Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah studi qur’an dan tafsir
tarbawi
Dosen pengampu:
Oleh:
i
DAFTAR ISI
SAMPUL .................................................................................................................................... i
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
KESIMPULAN ...................................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
7. Apa latar belakang terjadinya Qiroatul Qur‟an ?
8. Apa macam-macam Qiroatul Qur‟an ?
9. Sebutkan syarat-syarat di terimanya Qiratul Qur‟an ?
10. Bagaimana metode penyampaian Qiroatul Qur‟an ?
11. Apa urgensitas mempelajari Qiroatul Qur‟an dan pengaruhnya dalam istinbath
hukum ?
Tujuan dari dibuatnya makalah ini selain sebagai tugas mata kuliah Studi Qur‟an dan
Tafsir Tarbawi, juga antara:
1. Mendefinisikan Rasmul Qur‟an secara etimologi dan terminology
2. Menguraikan kaidah-kaidah Rasmul Qur‟an
3. Mendiskusikan pendapat tentang Rasmul Qur‟an dan menjelaskan kaitan Rasmul
Qur‟an dengan Qiroat
4. Menguraikan urgensi dan kegunaan mempelajari Rasmul Qur‟an
5. Mendefinisikan Qiroatul Qur‟an dan menceritakan latar belakang Qiroat Al-
qur‟an
6. Mengklarifikasikan macam-macam Qiroat Al-Qur‟an dengan bacaan sesuai
tajwid
7. Mendiskusikan metode penyampaian Qiroat Al-qur‟an
8. Mendiskusikan manfaat keberagaman Qiroat Al-qur‟an dan pengaruhnya dalam
istinbath hukum
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. RASMUL QUR’AN
Rasm secara etimologi berasal dari kata rasama-yarsamu-rasman yang ber arti
menggambar atau melukis atau bias di artikan sebagai sesuatu yang resmi atau sesuai
dengan aturan1. Seacara terminologi terdapat beberapa interpretasi di antaranya di
artikan sebagai cara penulisan Alqur‟an yang di setujui oleh ustman bin affan pada
waktu penulisan mushaf. Sedangkan menurut Manna‟ Al-Qaththan bahwa rasm
ustmani merupakan pola penulisan Alqur‟an yang lebih menitik beratkan pada metode
tertentu yang di gunakan saat pengkodifikasian mushaf pada zaman kholifah ustman2.
Dari defisini di atas dapat di simpulkan bahwa Rasmul Qur‟an adalah pola
penulisan Alqur‟an yang di gunakan oleh ustman bin affan dan para sahabat saat
penulisan Alqur‟an atau biasa disebut dengan Rasm Ustmani.
Rasm usmani ialah pola penulisan Al-qur‟an yang fokus pada metode
tertentu.,untuk mendeskripsikan secara mudah gambaran umum tentang ilmu Rasmul
Qur‟an/ Rasm ustmani para ulama berupaya untuk merumuskan kaidah ustmani agar
lebih mudah dipahami. Rumusan yang paling banyak diterima dan diikuti oleh
pemerhati ilmu rasm ustmani adalah rumusan dari imam Suyuthi. Imam Suyuti
membakukan kaidah rasm ustmani menjadi enam pokok yaitu;
1) Kaidah membuang huruf (alhadzf)
Kaidah hadzf yaitu kaidah yang digunakan untuk membuang atau menghilangkan
salah satu huruf dalan kalimat. Huruf –huruf yang dapat dihilangkan anrata lain
alif,wawu dan ya‟.
1
Djamilah usup”ILMU RASM ALQUR’AN”media nelitivol.5,2007,hal.3
2
Zainal arifin”MENGENAL RASM USTMANI (sejarah,kaidah.dan hokum penulisan alquran dengan rasm
ustmani)”jurnal suhuf,vol.5,2012,hal.3
3
2) Kaidah menambah kan huruf (azziyadah)
Kaidah ini berarti menambahkan huruf alif,wawu atau ya‟ dalam rasm utsmani.
