Oleh:
RINI FITRIANI
NIM:3215.159
PENDAHULUAN
pelanggan.
juga salah satu factor yang sangat penting, karena pemasaran akan
mengetahui strategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan produk yang
akan dipasarkan. Dengan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai maka
produk yang di pasarkan akan lebih mudah diterima oleh calon konsumen
pasarkan.
dahulu melihat atau meninjau segmen pasar secara jelas. Sebagian besar
peran iklan. Banyak jenis iklan yang dapat digunakan saat ini, baik melalui
media cetak seperti brosur, Koran dan melalui media elektronik seperti
1
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2014), hlm. 340
Allah SWT berfirman :
Artinya: “Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka
itu akan (dikumpulkan) bersama dengan orang-orang yang dianugerahi
nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para shiddiqiin, orang-orang yang
mati syahid, dan orang-orang yang shaleh. Dan mereka itulah teman yang
sebaik-baiknya. (QS. An-Nisaa’ :69)
Dengan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai maka produk
mengenai pangsa pasar dan pertumbuhan pasar dari para pesaing produk
menerus terjadi, dan selera konsumen yang berubah ubah, oleh sebab itu
untuk objek penelitiannya adalah usaha Lasi Dairy Farm (Keju Lasi) yang
Canduang Kabupaten Agam. Lasi Dairy Farm ini berdiri sejak tahun 2016
yang mana disini ada peternakan sapi perah yang menghasilkan susu sapi
murni.
tentang keberadaan Lasi Dairy Farm ini, maka penjualan susu sapi murni
yang mereka produksi kurang laku terjual hingga akhirnya pihak lasi dairy
farm mengolah susu sapi ini menjadi keju mozarella agar tidak terbuang
percuma.
begitu juga dengan usaha lasi dairy farm ini yang mempunyai peternakan
sapi perah. Sapi yang produktif atau yang bisa diperah sebanyak 25 ekor,
selesai Inseminasi Buatan ada 4 ekor,dan pedet atau anak jawi berjumlah
15 ekor.
murni yang diperah dua kali sehari pagi dan sore. Dari 300 liter susu murni
yang diperoleh, 100liter untuk dijual segar, 50 liter untuk konsumsi pedet
dan 150 liter lagi untuk produksi keju mozarela dan cream cheese.
Melihat potensi yang dimiliki dan hasil yang telah terlihat selama
pemasaran yang tepat untuk mendukung agar kedepannya Lasy dairy farm
ini berkembang dan maju mengingat sekarang ini lebih banyak balita yang
sebenarnya kandungan kalsium dalam susu segar lebih tinggi dari susu
tahun:
Table 1.1
Penjualan Susu Sapi Murni
PENJUALAN
I- 2017 3.799 - -
Keterangan table :
Kelebihan dari produk hasil olahan lasi dairy farm ini yaitu susu
yang dihasilkan benar benar susu segar yang memang diperas dua kali
sehari, tidak masuk pabrik dan tanpa bahan kimia yang jelas ini alami dan
sehat, kekurangannya tidak tahan lama atau kurang awet karena memang
bertahan dua hari di suhu ruang jika sudah di masak, jika melebihi itu akan
bisa bertahan lama karena ini memang keju olahan dan telah tercampur
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
pemasaran Susu murni di usaha Lasi Dairy Farn (Keju Lasi) dalam
D. Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas ,karena keterbatasan biaya dan
hanya membahas tentang strategi promosi susu sapi murni yang terdiri
1. Tujuan penelitian
2. Manfaat Penelitian :
F. Penjelasan Judul
berwujud
G. Sistematika Penelitian
penelitian
penjualan.
BAB V : Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Strategi
1. Pengertian strategi
kepunahan.
menguntungkan.
yang hendak dicapai. Dengan mengetahui dan memahami visi dan misi
dan strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan akan lebih mudah
jasa.2
2
Zulkarnain, Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual,(Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012) hlm 75
2. Landasan hukum Manajemen Strategi
perpecahan antara satu dengan yang lain. Maka dari itu, dalam
kesatuan organisasi.
metode musyawarah. 3
B. Strategi Pemasaran
hanya meliputi kegiatan menjual barang dan jasa saja, tetapi mencakup
bebrapa kegiatan lain seperti riset mengenai potensi pasar, kegiatan untuk
3
Repo.iain-tulungagung.ac.id.2018
a. Pemasaran
1997).
