Anda di halaman 1dari 76

STRATEGI PEMASARAN USAHA LASI DAIRY FARM (KEJU LASI)

UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN DITINJAU DARI


PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Jurusan Ekonomi Islam

Oleh:
RINI FITRIANI
NIM:3215.159

JURUSAN EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI
TP.2019 M
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “STRATEGI PEMASARAN USAHA LASI
DAIRY FARM (KEJU LASI) UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN
DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM”. Skripsi ini ditulis oleh
Rini fitriani NIM 3215.159 Jurusan EkonomiIslam Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi 2020 M.

Penelitian ini bertujuan untuk memgetahui strategi yang digunakan Usaha


Lasi Dairy Farm dalam meningkatkan penjualan. Jenis penelitian ini adalah
penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang digunakan
adalah data primer yang diperoleh dari pemilik usaha dan karyawan Lasi Dairy
Farm. Data sekunder yang digunakan berupa buku-buku referensi. Teknik
pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan melakukan observasi dan
wawancara. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah : Analisis SWOT,
Analisis Matrik IFE dan EFE, Analisis Matrik SWOT, dan Analisis Tabel Bobot
Skor.
Dari hasil penelitian penulis dapat dikemukakan bahwa strategi S-T
memiliki skor tertinggi yaitu 4.129 dalam mengembangkan usaha lasi dairy farm
yang memanfaatkan seluruh kekuatan perusahaan untuk meminimalkan ancaman
dari luar perusahaan, yaitu: 1) Mempertahankan keunggulan produk sehingga bisa
bersaing dengan produk industri lain, baik dalam segi kualitas bahan yang
digunakan atau dari segi kemasan yang dapat menarik minat konsumen. 2)
Mempertahankan harga produk agar tetap terjangkau oleh konsumen dan mampu
bersaing di pasaran. 3) Meningkatkan dan menjaga kualitas pelayanan yang ramah
kepada konsumen.

Kata kunci (key words) : Strategi Pemasaran, SWOT


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tingkat persaingan dalam dunia bisnis menuntut setiap pelaku

bisnis untuk mampu melaksanakan kegiatan pemasarannya dengan lebih

efektif dan efisien agar mampu memuaskan konsumennya. Kegiatan

pemasaran membutuhkan sebuah konsep pemasaran yang mendasar yang

sesuai dengan kepentingan pemasar dan kebutuhan serta keinginan

pelanggan.

Pemasaran merupakan bagian dari manajemen perusahaan dan

juga salah satu factor yang sangat penting, karena pemasaran akan

mempengaruhi secara langsung kelancaran ataupun keberhasilan

perusahaan dalam mencapai tujuannya. Penting bagi perusahaan untuk

mengetahui strategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan produk yang

akan dipasarkan. Dengan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai maka

produk yang di pasarkan akan lebih mudah diterima oleh calon konsumen

sehingga calon konsumen tertarik untuk membeli produk yang di

pasarkan.

Dalam ilmu pemasaran, sebelum melakukan berbagai macam

promosi atau pendekatan pemasaran lainnya, perusahaan harus terlebih

dahulu melihat atau meninjau segmen pasar secara jelas. Sebagian besar

kegagalan usaha yang terjadi disebabkan oleh gagalnya perusahaan

mendefinisikan pasar yang dituju dan bagaimana potensinya. Dengan


banyaknya jumlah konsumen dan keanekaragaman keinginan pembelian

menyebabkan perusahaan tidak dapat memasuki semua segmen pasar.

Untuk dapat menguasai pasar, perusahaan dapat mengembangkan

strategi pemasaran dengan memenangkan persaingan dan

mempertahankan kelangsungan hidup bisnisnya. Salah satunya dengan

peran iklan. Banyak jenis iklan yang dapat digunakan saat ini, baik melalui

media cetak seperti brosur, Koran dan melalui media elektronik seperti

radio, televise dan internet yang makin hari makin berkembang.

Pemasaran menurut Kotler dan Keller adalah fungsi organisasi dan

satu set proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan

menyampaikan nilai kepada pelanggan dan untuk membangun hubungan

pelanggan yang memberikan keuntungan bagi organisasi dan pihak-pihak

yang berkepentingan terhadap organisai.1

Menurut prinsip syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi

semangat beribadah kepada Allah, berusaha semaksimal mungkin untuk

kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan atau pribadi

guna mencapai falah.

Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk berdagang dengan

menunjang tinggi nilai dan etika Islam diantaranya jujur, bertaqwa,

amanah, dan melakukan kegiatan ekonomi yang saling ridha. Seorang

pedagang yang memiliki sifat jujur, akan dimuliakan dengan keutamaan

besar dan kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT.

1
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2014), hlm. 340
Allah SWT berfirman :

Artinya: “Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka
itu akan (dikumpulkan) bersama dengan orang-orang yang dianugerahi
nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para shiddiqiin, orang-orang yang
mati syahid, dan orang-orang yang shaleh. Dan mereka itulah teman yang
sebaik-baiknya. (QS. An-Nisaa’ :69)
Dengan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai maka produk

yang di pasarkan akan lebih mudah diterima oleh calon konsumen

sehingga calon konsumen tertarik untuk membeli produk yang di

pasarkan. Selain strategi pemasaran, perusahaan perlu mengetahui posisi

produk yang akan dijual. Posisi disini menunjukkan perbandingan

mengenai pangsa pasar dan pertumbuhan pasar dari para pesaing produk

yang sejenis dari perusahaan lain.

Keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produk-produk yang

meraka miliki sangat tergantung kepada strategi pemasaran yang

dilakukan karena dengan penerapan strategi pemasaran yang tepat,

perusahaan dapat menciptakan, memelihara, mengembangkan permintaan

konsumen serta meyakinkan dan berkesinambungan. Apabila omset

penjualan mengalami peningkatan yang lambat, maka harus dianalisis

apakah hal tersebut disebabkan oleh kurang efektifnya strategi pemasaran

yang dilakukan atau mungkin di pengaruhi oleh selera dan perilaku

konsumen yang sudah berubah.


Disamping itu, perusahaan yang ingin unggul harus mengetahui

bagaimana menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan pasar yang terus

menerus terjadi, dan selera konsumen yang berubah ubah, oleh sebab itu

perusahaan harus membuat perencanaan dan merumuskan strategi

pemasaran yang tepat agar omset bisa terus bertambah.

Pemasaran memiliki peran pokok dalam peta bisnis suatu

perusahaan dan berkontribusi terhadap strategi produk. Suatu perusahaan,

baik yang berskala nasional maupun internasional membutuhkan seorang

marketer handal untuk memasarkan produk atau jasa.

Dari penjelasan diatas, penulis akan melakukan penulisan dimana

untuk objek penelitiannya adalah usaha Lasi Dairy Farm (Keju Lasi) yang

terletak di Jorong Lasi Tuo, Nagari Lasi Kecamatan Ampek Angkek

Canduang Kabupaten Agam. Lasi Dairy Farm ini berdiri sejak tahun 2016

yang mana disini ada peternakan sapi perah yang menghasilkan susu sapi

murni.

Karena kurangnya pemasaran dan pengenalan kepada masayarakat

tentang keberadaan Lasi Dairy Farm ini, maka penjualan susu sapi murni

yang mereka produksi kurang laku terjual hingga akhirnya pihak lasi dairy

farm mengolah susu sapi ini menjadi keju mozarella agar tidak terbuang

percuma.

Indonesia merupakan Negara tropis yang mana kegiatan atau mata

pencaharian masyarakat sebahagian besarnya adalah bertani dan berternak,

begitu juga dengan usaha lasi dairy farm ini yang mempunyai peternakan
sapi perah. Sapi yang produktif atau yang bisa diperah sebanyak 25 ekor,

selesai Inseminasi Buatan ada 4 ekor,dan pedet atau anak jawi berjumlah

15 ekor.

Dari 25 ekor sapi yang produktif menghasilkan 300 liter susu

murni yang diperah dua kali sehari pagi dan sore. Dari 300 liter susu murni

yang diperoleh, 100liter untuk dijual segar, 50 liter untuk konsumsi pedet

dan 150 liter lagi untuk produksi keju mozarela dan cream cheese.

Melihat potensi yang dimiliki dan hasil yang telah terlihat selama

beberapa bulan ini harus ditindak lanjutkan dengan bagaimana strategi

pemasaran yang tepat untuk mendukung agar kedepannya Lasy dairy farm

ini berkembang dan maju mengingat sekarang ini lebih banyak balita yang

mengkonsumsi susu formula dibandingkan dengan susu segar, yang

sebenarnya kandungan kalsium dalam susu segar lebih tinggi dari susu

olahan susu formula.

Berikut penulis lampirkan hasil penjualan susu(dalam liter) selama 2

tahun:

Table 1.1
Penjualan Susu Sapi Murni
PENJUALAN

SMT/THN (L) JUMLAH NAIK/TURUN

I- 2017 3.799 - -

II- 2017 13,939 10.140 266,91%

I-2018 16. 370 2.431 17,44%

II-2018 14.791 -1.579 (9,64%)


I-2019 17.374 2.583 17,46%

Sumber: data dilapangan (Lasi Dairy Farm)

Keterangan table :

Pada semester ke dua tahun 2017 terjadi penjualan dengan jumlah

10.140 L dengan frekuensi 266,91%, pada semester pertama tahun 2018

terjadi penurunan penjualan dengan jumlah 2.431 L dengan frekuensi

17,44%, pada semester ke dua tahun 2018 terjadi penurunan penjualan

mencapai -1.579 L dengan frekuensi -9,64%. Pada semester pertama tahun

2019 terjadi kenaikan penjualan disbanding tahun lalu dengan jumlah

2.583 L dengan frekuensi 17,46%.

Kelebihan dari produk hasil olahan lasi dairy farm ini yaitu susu

yang dihasilkan benar benar susu segar yang memang diperas dua kali

sehari, tidak masuk pabrik dan tanpa bahan kimia yang jelas ini alami dan

sehat, kekurangannya tidak tahan lama atau kurang awet karena memang

tidak menggunakan pengawet di dalam pengolahannya, dan hanya mampu

bertahan dua hari di suhu ruang jika sudah di masak, jika melebihi itu akan

merubah bentuk,warna dan rasanya. Sementara untuk keju mozarelanya

bisa bertahan lama karena ini memang keju olahan dan telah tercampur

bahan kimia meskipun begitu, kandungan susunya jauh lebih banyak di

banding bahan tambahannya.

Strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh lasi dairy farm

selama ini adalah menggunakan media online dengan promosi melalui

facebook, instagram dan personal selling yaitu penjual langsung


berinteraksi menawarkan produk dan saling bertemu tatap muka dengan

calon pembeli. Selama proses menawarkan produk itu penjual

menjelaskan jenis produk, kegunaan produk, harga produk dan keunggulan

produk yang mereka miliki.

Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk

mengangkat strategi pemasaran karena perusahaan ini sedang

mengahadapi permasalahan mengenai cara atau strategi memsarkan

produk yang mereka produksi. Atas dasar pertimbangan di atas, maka

penulis tertarik untuk membuat penulisan yang berjudul “Strategi

Pemasaran Usaha Keju Lasi untuk meningkatkan penjualan ditinjau

dari perspektif Ekonomi Islam”

B. Identifikasi Masalah

Adanya Identifikasi masalah dalam tulisan ini yaitu

1. Terjadinya fluktuasi (Naik Turun) penjualan.

2. Produksi melebihi tingkat permintaan.

3. Rendahnya Sumber Daya Manusia.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan Identifikasi masalah yang dikemukakan di atas maka,

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah strategi

pemasaran Susu murni di usaha Lasi Dairy Farn (Keju Lasi) dalam

meningkatkan penjualan berdasarkan perspektif ekonomi islam?

D. Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas ,karena keterbatasan biaya dan

waktu, maka penulis membatasi penelitian pada Strategi Pemasaran ini

hanya membahas tentang strategi promosi susu sapi murni yang terdiri

Advertising (iklan) dan Sales Promotion (promosi penjualan).

