Anda di halaman 1dari 11

Analisis Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Media Online (E-Marketing)

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN MELALUI MEDIA


ONLINE (E-MARKETING)

I‟in Endang Mardiani1, Orland Jorge Imanuel2


1,2
Fakultas Ekonomi Universitas Esa Unggul Jakarta
Jl. Arjuna Utara Tol Tomang-Kebon Jeruk Jakarta
iin.endang@esaunggul.ac.id

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menentukan variabel yang
dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen serta mengetahui variabel
Manfaat atau Hambatan dalam bertransaksi yang secara dominan merupakan variabel yang
dipertimbangkan dalam keputusan pembelian konsumen melalui media online (e-
Marketing) dan juga mengetahui kecenderungan perilaku konsumen dimasa yang akan
datang jika dilihat dari Zscore yang terbentuk. Metode Penelitian yang digunakan adalah
metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan survey
terhadap 100 responden melalui penyebaran kuesioner. Sampel dalam penelitian ini
diambil dengan menggunakan teknik quota dan purposive sampling. Berdasarkan fungsi
diskriminan dapat disimpulkan bahwa ternyata dari kedua variabel tersebut ternyata
variabel manfaat dalam bertransaksi yang paling dominan dalam mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen melalui media online (e-Marketing). Berdasarkan hasil perhitungan
Zscore, didapatkan kecenderungan perilaku konsumen dimasa yang akan datang dalam
keputusan pembelian ( jarang atau sering) yaitu lebih banyak konsumen yang sering
membeli dibandingkan dengan konsumen yang jarang membeli.

Kata kunci: kegunaan transaksi, batas transaksi, keputusan pembelian

Pendahuluan bahkan para pengamat memprediksikan tahun


Saat ini hampir dari seluruh masyarakat ini jumlah pengguna internet di Indonesia
di kota besar sudah tidak asing jika mendengar sudah lebih dari 50 juta orang.(bisnisukm,
internet, apalagi dengan jejaring sosial seperti 2011). Tentu jikalau melihat fakta diatas
facebook, twitter,dll. Tidak jarang dari mereka merupakan pangsa pasar yang sangat besar
pun pasti sudah pernah mengakses internet, bagi para produsen untuk meraup keuntungan.
atau bahkan hanya sekedar browsing. Menurut Sungguh prospek yang sangat menggiurkan.
survei yang diambil dari SWA “Sebagai Oleh karena itu hingga tahun 2011 ini
pengguna Facebook dan Twitter terbesar kedua bermunculan berbagai macam pihak untuk
di dunia, pangsa pasar internet di Indonesia membangun bisnis online (E- markeiting), mulai
memang menjanjikan. Bahkan, berdasarkan dari pemain kecil hingga pemain besar.
data perusahaan riset pasar TNS, pengguna Umumnya para pemain kecil ini menggunakan
internet di Indonesia membludak di 2011. Salah media yang bertarif menengah kebawah
satunya disebabkan keberadaan ponsel Cina. bahkan gratis, bisa melalui blog, berbagai
Lalu menurut sumber dari bisnisukm.com forum jual beli seperti kaskus.us,
“Perkembangan jumlah pengguna internet di Tokobagus.com, dsb. Untuk pemain besar
Indonesia pada pertengahan tahun 2007 umumnya mereka lebih memilih media
kurang lebih 18-20 juta user. Jumlah tersebut berbayar yang menengah keatas bahkan forum
mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dunia yang berisikan penjual dari berbagai
hingga pada tahun 2010 diperoleh data dari negara misalkan saja e-bay, alibaba.com atau
Kementerian Komunikasi dan Informatika masih banyak lagi. Tapi media yang digunakan
bahwa pengguna internet sudah mencapai para penjual online ini tidak baku atau bisa
angka 45 juta. Pertumbuhan jumlah pengguna dibilang tidak menutup kemungkinan mereka
internet di tahun 2011 juga diprediksikan akan bermain di media mana saja.
mengalami peningkatan yang sangat baik, Bukan saja pada bisnis riil yang memiliki
resiko, bisnis online pun (E-marketing) juga

Jurnal Ekonomi, tfolume 4 Nomor 2, November 2013 151


Analisis Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Media Online (E-Marketing)

