Anda di halaman 1dari 10

RASM AL-QUR’AN

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Mata Kuliah


Ulumul Qur’an

Oleh :
Faris Ahmad (2123030)
Hanggia Sahfitri (2123019)
Adinda Rahmadani (2123010)

Dosen Pengampu
Ismiati, MA.

PROGRAM STUDI ULUMUL QUR’AN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI
1445 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Syukur Alhamdulilllah penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah


memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga penulisan makalah ini dapat
diselesaikan. Selanjutnya shalawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada suri tauladan dan panutan kita yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berhasil ditulis karena bantuan dari semua pihak baik secara
materil maupun moril, terutama dosen pengampu mata kuliah Studi Ulumul
Qur’an Ibuk Ismiati, MA. Oleh sebab itu penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang mendalam, sehinggan makalah yang berjudul “ RASM AL-QUR’AN ”
dapat dipresentasikan.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terhadap pihak-pihak
terkait, walaupun penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahan di sana sini. Oleh sebab itu makalah ini terbuka untuk dikritik dan
diberi saran yang membangun demi kesempurnaannya. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih.

Bukittinggi, September 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan...................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian rasm al-qur’an..........................................................................3


B. Kaidah rasm ustmani.................................................................................5
C. Perbedaan pendapat tentang rasm ustmani................................................6
D. Hikmah rasm ustmani................................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rasmul Al - Qur‟an merupakan salah satu bagian disiplin ilmu Al-Qur‟an
yang mana di dalamnya mempelajari tentang penulisan Mushaf Al-Qur‟an yang
dilakukan dengan cara khusus, baik dalam penulisan lafal lafalnya maupun
bentuk - bentuk huruf yang digunakan. Rasmul Al-Qur‟an dikenal juga dengan
nama Rasm Utsmani.Tulisan Al-Quran „Utsmani adalah tulisan yang nisbatkan
kepada Sayyidina Utsman Ra. (Khalifah ke III). Istilah ini muncul setelah
rampungnya penyalinan Al - Quran yang dilakukan oleh tim yang dibentuk
oleh Ustman pada tahun 25 H., oleh para ulama. Cara penulisan ini biasanya di
istilahkan dengan “Rasmul „Utsmani‟ yang kemudian dinisbatkan kepada Amirul
Mukminin Ustman Ra. Para Ulama berbeda pendapat tentang penulisan ini,
diantara mereka ada yang berpendapat bahwa tulisan tersebut bersifat taufiqi
(ketetapan langsung dari Rasulullah). Mereka berlandaskan riwayat yang
menyatakan bahwa Rasulullah menerangkan kepada salah satu Kuttab (juru tulis
wahyu) yaitu Mu‟awiyah tentang tatacara penulisan wahyu. Diantara ulama yang
berpegang teguh pada pendapat ini adalah Ibnul al -Mubarak dalam kitabnya “al -
Ibriz” yang menukil perkataan gurunya, Abdul „Aziz al - Dibagh bahwa “tulisan
yang terdapat pada Rasm „Utsmani semuanya memiliki rahasia- rahasia dan tidak
ada satupun sahabat yang memiliki andil. Seperti halnya di ketahui bahwa Al-
Quran adalah mu‟jizat begitupula tulisannya”. Namun disisi lain, ada beberapa
ulama yang mengatakan bahwa, Rasmul Ustmani bukanlah tauqifi, tapi hanyalah
tatacara penulisan al-Quran saja.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari rasm alquran?
2. Apa kaidah-kaidah yang terdapat di dalam rasm ustmani?
3. Apa perbedaan pendapat tentang rasm ustmani?
4. Apa hikmah rasm ustmani?

1
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian dari rasm alquran
2. Mengetahui kaidah-kaidah yang terdapat di dalam rasm ustmani
3. Mengetahui perbedaan pendapat tentang rasm ustmani
4. Mengetahui hikmah rasm ustmani

