Anda di halaman 1dari 12

TUGASMODUL

TENTANG

Pembiayaan multiguna dan Multijasa

DISUSUNOLEH:

KELOMPOK 1

Nama:

Mayangsari

Respa

Nurliafirjawan

Fachrul putra Pratama

INSTITUTAGAMAISLAMNEGRIPALOPOFAKULTAS

EKONOMIDANBISNISISLAMPRODIPERBANKANSYARIAH
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas modul ini

Shalawat dan salam tak lupa pula kita kirimkan kepada junjungan kita nabi
besar yaitu nabi Muhammad SWT yang telah membawa kita dari alam gelap
menuju alam terang benderang seperti sekarang ini yang penuh dengan
teknologi yang sangat anggih

Adapun tujuan dari penulisan modul ini adalah untuk memenuhi tugas
(dosen/guru)pada mata kuliah (MANAJEMEN INVESTASI BANK SYARIAH)

Kami menyadari bahwa penulisan modul ini masih jauh dari kata sempurna
oleh karena itu saya mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan modul ini

Akhir kata semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
menambah wawasan kita dalam mempelajari serta dapat digunakan sebagai
mestinya dalam kehidupan kita sehari-hari
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….

BAB l PEMBIAYAAN MULTIGUNA…………………………………………………………………..

a. Definisi pembiayaan multiguna………………………………………………………………..

b. Jenis-jenis pembiayaan multiguna…………………………………………………………..

BAB II PEMBIAYAAN MULTIJASA……………………………………………………………………

a. Definisi pembiayaan multijasa………………………………………………………………..

b. Jenis-jenis pembiayaan multijasa……………………………………………………………

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………..

a.kesimpulan……………………………………………………………………………………………..
BAB I

PEMBIAYAAN MULTIGUNA

A. Pengertian pembiayaan multiguna

multiguna atau sering juga disebut pinjaman dengan jaminan merupakan


alternatif yang umum diambil ketika seseorang membutuhkan dana cepat dalam
jumlah yang banyak dan keadaan mendesak. Aset yang bisa dijaminkan pun
beragam, mulai dari BPKB kendaraan hingga sertifikat rumah. Sekarang ini,
banyak perusahaan fintech yang menawarkan kemudahan pembiayaan
multiguna, baik secara konvensional maupun secara online.

Intinya, kredit multiguna menentukan batas pinjaman berdasarkan nilai aset


yang dijaminkan. Ini berbeda dibandingkan dengan kredit tanpa agunan (KTA)
yang biasanya batas nilainya ditentukan pihak bank.

Tak perlu menunggu lama, begitu jaminan masuk, kamu bisa langsung
menerima uang. Kredit multiguna ini proses pencairan uangnya lebih cepat
daripada kredit tanpa agunan. Bahkan ada juga lho, perusahaan penyedia
pinjaman yang dapat mencarikan uang dalam 24 jam.

Kredit multiguna tersebut sangat cocok bagi kamu yang membutuhkan uang
dengan segera misalnya untuk biaya pendidikan, biaya kesehatan, atau biaya
pernikahan. Kredit multiguna juga memberikan berbagai keuntungan bagi
peminjam. Berikut adalah beberapa di antaranya:

B. Jenis-jenis pembiayaan multiguna

1. Kredit kendaraan bermotor

Bagi Anda yang pernah membeli motor dengan cara kredit, pasti sudah
tidak asing lagi dengan layanan kredit menggunakan jaminan. Jaminan yang
dimaksud adalah BPKB motor yang disimpan leasing. Pembeli harus
mengangsur motor yang dibeli setiap bulannya, sesuai dengan kesepakatan
awal yang dibuat kedua belah pihak.

Aturan yang ditetapkan adalah angsuran harus dilunasi dulu, baru BPKB
diserahkan ke nasabah. Apabila terlambat membayar angsuran, dikenakan
denda dan apabila nasabah tidak mampu melunasi, motor akan ditarik oleh
leasing.

tidak perlu khawatir, karena leasing tidak bisa sembarangan menarik


motor. Ada aturan pemerintah tentang jaminan fidusia, yang berisi tentang
jaminan atas pinjaman adalah milik peminjam yang dipercayakan untuk
dipegang oleh pihak yang meminjami sampai lunas. Artinya BPKB dan
kendaraan adalah milik orang yang mengkredit.

terjadi gagal bayar, harus diselesaikan secara hukum. Berarti leasing


melanggar hukum dan bisa dipidanakan, jika tetap menarik motor secara
sepihak.