memilliki resiko didalamnya, resiko bagi penjual Penulis memilih judul ANALISA KEPUTUSAN
(seller) maupun pembeli (buyer). Baik itu PEMBELIAN KONSUMEN MELALUI MEDIA
penjual (seller) yang ditipu maupun pembeli ONLINE (E-MARKETING).
(buyer) yang ditipu. Praktek penipuan inipun Menurut Tjiptono (2007), tujuan utama
beragam. Bagi pihak pembeli umumnya seperti dari promosi adalah menginformasikan,
barang yang dibayar tidak dikirimkan oleh membujuk serta mengingatkan pelanggan
penjual, atau bisa juga barang yang dikirimkan sasaran tentang perusahaan dan produk atau
penjual tidak sesuai dengan barang yang jasa yang dihasilkan. Bisa diartikan bahwa
dibayar. Namun bukan pihak pembeli saja yang tujuan dalam kegiatan promosi yang dilakukan
dirugikan, pihak penjual pun juga kerap oleh penjual (seller) adalah untuk memberikan
dirugikan seperti pembeli membuat janji informasi serta membujuk pembeli (buyer) agar
bertemu dengan penjual namun tidak ditepati sadar dan ingat akan produk atau jasa yang
dengan alasan “mengerjai” penjual atau lebih ditawarkan oleh penjual.
ekstrimnya ketika penjual bertemu dengan Dalam melakukan kegiatan promosi oleh
pembeli sang pembeli membawa teman- penjual (seller) maka dibutuhkan media atau
temannya untuk melakukan perampokan alat- alat yang dapat menunjang kegiatan
terhadap penjual. Namun, umumnya dalam tersebut. Menurut Kotler dalam melaksanakan
bisnis online (E-marketing) pihak pembeli yang kegiatan pemasaran, perusahaan menggunakan
kerap dirugikan bahkan ditipu oleh penjual. alat- alat promosi yang terdiri dari lima macam
Selain itu juga sebenarnya masih ada banyak sebagai berikut.
sekali modus penipuan yang dilakukan baik a. Periklanan (advertising)
oleh pembeli maupun penjual seperti Periklanan menurut Kotler didefinisikan
Scam,Phising, Hacking dan Cracking, Carding, sebagai berikut :
Penjualan Barang murah, dll (bisnis ukm, Periklanan merupakan segala bentuk
2011). penyajian dan promosi atas ide- ide, barang
Dikarenakan alasan- alasan dan ataupun jasa yang mendapat imbalan dan
fenomena dari modus penipuan di atas banyak tidak bersifat pribadi, oleh sponsor yang
menyebabkan para konsumen untuk tidak telah diidentifikasikan.
berbelanja online atau bahkan mereka sudah b. Promosi penjualan (sales promotion)
tidak ingin lagi untuk bertransaksi lewat online Promosi penjualan menurut Kotler
dan lebih memilih untuk berbelanja secara riil didefinisikan sebagai berikut: promosi
atau non maya. Banyak juga yang merasa penjualan terdiri dari kumpulan kiat- kiat
harga yang ditawarkan jauh melebihi harga insentive yang beragam, yang kebanyakan
pasar. Meskipun demikian tetap banyak juga berjangka pendek, dirancang untuk
para konsumen yang lebih memilih untuk mendorong pembelian suatu produk atau
berbelanja lewat online meskipun tidak sedikit jasa tertentu secara lebih cepat atau lebih
diantara mereka juga pernah mengalami besar oleh konsumen atau pedagang.
praktek penipuan, dikarenakan ada banyak c. Hubungan masyarakat dan publisitas (public
kemudahan dan keuntungan transaksi dengan relation and publicity)
online seperti hemat waktu, hemat tenaga, dan Kotler mendefinisikan hubungan masyarakat
masih banyak keuntungan lainnya. Tentunya dan publisitas sebagai berikut: hubungan
dari berbagai respon konsumen mengenai masyarakat dan publisitas adalah suatu
bisnis online (E- marketing) pastinya akan program yang dirancang secara beragam
sangat mempengaruhi perkembangan dari untuk mempromosikan dan menjaga kesan
bisnis online itu sendiri, jikalau respon dari perusahaan ataupun produk sendiri.
konsumen itu negatif akan mengakibatkan d. Penjualan personal (personal selling)
pengaruh yang negatif atau bahkan sebaliknya Kotler mendefinisikan penjualan personal
karena mengingat pasar itu sangat penting. sebagai berikut: penjualan personal adalah
Oleh karena itu, dari latar belakang dan interaksi tatap muka dengan jalan membuat
fenomena modus penipuan dan perkembangan presentasi, menjawab pertanyaan dan
bisnis online (E-marketing) membuat penulis mendapatkan order.
sangat tertarik untuk mengangkat
permasalahan tersebut ke dalam penelitian.

Jurnal Ekonomi, tfolume 4 Nomor 2, November 2013 152


Analisis Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Media Online (E-Marketing)

