Anda di halaman 1dari 16

SMA Nahdlatul

Ulama’ 1 Gresik

Mendorong BPR (Bank-bank Perkreditan Rakyat) sebagai Lembaga


Ujung Tombak Pembiyaan Usaha Kecil dan Mikro di Pedesaan

Peningkatan Perekonomian Negara melalui


Pemberian Modal Kredit pada UKM

Disusun Oleh :

1. Hesty Dwi Febriani ( 9331 )


2. Hesty Fajarwati Suryani ( 9332 )
3. Yeni Anggraeni Putri ( 9544 )

diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Perbankan


Se-Jawa Timur 2010
Gresik
Februari 2010
HALAMAN PENGESAHAN KARYA TULIS

KARYA ILMIAH INI DISAHKAN PADA TANGGAL 4 MARET 2010 OLEH

PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2

WIWIK SUGIATI S.Pd HASANNAH M.Pd

MENGETAHUI,
Kepala Sekolah

Drs. H. Z. FUAD BASYIR, M.Ag


i.

ABSTRAK

Hesty Df, Hesty Fs, Yeni A. P


2010, Peningkatan Perekonomian Negara Melalui Pemberian Modal Kredit Pada UKM.
Karya Tulis Ilmiah, SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik. Pembimbing: (1) Ibu Hasannah
M.Pd (2) Ibu Wiwik Sugiati S.Pd

Kata kunci : UKM, Permodalan

Saat ini perekonomian Indonesia sedang mengalami krisis, sehingga banyaknya


PHK maka banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Selama ini UKM di Indonesia
memberikan konstribusi yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi, karena UKM
dapat membuka lapangan pekerjaan baru sehingga mengurangi jumlah pengangguran.
Tapi, ada satu masalah penting yang dihadapi yaitu permodalan. Karena kebanyakan para
UKM menggunakan modal sendiri untuk membuka usaha sehingga produksinya terbatas.
Pemerintah dan lembaga usaha yang terkait dapat memberikan pinjaman modal
bagi para UKM dengan cara pengkreditan, para pemberi pinjaman kredit diharapkan
tidak mempersulit persyaratannya sehingga para UKM dapat meninjan kredit untuk
menambah modal usahanya sehingga dapat mengembangkan usahanya dan dapat
meningkatkan perekonomian.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara dan study
pustaka. Teknik wawancara untuk menggali data tentang seberapa besar peningkatan
sebelum dan setelah menerima kredit. Teknik study pustaka untuk mencari tahu tentang
peranan UKM dalam peningkatan perekonomian.
Lokasi penelitian dilakukan pada UKM disekitar gresik tanggal 25-26 februari
2010.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan pendapatan UKM
setelah mendapat kredit dengan sebelum mendapatkan kredit.
ii.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya
kepada kami sehingga karya tulis yang berjudul “ Peningkatan Perekonomian Negara melalui
pemberian modal kredit pada UKM “ ini dapat diselesaikan sesuai batas waktu yang telah
ditentukan.
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk diikutkan dalam lomba karya tulis ilmiah
perbankan. Karya tulis ini dapat memberikan gambaran tentang BPR yang meminjamkan modal
kredit pada UKM serta menambahkan wawasan kepada kami .
Adapun guru yang telah membimbing kami dalam penyelesaian karya tulis ini sehingga kami
dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan tepat waktu, untuk itu kami ucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. H.Z Fuad Basyir, M.Ag selaku kepala SMA Nahdlatul Ulama’ 1 Gresik yang telah
memberi izin kepada kami untuk mengikuti lomba karya tulis ini.
2. Ibu Hasannah M.Pd dan Ibu Wiwik Sugiati S.Pd yang telah memberikan bimbingan penulisan
karya tulis ini, dan
3. Semua pihak yang telah membantuh dalam penulisan ini.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini belum sempurna. Untuk itu, saran dan kritik dari
pembaca sangat kami harapkan. Atas saran dan kritiknya. Semoga dengan membaca karya tulis
ini dapat menambah wawasan dan dapat memberikan solusi kami ucapkan terimakasih.