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

menjelaskan bagaimanakah strategi pemasaran yang diterapkan pada

usaha lasi dairy farm untuk meningkatkan penjualan berdasarkan

perspektif ekonomi islam.

2. Manfaat Penelitian :

a. Bagi peneliti, dapat melihat, membandingkan dan menyingkronkan

teori yang di pelajari dengan kejadian yang ditemukan di lapangan,

salah satu teori yang bersangkutan dengan judul adalah Manajemen

Pemasaran, penjualan dan fiqh muamalah tentang jual beli dalam

islam. Menambah wawasan dan pengetahuan terutama yang

berkaitan dengan topic penelitian serta salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan S-1 (Strata Satu) pada Jurusan Ekonomi

Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

b. Bagi Akademik, dapat menambah penelitian ilmiah di Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.


c. Bagi Lasi Dairy Farm (Keju Lasi), sebagai bahan pertimbangan

serta masukan dalam memasarkan produk untuk meningkatkan

penjualan usaha lasi dairy farm.

F. Penjelasan Judul

Untuk menghindari terjadinya permasalahan pada persepsi

pembaca, maka penulis akan menjelaskan pengertian dari judul yang

penulis angkat diatas :

Strategi pemasaran : Upaya memasarkan suatu produk, baim itu

barang atau jasa, dengan menggunakan pola

rencana dan taktik tertentu sehingga jumlah

penjualan menjadi lebih tinggi.

Penjualan :Suatu kegiatan dalam perekonomian yang

berwujud

usaha untuk mendapatkan keuntungan.

Perspektif Ekonomi Islam :Suatu ilmu yang mempelajari perilaku

ekonomi manusia yang berpandangan

berdasarkan aturan agama islam, dan

berpedoman kepada Al-Qur’an dan Hadits.

G. Sistematika Penelitian

Untuk memudahkan dalam memahami penulisan ini, maka penulis

akan mengemukakan sistematika uraian bab-bab yang berdasarkan sub-

sub sebagai berikut:


BAB I : Pendahuluan

Terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi

masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan

kegunaan penelitian, penjelasan judul, kajian

terdahulu dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teoritis

Mengemukakan tentang konsep dasar strategi

pemasaran untuk meningkatkan penjualan, dan

pemasaran dalam perspektif ekonomi islam.

BAB III : Metodologi Penelitian

Berisikan jenis penelitian, lokasi dan waktu

penelitian

BAB IV : Hasil Penelitian

Mengemukakan profil Jorong Lasi Tuo dan usaha

Lasi Dairy Farm (Keju Lasi), jumlah produksi,

jumlah tenaga kerja, gaji tenaga kerja dan jumlah

penjualan.

BAB V : Penutup
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen Strategi

1. Pengertian strategi

Strategi adalah kerja besar bagi sebuah organisasi. Dalam

situasi hidup atau mati, strategi merupakan kesinambungan hidup atau

kepunahan.

Strategi merupakan suatu rencana keseluruhan dalam

memanfaatkan sumber daya untuk memperoleh kedudukan yang

menguntungkan.

Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang

yang hendak dicapai. Dengan mengetahui dan memahami visi dan misi

dan strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan akan lebih mudah

untuk merumuskan program pemasaran yang dapat dideskripsikan

sebagai proses pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan serta

pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan

jasa.2

Manajemen strategi yaitu manajemen yang berkaitan dengan

proses menghasilkan suatu reencana-rencana dan kebijakan strategic

sebagai perwujudan dari strategi terapan yang berfungsi untuk

mencapai tujuan perusahaan dalam janga panjang maupun pendek.

2
Zulkarnain, Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual,(Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012) hlm 75
2. Landasan hukum Manajemen Strategi

Perencanaan yang dibuat haruslah sesuai dengan syariah dan

tidak membawa kemudharatan bagi umat di bumi. Konsep

perencanaan ini ada dalam Al-Qur’an surat Al Baqarah:213

ُ ‫ث َّللاَّ ُ ال ن َّ ب ِ ي ِ ي َن ُم ب َ شِ ِر ي َن َو ُم ن ْ ِذ ِر ي َن َو أ َن ْ َز َل َم ع َ هُ م‬ ِ ‫اس أ ُ َّم ة ً َو‬


َ َ ‫اح د َ ة ً ف َ ب َ ع‬ ُ َّ ‫ك َا َن ال ن‬
‫ف ف ِ ي هِ إ ِ ََّّل ا ل َّ ِذ ي َن‬
َ َ ‫اس ف ِ ي َم ا ا ْخ ت َل َ ف ُ وا ف ِ ي هِ ۚ َو َم ا ا ْخ ت َل‬ ِ َّ ‫ح ق ِ لِ ي َ ْح ك ُ مَ ب َ ي ْ َن ال ن‬ َ ْ ‫ب ب ِ ال‬
َ ‫ال ْ ِك ت َا‬
‫ت ب َ غ ْ ي ًا ب َ ي ْ ن َ هُ ْم ۖ ف َ هَ د َ ى َّللاَّ ُ ا ل َّ ِذ ي َن آ َم ن ُ وا لِ َم ا‬ ُ ‫ج ا ءَ ت ْ هُ مُ ال ْ ب َ ي ِ ن َا‬ َ ‫أ ُو ت ُو ه ُ ِم ْن ب َ ع ْ ِد َم ا‬
‫ط مُ سْ ت َقِ ي ٍم‬
ٍ ‫ص َر ا‬ َ ْ ‫ا ْخ ت َل َ ف ُ وا ف ِ ي هِ ِم َن ال‬
ِ ‫ح ق ِ ب ِ إ ِذ ْ ن ِ هِ ۗ َو َّللاَّ ُ ي َ ْه ِد ي َم ْن ي َ ش َا ءُ إ ِ ل َ ٰى‬

Artinya: “Manusia itu adalah umat yang satu, (setelah timbul


perselisihan),maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi
peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab yang
benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara
yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang kitab itu
melainkan orang yang telah didatngkan kepada mereka kitab, yaitu
setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata,
karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah member petunjuk
orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang
mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu
member petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang
lurus.” (QS.Al-Baqarah :213)

Ayat tersebut menerangkan bahwa sebuah organisasi

hendaknya bersatu dengan menghindari konflik yang menyebabkan

perpecahan antara satu dengan yang lain. Maka dari itu, dalam

sebuah organisasi hendaknya selalu menjunjung persatuan dan

kesatuan organisasi.

Ayat tersebut juga menerangkan tentang pengambilan

keputusan dalam sebuah organisasi dan juga berorientasi pada

penyelesaian masalah. Hendaknya semua perkara yang diselisihkan

dalam sebuah organisasi itu diselesaikan dengan dikembalikan


kepada metode pengambilan keputusan yang diajarkan oleh Allah,

sebagaimana yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadits, yaitu

metode musyawarah. 3

B. Strategi Pemasaran

Pemasaran sering diartikan dengan penjualan. Pengertian

pemasaran sebenarnya lebih luas dari penjulan. Bahkan sebaliknya,

penjualan adalah sebagian dari kegiatan pemasaran. Pemasaran tidak

hanya meliputi kegiatan menjual barang dan jasa saja, tetapi mencakup

bebrapa kegiatan lain seperti riset mengenai potensi pasar, kegiatan untuk

mengembangkan produk baru, dan kegiatan mendistribusikan dam

mempromosikan barang yang dijual.

Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah dibidang

pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Strategi

pemasaran mengandung dua factor yang terpisah tetapi berhubungan

demgam erat, yakni:

a. Pasar target/sasaran, yaitu suatu kelompok konsumen yang homogen,

yang merupakan sasaran perusahaan.

b. Bauran pemasaran (Marketing miz), yaitu variabel – variabel

pemasaran yang dapat dikontrol, yang akan dikombinasikan oleh

perusahaan untuk memperoleh hasil yang maksimal.

1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

3
Repo.iain-tulungagung.ac.id.2018
a. Pemasaran

Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana

individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan secara bebas

mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.4

Pemasaran meliputi masalah penetapan harga, produk,

saluran distribusi dan promosi oleh perusahaan. ( Pandji Anoraga,

1997).

Philip Kotler (1997 : 21) mengatakan bahwa konsep

pemasaran adalah kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang

terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta

memberikan kepuasan yang diharapkan secara leboh efektif dan

efisien disbanding pesaing. Konsep pemasaran bersandar pada

empat tiang utama, yaitu focus pasar, prientasi kepada pelanggan,

pemasaran yang terkoordinasi, dan kemampuaan. 5

American Marketing Association (AMA) mendefinisikan

pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan rencana

penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide-ide , barang-

barang, dan jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memuaskan tujuan-tujuan individual dan organisasional. 6

4
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran ( Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang, 2002)
hlm 15
5
Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis: pengelolaan dalam Era Globalisasi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011) hlm 181
6
Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis: pengelolaan dalam Era Globalisasi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011) hlm 181-182
Stanton (1978) memberikan definisi yang lebih operasional,

pemasaran adalah system kebutuhan dari kegiatan usaha yang

ditujukan untuk merencanakan barang dan jasa, menentukan harga,

mepromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

memuaskan kebutuhan pembeli yang ada maupun pembeli

potensial. 7

b. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak

dalam sebuah pertukaran potensial berpikir tentang cara-cara untuk


8
mencapai respons yang diinginkan pihak lain.

Kotler & Keller (2009) mendefinisikan manajemen

pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan

meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan

menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai

pelanggan yang unggul.

Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika, Manajemen

Pemasaran adalah sebuah proses yang merencanakan dan

melaksanakan konsep, penetapan harga, promosi dan distribusi

gagasan barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang

7
Zulkarnain, Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual,(Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012) hal 11
8
Zulkarnain, Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual,(Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012) hal 9-10
memenuhi sasaran-sasaran yang sudah ditetapkan baik menurut

perorangan dan organisasi (Philip Kotler,1999)

Definisi ini memandang manajemen sebagai suatu proses

yang meliputi analisis, perencanaan, implementasi dan

pengendalian, bahwa ia mencakup gagasan,barang,dan jasa, bahwa

manajemen pemasaran dilandasi oleh gagasan pertukaran dan

tujuannya adalah menghasilkan kepuasaan bagi pihak-pihak yang

terlibat.

Manajemen pemasaran mempunyai tugas untuk

mempengaruhi tingkat, saat serta komposisi permintaan

sedemikian rupa sehingga akan membantu organisasi mencapai

sasarannya. Manajemen pemasaran pada dasarnya adalah

manajemen terhadap permintaan (demand management). 9

2. Tujuan dan Fungsi Pemasaran

1) Tujuan Pemasaran

Tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami

pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa bisa sesuai

dengan kebutuhannya sehingga terjual dengan sendirinya.

Idelanya, pemasaran harus menghasilkan seorang pelanggan yang

siap untuk membeli. Dengan demikian yang dibutuhkan hanyalah

memastikan produk dan jasa tersedia.10

9
Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis: pengelolaan dalam Era Globalisasi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011) hal 184
10
Zulkarnain, Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual,(Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012) hal 10
Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani

konsumen dengan mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan

sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak.

2) Fungsi Pemasaran

Fungsi-fungsi pemasaran adalah bagaimana melaksanakan

kegiatan pemasaran yang direncanakan yakni memenuhi kebutuhan

dan keinginan sampai kepada memuaskan kebutuhan dan

keinginan konsumen atau pembeli melalui ide, gagasan, barang dan

jasa. 11

Fungsi pemasaran secara garis besar yaitu :

1. Fungsi Pertukaran

Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari

produsen baik dengan menukar uang dengan produk maupun

pertukaran produk dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri

atau untuk dijual kembali.

2. Fungsi Distribusi Fisik

Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara

mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut dari

produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara

baik melalui air, darat, udara, dan sebagainya. Penyimpanan

11
Zulkarnain, Ilmu Menjual Pendekatan Teoritis dan Kecakapan Menjual,(Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012) hal 10-12
produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar tidak

kekurangan saat dibutuhkan.

3. Fungsi Perantara

Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke

tangan konsumen dapat dilakukan melalui perantara pemasaran

yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi

fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti pengurangan

resiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standarisasi,

pengelolaan produk.