e. Pemasaran langsung (direct marketing) d. Telemarketing


Kotler mendefinisikan pemasaran langsung Telemarketing yang efektif tergantung
sebagai berikut: pemasaran langsung adalah pada pemilihan telemarketer yang tepat,
suatu bentuk dari alat- alat promosi yang pelatihan yang baik bagi mereka, dan
menggunakan pesawat telepon, fax, e-mail penyediaan insentif atas prestasi.
atau internet untuk berkomunikasi secara Telemarketer harus memiliki suara yang
langsung atau mendapat tanggapan menyenagkan dan menunjukkan rasa
langsung dari konsumen. antusiasme.
e. Pemasaran melalui televisi dan media
Saluran Utama Pemasaran Langsung utama dengan tanggapan langsung lain
1. Pengertian Pemasaran Langsung (Direct Televisi digunakan untuk memasarkan
Marketing) produk secara langsung pada pelanggan
Direct marketing Association (DMA) dengan tiga cara. Pertama melalui iklan
mendefinisikan pemasaran langsung sebagai tanggapan langsung, saluran belanja di
berikut (Kotler, 1998): pemasaran langsung rumah,dan videoteks.
adalah sistem pemasaran interaktif yang f. Pemasaran melalui kios
menggunakan satu atau lebih media iklan Beberapa perusahaan telah merancang
untuk menghasilkan tanggapan dan atau “mesin penerima pesanan pelanggan”
transaksi yang dapat diukur pada suatu yang dinamakan kios (yang berbeda
lokasi. dengan mesin penjual otomati, yang
2. Saluran Utama Pemasaran Langsung mengeluatkan produk) dan menempatkan
Menurut Kotler pemasaran langsung dapat mereka di toko, bandara, dan tempat-
menggunakan banyak saluran untuk tempat lainnya.
menjangkau calon pembeli dan pelanggan g. Saluran online (E-marketing)
saluran ini terdiri dari penjualan tatap muka, Saluran terbaru pemasaran langsung
pemasaran direct mail, melalui katalog, adalah berupa saluran online.
telemarketing, TV dan media dengan
tanggapan langsung lain, kios dan saluran Pemasaran Online (E-marketing)
online (Kotler, 2008). Kotler memaparkan Menurut Kotler saluran online (e-
definisi saluran utama tersebut sebagai marketing) adalah saluran yang dapat
berikut. dijangkau seseorang melalui komputer dan
a. Penjualan tatap muka modem. Modem menghubungkan komputer
Bentuk tertua dan pertama dari dengan jaur telepon sehingga komputer
pemasaran langsung adalah kunjungan menjangkau beragam layanan informasi online
penjualan. Sebagian besar perusahaan (Kotler, 2008). Brenda Kienan mengatakan
industrial sangat tergantung pada tenaga bahwa E-marketing adalah melakukan bisnis
penjual profesional untuk menemukan online yang bentuknya paling jelas adalah
calon pembeli, membangun mereka jadi menjual produk kepada konsumen secara
pelanggan, dan mengembangkan bisnis. online. Sederhananya adalah membuat,
b. Pemasaran direct mail mengelola dan meluaskan hubungan komersial
Terdiri dari pengiriman penawaran, secara onlin (Kienan, 2001).
pemberitahuan, pengingat, atau hal lain Oleh karena itu, untuk menunjang
kepada seseorang di alamat tertentu. pernyataan diatas maka Goldman Sach
Dengan menggunakan daftar alamat yang berpendapat bahwa model bisnis dalam
sangat selektif, pemasar langsung layanan bisnis online (E-marketing) terbagi atas
mengirimkan jutaan paket pos setiap 6 (enam) jenis, antara lain(Ustadiyanto, 2000):
tahun, surat, selebaran, brosur, dan a. Connectivity
wiraniaga bersayap lainnya. Bisnis yang berbasis layanan akses internet
c. Pemasaran melalui katalog kepada pelanggannya.
Pemasaran melalui katalog terjadi jika b. Context
perusahaan mengirimkan satu atau lebih Bisnis yang memberikan layanan dengan
katalog produk pada penerima terpilih berupa informasi dan hiburan.
yang kemungkinan besar akan memesan. c. Content

Jurnal Ekonomi, tfolume 4 Nomor 2, November 2013 153


Analisis Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Media Online (E-Marketing)

Bisnis yang memberikan layanan dengan perusahaan, produk, dan pesaing tanpa
basis berupa teks atau gambar sebagai inti meninggalkan kantor atau rumah
bisnisnya. mereka.
d. Communication c. Perbincangan yang lebih sedikit
Layanan komunikasi berbasis internet Para pelanggan tidak perlu
dengan menggunakan media interaktif. menghadapai atau melayani bujukan dan
e. Community faktor-faktor emosional, mereka juga
Bisnis yang membngun komunitas digital tidak perlu menunggu dalam antrian
dengan media massage, board, web chat, untuk membayar belanjaanya.
maupun penyedia web mail
f. Commerce b. Hambatan dalam Melakukan Transaksi
Model bisnis yang melakukan aktivitas bisnis Online (E-marketing)
berbasis internet. Pemasar langsung dan pelanggan
biasanya menikmati hubungan yang saling
Dari uraian yang diperoleh mengenai E- menguntungkan. Namun, terkadang hambatan
marketing, maka penulis dapat menyimpulkan pun muncul. Adapun hambatan tersebut
bahwa Pemasaran melalui media online atau adalah:
(E-marketing) merupakan suatu proses a. Gangguan
pemasaran yang menggunakan internet, Banyak konsumen merasa terganggu
dimana dengan E-marketing konsumen dapat dengan peningkatan jumlah penjualan yang
memperoleh informasi mengenai produk, agresif. Mereka tidak menyukai iklan yang
melakukan transaksi jual-beli dengan penjual terlalu keras dan memaksa dan yang paling
dan mempromosikan produk yang telah menggangu adalah telepon disaat makan
dikonsumsi oleh konsumen bahkan turut malam atau tengah malam, penelpon yang
mempromosi penjual atau perusahaan yang kurang terlatih dan telepon yang
produknya sudah dibeli oleh kosumen. terkomputerisasi yang dilakukan oleh
pemutar pesan rekaman otomatis.
Manfaat dan Hambatan dalam b. Ketidakadilan
Melakukan Transaksi Online (E- Beberapa pemasar mengambil keuntungan
marketing) dari pembeli yang impulsif atau yang
a. Manfaat dalam Melakukan Transaksi Online kurang canggih, pengakuan harga yang
(E-marketing) besar-besaran, batasan waktu, dan
Philip Kotler (1998) mengatakan dalam kemudahan pembelian yang tidak ada
melakukan transaksi online maka terdapat tandingnya untuk merangkul pembeli yang
beberapa manfaat yang didapat oleh memiliki tingkat penjualan yang rendah.
pembeli atau konsumen. Tiga manfaat c. Penipuan dan kecurangan
utama bagi para pembeli potensial dalam Pemasar melebih-lebihkan ukuran produk,
layanan pemasaran online (e-marketing) pengakuan kinerja atau “harga eceran”.
antara lain: Atau yang sedang marak adalah
a. Kemudahan kecurangan dalam transaksi seperti ketika
Para pelanggan dapat memesan produk barang sudah dibayar pembeli namun
24 jam sehari dimanapun mereka barang tersebut tidak dikirim pemasar.
berada. Mereka tidak harus pergi d. Pelanggaran privasi
berkendara, mencari tempat parkir, dan Pelanggaran privasi merupakan masalah
berjalan melewati gang yanng panjang kebijakan publik sulit dihadapi industri
untuk mencari dan memeriksa barang- pemasar langsung. Banyak kritik kuatir
barang terlebih dalam pengunaan bahwa pemasar tahu terlalu banyak tentang
internet pun tergolong sangat mudah. kehidupan pelanggan dan bahwa mereka
menggunakan pengetahuan ini untuk
mengambil keuntungan secara tidak adil
b. Informasi atas pelanggan.
Para pelanggan dapat memperoleh
setumpuk informasi komparatif tetang