Tim penyusun ,

iii.
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………… i


ABSTRAK ……………………………………………………………................... ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………… v
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………… 1
1.4 Manfaat………………………………………………………………... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Usaha Kecil Menengah………………………………………………... 2
2.2 Bank Perkreditan Rakyat……………………………………………... 4
BAB III METODE PENULISAN
3.1 Waktu penulisan……………………………………………………….. 5
3.2 Objek, Populasi Dan Sampel Penelitian ……………………………... 5
3.3 Metode Pengumpulan Data…………………………………………… 5
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Kendala Bagi UKM……………………………………………………. 6
4.2 Pemberian Kredit Pada UKM………………………………………… 7
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………….. 8
5.2 Saran…………………………………………………………………… 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv.
DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1.1 Tabel Pertumbuhan UKM Selama 3 tahun …………………………….............. 3


1.2 Tabel Pengaruh Pemberian Kredit Pada UKM terhadap ………………………. 6
Perekonomian Negara

v.
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Kondisi sistem perekonomian Indonesia saat ini berada dalam ketidakpastian. Hal
ini merupakan dampak dari krisis ekonomi global yang tengah merajalela. Dalam
kondisi perekonomian yang cukup tertekan pemerintah belum mengambil langkah -
langkah pengaman demi terjaganya stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Sejak
dilanda krisis ekonomi sejak tahun 1998 kedudukan UKM di Indonesia menempati
tingakatan tertinggi. Selain itu, UKM juga sebagai sektor penyedia lapangan kerja
yang besar. Maka dari itu, dalam penelitian ini kami akan membahas bagaimana
usaha kecil menengah (UKM) dapat memberikan konstribusi yang positif terhadap
kemajuan ekonomi di Indonesia.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil
adalah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang
secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk
mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Namun, pada saat ini industri kecil
ini banyak menuai masalah salah satunya adalah masalah permodalan. Pelaku usaha
industri kecil menengah dan para pedagang kecil, mengeluhkan sulitnya mendapatkan
bantuan permodalan dari lembaga keuangan seperti bank. Hal itulah yang akan kami
bahas didalam karya ilmiah ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang menjadi kendala bagi UKM untuk meningkatkan usaha ?


2. Apakah pemberian modal dapat meningkatkan UKM ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui factor yang menjadi kendala dalam UKM


2. Untuk mengetahui apakah pemberian modal dapat meningkatkan uasaha UKM

1.4 MANFAAT

Menambah wawasan tentang pentingnya modal bagi pengembangan usaha kecil


menengah ( UKM ). Agar dapat memberi solusi terhadap kendala yang dialami oleh
UKM dalam mendapatkan permodalan
1.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Kecil Menengah (UKM)


Pengertian UKM
Usaha Mikro sebagaimana dimaksud menurut Keputusan Menteri Keuangan
No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau
perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada
bank paling banyak Rp.50.000.000,-.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan
ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan
kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak
sehat.”
UKM dibagi menjadi 3 :
1. Usaha mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat
tradisional dan informal, dalam arti belum terdaftar, belum tercatat dan belum
berbadan hukum. Hasil penjualan bisnis tersebut paling banyak Rp 100.000,00.
2. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi kriteria sebagai
berikut :
a. Usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000,00.
b. Usaha yang memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1 miliar.
c. Usaha yang berdiri sendiri, bukan perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai,atau terafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung dengan
usaha menengah atau skala besar.
d. Berbentuk usaha ynag dimiliki orang perorangan, badan usaha yang tidak
berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum trermasuk koperasi.
3. Usaha menengah adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi kriteria sebagi
berikut:
a. Usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih besar Rp 200 juta rupiah sampai
dengan paling besar Rp 10 miliar, tidak termasuk tanah dan bangunan usaha.
b. Usaha yang berdiri sendiri, bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau terafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung,
dengan usaha menengah atau sekala besar.
c. Berbentuk usaha yang dimiliki orang perorangan, badan usaha yang tidak
berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi
2.