2. Kredit pemilikan rumah/apartemen

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA),


merupakan kredit yang paling diminati oleh orang yang sudah berkeluarga,
tetapi belum memiliki tempat tinggal tetap. Pada prinsipnya KPR dan KPA
sama, hanya berbeda obyeknya saja, KPR untuk Rumah dan KPA untuk
Apartemen, bahkan persyaratan yang ditetapkan juga sama.

ikut KPR, berarti nasabah memberikan surat hak milik hunian sebagai
jaminan sampai lunas. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran, ada
sanksi yang yang harus diterima. Bahkan akan terjadi sita bank, bila tidak
mampu melunasi

3. Kredit usaha
Kredit usaha biasanya ditujukan untuk mendirikan usaha atau
mengembangkan usaha yang sudah ada. Jaminan yang digunakan bisa
ditentukan sendiri oleh peminjam, asalkan jumlahnya tidak melebihi nilai
taksir jaminan. Misalkan yang dijadikan jaminan adalah rumah yang ditaksir
bernilai 500 juta, maka jangan mengajukan pinjaman 1 milliar.

pengajuan pinjaman disesuaikan dengan jumlah kebutuhan, jangan


melebihi kebutuhan agar tidak terlalu berat angsuran per bulannya.
Misalkan Anda membutuhkan tambahan dana sebesar 200 juta untuk
mengembangkan usaha.

4. Pegadaian

Pegadaian adalah salah satu perusahaan berplat merah pemerintah, yang


menyediakan jasa pinjaman uang dengan jaminan aset yang dimiliki.
Adapun asset yang dapat digunakan sebagai jaminan di pegadaian antara
lain: sertifikat rumah, BPKB kendaraan bermotor , laptop, Emas dan barang
berharga lainnya.

Pegadaian mempunyai 5 jenis jasa layanan khusus buat pelaku usaha:

a. Kredit angsuran fidusia (KREASI)

Pegadaian KREASI (Pegadaian Angsuran Fidusia) adalah pinjaman yang


diberikan khusus kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk
mengembangkan usahanya dengan skema penjaminan fidusia. Kredit
KREASI merupakan modifikasi dari produk lama yang dahulu dikenal
sebagai Kredit Kelayakan Usaha Pegadaian.

Pinjaman KREASI mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya:


kendaraan bermotor masih bisa digunakan untuk usaha, karena yang
dijadikan jaminan hanya BPKB asli. Pinjaman yang diberikan cukup besar
antara 3 juta sampai dengan 200 juta, namun syarat minimal operasional
usaha sudah berusia setahun.
b. Kredit angsuran dengan sistem gadai (KRASIDA)

Produk KRASIDA mirip dengan KREASI, namun mempunyai beberapa


keunggulan dibandingkan KREASI, diantaranya: jaminan boleh Emas, bukan
hanya BPKB kendaraan bermotor. Pinjaman yang diberikan bisa mencapai
250 juta, dan syarat jangka waktu minimal operasional tidak ada.

c. Amanah

Produk Amanah adalah layanan kredit kendaraan bermotor yang


berdasarkan prinsip syariah. Baik pegawai swasta maupun pegawai negeri
bisa mengakses layanan ini.

d. Arrum

Pegadaian ARRUM, yaitu produk pegadaian yang sesuai prinsip syariah


khusus untuk pengusaha mikro dan kecil untuk mengembangkan usaha.
System peminjamannya hampir sama dengan pinjaman KREASI, dimana
yang menjadi jaminan hanya BPKB asli, sedangkan kendaraan bermotor
masih bisa digunakan untuk usaha.
BAB II

Pembiayaan Multijasa

A. Definisi pembiayaan multijasa

Multijasa terdiri dari dua kata, yaitu multi yang berarti banyak, lebih dari satu, dan
jasa yang berarti perbuatan yang baik, berguna atau bernilai bagi orang lain. Jadi
multijasa adalah suatu perbuatan atau manfaat yang bermacam-macam gunanya
bagi orang lain.
Sedangkan pengertian Pembiayaan multijasa adalah pembiayaan yang diberikan
oleh Lembaga Keuangan Syariah baik perbankan maupun non perbankan kepada
nasabah dalam memperoleh manfaat atau jasa. Pembiayaan multijasa di
keluarkan oleh Lembaga Keuangan Syariah agar lembaga tersebut bisa survive
dan bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Menurut Rachmadi Ustman
dalam bukunya Produk Perbankan Syariah di Indonesia pembiayaan multijasa
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
berupa transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara
bank syariah dan nasabah pembiayaan yang mewajibkan nasabah pembiayaan
untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan akad

Menurut Wangsawidjaja dalam bukunya Pembiayaan Bank Syariah, pembiayaan


multijasa adalah pembiayaan lain-lain dari bank syariah bagi nasabah untuk
pemenuhan jasa-jasa tertentu, seperti pendidikan, kesehatan, dan jasa lainnya.
Melalui produk multijasa, BMT mendapatkan kemudahan dalam mengelola
likuiditasnya karena dapat menyalurkan pembiayaan dengan memenuhi
kebutuhan nasabah terhadap jasa-jasa tertentu. Sementara bagi nasabah, produk
multijasa ini menjadi sumber danauntuk memenuhi kebutuhan terhadap jasa-jasa
tertentu, seperti pendidikan, kesehatan dan jasa lainnya yang dibenarkan secara
syariah.
Pembiayaan multijasa tidak hanya diberikan kepada perbankan syariah saja,
tetapi juga di berikan oleh Lembaga Keuangan Syariah lainnya dalam rangka
marespons kebutuhan masyarakat yang berkaitan dengan jasa. Berdasarkan
Fatwa DSN No. 44/DSN-MUI/VII/2004 pembiayaan multijasa yang diperbolehkan
adalah pembiayaan yang didasarkan pada akad ijarah atau akad kafalah.
Penggunaan kedua akad tersebut harus mengikuti dalam fatwa ijarah dan fatwa
kafalah.Adapun pelayanannya bisa berbentuk barang maupun jasa berupa upah,
ujrah (imbalan).

B. Jenis-jenis pembiayaan multijasa

1. Take over pembiayaan(factoring) dengan konsep hiwalah

Pelayanan jasa ini memungkinkan seorang Nasabah untuk melaksanakan


take over kredit dari Bank Konvensional ke Bank Syariah. Misalkan pada
KPR kemudian take over menggunakan KPR iB dengan akad murabahah.
Atau dalam perkembangannya akad ini juga bisa digunakan dalam konteks
kartu kredit syariah, dimana setelah pembelian pemegang kartu kartu
kredit syariah telah ditalangi oleh Bank syariah maka selanjutnya pemegang
kartu wajib membayarkan kewajiban tersebut kepada Bank syariah
penerbit kartu kredit bersangkutan.

2. Rahn

Rahn yang diatur menurut prinsip syariah dibedakan atas dua macam yaitu
Rahn Takmini/Tasjili (Jaminan Fidusia) dan Rahn Hiyazi (Gadai). Dalam
praktik di perbankan syariah, barang-barang yang biasa diserahkan secara
Rahn adalah emas benda bergerak seperti kendaraan bermotor. Skema
Rahn ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dana jangka
pendek dan keperluan yang mendesak. Misalnya menjelang tahun ajaran
baru, hari raya, kebutuhan modal kerja jangka pendek dan sebagainya.
Jangka waktu gadai ini dapat diperpanjang atas permintaan nasabah.
Gadai Rahn memiliki perbedaan dengan gadai pada umumnya yaitu
nasabah sebagai pihak pemilik barang tidak membayar bunga dari
pinjaman yang diterima, melainkan membayar biaya penitipan kepada Bank
syariah.