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN RASM AL-QUR’AN


Kata rasm berasal dari akar kata rasama-yarsumu-rasmun. Secara bahasa
berarti menggambar, atau melukis. Rasm berarti gambar, bentuk, rupa. Rasm al-
kitabah berarti ragam tulisan. Dalam pengertian istilah yang digunakan didalam
pembahasan ini ialah pola atau bentuk tulisan yang digunakan dalam penulisan
mushab ‘ustmani. Pola penulisan itu dijadikan standar dalam setiap kali
menggandakan al-qur’an, oleh karena itu rasm itu populer dengan nama rasm
ustmani. 1
Dalam kitab Manahil al - ‘Irfan Fi ‘Ulum Al - Qur’an disebutkan bahwa yang
dimaksud dengan Rasm Al- Qur’an atau al - Mushaf adalah:

‫َر ْس ُم المصحِف ُيرَاُد ِبِه الَو ْض ُع الِذ ى ارتَض اه ُع ْثَم ان رضى هللا َع ْنُه فى ِكَتاَبِة َك ِلَم اِت الُقراِن وُحُرْو ِف‬

“Rasm mushaf yang dimaksud disini adalah kaidah yang disepakati oleh Utsman
RA. dalam penulisan kalimat-kalimat Al-Qur‟an dan hurufnya”

B. KAEDAH PENULISAN RASM UTSMANI

Para Ulama meringkas kaidah-kaidah dalam penulisan rasm Utsmani menjadi 6


kaidah, yaitu al-Hadzf, al-Ziyadah, al-Hamzah, Badal, Washl dan Fashl, Kata
yang dapat dibaca dua bunyi.

1.Al-Hadzf (membuang, menghilangkan atau meniadakan huruf Contohnya, a)


meniadakan alif:‫ َيَأُّيَها‬, b) meniadakan ya': ‫ َأِط ْيُعْو َن‬, c) meniadakan wawu: ‫ ال َيْسَتوَن‬d)
meniadakan lam: E.F ‫ِم َن اَّلْيِل‬

2. Al-Ziyadah (penambahan). Contohnya, a) menambah kan huruf alif setelah


wawu yang mempunyai hukum jama’: ‫ َبُنْو ا ِإْس َر اِئيَل‬, b) menambah alif setelah
hamzah marsumah (yang terletak di atas tulisan wawu: ‫َتْفَتُؤا َتْذ ُك ُر‬

3. Al-hamzah. Contoh, hamzah dalam kata kerja yang terletak di tengah, ditulis
sesuai dengan penulisan huruf hamzah; jika berharakat fathah ditulis dengan alif. .
‫ َس َأَل‬b) jika berharakat kasrah ditulis dengan ya: ‫ُس ِئَل‬. c) jika berharakat dhammah
ditulis dengan wawu: ‫ِكَتاًبا َنْقَر ُؤ ُه‬

1
Drajat,Amroeni. 2017. ULUMUL QUR’AN Pengantar Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. PRENAMEDIA
GROUP: Jakarta. Halaman 42

3
4. Badal (penggantian). Contoh, a) alif di tulis dengan wawu: , ‫ْاَحَيوة‬,‫الَّصلوة‬b( alif
ditulis dengan ya:‫ ِإَلى‬c) alif diganti dengan nun tauhid khafifah: ‫ِاْذ ْن‬, d) ta'
marbuthah ditulis dengan ta' maftuhah: ‫َلْعَنُت ِهللا‬, ‫ِنْع َم ٌت‬

.5Washl dan Fashl (penyambungan dan pemisahan). Contoh, a) Penyambungan


‫ أْن‬dengan ‫ِم ْن‬,‫ ال‬dengan ‫ ِم ْن‬, ‫ َم ا‬dengan ‫َم ْن‬, ‫ َع ْن‬dengan ‫ِإْن‬, ‫ َم ا‬dengan ‫ َأْن‬, ‫ َم ا‬dengan ‫َم ا‬
maka huruf nun dihilangkan: .‫ َأَّم ا‬,‫ ِإَّم ا‬, ‫ َع َّم ْن‬, ‫ ِمَّم ْن‬,‫ ِمَّم ا‬،‫ َأال َتْكُتُبوَه ا‬Namun ada dalam
beberapa ayat, huruf nun tidak dihilangkan,seperti:
‫ َع ْن َم ْن َيَش اُء‬, ‫ ِم ْن َم ا َم َلَك ْت‬,‫َأْن اَل َتُقوُلوا‬: ‫ِإْن َم ا ُتو عدوَن‬
‫ُك‬
b) kata ‫ َل‬yang diiringi dengan ‫ َم ا‬maka ditulis dengan disambung:‫ُكَلَم ا‬

6. Kata yang dapat dibaca dua bunyi. Penulisan kata yang dapat di baca dengan
dua bunyi disesuaikan dengan salah satu bunyinya. Di dalam mush-haf Utsmani
di- tulis dengan menghilangkan alif, seperti: ‫ مِلِك َي ْو ِم‬Ayat di atas boleh di baca
dengan dua alif atau satu alif.