UKM meningkatkan perekonomian Indonesia


Tabel Pertumbuhan UKM selama 3 tahun

Kondisi
Indikator
2000 2003

Jumlah usaha (juta unit) 38,72 42,40

Tenaga kerja (juta orang) 70,40 79,03

Nilai ekspor (triliun rupiah) 75,45 75,86

Porsi terhadap ekspor non migas (%) 19,35 19,90

Porsi terhadap PDB 54,50 56,70

Porsi terhadap total kredit 44,61 44,78

Sumber : BPS , 2004

Tabel di atas memperlihatkan berbagai indicator UKM di indonesia. Jumlah usaha


UKM di Indonesia sebanyak 38,72 juta unit pada tahun 2000 dan bertumbuh menjadi
42,4 juta unit pada tahun 2003. Angka tersebut menggambarkan bahwa selama tiga tahun
terakhir bahwa pertumbuhan UKM sebanyak 3,68 juta unit atau pertumbuhan 3,07% per
tahunnya.
Jumlah tenaga kerja yang diserap juga cukup besar dari 70,4 juta orang pada
tahun 2000 meningkat menjadi 79,03 juta orang pada tahun 2003. Selama periode
tersebut terjadi pertumbuhan tenaga kerja yang diserap sebesar 3,93% pertahunnya.
Pertumbuhan ini sangat diharapkan karena masih banyaknya masyarakat yang
menganggur. Sumbangan UKM terhadap ekspor non migas juga cukup besar; sekitar
19,35% pada tahun 2000 dan terjadi kenaikan kecil menjadi 19,9% pada tahun 2003.
UKM ini mempunyai porsi terhadap total kredit sebanyak 44,61% pada tahun
2000 menjadi 44,78% pada tahun 2003. Tetapi, sumbangannya terhadap PDB nasional
juga besar; melebihi separuh dari PDB. Tahun 2000 sumbangan UKM terhadap PDB
sebesar 54,5% dan meningkat menjadi 56,7% pada tahun 2003. Peningkatan ini juga
menggambarkan bahwa UKM sangat besar kontribusinya terhadap perekonomian
Indonesia, sehingga pemerintah harus memperhatikan dan membuat kebijakan yang tepat
agar UKM dapat bertumbuh pesat.
3.
2.2 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud Bank
Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito ber-
jangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Usaha-usaha Bank Perkreditan Rakyat, diantaranya:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka
dan tabungan

b. Memberi kredit

c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan
yang ditetapkan pemerintah

d. menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI) 

Pembagian bank selain didasarkan Undang-Undang Perbankan dapat juga dibagi menurut
kemampuan bank menciptakan alat pembayaran, yang meliputi: 

1. Bank Primer yaitu bank yang dapat menciptakan alat pembayaran baik berupa uang
kartal maupun uang giral. Bank yang termasuk kelompok ini adalah:
a. Bank Sentral atau Bank Indonesia sebagai pencipta uang kartal. Selain itu
tugas Bank Sentral diantaranya:
- menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
- mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; dan
- mengatur dan mengawasi bank.
b. Bank Umum sebagai pencipta uang giral (uang yang hanya berlaku secara
khusus dan tidak berlaku secara umum).

2. Bank Sekunder yaitu bank yang tidak dapat menciptakan alat pembayaran dan hanya
berperan sebagai perantara dalam perkreditan yang tergolong dalam bank ini adalah
Bank Perkreditan Rakyat.

4.
BAB III
Metode Penulisan Berisi

4.1 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan selama 1 hari, yaitu di mulai dari tanggal29 Februari hingga
10 2010.

4.2 Objek, Populasi Dan Sampel Penelitian


Objek dan populasi penelitian ini adalah usaha kecil menengah di Gresik. Saat ini, Gresik
tercatat usaha kecil dengan jumlah ± 58 unit yang tersebar di hampir seluruh kabupaten
Gresik. Setelah kami melakukan pendataan.