Fungsi pemasaran secara terperinci , yaitu:

1. Fungsi Merchandising, yaitu usaha mendekatkan barang

dari produsen ke konsumen, dalam pengertian bahwa

barang tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan dan

keinginan konsumen dan harus dipromosikan.

2. Fungsi buying, yaitu melakukan pembelian terlebih dahulu

ke sumber-sumber pemasok baru dijual dengan mengambil

keuntungan yang tidak terlalu tinggi.

3. Fungsi selling, yaitu melakukan penjualan yang

menghasilkan kepuasan bagi konsumen. Penjualan ini

dilakukan dengan berbagai teknik promosi agar barang

yang dijual dapat dikenal oleh konsumen. Fungsi ini sangat

penting dalam pemasaran.


4. Fungsi grading and standardization, yaitu memilah milah

barang agar dihimpun menjadi satu kelompok yang

memenuhi standar tertentu. Misalnya, pedagang buah-

buahan memisahkan buah yang besar dan bagus menjadi

buah special yang harganya lebih mahal dari buah yang

kecil.

5. Fungsi storage and warehousing, yaitu penyimpanan dan

penggudangan. Barang adakalanya perlu dimasukkan ke

dalam gudang menunggu masa penjualan atau perlu

disimpan di tempat pendinmgin agar tidak cepat rusak.

6. Fungsi pengangkutan, yaitu barang yang akan dipasarkan

perlu diangkut ke tempat lain. Untuk itu, seorang

wirausahawan harus memiliki atau menyewa alat

transportasi guna memudahkan pengangkutan komoditas

yang dibeli ataupun yang akan dijual.

7. Fungsi pembelanjaan (financing), yaitu permodalan untuk

menggerakkan usaha. Pengusaha membutuhkan

permodalan dari pinjaman-pinjaman melalui perbankan

atau memperoleh barang-barang dari pemasok.

8. Fungsi komunikasi, yaitu fungsi untuk melancarkan

kegiatan bisnis dengan menjalin komunikasi yang baik

antara perusahaan dan pelanggan atau antara sesame

karyawan dalam perusahaan.


9. Fungsi pengambilan resiko. Dalam kegiatan usaha selalu

saja terjadi kemungkinan adanya resiko, sepeti resiko

kebakaran, pencurian, dan sebagainya. Seorang wirausaha

dapat mengambil asuransi untuk berbagi risiko yang

dipertanggungkan.

3) Sasaran pemasaran

Menurut Bygrave (1996), sasaran pemasaran harus

dinyatakan bagi setiap pasar sasaran dalam segi penjualan,

kontribusi laba, dan tujuan kualitatif lainnya, seperti pembangunan

citra. Sasaran yang dimaksud paling sedikit bisa dibagi dalam dua

kelompok, yakni sasaran prestasi pasar dan sasaran penunjang

pemasaran. Sasaran prestasi pasar dimaksudkan untuk hasil yang

lebih spesifik seperti penjualan dan laba. 12

Secara umum pengertian sasaran pemasaran adalah

mnegevaluasi keaktivan setiap segmen, kemudian memilih salah

satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani.

C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan keahliannya dalam

mengendalikan strategi pemasaran yang dimiliki. Konsep pemasaran

mempunyai seperangkat alat yang sifatnya dapat dikendalikan yaitu

Meketing Mix (Bauran Pemasaran)

12
Yusanto, M.I dan M.K. Widjajakusuma, Menggagas bisnis islam, (Jakarta : Gema
Insani Press, 2002) hlm 166
Bauran pemasaran adalah alat pemasaran taktis yang dapat

dikendalikan yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon

yang diinginkan dalam pasar sasaran. Dalam strategi pemasaran

hendaknya perusahaan mempersiapkan perencanaan yang terperinci

mengenai bauran pemasaran.

Secara umum bauran pemasaran adalah mencakup sejumlah

variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan yang

digunakan untuk mencapai market share yang telah di tetapkan dan

digunakan untuk memuaskan konsumen. Pada dasarnya bauran pemasaran

terdiri dari bauran pemasaran untuk produk barang dan jasa.

Komponen utama dalam bauran pemasaran untuk produk barang

terdiri dari empat jenis yang biasanya disebut 4p yaitu:

A. Product (produk)

Produk adalah setiap apa saja yang dapat ditawarkan di pasar

untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian konsumsi yang

dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan manusia. 13

Keputusan- keputusan tentang produk ini mencakup penentuan

bentuk penawaran produk secara fisik bagi produk barang, merek yang

akan ditawarkan atau ditempelkan pada produk tersebut (brand), fitur

yang ditawarkan di dalam produk tersebut, pembungkus, garansi, dan

servis sesudah penjualan.

13
Sentot Imam Wahyono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graham Ilmu,
2013)hlm 88
B. Price (harga)

Harga adalah hal penting karena harga menentukan nilai

pendapatan yang diterima. Harga harus ditentukan dengan benar dalam

artian tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Bila terlalu

tinggi konsekuensinya produk atau jasa mungkin tidak akan laku,

namun sebaliknya bila di terapkan terlalu rendah maka akan

mengalami kerugian.14

Bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategi dan taktis

seperti tingkat harga, struktur diskon syarat pembayaran dan tingkat

diskrimasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga

menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang

konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga

akan dapat dijangkau konsumen.

C. Place (tempat)

Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses

terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia

dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan

konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk. 15

Yang perlu diperhatikan dari keputusan mengenai tempat yaitu

transportasi perusahaan, penyimpanan, dan saluran distribusi.

14
Sentot Imam Wahyono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2013)hlm 114
15
Suarno, serba-serbi Manajemen Bisnis, (Yogyakarta: Graham Ilmu, 2012)hlm. 224
D. Promotion (promosi)

Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk

memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan,

sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh

perusahaan tersebut.

Sedangkan untuk bauran pemasaran produk jasa lebih luas

daripada bauran pemasaran produk barang, yaitu dengan

menambahkan tiga elemen lagi, yaitu people, physical evidence, dan

process jasa itu sendiri.16

Syariah dalam variabel bauran pemasaran

1. Produk ,berkualitas sesuai yang dijanjikan.

2. Harga, harga yang ditawarkan kompetitif dan jelas.

3. Ditribusi, tidak zhalim terhadap pesaing lain dan tidak machiavelis.

4. Promosi, cara islami promosi yaitu hindari promosi bohong dan

machiaveli. 17

D. Promosi

Menurut A.Hamdani, promosi merupakan suatu variable dalam

bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan

dalam memasarkan produk. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi

sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan

16
Agus sucipto, studi kelayakan bisnis, Analisis Integratif dan Studi Kasus (UIN Maliki
Press, 2011) hal 67
17
Yusanto, M.I dan M.K. Widjajakusuma, Menggagas bisnis islam, (Jakarta : Gema
Insani Press, 2002) hal 171
juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kebutuhan dan

keinginannya.18

Menurut WilliaM J. Stanton, promosi adalah adalah unsur bauran

pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan,

membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan. 19

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah

salah satu factor penting dalkam menyampaikan informasi tentang upaya

untuk memberitahukan atau menawarkan sebuah produk atau jasa dengan

tujuan menarik konsumen untuk membeli produk tersebut.

Tujuan promosi adalah memberitahukan dan mengkomunikasikan

kepada masyarakat tentang keberadaan produk, tentang kemanfaatan,

keunggulan, atribut-atribut yang dimiliki, tentang harga, dimana dan cara

memperolehnya.

E. Elemen Bauran Promosi (Promotion Mix)

Bauran promosi (promotion mix) adalah kombinasi penjualan tatap

muka berupa periklanan, promosi penjualan, penjualan pribadi dan

publisitas yang membantu pencapaian tujuan perusahaan. Bauran promosi

terdiri dari :

18
Danang Sunyoto, Teori Kuisioner & Analisis Data Untuk Pemasaran dan Perilaku
Konsumen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013)hlm.8
19
Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003)
1) Advertising (Periklanan)

2) Periklanan dipandang sebagai kegiatan penawaran kepada suatu

kelompok masyarakat baik secara lisan maupun dengan

penglihatan (berupa berita) tentang suatu produk, jasa atau ide. 20

3) Sales Promotion (Promosi Penjualan)

Merupakan segala kegiatan pemasaran yang merangsang

pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen seperti pameran,

pertunjukan, demonstrasi dan segala usaha penjualan yang tidak

dilakukan secara teratur.

4) Publicity (Publisitas)

Merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari suatu

produk secara non personal dengan membuat, baik yang berupa

berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut di dalam

media cetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan

dalam media tersebut.

5) Personal Selling (Penjualan Pribadi)

Penjualan pribadi adalah kegiatan promosi yang dilakukan

dengan melakukan penjualan secara pribadi kepada pelanggan.

Dalam penjualan secara pribadi terjadi sentuhan langsung antara

tenaga pemasaran dengan pelanggan akhir, sehingga

memungkinkan terjadinya kontak langsung.

20
Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2003)
F. Pemasaran Produk

1. Pengertian produk

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang

untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Produk dapat

berupa barang, jasa, maupun ide.

2. Daur Hidup Produk (Product Life Cycle)

Konsep daur hidup produk adalah suatu upaya unuk mengenali

berbagai tahap yang berbeda dalam sejarah penjualan suatu produk.

Pada tahap-tahap ini terdapat peluang dan masalah yang berbeda beda

dalam kaitannya dengan strategi pemasaran dan potensi laba. Dengan

mengenali pada tahap mana suatu produk sedang berada, atau akan

menuju perusahaan dapat merumukan rencana pemasaran yang lebih

baik.

Bila dikatan bahwa produk mempunyai suatu daur hidup, ini

akan sama saja dengan menyatakan :

a. Setiap produk mempunyai batas umur

b. Penjualan produk melewati tahap-tahap yang jelas dan setiap tahap

memberi tantangan yang berbeda kepada si penjual.

c. Laba yang diperoleh dari penjualan akan meningkat dan menurun

pada tahap yang berbeda dalam daur hidup produknya

d. Produk menuntut strategi yang berlainan dalam hal pemasaran,

keuangan, produksi, personalia maupun pembelian pasa setiap

tahap dalam daur hidup produksinya.


Siklus daur hidup produk :

1. Perkenalan, periode pertumbuhan penjualan lambat karena produk

baru saja diperkenalkan di masayarakat konsumen. Biaya sangat

tinggi sehingga produk tidak menghasilkan laba sama sekali.

2. Pertumbuhan (Growth), periode ini dengan cepat menerima produk

baru sehingga penjualan melonjak dan menghasilkan laba yang

besar.

3. Kedewasaan (Maturity), periode dimana pertumbuhan penjualan

mulai menurun karena produk sudah bisa diterima oleh sebagian

besar pembeli potensial. Jumlah keuntungan mantap, stabil atau

menurun yang disebabkan oleh meningkatnya biaya pemasaran

untuk melawan persaingan yang ketat.

4. Penurunan (Decline). Dalam periode ini penjualan menurun

dengan tajam diikuti dengan menyusutnya laba. 21

G. Penjualan

1. Pengertian Penjualan

Penjualan bisa diartikan sebagai sebuah usaha atau langkah

kongkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk baik

berupa barang atau jasa dari perusahaan kepada konsumen sebagai

sasaran utama penjualan yaitu mendapatkan keuntungan atau laba dari

produk ataupun barang yang dihasilkan produsennya dengan

pengelolaan yang baik. Dalm pelaksanaannya, penjualan sendiri tak

21
Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis: pengelolaan dalam Era Globalisasi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011) hal 182-190
akan dapat dilakukan tanpa adanya pekaku yang bekerja di dalamnya

sepeeti pedagang dan tenaga pemasaran.

Pengertian penjualan menurut para ahli

a. Menurut Henri Simamora

Dalam buku akuntansi basis pengambilan keputusan bisnis

menyatakan bahwa penjualan adalah pendapatan lazim dalam

perusahaan dan merupakan jumlah kotor yang dibebankan pada

pelanggan atas barang cdab jasa.

b. Menurut Winardi

Penjualan adalah dimana sang penjual memuaskan segala

kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat bagi

penjual dan pembeli yang menguntungkan kedua belah pihak.

