Siti Maysarah
NIM : 3201210157
Siti Maysaroh
NIM : 3201210156
Latar Belakang
Pada saat ini sektor bisnis dibidang usaha seperti perbankan syariah, asuransi syariah, pasar modal
syariah, pegadaian syariah berkembang semakin pesat. Pegadaian syariah merupakan salah satu bisnis
yang bergerak pada sektor jasa dan pada saat ini tumbuh dengan cepat menjadi bagian dari kehidupan
keuangan di dunia islam, segmen pasarnya adalah para nasabah yang membutuhkan dana cepat, oleh
karena itu manusia sebagai makhluk hidup, tidak akan bisa terlepas dari kegiatankegiatan yang
berorientasi pada aspek pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari (ekonomi).
Seperti kita ketahui, pengetahuan masyarakat tentang keberadaan Pegadaian Syariah masih minim
karena Pegadaian Syariah terbilang masih baru dan kantor cabang syariahnya pun masih terbilang
sedikit, tetapi pertumbuhan Pegadaian Syariah menunjukkan peningkatan yang pesat, semenjak
didirikannya Pegadaian Syariah Cabang Palopo yang dioperasikan pada 01 April 2014, sehingga
penulis ingin mengetahui strategi pemasaran apa yang digunakan oleh pegadaian syariah atas
gadai syariah sehingga tumbuh pesat dan dapat menarik minat nasabah dalam menggunakan jasa
tersebut.
02
01.
Rumusan Rumusan Satu
Bagaiamana strategi pemasaran produk gadai di
Pegadaian Syariah Cabang Palopo?
Masalah
02. Rumusan Dua
Bagaiamana strategi dalam mempertahankan
jumlah nasabah di Pegadaian Syariah Cabang
Palopo ?
03
01.
Tujuan Tujuan Satu
Untuk mengetahui Strategi Pemasaran produk gadai
yang digunakan di Pegadaian Syariah Cabang Palopo
Penelitian
02. Tujuan Dua
Untuk mengetahui strategi yang digunakan dalam
mempertahankan jumlah nasabah di Pegadaian
Syariah Cabang Palopo
04
Rumusan 01.
Rumusan Satu
Rumusan masalah dari dilakukannya penelitian
Masalah 02.
Rumusan Dua
Rumusan masalah dari dilakukannya penelitian
Rumusan Tiga
03. Rumusan masalah dari dilakukannya penelitian
05
Asal mula Pegadaian dapat ditelusuri kembali ke masa penjajahan Belanda di
Indonesia pada tahun 1746, di mana saat itu dibentuk sebuah lembaga bernama
"Algemene Volkscrediet" yang berfungsi sebagai bank untuk memberikan pinjaman
Asal Mula kepada masyarakat. Pada tahun 1820, nama lembaga tersebut diubah menjadi "s'
Lands Armen Bank" yang kemudian menjadi lembaga kredit rakyat yang memberikan
Pegadaian
pinjaman kepada kelompok masyarakat tertentu.
Pada tahun 1901, lembaga ini mengalami perubahan nama menjadi "Nederlandsch-
Indische Leeningbank" atau sering disebut sebagai "Nederlandsch-Indische
Pandjeshuis." Lembaga inilah yang kemudian diakui sebagai cikal bakal dari
Pegadaian. Seiring berjalannya waktu, fungsi dan peran Pegadaian berkembang, dan
pada tahun 1960, lembaga ini diubah namanya menjadi Pegadaian sesuai dengan
Undang-Undang Dasar 1945.
06
Usaha gadai adalah suatu bentuk kegiatan bisnis yang menawarkan layanan
Pengertian peminjaman uang dengan menggunakan barang berharga sebagai jaminan. Dalam
proses ini, individu atau perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjaminkan
Usaha aset berharga seperti emas, perhiasan, atau barang elektronik kepada lembaga atau
perusahaan pegadaian. Pegadaian, sebagai pemberi pinjaman, menetapkan suku
Gadai
bunga dan jangka waktu tertentu untuk pinjaman tersebut. Jika peminjam tidak dapat
mengembalikan pinjaman sesuai dengan persyaratan, pegadaian berhak untuk
menjual barang jaminan guna mendapatkan dana kembali.
07
Seorang pimpinan usaha gadai memiliki peran krusial dalam mengelola dan memimpin
Pimpinan operasi bisnis gadai. Tanggung jawab utamanya mencakup manajemen operasional
sehari-hari, termasuk perencanaan dan organisasi proses pemberian pinjaman serta
Usaha penilaian barang jaminan. Selain itu, mereka harus memastikan kepatuhan terhadap
peraturan dan hukum industri gadai yang berlaku, serta mengembangkan kebijakan
Gadai
yang mendukung keberlanjutan bisnis. Evaluasi jaminan, pengelolaan keuangan,
pemasaran, dan pengembangan bisnis juga merupakan bagian integral dari peran
pimpinan usaha gadai. Kemampuan untuk menjaga hubungan baik dengan
pelanggan, menanggapi keluhan, dan memberikan pelayanan pelanggan yang baik
sangat penting.