Jurnal Ekonomi, tfolume 4 Nomor 2, November 2013 154


Analisis Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Media Online (E-Marketing)

Tahap-tahap Proses Keputusan pembelian atau mengambil tindakan


Pembelian Konsumen pembelian dan mengkonsumsikan produk
Para pemasar dalam hal ini adalah atau jasa melainkan berlanjut ke evaluasi
penjual atau seller dalam E-marketing harus produk yang dikonsumsi, yang mengarah
bertindak lebih jauh daripada sekedar pada respon puas atau tidak puas. Setelah
mengetahui berbagai pengaruh yang akan melakukan pembelian, konsumen
mempengaruhi pembeli atau buyer. Pemasar mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih
atau penjual juga harus mengembangkan suatu memenuhi kebutuhan dan harapan segera
pemahaman mengenai bagaimana tingkah laku sesudah digunakan.
konsumen didalam melakukan keputusan
pembelian. Metode Penelitian
Dalam proses pembelian konsumen Populasi
akan melalui 5 (lima) tahap, yaitu(usu,2011): Populasi dalam penelitian ini adalah
1. Pengenalan kebutuhan. seluruh masyarakat Jakarta Barat yang sudah
Pengambilan keputusan dimulai dengan pernah melakukan transaksi secara online.
pengenalan kebutuhan yang didefinisikan
sebagai perbedaan atau ketidaksesuaian Sampel
antara keadaan yang diinginkan dengan Didalam penelitian ini penulis
keadaan yang sebenarnya, yang akan menggunakan teknik Quota Sampling karena
membangkitkan dan mengaktifkan proses mengingat populasi penduduk di Jakarta Barat
keputusan. Proses membeli diawali dengan sangat banyak maka cukup diambil 100
adanya kebutuhan. responden untuk mewakilinya akan tetapi
2. Pencarian informasi. penelitian ini membutuhkan sampel yang lebih
Konsumen selanjutnya melakukan spesifik lagi maka penulis juga menggunakan
pencarian informasi internal ke memori teknik Purposive Sampling, 100 responden
untuk menentukan solusi yang tersebut merupakan responden yang
memungkinkan. Jika pemecahannya tidak mengetahui dan pernah melakukan transaksi
diperoleh melalui pencarian internal, maka melalui media online agar hasil penelitian ini
proses pencarian difokuskan pada stimuli memiliki hasil yang signifikan.
ekstennal yang relevan dalam
menyelesaikan masalah. Jenis Data
3. Evaluasi alternatif. Adapun jenis data yang digunakan
Konsumen mengevaluasi pilihan serta adalah Data primer, yaitu data yang diperoleh
menyempitkan pilihan pada alternatif yang secara langsung dari sumbernya, yaitu
diinginkan menjadi lebih spesifik. konsumen yang mengetahui dan pernah
4. Pembelian. melakukan pembelian melalui online. Selain itu
Konsumen melakukan pembelian yang juga menggunakan Data Sekunder, antara lain:
nyata berdasarkan alternatif yang telah 1. Gambaran tingkat pertumbuhan bisnis
dipilih. Pembelian meliputi keputusan online (E- marketing).
konsumen mengenai apa yang dibeli, 2. Gambaran tingkat pertumbuhan penipuan
keputusan membeli atau tidak, waktu dalam bisnis online (E- marketing).
pembelian, dimana dan bagaimana cara
pembayarannya. Hipotesis yang Diajukan
5. Konsumsi. 1. Diduga manfaat dalam transaksi online
Biasanya ketika konsumen mulai mengambil dapat mempengaruhi keputusan pembelian
tindakan pembelian biasanya diikuti oleh konsumen melalui online.
tindakan mengkonsumsi atau menggunakan 2. Diduga hambatan dalam transaksi online
produk atau dengan maksud menghabiskan dapat mempengaruhi keputusan pembelian
nilai atau manffat suatu produk maupun konsumen melalui online.
jasa. 3. Diduga akan terbentuk Z-Score sehingga
6. Evaluasi setelah pembelian. dapat diketahui kecenderungan konsumen
Proses terakhir dalam proses pembelian dalam pembelian yaitu akan tetap
konsumen bukan melakukan keputusan melakukan pembelian.

