LANDASAN TEORI
A. PEMASARAN
1. Pengertian Pemasaran
sebuah dunia bisnis. Pemasaran banyak memiliki arti atau definisi yang berbeda-
beda, namun akan bermuara pada sebuah kesepakatan tentang arti pemasaran itu
sendiri. Pemasaran berasal dari kata “pasar” yang memiliki arti sesuatu yang
offering and exchanging value from one initiator to its stakeholders. Artinya,
17
18
konsumen serta penyerahan barang dan jasa yang memuaskan secara efektif dan
lapangan. Hal ini terlihat pada diri Rosulullah SAW sebagai seorang pedangang
sekaligus marketer handal dan sukses dari masa ke masa. Beliau dalam
11
Ade syahri,skripsi,Pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis terhadap
Keputusan Pembelian,hal.,7-8.
19
kunci kesuksesan bisnis, bukan hanya berorintasikan kepada profit semata tapi
Rasulullah Saw adalah orang yang menggeluti dunia perdangan, sekaligus seorang
berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, dan
12
Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syari’ah, (Jakarta: PT Grasindo, 2007),
hal, 1.
13
Jusmaliani, Bisnis Berbasis Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal, 2.
20
pembeli.16
14
Departeman Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahannya, hal, 454.
15
Departeman Agama RI, Al-Qur’an ............. hal.,106.
16
Penulis.
21
dan promosi.17
dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai tujuan
Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh
mencapai tujuan perusahaan, yaitu mencapai pasar yang dituju dan memenuhi
1. Produk
meliputi mutu atau kualitas, pilihan yang ada (options), merk (brand
17
Basu Swastha, Irwan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta, 2005), hal,74.
18
Marius P. Angipora, Dasar-Dasar Pemasaran, (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada,
1999), hal, 24.
22
2. Harga
Harga adalah nilai suatu barang dan jasa yang diukur dengan sejumlah
barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain. Di dalam suatu perusahaan,
harga suatu barang ataupun jasa merupakan penentuan bagi permintaan pasar.
harga sendiri tidak pernah ditentukan secara kebetulan. Pada produk yang umum,
3. Distribusi
tersebut, tujuannya supaya produk mencapai pasar yang di tuju tepat pada
waktunya.
4. Promosi
B. PENGERTIAN KONSUMEN
jasa, dimana tindakan itu didasarkan pada makna subyektif, emosi dan motif
tertentu dari individu agar dimengerti oleh orang lain. Adapun konsumsi dapat
benda konsumsi berupa barang dan jaa yang secara tidak langsung dibunakan
untuk memenuhi kebutuhan barang, misalnya pembelian bahan baku pabrik yang
Prilaku konsumen merupakan salah satu tren perhatian para pelaku nisnis
modern dan menjadi bagian dari strategi pemasaran yang perlu dikembangkan
19
Ibid.,Ade syahri,……, hal.,12
20
Edia Satria, Pengaruh Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelain Handphone Merek
Blackberry di Kota Sungai Penuh Jambi, hal,2-3.
24
menempatkan barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan mereka.21
dua pilihan dan memilih salah satu yang dianggap baik. Hasil dari proses
pemikiran ini adalah suatu pilihan yang disajikan sebagai salah satu keinginan
lebih condong pada konsumen dan pelanggannya. Untuk mendukung hal tersebut
konsumen membuat keputusan membeli sering melalui lima langkah yang logis.
barang yang bernilai jual tinggi akan memikirkan berbagai pertimbangan dalam
21
Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, (Jakarta: Erlangga,
2008), hal, 214.
22
Ibid.,Ade Syahri,…….,hal.,13.
23
Neny Therisia Hasibuan, Analisis Factor yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen
akan Sayur Organik, hal., 25.
25
dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tendakan
keputusan konsumen.
Prilaku konsumen yang loyal terhadap suatu produk tentu saja akan
diinginkannya, lambat laun konsumen akan mencoba beberapa produk lain yang
utama/primer, serta daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen pembelinya.
yang mudah terbujuk oleh iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk
26
berikut beberapa ciri-ciri yang menjadi dasar perbedaan antara perilaku konsumen
keputusannya atas pembelian barang atau jasa tersebut. Berikut beberapa tahapan
24
John C. Mowen, Michael Minor, Perilaku Konsumen, Edisi Kelima Jilid 1, (Jakarta :
Erlangga, 2002), hal, 310.
27
Baqarah:168.
Artinya: Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
bagimu. (Al-Baqarah:168).26
25
Philip Kottler. (ed.). Manajemen Pemasaran di Indonesia, diadaptasi oleh A.B. Susanto
dari “Marketing Management”. (Jakarta: Salemba Empat, 2000), hal, 25.
26
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Hadits dan Terjemah Dilengkapi Dengan Asbabul
Nuzul Dan Hadits Shahih, hal, 25.
Kementrian Agama RI,………,hal, 285.
28
konsumen adalah faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Sebagian faktor-
C. FAKTOR SOSIAL
meliputi:
1. Kelompok acuan
2. Keluarga
tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak pada
Pertama, keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung.
seseorang.
D. FAKTOR BUDAYA
Faktor budaya memberikan pengaruh yang paling luas dalam tingkah laku
organized and integrated” kebudayaan adalah hasil karya manusia, proses belajar,
keseluruhan.28 Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada
tingkah laku konsumen.29 Pemasar harus mengetahu peran yang dimainkan oleh:
1. Budaya
berjiwa muda.
ras, dan wilayah geografis. Ketika subkultur menjadi besar dan cukup
iklan pasar-masal.
28
Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: Repika Aditama, 2005),
hal, 39-40.
29
Philip Kottler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi kedua Belas Jilid
1, (Jakarta: Salemba Empat, 2007), hal, 214.
31
2. Kelas sosial
tingkah laku yang serupa. Kelas sosial juga merupakan kelompok yang
Keempat, individu dapat pindah dari datu tangga ketangga yang lain
orang dari kelas sosial lain memiliki status yang lebih tinggi atau yang
preferensi pada media pun berbeda-beda pada tiap kelas sosial, yakni
E. FAKTOR PRIBADI
Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa
daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh daur hidup
30
Ristiyanti Thalauw, dan Thalauw Prasetijo, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta: Andi,
2005), hal.,40.
33
minat diatas rata – rata akan produk dan jasa mereka. Sebuah
merk tertentu.
Pola hidup seseorang yang teringkap pada aktivitas, minat dan opini
F. FAKTOR PSIKOLOGIS
tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa
lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan dating, pilihan barang yang
antara datangya rangsangan pemasaran luar san keputusan pembelian akhir. Ada
1. Motivasi
2. Persepsi
31
F.,Janes Blaskwel Engel, D.,Rooger Miniard W., Paul, Perilaku Konsumen, (Jakarta:
Bina Rupa, 2008), hal, 285.
36
menafsirkan pesan.32
a) Perhatian selektif
b) Disrtorsi selektif
mereka yakini.
c) Ingatan selektif
32
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hal,
52.
37
d) Persepsi subliminal
3. Pembelajaran
4. Memori
Tabel 2.1
Faktor-Faktor tang Mempengaruhi Keputusan Konsumen
Budaya Sosial Pribadi Psikologi
Gambar 2.1
Proses Keputusan Pembelian
1. Pengenalan masalah
minat konsumen.
2. Pencarian informasi
informasi lebih jauh, nilai dan informasi tambahan, dan kepuasan yang
3. Evaluasi alternative
33
Philip Kotler dan Susanto AB, Manajemen Pemasaran di Indonesia, (Jakarta: Salemba
Empat, 2000), hal, 252.
40
4. Keputusan pembelian
menjadi sikap negative, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan.
34
Nurjannah, analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam menggunakan
ponsel GSM tipe QWERTY , hal, 31-33.
41
making).
konsumen yang loyal terhadap merk (brand loyality). Prilaku konsumen yang
terlibat. Prilaku konsumen seperti ini menghasilkan tipe prilaku intertia. Intertia
konsumen ini tidak loyal karena mudah mengubah pilihan mereknya ketika ada
Pada dasarnya seseorang yang membeli suatu produk tidak hanya unuk
dirinya sendiri, tetapi juga untuk anggota keluarganya. Pada saat yang bersamaan
pula seseorang dapat memerankan beragam peran yang dapat dilakukannya pada
suatu proses pembelian. Peran pembelian yang dapat dilakukan seorang individu
mereka secara lebih mendalam, sehingga sering pula bereaksi tidak sesuai dengan
muslim harus mengetahui sejauh mana tingkat wawasan dan kesadaran mereka
terhadap ekonomi dalam perspektif islam. Studi prilaku kinsumen terpusat pada
dengan konsumsi.
konsumsi yang dijiplak dari budaya konsumen barat yang mengukur nilai
begitu gaya hidup mahal yang bahkan beberapa negara industri yang kaya pun
43
negara muslim yang miskin. Ini semua bersamaan dengan sejumlah kebiasaan,
berlangsung sejak lahir sampai mati, telah mengarah pada pola konsumsi yang
tidak realistis dan tidak berdasar dipandang dari sudut pandang nilai-nilai islam
Meskipun pada saat sekarang belum ada sebuah negara muslim yang
minuman keras, mengenakan pakaian sutra dan cincin emas (untuk pria) dan
muslim yang mengutamakan kepentingan orang lain. Oleh karena itu yang
sebuah moto. Ini tidak berarti bahwa seseorang harus menjalai kidup asketis atau
Islam juga tidak mendukung untuk menekan emosi yang dipraktekkan oleh Scotis
(orang yang pandai menahan nafsunya) akan tetapi hanya meletakkan batasan
44
bagi keinginan hedonistis sebagai suatu pencegah kejahatan yang ditimbulkan dari
eksesnya, perkembangan yang harmonis badan dan jiwa menjadi sesuatu yag
sangat diinginkan. Keadaan dalam keadaan seimbang merupakan suatu obat bagi
Artinya: Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang
orang yang pemboros itu adalah saudara syaitan dan syaitan itu sangat
menyesal (29).35
yang kurang sesuai dengan ajaran islam. dimana cenderung memuaskan hawa
herbal tolak angina terdiri dari dua faktor yang terbentuk dengan menggunakan
uji kelayakan dengan rotated component matrik, dimana kedua faktor tersebut
adalah faktor 1 terdiri dari produk, harga, distribusi, dan merk, faktor 2 terdiri dari
melihat pada total nilai varians pada tabel total varian explained berdasarkan hasil
penelitian tersebut dan dari hasil analisis secara keseluruhan, ternyata faktor-
35
Kementrian Agama Republic Indonesia, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, al-
isra:26-29, hal, 282.
46
Sariwangi, secara berurutan adalah factors psikologis yang merupakan faktor yang
paling dominan dengan nilai varians 18.374%, faktor produk dengan nilai varians
adalah 11,919%, faktor sosial dengan nilai varians adalah 8,147%, faktor
distribusi dengan nilai varians adalah 6,123%, faktor harga dengan nilai varians
adalah 5,035%, faktor promosi dengan nilai varians adalah 4,786%, faktor
pelayanan yang merupakan faktor terakhir dengan nilai varians adalah 4,176%.
Pembelian The Celup Sariwangi (Studi Kasus Masyarakat Kota Bekasi). Data
yang diguanakn adalah data primer, sampel yang diguanakan sebanyak 115
responden. Jumlah variabel yang diteliti sebanyak 28 variabel dan data yang
dianalisa lebih lanjut. Sisanya satu variabel dikeluarkan karena nila MSAnya
kurang dari 0,5. Faktor-faktor terebut terdiri dari 8 faktor, yaitu faktor psikologis
dengan nilai eigen value 5,058, faktor produk dnegan nilai eigen value 3,128,
faktor sosial dengan nilai eigen value 2,200, faktor distribusi dnegan nilai eigen
value 1,653, faktor harga dengan nilai eigen value 1,359, faktor promosi dengan
nilai eigen value 1,292, faktor individu dengan nilei eigen value 1,216, faktor
I. KERANGKA BERFIKIR
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
Faktor
Sosial
Analisis faktor-
Faktor
faktor yang Budaya
dipertimbangkan Analisis
Konsumen dalam Faktor
membeli busana Faktor
Pribadi
Adzkia Hijab
Syar;I
Tulungagung
Faktor
Psikologis
Sosial (X1) :Anwar Prabu Negara (2005), Ade Syahri (2010), Herdi
Jayakusumah (2011), Nurjannah (2010)
Budaya (X2) :Kotler (2007), M. Bukhori, Feri Aditha Suhaji
Pribadi (X3) :Anwar Prabu Negara, (2005), Abdullah Ghoni, Tri
Bodroastuti, Arbiah Suri (2013).
Psikologis (X4) :Kotler (2007), Ari luhur sasangka (2010), Andy faisal
achmad (2012), Herdi Jayakusumah (2011.
Keputusan : Kotler (2002), Kotler 2011).
konsumen (Y)