NIM : 933420219
Hasil Diskusi Materi Haji Dan Umroh
Selasa, 12 Mei 2020 fiqh 2C
S: soal K : Komentar
J: jawaban (termasuk teman-teman) P: Pemateri D: Dosen
1 S Jika seseorang telah menyelesaikan semua rukun haji selain tawaf ifadhah, lalu
kemudian ia meninggal. apakah wajib ditawafkan pula untuknya?
(Marlitha Indriani/933414019)
P Siapa yang telah menunaikan perbuatan-perbuatan haji selain thawaf Ifadhah,
kemudian wafat, maka tidak dilakukan thawaf untuknya. Berdasarkan perkataan
Ibnu Abbas radhiallahu anhuma, "Ketika seseorang sedang melakukan wukuf
bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa salla di atas kendaraannya, tiba-tiba dia
terjatuh dari atas hewan tunggangannya lalu tubuhnya ditendang oleh hewan
tersebut hingga wafat. Maka ketika peristiwa tersebut disampaikan kepada Nabi
shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda,
ا,, فإن هللا تعالى يبعثه يوم القيامة ملبي، وال تحنطوه وال تخمروا رأسه، وكفنوه في ثوبيه،اغسلوه بماء وسدر
)نن,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,حاب الس,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,لم وأص,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,اري ومس,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,(رواه البخ
"Mandikan dia dengan air dan sidr, lalu kafankan dengan kedua baju (ihram)nya,
jangan diberikan minyak wangi dan jangan tutup kepalanya, sesungguhnya Allah
Ta'ala akan membangkitkannya di hari kiamat dalam keadaan bertalbiah." (HR.
Bukhari dan Muslim serta Ashahbussunan)
(Fabi Annisa Farikha/933416319)
J
D Jawaban sudah mewakili
2 S Apakah merupakan suatu yang baik melakukan haji setiap tahun bagi yang
menginginkan hal itu dan tidak memberatkan baginya atau yang lebih utama
setiap tiga tahun sekali atau dua tahun sekali?
(Intan Kusuma Dewi/933413219)
P Allah telah mewajibkan haji kepada setiap orang yang terkena beban kewajiban
dan mampu, sekali dalam seumur hidup. Selebih dari itu termasuk sunnah dan
kebaikan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tidak ada ketetapan sunnah
dalam haji dengan bilangan tertentu. Sesungguhnya mengulangi (haji) kembali
kepada kondisi orang yang terkena beban kewajiban dari sisi harta dan kesehatan.
Dan kondisi kerabat sekitarnya dan orang-orang fakir. Serta perbedaan
kemaslahatan umat secara umum dan kontribusi darinya baik dari sisi jiwa
maupun harta. Serta posisi dia di kalangan umat. Dan kemanfaat baginya akan
kehadirannya atau safarnya dalam haji atau lainnya. Maka hendaknya dia melihat
kondisi apa yang paling bermanfaat bagi dirinya sehingga dia lebih kedepankan
dari yang lainnya.’ Selesai ‘Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah Lil Bukhuts Al-
Ilmiyah Wal Ifta’, 11/14.
Seyogyanya jangan sampai lebih dari lima tahun tanpa melaksanakan haji kalau
dia mampu. Berdasarkan sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam:
(د,,وام ال يف,,ة أع,,ه خمس,,ي علي,, تمض، ووسعت عليه في المعيشة، إن عبدا أصححت له جسمه:إن هللا يقول
) )إلي لمحروم1662( ه,وع طرق,حيحة" بمجم,لة الص,) وصححه األلباني في "السلس960( رواه ابن حبان
‘Sesungghnya Allah berfirman, ‘Sesungguhna seorang hamba telah Saya berikan
kesehatan badannya, Saya luaskan kehidupannya. Telah lewat lima tahun dan
tidak menuju kepada-Ku (melaksanakan haji) maka dia tertutupi (mahrum).’ HR.
ibnu Hibban, 960 dishohehkan Al-Albany di SIlsilah As-Shohehah dengan
keseluruhan jalannya, 1662.
(Fabi Annisa Farikha/933416319)
J
D Jika tidak ada halangan seyogyanya seseorang melaksanakan ibadah haji setiap
tahunnya. Hal itu juga dilakukan oleh Rasulullah,di mana ketika telah ditetapkan
syariat haji beliau bersama para sahabat melaksanakannya setiap tahun
4 S Seseorang ingin menunaikan umrah, akan tetapi dia tidak mampu memakai kain
ihram karena dia sakit dan lumpuh. Apakah diperbolehkan melaksanakan umrah
dengan pakaiannya? Apakah dia terkena tebusan?
(Dewi Safinatul Jannah/933408319)
P Ya, kalau seseorang tidak mampu memakai pakaian ihram, dia memakai yang
sesuai dari pakaian lain dan diperbolehkan. Dan menurut ahli ilmu dia
menyembelih kambing dan dibagikan kepada orang-orang fakir. Atau memberi
makan enam orang miskin masing-masing diberi setengah sho’ atau puasa tiga
hari. Begitu juga ahli ilmu mengqiyaskan apa yang ada dalam menggundul kepala
dimana Allah ta’ala berfirman:
ِ ةٌ ِم ْن,َ ِه فَفِ ْدي, ِه أَ ًذى ِم ْن َر ْأ ِس,ِي َم ِحلَّهُ فَ َم ْن َكانَ ِم ْن ُك ْم َم ِريضًا أَوْ ب
ْيَ ٍام أَو,ص ُ ( َواَل تَحْ لِقُوا ُر ُءو َس ُك ْم َحتَّى يَ ْبلُ َغ ْالهَ ْد
196/ك) البقرة ٍ ص َدقَ ٍة أَوْ نُ ُس
َ
“Dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat
penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di
kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa
atau bersedekah atau berkorban.” QS. Al-Baqarah: 197
Nabi sallallahu alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa puasa tiga hari,
shodaqah memberi makan kepada enam orang miskin masing-masing orang
miskin setengah sho’. Dan nusuk dengan menyembelih kambing. Menyembelih
dan memberi makan dalam masalah ini di Mekah untuk kehati-hatian. Karena
melanggar larangan memakai baju terus menerus sampai tahalul.