2. Tujuan dan Fungsi Penjualan

Penjualan bertujuan untuk mendapatkan keuntungan kepada

kedua belah pihak dimana penjual sebagai pihak pertama dan pembeli

sebagai pihak kedua. Penjualan juga berfungsi sebagai penerima order

dari pembeli, mengisi faktor penjualan dan menyerahkan faktor

tersebut kepada pembeli serta berfungsi sebagai menjalin rekan bisnis

yang luas.

Sasaran penjualan adalah untuk mencapai pendapatan yang

seoptimal mungkin dan mencapai tingkat pendapatan yang telah

ditentukan sebelumnya untuk mencapai sasaran tersebut maka


dibutuhkan perencanaan penjualan agar dapat berjalan lancar tanpa

hambatan.22

3. Factor- factor yang Mempengaruhi Penjualan

Menurut Basa Swasta faktor- faktornya adalah :

1. Kondisi dan Kemampuan Penjual

Transaksi jual beli merupakan pemindahan hak secara

komersial atas barang dan jasa, melibatkan pihak penjual sebagai

pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua.penjual harus

dapat meuyakinkan pembeli agar dapat mencapai sasaran

penjualan yang diharapkan.

2. Kondisi Pasar

Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi

sasaran dalam penjualan dapat pula mempengaruhi kegitan

penjualan. Faktor- faktor yang harus diperhatikan yaitu jenis

pasarnya.

3. Modal

4. Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada perusahaan besar biasanya masalah penjualan

ditangani oleh bagian penjual yang dipegang oleh orang-orang

yang juga melakukan fungsi lain. Hal ini disebabkan oleh tenaga

kerjanya yang lebih sedikit. Sistem organisasi yang sederhana

22
Sofyan Assuri, Manajemen Pemasaran dan Konsep Strategi ,(Jakarta: Raja
Wali,2000)hlm 9
masalah yang dihadapinya juga tidak sekompleks perusahaan besar

biasanya.

5. Faktor lain

Faktor lain yang mempengaruhi penjualan adalah

periklanan, kampanye dan pemberian hadiah. Namun untuk

melaksanakannya diperlukan dana yang tidak sedikit. Bagi

perusahaan yang memiliki modal yang kuat, kegiatan ini secara

rutin dapat dilakukan, sebaliknya perusahaan kecil yang jarang

melakukan karena memiliki modal sedikit.

H. Konsep Pemasaran Masa Rasulullah SAW

Istilah pemasaran atau marketing tidak banyak dikenal pada masa

Nabi. Saat itu konsep yang banyak dikenal adalah jual beli (bay’) yang

memang sudah ada sebelum islam datang. Sebagaimana telah dijelaskan di

atas, pemasaran lebih luas dari jual beli dan karenanya pembahasan

tentang jual beli merupakan bagian daripada pemasaran. Pemasaran dapat

dilakukan melalui komunikasi dan silaturrahmi dalam rangka untuk

memperkenalkan produk barang dagangan. Rasulullah pernah kedatangan

seorang laki-laki yang selalu ditolak oleh kerabatnya untuk menyambung

hubungan silaturrahmi, tetapi ia tetap bersabar menyambung tali

silaturrahmi itu.

Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita diatas, terutama bagi orang yang

ingin sukses dalam melakukan pemasaran:


1. Sabar dalam melaksanakan tugas meskipun mendpatkan rintangan dan

hambatan. Allah memerintahkan agar umatNya meniru kesabaran Nabi

dalam menghadapi segala cobaan, sebagimana firman Nya dalam

surah Al-Ahqaf :35

◆ ☺ ⬧

 ➔ ❑

 

“ Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai


keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar.”

2. Tekun dan tabah.

Ketekunan dan ketabahan merupakan bagian dari spiritual quotient

yang sangat mendukung keberhasilan seseorang.

3. Tidak marah meskipun diperlakukan secara kasar dan bahkan tidak

manusiawi.

4. Senantiasa menjaga akhlak mulia dalam menghadapi orang lain, agar

terhindar dari segala bentuk kejahatan dan kezhaliman.

Rasulullah pernah menyatakan bahwa akhlak mulia merupakan suatu

kebajikan yang dirasa senang apabila orang mengetahuinya berbeda

dengan dosa yang terasa berat apabila diketahui orang lain.

5. Suka memaafkan orang-orang yang pernah melakukan kesalahan atau

kekhilafan.

6. Bersikap lemah lembut kepada semua orang termasuk calon

pelanggan. Sikap lemah lembut membuat oran lain senang karena

diperlakukan dengan santun sehingga orang menjadi tertarik baik pada


pemasar maupun barang atau jasa yang ditawarkan. Jika seseorang

bersikap kasar dan angkuh, maka tidak mungkin akan ada orang yang

akan mau mendekatinya apalagi membeli barang atau jasa yang

ditawarkannya.

Seorang pemasar juga harus mempunyai banyak relasi agar

mudah dalam memasarkan produk atau jasa. Dalam islam dikenal

istilah silaturrahmi, yaitu hubungan karib kerabat yang harus selalu

dipelihara dan ditingkatkan. Menurut Rasulullah, orang yang selalu

menjalin silaturrahmi akan dipermudahkan rezekinya dan pengaruhnya

diluaskan. Para pelaku pemasaran dianjurkan agar selalu menyambung

relasi dengan keluarga, relasi dengan rekan bisnis, pelanggan atau

calon pelanggannya. Hal ini dimaksudkan agar muncul sifat-sifat baik


23
dan terhindar dari sifat-sifat buruk.

Kiat Membangun Citra Uswah Rasulullah SAW

▪ Penampilan, tidak membohongi pelanggan baik menyangkut

besaran (kuantitas) maupun kualitas.

“Apabila dilakukan penjualan, katakanlah, “Tidak ada penipuan.”

▪ Pelayanan. Pelanggan yang tidak sanggup membayar kontan

hendaknya diberi tempo untuk melunasinya. Selanjutnya,

pengampunan (bila memungkinkan) hendaknya diberikan jika ia

benar-benar tidak sanggup membayarnya.

23
Idri, Hadis Ekonomi, Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, (kencana: 2015) hal 265-
271
▪ Persuasi. Menjauhi sumpah yang berlebihan dalam menjual suatu

barang

▪ Pemuasan. Hanya dengan kesepakatan bersama, dengan suatu

usulan dan penerimaan, penjualan akan sepurna

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salin memakan


harta sesamamu dengan jalan bathil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan dasar suka sama suka di antara
kamu (An-Nisaa’ :29)

I. Konsep Pemasaran Dalam Islam

Pemasaran dalam islam adalah bentuk muamalah yang dibenarkan

dalam islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari

hal-hal terlarang oleh ketentuan syariah.

Pemasaran syariah adalah sebuah displin bisnis strategi yang

mengarahkan proses peciptaan, penawaran dan perubahan nilai dari

inisiator kepada stakeholdernya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai

dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam islam. Dan merupakan

salah satu bentuk muamalah yang dibenarkan dalam islam, sepanjang

dalam segala proses transaksinya terpelihara dari hal-hal yang terlarang

oleh ketentuan syariah. 24

Manajemen pemasaran syariah adalah suatu ilmu memilih pasar

sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan enumbuhkan pelanggan dengan

24
Nurul Huda, Khamin Hudori,dkk, Pemasaran Syariah Teori dan Aplikasi, (Cimanggis
Depok: Kencana, 2002) hlm. 47
menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai yang unggul

kepada pelanggan dengan berorientasi pada ketentuan-ketentuan syariah.25

Pemasaran dalam bisnis islami adalah aktivitas yang dilandasi oleh

saling Ridha dan rahmat antara penjual dan pembeli, dalam sebuah

aktivitas di dalam sebuah pasar.26

Menurut ajaran islam, kegiatan pemasaran harus dilandasi dengan

nilai-nilai islami yang dijiwai oleh semangat ibadah kepada Allah dan

berusaha semaksimal mungkin untuk kesejahteraan bersama. Ada

beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai etika dalam pemasaran

menurut islam, yaitu :

1. Memiliki kepribadian yang baik dan spiritual (takwa) sehingga

dalam melakukan pemasaran tidak semata-mata untuk kepentingan

sendiri melainkan juga untuk menolong sesama. Pemasaran yang

dilakukan dalam rangka untuk melakukan kebajikan dan

ketakwaan kepada Allah dan bukan sebaliknya. Dalam QS. Al-

Maidah ayat 2.

2. Berlaku adil dalam berbisnis (‘adl). Sikap adil akan mendekatkan

pelakunya pada nilai ketakwaan.

3. Berkepribadian baik dan simpatik serta menghargai hak dan milik

orang secara benar. Sikap simpatik dan menghargai hak orang lain

akan membuat orang lain bahagia dan senang. Islam melarang

25
Didin Hafidhuddin& Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam praktek (Jakarata:
gema insani, 2003) hal 10
26
Ika Yunia Fauzia, Etika bisnis dalam islam (Jakarta : kencana, prenadamedia group,
2013) hal 6
seseorang mengambil hak orang lain secara bathil, tidak baik dan

tidak simpatik, firman Allah dalam QS. An-Nisa’ : 29

4. Melayani nasabah dengan rendah hati. Rendah hati dan perilaku

lemah lembut sangat dianjurkan dalam islam, bahkan Rasulullah

dperintahkan oleh Allah untuk berperilaku demikian, sebagaimana

firman Allah dalam QS. Ali Imran : 159

5. Selalu menepati janji dan tidak curang dalam pemasaran termasuk

dalam penentuan kualitas dan kuantitas barang dan jasa. Hal ini

sejalan dengan firman Allah dalam QS. Al An’am :152

6. Jujur dan terpercaya, tidak menukar barang yang baik dengan yang

buruk. Ketika seorang tenaga pemasaran mengiklankan barangnya

tidak boleh berlebih-lebihan atau mengiklankan barang bagus

padahal kenyataannya tidak deikian. Antara pernyataan dalam

iklan dengan barang secara actual harus sama. Misalnya, kalau

barang tidak bisa menyembuhkan penyakit tertentu dalam jangka

waktu tertentu, jangan diiklankan bahwa barang itu dapat

digunakan untuk mengibati penyakit tertentu dalam waktu tertentu,

karena ini merupakan kebohongan. Hal ini sejalan dengan firman

Allah dlam QS. An-Nisaa’ : 2

“Dan berikanlah kepada anak-anak yatim(yang sudah baligh)


harta mereka, jangan kamu menukar yang baik dengan yang buruk
dan jangan kamu makan harta mereka bersama hartamu.
Sesungguhnhya tindakan-tindakan (menukar memakan) itu adalah
dosa yang besar.” (QS. An-Nisaa: 2)
7. Tidak suka berburuk sangka dan tidak suka menjelek-jelekan

barang dagangan milik orang lain.

8. Tidak melakukan suap (risywah).

9. Segala bentuk aktivitas ekonomi, termasuk aktivitas pemasaran,

harus memberikan manfaat kepada banyak pihak, tidak hanya

untuk individu atau kelompok tertentu saja. Firman Allah dalam

QS. Adz Dzariyat : 15-19

10. Saling bekerja sama dengan tujuan untuk dapat saling memberikan

manfaat menuju kesejahteraan bersama. Dijelaskan dalam firman

Allah QS. Al-Baqarah: 273

Disamping hal diatas, ada beberapa hal yang harus ditinggalkan oleh

seorang tenaga pemasar yaitu :

a. Tidak adil dalam penentuan tarif dan uang pertanggungan.

b. Melakukan transaksi terhadap produk yang mengandung perjudian,

penipuan dan riba.

c. Khianat atau tidak menepati janji.

d. Mempermainkan harga dan menimbun barang untuk menaikkan

harga.

e. Sering berdusta dan melakukan sumpah palsu

f. Menjual barang hasil curian atau hasil korupsi

g. Melakukan penekanan atau pemaksaan kepada pelanggan

h. Mubadzir dalam melakukan pemasaran


i. Mencari cari kekurangan dan kesalahan pesaing

j. Menimbulkan permusuhan dan kebencian dalam bisnis

k. Memfitnah pihak lain yang tidak sejalan dengan perusahaannya.27

Dalam menjalankan promosi kita harus jujur, Imam Al Ghazali

menulis : “Hendaklah pedagang tidak memuji barang dagangannya dengan

pujian yang sebenarnya tidak melekat padanya, hendaklahia tidak

menyembunyikan kekurangannya dan hal-hal yang tersamar daripadanya

sedikitpun.”

