USAHATANI
“Usahatani Bapak Hidayat”
Oleh:
Kelompok 4
Khoirul Bidayah (H34170014), M. Rafly Anggara P. W. (H34170028), Amelia
Utsaha (H34170062), Ryan Arif Basardi (H34170095), R.R. Ajeng Pratiwi Indah K.
(H34170121)
BAB I
PENDAHULUAN
Pertanian merupakah salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam
perekonomian Indonesia terutama dalam pembentukan Produk Domestik Bruto
(PDB). Hortikultura sebagai salah satu subsektor pertanian, menempati urutan kedua
setelah tanaman pangan dalam struktur pembentukan PDB sektor pertanian.
Subsektor hortikultura memperlihatkan kecenderungan yang terus meningkat
terhadap pembentukan PDB terutama produksi sayuran. Tanaman sayuran adalah
jenis komoditi yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan berperan penting dalam
pemenuhan berbagai kebutuhan keluarga petani. Hal ini dapat ditunjukkan dengan
beberapa fenomena diantara adalah tanaman sayur-sayuran berumur relatif pendek
sehingga cepat dapat menghasilkan, dapat diusahakan dengan mudah hanya
menggunakan teknologi sederhana, dan hasil produksi sayur-sayuran cepat terserap
pasar karena merupakan salah satu komponen susunan menu keluarga yang tidak
dapat ditinggalkan.
Dalam makalah ini, kami mengambil data penerimaan, dan pendapatan oleh
usahatani sayuran organik milik Pak Hidayat yang sedang kami teliti. Di balik itu
semua, kami akan meneliti besar pendapatan, penerimaan dan efisiensi usahatani
tersebut. Dalam teori ekonomi, terdapat dua pengertian terkait efisiensi,
yaitu efisiensi teknis dan ekonomis. Efisiensi ekonomis mempunyai sudut pandang
makro yang mempunyai jangkauan lebih luas disbanding efisiensi teknis yang
bersudut pandang mikro. Pengukuran efisiensi teknis cenderung terbatas pada
hubungan teknis dan operasional dalam proses konversi input menjadi output.
Akibatnya usaha untuk meningkatkan efisiensi teknis hanya memerlukan kebijakan
mikro yang bersifat internal, yaitu dengan pengendalian dan alokasi sumberdaya yang
optimal. Dalam efisiensi ekonomis, harga tidak dianggap given, karena harga dapat
dipengaruhi oleh kebijakan makro (Walter, 1995 dalam Adrian Sutawijaya dan Etty
Puji Lestari, 2009).
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam
Keluarga
Uraian
HKP HKW
Bayam
17.14 4.11
Merah
Kangkung 17.14 4.11
Pakcoy 17.14 4.11
Total 17.14 4.11
c. Modal
Menurut Hernanto (1988), dalam usahatani modal meliputi tanah,
bangunan, alat-alat pertanian, tanaman, ternak, sarana produksi (bibit,
pupuk, obat-obatan) dan uang tunai. Modal menurut fungsinya dapat
dikelompokkan menjadi modal tetap dan modal tidak tetap. Modal pada
usahatani pak Hidayat dapat dikelompokkan sebagai berikut.
- Modal Tetap
Modal tetap merupakan modal yang tidak habis dalam satu kali proses
produksi. Modal tetap yang dipakai pada usahatani pak Hidayat adalah
lahan, dan peralatan usahatani yang dapat dilihat pada table dibawah ini
Tabel Input Modal Tetap Usahatani Pak Hidayat Bulan Oktober 2019 Pada
Lahan Seluas 0,3 Ha
Satu Juml
Input
an ah
Cangkul unit 5
Kored unit 2
Sabit unit 1
Handspra
unit 1
yer
Garpu/sko
unit 1
p
Terpal m2 12
Ceret unit 6
Pikul Unit 1
Cangkul, kored, sabit, garpu/skop digunakan oleh pak Hidayat untuk
mengolah lahan dan membersihkan lahan, Handsprayer sebagai alat
penyemprot hama, terpal sebagai alas untuk mengeringkan hasil panen
sedangkan gerobak untuk mengangkat hasil panen usahatani pak Hidayat.
Ceret untuk memangkas gulma dan pikul untuk membawa hasil panen.
- Modal Tidak Tetap
Modal tidak tetap atau modal variabel merupakan modal yang habis satu
kali proses produksi. Modal yang digunakan pada usahatani pak Hidayat
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel Input Modal Tidak Tetap Usahatani Pak Hidayat Bulan Oktober
2019 Pada Lahan Seluas 0,3 Ha
Jumla
Input Satuan h Nilai
Benih/Bibit
a. Bibit Bayam
408.000
Merah Gram 1200
b. Bibit Kangkung Gram 9000 405.000
Pupuk Kimia
Pada lahan seluas 0,3 ha pak Hidayat menggunakan input bibit bayam
merah 1200 gram, bibit kangkung 9000 gram, dan bibit pakcoy 850 gram.
Sedangkan input pupuk yang digunakan adalah pupuk alami, yakni pupuk
kandang dan kapur. Pupuk kandang yang digunakan adalah 200 kg dan
kapur 120 kg.
Nama
Satuan Jual Kons Total
Produk
Bayam
kg 110 0 110
Merah
Bayam merah yang dihasilkan pada usahatani pak Hidayat adalah 110
kg. Kangkung yang dihasilkan adalah 140 kg. Pakcoy yang dihasilkan adalah
120 kg. Sehingga total outpu usahatani yang dihasilkan pak Hidayat adalah
370 kg.
Harga per
Uraian Satuan Jumlah Nilai (Rp) Presentase
satuan (Rp)
Bibit
gram 9000 45 405.000 26%
Kangkung
Bibit
gram 850 1.000 850.000 54%
Pakcoy
Pupuk
Kg 200 500 100.000 6%
Kandang
Tenaga
kerja Luar
HOK 2 50.000 100.000 6%
keluarga
(Pria)
Total biaya tunai (Rp) 1.575.000 100%
Biaya tunai usahtani pak Hidayat diperoleh dari biaya bibit kangkung yang
dibutuhkan oleh pak Hidayat adalah 9000 gram dengan harga Rp 45/Gram yang
dibeli dari toko di Ciaruteun Ilir, sehingga biaya bibit kangkung yang dikeluarkan
adalah Rp 405.000. Untuk bibit pakcoy yang dibutuhkan pak Hidayat adalah 850
gram dengan harga Rp 1.000/gram sehingga biaya yang dikeluarkan adalah Rp
850.000. Pupuk yang digunakan pada usahatani pak Hidayat adalah pupuk kandang
dan kapur dengan masing-masing biaya yang dikeluarkan adalah Rp. 100.000 dan Rp.
120.000. Sedangkan biaya tunai dari tenaga kerja pak Hidayat diperoleh dari tenaga
kerja luar keluarga. Setiap 1 HOK pria diberi upah Rp 100.000. Perhitungan HOK
tenaga kerja usahatani pak Hidayat telah dijelaskan pada faktor produksi tenaga kerja.
Dari tabel biaya tunai usahatani pak Hidayat dapat dilihat bahwa presentasi biaya
yang paling tinggi adalah biaya bibit pakcoy sebesar 54% dari total biaya tunai.
Tabel Biaya Penyusutan Alat Usahatani Pak Hidayat Bulan Oktober 2019 Pada Lahan
Seluas 0,3 Ha
Harga
Umur Penyusutan
per Nilai
No Uraian Satuan Jumlah ekonomi
satuan (Rp)
s (tahun) (Rp/tahun)
(Rp)
1 Cangkul Unit 5 50.000 5 250.000 50.000
2 Kored Unit 2 35.000 2 70.000 35.000
3 Sabit Unit 1 30.000 2 30.000 15.000
Handspraye
4 Unit 1 350.000 2 350.000 175.000
r
Garpu/seko
5 Unit 1 75.000 5 80.000 4.000
p
6 Terpal m2 12 20.833 1 250.000 250.000
7 Pikul Unit 1 50.000 2 50.000 25.000
8 Ceret Unit 6 65.000 2 390.000 195.000
Total Biaya Penyusutan (Rp) 749.000
Selain biaya penyusutan alat, yang termasuk biaya non tunai adalah biaya
lahan milik sendiri, biaya bibit milik sendiri, dan biaya tenaga kerja dalam keluarga.
Biaya non tunai pada usahatani pak Hidayat dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel Biaya Non Tunai Usahatani Pak Hidayat Bulan Oktober 2019 Pada Lahan
Seluas 0,3 Ha
Harga per
Jumla Nilai
Uraian Satuan satuan Presentase
h (Rp)
(Rp)
1.500.00
Lahan Ha 0,3 60.000.000 54%
0
Benih bayam
Gram 1200 340 408.000 15%
merah
Tenaga kerja
HOK 2 50.000 100.000 4%
dalam keluarga
(P)
Tenaga kerja
dalam keluarga HOK 1,5 20.000 30.000 1%
(W)
Biaya
749.000 27%
penyusutan
Bibit bayam merah termasuk pada biaya non tunai karena bibit tersebut masih
ada dan merupakan sisa dari bulan sebelumnya. Apabila dihitung biaya yang
dikeluarkan untuk bibit bayam merah sebesar Rp. 408.000 ( 1200 gram ). Tenaga
kerja dalam keluarga adalah pak Hidayat dan keponakannya, dengan upah pak
Hidayat sebesar Rp. 100.000 dan keponakannya sebesar Rp. 30.000. Sedangkan lahan
yang termasuk biaya non tunai merupakan lahan milik pak Hidayat sendiri seluas 0.3
ha dengan asumsi nilai lahan tersebut sama dengan sewa lahan yaitu diperoleh biaya
sebesar Rp. 1.500.000. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa presentase tertinggi
dari total biaya non tunai adalah biaya lahan sebesar 54%.
Jadi, diperoleh biaya total (biaya tunai + biaya non tunai) usahatani pak
Hidayat yaitu diperoleh dari penjumlahan biaya tunai dan non tunai, sehingga
diperoleh biaya sebesar Rp 4.362.000
Harg
Jumla Satua Jumlah Presentas
Uraian a jual
h n (Rp) e
(Rp)
Bayam 15.50 1.705.00
110 kg 28%
Merah 0 0
Kangkun 17.00 2.380.00
140 kg 39%
g 0 0
16.50 1.980.00
Pakcoy 120 kg 33%
0 0
6.065.00
Total penerimaan tunai 100%
0
Dari tabel penerimaan tunai usahatani pak Hidayat dapat dilihat bahwa presentase
penerimaan tunai tertinggi diperoleh dari hasil penjualan kangkung yaitu sebesar
39%. Hal ini disebabkan karena hasil panen panen kangkung yang tinggi.
Dibandingkan dengan bayam merah dan pakcoy, pak Hidayat lebih baik menanam
kangkung karena dengan biaya benih Rp 405.000, pak Hidayat mendapatkan
penerimaan Rp 2.380.000, sedangkan bayam merah membutuhkan biaya benih Rp
408.000 hanya mendapatkan penerimaan Rp 1.705.000 dan pakcoy membutuhkan
biaya benih Rp 850.000 hanya mendapatkan penerimaan Rp 1.980.000. Oleh karena
itu, pak Hidayat dapat lebih memaksimalkan komoditas kangkung untuk memperoleh
penerimaan yag lebih tinggi.
Pendapatan Total
Pendapatan total adalah hasil yang diperoleh dari selisih antara penerimaan
total dan biaya total. Penerimaan total pada usahatani pak Hidayat adalah Rp
6.065.000, sedangkan biaya total yang dikeluarkan adalah sebesar Rp
4.362.000, sehingga perhitungan pendapatan usahatani pak Hidayat adalah
sebagai berikut
Pendapatan total = Penerimaan total – Biaya total
= Rp 6.065.000 – Rp 4.362.000
= Rp 1.703.000
Dari perhitungan didapatkan nilai pendapatan total pak Hidayat bernilai
positif yang berarti usahatani pak Hidayat tersebut berdasarkan pendapatan
total mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1.703.000
2.5 ANALISIS BIAYA
R/C USAHATANI
Return to cost ratio atau bisa disebut dengan R/C merupakan imbangan antara
penerimaan dan biaya. Nilai R/C menggambarkan tingkat efisiensi biaya usahatani
karena menunjukkan besarnya penerimaan yang diperoleh petani setiap satu satuan
biaya yang dikeluarkan. Nilai R/C lebih dari satu menunjukkan bahwa usahtani
menghasilkan nilai output yang lebih besar dari pada faktor produksi yang
digunakan. Semakin besar nilai R/C maka semakin besar efisiensi
usahatani.Perhitungan R/C pada usahatani pak Hidayat sebagai berikut.
R/C atas biaya tunai
R/C biaya tunai = Penerimaan tunai/ Biaya tunai
= Rp 6.065.000/ Rp 1.575.000
= 3,85079651
R/C atas biaya tunai sebesar 3,85079651 menunjukkan bahwa usahtani
tersebut lebih dari satu sehingga usahatani memiliki efisiensi yang baik karena
nilai output yang dihasilkan lebih besar daripada faktor produkisi yang
digunakan. R/C terrsebut mempunyai arti bahwa setiap Rp 1,- biaya yang
dikeluarkan oleh Pak Hidayat dalam usahatani maka beliau akan memperoleh
manfaat atau penerimaan sebesar 3,85079651
Tabel Arus Kas Usahatani Pak Hidayat Bulan Oktober 2019 Pada Lahan Seluas 0,3
Ha
Haraga
Jumla
Uraian Satuan per satuan Total (Rp)
h
(Rp)
Penerimaan Usahatani
Tunai
Bayam
Kg 110 15.500 1.705.000
Merah
Kangkung Kg 140 17.000 2.380.000
Pakcoy Kg 120 16.500 1.980.000
Total Penerimaan Tunai 6.065.000
Biaya Usahatani
Tunai
Benih
Gram 9000 45 405.000
kangkung
Benih
Gram 850 1.000 850.000
pakcoy
Pupuk
Kg 200 500 100000
Kandang
Kapur Kg 120 1.000 120.000
Tenaga
kerja luar HOK 2 50.000 100.000
keluarga (P)
Total Biaya Tunai 1.575.000
Non Tunai
Tenaga kerja
dalam HOK 17,14 100.000 100.000
keluarga (P)
Lahan Ha 0,3 60.000.000 1.500.000
Benih Bayam
Gram 1200 340 408.000
Merah
Tenaga kerja
dalam HOK 1,5 20.000 30.000
keluarga (W)
Biaya
749.000
penyusutan
Total Biaya Non Tunai (Rp) 2.787.000
Total Biaya (Rp) 4.362.000
Pendapatan Usahatani
Pendapatan tunai 4.490.000
Pendapatan Total 1.703.000
R/C
3,85079365
R/C Tunai
1
R/C Total 1,39041724
Keterangan:
1 = penerimaan tunai usahatani
2 = pengeluaran tunai usahatani
3 = pendapatan tunai usahatani
4 = pinjaman tunai usahatani
5 = bunga pinjaman dan pokok
6 = kelebihan uang tunai usahatani
7 = penerimaan tunai luar usahatani
8 = pendapatan tunai RT (rumah tangga)
Komponen arus tunai usahatani Pak Hidayat selama 1 tahun adalah sebagai berikut.
Tabel Ukuran Pendapatan dan Keuntungan Usahatani Pak Hidayat Bulan Oktober
pada lahan seluas 0,3 Ha
Adminami01. 2019. Mengetahui Pengertian dan Rumus B/C Ratio dan R/C Ratio.
[Internetl].[Dikutip pada 5 November 2019]. Tersedia pada
https://rumusrumus.com/rumus-b-c-ratio-dan-r-c-ratio/