Oleh
Eka Dewi Saputri
TAUHID
Makna tauhid secara bahasa arab merupakan bentuk
masdar dari fi’il wahhada-yuwahhidu (dengan huruf
ha di tasydid), yang artinya menjadikan sesuatu satu
saja.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata:
“Makna tauhid ini tidak tepat kecuali diikuti dengan
penafian. Yaitu menafikan segala sesuatu selain
sesuatu yang kita jadikan satu saja, kemudian baru
menetapkannya” (Syarh Tsalatsatil Ushul, 39).
MAKNA KALIMAT LA ILAHA ILLALLAH DAN
KONSEKUENSINYA DALAM KEHIDUPAN
Tak diragukan lagi bahwa kalimat laa ilaaha illallah merupakan pondasi agama
Islam. Kalimat ini pula, bersama dengan kalimat syadahat muhammadur
rasulullah, merupakan rukun yang pertama dari kelima rukun Islam
اط ُل َوَ َّأن َهَّللا ُه َو ْال َعلِ ُّي ْال َكبِي ُر َ ٰ َذلِ َك ِ بأ َ َّن َهَّللا ُه َو ْال َح ُّق َوَ َّأن َما َ ي ْد ُع
ِ َون ِمن ُدونِ ِه ُه َو ْالب
“Demikianlah (kebesaran Allah) karena Allah, Dialah (Tuhan) Yang Hak. Dan
apa saja yang mereka seru selain Dia, itulah yang batil, dan sungguh Allah
Dialah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar.” (QS. Al-Hajj: 62)
MACAM-MACAM TAUHID
Tauhid Rububiyah.
Artinya mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala
dalam hal perbuatanNya. Seperti mencipta,
memberi rezeki, menghidupkan dan mematikan,
mendatangkan bahaya, memberi manfaat, dan
lain-lain yang merupakan perbuatan-perbuatan
khusus Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seorang
muslim haruslah meyakini bahwa Allah Subhanahu
wa Ta’ala tidak memiliki sekutu dalam
RububiyahNya.
PERUSAK DAN PEMBATALAN KALIMAT TAUHID