Contoh: menambah alif setelah wawu pada akhir setiap isim jama‟ atau yang punya
hukum jama‟ yakni مالقوا ربكم
3) Kaidah Hamzah
a) Jika terdapat hamzah sukun,maka ditulis sesuai dengan harakat hruf
sebelumnya.
b) Jika huruf hamzah berharakat maka :
1).jika berada pada permulaan kalimat dan bertemu denfan huruf zaidah
maka ditulis dengan huruf alif.
2) jika berada ditengah-tengah kalimat maka ditulis sesuai dengan
harakatnya.jika hamzah berharakat fathah maka ditulis dengan alif,jika
berharakat kasroh maka ditulis dengan ya‟,jika berharakat dhummah maka
ditulis dengan wawu.
3) jika beradabdi akhir kalimah maka ditulis sesuai harakat sebelumnya.
4
c. Pendapat tentang Rasmul Qur’an
Kita telah membicarakan bagaimana kaidah-kaidah penulisan Al-qur‟an dengan
metode khusus yang di setujui oleh khalifah utsman. Para ulama‟ menamakan metode
tersebut dengan Al-rasm Al-‘utsmani lil mushaf tetapi kemudian mereka berbeda
pendapat tentang status hukumnya.
1) Ada yang berpendapat bahwa rasm „utsmani untuk Al-qur‟an ini bersifat tauqifi
yang wajib di pakai dalam penulisan Al-qur‟an dan harus sungguh-sungguh di
sucikan.
2) Banyak ulama‟ berpendapat bahwa rasm utsmani bukanlah tauqifi dari Nabi,
tetapi hanya merupakan satu penulisan yang distijui utsman dan di terima umar
dengan baik, sehingga menjadi suatu keharusan yang wajib di jadikan pegangan
dan tidak boleh di langgar
3) Sebagian ulama‟ lain berpendapat, rasm utsmani itu hanyalah sebuah istilah
metode dan tidaklah mengapa berbeda dengannya jika orang telah menggunakan
satu mode rasm tertentu untuk penulisan3.
Hubungan qiroat dengan Rasm dapat dilihat dari 2 hal : pertama, macam-macam
qiroat ditinjau dari sisi Rasm, dan kedua tata cara becaan terhadap lafadz-lafadz
1) Macam-macam Qiroat dilihat dari sisi Rasm nya adalah sebagai berikut
a) Qiroat yang memiliki sanad yang solih, sesuai denagn Rasm dan sesuai
dengan kaidah Bahasa
b) Qiroat yang sesuai Rasm, tapi tidak diriwayatkan atau di bacakan oleh Qori‟
contoh, Qs- al-isra‟ :106 dalam lafadz ( mim, kaf, tsa‟ ) yang dalam Bahasa
3
Syaikh manna’ Al-Qaththan “Mabahits fii Ulumil Qur’an”Terj.H Aunur Rafiq El-Mazni,Lc.MA(Jakarta
Timur:pustaka Al Kautsar,2005)hal.182-184.
5
arab bias di baca dengan fathah / dhammah ( makts, mukts ) tetapi hanya
satu bacaan yang diriwayatkan yaitu mukts
c) Qiro‟at yang sesuai Rasm ,tidak salah dari aspek Bahasa,serta tidak
dibacakan oleh Qori‟. Bahasa disni tidak hanya dilihat dari segi nahwu dan
shorof,tapi juga dilihat dari konteks siyaq(kesesuaian) dll.
Contoh: Qs.al Baqoroh:2 (dzalika al kitaabu laa raiba fiihi) yang dibaca la
dzaita fiihi, lafal dzaita dan raiba dari sisi rasm sama jika dikosongkan dari
titik.
2) Tata cara bacaan lafadz-lafadz.
Kesesuaian dengan salah satu rasm mushaf bias berbentuk tahqiqi atau
ihtimali, contoh, terdapat dua lafadz qiroat dalam Qs. Ali Imran :133 yakni
lafadz(sari‟i ila maghfirah) yang sesuai dengan mushaf madani dan syami dan
Qiro‟at (wa sari‟I ila maghfirah) yang sesuai dengan rasm mushaf makki,kuffi
dan bashri4.