4.3 Metode Pengumpulan Data

1. Data kuantitatif, diperoleh dengan metode survai lapangan serta menberikan kuesioner
kepada UKM .Dengan metode ini, angket yang berupa pertanyaan-pertanyaan di se-
barkan kepada UKM.

2. Data kualitatif , dikumpulkan dengan cara mendatangi para UKM Pertanyaan yang dia-
jukan berkaitan dengan pandangan informan terhadap peran, perataan modal pinjaman,
dan kendala nasabah dalam kaitannya dengan pembiayaan UKM.

Secara umum data kuantitatif dan data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi:

a. Kegiatan BPR menyangkut perannya kepada usaha kecil


b. Kendala dan atau masalah usaha kecil dalam memperoleh kredit
c. Perataan permodalan dari BPR kepada usaha kecil
d. Memberikan sosialisasi tentang BPR kepada UKM

3. Data sekunder, dikumpulkan dengan berbagai metode dan sumber diantaranya


melalui studi pustaka dan dari data internet. Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain :

a. Berkembangnya UKM di Gresik mendorong perekonomian digresik


b. Peranan UKM yang ada di Gresik terhadap perekonomian

5.
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 KENDALA BAGI UKM

Dari hasil survei masalah yang paling utama yang dihadapi Usaha kecil Menengah
(UKM) adalah keterbatasan modal. Permodalan terutama pada sektor perbankan, birokrasi
dan kebijakan yang sepihak dari perbankan juga sangat menyulitkan UKM. Kendala lain
adalah tingginya suku bunga. Begitu juga pelaku UKM yang sedang mengajukan kredit,
membayangkan bunga nya saja sudah resah dan kawatir mereka tidak dapat melunasi kredit
tersebut. Ini yang harus disikapi pemerintah bersama dengan masyarakat.

4.2 PEMBERIAN KREDIT PADA UKM

TABEL PENGARUH PEMBERIAN KREDIT PADA UKM


TERHADAP PEREKONOMIAN NEGARA

Indikator Sebelum Setelah menerima Tidak menerima kredit


menerima kredit kredit
Omset per bulan 55 % 75 % 56%
Perluasan usaha 44,3 % 47,5 % 27%
Penyerapan tenaga kerja 41,5 % 58,45 % 27%
Jumlah produksi 63,3 % 70 % 40%
Jangkauan pemasaran 60,01 % 65,66 % 41,5%

Berikut adalah penjelasan dari tabel pengaruh pemberian kredit pada UKM terhadap
peningkatan perekonomian negara. Dari tabel diatas dapat dilihat adanya beberapa indikator
yang menunjukkan peningkatan pendapatan UKM yang berdampak terhadap perkembangan
perekonomian negara. Sebelum menerima kredit jumlah omset yang dihasilkan UKM per bulan
mencapai 55 %, kemudian setelah menerima kredit omsetnya bertambah menjadi 75 %. Dari
angka tersebut dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan sebesar 20 %. Sedangkan yang tidak
menerima kredit masih mengalami peningkatan 1 %. Indikator kedua adalah perluasan usaha
yang awalnya 44,3 % sebelum menerima kredit kemudian meningkat menjadi 47,5 % setelah
menerima kredit dari BPR.
6.
Hal yang paling berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian adalah dari segi
penyerapan tenaga kerja karena sebelum menerima kredit UKM berhasil menyerap tenaga kerja
sebanyak 41,5 % sedangkan setelah menerima kredit terjadi peningkatan sebanyak 6,8 % yang
artinya dengan adanya UKM maka dapat mengurangi pengangguran. Karena keterbatasan modal,
maka jumlah produksi yang dihasilkan oleh UKM sebelum menerima kredit lebih sedikit
dibandingkan setelah menerima kredit yaitu selisihnya sekitar 6,7 %.
Sedangkan yang tidak menerima kredit mengalami penurunan produksi sebanyak 30 %.
Dengan adanya kredit maka para UKM dapat membuka cabang diberbagai daerah, sehingga
jangkauan pemasarannya dapat lebih berkembang sebelum mendapat kredit jangkauan
pemasarannya hanya mencapai 60,01 % tapi setelah mereka menerima kredit jangkauannya
mencapai 65,66 %.
Dari data yang telah kami dapatkan dengan berbagai teknik dapat dikatakan bahwa para
UKM membuka usahanya dengan modal sendiri setelah usahanya sampai ditengah - tengah
mereka baru meminjam modal pada bank maupun pengkreditan, kredit yang mereka pinjam itu
mereka gunakan untuk menambah modal usahanya sehingga usahanya dapat berkembang dengan
pesat, mereka meminjam modal berkisar antara ±10 juta sampai ±20 juta, modal yang mereka
dapatkan itu sangat bermanfaat bagi keberlangsungnya usaha mereka,sehingga omset yang
mereka dapat naik 2x lipat dari omset yang mereka dapat sebelum mereka meminjam modal
dulu.
Oleh karena itu Pemerintah dan lembaga usaha yang terkait dapat memberikan pinjaman
modal bagi para UKM dengan cara pengkreditan, para pemberi pinjaman kredit diharapkan
tidak mempersulit persyaratannya sehingga para UKM dapat meninjam kredit untuk menambah
modal usahanya sehingga dapat mengembangkan usahanya dan dapat meningkatkan
perekonomian.
7.