Jurnal Ekonomi, tfolume 4 Nomor 2, November 2013 155


Analisis Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Media Online (E-Marketing)

Metode Analisis yang digunakan Sedangkan untuk perhitungan Zcu (angka


Untuk keperluan analisis digunakan kritis), rumus cutting score yang
Model Analisis Diskriminan. Model analisis digunakan adalah sebagai berikut :
diskriminan adalah sebuah persamaan yang
menunjukkan suatu kombinasi linear dari NaZb + NbZa
berbagai variabel independen, yaitu : Zcu = Na + Nb
Di = b0+ b1x1+ b2x2
Di mana : Di mana :
Di = Skor Diskriminan Zcu : Angka kritis, berfungsi sebagai
b = Koefisien Diskriminan atau Bobot nilai batas
x = Variabel Independen Na dan Nb : Jumlah sampel di grup a dan
x1= Manfaat dalam Transaksi grup b
x2= Hambatan dalam Transaksi Za dan Zb : Angka centroid pada grup a
dan grup b

Model Penelitian

Hasil dan Pembahasan berjenis kelamin wanita. Ini berarti bahwa


Karakteristik Responden Wanita lebih konsumtif dibandingkan Pria
Penellitian ini dilakukan dengan cara
menyebarkan kuesioner kepada 100 orang 2. Usia Responden
responden yang pernah melakukan transaksi Hasil analisis mengenai usia Responden
melalui media online minimal 3 (tiga) kali, dapat dapat kita lihat pada tabel 2. peneliti
dengan karakteristik sebagai berikut : hanya meneliti responden yang berusia 17
1. Jenis Kelamin Responden tahun hingga sampai > 40 tahun.
Berikut ini disajikan tabel 1 yaitu hasil
analisis mengenai jenis kelamin responden Tabel 2
dalam penelitian ini. Usia Responden
Usia Jumlah Persentase ( % )

Tabel 1 17 – 25 tahun 29 29

Jenis Kelamin Responden 26 – 30 tahun 27 27


Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
31 – 35 tahun 19 19
Pria 43 43
Wanita 57 57 36– 40 17 17
Total 100 100 % tahun
>40 tahun 8 8
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner
Total 100 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa Sumber : hasil pengolahan kuesioner
dari sebagian besar responden dalam penelitian Tabel di atas menunjukkan bahwa
ini adalah 57 orang atau sebanyak 57% adalah responden yang melakukan transaksi online

Jurnal Ekonomi, tfolume 4 Nomor 2, November 2013 156


Analisis Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Media Online (E-Marketing)

terbanyak terdapat pada usia 17- 25 tahun, sedikit dibawah responden Mahasiswa yang
yaitu sebesar 29%. Hal ini menunjukkan pada merupakan responden terbanyak dalam
usia ini umumnya responden belum memilik melakukan transaksi yaitu sebesar 40 persen
tanggung jawab yang berarti namun sudah (%) dari total seluruh responden. Jika ditarik
memiliki pendapatan dan ada keinginan untuk kesimpulan, pada usia 17 sampai 25 tahun
selalu mencoba sesuatu yang baru, itu kebanyakan adalah mereka yang belum
sebabnya mereka lebih banyak melakukan menikah dan memiliki pendapatan yang dimana
transaksi. mereka semua merupakan mahasiswa yang
dimana kelompok ini lebih konsumtif dan tidak
3. Status esponden memiliki tanggung jawab yang berarti sehingga
Hasil analisis mengenai status responden mereka tidak perlu memikirkan panjang dalam
dapat dilihat pada table 3 di bawah ini. mengambil keputusan pembelian.