Penulisan Al-Qur‟an dengan mengikuti atau berpedoman kepada Rasm Utsmani yang
dilakukan pada masa khalifah Utsman sangat penting dan bermanfa‟at bagi umat
islam antara lain :
1) Memelihara dan melestarikan penulisan Al-Qur‟an sesuai dengan pola
penulisan Al-Quran pada awal penulisan dan pembukuannya.
2) Memberi kemungkinan pada lafadz yang sama untuk dibaca dengan
versi qiro‟at yang berbeda. Contoh: dalam Qs Al- Baqoroh:9 (wa maa
yakhda‟uuna) dalam ayat diatas, bias dibaca menurut versi qiroat lain.
4
Abdul jalil”pengantar ilmu Qiroat:hubungan Qiroat dengan rasm mushaf Al-Qur’an”
https://www.al munawwir.com/pengantar-ilmu-qiraat-6-hubungan-qiraat-dengan-rasm-mushaf-alquran/.(07
september 2023)
5
alwanul haq”ilmu rasm Qur’an .kaitan Rasmul Qur’an dengan Qiroat”
https://mdikita.blogspot.com/2017/03/ilmu-rasm-qur’an-4-kaitan-rasmul-quran-htm!?m=1(07 september
2023)
6
3) Kemungkinan dapat menunjukkan makna/maksud tersembunyi dalam
ayat tertentu yang penulisannya menyalahi rasm imla‟i, contoh dalam
Qs Adz-Dzariyat:47 (was sama”a banainaaha biaidin wa inna
lamuusii‟un) menurut sebagian ulama‟ lafadz biaiidin ditulis dengan
huruf ganda yaa,karena memberi isyarat akan kebesaran Allah
SWT,khususnya penciptaan langit dan alam semesta6
2. QIRO’AT AL-QUR’AN
a. Pengertian Qiroat
Qiroat secara etimologi berasal dari kata القراءتyang merupakan bentuk jama‟
dari القراءةyang berarti bacaan, dan bentuk masdar dari قراءyang berarti menghimpun
atau mengumpulkan. Sedangkan cara terminologi, para ulama‟ berbeda pendapat
dalam mendefinisikannya namun intinya sama di antaranya :
a) Abdul Fattah Qadhi
Qiroat yaitu ilmu yang membahas tentang tata cara pengucapan kalimat-
kalimat Al-qur‟an berikut cara palangsanaannya baik yang disepakati maupun
yang terjadi perbedaan dengan menisbatkan setiap wajahnya pada seorang
imam.
b) Al- zarqoni
Qiroat ialah salah satu sisitem atau aturan yang di pakai oleh salah satu
imam Qiroat yang berbeda dengan lainnya dalam hal membaca Al-qur‟an.
c) Ali As-shabuni
Qiroat ialah salah satu cara mengucapkan Al-qur‟an yang di pakai oleh
salah satu imam Qurro‟ dan berbeda dari lainnya, dalam hal membaca Al-
qur‟an, dimana Qiroat ini berdasar sanad yang tidak terputus sampai Rasulullah
saw.
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa Qiroat adalah salah satu metode
atau cara membaca Al-qur‟an yang diriwayatkan oleh salah satu imam Qurro‟
yang sanadnya terus bersambung hingga Rasulullah saw 7.
