BIAYA BIAYA :
No Biaya - Biaya Rp
POTENSI PENDAPATAN :
No Keterangan Rp
1 Penjualan hasil panen 400.000.000
1.000 pohon x 400 ribu
2 Biaya Eksploitasi dan pajak (80.000.000)
20% x 400 juta
3 Jumlah pendapatan bersih 320.000.000
*)catatan penting
Panduan Sederhana Budidaya Tanaman Sengon Sengon merupakan salah satu jenis
tanaman yang tengah naik daun akhir-akhir ini. Tanaman yang memiliki nama Latin Albazia
Falcataria ini banyak diburu karena harga jualnya yang tinggi. Kayu pohon sengon dapat
dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan seperti untuk membuat tiang rumah sampai
dengan perkakas rumah tangga.
Pohon sengon bisa tumbuh dengan ketinggian mencapai 30 hingga 45 meter dengan diameter
batang mencapai 70 sampai 80 cm. Selain itu, berat jenis kayu pohon sengon memiliki rata-rata
0,33 dan tergolong ke dalam kelas awet IV sampai V. Tanaman yang satu ini memiliki akar
tunggang dan akar serabut. Akar tunggangnya dapat tumbuh menancap tanah cukup kuat.
Sedangkan akar serabutnya tergolong tidak terlalu banyak.
Tanaman yang satu ini begitu digemari karena harga jualnya yang lumayan ini. Profit yang bisa
didapat, menarik banyak minat orang untuk melakukan budidaya tanaman yang satu ini. Namun
untuk bisa menghasilkan pohon sengon yang berkualitas, perlu ada beberapa hal yang harus
diperhatikan.
Berikut beberapa tahap panduan budidaya tanaman sengon yang bisa dicoba.
1. Pembibitan Sengon
Pertama-tama yang harus dilakukan dalam budidaya tanaman sengon adalah mempersiapkan
bibit. Bibit sengon bisa didapat dari biji. Ya, perkembangan tanaman sengon melalui biji. Jadi
bisa dibilang cukup sulit dibudidaya dibanding dengan tanaman yang perkembangbiakannya bisa
melalui setek atau okulasi.
Untuk bisa menghasilkan bibit sengon, perlu dilakukan perendaman biji sengon di dalam air
selama 15 hingga 30 menit. Setelah direndam dalam air mendidih selanjutnya biji didiamkan
selama kurang lebih 24 jam. Hal ini dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan kecambah.
2. Pengolahan Lahan
Lahan untuk budidaya tanaman sengon sebaiknya adalah lahan datar yang subur dan dekat
dengan sumber air. Selain itu lahan untuk budidaya sengon sebaiknya yang dapat dijangkau oleh
transportasi. Tujuannya adalah untuk mempermudah mengangkut pohon saat panen.
Sebelum bibit pohon ditanam pada lahan, sebaiknya lahan dibersihkan terlebih dahulu dari
tanaman pengganggu atau gulma yang dapat menghambat pertumbuhan pohon sengon. Setelah
itu bisa dilakukan pembajakan tanah untuk memperbaiki struktur tanah sebelum bibit sengon
ditanam.
3. Penanaman
Untuk memulai penanaman bibit sengon, terlebih dahulu harus dipersiapkan pembatas yang bisa
dibuat dari bambu, atau biasa orang menyebutnya dengan ajir. Setelah itu buat lubang tanam
dengan ukuran sekitar 30 x 30 x 30 cm. Masukkan bibit dari tempat persemaian ke dalam lubang
tanam. Lakukan dengan hati-hati agar tidak merusak tanaman.
4. Perawatan
Perawatan tanaman sengon tidaklah rumit. Hanya perlu 5 tahap utama untuk merawat sengon
agar dapat tumbuh dengan baik. 5 tahap tersebut adalah penyiangan, penyulaman, pendangiran,
penjarangan, dan pemangkasan. Penyiangan adalah tahap dimana tanaman dibersihkan dari
berbagai tanaman pengganggu seperti rumput ilalang dan gulma. Penyiangan harus dilakukan
untuk menjaga petumbuhan sengon.
Penyulaman dilakukan untuk mengganti bibit sengon yang mati dengan bibit yang baru agar
nanti saat panen diperoleh hasil yang berkualitas. Pendangiran dilakukan untuk memperbaiki
struktur tanah disekitar pohon agar pertumbuhannya bisa maksimal. Penjarangan dilakukan
untuk memberikan ruang tumbuh bagi pohon sengon. Dan Pemangkasan dilakuakn untuk
menghilangkan bagian pohon atau cabang yang tidak berguna.
5. Panen
Pada umumnya pohon sengon akan siap dipanen saat berusia 5 hingga 7 tahun, tergantung
kebutuhan dan permintaan pasar. Kayu sengon yang telah dipanen bisa dimanfaatkan untuk
membuat berbagai macam barang.