(Ari Tri Irawan/933415819)
J
D jika keadaannya terpaksa maka diperbolehkan, dan harus membayar dam/denda.
8 S Bagaimana hukum membayar haji tetapi uang nya itu uang hutang kepada
tetangganya?
(Aida mustaghfiroh/933407719)
P
J Berhutang untuk menunaikan haji jika dilihat dari satu sisi seolah-olah
menunjukkan ketidakmampuan seseorang atau belum mempunyai kelayakan dan
perbekalan yang cukup untuk menunaikan ibadah haji. Namun dari sisi yang lain,
boleh jadi menunjukkan kemampuan, hanya saja kemampuan itu memerlukan
sedikit waktu, maka untuk mempercepat status “mampu” ia melakukan
pinjaman.singkatnya tidak perlu dan bukan merupakan suatu prioritas. Hal
tersebut sesuai dengan jawaban yang diberikan Nabi saw ketika ditanya oleh
seorang sahabatnya Abdullah bin Abi Aufa: “Aku bertanya kepada Nabi saw
berkenaan seorang lelaki yang belum menunaikan haji, apakah ia boleh
meminjam uang untuk haji? Nabi saw menjawab: “Tidak” (Musnad Al-Syafi’I:
1/109; Al-Umm: 2/116). Imam Syafi’I berkata setelah itu: “Barangsiapa yang
tidak mendapatkan kemudahan dan kelebihan harta yang menjadikannya dapat
menunaikan ibadah haji tanpa melakukan pinjaman, maka ketika itu dia dianggap
tidak layak untuk pergi haji
(Ummu Nada)
D syarat sah haji adalah ‘istithaah’ (kemampuan). Baik dari segi biaya, tenaga/fisik,
dan waktu. Dari segi harta tidak cukup dilihat dari adanya biaya untuk diri sendiri
saja tetapi juga adanya harta untuk biaya hidup keluarga yang ia tinggalkan
selama menjalankan ibadah haji. Menunaikan haji yang biayanya dari hasil
hutangan bertentangan dengan syarat kemampuan tersebut. apalagi jika
menjadikan keluarganya ikut menderita karena menanggung hutang. Jika ada
orang yang tidak mampu secara finansial tetapi ada keinginan yang sangat kuat
untuk melaksanakan haji, maka hajinya adalah mencukupi dirinya dan anggota
keluarganya dengan nafkah yang halal. Wallahu a’lam.
10 S Apa istilah untuk orang yang meng haji kan orang lain.,? dan apa syaratnya untuk
bisa menggantikan haji orang lain.,?
(Mohamad Alfi Royani/933420019)
P Badal sebetulnya bukan istilah asing dalam ritual ibadah haji. Badal secara
harafiahberarti pengganti atau wakil. Jadi badal haji sama juga dengan mewakili
seseorang berhaji dengan ketentuan orang yang mewakili harus sudah lebih dulu
melaksanakan ibadah haji secara sempurna.
Dalam istilah haji, orang yang menghajikan orang lain disebut mubdil. Badal
dapat dilakukan berdasarkan beberapa dalil dan rujukan riwayat.Membadalkan
orang yang meninggal dan masih memikul kewajiban haji atau belum
menunaikan haji yang telah diikrarkannya. Dengan demikian wajib bagi walinya
untuk menyiapkan orang (badal) yang akan melakukan haji atas namanya dengan
biaya dan hartanya, sebagaimana wali itu wajib membayar utang-utangnya.
hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Ibnu Abbas dikatakan bahwa seorang
wanita dari Juhainah datang kepada Rasulullah dan bertanya:
Ibuku telah bernazar untuk haji, tetapi ia meninggal sebelum menunaikannya.
Apakah saya akan melakukannya atas namanya?
Rasulullah menjawab: Ya, berhajilah menggantikannya! Bagaimana pendapatmu
jika berutang, apakah kamu akan membayarkannya? Nah, bayarlah olehmu utang
kepada Allah, karena utang kepada Allah lebih patut untuk dibayar!
(Ari Tri Irawan/933415819)
J
D haji yang pelaksanaannya digantikan oleh orang lain di Indonesia disebut dengan
haji badal. Wajib dilaksanakan jika itu adalah nazar, dan yang bersangkutan tidak
mampu melaksanakannya karena sakit atau telah meninggal dunia.
11 S Apakah haji Tammatu' bisa disamakan dengan umroh apa perbedaan haji
Tammatu' dengan umrah biasa?
(Kafin Trisyafatna /988411119)
P Dalam Haji Tamattu’, jamaah haji melakukan umrah dan haji, hanya urutannya
mengerjakan umrah dulu baru haji, dimana di antara keduanya bersenang-senang
karena tidak terikat dengan aturan berihram.Selesai mengerjakan ritual haji sudah
bisa langsung pulang. Walau pun seandainya setelah selesai semua ritual haji lalu
ingin mengisi kekosongan dengan mengerjakan ritual umrah, boleh-boleh saja,
tetapi syaratnya asalkan setelah semua ritual haji selesai.
(Ari Tri Irawan/933415819)
J
D Jawaban sudah mewakili