6
Muhammad fajri”makalah Rasm Alqur’an”
https://www.academia.edu.com/29853568/makalah-rasm-Al’Qur’an.(07 September 2023)
7
mawardi Abdullah”ULUMUL QUR’AN”(Yogyakarta.pustaka belajar,2012)hal.104
7
b. Latar belakang terjadinya Qiroatul Qur’an
Jadi perbedaan Qiroat sudah ada pada masa nabi, dan menimbulkan
perbedaan yang sangat jelas sehingga diperjelas oleh nabi langsung dan
beliau pun juag membenarkannya. Menurut catatan sejarah, timbulnya
perbedaan Qiroat dimulai pada masa tabi‟in, yaitu pada awal 11 H. Tat
kala para Qori‟ sudah tersebar di berbagai plosok. Mereka lebih suka
mengemukakan pendapat Qiroat gurunya dari pada mengikuti imam
lainnya. Sehingga sampai kepada pada imam Qiroat, baik yang 7, 10 dan
yang 14.
8
3. Perbedaan pada perubahan huruf antara perubahan I‟ran dan bentuk
tulisannya sementara maknanya berubah.
4. Perbedaan pada kalimat dimana bentuk dan maknnya berubah pula.
5. Perbedaan pada mendahulikan dan mengakhirinya.
6. Perbedaan deangn menambah atau mengurangi huruf.8
c. Macam-macan Qiroat
9
c) Qiroat ahad yaitu qiroat yang sanadnya shohih tetapi menyalai Rams
Usmani, kaidah Bahasa arab dan tidak masyhur. Qiroat ini tidak dapat di
amalkan.
d) Qiroat syadz yaitu qiroat yang tidak shohih sanadnya.
e) Qiroat maudhu‟ yaitu qiroat yang tidak ada asal usulnya. Qiroat ini tidak
bias dipakai.
f) Qiroat mudraj yaitu qiroat yang di tambahkan sebagai penafsiran.
Menurut jumhur ulama‟ qiroat yang boleh dipakai dalam sholat ataupun
diluar sholat adalah qiroat mutawatir sedangkan qiroat masyhur dan lainnya
tidak boleh dibaca didalam sholat maupun di luar sholat 10
10
Mawardi Abdullah “ULUMUL QUR’AN “(yogyakarta,pustaka pelajar,2012) hal.106-107.
10
Rasulullah SAW,sehingga dengan jumlah yang banyak tidak mungkin
mereka berdusta11.
e. Metode-metode penyampaian Qiro’at Al-qur’an
Sedangkan untuk pengaruh dari ilmu Qiro‟at dalam istinbath hukum adalah
perbedaan Qiro‟at juga menimbulkan perbedaan hukum yang dibagi menjadi
2,yaitu perbedaan secara khusus dan perbedaan secara umum. Perbedaan umum
tidak akan mempengaruhi arti maupun penafsiran,karena perbedaan ini hanyalah
merupakan perbedaan lahjah dalam mengucapkan lafadz-lafadz
11
Syekh,Dr.H. Muhammad Roihan Nasution,MA “QIRO’AT SAB’AH;Khazanah Bacaan Al-Qur’an Teori dan
Praktik”(medan,perdana publishing,2019)hal.9-10
12
Galih”makalah studi qur’an;Qiro’at qur’an”
https://pai1dstainsas.blogspot.com/2017/07/makalah-studi-alquran-qiraat-quran.html (09 September 2023)
13
Ainul Yaqin”makalah ulumul Qur’an tentang Qiroatil Qur’an”
https://mushafjournal.com/index.php/mj/article/download/23/31 hal.6-8 (09 September 2023)
11
tertentu,sebagaimana Qiroat qur‟an yang membaca shilah pada setiap mim jama‟
pada setiap mim jama‟,yaitu منكم, عليهمmenjadi منكموdan عليهموdan lain
sebagainya.
Bacaan kedua yakni bacaan takhfif memiliki arti bahwa sisuami harm
hukumnya berhubungan intim dengan istrinya dalam keadaan haid sampai
berhenti haid nya dan mandi. Pandangan ini di pegang oleh Imam Malik,Imam
Syafi‟I dan Imam Ahmad.