3. L/C impor syariah

Fasilitas Pembiayaan L/C Impor atau Surat Kredit Berdokumen Dalam


Negeri adalah produk penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan untuk
melunasi pembayaran pengadaan barang yang dibeli dengan
menggunakan payment method L/C atau Sight maupun Usance yang dibuka
atas nama Nasabah (Applicant/Importir) guna pembelian barang
impor/lokal. Prinsip yang digunakan dalam produk ini adalah Prinsip
Murabahah, Wakalah bil Ujrah, Qardh, Mudharabah, Hawalah maupun
Kafalah. Perbedaan L/C impor dengan konsep syariah adalah bahwa pihak
Bank syariah akan menentukan fee (ujrah) dalam bentuk langsung nominal
rupiah dan tidak boleh disebutkan fee sekian persen dari nilai L/C yang
diterbitkan seperti pada konsep konvensional.

4. Garansi bank dengan skema Kafalah

Dalam skema kafalah, bank syariah akan memberikan jasa dengan


bertindak selaku penjamin atas pemenuhan kewajiban nasabah kepada
pihak ketiga, yang dikenal degan istilah awam yaitu Garansi Bank. Fee atau
ujrah yang diterima oleh pihak Bank syariah harus disepakati diawal dalam
nominal yang tetap, dan tidak boleh berubah-ubah dari kesepakatan awal,
kecuali dalam kontrak baru.

5. Sharf (jual beli valuta asing)

Pada prinsipnya jual-beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf. Syarat
transaksi sharf perbankan syariah adalah mata uang asing yang
diperjualbelikan harus jenis mata uang yang berbeda dan penyerahannya
harus dilakukan pada transaksi spot (tunai) dengan nilai tukar (kurs) yang
berlaku pada saat transaksi.

6. Ijarah (sewa)

Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan (safe deposit
box) dan jasa tata-laksana administrasi dokumen (custodian). Bank dapat
imbalan sewa dari jasa tersebut.

7. Pengiriman uang (transfer)antara bank dan kliring

Jasa transfer dan kliring ini bertujuan untuk mempermudah transaksi yang
dilakukan oleh pengguna nasabah bank syariah maupun bukan dengan
bank lain. Atas jasa ini, bank mengenakan biaya tertentu sesuai ketentuan
pihak bank sendiri.

8. Penggunaan ATM bersama dengan bank lain

Nasabah bank syariah akan dimudahkan dengan adanya fasilitas


penggunaan ATM bersama dengan bank lain untuk melakukan berbagai
transaksi-transaksi keuangan.

9. Pembayaran dan pembelian beberapa produk via bank

Layanan multijasa Bank syariah telah bekerja sama dengan pihak-pihak lain
dalam memberikan kemudahan pembayaran dan pembelian produk-
produk tertentu kepada Nasabahnya, seperti pembayaran telepon, pajak,
listrik, biaya sekolah, pembelian vocer telepon prabayar, premi asuransi
hingga pembayaran angsuran pinjaman.
BAB II
PENUTUP

KESIMPULAN.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melakukan pembiayaan multiguna


calon nasabah harus melengkapi persyaratan yang di tentukan oleh bank.
Dalam pelaksanan pembiayaan multigunanya pihak bank syariah mandiri
kantor cabang ciledug bertindak hanya sebagai penyedia dana bukan
sebagai penyedia barang dengan menggunakan akad murabahah yang
disandingkan dengan akad wakalah. Bentuk akad dan standar operasional
produk pembiayaan multiguna dengan akad murabahah bank syariah
mandiri kantor cabang ciledug mengacu pada ketentuaan Undang-umdang
Perbankan Syari‟ah, PBI (Peraturan Bank Indonesia), OJK (Otritas Jasa
Keuangan), dan Fatwa DSN-MUI. Kesesuaian pelaksanaan pembiayaan
multiguna akad murabahah dengan prinsip-prinsip syariah telah sesuai
dengan undang-undang Perbankan Syari‟ah dan Fatwa DSN-MUI, dimana
pembiayaan yang berdasarkan atas prinsip islam yaitu tidak mengandung
unsur riba, maisir, garar, haram dan zalim maka dapat disimpulkan bahwa
pembiayaan multiguna akad murabahah di Bank Syari‟ah Mandiri Kantor
Cabang Ciledug. Sudah sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah.

Anda mungkin juga menyukai