4
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran ( Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2002)
hlm 15
5
Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis: pengelolaan dalam Era Globalisasi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011) hlm 181
6
Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis: pengelolaan dalam Era Globalisasi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011) hlm 181-182
Stanton (1978) memberikan definisi yang lebih operasional,
potensial. 7
b. Manajemen Pemasaran
7
Zulkarnain, Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual,(Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012) hal 11
8
Zulkarnain, Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual,(Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012) hal 9-10
memenuhi sasaran-sasaran yang sudah ditetapkan baik menurut
terlibat.
1) Tujuan Pemasaran
9
Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis: pengelolaan dalam Era Globalisasi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011) hal 184
10
Zulkarnain, Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual,(Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012) hal 10
Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani
2) Fungsi Pemasaran
jasa. 11
1. Fungsi Pertukaran
11
Zulkarnain, Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual,(Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012) hal 10-12
produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar tidak
3. Fungsi Perantara
pengelolaan produk.
kecil.
dipertanggungkan.
3) Sasaran pemasaran
citra. Sasaran yang dimaksud paling sedikit bisa dibagi dalam dua
12
Yusanto, M.I dan M.K. Widjajakusuma, Menggagas bisnis islam, (Jakarta : Gema
Insani Press, 2002) hlm 166
Bauran pemasaran adalah alat pemasaran taktis yang dapat
A. Product (produk)
bentuk penawaran produk secara fisik bagi produk barang, merek yang
13
Sentot Imam Wahyono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graham Ilmu,
2013)hlm 88
B. Price (harga)
artian tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Bila terlalu
mengalami kerugian.14
C. Place (tempat)
14
Sentot Imam Wahyono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2013)hlm 114
15
Suarno, serba-serbi Manajemen Bisnis, (Yogyakarta: Graham Ilmu, 2012)hlm. 224
D. Promotion (promosi)
perusahaan tersebut.
machiaveli. 17
D. Promosi
16
Agus sucipto, studi kelayakan bisnis, Analisis Integratif dan Studi Kasus (UIN Maliki
Press, 2011) hal 67
17
Yusanto, M.I dan M.K. Widjajakusuma, Menggagas bisnis islam, (Jakarta : Gema
Insani Press, 2002) hal 171
juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kebutuhan dan
keinginannya.18
memperolehnya.
terdiri dari :
18
Danang Sunyoto, Teori Kuisioner & Analisis Data Untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013)hlm.8
19
Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003)
1) Advertising (Periklanan)
4) Publicity (Publisitas)
20
Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2003)
F. Pemasaran Produk
1. Pengertian produk
Pada tahap-tahap ini terdapat peluang dan masalah yang berbeda beda
mengenali pada tahap mana suatu produk sedang berada, atau akan
baik.
besar.
G. Penjualan
1. Pengertian Penjualan
21
Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis: pengelolaan dalam Era Globalisasi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011) hal 182-190
akan dapat dilakukan tanpa adanya pekaku yang bekerja di dalamnya
b. Menurut Winardi
kedua belah pihak dimana penjual sebagai pihak pertama dan pembeli
yang luas.
hambatan.22
2. Kondisi Pasar
pasarnya.
3. Modal
yang juga melakukan fungsi lain. Hal ini disebabkan oleh tenaga
22
Sofyan Assuri, Manajemen Pemasaran dan Konsep Strategi ,(Jakarta: Raja
Wali,2000)hlm 9
masalah yang dihadapinya juga tidak sekompleks perusahaan besar
biasanya.
5. Faktor lain
Nabi. Saat itu konsep yang banyak dikenal adalah jual beli (bay’) yang
atas, pemasaran lebih luas dari jual beli dan karenanya pembahasan
silaturrahmi itu.
Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita diatas, terutama bagi orang yang
manusiawi.
kekhilafan.
bersikap kasar dan angkuh, maka tidak mungkin akan ada orang yang
ditawarkannya.
23
Idri, Hadis Ekonomi, Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, (kencana: 2015) hal 265-
271
▪ Persuasi. Menjauhi sumpah yang berlebihan dalam menjual suatu
barang
24
Nurul Huda, Khamin Hudori,dkk, Pemasaran Syariah Teori dan Aplikasi, (Cimanggis
Depok: Kencana, 2002) hlm. 47
menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai yang unggul
saling Ridha dan rahmat antara penjual dan pembeli, dalam sebuah
nilai-nilai islami yang dijiwai oleh semangat ibadah kepada Allah dan
Maidah ayat 2.
orang secara benar. Sikap simpatik dan menghargai hak orang lain
25
Didin Hafidhuddin& Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam praktek (Jakarata:
gema insani, 2003) hal 10
26
Ika Yunia Fauzia, Etika bisnis dalam islam (Jakarta : kencana, prenadamedia group,
2013) hal 6
seseorang mengambil hak orang lain secara bathil, tidak baik dan
dalam penentuan kualitas dan kuantitas barang dan jasa. Hal ini
6. Jujur dan terpercaya, tidak menukar barang yang baik dengan yang
10. Saling bekerja sama dengan tujuan untuk dapat saling memberikan
Disamping hal diatas, ada beberapa hal yang harus ditinggalkan oleh
harga.
sedikitpun.”
Pesan ini ditulis karena beliau meramalkan akan datang suatu masa
sesuatu yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Kalau hal itu kita
27
Idri, Hadis Ekonomi, Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, (kencana: 2015) hal 281-
286
28
Agus sucipto, studi kelayakan bisnis, Analisis Integratif dan Studi Kasus (UIN Maliki
Press, 2011) hal 69-70
d. Produk yang bernilai tambah tinggi
K. Analisis SWOT
a. Definisi SWOT
29
Ika Yunia Fauzia, Etika bisnis dalam islam (Jakarta : kencana, prenadamedia group,
2013) hal 6-7
SWOT adalah singkatan dari strengths(kekuatan), weaknesses
yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuan utama untuk
dijadikan sebagai bandingan piker dari sudut pandang, baik dari segi
30
Irham Fahmi, Manajemen: Teori, kasus dan solusi, (Bandung: Alfabeta, 2014). Hal: 343
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.31 Analisa ini
didasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan (strenght)
dan peluang (opportunity) namun secara bersamaan dapat
diminimalkan oleh kelemahan (weakness) dan oleh ancaman
(treath). Analisis lingkungan eksternal adalah peluang dan
ancaman.32 Analisis lingkungan internal alaha kekuatan dan
kelemahan. Kekuatan (s) akan bisa membuat perusahaan bisa
membuat perusahaan menghadapi ancaman (t) setelah kondisi
terindentifikasi.
Metode analisis swot bisa dianggap sebagai metode analisa
yang paling dasar, yang berguna untuk melihatr suatu topic atau
1. Kekuatan (strenght)
lainnya.
31
Freddy Rankuti, Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis-reorientasi Konsep
Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1997)hal
48
32
Arman Hakim Nasution, Manajemen Pemasaran Untuk Enginering, (Yogyakarta:
Andi,2006)hlm. 48
2. Kelemahan (weaknesses)
3. Peluang (opportunity)
4. Ancaman (treath)
keberhasilan.
Evaluation (EFE)
dimiliki.
penting).
c. Matrik SWOT
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh
melakukan strategi yang tepat untuk masa yang akan datang. Untuk
masing strategi. Total skor tertinggi dari perkalian bobot dan peringkat
(S)
Internal (W)
Kekuatan Kelemahan
Eksternal
(O) Total Skor Total Skor
Peluang Strategi S-O strategi W-O
syariah.33
33
Kuat Ismanto. Manajemen Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) Hlm: 190-191
Dalam penerapan analisis SWOT pada lembaga keuagan
L. Penelitian Terdahulu
SWOT nya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
penelitian. Hal ini karena penulis ingin meneliti bagaimana pihak Lasi
wawancara langsung dengan pemilik dan karyawan Lasi dairy farm (Keju
Lasi).
wawancara.
