Anda di halaman 1dari 2

Pewarnaan bakteri bertujuan untuk memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop,

memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk melihat struktur luar dan struktur dalam
bakteri seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan sifat-sifat fisik dan kimia yang khas
daripada bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan kontras mikroorganisme dengan
sekitarnya. Teknik pewarnaan warna pada bakteri dapat dibedakan menjadi tiga macam
yaitu pengecatan sederhana, pengecatan diferensial dan pengecatan struktural. Pemberian
warna pada bakteri atau jasad- jasad renik lain dengan menggunakan larutan tunggal suatu
pewarna pada lapisan tipis, atau olesan, yang sudah difiksasi, dinamakan pewarnaan
sederhana. Prosedur pewarnaan yang menampilkan perbedaan di antara sel-sel mikroba
atau bagian-bagian sel mikroba disebut teknik pewarnaan diferensial (Pelczar &
Chan, 2007).
Bakteri yang diwarnai dengan teknik pewarnaan Gram terbagi dua golongan, yaitu:
Gram positif , bila warna zat pewarna pertama (karbol gentian violet) tetap bertahan,
dengan demikian warna se bakteri tampak ungu tua; dan Gram negatif, bila warna zat
pewarna pertama tidak bertahan (luntur) kemudian tercat oleh zat pewarna tandingannya,
misal: air fuchsin, safranin, dan oleh zat pewarna tandingan lainnya. (Razali, 1987)
. Pewarnaan Sederhana
Disebut sederhana karena hanya menggunakan satu jenis zat warna untuk mewarnai
organisme tersebut. Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarnaan-pewarnaan
sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka dengan basa). Zat-zat warna yang
digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkolin. Dengan pewarnaan
sederhana dapat mengetahui bentuk dan rangkaian sel-sel bakteri. Pewarna basa yang biasa
digunakan untuk pewarnaan sederhana ialah metilen biru, kristal violet, dan
karbol fuchsin yang mana pewarnaan sederhana ini dibagi lagi menjadi dua jenis
pewarnaan(Dwidjoseputro, 1994).
Pewarnaan Diferensial (Gram)
Pewarnaan gram atau metode gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan
spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif,
berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel mereka.Bakteri gram-negatif adalah bakteri
yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan gram. Bakteri
gram positif akan mempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan
alkohol, sementara bakteri gram negatif tidak. Pada uji pewarnaan gram, suatu pewarna
penimbal (counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri
gram negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk
mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel
mereka (Dwidjoseputro, 1994).
Pewarnaan Khusus
Pewarnaan khusus merupakan metode pewarnaan untuk mewarnai struktur khusus
atau tertentu dari bakteri seperti bagian spora, kapsul, flagel dsb. Contoh pewarnaan
khusus: Pewarnaan Endospora anggota dari genusClostridium, Desulfomaculatum,
dan Bacillus adalah bakteri yang memproduksi endospora dalam siklus hidupnya.
Endospora merupakan bentuk dorman dari sel vegetatif, sehingga metabolismenya bersifat
inaktif dan mampu bertahan dalam tekanan fisik dan kimia seperti panas, kering, dingin,
radiasi, dan bahan kimia. Tujuan dilakukannya pewarnaan endospora adalah membedakan
endospora dengan sel vegetatif, sehingga pembedaannya tampak jelas. Endospora tetap
dapat dilihat di bawah mikroskop meskipun tanpa pewarnaan dan tampak sebagai bulatan
transparan. Namun jika dengan pewarnaan sederhana, endospora sulit dibedakan dengan
badan inklusi (Dwidjoseputro, 1994).
Identifikasi morfologis koloni dilakukan dengan cara memurnikan isolat secara subkultur ke
dalam cawan petri. Pengamatan koloni, bentuk sel, dan warna Gram dilakukan di bawah
mikroskop sebagai parameter kualitatif.Koloni berwarna krem, sel berbentuk batang sampai oval
dan pengecatan Gram
menghasilkan warna ungu (Gram +) menunjukkan bahwa isolat-isolat yang diperoleh adalah
bakteri asam laktat. Berdasarkan analisis kualitatif sebagaimana dideskripsikan pada Tabel 1
tersebut, isolat
C3K10-4 dan isolat C4K10-4 dipilih sebagai inokulan pada fermentasi pakan komplit skala
laboratorium karena memiliki karakter kuat bentuk batang dan warna pengecatan ungu tua.

Pelczar, M. J., Chan, E.C.S, 2007, Elements of Microbiology. Mc Graw Hill Book
Company: New York.
Razali, U., 1987, Mikrobiologi Dasar, Jatinangor: FMIPA UNPAD
Dwidjoseputro. 1994. Mikrobiologi untuk Universitas. Ganesha Expect. Bandung.
Ahmad Wahyudi1 & Erny Ishartati.2013. Kualitas Fermentasi Silase Pakan Komplit Tmr Dengan
Inokulan Bakteri Asam Laktat Lokal. Jurnal Gamma, Issn 2086-3071 Volume 8, Nomor 2

Anda mungkin juga menyukai