Pesan ini ditulis karena beliau meramalkan akan datang suatu masa

ketika manusia mengumbar promosi produk untuk menjaring konsumen

sebanyak-banyaknya. Jangan sampai kita ikut mempromosikan barang kita

secara berlebihan dan tidak wajar sehingga konsumen terjebak melebihi

sesuatu yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Kalau hal itu kita

lakukan berarti kita telah menzalimi konsumen. 28

J. Etika Dalam Fungsi Pemasaran Islam

Etika dalam pemasaran mencakup beberapa bahasan, yaitu :

1. Etika pemasaran dalam konteks produk yang meliputi :

a. Produk yang halal dan tayyib

b. Produk yang berguna dan dibutuhkan

c. Produk yang berpotensi ekonomi atau benefit

27
Idri, Hadis Ekonomi, Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, (kencana: 2015) hal 281-
286
28
Agus sucipto, studi kelayakan bisnis, Analisis Integratif dan Studi Kasus (UIN Maliki
Press, 2011) hal 69-70
d. Produk yang bernilai tambah tinggi

e. Dalam jumlah yang berskala ekonomi dan social

f. Produk yang dapat memuaskan masyarakat

2. Etika pemasaran dalam konteks harga yang meliputi

a. Beban biaya produksi yang wajar

b. Sebagai alat kompetisi yang sehat

c. Diukur dengan kemampuan daya beli masyarakat

d. Margin perusahaan yang layak

e. Sebagai alat daya tarik bagi konsumen

3. Etika pemasaran dalam konteks distribusi

a. Kecepatan dan ketepatan waktu

b. Keamanan dan keutuhan barang

c. Sarana kompetisi memberikan pelayanan kepada masyarakat

d. Konsumen mendapat pelayanan tepat dan cepat

4. Etika pemasaran dalam konteks promosi yang meliputi :

a. Sarana memperkenalkan barang

b. Informasi kegunaan dan kualifikasi barang

c. Sarana daya tarik barang terhadap konsumen

d. Informasi fakta yang ditopang kejujuran 29

K. Analisis SWOT

a. Definisi SWOT

29
Ika Yunia Fauzia, Etika bisnis dalam islam (Jakarta : kencana, prenadamedia group,
2013) hal 6-7
SWOT adalah singkatan dari strengths(kekuatan), weaknesses

(kelemahan), opportunities (peluang), threats (ancaman), dimana

SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu

yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuan utama untuk

mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.30

Penerapan SWOT pada suatu perusahaan bertujuan untuk

memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih focus,

sehingga dengan menempatkan analisis SWOT tersebut nantinya dapat

dijadikan sebagai bandingan piker dari sudut pandang, baik dari segi

kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang mungkin

bisa terjadi di masa-masa akan datang.

Penjabaran Analisis SWOT

S : Strenght merupakan kondisi internal yang


menunjang suatu organisasi untuk mencapai objektif yang
diinginkan.
W : Weaknesses merupakan kondisi internal yang
menghambat suatu organisasi untuk mencapai objektif
yang diinginkan.
O : Opportunity merupakan kondisi eksternal yang
menghambat suatu organisasi untuk mencapai objektif yang
diinginkan.
T : Treath merupakan kondisi eksternal yang menunjang
suatu organisasi untuk mencapai objektif yang diinginkan.

30
Irham Fahmi, Manajemen: Teori, kasus dan solusi, (Bandung: Alfabeta, 2014). Hal: 343
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.31 Analisa ini
didasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan (strenght)
dan peluang (opportunity) namun secara bersamaan dapat
diminimalkan oleh kelemahan (weakness) dan oleh ancaman
(treath). Analisis lingkungan eksternal adalah peluang dan
ancaman.32 Analisis lingkungan internal alaha kekuatan dan
kelemahan. Kekuatan (s) akan bisa membuat perusahaan bisa
membuat perusahaan menghadapi ancaman (t) setelah kondisi
terindentifikasi.
Metode analisis swot bisa dianggap sebagai metode analisa

yang paling dasar, yang berguna untuk melihatr suatu topic atau

perusahaan dari empat sisi yang berbeda. Hasil analisa biasanya

adalah arahan atau rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan

dan menambah keuntungan dari peluang yang ada sambil

mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.

1. Kekuatan (strenght)

Kekutan merupakan suatu kelebihan kusus yang berasal

dari perusahaan dan memberikan keunggulan kompetitif bagi

perusahan didalam suatu jasa atau pelayaanan dan akan

mendukung perkembangan usaha, keutan mengamati sumber

dana, citra dan hubungan dengan pelanggan serta pihak ketiga

lainnya.

31
Freddy Rankuti, Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis-reorientasi Konsep
Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1997)hal
48
32
Arman Hakim Nasution, Manajemen Pemasaran Untuk Enginering, (Yogyakarta:
Andi,2006)hlm. 48
2. Kelemahan (weaknesses)

Kelemahan merupakan hal-hal dari perusahaan yang

menghambat perkembangan usaha, misalnya kekurangan

sumber dana, kurangnya kemampuan dan keahlian manajemen.

3. Peluang (opportunity)

Peluang merupakan suatu yang baik dari lingkungan

perusahaan yang dapat memberikan keuntungan pada

perusahaan. Peluang merupakan identitas pasar tertentu,

kondisi pesaing dan sebagainya.

4. Ancaman (treath)

Ancaman merupakan situasi yang tidak diharapkan

dilingkungan perusahaan yang dapat menghambat kemampuan

perusahaan dalam mengambangkan usahanya. Ancaman ini

dapat berupa masuknya pesaing baru, perkembangan teknologi,

perubahan regulasi yang dapat memberikan ancaman terhadap

keberhasilan.

b. Internal Faktor Evaluation (IFE) dan Eksternal Faktor

Evaluation (EFE)

1. Internal Faktor Evaluation (IFE)


Mengevaluasi faktor-faktor yang berada dilingkungan

internal organisasi yaitu beberapa kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki.

Pemberian bobot yaitu 0.01 (sangat rendah), 0.05 (rendah),

0.1 (sedang), 0.15 (tinggi). Jumlah seluruh bobot baik pada


masing-masing bagian internal dan eksternal harus berjumlah 1.0

atau 100 persen

2. Eksternal Faktor Evaluation (EfE)

Mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh pada objek

penelitian yang berada diluar organisasi.

Pemberian bobot digunakan untuk menilai faktor internal

dan eksternal perusahaan yang penting, tidak penting, cukup

penting, dan sangan penting. Pemberian bobot diurutkan menjadi

0,01 (sangat rendah), 0,05 (rendah), 0,10 (sedang), 0,15 (tinggi),

sedangkan rating atau peringkat digunakan untuk menilai sejauh

mana faktor internal dan eksternal penting atau tidak penting

dikembangkan. Pemberian rating diurutkan dari 1 sampai 4 dimana

1 (tidak penting), 2 (cukup penting), 3 (penting), dan 4 (sangat

penting).

Setelah faktor internal dan eksternal diberi nilai

berdasarkan bobot dan ratingnya, maka nilai dikalikan sehingga

diperoleh angka hasil perkalian yang kemudian dijumlahkan

berdasarkan faktor internal dan eksternal. Setelah milai

dijumlahkan maka dipilih strategi yang dimiliki nilai terbesar.

c. Matrik SWOT
Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh

terhadap kelangsungan pemasaran. Tahap selanjutnya adalah

memanfaatkan semua informasi tersebut dalam kuantitas perumusan

strategi model yang digunakan matrik SWOT.

Matrik dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang

dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat

menghasilkan empat kemungkinan alternative strategi yaitu strategi

SO, strategi ST, strategi WO, strategi WT.

Matrik SWOT dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel 2.1 Matrik swot


Strenght (S) weaknesses (W)
Tentukan faktor-faktor menentukan kelemahan
kekuatan internal internal
Opportunity (O) Strategi (SO) Strategi (WO)
Menentukan peluang Ciptakan strategi yang ciptakan strategi yang
eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan untuk memanfaatkan
Peluang Peluang
Threath (T) ST Strategi WT Strategi
Menentukan
ancaman Cipktakan strategi yang Ciptakan strategi untuk
eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
untuk mengatasi
ancaman dan menghindari ancaman
Sumber : Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis,
2009, hlm.18

Strategi SO dalam SWOT matrik adalah strategi yang

digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan

kekuatan yang dimilikinya/ Stenghts (S) untuk memanfaatkan berbagai

peluang / Opportunity (O) yang ada. Sedangkan strategi WO adalah


strategi yang digunakan perusahaan dengan seoptimal mungkin

meminimalisir kelemahan /Weaknesses (W) yang ada untuk

memanfaatkan berbagai peluang. Strategi ST adalah strategi yang

digunakan perusahaan dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan

kekuatan / Strenght (S) untuk mengurangi berbagai ancaman Treaths

(T) yang mungkin melengkapi perusahaan. Dan yang terakhir adalah

strategi WT, untuk mengurangi kelemahan /Weaknesses (W) dalam

rangka meminimalisir menghindari ancaman/Treaths (T).

d. Tabel Bobot Skor

Setelah melakukan beberapa tahap, yaitu identifikasi faktor

internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan

ancaman) IFE dan EFE matrik SWOT akan membantu dalam

melakukan strategi yang tepat untuk masa yang akan datang. Untuk

memperkuat pilihan strategi dengan menggunakan bobot skor. Setelah

dilakukan penetapan nilai bobot dan peringkat untuk faktor internal

dan eksternal maka dilakukan perhitungan jumlah total skor masing-

masing strategi. Total skor tertinggi dari perkalian bobot dan peringkat

dapat diambil menjadi strategi yang akan dimanfaatkan untuk masa

yang akan datang.

Dengan menggunakan table bobot skor akan bermanfaat untuk

menentukan strategi utama ini dilakukan dengan cara menjumlahkan

total skor dari masing-masing strategi yang mempunyai total skor

tertinggi maka itulah strategi utama yang baik digunakan.


Table 2.2 Bobot Skor

(S)
Internal (W)
Kekuatan Kelemahan
Eksternal
(O) Total Skor Total Skor
Peluang Strategi S-O strategi W-O

(T) Total Skor Total Skor


Ancaman Strategi S-T Strategi W-T

e. Pengertian dan Tujuan SWOT Syariah

SWOT adalah singkatan dari Strenghth (Kekuatan),

Weaknesses (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Treaths

(Ancaman). Analisis SWOT berguna untuk menganalisis faktor-faktor

di dalam organisasi yang memberikan andil terhadap kualitas

pelayanan atau salah satu komponennya sambil mempertimbangkan

faktor-faktor eksternal. Untuk mempertajam pemahaman tentang

penggunaan alat analisis SWOT, di bab lain dicontohkan

penerapannya dalam pengembangan produk baru lembaga keuangan

syariah.33

33
Kuat Ismanto. Manajemen Syariah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) Hlm: 190-191
Dalam penerapan analisis SWOT pada lembaga keuagan

syariah dapat dibagi dalam lima langkah sebagai berikut:

1) Menyiapkan sesi SWOT

2) Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

3) Mengidentifikasi kesempatan dan ancaman

4) Melakukan rangking terhadap kekuatan dan kelemahan

5) Menganalisis kekuatan dan kelemahan

Manfaat yang akan didapat bila menerapkan analisis SWOT

dalam keuangan syariah adalah meningkatkan pengetahuan dan

pemahaman organisasi. Sesuai dengan karakternya, para anggota

organisasi akan mengetahui dan memahami kekuatan, kelemahan,

kesempatan dan tantangan yang digadapi.

L. Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa penelitian skripsi terdahulu yang menyangkut

dengan yang penulis angkat saat ini diantaranya:

1. “Strategi Bersaing Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Usaha


Kecil Menengah” (studi kasus sanjai Ummi Aufa Hakim dan
sanjai Mintuo Bukittinggi)
Judul ini diteliti oleh saudari Elpi No BP.3210.084.
Pembahasan yang dikemukakan oleh saudari elpi tersebut membahas
tentang sejauh mana poengaruh atau dampak dari strategi bersaing
yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam penelitian ini dia bertujuan
untuk membandingkan strategi yang dilakukan antara Sanjai Ummi
Aufa Hakim dengan Sanjai Mintuo.
2. Strategi Pemasaran Islami Pada Hotel Graha Muslim di
Bukittinggi
Judul ini diteliti oleh saudari Mega Fitrana BP.3210.077.

Pembahasan dalam penelitian ini adalah untuk mengtahui

bagaimanakah strategi pemasaran iskami yang diterapkan di Hotel

Graha Muslim Bukittinggi.

3. Strategi Pemasaran Home Industry Kerupuk Merah dalam


Meningkatkan Penjualan.
Penelitian yang dilakukan oleh Gusniar (2017) mahasiswa
IAIN Bukittinggi yang mengangkat judul tentang “strategi pemasaran
Home Industry kerupuk merah dalam meningkatkan penjualan.” (Studi
kasus kerupuk merah book minang kecamatan akabiluru kabupaten
lima puluh kota)
Beda penelitian terdahulu dengan yang penulis yaitu dari segi

tempat penelitian dan disini penulis akan lebih menekankan terhadap

cara promosi perusahaan untuk meningkatkan penjulan dan analisis

SWOT nya.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian deskriptif

kualitatif, mengumpulkan dan mencari data langsung dari lokasi

penelitian. Hal ini karena penulis ingin meneliti bagaimana pihak Lasi

Dairy Farm (Keju Lasi) menerapkan strategi pemasaran usahanya dalam

meningkatkan penjualan ditinjau dari perspektif ekonomi islam.

B. Lokasi Penelitian dan Waktu

Lokasi penelitian ini dilakukan di Jorong Lasi Tuo tepatnya di Lasi

Dairy Farm (Keju Lasi) untuk melakukan wawancara dan waktu

penelitiannya dari bulan Oktober 2018 sampai selesai.

C. Jenis dan Sumber Data

Data merupakan factor yang terpenting untuk menunjang suatu

penelitian. Data penting yang diperlukan dalam penelitian ini bersumber

pada penelitian lapangan dimana data tersebut diperoleh melalui

wawancara langsung dengan pemilik dan karyawan Lasi dairy farm (Keju

Lasi).

Berdasarkan sumbernya data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


1. Data primer

Yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan atau

suatu organisasi langsung melalui objeknya berupa observasi,

wawancara.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk data

yang sudah jadi berupa publikasi dan informasi yang dikeluarkan

diberbagai organisasi atau perusahaan. Data sekunder diperoleh

melalui riset pustaka yaitu melalui literature-literatur yang

berhubungan dengan masalah yang dibahas antara lain buku-buku,

karya tulis dan lain-lain.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

1. Observasi

Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara

sistematik kejadian-kejadian, perilaku, objek yang dilihat dan hal lain

yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan.

Salah satu peranan pokok dalam melakukan observasi adalah untuk

menemukan interaksi yang kompleks dengan latar belakang social

yang alami. 34

2. Wawancara

34
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (Yogyakarta; Graha
Ilmu, 2006)
Wawancara adalah sebuah proses interaksi komunikasi yang

dilakukan oleh setidaknya dua orang atau dasar ketersediaan dan

dalam seting alamiah, dimana arah pembicaraan mengacu kepada

tujuan yang telah ditetapkan dengan mengedepankan trust sebagai

lamdasan utama dalam proses memahami.35

Pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan langsung

kepada responden untuk memperoleh informasi verbal dari responden.

Metode wawancara membutuhkan kemampuan atau pendekatan

personal yang kreatif dalam mengembangkan bahan wawancara dan

mampu mendorong informan bercerita bebas dan terbuka. Hasil

wawancara sangat subjektif.36

Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi

yang tepat dari narasumber yang terpercaya. Disini penulis

mewawancarai Bapak Suhatril Sutan Rangkayo Basa selaku pemilik

Keju Lasi dan beberapa orang karyawan Lasi Dairy Farm.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk

menyediakan dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti yang

akurat dari pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari karangan/

tulisan, wasiat, buku, undang-undang, dan sebagainya.

E. Teknik Analisis Data

35
Haris Herdiansyah, Wawancara, Observasi dan Focus Group: Sebagai Instrument
Penggalian Data Kualitatif (Jakarta: Rajawali Pers, 2015)hlm.31
36
Tony Wijaya, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan Praktik
(Yogyakarta:Graha Ilmu,2013)hlm.21
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan,

dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
37

Perpektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan

deskriptif kualitatif. Dimana penelitian deskriptif kualitatif yaitu

menggunakan data yang berupa pernyataan atau kata-kata tertulis dan

tidak mengadakan perhitungan dan pengukuran. Analisis ini digunakan

untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran usaha keju lasi dalam

meningkatkan penjualan berdasarkan perspektif ekonomi islam.

Analisis yang dilakukan yaitu mencari informasi serta data tentang

proses pemasaran usaha keju lasi dalam meningkatkan penjualan ditinjau

dari perspektif ekonomi islam. Dan cara yang dilakukan untuk

mendapatkan informasi mengenai hal di atas yaitu dengan melakukan

wawancara langsung kepada pemilik usaha Lasi Dairy Farm (Keju Lasi)

yaitu bapak Suhatril Sutan Rangkayo Basa dan beberapa orang karyawan

Lasi Dairy Farm.

37
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D (Bandung:
Alfabeta,2011)hlm. 244
BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lasi Dairy Farm

Lasi Dairy Farm merupakan usaha industri kecil menengah. Lasi

Dairy Farm ini didirikan pertengahan tahun 2015 oleh bapak Suhatril

Sutan Rangkayo Basa yang merupakan seorang lulusan S2 Tekhnik di

salah satu Universitas Negeri terkemuka di kota Bandung Jawa Barat. Lasi

Dairy Farm ini berlokasi di jorong Lasi Tuo Kecamatan Ampek Angkek

Kabupaten Agam. Awal mula berdirinya Lasi Dairy Farm ini dikarenakan

memang dari kecil beliau sudah di kenalkan dan diajarkan oleh orang tua

untuk bertani dan bergembala sapi. Di beri tanggung jawab oleh orang tua

untuk mengurus anak sapi semenjak SD dan berlanjut sampai menginjak

bangku SMA kelas 3, setelah itu berhenti karena ingin melanjutkan kuliah

ke luar kota hingga akhirnya lulus S1 dan melanjutkan S2, bekerja dan

menjabat sebagai manager dari salah satu perusahaan riset korea tentang

CBM.

Bekerja dan mendapatkan posisi yang bagus di perusahaan asing

dalam bidang perminyakan tidak membuat bapak suhatril melupakan

asalnya yaitu lahir dari keluarga petani terlebih beliau sudah memulai

beternak sapi dari kecil. Semasa menempuh pendidikan di kota beliau


berpikir dan bertekad suatu saat akan kembali lagi ke kampung untuk

membangun nagari, karena cara yang paling efektif untuk membangun

nagari adalah berkarya secara langsung di nagari tersebut. Karena kuatnya

keinginan dan bulatnya tekad membangun nagari akhirnya beliau

memutuskan resign dari perusahaan tempat beliau bekerja dan kembali ke

kampung halaman untuk merealisasikan niat beliau membangun nagari

dengan cara beternak sapi perah dan membuat keju mozzarella. Bapak

Suhatril memberi nama usahanya dengan Lasi Dairy Farm, lokasi ini bisa

dijadikan kunjungan wisata edukasi buat anak-anak bahkan orang dewasa

untuk menambah wawasan tentang dunia peternakan sapi perah.

Seiring dengan dikenalnya keberadaan Lasi Dairy Farm dikalangan

masyarakat, perlahan Lasi Dairy Farm ini mulai berkembang dengan

adanya pelanggan tetap untuk membeli produk yang dihasilkan berupa

susu murni dan keju mozzarella bahkan pemasaran keju mozzarella bukan

hanya sekitaran Sumatera Barat saja, tetapi sudah sampai ke berbagai

daerah seperti Pekanbaru Riau, dan Jambi.

Perkembangan Usaha Lasi Dairy Farm ini berdampak pada

penyerapan tenaga kerja, awal berdirinya tenaga kerja hanya bapak

Suhatril dan dibantu oleh salah satu keluarga dan sekarang tenaga kerjanya

sudah 12 orang yang berasal dari masyarakat sekitar dan ada beberapa

orang yang khusus didatangkan dari Jawa Barat untuk mengatur pakan

sapi tersebut. Hubungan karyawan dan pemilik usaha berjalan dengan baik

seperti dalam hal komunikasi untuk memasarkan produk agar terus


berkembang mengingat pembuatan keju mozzarella dan peternakan sapi

perah dengan jumlah sapi yang saat ini sudah mencapai hampir 50 ekor ini

pertama dan satu satunya juga di Sumatera.

B. Analisis SWOT pada Usaha Lasi Dairy Farm

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi pemasaran Usaha Lasi Dairy Farm.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(Strenght) dan peluang (Opportunitties), namun secara bersamaan dapat

meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threath).

Berikut ini adalah rincian mengenai kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman antara lain:

1. Analisis Faktor Internal

Analisis ini dilakukan terhadap lingkungan internal yaitu

variabel-variabel yang merupakan faktor-faktor kunci yang dikuasai

oleh perusahaan. Analisis faktor internal menghasilkan sejumlah

informasi tentang kekuatan dan kelemahan organisasi. Hasil dari faktor

internal diperoleh dari hasil pengamatan langsung dan hasil

wawancara.

a. Kekuatan (Strenghths)

Kekuatan adalah suatu kelebihan khusus yang dimiliki dan

berasal dari perusahaan dan memberikan keuntungan komprehensif

bagi perusahaan di dalam suatu jasa/ pelayanan serta mendukung


perkembangan usaha. Faktor yang menjadi elemen kekuatan dari usaha

Lasi Dairy Farm antara lain :

1) Harga produk yang kompetitif

Pada usaha Lasi Dairy Farm harga produknya masih terbilang

terjangkau oleh masyarakat dan pelanggan, bahkan harga sedikit

lebih rendah dibanding harga pasaran kalau langsung beli ke Lasi

Dairy Farm.

2) Memiliki keunggulan produk

Produk yang dihasilkan di usaha Lasi Dairy Farm ini memiliki

keunggulan karena terbuat dari bahan yang aman tanpa tambahan

pengawet dan bahan kimia berbahaya lainnya.

3) Kualitas pelayanan yang ramah

Pemilik dan karyawan usaha Lasi Dairy Farm ini selalu ramah

saat melayani pengunjung, konsumen dan pelanggan yang datang.

Pelayanan terhadap konsumen yang datang selalu membuat puas

pelanggannya, pemilik Lasi Dairy Farm ini juga mengedepankan

peraturan yang dilarang oleh islam, jika datang waktu shalat

hentikan semua pekerjaan untuk melakukan shalat tepat waktu.

4) Memiliki pelanggan tetap

Semenjak usaha Lasi Dairy Farm ini dikenal banyak

masyarakat mulai pertengahan tahun 2018, ia memiliki pelanggan


tetap yang akan membeli susu sapi murni dan mozzarella nya, dan

pada umumnya pelanggan mereka adalah toko-toko bahan kue dan

pengusaha minuman olahan susu.

b. Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan merupakan hal-hal dari dalam perusahaan yang

menghambat perkembangan perusahaan. Misalnya, kekurangan

sumber dana, kurang kemampuan dan keahlian dalam manajemen, dan

sebagainya. Beberapa kelemahan yang terdapat pada usaha Lasi Dairy

Farm yaitu :

1) Jumlah modal yang terbatas untuk mengembangkan usaha

Modal adalah hal yang paling penting dalam mengembangkan

usaha, seandainya modal tidak ada atau kurang memadai maka

perusahaan yang kita bangun tidak akan berkembang dengan baik.