Perbedaan yang ditimbulkan terhadap perbedaan istinbath hukum dinsini hanya
perbedaan wajib mandi setelah haid dan boleh saja sebelum mandi jika sudah
berhenti haid. Dengan demikian, mencermati perbedaan pandangan ulama‟
memberi kesan kedua pandangan yang berbeda itu dapat dikompromikan yakni
bahwa suami haram menggauli istrinya yang sedang haid sampai berhenti
haidnya.14
14
halimah.b.”perbedaan qiroat dan pengaruhnya dalam istinbath hukum”jurnal arrisalah vol19.thn.2019
hal.103-104.
12
BAB III
KESIMPULAN
Dari defisini di atas dapat di simpulkan bahwa Rasmul Qur‟an adalah pola
penulisan Alqur‟an yang di gunakan oleh ustman bin affan dan para sahabat saat penulisan
Alqur‟an atau biasa disebut dengan Rasm Ustmani.
Berbicara tentang Rasmul Qur‟an tentu tidak bias di pisahkan dari ilmu Qiroat , karna
Rasmul Qur‟an adalah metode dari penulisan Al-qur‟an yang berbeda kaidahnya dengan
Rams imla‟ atau penulisan di luar Al-qur‟an.
Dengan demikian hubungan rasmul Qur‟an dengan qiraat sangat erat, karena semakin
lengkap petunjuk yang dapat ditangkap maka semakin sedikit pula kesulitan untuk
mengungkap pengertia yang terkandung dalam Al-Qur‟an e. Urgensi dan manfaat
mempelajari Rasmul Qur‟an
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa Qiroat adalah salah satu metode atau cara membaca
Al-qur‟an yang diriwayatkan oleh salah satu imam Qurro‟ yang sanadnya terus bersambung
hingga Rasulullah saw .
Sedangkan untuk pengaruh dari ilmu Qiro‟at dalam istinbath hukum adalah perbedaan
Qiro‟at juga menimbulkan perbedaan hukum yang dibagi menjadi 2,yaitu perbedaan secara
khusus dan perbedaan secara umum.
Perbedaan umum tidak akan mempengaruhi arti maupun penafsiran,karena perbedaan ini
hanyalah merupakan perbedaan lahjah dalam mengucapkan lafadz-lafadz
tertentu,sebagaimana Qiroat qur‟an yang membaca shilah pada setiap mim jama‟ pada
setiap mim jama‟,yaitu منكم, عليهمmenjadi منكموdan عليهموdan lain sebagainya.
Perbedaan pada ayat diatas menimbulkan perbedaan hukum yang dikandung nya.pada
bacaan yang pertama yakni yang ditasydid menurut imam Abu Hanifah adalah larangan
kepada suami untuk berhubungan intim sampai istrinya suci,artinya berhenti dari haid
13
DAFTAR PUSTAKA
GALIH. 2017. “ Makalah studi Qur‟an: Qiroat sab‟ah”. Bangka Belitung: STAIN
Syaikh Abdurrahman Siddik.
HAQ, ALWANUL. 2017. “ Ilmu Rasm Qur‟an: kaitan rasmul qur‟an dengan qiroat”.
Diakses pada tanggal 07 September 2023 melalui h<ps://blogspot.com/2017/03/ilmu-
rasm-qur‟an-4-kaitan-rasmul-qur‟an-htm!?m=1
JALIL, ABDULLAH. 2019 “ Pengantar ilmu qiroat: hubungan qiroat dengan Rasm
mushaf Al-qur‟an”. Diakses pada tanggal 07 September 2023 melalui
h<ps://almunawwir.com/pengantar-ilmu-qiraat-6-hubungan-qiraat-dengan-rasm-
mushaf-alqur‟an/
MULAZIMAH, ELSA. 2020._” Telaah Rasm Utsmani dalan manuskrip mushaf Al-
qur‟an koleksi Jamal nasuhi. Surabaya: UIN Sunan Ampel press.
14
UMAR, RATNA.2019. “ Qiroat Al-qur‟an ( makna dan latar belakang timbulnya
perbedaan qiroat ). Jurnal Al Asas vol. 03.
USUP, DJAMILAH. 2017.” Ilmu Rasm Al-qur‟an “. Media Neli vol. 05.
15