Anda di halaman 1dari 47

 Pendahuluan/ Ketentuan Umum

 Tata Cara Pendaftaran (NPWP/NPPKP)

 Tata Cara Pembayaran

 Tata Cara Pelaporan (Masa & Tahunan)

 Tata Cara Pasca Pelaporan

 Sanksi, Pembukuan & Pemeriksaan


Setelah mengikuti perkuliahan ini,
mahasiswa mampu :
- Menjelaskan secara umum tentang KUP
- Menjelaskan prosedur pembayaran
pajak
- Menjelaskan prosedur pelaporan pajak
- Menjelaskan dasar-dasar penagihan
pajak
Dasar Hukum :
UU No. 6 tahun 1983 direvisi UU No. 9 tahun 1994 direvisi lagi dengan UU
No. 28 tahun 2007 tentang KUP

Direvisi terakhir UU No. 16 tahun 2009

UU KUP :
 Merupakan implementasi dari Hukum Pajak Formal
 Pedoman umum bagi kitab UU Perpajakan yang lain
 Mengatur tentang ketentuan umum, tatacara perpajakan, sanksi, dll.

Pengertian :
 Wajib Pajak, Penanggung Pajak
 Masa Pajak & Tahun Pajak
Yang wajib mendaftar sebagai WP adalah :
 Untuk Orang  Penghasilannya di atas PTKP setahun, jika
memiliki usaha maka 1 bulan setelah usaha dijalankan
 Untuk Badan  1 bulan setelah didirikan

Pendaftaran :
- Pada KPP tempat tinggal/ domisili untuk WP OP atau tempat
kedudukan/berdiri untuk WP Badan
- Syarat yang harus dibawa :
Untuk WP OP  Fotocopy KTP dan KK, jika usaha lampirkan juga
surat keterangan usaha
Untuk WP Badan  Fotocopy KTP Pengurus, Akte Pendirian
Usaha, SIUP
- Lama pembuatan : 1 hari kerja/ 3 hari kerja untuk NPWP & NPPKP
- Akan diberikan SKT (Surat Keterangan Terdaftar) & NPWP
- Pendaftaran juga dapat dilakukan melalui e.regristration
 Nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana
administrasi perpajakan yg dipergunakan sbg tanda pengenal atau
identitas WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.
 Fungsi :
1. Sebagai tanda pengenal/identitas WP
2. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam
pengawasan administrasi perpajakan
 NPWP terdiri dari 15 digit, dimana 9 digit pertama adalah kode WP
dan 6 digit berikutnya kode administrasi
 NPWP dapat diberikan secara jabatan
 Penghapusan NPWP, dikarenakan :
1. WP meninggal dunia & tdk meninggalkan warisan
2. WP kawin tidak pisah harta
3. Warisan yang telah dibagi
4. WP Badan yang telah dibubarkan
5. BUT yang kehilangan status BUTnya
6. WP OP yang tdk lagi memenuhi syarat sebagai WP
Pindah tempat tinggal/ kedudukan :
- Lapor ke KPP lama, diterbitkan Pindah setelah surat
pernyataan pindah diterima oleh KPP
- Diberikan SKT oleh KPP baru, setelah menerima Surat
Pindah dari KPP lama dan surat pernyataan pindah dari WP
- Proses plg lama pd hari kerja berikutnya
- Jika pindah NPWP dan NPPKP, maka proses 3 hari kerja

Berkas WP yangdikirim ke KPP baru, diikuti uraian ttg :


1. Jumlah tunggakan pajak yg hrs dibayar
2. Tindakan penagihan yang telah dilaksanakan
3. Permohonan pengembalian pajak atau keberatan yang
belum diselesaikan

Sanksi : penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun


dan denda paling sedikit 2 kali dan paling banyak 4 kali
pajak terutang yg tdk atau kurang dibayar
 Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam
bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau
pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor
barang, mengekspor barang, melakukan usaha
perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud
dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau
memanfaatkan jasa dari luar daerah pabean.
 Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah pengusaha yang
melakukan penyerahan barang kena pajak dan/atau
jasa kena pajak yang dikenai pajak pertambahan nilai
berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai
1984 dan perubahannya (UU. No. 42 Thn. 2009).
 Sebagai identitas PKP yang bersangkutan
 Melaksanakan hak dan kewajiban di bidang Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah
 Pengawasan Administrasi Perpajakan