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kendala yang dihadapi UKM adalah
masalah permodalann. Keterbatasan modal berdampak pada jumlah produksi yang dihasilkan
dan hasil produksi itu kalah bersaing dengan produk dari luar negeri. Karena produksi yang
mereka hasilkan kualitasnya lebih rendah dari pada produk luar negeri, sedangkan harganya lebih
mahal. Otomatis konsumen lebih memilih produk yang kualitasnya lebih bagus dan harganya
lebih murah karena dapat mereka jangkau. Oleh karena itu modal bagi UKM sangat penting.
Dengan adanya pinjaman modal yang diberikan kepada UKM dapat meningkatkan pendapatan,
yang akhir berdampak pada peningkatan perekonomian Negara

5.2 SARAN

Dari kesimpulan tersebut kami memberikan saran agar persyaratan untuk meminjam modal
pada BPR tidak dipersulit. Dari hasil survei yang kami lakukan jawaban yang paling banyak
adalah masalah keterbatan informasi. Agar mereka tidak takut melakukan kredit kami
mengharapkan kepada BPR agar lebih bersosialisasi kepada UKM sehingga mereka lebih
mengetahui tentang perkreditan. Sehingga mereka dapat meminjam kredit dengan tenang tanpa
takut adanya jaminan.
8.
DAFTAR PUSTAKA

Manurung, Adler Haymans. 2008. Modal untuk Bisnis UKM .Jakarta: Media Pustaka
Suhardjono, Indra Bastian. 2006. Akutansi Perbankan, Jakarta: Salemba 4
Siagian, Sundang P. 2003. Administrasi Pembangunan, Jakarta: PT. Bumi Aksara
Internet . http// bataviase.co.id
www.damandiri.or.id
www.smecda.com/
dinconomy.wordpress.com
LAMPIRAN

NAMA : HESTY DWI FEBRIANI


TEMPAT TANGGAL LAHIR : GRESIK, 17 FEBRUARI 1995
NOMOR INDUK : 9331
PROGRAM STUDY :-
NAMA SEKOLAH : SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK

NAMA : HESTY FAJARWATI SURYANI


TEMPAT TANGGAL LAHIR : GRESIK, 06 JANUARI 1994
NOMOR INDUK : 9332
PROGRAM STUDY :-
NAMA SEKOLAH : SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK

NAMA : YENI ANGGRAENI PUTRI


TEMPAT TANGGAL LAHIR : GRESIK, 16 JANUARI 1995
NOMOR INDUK : 9544
PROGRAM STUDY :-
NAMA SEKOLAH : SMA NAHDLATUL ULAMA 1 GRESIK

Anda mungkin juga menyukai