Anda di halaman 1dari 8

Daassaarr TTeeoorriiPewarnaan pada bakteri dibagi menjadi tiga, yaitu : ewarnaan

sederhanaPewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang paling banyak digunakan.Disebut


sederhana karena hanya menggunakan satu jenis zat warna untuk mewarnaiorganisme tersebut.
Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan pewarnaan-pewarnaansederhana karena sitoplasamanya
bersifat basofilik (suka dengan basa). Zat-zat warnaang digunakan untuk pewarnaan sederhana
umumnya bersifat alkolin. Dengan pewarnaan sederhana dapat mengetahui bentuk dan rangkaian sel-
sel bakteri. Pewarna basa yang biasa digunakan untuk pewarnaan sederhana ialah metilen biru, kristal
violet,dan karbol fuehsin yang mana pewarnaan sederhana ini dibagi lagi menjadi dua jenis pewarnaan.
pewarnaan asamMerupakan pewarnaan yang menggunakan satu macam zat warna dengan tujuan
hanyauntuk melihat bentuk sel. Adapun zat warna yang dipakai dalam pewarnaan positif adalahmetilen
biru dan air furksin.Pewarnaan BasaPewarnaan basa atau negatif merupakan metode pewarnaan untuk
mewarnai bakteri tetapimewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini
mikroorganismekelihatan transparan (tembus pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan
morfologidan ukuran sel. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina. ewarnaan Diferensial
(Gram)Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris untuk membedakanspesies
bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram positif dan gram negatif, berdasarkan sifat kimia dan
fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans
Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkanteknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan
antara pneumokokus dan bakteriKlebsiella pneumoniae. Bakteri Gram-negatif adalah bakteri yang tidak
mempertahankanzat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram positif
akanmempertahankan zat warna metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri
gram negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal(counterstain) ditambahkan
setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gramnegatif menjadi berwarna merah atau merah
muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan
struktur dinding selmereka. akteri Gram Negatif

Bakteri gram negative adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode
pewarnaan Gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungugelap setelah dicuci dengan
alcohol, sementara bakteri gram negative tidak. akteri Gram Positif Bakteri gram positif adalah bakteri
yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan
berwarna biru atau ungu di bawahmikroskop, sedangkan bakteri gram negative akan berwarna merah
muda. Perbedaanklasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur
dinding sel bakteri (Aditya,2010)Bakteri gram negatif memiliki 3 lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu
lipoposakarida(lipid) kemungkinan tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai dengan
safraninakan berwarna merah. Bakteri gram positif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan
yang tebal. Setelah pewarnaan dengan kristal violet, pori-pori dinding selmenyempit akibat dekolorisasi
oleh alkohol sehingga dinding sel tetap menahan warna biru (Fitria, 2009).Sel bakteri gram positif
mungkin akan tampak merah jika waktu dekolorisasi terlalu lama.Sedangkan bakteri gram negatif akan
tampak ungu bila waktu dekolorisasi terlalu pendek (Fitria, 2009).Perbedaan relatif sifat bakteri gram
positif dan gram negatif.SifatBakteri garam (+)Bakteri gram negatif(-)Komposisi dinding selKandungan
lipid rendah(1-4%)Kandungan lipid tinggiKetahanan terhadap penisilinLebih sensitifLebih
tahanPenghambatan oleh pewarna basa (VK)Lebih dihambatKurang dihambatKebutuhan
nutrisiKebanyakan spesies relatif kompleksRelatif sederhanaKetahanaa terhadap perlakuan fisik Lebih
tahanKurang tahan(Manurung, 2010).Pewarnaan tahan asam yang umum digunakan adalah pewarnaan
Zieh – Neelson dengan pewarna utama karbol fuksin dengan pemanasan dan pewarna tandingan
metilen blueLoeffler. Perlakuan panas tersebut diganti dengan penggunaan pembasah yaitu
suatudeterjen untuk mengurangi tegangan permukaan lemak, untuk menjamin penetrasi.Pewarna yang
mengandung pembasah ini disebut pewarna Kinyoun (Purwoko, 2010).Sekali sitoplasma terwarnai,
maka sel-sel organisme seperti mikobakteri menahan zatwarna tersebut dengan erat, artinya tidak
terpucatkan sekalipun oleh zat yang bersifatkeras seperti asam alkohol (yaitu 3% HCL dalam etanol
95%). Alkohol asam inimerupakan pemucat yang sangat intensif dan jangan dikelirukan dengan alkohol-
asetonang banyak digunakan dalam prosedur pewarnaan Gram. Kondisi pewarnaan ini,organisme yang
dapat menahan zat warna itu dikatakan tahan asam dan tampak merah.Bakteri biasa yang dindingnya
tidak bersifat terlampau lipoidal, pewarna karbol fuksin

ang mewarnai sel dapat dengan mudah dipucatkan oleh alkohol-asam dan karenanyadikatakan tak
tahan asam. Tercucinya karbol fuksin dapat diperagakan oleh terserapnya pewarna tandingan biru
metilen oleh sel, sehingga bakteri tersebut tampak biru(Hadioetomo, 1993).Pewarnaan Ziehl Neelsen.
Larutan carbol fuchsin 0,3% dituang pada seluruh permukaansediaan, kemudian dipanaskan diatas nyala
api sampai keluar asap tetapi tidak sampaimendidih atau kering selama 5 menit. Sediaan kemudian
dibiarkan dingin selama 5-7menit lalu kelebihan zat warna dibuang dan dicuci dengan air yang mengalir
perlahan.Setelah itu larutan asam alkohol 3% (hydrochloric acid-ethanol) dituang pada sediaan
dandibiarkan 2-4 menit kemudian dicuci dengan air mengalir selama 1-3 menit, kelebihanlarutan
dibuang. Larutan methylene blue 0,1% dituang sampai menutup seluruh permukaan, dibiarkan 1 menit
lalu larutan dibuang dan dicuci dengan air mengalir (Karuniawati, 2005). ewarnaan KhususPewarnaan
khusus merupakan metode pewarnaan untuk mewarnai struktur khusus atautertentu dari bakteri
seperti bagian spora, kapsul, flagel dsb. Contoh pewarnaan khusus:Pewarnaan Endospora Anggota dari
genus

Clostridium, Desulfomaculatum

,dan

Bacillus

adalah bakteri yang memproduksi endospora dalam siklus hidupnya.Endospora merupakan bentuk
dorman dari sel vegetatif, sehingga metabolismenya bersifat inaktif dan mampu bertahan dalam
tekanan fisik dan kimia seperti panas, kering,dingin, radiasi, dan bahan kimia. Tujuan dilakukannya
pewarnaan endospora adalahmembedakan endospora dengan sel vegetatif, sehingga pembedaannya
tampak jelas.Endospora tetap dapat dilihat di bawah mikroskop meskipun tanpa pewarnaan dantampak
sebagai bulatan transparan dan sangat refraktil. Namun jika dengan pewarnaansederhana, endospora
sulit dibedakan dengan badan inklusi (Aditya, 2010)ewarnaan kapsulPewarnaan ini menggunakan
larutan kristal violet panas, lalu larutan tembaga sulfatsebagai pembilasan menghasilkan warna biru
pucat pada kapsul, karena jika pembilasandengan air dapat melarutkan kapsul. Garam tembaga juga
memberi warna pada latar belakang yang berwana biru gelap. ewarnaan sporaDinding spora relatif
tidak permeable, namun zat warna bias menembusnya dengan caramemanaskan preparat. ewarnaan
flagelPewarnaan flagel dengan memberi suspensi koloid garam asam tanat yang tidak stabil,sehingga
terbentuk presipitat tebal pada dinding sel dan flagel. ewarnaan nuPewarnaan Gram adalah pewarnaan
diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena
merupakan tahapan penting dalamlangkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau
tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel
bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram
negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran selselapis. Sedangkan baktri
gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di antaradua lapis membran sel (Manurung,
2010).Penambahan violet pada bakteri. Kristal violet merupakan reagen yang berwarna ungu.Kristal
violet ini merupakan pewarna primer (utama) yang akan memberi warna padamikroorganisme target.
Kristal violet bersifat basa sehingga mampu berikatan dengan selmikroorganisme yang bersifat asam.
Dengan perlakuan seperti itu, sel mikroorganismeang transparan akan terlihat berwarna (ungu).
Pemberian kristal violet pada bakteri gram positif akan meninggalkan warna ungu muda. Perbedaan
respon terhadap mekanisme pewarnaan gram pada bakteri adalah didasarkan pada struktur dan
komposisi dinding sel bakteri. Bakteri gram positif mengandung protein dan gram negatif mengandung
lemak dalam persentasi lebih tinggi dan dinding selnya tipis. Kristal violet yang diteteskandidiamkan
selama 1 menit bertujuan agar cat atau pewarna ini dapat melekat sempurna pada dinding sel
bakteri.Penambahan lugol pada bakteri. Lugol merupakan pewarna Mordan, yaitu pewarna yang
berfungsi memfiksasi pewarna primer yang diserap mikroorganisme target ataumengintensifkan warna
utama. Pemberian lugol pada pengecatan Gram dimaksudkanuntuk memperkuat pengikatan warna oleh
bakteri. Kompleks zat lugol terperangkapantara dinding sel dan membran sitoplasma organisme gram
positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian
alkoholmemungkinkan hilang dari sel. Lugol yang diteteskan didiamkan selama 1 menit bertujuan agar
pengikatan warna oleh bakteri menjadi semakin lebih kuat.Selanjutnya, 1 tetes alkohol 96% diteteskan
di atas objek glass tersebut kemudiandidiamkan selama 45 detik. Setelah itu, kaca objek dibilas dengan
air hingga warnanyahilang. Etanol 95% merupakan solven organik yang berfungsi untuk membilas
(mencuci)atau melunturkan kelebihan zat warna pada sel bakteri (mikroorganisme). Tercucitidaknya
warna dasar tergantung pada komposisi dinding sel, bila komponen dinding selkuat mengikat warna,
maka warna tidak akan tercuci sedangkan bila komponen dindingsel tidak kuat menelan warna dasar,
maka warna akan tercuci. Pemberian alkohol pada pengecatan ini dapat mengakibatkan terjadinya dua
kemungkinan yaitu mikroorganisme(bakteri) akan tetap berwarna ungu atau bakteri menjadi tidak
berwarna. Pemberian

alkohol 96% juga menyebabkan terekstraksi lipid sehingga memperbesar permeabilitasdinding


sel.Selanjutnya diteteskan 1 tetes safranin di atas kaca objek tersebut kemudian didiamkanselama 1
menit. Setelah itu, kaca objek dibilas dengan air hingga warnanya hilang.Safranin merupakan pewarna
tandingan atau pewarna sekunder. Zat ini berfungsi untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah
kehilangan pewarna utama setelah perlakuan denganalkohol. Dengan kata lain, safranin memberikan
warna pada mikroorganisme non targetserta menghabiskan sisa-sisa cat atau pewarna. Pewarnaan
safranin masuk ke dalam seldan menyebabkan sel menjadi berwarna merah pada bakteri gram negatif
sedangkan pada bakteri gram positif dinding selnya terdehidrasi dengan perlakuan alkohol, pori –
porimengkerut, daya rembes dinding sel dan membran menurun sehingga pewarna safranintidak dapat
masuk sehingga sel berwarna ungu.Pemberian reagen atau pewarna yang berganti dari satu pewarna ke
pewarna lain denganwaktu yang telah ditentukan disebabkan karena zat-zat warna tersebut dapat
berikatandengan komponen dinding sel bakteri dalam waktu singkat. Karena itulah rentang waktu
pemberian zat warna yang satu ke yang lainnya tidak lama sehingga proses identifikasi bakteri
berlangsung cepat.Setiap akhir pemberian reagen atau pewarna, selalu dilakukan pembilasan terhadap
kacaobjekdengan menggunakan air. pembilasan ini bertujuan untuk mengurangi kelebihansetiap zat
warna yang sedang diberikan. Setiap akhir pembilasan pada masing-masingreagen, perlu dilakukan
penyerapan air bilasan dari air dengan menggunakan kertas tissuagar aquades tidak tercampur dengan
reagen atau pewarna baru yang akan diberikan.Setelah pembilasan terakhir, gelas benda dikeringkan
dan diamati di bawah mikroskop.Jika terbentuk warna ungu maka termasuk golongan bakteri gram
positif , dan jikaterbentuk warna merah atau merah muda maka termasuk golongan bakteri gram
negatif.KKeessiimmppuullaannDari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa, bakteri e.coli yang berwarna
merahmerupakan gram negatif dan bacillus yang berwarna ungu merupakan gram positif.

DDaaffttaarr PPuussttaakkaa

Aditya,Mushoffa.2010.

TeknikPewarnaanBakteri.

http://mushoffaditya.blogspot.com/2010/01/teknik-pewarnaan-bakteri.html. 11 November 2010

[http://mushoffaditya.blogspot.com/2010/01/teknik-pewarnaan-
bakteri.html.%2011%20November%202010]

Fitria, Bayu. 2009.

Pewarnaan Gram (Gram positif dan Gram Negatif).

http://biobakteri.wordpress.com/2009/06/07/7-pewarnaan-gram-gram-positif-dan-gram-negatif.11
November 2010

[http://biobakteri.wordpress.com/2009/06/07/7-pewarnaan-gram-gram-positif-dan-gram-
negatif.%2011%20November%202010]

.Hadioetomo, R. S. 1993.

Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek

. Jakarta : Gramedia.cleoidPewarnaan nucleoid menggunakan pewarna fuelgen yang khusus untuk DNA
(Rudi,2010) Tinjauan PustakaMetode pengecatan pertama kali ditemukan oleh Christian gram
padatahun 1884. Dengan metode ini, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua,yaitu bakteri gram
positif dan gram negatif yang didasarkan dari reaksi atausifat bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi
atau sifat bakteri tersebutditentukan oleh komposisi dinding selnya sehingga pengecatan gram
tidakbisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding selseperti
Mycoplasma sp.(Tryana, S.T, 2008).Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:1.Struktur dasar
(dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma,
ribosom, DNA,dan granula penyimpanan.2.Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri
tertentu)Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas danendospora.Staphylococcus
adalah bakteri Gram-positif yang berbentuk bola.Bakteri ini ada yang berkoloni dan berbentu
seperti buah buah anggur. Padatahun 1884, Rosenbach menjelaskan ada dua jenis warna staphylococci
yaitu:Staphylococcus Aureus yang berwarna kuning dan Staphylococcus albus yangberwarna putih.
Beberapa karakterististik yang dimiliki StaphylococcusAureus diantaranya hemolytic pada darah
agar, catalase-oxidase-positif dannegatif, dapat tumbuh pada suhu berkisar 15 sampai 45
derajat danlingkungan NaCl pada konsentrasi tinggi hingga 15 persen dan menghasilkanenzim
coagulase. Selain itu,biasanya S. Aureus merupakan patogen sepertibisul, styes dan furunculosis
beberapa infeksi (radang paru-paru, radangkelenjar dada, radang urat darah, meningitis, saluran
kencing osteomyelitis

dan endocarditis serta menyebabkan keracunan makanan yaitu denganmelepakan enterotoxins


menjadi makanan sehingga menjadi toksik denganmelepasan superantigens ke dalam aliran darah
(Lubis, 2007).Bacillus subtilis merupakan bakteri gram-positif yang berbentukbatang,dan secara
alami sering ditemukan di tanah dan vegetasi. Bacillussubtilis tumbuh di berbagai mesophilic suhu
berkisar 25-35 derajat Celsius.Bacillus subtilis juga telah berevolusi sehingga dapat hidup walaupun
dibawah kondisi keras dan lebih cepat mendapatkan perlindungan terhadap stressituasi seperti
kondisi pH rendah (asam), bersifat alkali, osmosa, atauoxidative kondisi, dan panas atau etanol
Bakteri ini hanya memilikin satumolekul DNA yang berisi seperangkat set kromosom. DNAnya berukuran
BP4214814 (4,2 Mbp) (TIGR CMR). 4,100 kode gen protein. Beberapakeunggulan dari bakteri
ini adalah mampu mensekresikan antibiotik dalamjumlah besar ke luar dari sel (Scetzer, 2006).Menurut
Kenneath tahun (2008), Escherichia coli termasuk dalamfamili Enterobacteraceae yang termasuk gram
negatif dan berbentuk batangyang fermentatif. E. coli hidup dalam jumlah besar di dalam usus
manusia,yaitu membantu sistem pencernaan manusia dan melindunginya dari bakteripatogen. Akan
tetapi pada strain baru dari E.coli merupakan patogenberbahaya yang menyebabkan penyakit
diare dan sindrom diare lanjutan sertahemolitik uremic (hus). Peranan yang mengguntungkan
adalah dapatdijadikan percobaan limbah di air, indikator pada level pencemaran air sertamendeteksi
patogen pada feses manusia yang disebabkan oleh Salmonellatyphi. (Mc. Clenny, 2008). Endospore
adalah organisme yang dibentuk dalam kondisi yang streskarena kurang nutrisi, yang memiliki
kemungkinan untuk tetap berlanjut dilingkungan sampai kondisi menjadi baik (Ncbi, 2008).Bakteri juga
dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknikpewarnaan gram tersebut dapat menghasilkan
warna merah dan ungu. Bakteri

gram negatif ditandai dengan pewarnaan ungu sedangkan yang positifberwarna merah
(Textbook, 2008).Pengenalan bentuk mikroba (morfologi), kecuali mikroalgae harusdilakukan
pewarnaan terlebih dahulu agar dapat diamati dengan jelas (Lubisdkk, 2007). Pada umumnya bakteri
bersifat tembus cahaya, hal ini disebabkankarena banyak bakteri yang tidak mempunyai zat warna
(Waluyo, 2004).Tujuan dari pewarnaan adalah untuk mempermudah pengamatan bentuk selbakteri,
memperluas ukuran jazad, mengamati struktur dalam dan luar selbakteri, dan melihat reaksi jazad
terhadap pewarna yang diberikan sehinggasifat fisik atau kimia jazad dapat diketahui (Lubis dkk, 2007).
Berhasil tidaknya suatu pewarnaan sangat ditentukan oleh waktupemberian warna dan umur
biakan yang diwarnai (umur biakan yang baikadalah 24 jam). Umumnya zat warna yang digunakan
adalah garam-garamyang dibangun oleh ion-ion yang bermuatan positif dan negatif dimana salahsatu
ion tersebut berwarna. Zat warna dikelompokkan menjadi dua, yaitu zatpewarna yang bersifat asam dan
basa. Jika ion yang mengandung warnaadalah ion positif maka zat warna tersebut disebut pewarna
basa. Dan bila ionyang mengandung warna adalah ion negatif maka zat warna tersebut disebutpewarna
negatif (Ramona, 2008). Beberapa jenis pewarnaan antara lain adalah pewarnaan
langsungdengan pewarnaan basa, pewarnaan tidak langsung atau pewarnaan negatifdengan
pewarnaan asam, pewarnaan gram, dan pewarnaan endospora.Pewarna basa akan mewarnai
dinding sel bakeri yang relatif negatif,contohnya metiline blue dan kristal violet. Sedanglan pada
pewarnaan tidaklangsung, yang terwarnai adalah lingkungan sekitar sel, tetapi tidak mewarnaisel karena
daya mewarnai pada zat ini berada pada ion negatif dan tidakbereaksi dengan ion negatif lainnya dari
sel bakteri (Ramona, 2008). Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya danlebih
tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain.

Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di darat hingga lautan danpada tempat-tempat yang
ekstrim.Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan.Bakteri memiliki ciri-ciri yang
membedakannya dengan mahluk hidup yanglain. Bakteri adalah organisme uniselluler dan prokariot
serta umumnya tidakmeMorfologi BakteriSecara harafiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang
bentuk' (morphos).Morfologi dalam cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentuk
organisme,terutama hewan dan tumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya. Morfologi bakteridapat
dibedakan menjadi dua yaitu :1.Morfologi makroskopik (Kolonial morfologi)•Karakteristik koloni :
pengamatan pada plate agar•Colony's Shape, Ukuran, Edge / Margin, Chromogenesis /
pigmentasi,Opacity, Ketinggian, Permukaan, Konsistensi, Emulsifiability, Bau2.Morfologi mikroskopis
(Seluler morfologi)•Struktur sel bakteri : pengamatan di bawah mikroskop•dinding sel, membran
plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granulapenyimpanan, kapsul, flagelum, pilus(pili), klorosom,
Vakuola gas danendosporab. Morfologi MakroskopikPopulasi bakteri tumbuh sangat cepat ketika
mereka disertakan dengan gizidan kondisi lingkungan yang memungkinkan mereka untuk berkembang.
Melaluipertumbuhan ini, berbagai jenis bakteri kadang-kadang akan menghasilkan koloniyang khas
dalam penampilan. Beberapa koloni mungkin akan berwarna, ada yang

berbentuk lingkaran, sementara yang lain tidak teratur. Karakteristik koloni (bentuk,ukuran, warna, dll)
yang diistilahkan sebagai "koloni morfologi".Morfologi koloniadalah cara para ilmuwan dapat
mengidentifikasi bakteri. Morfologi koloni dapatditinjau dari berbagai aspek, yaitu :•Shape:
Bentuk•Edge: Tepi;pinggir•Elevation: Ketinggian•Size: Ukuran •Surface: Permukaan•Consistency:
Kekentalan ; kepadatan•Odor: Bau•Opacity: Transparansi•Chromogenesis : Pigmentasib.Morfologi
mikroskopik Morfologi mikroskopik adalah karakteristik bakteri yang dilihat melaluipengamatan
dibawah mikroskop. Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secaraumum ada 3 tipe, yaitu:1. Bentuk
batang / basil.2. Bentuk bulat / kokus3. Bentuk spiral / spirilium.miliki klorofil dan berukuran renik
(mikroskopisPEMBAHASANPewarnaan Gram (metode Gram) adalah suatu cara untuk mewarnai
selbakteri menggunakan zat warna berupa Gram, untuk lebih mudah diamatidibawah
mikroskop untuk mengetahui sifat fisiologisnya. Empat bahan reaksiyang digunakan untuk pewarnaan
Gram yaitu:1.Carbol gentian violet, pewarna pertama (warna ungu).2.Iodium, pewarna untuk
mempertajam pewarna pewarna pertama(suatu kompleks dengan crystal violet).3.alkohol,
penghilang warna.4.Safranin, suatu counterstain.Setelah melakukan berbagai proses pengecatan diatas
maka bakteri dapatdibagi menjadi dua katagori utama yaitu bakteri Gram positif dan bakteri
Gramnegatif. Bakteri Gram positif adalah bakteri yang tahan terhadap alkohol sehingga

tetap mengikat warna cat pertama dan tidak mengikat zat kontras sehingga bakteriakan berwarna ungu.
Sedangkan bakteri Gram negatif adalah bakteri yang tidaktahan terhadap alkohol sehingga warna
cat pertama dilunturkan dan bakterimengikat warna kontras sehingga tampak merah.Bakteri yang
hidup hampir tidak berwarna dan tidak kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut
disuspensikan. Oleh karena itu pengamatan tanpapewarnaan menjadi lebih sukar dan tidak dapat
digunakan untuk melihat bagian-bagian sel dengan teliti. Pewarnaan akan menyebabkan bakteri-bakteri
tersebutkontras berwarna dengan sekelilingnya, sehingga akan terlihat jelas.Pada pewarnaan gram,
sampel yang digunakan adalah bakteri Bascillus sp.Untuk pewarnaan bakteri secara langsung, digunakan
empat larutan pewarnayaitu Carbol gentian violet, Iodium, Alkohol, safranin. Hasil yang
didapatkansetelah diamati dengan mikroskop dengan perbesran 40x-100xdidapatkan daribakteri
Bascillus sp.adalah bakteri gram positif. Hal ini ditandai denganterbentuknya warna ungu pada
pewarnaan tahap akhir menggunakan Safraninpada bakteri bascillus sp.dan berbentuk batang/basil.
Bascillus sp. merupakan salah satu bakteri berbentuk batang (basil) yangtermasuk Gram positif karena
Bascillus sp. dapat menahan zat pewarna ungu(crystal violet) ketika dicuci dengan zat penghilang
warna. Sehingga warna tetapungu ketika ditetesi pewarna safranin.Pada bakteri gram postif akan
terbentukpersenyawaan kompleks Kristal yodium-violet ribonukleat yang tidak larut dalamlarutan
pemucat alkohol karena sebagian besar dinding sel bakteri gram positifterdiri dari peptidoglikan.
Penambahan zat pewarna safranin tidak menyebabkanperubahan warna pada bakteri Gram positif
karena persenyawaan Kristal violet –yodium tetap terikat pada dinding sel.Akan tetapi pada
pengamatanBascillus spterlihat juga bakteri denganbentuk berbeda yang merupakan kontaminan.
Adanyakontaminan inikemungkinan disebabkan pada saat pemindahan isolat ke kaca
objekterjadikontaminasi karena kurangnya pemanasan jarum ose pada saatpengambilan

biakan sehingga masih ada bakteri lain dari udara yang ikut dalam apusan atautelahterkontaminasinya
isolat bakteri yang digunakan.Pada pengamatan morfologi kapang pada roti yang sudah
berjamurdilakukan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x-40xdiperoleh
kapang jenis aspergillus. Pengamatan dimulai dengan meneteskanlarutan laktofenol pada obyek
glass agar mempermudah mengamati kapang yangdiletakkan pada obyek glass. Penggunaan
laktofenol bertujuan untukmempermudah melihat jamur,apabila berwarna biru menunjukkan
positif,apabilaberwarna merah berarti negatif. Pengamatan yang dilakukan pada jamur rotisetelah
ditetesi laktofenol berwarna biru. Kemudian mengambil 1 ose kapangpada roti dan ditetesi alkohol.
Alkhol berfungsi sebagai penghilang warna.Setelah ditetesi alkohol tetap berwarna biru dan bersifat
gram positif. Kemudiandilakukan pengamatan dengan mikroskop dan didapatkan kapang
jenisAspergillus sp, terdapat 4 bagian yaitu, hifa, Strigma, konida dankonidiofor, dan
berbentuk pKESIMPULAN1.Pewarnaan Gram pada bakteri dilakukan dengan cara obyek glass
diasepstiskan, diambil biakan murni bakteri dan dilakukan fiksasi. Setelahitu bakteri ditetesi Carbol
gentian violet, pewarna pertama (warna ungu)sebagai pewarna primer, Iodium sebagi pewarna
sekunder, alkoholsebagai pemucat, dan safranin sebagai pembanding. Sebelum ditetesilarutan
ke-2 dicuci air mengalir dan dikeringkan.2.Pada pewarnaan bakteri ada bakteri gram positif dan dan
gram negatif.Bakteri gram postif merupakan bakteri yang mampu menahan komplekspewarna primer
carbol gentian violet sampai akhir pewarnaan, sehingabakteri tetap berwarna ungu/biru, karena bakteri
garam postif memilkidiniding sel berupa petidoglikan yang tebal. Sedangkan bakteri Gramnegatif adalah
bakteri yang tidak tahan terhadap alkohol sehingga warnacat pertama dilunturkan dan bakteri mengikat
warna kontras sehinggatampak merah.3.Morfologi bakteri antara lain memiliki kapsul, dinding sel,
membrane sel,pili, flagella, kromosom, plasmid, ribosom.4.Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi
menjadi tiga golongan besar,yaitu:a.Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola,
danmempunyai beberapa variasi sebagai berikut:Monococcus,Diplococcus, Tetracoccus,
Sarcina, Staphylococcus,Streptococcus.b.Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk
batang atausilinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut: Diplobacillus,Streptobacillus.c.Spiril
(Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung danmempunyai variasi sebagai berikut: Vibrio,
Spiral.

H.DAFTAR PUSTAKAChiu, Annie. 2010. Aspergillosis.http://emedicine.medscape.com/article/1092247-


overview 29April 2011.Jawetz, E., J.L. Melnick, dan E.A. Adelberg. 2005. Mikrobiologi
kedokteran.Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta.Lubis,R.D. 2008.
Aspergilosis.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3432/1/08E00886.pdfdiakses tanggal
27April 2011 pukul 21.34.Martinko JM, Madigan MT (2005). Brock Biology of Microorganisms (edisi ke-
11th ed.). Englewood Cliffs, N.J: Prentice Hall. ISBN0-13-144329-1Morphological Characteristics dalam
Pak J Med Sci 2007 Vol. 23 No.
6http://www.pjms.com.pk/issues/octdec207/pdf/aspergillus.pdf diaksestanggal 28 april 2011 pukul
12.34.McClenny, N. 2005. Laboratory detection and identification of Aspergillusspecies by
microscopic observation and culture: the traditional approachdalam Medical Mycology Supplement 1
2005, 43, S125-/S128http://www.aspergillus.org.uk/secure/articles/pdfs/16110804.pdfWaluyo.
L.2004. Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malangohon atau kipas, warna hijau, kepala
konidiauniseriate, konidia seperti rantai

Anda mungkin juga menyukai