 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang wilayah


kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha WP
atau KPP tertentu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
 Pengusaha Kena Pajak pindah alamat ke wilayah kerja KPP
lain; atau
 Sudah tidak memenuhi persyratan sebagai PKP termasuk
PKP yang jumlah peredaran dan/atau penerimaan bruto
untuk satu tahun buku tidak melebihi batas jumlah
peredaran dan/atau penerimaan bruto Pengusaha Kecil
(Rp. 600.000.000,- setahun)

 Pidana paling singkat 6 bulan dan paling lama


6 tahun dan denda paling sedikit 2 kali dan
paling banyak 4 kali jumah pajak terutang
yang tidak atau kurang bayar
 SSP adalah bukti pembayaran atau penyetoran
pajak yang telah dilakukan dengan
menggunakan formulir atau telah dilakukan
dengan cara lain ke kas negara melalui tempat
pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri
Keuangan.
 Fungsi SSP : sebagai bukti pembayaran pajak
apabila telah disahkan oleh Pejabat kantor
penerima pembayaran yang berwenang atau
apabila telah mendapatkan validasi.
Tanggal Jatuh Tempo
No. Jenis Pajak (Paling Lambat)

a. Pembayaran Masa
1. PPh Pasal 4 ayat (2) dipotong oleh Pemotong 10 bulan berikutnya
Pajak
2. PPh Pasal 4 ayat (2) dibayar sendiri oleh WP 15 bulan berikutnya
3. PPh Pasal 15 dipotong oleh Pemotong Pajak 10 bulan berikutnya
4. PPh Pasal 15 dibayar sendiri oleh WP 15 bulan berikutnya
5. PPh Pasal 21 dipotong oleh Pemotong PPh 10 bulan berikutnya
6. PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26 dipotong oleh 10 bulan berikutnya
Pemotong PPh
7. PPh Pasal 25 15 bulan berikutnya
8. PPh Pasal 22, PPN dan PPnBM atas Impor Saat pembayaran Bea
Masuk
9. PPh Pasal 22, PPN dan PPnBM atas Impor 1 hari kerja setelah
Yang dipungut oleh Dirjen Bea dan Cukai pemungutan pajak
Tanggal Jatuh Tempo
No. Jenis Pajak (Paling Lambat)

Pembayaran Masa
10. PPh Pasal 22 yang dipungut oleh bendahara Hari yang sama dengan
pelaksanaan
pembayaran atau
penyerahan barang
11. PPh Pasal 22 atas penyerahan bahan bakar 10 bulan berikutnya
minyak, gas, dan pelumas kepada
penyalur/agen yg dipungut oleh WP Badan
Bidang Produksi bahan bakar minyak, gas,
pelumas
12. PPh Pasal 22 yang dipungut oleh WP Badan 10 bulan berikutnya
Tertentu
13. PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang Akhir bulan berikutnya
dalm satu masa Pajak setelah masa pajak
berakhir dan sebelum
SPT Masa PPN
disampaikan
Tanggal Jatuh Tempo
No. Jenis Pajak (Paling Lambat)

Pembayaran Masa
14. PPN atau PPN dan PPnBM yang 7 bulan berikutnya
pemungutannya oleh Bendahara Pemerintah
15. PPN atau PPN dan PPnBM yang 15 bulan berikutnya
pemungutannya selain oleh Bendahara
Pemerintah
16. PPh Pasal 25 bagi WP dengan Kriteria tertentu Akhir masa pajak
17. Pembayaran Masa selain Pasal 25 bagi WP Sesuai dengan batas
kriteria tertentu (Pasal 3 ayat 3b UU KUP yang waktu untuk masing-
melaporkan beberapa masa pajak dalam satu masing jenis pajak
Satu Surat Pemberitahuan Masa
Tanggal Jatuh Tempo
No. Jenis Pajak (Paling Lambat)

b. Surat Tagihan Pajak, SKPKB, serta SKPKBT, Satu bulan sejak


dan Surat Keputusan Keberatan, Surat tanggal diterbitkan
Keputusan Pembetulan, Putusan Banding,
serta Putusan Peninjauan Kembali yang
menyebabkan jumlah pajak yang harus
bertambah
c. Kekurangan pembayaran pajak yang Sebelum SPT Pajak
terutang berdasarkan SPT Tahunan Pajak Penghasilan
Penghasilan disampaikan

Anda mungkin juga menyukai