C. PERBEDAAN PENDAPAT TENTANG RASM USTMANI


Para ulama mengkaji boleh tidaknya mushaf Al-Quran dikaji selain dengan Rasm
Utsmani. Akhirnya para ulama Al-Qur‟an menyepakati bahwa mushaf Al-Quran
harus mengacu pada Rasm Utsmani, kecuali dalam keadaan darurat. Berawal dari
Muker I-IX (1983),kemudian lahirlah mushaf standar Indonesia dan keluarnya
Kep. Menag. No. 25 tahun 1984 tentang Mushaf Al-Qur‟an standar Indonesia
merupakan tonggak awal berkembangnya Rasm Utsmani di Indonesia. Hasil
Muker diatas menyepakati mushaf Indonesia harus mengacupada Rasm Utsmani
dan mayoritas umat Islam menyepakati meskipun kadar keharusannya menjadi
perdebatan tersendiri (Arifin, 2009: 1). Rasm utsmani bersifat tauqifi, meskipun
khat tersebut menyalahi kaidah nahwu dan sharaf dan khat tersebut mudah
mengakibatkan salah bacaanya bila tidak diberi harakat, lebih-lebih bagi orang
awam. Rasm Usmani adalah cara penulisan kalimat Al-Qur‟an yang disetujui
sahabat Usman bin Affan (35 H/655 M) pada waktu penulisan mushaf. Cara
penulisan ini, disebut oleh az-Zarqan (1995:311), memiliki karakter khusus yang
sering menyimpang dengan pola penulisan bahasa Arab konvensional pada
umumnya.
Pendapat lain menyatakan bahwa tulisan Al-Qur‟an tidak harus sesuai dengan
Khat Rasm Utsmani, sebab itu tidak tauqifi tetapi hanya redaksi terminologi (al-

4
Maliki, 2003: 72), atau hanya istilah pola penulisan yang direstui oleh Khalifah
Utsman (al-Qattan, 1973: 147). Dengan demikian menuliskan Al-Qur‟an bebas
dengan mengikuti kaidah arabiyah secara umum tanpa harus terikat Rasm
Utsmani, terutama bagi orang awam. Pendapat ketiga mengatakan, bahwa Al-
Qur‟an adalah bacaan umum, harus ditulis menurut kaidah arabiyyah dan
sharfiyah, akan tetapi harus ada Mushaf Al-Qur‟an yang ditulis dengan Khat
Rasm Utsmani sebagai artefak penting perlu dilestarikan (al-Zarqani, 1995: 323).
Atas dasar inilah, peneliti memandang bahwa kaidah dan keistimewaan rasm
utsmani dalam mushafa Al-qur‟an menjadi relevan untuk dikaji. Dengan
demikian, umat Islam dituntut untuk mengerti tentang sejarah kitab sucinya dan
keterkaitannya dengan Rasm Utsmani. Keberadaan Rasm Utsmani pada masa
tersebut, dapat sedikit mereview kembali tradisi keberagamaan kita dalam
berpendapat dengan bijak. Munculnya kembali semangat mengusung Rasm
Utsmani sebagai warisan agung masa lalu yang harus dilestarikan, tidak lantas
dijadikan ajang bagi umat Islam untuk kembali saling menyalahkan. Berdasarkan
pada rasionalitas yang telah diuraikan, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keistimewaan rasm utsmani dalam mushaf Al-qur‟an. Penelitian ini
diharapkan bermanfaat bagi semua pembaca untuk di pakai sebagai sumber
belajar baca tulis Al-Qur‟an dan dapat memahami keistimewaan rasm utsmani
dalam mushaf al-qur‟an. Peneliti juga berharap bahwa penelitian ini dapat
memberikan informasi yang akurat tentang keistimewaan rasm utsmani dalam
mushafa Al-qur‟an, terutama dalam definisi, sejarah, dan hukum penulisan Al-
Qur‟an dengan Rasm utsmani.
D. HIKMAH RASM USTMANI

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran-saran

6
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai