PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan pewarnaan sederhana dan bagaimana prosedur
kerja pewarnaan sederhana ?
C. Tujuan
Tujuan dilakukan praktikum ini adalah untuk mempelajari pewarnaan
sederhana terhadap mikroba dan mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara
pewarnaan sederhana .
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar Keterangan
BAB V
PEMBAHASAN
Zat warna yang sering digunakan yaitu zat warna yang bersifat basa yakni
methylan blue, gentian violet, safranin, hijau malakit, dan base fuchsin. Zatwarna
basa mempunyai muatan yang bersifat positif, sedangkan zat warna basa mempunyai
muatan yang bersifat negatif, karena zat arna basa bersifat positif maka zat warna
basa sering digunakan sebagai bahan untuk pewarnaan yang bersifat negatif, sehingga
digunakan zat warna yang bersifat positif yaitu zat warna basa.
Pada percobaan kali ini pewarnaan sederhana yang dilakukan pada bakteri
stapilococcus aureus dilihat dengan mikroskop dengan perbesaran 1000, 100 untuk
lensa objektif dan 10 untuk lensa okuler yaitu didapatkan hasil berbentuk bulat-bulat
seperti buah anggur atau stapilococcus. Hal ini menunjukkan bahwa pengamatan
yang dilakukan berbanding lurus dengan teori, bentuk bergerombol dan tidak teratur
seperti anggur atau berbentuk stapilococcus.
Beberapa faktor kesalahan pada praktikum yaitu antara lain pemberian zat
warna yang berlebihan sehingga sel bakteri tidak terlihat, kurang maksimalnya dalam
proses fiksasi sehingga masih ada bakteri yang belum mati, dan pada saat proses
pencucian terlalu deras dalam membilas zat warna dengan air sehingga dapat
menyebabkan bakteri larut terbawa air sehingga tidak ada sel bakteri yang tersisa
untuk diamati di bawah mikroskop.