2) Alat dan tempat yang digunakan masih sederhana dan kurang

memadai

Peralatan yang digunakan untuk membproduksi keju masih

terbilang sangat sederhana karena masih menggunakan kompor

dan kuali biasa, belum menggunakan alat dan tekhnologi yang

canggih sehinnga produksinya masih meamakan waktu yang lama

sekitar 2-3 jam. Begitu juga dengan tempat produksi masih jauh

dari kata layak karena sempit dan pengap.

3) Kurangnya tenaga kerja yang berkompeten


Kurangnya tenaga kerja yang berkompeten dan paham tentang

produksi dan pemasaran membuat perusahaan mengalami sedikit

hambatan untuk berkembang. Penting bagi sebuah perusahaan

memiliki karyawan yang ahli dan paham di bidangnya terutama

bagian produski dan pemasaran agar perusahaan semakin

berkembang dan dikenal oleh banyak masyarakat.

4) Belum ada izin usaha dan sertifikat halal dari MUI

Izin usaha sangat penting bagi perusahaan untuk

mengembangkan usahanya, jika tidak memiliki izin usaha dan

label halal dari MUI akan susah bagi perusahaan untuk memsarkan

produknya keluar daerah karena akan adanya keraguan dari

konsumen untuk membeli produk tersebut.

Table 4.1
Hasil Analisis Matrik IFE
NO FAKTOR INTERNAL BOBOT PERINGKAT NILAI

Kekuatan

1 Harga produk yang 0.14 4 0.56


kompetitif

2 Memiliki keunggulan 0.14 3.3 0.429


produk

3 Kualitas pelayanan yang 0.12 4 0.48


ramah

4 Memiliki pelanggan tetap 0.14 4 0.56

JUMLAH 0.54 2.029

Kelemahan
1 Jumlah modal yang 0.10 3 0.3
terbatas untuk
mengembangkan usaha

2 Alat dan tempat yang 0.13 4 0.52


digunakan masih sederhana
dan kurang memadai

3 Kurangnya tenaga kerja 0.1 3 0.3


yang berkompeten

4 Belum ada izin usaha dan 0.13 4 O.52


sertifikat halal dari MUI

JUMLAH 0.46 1.64

TOTAL 1.00 3.669

Sumber: Penelitian Lapangan (Data diolah) 2019


Pemberian bobot yaitu 0.01 (sangat rendah), 0.05 (rendah), 0.1

(sedang), 0.15 (tinggi). Jumlah seluruh bobot baik pada masing-masing

bagian internal dan eksternal harus berjumlah 1.0 atau 100 persen.

Dalam menentukan rating diberikan poin sebagai berikut: 4 (sangat

penting), 3 (penting), 2 (cukup penting), 1 (tidak penting). Secara

keseluruhan nilai skor yaitu merupakan hasil bobot kali dengan ratting

akan memberikan besaran jumlah total pada ke empat faktor baik

kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang.

Berdasarkan hasil analisis matrik IFE pada table 4.1 dapat dilihat

bahwa sisi internal, terlihat bahwa nilai bobot kekuatan dimasing-masing

elemen adalah 2.029 dan kelemahan 1.00 maka dapat diperoleh total bobot

skor pada table IFE 3.669. Hal ini menunjukan saat ini Usaha Lasi Dairy

Farm cukup unggul dalam menggunakan kekuatan untuk mengatasi

kelemahan yang ada.


2. Analisis Faktor Eksternal

Lingkungan eksternal perusahaan merupakan faktor diluar

kendali perusahaan yang dapat memberikan pengaruh pada kinerja

perusahaan. Keberhasilan perusahaan terletak pada kemampuannya

menghadapi dan beradaptasi dalam lingkungan yang selalu berubah.

Hal ini mempengaruhi strategi perusahaan untuk menentukan

bagaimana cara serta kapan saat yang tepat untuk bertahan dan

berkembang.

Data eksternal dapat diperoleh dari analisis pasar, analisis

competitor, analisis komunitas, dan analisis pemerintah. Faktor-faktor

eksternal didapatkan dari pengamatan lingkungan sekitar dan

melakukan wawancara dengan pemilik usaha Lasi Dairy Farm.

a. Peluang (0pportunities)

Peluang merupakan situasi yang baik dari lingkungan

perusahaan yang dapat memberikan keuntungan pada perusahaan.

Peluang merupakan identitas pasar tertentu, kondisi persaingan dan

sebagainya.

1) Satu satunya produsen keju di Sumatera

Menjadi satu-satunya produsen keju di Pulau Sumatera,

menjadi peluang bagi usaha Lasi Dairy Farm untuk menguasai

pasar dengan memperbaiki cara pemasaran yang efektif dan

efisien agar lebih di kenal di luar daerah.

2) Luasnya pangsa pasar


Hal ini dapat dilihat, bahwa peternakan sapi perah tidak ada

di sekitaran temapat usaha bahkan untuk produsen keju hanya

usaha Lasi Dairy Farm satu-satunya di pulau Sumatera.

3) Wilayah pasar cukup luas

Dengan adanya pasar yang luas, bisa disebarluaskan ke

daerah lain.

4) Tanggapan masyarakat baik terhadap keberadaan usaha Lasi

Dairy Farm ini.

b. Ancaman (Threaths)

Ancaman merupakan situasi yang tidak diharapkan

dilingkungan perusahaan yang dapat menghambat kemampuan

perusahaan dalam mengembangkan perusahaannya. Ancaman ini

dapat berupa masuknya saingan baru, perubahan regulasi yang

dapat memberikan ancaman terhadap keberhasilan perusahaan.

Adapun ancaman bagi pengembangan usaha Lasi Dairy Farm

antara lain:

1) Peraturan pemerintah yang mengikat seperti surat izin usaha,

label Halal MUI dan lain-lain.

2) Adanya persaingan dalam penjualan produk Keju Mozarella

dengan perusahaan keju mozzarella lain yang lebih berstandar

Nasional dan bermerek.

3) Pesaing memiliki peralatan yang jauh lebih canggih untuk

memproduksi keju.
4) Tekhnologi yang semakin berkembang.

Table 4.2
EFAS Usaha Lasi Dairy Farm
Faktor- faktor
NO eksternal Bobot Peringkat Nilai
Peluang
Satu satunya produsen
1 0.15 4 0.6
keju di Sumatera
2 Luasnya pangsa pasar 0.15 4 0.6
Wilayah pasar cukup
3 0.10 3 0.3
luas
Tanggapan masyarakat
baik terhadap
4 0.05 3 0.15
keberadaan usaha Lasi
Dairy Farm ini.
SUB TOTAL 0.45 1.65

Ancaman
Peraturan pemerintah
yang mengikat seperti
1 surat izin usaha, label 0.15 4 0.6
Halal MUI dan lain-
lain
Adanya persaingan
dalam penjualan
produk Keju Mozarella
2 dengan perusahaan 0.15 4 0.6
keju mozzarella lain
yang lebih berstandar
Nasional dan bermerek.
Pesaing memiliki
peralatan yang jauh
3 0.15 4 0.6
lebih canggih untuk
memproduksi keju.
Tekhnologi yang
4 0.10 3 0.3
semakin berkembang.
SUB TOTAL 0.55 2.1
TOTAL 1.00 3.75
Sumber: Penelitian Lapangan (Data diolah) 2019
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh total skor 3.75 yang berarti

saat ini perusahaan dapat merespon faktor-faktor eksternal dengan

memanfaatkan peluang yang ada untuk mengatasi ancaman.

C. Matrik SWOT

Setelah dilakukan analisis dan diberi bobot serta peringkat untuk

masing-masing elemen dari faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan

eksternal (peluang dan ancaman) pada usaha Lasi Dairy Farm. Maka dari

semua faktor dapat digambarkan dalam bentuk matrik SWOT.

Melalui matrik SWOT akan terlihat secara rinci elemen dari faktor-

faktor internal dan faktor eksternal yang dapat meningkatkan jumlah

pelanggan dan mengembangkan usaha. Pada matrik SWOT dapat di

rumuskan beberapa alternative strategi yaitu, SO (Strenght Opportunity),

ST (Strenght Threath), WO (Weaknesses Opportunity), WT (Weaknesses

Threats).

Formulasi strategi yang dapat dimanfaatkan oleh usaha Lasi Dairy

Farm antara lain dapat dilihat pada table berikut ini :

Table 4.3
Formulasi Strategi Usaha Lasi Dairy Farm

STRENGHTS (S) WEAKNESS (W)

EFAS 1. Harga produk yang 1. Jumlah modal yang


kompetitif terbatas

2. Memiliki keunggulan 2. Alat dan tempat yang


produk digunakan masih
sederhana dan kurang
3. Kualitas pelayanan yang memadai
ramah
3. Kurangnya tenaga kerja
4. Memiliki pelanggan yang berkompeten
tetap
4. Belum ada izin usaha dan
sertifikat halal dari MUI

IFAS

OPPORTUNITY (O) STRATEGI S-O STRATEGI W-O

1. Satu satunya 1. Mempertahankan harga 1.Meningkatkan kegiatan


produsen keju di produk promosi untuk memperluas
Sumatera wilayah pemasaran produk
2. Dengan adanya usaha Lasi Dairy Farm.
2. Luasnya pangsa pasar keunggulan produk akan
besar kemungkinan 2. Melakukan inovasi
3. Wilayah pasar cukup tingginya permintaan terhadap kemasan produk
luas
terhadap produk yang agar permintaan pasar
4. Tanggapan dihasilkan tinggi terhadap produk
masyarakat baik yang diproduksi.
3. Memiliki pelanggan
terhadap keberadaan tetap, sehingga tidak sulit 3. Meningkatkan
usaha Lasi Dairy Farm mencari konsumen lagi pemasaran barang yang
ini. untuk membeli hasil telah diproduksi sehingga
produksi. bisa diakses keluar daerah
yang lebih banyak.
4. Tidak mengecewakan
konsumen dengan
merubah rasa, tampilan
ataupun ukuran

Threath (T) Strategi S-T Strategi W-T


1.Peraturan pemerintah 1.Mengurus surat izin 1. Mengusahakan sumber
yang mengikat usaha demi modal dengan cara
keberlangsungan suatu mengajukan proposal
2. Adanya persaingan usaha tersebut. pengadaan tambahan ke
dalam penjualan produk
lembaga keuangan syariah.
Keju Mozarella dengan 2. Memperbaiki tampilan
perusahaan keju produk baik dari segi 2. Mengusahakan
mozzarella lain yang bentuk produk ataupun melengkapi sarana dan
lebih berstandar kemasan agar lebih prasana yang memadai
Nasional dan bermerek. menarik. untuk produksi.

3. Pesaing memiliki 3. Mengusahakan 3. Mengadakan pelatihan


peralatan yang jauh peralatan yang memadai SDM terhadap tenaga kerja
lebih canggih untuk untuk memproduksi keju untuk pengembangan
memproduksi keju. agar tidak tertinggal jauh usaha.
dari perusahaan terkenal
4. Tekhnologi yang lainnya. 4. Mengurus surat izin
semakin berkembang. usaha dan label Halal MUI

Sumber data: penelitian lapangan (data diolah) 2019

Berdasarkan Matrik SWOT di atas dapat dirumuskan beberapa

alternative strategi yang dapat dimanfaatkan oleh kedua perusahaan untuk

memasarkan jasa-jasanya. Alternative strategi yang dapat diterapkan yaitu:

1. Strategi S-O

Strategi ini dilakukan dengan melihat kekuatan yang paling

mungkin digunakan yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan

internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Ada

beberapa strategi yang ditemukan dalam strategi S-0 adalah sebagai

berikut:

a. Harga produk yang kompetitif sehingga bisa menjual produk di

luar daerah. Dengan harga yang relative terjangkau maka hasil

produksi Usaha Lasi Dairy Farm akan banyak peminatnya.


b. Dengan adanya keunggulan produk akan besar kemungkinan

tingginya permintaan terhadap produk yang dihasilkan.

c. Memiliki pelanggan tetap, sehingga tidak sulit mencari konsumen

lagi untuk membeli hasil produksi.

2. Strategi S-T

Dalam strategi ini berusaha untuk menghindari dampak dari

ancaman-ancaman yang datang dari luar perusahaan. Beberapa strategi

yang dapat dipergunakan dalam strategi S-T adalah :

a. Meningkatkan keunggulan produk sehingga bisa bersaing dengan

produk yang ber branding dan bermerek lainnya.

b. Mengurus surat izin usaha dan mendaftarkannya ke MUI agar

mendapatkan label dan nomor Halal dari MUI agar bisa dengan

mudah diterima oleh calon konsumen.

c. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam memproduksi produk

agar bisa menghemat waktu dan terjamin kebersihannya.

3. Strategi W-O

Strategi ini dipergunakan untuk memperkecil kelemahan

internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang eksternal. Ada

beberapa strategi yang dapat diterapkan dalam strategi W-O adalah

sebagai berikut :

a. Mengupayakan sumber modal dengan cara mengajukan proposal

pengadaan dana tambahan ke lembaga keuangan syariah.


b. Mengusahakan melakukan pelatihan terhadap SDM untuk

pengembangan usaha.

4. Strategi W-T

Strategi W-T merupakan strategi yang digunakan untuk

meminimalkan kelemahan serta ancaman bagi perusahaan. Beberapa

strategi W-T yang ditemukan sebagai berikut :

a. Melakukan penambahan modal untuk melengkapi peralatan untuk

memperoduksi keju mozzarella. Dalam suatu usaha modal harus

banyak sehingga bisa memberikan fasilitas dan peralatan yang

memadai untuk usaha tersebut.

b. Melakukan inovasi terhadap produk yang dihasilkan baik dari segi

tampilan dan kemasan agar lebih menarik.

D. Analisis Tabel Bobot Skor Usaha Lasi Dairy Farm

Setelah melakukan beberapa tahap, yaitu identifikasi faktor internal

(kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman).

IFE dan EFE matrik SWOT akan membantu dalam menentukan strategi

yang tepat untuk masa yang akan dating. Untuk memperkuat pilihan

strategi dengan menggunakan bobot skor. Setelah dilakukan penetapan

nilai bobot dan peringkat untuk faktor internal dan faktor eksternal

perusahaan maka dilakukan penghitungan jumlah total skor masing-

masing strategi. Total skor tertinggi dari perkalian bobot dan peringkat

dapat diambil menjadi strategi yang akan dimanfaatkan untuk masa yang

akan datang.
Dengan menggunakan table bobot skor akan bermanfaat untuk

menentukan strategi utama. Ini dilakukan dengan cara menjumlahkan total

skor dari masing-masing strategi yang mempunyai total skor tertinggi

maka dari itulah strategi utama yang sebaiknya digunakan.

Table 4.4
Total Bbot Skor
Internal (S) (W)
Kekuatan Kelemahan
Eksternal
(O) Total Skor S-O Total Skor W-O
Peluang 2.029 + 1.65 = 3.679 1.64 + 1.65 = 3.29

(T) Total Skor S-T Total Skor W-T


Ancaman 2.029 + 2.1 = 4.129 1.64 + 2.1 = 3.74

Data diolah tahun 2019

Dari hasil skor yang di dapatkan pada Table di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa ancaman lebih besar dari ancaman yang ada, seperti

terlihat pada table ST yang menunjukkan bahwa tingginya ancaman.

Setelah dijelaskan tentang alternative strategi pada matrik SWOT

Table Bobot Skor diatas, maka dapat dipilih alternative strategi untuk

mengembangkan Usaha Lasi Dairy Farm adalah strategi S-T, strategi ini

dilakukan dengan memanfaatkan seluruh kekuatan internal perusahaan

untuk meminimalkan ancaman dari luar perusahaan sebagai berikut :

1. Meningkatkan keunggulan produk sehingga bisa bersaing dengan

produk industry lainnya yang lebih berkelas.

Perusahaan ini harus berusaha untuk meningkatkan keunggulan

produknya, yaitu dengan cara meningkatkan kualitas produksinya,


menghasilkan keju yang lebih menarik dari segi tampilan maupun

kemasan. Dengan begitu produk lokal ini layak untuk disandingkan

dengan branding nasional yang beredar di pasaran.

2. Mempertahankan harga produk agar terjangkau oleh pembeli sehingga

bisa bersaing baik dengan produk industry lainnya.

Perusahaan harus bisa mempertahankan harga suatu produk

yang di produksinya, harus bisa menetapkan harga produk yang

terjangkau oleh konsumen dan pelanggan agar para konsumen tidak

beralih ke hasil produksi perusahaan lain yang harganya jauh lebih

terjangkau.

3. Mengupayakan pembiayaan dana tambahan kepada lembaga-lembaga

keuangan syariah

Dalam sebuah kegiatan usaha, hal yang paling penting dalam

membangun sebuah usaha adalah modal, semakin besar modal yang

dimiliki maka akan semakin mendukung kesuksesan sebuah

perusahaan, namun apabila modal yang dimiliki kecil maka

perusahaan akan sulit dalam mengembangkan usahanya dan hal ini

juga dapat menyebabkan terhentinya sebuah perusahaan. Namun

besarnya modal belum tentu perusahaan akan mampu mencukupi

dalam mengembangkan usaha, modal yang digunakan harus modal

yang didapatkan dengan cara yang baik, karena modal yang baik akan

mendorong sebuah usaha ke hal-hal yang baik. Dalam islam ketika

membangun dan mengembangkan sebuah usaha harus dilakukan


dengan cara yang baik begitu pula dari segi modal harus di dapatkan

dengan cara yang halal dan baik agar perusahaan dapat berkembang

dan usaha yang dijalani di Ridhoi oleh Allah SWT.

Untuk menghindari kekurangan modal dalam mengembangkan

sebuah usaha, maka perusahaan harus mampu mengantisipasi situasi

ini dengan cara mengajukan pinjaman modal usaha ke Bank yang

berbasis Syariah atau lembaga-lembaga keuangan lainnya.

4. Meningkatkan ketepatan dan kecepatan layanan terhadap masyarakat

yang menggunakan jasa perusahaan.

Kualitas pelayanan jasa yang kita tawarkan merupakan hal

yang sangat penting dalam mengembangkan usaha. Jika pelanggan

sudah dimanjakan dengan sikap dan perbuatan baik yang diberikan

oleh perusahaan, maka konsumen akan kembali lagi untuk membeli

produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

5. Mengusahakan pengembangan dan pelatihan terhadap tenaga kerja

dalam pengembangan usaha.

Pelatihan dan pengembangan SDM sangat penting bagi tenaga

kerja agar lebih menguasai bidang pekerjaan yang dilakukan.

Pengembangan SDM bertujuan untuk menambah pengetahuan,

keterampilan dan memperbaiki sikap karyawan untuk menjadi lebih

baik lagi.

6. Mengurus Surat Izin Usaha dan nomor Halal MUI


Dengan adanya izin sebuah usaha akan lebih menjamin

keberlangsungan sebuah usaha tersebut, jika tidak ada izin usaha bisa

saja sewaktu-waktu sebuah usaha yang telah di dirikan ditutup paksa

oleh aparat yang berwenang. Begitu pula dengan label halal dari MUI

akan lebih meyakinkan konsumen untuk membeli produk yang kita

hasilkan. Jika tidak ada label Halal nya maka konsumen ragu dengan

produk yang di produksi, apa benar produk kita terbuat dari bahan

yang tidak berbahaya dan aman zatnya.

E. Analisis SWOT berdasarkan Prinsip- prinsip Ekonomi Islam

Analisis kekuatan perusahaan bedasarkan Islam :

1. ‘Adl (keadilan)

Manusia sebagai khalifah di muka bumi yang harus memelihara

hukum Allah, dan menjamin segala sesuatu yang berkaitan dengan

sumber daya di arahkan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan supaya

semua mendapatkan manfaat dari padanya secara adil dan baik. Allah

telah memerintahkan manusia untuk berbuat adil dan tidak menzalimi

pihak lain demi memperoleh keuntungan pribadi.

Kekuatan perusahaan harga produk yang kompetitif termasuk

kedalam keadilan, karena dalam menentukan dan menetapkan harga

jual, perusahaan harus mempertimbangkannya terhadap lingkungan

dan sasaran pemasaran. Perusahaan harus jujur dan tidak boleh

menzalimi konsumen dan pelanggan dengan harga jual yang tidak

sesuai dengan harga produksinya. Sebagaimana firman Allah SWT:


Artinya: “ Dan janganlah kamu merugikan pada hak-haknya dan
janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat
kerusakan.”(QS. Asy Syuaraa: 183)

2. Nubuwwah (kenabian)

Menjadikan sifat dan sikap nabi sebagai suri tauladan dalam

melakukan segala aktivitas di dunia. Nilai ini memiliki arti bahwa

setiap manusia memiliki kebebasan untuk bermuamalah. Dalam

bermuamalah, manusia diwajibkan untuk meneladani sifat rasul

(siddiq, amanah, fathanah, tabligh).

Kualitas pelayanan yang ramah dan jujur bisa di masukkan ke

dalam prinsip Islam Nubuwwah. Sebagai seorang pengusaha memang

seharusnya memiliki sifat dan sikap yang ramah terhadap konsumen,

berbicara jujur sesuai dengan apa yang dilakukan, bersikap amanah

terhadap pelanggan yang telah berulang kali membeli produk yang kita

jual, jangan sampai merubah rasa, bentuk dan ukuran dari produk yang

dihasilkan. Sebagaimana firman Allah SWT :

Artinya :”Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku


lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras
dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekitarmu. Karena itu, maafkanlah mereka dan mohonkanlah
ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalamurusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan
tekad, maka bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang bertawakkal”. (QS. Ali Imran: 159)

Memiliki keunggulan produk dengan adanya keunggulan

produk yang dimiliki oleh Usaha Lasi Dairy Farm yaitu berupa

produk yang dihasilkan mengandung bahan yang aman dan tidak

menggunakan pengawet yang membahayakan konsumen.

Perusahaan tidak boleh terlena dengan perkembangan ekonomi

yang ada saat ini, terlebih lagi di dalam memproduksi suatu

produk, jangan hanya memikirkan keuntungan besar yang akan di

dapatkan di dunia saja, tetapi harus mengingat bahwasanya kita

semua akan kembali keapada Allah dan akan

mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita diatas dunia.

Sebagaimana firman Allah SWT:

Artinya: “ Dan janganlah kamu merugikan pada hak-haknya dan


janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat
kerusakan.”(QS. Asy Syuaraa: 183)

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang penulis lakukan

pada Usaha Lasi Dairy Farm maka dapat dikemukakan bahwa strategi S-T

memiliki skor tertinggi yaitu 4.129. Dalam mengembangkan Usaha Lasi

Dairy Farm dapat memanfaatkan seluruh kekuatan dan peluang di

perusahaan untuk meminimalkan ancaman dari luar perusahaan yaitu :

1. Mempertahankan keunggulan produk sehingga bisa bersaing dengan

dengan produk industry lainnya.

2. Mempertahankan harga produk agar terjangkau oleh pembeli sehingga

bisa bersaing dengan produk industry lainnya.

3. Menjadi produsen keju mozzarella peratama dan satu-satunya di

Sumatera dapat dimanfaatkan agar lebih dapat menguasai pasar.

4. Adil dan jujur dalam melakukan usaha yang sesuai dengan prinsip

Ekonomi Islam

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, di dapatkan beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam perkembangan Usaha Lasi Dairy Farm. Maka peneliti

memberikan saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan dimasa yang

akan datang, saran tersebut adalah :

1. Mengadakan pelatihan kerja kepada karyawan untuk meningkatkan

kualitas SDM.

2. Memperhatikan dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana

usaha.
3. Memperhatikan dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap para

konsumen, agar konsumen merasa puas dengan pelayanan yang

diberikan.

4. Selalu mengedepankan prinsip-prinsip yang berlandaskan Al-Qur’an

dan Hadits dalam melakukan dan mengembangkan usaha.

Anda mungkin juga menyukai