Anda di halaman 1dari 10

1.

Pemasaran Bank

Bagi dunia perbankkan yang merupakan badan usaha yang berorientasi


profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan
sudah merupakan suatu keharusan untuk dijalankan. tanpa kegiatan
pemasaran jangan diharapkan kebutuhan dan keinginan pelanggannya
terpenuhi. Karena itu, bagi dunia usaha apalagi seperti usaha perbankkan
perlu mengemas kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus menerus
melakukan riset pasar, karena dengan melakukan riset pemasaran bisa
diketahui keinginan dan kebutuhan konsumen atau nasabah sebenarnya.
Dalam praktiknya kebutuhan konsumen atau nasabah adalah sebagai
berikut:

1. Kebutuhan akan produk dan jasa


2. Kebutuhan rasa aman dalam mengguanakan produk atau jasa
tersebut.
3. Kebutuhan kenyamanan menggunakan produk atau jasa.
4. Kebutuhan untuk dihormati dan dihargai
5. Kebutuhan untuk persahabatan
6. Kebutuhan untuk diberi perhatian.
7. Kebutuhan status (prestise) dan kebutuhan aktualisasi diri.

Keinginan konsumen atau nasabah adalah merupakan kebutuhan yang


dibentuk oleh kultur dan kepribadian individu. Contoh keinginan
konsumen adalah sebagai berikut:

1. Ingin memperoleh pelayanan yang cepat


2. Ingin agar bank bisa menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
3. Ingin memperoleh komitmen bank.
4. Ingin memperoleh pelayanan yang bermutu (cepat dan memuaskan)
dan lain-lain.
5. Ingin memperoleh keamanan dari setiap transaksi yang berhubungan
dengan bank.
6. Ingin memperoleh perhatian oleh seluruh karyawan bank.
7. Tujuan pemasaran bank

Dalam praktiknya tujuan suatu perusahaan dapat bersifat jangka pendek


maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya hanya bersifat
sementara dan juga dilakukan sebagai langkah untuk mencapaitujuan
jangka panjang. Demikian pula dalam hal menjalankan kegiatan
pemasaran suatu bank memiliki banyak kepentingan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan.

Secara umum tujuan pemasaran bank adalah:


1. Memaksimumkan konsumsi, atau dengan kata lain memudahkan
dan merangsang konsumsi sehingga dapat menarik nasabah untuk
membeli produk yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.
2. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan
yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung
tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan
kepada nasabah lainnya melalui ceritanya (personal selling).
3. Memaksimumkan pilihan ragam produk dalam arti bank
menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah memiliki
beragam pilihan pula.
4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai
kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efisien.

Kepuasan pelanggan dalam dunia perbankkan harus secara menyeluruh.


Berikut ini kepuasan nasabah dalam dunia perbankkan sebagai berikut:

1. Tangibles

Merupakan bukti fisik yang harus dimiliki oleh karyawan bank seperti
gedung, perlengkapan kantor, daya tarik karyawan, sarana komunikasi dan
lain-lainnya. Bukti fisik ini terlihat langsung oleh nasabah. Oleh karena itu,
bukti fisik ini harus menarik dan modern.

1. Responsivitas

Yaitu adanya keinginan dan kemauan karyawan bank dalam memberiakn


pelayanan kepada pelanggan.

1. Assurance

Adanya jaminan bahwa karyawan memiliki pengetahuan, kompetensi,


kesopanan dan sifat yang dapat dipercaya.

1. Reliabilitas

Yaitu kemampuan bank dalam memberikan pelayanan yang telah


dijanjikan dengan cepat, akurat, serta memuaskan pelanggannya.

1. Empati

Yaitu mampu memberiakn kemudahan serta menjalin hubungan dengan


nasabah secara efektif.

1. Strategi Pemasaran Bank Syariah


Strategi merupakan pendekatan (approach) secara keseluruhan yang
berkaitan dengan pelaksanaan ide atau gagasan, perencanaan, dan eksekusi
sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Strategi yang baik terletak
pada koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengindetifikasi faktor
pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan ide atau
gagasan secara rasional, efisien dan efektif.  Menurut Muhammad, bahwa
untuk menentukan strategi pemasaran yang dapat dilakukan oleh pemasar
agar tepat dalam pecampaian tujuan, diperlukan mengetahui sasaran yang
dituju, yaitu dengan mengetahui dan mengukur kemampuan dan
kelemahan Bank Syariah untuk mendapatkan peluang dan meminimalisir
ancaman, malalui analisis swot.

Pemasar mempunyai tugas yang tidak mudah, karena diharuskan untuk


memahami kebutuhan pelanggan. Bahwa empat C pelanggan tersebut,
yaitu memberi solusi kepada pelanggan apa yang menjadi kebutuhan dan
keinginan pelanggan, menjelaskan apa yang menjadi biaya pelanggan,
menjaga kenyamanan pelanggan, dan menjaga komunikasi dengan
pelanggan dengan baik. Apabila pelanggan merasa sudah mendapatkan
empat C, bisa dipastikan kepauasan dari pelanggan, dan mendapatkan
mafaat dari produk yang telah ditawarkan kepadanya

1. Segmentasi Pasar, Sasaran Dan Posisi Bank Syariah


2. Segmentasi pasar bank syariah

Segmentasi pasar merupakan kegiatan membagi suatu pasar menjadi


kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan
produk atau jasa. Segmentasi pasar bank syariah secara demografik yaitu:

1. Berdasarkan golongan umur yaitu masyarakat berumur produktif.


2. Berdasarkan agama lebih diutamakan yang beragama islam.
3. Berdasarkan pendapatan, masyarakat yang memiliki pendapatan
yang lebih dari kebutuhannya.

Berdasarkan aspek perilaku bank syariah menetapkan segmen pada


masyarakat yang ingin transaksi cepat dan instan.masyarakat yang sibuk
dengan pekerjaannya.

2. Pasar sasaran (Targeting)

Setelah selesai melakukan segmentasi pasar, maka diperoleh beberapa


segmen yang diinginkan bank syariah. Segmen yang akan menjadi sasaran
bank syariah adalah melayani semua pasar dan tawaran pasar dalam arti
tidak ada perbedaan. Mencari apa yang sama dalam kebutuhan konsumen.
Biasanya untuk produk massal seperti tabungan untuk semua kalangan
usia, pendapatan dan wilayah. Keuntungan pasar serbasama adalah hemat
biaya.
3. Posisi pasar (Positioning)

Penentuan posisi pasar bagi produk atau jasa bagi suatu bank sangat
penting. Menentukan posisi pasar yaitu menentukan posisi yang kompetitif
untuk produk atau suatu pasar. Produk atau jasa diposisikan pada posisi
yang diinginkan oleh nasabah, sehingga dapat menarik minat nasabah
untuk membeli produk atau jasa ditawarkan.

Posisi produk adalah bagaimana suatu produk yang didefenisikan oleh


nasabah atau konsumenatas dasar atributnya misalnya:

1. Simpanan giro (mudharabah dan wadiah) diposisikan sebagai


kantongnya pengusaha.
2. Simpanan tabungan (mudharabah dan wadiah) diposisikan sebagai
kantongnya keluarga.
3. Simpanan deposito (mudharabah) diposisikan sebagai kantong
sekaligus sebagai tempat investasi para investor.

1. Marketing Mix (bauran pemasaran)


2. Strategi Produk bank (product)

Produk adalah sesuatu yang memberikan manfaat baik dalam hal


memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu yang diinginkan oleh
nasabah atau konsumen. Dalam hal dunia perbankkan dimana produk
yang dihasilkan berbentuk jasa. Agar produk yang dibuat laku dipasaran,
maka penciptaan produk harusah memperhatikan tingkat kualitas yang
sesuai dengan keinginan nasabahnya. Ada banyak keuntungan atau
manfaat yang dipetik dari produk berkualitas, misalnya:

1. Untuk meningkatkan penjualan, dalam hal ini produk yang memiliki


nilai lebih akan menjadi pembicaraan dari mulut ke mulut antar nasabah.
Setiap kelebihan produk tersebut akan dibandingkan dengan produk
pesaing, sehingga berpotensi untuk menarik nasabah lain dan nasabah
lama untuk menambah konsumsi produk tersebut, misalnya untuk
deposito nasabah menambah jumlah depositonya atau keluarganya
membuka tabungan baru di bank
2. Menimbulkan rasa bangga bagi nasabah karena disebabkan produk
yang dijual memiliki keunggulan dibandingkan produk pesaing.
3. Menimbulkan kepercayaan karena produk memberikan keyakinan
kepada nasabah dan kesenangan dari fasilitas yang diberikan sehingga
nasabah semakin percaya kepada produk yang dibelinya.
4. Menimbulkan kepuasan.

Jenis-jenis produk bank syariah adalah sebagai berikut:

1. Produk penghimpun dana


2. Tabungan mudharabah dan tabungan wadiah
3. Deposito mudharabah
4. Giro mudharabah dan giro wadiah
5. Produk penyaluran dan
6. Prinsip jual beli (tijarah)

 Pembiayaan mudharabah
 Bai salam
 Bai istisna’

1. Prinsip sewa (ijarah)

 Ijarah muntahia bithamlik


 Ijaraha ghairu muntahia bithamlik

1. Prinsip bagi hasil (syirkah)

 Musyarakah
 Mudharabah
 Mudharabah muqayadah

3. Produk jasa.

Berdasarkan produk jasa:

1. Alih utang-piutang (al-hiwalah)


2. Gadai (rahn)
3. Al-qardh
4. Wakalah
5. Kafalah
6. dll

dalam dunia perbankkan strategi produk yang dilakukan adalah


mengembankan suatu produk dengan sebagai berikut:

1. penentuan logo dan moto

logo merupakan ciri khas suatu bank, sedangkan moto merupakan


serangkaian kata-kata yang berisikan misi dan visi bank dalam melayani
masyarakat. Logo dan moto tersebut berdasarkan prinsip syariah dan logo
tersebut dirancang dengan benar, menarik perhatian dan mudah diingat.

1. Menciptakan merek
Karena jasa memiliki beraneka ragam, maka setiap jasa harus memiliki
nama. Tujuannya agar mudah dikenal dan diingat oleh nasabah.

1. Menciptakan pelayanan yang baik terhadap nasabah.

2. Strategi harga (price)

Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan


pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatiakan, mengingat
harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankkan.

Dalam perbankkan syariah harga bagi bank adalah bagi hasil. Untuk itu
bank harus menetapkan dan membuat kesepakatan dengan nasabah
berapa bagi hasilnya.

3. Strategi tempat (place)

Yang dimaksud dengan lokasi atau tempat bank adalah tempat dimana
diperjual belikan produk cabang bank dan pusat pengendalian perbankkan.
Dalam praktiknya ada beberapa macam lokasi kantor bank, yaitu lokasi
kantor pusat, cabang utama, cabang pembantu, kantor kas, dan lokasi
mesin-mesin ATM.

Penentuan lokasi bank merupakan salah satu kebijakan yang sangat


penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat
memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank. Disamping lokasi
yang strategis, hal lain yang mendukung lokasi tersebut adalah layout
gedung dan layout ruangan bank itu sendiri.

1. Pertimbangan penentuan lokasi

Secara khusus ada dua faktor menjadi pertimbangan dalam penentuan


lokasi suatu bank, yaitu:

1. Faktor utama (primer)

 Dekat dengan pasar


 Dekat dengan perumahan.
 Tersedia tenaga kerja, baik jumlah maupun kualifikasi yang
diinginkan.
 Terdapat fasilitas pengangkutan seperti jalan raya atau kereta api,
pelabuhan laut dan pelabuhan udara.
 Tersedia sarana dan prasarana seperti listrik, telepon dan sarana
lainnya.
 Sikap masyarakat.
2. Faktor sekunder

Pertimbangan dalam faktor sekunder dalam penentuan lokasi bank adalah:

 Biaya untuk investasi dilokasi seperti biaya pembelian tanah atau


pembangunan gedung.
 Prospek perkembangan harga tanah, gedung atau kemajuan dilokasi
tersebut.
 Kemungkinan untuk perluasan lokasi.
 Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau
perumahan.
 Masalah pajak dan peraturan perburuhan didaerah setempat.

Untuk menentukan lokasi kantor pusat pertimbangan yang umum


dilakukan adalah:

 Dekat pemerintah.
 Di ibukota negara atau provinsi.

Pertimbangan untuk kantor wilayah sebagai berikut:

 Luas jangkauan wilayah.


 Kemudahan akses ke berbagai penjuru.
 Tersedia sarana dan prasarana yang lengkap.
 Dan pertimbangan lainnya.

Kemudian pertimbangan untuk lokasi kantor cabang utama yang dilakukan


adalah:

 Dekat dengan pasar.


 Dekat dengan industri.
 Dekat denagn perkantoran.
 Dekat dengan perumahan.
 Dikawasan industri.

Khusus untuk penentuan lokasi mesin-mesin ATM sebagai berikut:

 Didalam masing-masing kantor pusat dan cabang.


 Di pusat perbelanjaan, hiburan, didaerah perkantoran, dirumah
sakit, dilembaga pendidikan, dipelabuhan udara dan laut, terminal-
terminal dan tempat strategis lainnya.

1. Metode penilaian lokasi

 Metode penilaian hasil value


Metode penilaian berdasarkan hasil value merupakan metode yang
pertimbangannya berdasarkan jumlah tempat strategis seperti jumlah
pasar, penduduk, transportasi, tenaga kerja dan jumlah industri.

 Metode pertimbangan biaya

Metode ini didasarkan kepada kebutuhan biaya-biaya utama, seperti biya


bahan baku, biaya operasi (pengolahan), biaya distribusi dan biaya lainnya.

4. Strategi Promosi (Promotion)

juga akan menjadi salah satu faktor pendukung kesuksesan perbankan


syari’ah. Dalam marketing, efektivitas sebuah iklan seringkali digunakan
untuk menanamkan “brand image” atau agar lebih dikenal keberadaannya.
Ketika “brand image” sudah tertanam dibenak masyarakat umum, maka
menjual sebuah produk, baik itu dalam bentuk barang maupun jasa akan
terasa menjadi jauh lebih mudah..

5. Strategi Orang (People)

Bisa kita interpretasikan sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) dari


perbankan syari’ah itu sendiri, baik secara langsung maupun tidak
langsung yang akan berhubungan dengan nasabah (customer), SDM ini
sendiri juga akan sangat berkorelasi dengan tingkat kepuasan para
pelanggan perbankan syari’ah.

6. Strategi proses (Process)

Bagaimana proses atau mekanisme, mulai dari melakukan penawaran


produk hingga proses menangani keluhan pelanggan perbankan syari’ah
yang efektif dan efisien, perlu dikembangkan dan ditingkatkan. Proses ini
akan menjadi salah satu bagian yang sangat penting bagi perkembangan
perbankan syari’ah agar dapat menghasilkan produk berupa jasa yang
prosesnya bisa berjalan efektif dan efisien, selain itu tentunya juga bisa
diterima dengan baik oleh nasabah perbankan syari’ah.

7. Strategi bukti fisik (Phisical Evidence)

Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah perbankan syari’ah ini juga
merupakan bukti nyata yang seharusnya bisa dirasakan atau dianggap
sebagai bukti fisik (phisical evidence) bagi para nasabahnya, yang suatu
hari nanti diharapkan akan memberikan sebuah testimonial positif kepada
masyarakat umum guna mendukung percepatan perkembangan perbankan
syari’ah menuju arah yang lebih baik lagi dari saat ini.

1. Mengevaluasi dan mengawasi strategi


Evaluasi dan pengawasan strategi merupakan tahap terakhir di dalam
proses strategi. Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu:

 Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi


strategi pemasaran bank syariah yang sedang berlangsung.
 Mengukur kinerja yang telah dilakukan bank syariah , dan
 Mengambil berbagai tindakan perbaikan untuk kedepannya.

Evaluasi strategi sangat diperlukan sebab keberhasilan bank syariah


dewasa ini tidak menjadi jaminan keberhasilan perusahaan di masa yang
akan datang.

PENUTUP

1. Kesimpulan

Definisi tentang pemasaran sangat beragam. dan definisi definisi


manajemen pemasaran, dan pemasaran lembaga/jasa keuangan. Sehingga
menurut penulis bahwa manajemen pemasaran Bank Syari’ah adalah usaha
Bank yang menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip Syariah untuk
memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan
pelanggan/nasabah dalam masyarakat.

Strategi pemasaran Bank Syariah yaitu dengan beberapa langkah. Yaitu


mengetahu kemampuan dan kelemahan, peluang dan ancaman, melalui
analisis swot. Dan melalui empat P (product, price, place, promotion) dan
empat C (Customer Solutions, Customer Cost, Comfortable,
Communication).

1. Saran

Menurut penulis kesempurnaan adalah milik Allah swt. Makalah ini


tidaklah sempurna akan tetapi mencoba memberi kontribusi dalam
khazanah keilmuan khususnya tentang manajemen bank syariah. Dan
diharapkan lebih banyak lagi muncul karya ilmiah yang membahas tentang
manajemen bank syariah. Sebab bank syariah dan kelimuan sejalan lurus
berkembang terus.

      

DAFTAR PUSTAKA

 
Muhammad, Managemen Bank Syari’ah, edisi revisi cet. ke-2, Yogyakarta:
UPP   STIM YKPN, 2011

Kasmir, pemasaran bank, edisi revisi, Jakarta: Kencana prenada media


group,        2008

Anda mungkin juga menyukai