08
Kegiatan usaha gadai syariah adalah bentuk layanan keuangan yang mematuhi
prinsip-prinsip syariah dalam transaksi pinjaman dan jaminan. Dalam konteks gadai
Kegiatan syariah, individu atau perusahaan dapat memperoleh pinjaman dengan menyediakan
barang berharga sebagai jaminan, seperti emas, perhiasan, atau barang berharga
lainnya. Proses penilaian dan penentuan nilai jaminan dilakukan dengan tetap
Usaha mematuhi prinsip syariah, yang melibatkan penilaian yang adil dan tidak melibatkan
unsur bunga (riba). Peminjam kemudian mengembalikan pinjaman dalam jangka waktu
yang telah disepakati, dengan pembayaran yang telah ditentukan sebelumnya.
09
Dana usaha gadai syariah memiliki peranan penting dalam mendukung kegiatan
ekonomi yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah. Dalam konteks ini, sistem gadai
Penggunaan syariah memberikan alternatif yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, menjadikannya
pilihan yang tepat bagi para pelaku usaha yang ingin mengakses dana dengan tetap
Dengan penggunaan dana usaha gadai syariah, maka perekonomian dapat tumbuh
secara berkelanjutan sambil memastikan bahwa aktivitas ekonomi tersebut berjalan
sesuai dengan ajaran agama Islam. Ini menciptakan lingkungan bisnis yang lebih etis
dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, seiring dengan pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi yang berlandaskan nilai-nilai syariah.
10
Penaksiran usaha gadai syariah melibatkan berbagai aspek untuk menilai nilai
ekonomi dan keberlanjutan operasional. Proses ini mencakup penilaian aset yang
akan digadaikan, analisis keuangan, dan penilaian risiko sesuai prinsip-prinsip
syariah. Dalam konteks gadai syariah, penaksiran dimulai dengan menentukan nilai
wajar dari aset yang akan digadaikan, seperti emas, perhiasan, atau properti.
Penaksiran Penilai akan mempertimbangkan kondisi pasar, kualitas, dan kondisi fisik aset untuk
menentukan nilai yang adil dan sesuai dengan prinsip syariah. Analisis keuangan
melibatkan penilaian kemampuan peminjam untuk melunasi pinjaman sesuai
dengan prinsip syariah, yang melarang riba dan transaksi yang melibatkan
ketidakpastian (gharar). Laporan keuangan peminjam dan kemampuannya untuk
memenuhi kewajiban pembayaran harus dianalisis secara cermat.
11
Pemberian pinjaman usaha dengan sistem gadai syariah merupakan salah satu
solusi finansial yang sesuai dengan prinsip-prinsip hukum Islam. Dalam skema ini,
lembaga keuangan syariah memberikan pinjaman kepada pengusaha dengan
menggunakan mekanisme gadai, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-
Pemberian ketentuan syariah. Pinjaman usaha gadai syariah ini tidak melibatkan bunga atau
riba, yang merupakan aspek yang diharamkan dalam hukum Islam.
Pinjaman Lembaga keuangan syariah memberikan dana kepada pengusaha yang
membutuhkan modal usaha, dengan mengambil agunan berupa aset-aset yang
memiliki nilai ekonomi. Aset-aset ini kemudian dijadikan jaminan, dan jika
pengusaha tidak dapat melunasi pinjamannya, lembaga keuangan syariah berhak
untuk menjual aset tersebut guna melunasi hutang.
12
Pencairan uang dalam usaha gadai syariah dilakukan sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah yang mengatur transaksi keuangan tanpa melibatkan riba atau
bunga. Pada umumnya, proses pencairan uang dalam gadai syariah dimulai
dengan nasabah yang mengajukan gadai atas barang berharga mereka, seperti
Pencairan emas atau perhiasan. Setelah itu, penilai independen menentukan nilai taksiran
berdasarkan aspek syariah.
Dana Setelah nilai taksiran disetujui, pihak penyelenggara gadai syariah dan nasabah
sepakat pada persyaratan transaksi, termasuk jangka waktu dan syarat-syarat
lainnya. Uang cair diberikan kepada nasabah sesuai dengan nilai gadai yang telah
disepakati. Penting untuk dicatat bahwa dalam gadai syariah, tidak ada
pembayaran bunga atau biaya tambahan yang bersifat ribawi.