Tabel 3 5. Pendapatan Responden


Status Responden Dari hasil analisis, diperoleh informasi
Status Jumlah Persentasi (%) mengenai pendapatan responden seperti
Belum Menikah 62 62 dapat dilihat pada table 5. di bawah ini :
Menikah 38 38
Total 100 100 Tabel 5
Pendapatan Responden
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner Pendapatan Jumlah Persentasi
(%)
Dari tabel tersebut dapat kita ketahui Rp. 1.000.000 – Rp. 30 30
bahwa responden terbesar adalah yang memliki 3.000.000
status belum menikah yaitu sebesar 62 orang Rp. 3.000.001 – Rp. 32 32
(62%) yang sering melakukan pembelian 5.000.000
melalui online. Hal ini menunjukkan bahwa jika
seseorang sudah menikah maka mereka (sudah Rp. 5.000.001 – Rp. 19 19
menikah) tidak seperti mereka (belum 7.000.000
menikah) yang lebih sering berbelanja melalui >Rp. 19 19
online dikarenakan tanggung jawab mereka 7.000.001
belum menikah belum terbebani dengan biaya
Total 100 100
hidup mereka.
4. Pekerjaan Responden Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner
Pada table 4 dapat dilihat pekerjaan dari
responden yang telah melakukan pembelian Dari tabel di atas mayoritas pendapatan
secara online. responden yang melakukan trasnsaksi
melalui media online berada pada level Rp.
Tabel 4 3.000.001 – Rp. 5.000.000 sebanyak 32
Pekerjaan Responden responden kemudian disusul level Rp.
Pekerjaan Jumlah Persentasi 1.000.000 – Rp. 3.000.000 yaitu sebanyak
(%) 30 responden. Pada kisaran pendapatan ini
Pegawai Negeri 2 2 merupakan mereka yang masih muda (
usia muda lebih banyak) dan
Pegawai 36 36 berpendidikan sehingga memiliki kisaran
Swasta gaji antara Rp. 3.000.001- Rp. 5.000.000.
Wirausaha 17 17 itu merupakan kisaran gaji lulusan S1 pada
Mahasiswa 40 40 umumnya namun belum memiliki tanggung
Ibu Rumah 5 5 jawab yang cukup banyak.
Tinggi
Total 100 100 6. Website yang Digunakan
Sumber : Hasil pengolahan kuesioner Pada table 6 di bawah ini disajikan data
Dari tabel diatas kita dapat melihat mengenai website yang banyak digunakan
bahwa Pegawai swasta atau Karyawan swasta oleh responden :

Jurnal Ekonomi, tfolume 4 Nomor 2, November 2013 157


Analisis Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Media Online (E-Marketing)

Tabel 6 Produk fashion menjadi salah satu produk


Website yang Digunakan terlaris dibandingkan lainnya karena
Website Jumlah Persentasi (%) kebanyakan konsumen menginginkan produk
Facebook.com 13 13
fashion yang up to date dan internet lebih
FJB kaskus 43 43
dahulu menampilkannya, serta dengan kisaran
Tokobagus.com 25 25
harga yang tidak terlalu tinggi ditambah produk
fashion diminati kaum Wanita yang masih
Ebay 1 1 muda, maka menjadikannya sebagai produk
Lainnya (blibli.com, 18 18 yang sering dibeli dibandingkan kategori produk
blog, wordpress,dll)
lainnya.
Total 100 100
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner 8. Frekuensi Pembelian
Dari table 8 dapat dilihat frekuensi
Dari hasil pengolahan kuesioner, pembelian responden dalam melakukan
ternyata sebanyak 43% Responden memilih pembelian secara online dalam 1 tahun.
berbelanja online di Forum Jual Beli Kaskus,
sedangkan 25% memilih tokobagus.com untuk Tabel 8
berbelanja online. Penulis mengasumsikan Frekuensi Pembelian
bahwa website kaskus.us lebih banyak Frekuensi Pembelian Jumlah Persentasi (%)
digunakan dalam bertransaksi karena pada 1- 3 kali / 44 44
situs tersebut memiliki banyak sekali tahun
keunggulan dibandingkan situs lainnya. Hampir 4-6 kali / tahun 56 56
semua kebutuhan konsumen ada pada situs Total 100 100
tersebut.
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner
7. Produk yang Biasa Dibeli
Data diatas terlihat jelas bahwa
Dari table 7. di bawah ini dapat dilihat
mayoritas responden berbelanja melalui media
produk apa saja yang paling sering dibeli
online berkisar 4-6 kali transaksi pertahun, dan
secara online.
sebebsar 44 responden hanya berbelanja
Tabel 7
sebanyak 1- 3 kali trasnsaksi pertahunnya. Ini
Produk yang Biasa Dibeli
Pekerjaan Jumlah Persentasi diasumsikan bahwa pemasaran melalui online
(%) bisa menjadi andalan para pemasaran, karena
Produk Fashion 18 18 rata- rata konsumen di Jakarta Barat bisa
Produk Assesoris 14 14 melakukan transaksi lebih dari 4 kali setahun.
Gadget / Elektronik 14 14
Itu merupakan prospek yang bagus, karena
Buku, novel, komik,dsb 6 6
menandakan bahwa berbelanja melalui online
merupakan salah satu bagian dari gaya hidup
Suku cadang dan 16 16
perlengkapan kendaraan berbelanja konsumen, khususnya di daerah
Jakarta Barat.
Peralatan Olahraga 17 17
Peralatan Kecantikan 6 6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Lainnya (obat kesehatan, 9 9 Hasil Uji Validitas
barang
antic,games,software)
Pada tabel hasil uji validitas yang
Total 100 100
dilakukan pada 30 responden awal (presampel)
terlihat bahwa kuesioner yang terdiri dari 33
Sumber : Hasil Pengolahan Kuesioner pertanyaan, koefisien korelasi dari butir
pertanyaan 1 sampai butir pertanyaan 33
Dari berbagai macam jenis produk yang dengan skor masing- adalah valid, terkecuali
ditawarkan melalui media online, responden butir pertanyaan 2, 5, 9, 10, 12, 18, 23, dan
lebih memilih produk fashion (baju, celana, butir pertanyaan 24 bila nilai yang diperoleh
sepatu) sebesar 18% disusul kemudian produk lebih besar dari 0,361. Dengan semua butir
olahraga sebesar 17 responden lalu kemudian pertanyaan yang berkorelasi positif atau lebih
suku cadang kendaraan bermotor sebesar 16%. dari 0,361 yaitu lebih dari 50% dari

