 11(1): 57–72.
Midayanto D, Yuwono S. 2014. Penentuan Atribut Mutu Tekstur Tahu Untuk
Direkomendasikan Sebagai Syarat Tambahan Dalam Standar Nasional
Indonesia. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2:4.
Nile E, Wahyuni I, Ransaleleh TA, Karisoh M. 2017. Sifat Organoleptik Nugget
Daging Broiler Menggunakan Tepung Tempe. Jurnal Zootek. 37(2):314-
Putri, V. D. (2018). Uji kualitas kimia dan organoleptik pada nugget ayam hasil
substitusi ampas tahu. Jurnal Katalisator, 3(2), 143-152.320.
Putri SK. 2016. Kajian Jenis Bahan Pengisi Dan Lama Pengukusan Terhadap
Karakteristik Nugget Ikan Nila [skripsi]. Bandung: Universitas Pasundan.
Sari K, Yohana W. 2015. Tekstur Makanan: Sebuah Bagian dari Food Properties
yang Terlupakan dalam Memelihara Fungsi Kognisi. Makasar Dent. Vol
4(6):184-189.
Sari, H. M., Yosephin, B., & Haya, M. (2019). Variasi pengolahan daya terima dan
kandungan zat gizi keripik tempe rasa bawang. AcTion: Aceh Nutrition
Journal. 4(1): 1-10.
Siregar S. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi
Aksara.
Soeparno. (2009). Ilmu dan Teknologi Daging (Cetakan ke). Gadjah Mada
University Press.
14
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Yogjakarta:
Alfabeta.
15
15
16