MAKALAH
Oleh :
Faris Ahmad (2123030)
Hanggia Sahfitri (2123019)
Adinda Rahmadani (2123010)
Dosen Pengampu
Ismiati, MA.
Bismillahirrahmaanirrahiim
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rasmul Al - Qur‟an merupakan salah satu bagian disiplin ilmu Al-Qur‟an
yang mana di dalamnya mempelajari tentang penulisan Mushaf Al-Qur‟an yang
dilakukan dengan cara khusus, baik dalam penulisan lafal lafalnya maupun
bentuk - bentuk huruf yang digunakan. Rasmul Al-Qur‟an dikenal juga dengan
nama Rasm Utsmani.Tulisan Al-Quran „Utsmani adalah tulisan yang nisbatkan
kepada Sayyidina Utsman Ra. (Khalifah ke III). Istilah ini muncul setelah
rampungnya penyalinan Al - Quran yang dilakukan oleh tim yang dibentuk
oleh Ustman pada tahun 25 H., oleh para ulama. Cara penulisan ini biasanya di
istilahkan dengan “Rasmul „Utsmani‟ yang kemudian dinisbatkan kepada Amirul
Mukminin Ustman Ra. Para Ulama berbeda pendapat tentang penulisan ini,
diantara mereka ada yang berpendapat bahwa tulisan tersebut bersifat taufiqi
(ketetapan langsung dari Rasulullah). Mereka berlandaskan riwayat yang
menyatakan bahwa Rasulullah menerangkan kepada salah satu Kuttab (juru tulis
wahyu) yaitu Mu‟awiyah tentang tatacara penulisan wahyu. Diantara ulama yang
berpegang teguh pada pendapat ini adalah Ibnul al -Mubarak dalam kitabnya “al -
Ibriz” yang menukil perkataan gurunya, Abdul „Aziz al - Dibagh bahwa “tulisan
yang terdapat pada Rasm „Utsmani semuanya memiliki rahasia- rahasia dan tidak
ada satupun sahabat yang memiliki andil. Seperti halnya di ketahui bahwa Al-
Quran adalah mu‟jizat begitupula tulisannya”. Namun disisi lain, ada beberapa
ulama yang mengatakan bahwa, Rasmul Ustmani bukanlah tauqifi, tapi hanyalah
tatacara penulisan al-Quran saja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari rasm alquran?
2. Apa kaidah-kaidah yang terdapat di dalam rasm ustmani?
3. Apa perbedaan pendapat tentang rasm ustmani?
4. Apa hikmah rasm ustmani?
1
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian dari rasm alquran
2. Mengetahui kaidah-kaidah yang terdapat di dalam rasm ustmani
3. Mengetahui perbedaan pendapat tentang rasm ustmani
4. Mengetahui hikmah rasm ustmani
2
BAB II
PEMBAHASAN
َر ْس ُم المصحِف ُيرَاُد ِبِه الَو ْض ُع الِذ ى ارتَض اه ُع ْثَم ان رضى هللا َع ْنُه فى ِكَتاَبِة َك ِلَم اِت الُقراِن وُحُرْو ِف
“Rasm mushaf yang dimaksud disini adalah kaidah yang disepakati oleh Utsman
RA. dalam penulisan kalimat-kalimat Al-Qur‟an dan hurufnya”
3. Al-hamzah. Contoh, hamzah dalam kata kerja yang terletak di tengah, ditulis
sesuai dengan penulisan huruf hamzah; jika berharakat fathah ditulis dengan alif. .
َس َأَلb) jika berharakat kasrah ditulis dengan ya: ُس ِئَل. c) jika berharakat dhammah
ditulis dengan wawu: ِكَتاًبا َنْقَر ُؤ ُه
1
Drajat,Amroeni. 2017. ULUMUL QUR’AN Pengantar Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. PRENAMEDIA
GROUP: Jakarta. Halaman 42
3
4. Badal (penggantian). Contoh, a) alif di tulis dengan wawu: , ْاَحَيوة,الَّصلوةb( alif
ditulis dengan ya: ِإَلىc) alif diganti dengan nun tauhid khafifah: ِاْذ ْن, d) ta'
marbuthah ditulis dengan ta' maftuhah: َلْعَنُت ِهللا, ِنْع َم ٌت
6. Kata yang dapat dibaca dua bunyi. Penulisan kata yang dapat di baca dengan
dua bunyi disesuaikan dengan salah satu bunyinya. Di dalam mush-haf Utsmani
di- tulis dengan menghilangkan alif, seperti: مِلِك َي ْو ِمAyat di atas boleh di baca
dengan dua alif atau satu alif.
4
Maliki, 2003: 72), atau hanya istilah pola penulisan yang direstui oleh Khalifah
Utsman (al-Qattan, 1973: 147). Dengan demikian menuliskan Al-Qur‟an bebas
dengan mengikuti kaidah arabiyah secara umum tanpa harus terikat Rasm
Utsmani, terutama bagi orang awam. Pendapat ketiga mengatakan, bahwa Al-
Qur‟an adalah bacaan umum, harus ditulis menurut kaidah arabiyyah dan
sharfiyah, akan tetapi harus ada Mushaf Al-Qur‟an yang ditulis dengan Khat
Rasm Utsmani sebagai artefak penting perlu dilestarikan (al-Zarqani, 1995: 323).
Atas dasar inilah, peneliti memandang bahwa kaidah dan keistimewaan rasm
utsmani dalam mushafa Al-qur‟an menjadi relevan untuk dikaji. Dengan
demikian, umat Islam dituntut untuk mengerti tentang sejarah kitab sucinya dan
keterkaitannya dengan Rasm Utsmani. Keberadaan Rasm Utsmani pada masa
tersebut, dapat sedikit mereview kembali tradisi keberagamaan kita dalam
berpendapat dengan bijak. Munculnya kembali semangat mengusung Rasm
Utsmani sebagai warisan agung masa lalu yang harus dilestarikan, tidak lantas
dijadikan ajang bagi umat Islam untuk kembali saling menyalahkan. Berdasarkan
pada rasionalitas yang telah diuraikan, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keistimewaan rasm utsmani dalam mushaf Al-qur‟an. Penelitian ini
diharapkan bermanfaat bagi semua pembaca untuk di pakai sebagai sumber
belajar baca tulis Al-Qur‟an dan dapat memahami keistimewaan rasm utsmani
dalam mushaf al-qur‟an. Peneliti juga berharap bahwa penelitian ini dapat
memberikan informasi yang akurat tentang keistimewaan rasm utsmani dalam
mushafa Al-qur‟an, terutama dalam definisi, sejarah, dan hukum penulisan Al-
Qur‟an dengan Rasm utsmani.
D. HIKMAH RASM USTMANI
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
6
DAFTAR PUSTAKA