Jurnal Ekonomi, tfolume 4 Nomor 2, November 2013 158


Analisis Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Media Online (E-Marketing)

keseluruhan butir pertanyaan, maka kesimpulan atau jarang membeli, melalui Centroid (Group
yang bisa diambil bahwa kuesioner ini memiliki Means) Negatif dan Centroid (Group Means)
instrument yang valid. Positif, seperti terlihat dibawah ini.

Hasil Uji Reliabilitas Tabel 11


Hasil uji reliabilitas untuk semua butir Function at Groups Centroid
jawaban kuesioner dengan nilai Cronbach‟s keputusan Function
alpha ≥ 0,60. Hal ini menunjukkan semua pembelian 1
pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner 0 -0,74
tersebut adalah Reliabel. 1 ,058
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 15
Tabel 9
Reliability Statistics Dari tabel diatas terlihat bahwa
Cronbach's Alpha N of Items kelompok jarang melalkukan pembelian (0)
.720 33 mempunyai nilai Z= -0,074 sedangkan
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 15 Analisis kelompok yang sering melakukan pembelian (1)
Diskriminan mempunyai nilai Z= 0,058
Kecenderungan konsumen dalam
Analisis diskriminan dapat digunakan mengambil keputusan pembelian melalui media
untuk melihat seberapa kuat penggunaan online berdasarkan 100 orang responden
faktor atau veriabel-variabel sebagai informasi adalah „sering melakukan pembelian. Setelah
dalam mengambil keputusan pembelian, yaitu fungsi diskriminan dibuat, maka peneliti
dengan membentuk suatu model dari variabel – melakukan klasifikasi untuk mengetahui
variabel yang akan membedakan seberapa jauh ketepatannya, atau berapa
kecenderungan konsumen dalam mengambil persen terjadi misklasifikasi pada proses
keputusan dalam melakukan transaksi klasifikasi, maka pada tabel 5.7 dibawah ini
pembelian melalui media online. akan terlihat bagaimana Hipotesis yang ketiga
Berikut ini akan ditampilkan tabel fungsi yaitu untuk melihat kesenderungan perilaku
diskriminan yang dimasukkan kedalam konsumen dimasa yang akan datang.
persamaan diskriminan, yaitu sebagai berikut:
Tabel 12
Tabel 10 Classification Result (b,c)
Canonical Discriminant Function Predcted Group
Coefficents Keputusan_Pembelian
Membeship
Total
Function
1 0 1

Manfaat ,277 21 23 44
Original Count 0
Hambatan -0,004
26 30 56
(Constant) -9,128 1
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 15 % 0
47,7 52,3 100,0

1 46,4 53,6 100,0


Dari tabel diatas Terlihat bentuk dari fungsi 19 25 44
Cross-validated Count 0
diskriminan adalah : 27 29 56
1
Z Score = -9,128 + 0,277 (Manfaat)
% 0 43,2 56,8 100,0
Di sini dapat dilihat dari persamaan
48,2 51,8 100,0
yang terbentuk bahwa kecenderungan 1
konsumen yang sering atau jarang melakukan
pembelian melalui media online ditentukan oleh Pada tabel diatas menunjukkan bahwa
variabel Manfaat dalam transaksi. pada bagian original terlihat bahwa mereka
Dalam penelitian ini terdapat dua tipe yang pada data awal tergolong dalam kelompok
konsumen, yang disebut dengan Two Group Jarang melakukan pembelian sebanyak 44
Discriminant yang nantinya akan melakukan orang, dengan model diskriminan ternyata yang
pemisahan terhadap konsumen yang sering berpindah je dalam kelompok Sering melakukan

Jurnal Ekonomi, tfolume 4 Nomor 2, November 2013 159


Analisis Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Media Online (E-Marketing)