2. Data sekunder
1. Observasi
yang alami. 34
2. Wawancara
34
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta; Graha
Ilmu, 2006)
Wawancara adalah sebuah proses interaksi komunikasi yang
3. Dokumentasi
35
Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi dan Focus Group: Sebagai Instrument
Penggalian Data Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pers, 2015)hlm.31
36
Tony Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan Praktik
(Yogyakarta:Graha Ilmu,2013)hlm.21
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
37
wawancara langsung kepada pemilik usaha Lasi Dairy Farm (Keju Lasi)
yaitu bapak Suhatril Sutan Rangkayo Basa dan beberapa orang karyawan
37
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D (Bandung:
Alfabeta,2011)hlm. 244
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dairy Farm ini didirikan pertengahan tahun 2015 oleh bapak Suhatril
salah satu Universitas Negeri terkemuka di kota Bandung Jawa Barat. Lasi
Dairy Farm ini berlokasi di jorong Lasi Tuo Kecamatan Ampek Angkek
Kabupaten Agam. Awal mula berdirinya Lasi Dairy Farm ini dikarenakan
memang dari kecil beliau sudah di kenalkan dan diajarkan oleh orang tua
untuk bertani dan bergembala sapi. Di beri tanggung jawab oleh orang tua
bangku SMA kelas 3, setelah itu berhenti karena ingin melanjutkan kuliah
ke luar kota hingga akhirnya lulus S1 dan melanjutkan S2, bekerja dan
menjabat sebagai manager dari salah satu perusahaan riset korea tentang
CBM.
asalnya yaitu lahir dari keluarga petani terlebih beliau sudah memulai
dengan cara beternak sapi perah dan membuat keju mozzarella. Bapak
Suhatril memberi nama usahanya dengan Lasi Dairy Farm, lokasi ini bisa
susu murni dan keju mozzarella bahkan pemasaran keju mozzarella bukan
Suhatril dan dibantu oleh salah satu keluarga dan sekarang tenaga kerjanya
sudah 12 orang yang berasal dari masyarakat sekitar dan ada beberapa
orang yang khusus didatangkan dari Jawa Barat untuk mengatur pakan
sapi tersebut. Hubungan karyawan dan pemilik usaha berjalan dengan baik
perah dengan jumlah sapi yang saat ini sudah mencapai hampir 50 ekor ini
wawancara.
a. Kekuatan (Strenghths)
Dairy Farm.
Pemilik dan karyawan usaha Lasi Dairy Farm ini selalu ramah
b. Kelemahan (Weaknesses)
Farm yaitu :
memadai
sekitar 2-3 jam. Begitu juga dengan tempat produksi masih jauh
label halal dari MUI akan susah bagi perusahaan untuk memsarkan
Table 4.1
Hasil Analisis Matrik IFE
NO FAKTOR INTERNAL BOBOT PERINGKAT NILAI
Kekuatan
Kelemahan
1 Jumlah modal yang 0.10 3 0.3
terbatas untuk
mengembangkan usaha
bagian internal dan eksternal harus berjumlah 1.0 atau 100 persen.
keseluruhan nilai skor yaitu merupakan hasil bobot kali dengan ratting
Berdasarkan hasil analisis matrik IFE pada table 4.1 dapat dilihat
elemen adalah 2.029 dan kelemahan 1.00 maka dapat diperoleh total bobot
skor pada table IFE 3.669. Hal ini menunjukan saat ini Usaha Lasi Dairy
bagaimana cara serta kapan saat yang tepat untuk bertahan dan
berkembang.
a. Peluang (0pportunities)
sebagainya.
daerah lain.
b. Ancaman (Threaths)
antara lain:
memproduksi keju.
4) Tekhnologi yang semakin berkembang.
Table 4.2
EFAS Usaha Lasi Dairy Farm
Faktor- faktor
NO eksternal Bobot Peringkat Nilai
Peluang
Satu satunya produsen
1 0.15 4 0.6
keju di Sumatera
2 Luasnya pangsa pasar 0.15 4 0.6
Wilayah pasar cukup
3 0.10 3 0.3
luas
Tanggapan masyarakat
baik terhadap
4 0.05 3 0.15
keberadaan usaha Lasi
Dairy Farm ini.
SUB TOTAL 0.45 1.65
Ancaman
Peraturan pemerintah
yang mengikat seperti
1 surat izin usaha, label 0.15 4 0.6
Halal MUI dan lain-
lain
Adanya persaingan
dalam penjualan
produk Keju Mozarella
2 dengan perusahaan 0.15 4 0.6
keju mozzarella lain
yang lebih berstandar
Nasional dan bermerek.
Pesaing memiliki
peralatan yang jauh
3 0.15 4 0.6
lebih canggih untuk
memproduksi keju.
Tekhnologi yang
4 0.10 3 0.3
semakin berkembang.
SUB TOTAL 0.55 2.1
TOTAL 1.00 3.75
Sumber: Penelitian Lapangan (Data diolah) 2019
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh total skor 3.75 yang berarti
C. Matrik SWOT
eksternal (peluang dan ancaman) pada usaha Lasi Dairy Farm. Maka dari
Melalui matrik SWOT akan terlihat secara rinci elemen dari faktor-
Threats).
Table 4.3
Formulasi Strategi Usaha Lasi Dairy Farm
IFAS
1. Strategi S-O
berikut:
2. Strategi S-T
mendapatkan label dan nomor Halal dari MUI agar bisa dengan
3. Strategi W-O
sebagai berikut :
pengembangan usaha.
4. Strategi W-T
IFE dan EFE matrik SWOT akan membantu dalam menentukan strategi
yang tepat untuk masa yang akan dating. Untuk memperkuat pilihan
nilai bobot dan peringkat untuk faktor internal dan faktor eksternal
masing strategi. Total skor tertinggi dari perkalian bobot dan peringkat
dapat diambil menjadi strategi yang akan dimanfaatkan untuk masa yang
akan datang.
Dengan menggunakan table bobot skor akan bermanfaat untuk
Table 4.4
Total Bbot Skor
Internal (S) (W)
Kekuatan Kelemahan
Eksternal
(O) Total Skor S-O Total Skor W-O
Peluang 2.029 + 1.65 = 3.679 1.64 + 1.65 = 3.29
Dari hasil skor yang di dapatkan pada Table di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa ancaman lebih besar dari ancaman yang ada, seperti
Table Bobot Skor diatas, maka dapat dipilih alternative strategi untuk
mengembangkan Usaha Lasi Dairy Farm adalah strategi S-T, strategi ini
terjangkau.
keuangan syariah
yang didapatkan dengan cara yang baik, karena modal yang baik akan
dengan cara yang halal dan baik agar perusahaan dapat berkembang
baik lagi.
keberlangsungan sebuah usaha tersebut, jika tidak ada izin usaha bisa
oleh aparat yang berwenang. Begitu pula dengan label halal dari MUI
hasilkan. Jika tidak ada label Halal nya maka konsumen ragu dengan
produk yang di produksi, apa benar produk kita terbuat dari bahan
1. ‘Adl (keadilan)
semua mendapatkan manfaat dari padanya secara adil dan baik. Allah
2. Nubuwwah (kenabian)
terhadap pelanggan yang telah berulang kali membeli produk yang kita
jual, jangan sampai merubah rasa, bentuk dan ukuran dari produk yang
produk yang dimiliki oleh Usaha Lasi Dairy Farm yaitu berupa
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang penulis lakukan
pada Usaha Lasi Dairy Farm maka dapat dikemukakan bahwa strategi S-T
4. Adil dan jujur dalam melakukan usaha yang sesuai dengan prinsip
Ekonomi Islam
B. SARAN
kualitas SDM.
usaha.
3. Memperhatikan dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap para
diberikan.