Anda di halaman 1dari 3

PERBEDAAN MUHKAM DENGAN MUTASYABIH

Allah menurunkan Quran kepada hamba-Nya agar ia menjadi memberi peringatan bagi
semesta alam. Ia menggariskan bagi makhluknya itu akidah yang benar dan prinsip-prinsip yang
lrus dalam ayat-ayat yang tegas keterangannya dan cirri-cirinya. Itu semua merupakan karuniaNya pada umat manusia, di mana ia menetapkan bagi mereka pokok-pokok agama yang
menyelamatkan akidah mereka dan menerangkan jalan lurus yang arus mereka tempuh. Ayatayat tersubut adalah Ummul Kitab yang tidak di perselisihkan lagi pemahamannya dan
menyelamatkan umat Islam dan menjaga eksistensinya. Firman-Nya:

Kitab yang di jelaskan ayat-ayatnya yakni bacaan dalam bahasa arab, untuk kaum
yang mengetahui (Fussilat [41]:3)
Muhkan dan Mutasyabih dalam Arti Umum
Menurut bahasa muhkam berasal dari kata-kata:
yang artinya saya menahan binatang itu. Kata al-hukm berarti memutuskan antara dua hal atau
perkara. Maka hakim adalah orang yang mencegah yang zalim dan memisahkan antara dua pihak
yang bersengketa, serta memisahkan antara yang hak dan yang batil dan antara kebenaran dan
kebohongan. Dikatakan:
artinya saya memegang kedua tangan orang dungu. Jua di
katakan:
, artinya saya memasang hikmah pada binatang itu.Hikmah
dalam ungkapan ini berarti kendali yang di pasang pada leher, ini mengingat bahwa ia berfungsi
untuk mencegahnya agar tidak bergerak secara liar. Dari pengertian inilah lahir kata hikmah,
karena ia dapat mencegah pemiliknya dari hal-hal yang tidak pantas.
Muhkam berarti (sesuatu) yang di kokohkan. Ihkam al-kalam berarti mengokohkan
perkataan dengan memisahkan berita yang benar dari yang salah, dan urusan yang lurus dari
yang sesat. Jadi, kalam muhkam adalah perkataan yang seperti itu sifatnya.
Dengan pengertian inilah Allah mensifati Quran bawa seluruhnya adalah muhkam
sebagaimana ditegaskan dslsm firman-Nya :

STUDI ILMU-ILMU QURAN


Alif lam Ra inilah sebuah kitab yang ayat ayat nya dimubamkan, dikokohkan
serta dijelaskan secara rinci, diturun kan dari sisi (Allah) yang maha bijak sanaa lagi
mahatahu (Hud [11]:1)
Alif lam Ra inilah ayat ayat Quran yang mengandung hikmah .
Quran itu seluruhnya muhkam maksudnya Quran itu kata-katanya kokoh, fasih indah
dan jelas dan membedakan antara yang hak dengan yang batil dan antara yang benar dengan
dan dusta. Inilah yang dimaksud dengan al-ikham al-anum atau mukham dalam arti umum .
Muntasyabih secara bahasa berarti tasyabuh, yakni bil salah satu dari dua hal serupa dengan
yang lain. Dan syubha ialah keadaan dimana salah satu dari dua hal itu tidak dapat dibedakan
dari yang lain karena adanya kemiripan di antara kedua nya secara konkrit mau pun abstrak .
Allah berfirman:
Maksud nya sebagian buah buahan surga itu serupa dengan sebagian yang lain dalam hal warna,
tidak dalam hal rasa dan hakikat. Dikatakan pula mutasyabih adalah mutamasil (sama) dalam
perkataan dan keindahan. Jadi tasyabuh al-kalam adalah kesamaa dan kesesuaaian perkataan,
karena sebagian nya membetulkan sebagian yang lain.
Dengan pengertia n inilah Allah mensifati Quran bahwa seluruh nya adalah mutasyabih,
sbagaimana ditegaskan dalam ayat;
Dengan demekian, maka Quran itu seluruh nya mutasyabih, maksud ya Quran itu
sebagian kandungannya serupa dengan sebagian yang lain dalam kesempurnaan dan
keindahannya, dan sebagiannya membenarkan sebagian yang lain serta sesuai pula maknanya.
Inilah yang dimaksud dengan at-tasyabuh al-ammu atau mutasyabih dalam arti umum.
Masing masing muhkam dan mutasyabih dengan pengertian secara mutlak atau umum
sebagaimana diatas ini tidak menafikkn atau kontradiksi satu dengan yang lain. Jadi, penyataan
Quran itu seluruhnya muhkam adalah dengan pengertian itkon (koko,indah), yakni ayat ayat nya
serupa dan sebagiannya membenarkan sebagian yang lain hal ini karena kalam yang muhkam
dan mutqon berarti berarti makna - makna nya sesuai sekalipun lafaz-lafaznya berbeda beda.
Jika Quran memerintahkan sesuatu hal maka ia tidak akan memerintahkan kebalikannya
ditenpat lain , tetapi ia akan memerintahkan nya pula atau yang serupa dengan nya. Demikian
pula dalam hal larang dan berita. Tidak ada pertentangan dan perselisihan dalam Qura n.
Firmannya;
Dan seandainya Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka akan mendapatkn
pertentangan didalamnya. (An-nisa [4]: 82)

Muhkam dan Mutasyabih dalam arti kusus

Dalam Quran terdapat ayat-ayat yang muhhkam dan mutasyabih dalam arti kusus
sebagaimana disinyalir dalam firman Allah:
Dialah yang menurunkan al-Kitab (Quran) kepadamu. Di antara isi-Nya ada ayat ayat
muhkarat, itulah pokok pokok isi Quran dan ayat ayat mutasyabihat. Adapun orang orang yang
dalam artinya condong kepada kesesatan, mereka mengikuti ayat ayat yang mutasyabihat
daripadanya untuk menimbulkan fitnah dan untuk mencaricari takwilnya, padahal tidak ada yang
mengetahui takwilnya melainkan Allah. Dan orang yang mendalami ilmunya berkata: Kami
beriman kepada ayat ayat mutasyabihat . Semuanya itu dari sisi tuhan kami ( ali-imbran [3]:7)
Mengenai pengertian muhkam dan mutasyabih terdapat banyak perbedaan pendapat.
Yang terpenting diantaranya sebagia berikut:
1. Muhkam adalah ayat yang mudah diketahui maksdunya, sedang mutasyabih
hamyalah diketahui maksd nya oleh Allah sendiri .
2. Muhkam adalah ayat yang hanya mengandung satu wajah sedang mutasyabih
mengandung banyak wajah.
3. Muhkam adalah ayat yang maksudnya dapat diketahui secara langsung,tanpa
memerlukan keterangan lain,sedang mutasyabih tidak demikian; ia memerlukan
penjelasan dengan berujuk kepada ayat ayat lain.
Para ulama memberikan contoh ayat-ayat muhkam dalam quran dengan ayat-ayat
nashid,ayat-ayat tentang halal,haram,hudud (hukuman),kewajiban,janji dan ancaman. Sementara
untuk ayat-ayat mutasyabih mereka mencontohkan dengan ayat-ayat mansukh dan ayat-ayat
tentang asma allah dan sifat-sifatnya,antara lain :

Anda mungkin juga menyukai