pembelian sebanyak 23 orang, sedangkan dari model diskriminan diatas dapat digunakan
konsumen yang Sering melakukan pemmbelian untuk analilsis diskriminan.
sebanyak 56 orang terdapat 26 orang yang
berpindah kelompok ke Jarang melakukan Kesimpulan
pembelian. Jika dilihat dari pergerakan Berdasarkan analisa dan perhitungan
kecenderungan perilaku konsumen dimasa yang yang telah dilakukan dengan memasukkan
akan datang, dengan pergerakan konsumen variabel Manfaat dalam transaksi dengan
yang awalanya jarang melakukan pembelian Hambatan dalam transaksi terhadap Keputusan
sebanyak 44 orang yang dimana berpindah 23 pembelian konsumen dalam melakukan
orang ke kelompok sering melakukan pembelian melalui media online, maka dapat
pembelian ini berarti dimasa yang akan datang diambil kesimpulan bahwa variabel Manfaat
perilaku konsumen Jarang Melakukan dalam transaksi yang paling dominan dalam
Konsumen berpindah lebih dari 50 % dari mempengaruhi responden dalam melakukan
kelompok yang tetap akan jarang melakukan keputusan pembelian melalui media online.
pembelian. Dalam hal ini variabel Manfaat dalam transaksi
Lalu untuk kelompok Sering Melakukan meliputi kemudahan dalam bertransaksi
Pembelian terjadi perpindahan kurang dari 50 kemudian kemudahan dalam mendapatkan
% dari angka awal yaitu sebanyak 56 orang informasi mengenai produk yang dicari sampai
namun berpindah 26 orang. Namun jika dilihat kepada kepraktisan berbelanja secara pribadi
dari banyak konsumen diantara kelompok karena tanpa perlu membuang- buang waktu
Jarang dan Sering Melakukan Pembelian maka untuk berhadapan dengan tenaga penjual
dapat dilihat bahwa kelompok Sering secara langsung dan menghadapi segala
Melakukan Pembelian tersebut memiliki angka macam perasaan atau emosi dari tenaga
yang lebih besar dibandingkan kelompok penjual yang lebih mempengaruhi keputusan
lainnya atau lebih banyak sebanyak 3 orang pembelian konsumen melalui media online.
terhadap perilaku pembelian konsumen ke Meskipun melakukan transaksi secara
kelompok lainnya. Ini berarti bahwa konsumen online memberikan banyak kemudahan, namun
yang berasal dari kelompok Sering Melakukan tetap perlu berhati-hati karena banyak cara
Pembelian berpindah ke Kelompok lainnya yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak
menunjukkan bahwa di masa yang akan datang bertanggung jawab untuk mendapatkan
pemasaran melalui media online kemungkinan keuntungan.
kredibilitas dan eksistensinya akan menurun
dikarenakan oleh variabel hambatan dalam Daftar Pustaka
bertransaksi yang sudah dijelaskan lengkap Basu Swasta D.H dan T.Hani Handoko,
pada Bab 3 (tiga) yang dimana eksistensi dan “Manajemen Pemasaran : Analisa
kredibilitas pemasaran melalui media online perilaku konsumen”, Edisi Kelima,
bisa menurun yang dipengaruhi oleh banyaknya Penerbit Liberty, Yogyakarta, 2004
fenomena dan kasus seperti penipuan yang
masih kerap terjadi dan bahkan sering terjadi, Brenda Kienan, “Small Business Solutions E-
lalu kemudian adanya tindakan kecurangan commerce”, Penerbit Gramedia,
yang dilakukan oleh pemasar yang dimana bisa Jakarta, 2001
berupa spesifikasi produk fisik dengan yang
ditawarkan melalui online berbeda sehingga Dr. Nur Indriantoro, M.sc dan Drs. Bambang
menurunkan tingkat kepuasan konsumen dalam Supomo, M.si.Akuntan, “Metodologi
bertransaksi, atau bahkan faktor penghambat Penelitian Bisnis”, BPFE, Yogyakarta,
lainnya akan mempengaruhi keputusan 2005
pemebelian konsumen di masa yang akan
datang. Fandy Tjiptono, “Strategi Pemasaran”, Edisi 5,
Ketepatan fungsi diskriminan dapat dihitung Andi, Yogyakarta, 2007
dengan cara :
21 + 30/100 = 0,51 atau 51% James F. Engel at. al, “Consumer Behavior”, 8th
Oleh karena hasil angka ketepatan adalah 51% Edition, Dryden Press-Harcourt Brace
dan diatas 50% maka dianggap valid, sehingga Jovanovich, Orlando Florida, 2001

Jurnal Ekonomi, tfolume 4 Nomor 2, November 2013 160


Analisis Keputusan Pembelian Konsumen Melalui Media Online (E-Marketing)

Philip Kotler, Amstrong, “Dasar- dasar


pemasaran”, jilid 1, Prentice Hall, New
Jersey, 2001

Philip Kotler, “Manajemen Pemasaran”, jilid 2,


Edisi Bahasa Indonesia, Prentice Hall,
New Jersey, 1998

Riduwan, “Metode dan Teknik Menyusun Tesis,


Alfabeta”, CV, Bandung, 2004

Riyeke Ustadiyanto, “e-Business Plan :


Perencanaan, Pembangunan dan
Strategi di Internet”, Penerbit ANDI,
Yogyakarta, 2000

William J Stanton, Michael J Etzel and Bruce J


Walker, “Fundamnetal of Marketing”,
Tenth Edition, McGraw hill, inc, New
York, 2004

http://bisnisonlinemaniac.blogspot.com/2010/0
1/mengenal-modus-penipuan-di-
internet.html

http://bisnisukm.com/forum/kategori/potensi-
bisnis-9p1

http://bisnisukm.com/prospek-bisnis-online-
tahun-2011.html

http://rmagz.blogspot.com/2011/01/tips-
memilih-media-promosi.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678
9/23295/3/Chapter%20II.pdf

http://swa.co.id/2011/05/pengguna-internet-
indonesia-membludak-di-2011/

Jurnal Ekonomi, tfolume 4 Nomor 2, November 2013 161

Anda mungkin juga menyukai