13
Jangka waktu tempo pegadaian syariah yaitu 120 hari, Jika setelah 120 hari si
peminjam tidak dapat membayar hutangnya, maka barang jaminan akan dijual
atau dilelang. Tetapi nasabah diberi tambahan waktu 6 hari, dan pada saat hari
pelelangan, nasabah masih diberi kesempatan dan tambahan waktu maksimal 2
Pelelangan jam jika ingin menebus barang jaminanannya. Jika tidak ditebus maka barang
jaminan tersebut akan dilelang. Atau apabila sudah jatuh tempo, tetapi nasabah
belum bisa melunasinya, maka bisa diperpanjang dan hanya membayar ijarah dan
administrasi. Pada saat lelang, harga barang jaminan akan mengikuti harga
setempat dan Uang pelelangan tersebut digunakan untuk membayar hutang rahin
dan pajak lelang. Jika hasil lelang tersebut mengalami kelebihan akan
dikembalikan oleh nasabah akan tetapi jika tidak di ambil oleh nasabah akan
disalurkan ke BMT atau ZIS(zakat, infak, Sadaqah).
14
Usaha gadai syariah membawa sejumlah manfaat dan keuntungan yang bersifat
sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan syariah. Pertama, gadai syariah
memberikan solusi finansial yang sesuai dengan hukum Islam, di mana transaksi
Manfaat dan harus bebas dari riba (bunga) dan unsur-unsur spekulatif. Ini memberikan rasa
nyaman dan aman bagi para pelanggan yang ingin mendapatkan dana sementara
Keuntungan tetapi mengikuti prinsip keuangan yang sesuai dengan keyakinan mereka. Kedua,
usaha gadai syariah mendorong inklusi keuangan di antara masyarakat Muslim,
Usaha Gadai terutama mereka yang mungkin enggan atau tidak dapat menggunakan layanan
keuangan konvensional yang melibatkan riba. Dengan memberikan alternatif yang
sesuai dengan syariah, usaha gadai ini membantu memenuhi kebutuhan keuangan
tanpa mengorbankan nilai-nilai keagamaan.
15
Gadai (Ar-Rahn)
produk pegadaian syariah ini memberikan skim pinjaman dengan syarat penahanan
agunan, yang bisa berupa emas, perhiasan, elektronik, dan kendaraan bermotor.
Produk-produk Hutang dapat diangsur sesuai kemampuan dan masa simpan dapat diperpanjang
dengan membayar jasa simpan dan biaya administrasi.
Pegadaian Pembiayaan Ar-Rum
Syariah Cabang Arrum (Ar-Rahn untuk Usaha Mikro Kecil) yaitu skim pinjaman dengan sistem syariah
bagi para pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan pengembangan secara
Palopo angsuran, menggunakan jaminan BPKB mobil/motor. Produk-produk yang ditawarkan
Pegadaian lebih difokuskan kepada pinjaman yaitu Ar-rahan.
Pembiayaan Ar-Rum
Adalah pembiayaan syariah untuk melaksanakan ibadah haji. Nasabah yang memiliki
emas minimal 15 gram dapat mengajukan pembiayaan haji. Nantinya pihak Pegadaian
Syariahakan mengajukan pendaftaran ke kantor Kementerian Agama Maksum, Kasir
Pegadaian Syariah “wawancara” tanggal (6 februari 2017) untuk mendapatkan nomor
tunggu.
16
Metode Penelitian
05
Jenis Penelitian
18
Lokasi Penelitian
19
Tekhnik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu library research dan
field research.
Library Research, yaitu penelitian kepustakaan, dilakukan dengan jalan membaca buku-buku
yang ada kaitannya dengan masalah yang akan dibahas.
Field Research, yaitu penelitian lapangan, dilakukan dengan jalan mengumpulkan data dan
dimana peneliti terjun langsung ke lapangan.
20
Tekhnik Analisis Data
Data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan langkah-
langkah analisis sebagai berikut:
Reduksi data; yaitu penulis merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada
hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
Konklusi dan verifikasi, yaitu penarikan kesimpulan sementara. Akan tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
Berdasarkan analisis data tersebut, hasil penelitian memberikan kesimpulan yang bersifat
deskriptif kualitatif, yaitu memberikan gambaran hasil penelitian dalam bentuk uraian yang
bersifat narasi.
21
Hasil dan
Pembahasan
05
HASIL PENELITIAN
Pegadaian Syariah pertama kali berdiri di Jakarta dengan nama Unit Layanan
Sejarah Gadai Syariah (ULGS) Cabang Dewi Sartika pada bulan januari 2003. Kemudian
berdiri beberapa Pegadaian Syariah diberbagai daerah salah satu cabangnya
23
HASIL PENELITIAN
a. Visi
Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasisis gadai yang selalu menjadi market
Visi leader dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat
menengah ke bawah.
dan b. Misi
1. Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman dan selalu memberikan
25
HASIL PENELITIAN
Sedangkan perbedaan mendasar antara pegadaian syariah dan pegadaian konvensional adalah mengenai
biayanya. Gadai konvensional memungut biaya dalam bentuk bunga yang bersifat akumulatif, sedangkan pada
gadai syariah tidak berbentuk bunga, tetapi berupa biaya penitipan, pemeliharaan, penjagaan dan penaksiran.
Kemudian pada pegadaian syariah terdapat transaksi yaitu akad ijaroh. Sedangkan pegadaian konvensional
adalah tambahan yang harus dibayar oleh nasabah yang disebut sebagai sewa modal, dihitung dari nilai
pinjaman.
26
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Strategi Salah satu hal yang paling mendasar dan sangat diperlukan dalam staretgi
pemasaran adalah bagaiamana cara dan upaya menarik minat nasabah sekaligus
Pemasaran mempertahankan nasabah tersebut agar tetap setia dan loyal.
Produk Dalam menyusun strategi pemasaran produk gadai syariah (Ar-rahn), dengan
Gadai di mengenalkan produk gadai kepada calon nasabah guna memberikan pelayanan
yang sebaik-baiknya. Hal ini dilakukan guna menentukan segmen pasar yang akan
Pegadaian dituju, tahap selanjutnya Pegadaian Syariah memilih pasar sasaran yang inigin
dipenuhi kebutuhannya, pemilihan pasar sasaran produk gadai (Ar-rahn) nasabah
Syariah yang potensial, diantaranya adalah nasabah yang memerlukan dana cepat yang
bisa langsung dicairkan untuk keperluan pendidikan, perdagangan, kesehatan, dan
konsumsi dan juga karena pegadaian sudah dikenal lebih dulu oleh masyarakat.
Untuk mencapai sasaran tersebut strategi pemasaran produk yang dilakukan
27
HASIL PENELITIAN
28
Penutup
05
Kesimpulan
Berdasarkan data dari analisis dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Strategi pemasaran produk yang dilakukan Pegadaian Syariah Cabang Palopo meliputi empat variabel di
dalam bauran pemasaran, yaitu :
a) strategi produk, di dalam pegadaian syariah yang paling diminati oleh nasabah produk Gadai syariah
b) strategi harga, yaitu harga barang jaminan dihitung sesuai harga pasaran.
c) strategi Place (tempat) yaitu Fokus utamanya adalah persepsi nasabah dan bukan sekedar produk fisik
yang dihasilkaan, yaitu dengan jalan menyampaikan atau memberikan nilai kepada nasabah dan memilih
tempat paling tepat di samping pasar.
d) startegi promosi yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah Cabang Palopo melalui periklanan baik majalah,
brosur atau media lainnya cukup menarik nasabah untuk menggunakan produk gadai syariah dengan
memberitahukan manfaat ataupun keuntungan yang dapat diperoleh dari produk-produk yang dikeluarkan
oleh Pegadaian Syariah Cabang Palopo.
30
Kesimpulan
2. Upaya yang dilakukan Pegadaian Syariah dalam mempertahakan nasabah Upaya yang dilakukan
pegadaian syariah dalam mempertahankan nasabah adalah melakukan pelayanan yang baik. Di Pegadaian
Syariah Cabang Palopo telah memberikan pelayanan kepada nasabah sebaik mungkin karena tanpa pelayan
yang memuaskan akan menyebabkan nasabah tidak datang ke Pegadaian Syariah. Masyarakat pada dasarnya
tidak hanya hanya tertarik pada kualitas produk saja tetapi juga menyangkut segikualitas pelayanan yang
diberikan petugas-petugas yang terlibat di dalam pegadaian Syariah Cabang Palopo.
31
Saran
Pegadaian Syariah Cabang Palopo di harapkan mampu untuk terus meningkat strategi pemasaran dan
mengadopsi strategi pemasaran yang selalu berkembang agar
produk pegadaian syariah lebih di kenal masyarakat.
Usaha untuk memperluas pasar sasaran dilakukan dengan meningkatkan promosi atau sosialisasi kepada
masyarakat secara langsung maupun tidak langsung secara berkisinambungan baik melalui media massa
ataupun media lainnya.
Evaluasi juga perlu dilakukan dengan mendengarkan masukan yang diberikan oleh para nasabah sebagai
upaya untuk membangun hubungan kekerabatan silatuhrahmi antara pegadaian syaraiah dengan para
nasabahnya. Hal ini akan menciptkan akses yang positif sekaligus bagian dari sosialisasi pemahaman,
pengetahuan dan pengembangan produk.
32
Terima Kasih