Anda di halaman 1dari 10

MENULIS MAKALAH TENTANG TAFAKUR KEPADA ALLAH SWT.

Oleh ;
Ibrahim farizqi
Ahmad madani
Fathur rahman nasution

SMKS 28 OKTOBER 1928.2


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayangnya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Islam
dan Ilmu Pengetahuan ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya
uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak
terdapat kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi
pembahasan maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha
maksimal kami selaku para penulis usahakan. Semoga dalam makalah ini para
pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang
membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagaimana
mestinya.

Jakarta, September 2023

penulis
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………
……………
1.1 Latar belakang
………………………………………………………………………………………………
………
1.2 Rumusan
masalah……………………………………………………………………………………
…………….
1.3 Metode……………………………………………………………………………………
…………………………….

BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………
…………..
2.1 Makalah ……………………………………………………………………...
2.1.1 Pengertian tafakur…………………………………………………………………..
2.1.2 Tujuan dari tafakur………………………………………………………………….
2.1.3 Cara bertafakur……………………………………………………………………...
2.1.4 Keutamaan tafakur…………………………………………………………………
2.1.5 Dalil tentang tafakur………………………………………………………………..
2.1.6 Objek tafakur……………………………………………………………………….
2.1.7 Manfaat tafakur ……………………………………………………………………

BAB III PENUTUP………………………………………………………………...


3.1 Simpulan…………………………………………………………………………
3.2 Saran……………………………………………………………………………..
BAB I
PEMDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia diciptakan Allah dengan keahlian berfikir, sebetulnya berfikir merupakan ialah
salah satu keistimewaan manusia apabila dibanding dengan makhluk ciptaan Allah yang lain.
Tiap manusia sebetulnya tentu sempat berfikir/bertafakur. Tiap malam menjelang tidur, otak
manusia senantiasa dihinggapi bermacam berbagai wujud data serta sikap yang sudah kita miliki
serta kita jalani sejauh hari. Berputar-putarlah otak manusia menimpa sikap, apa saja yang sudah
manusia jalani tiap hari itu. Terkadang manusia juga berfikir rmengenai alam ciptaan Allah yang
begitu dahsyat ini. Dalam Islam berfikir yang mendalam (tafakur) itu sangat dianjurkan sekali
selaku wujud introspeksi diri kita. Bertafakur tentang ciptaan Allah Swt ataupun tentang
perbuatan yang sudah dicoba sepanjang ini ialah ibadah mulia yang diserukan Islam. Pemikiran
alqur’ an menimpa manusia selaku khalifah mempunyai tugas mulia serta misi besar buat
dijalankan di muka bumi, sebagaimana dikemukakan dengan jelas dalam sebagian ayat.

1.2 Rumusan masalah


Buat lah sebuah makalah tentang tafakur kepada allah swt.!. Buatlah minimal lima
halaman dalam bentuk makalah! Kumpulkan pda guru Anda sebagai bahan penilaian!

2.1 Metode
Metode yang di gunakan dalam pengumpulan data adalagh metode studi Pustaka, metode
deskriptif dalam menganalisis, dan informal (naratif) dalam penyajian hasil analisis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Makalah
2.1.1 Pengertian Tafakur
Tafakur artinya merenung dalam Islam. Anjuran bertafakur kerap dijumpai dalam Al
Quran. Namun, apa sebenarnya arti tafakur?
Tafakur mengandung arti memikirkan, merenungkan, mengingat Allah melalui segala
ciptaanNya yang tersebar di langit dan bumi. Bahkan yang ada dalam diri manusia sendiri,
seperti yang dikutip dari buku Spiritual Management karya Sanerya Hendrawan.

Quraish Shihab dalam buku Tadabbur Quran Tafakur Alam berpendapat bahwa tafakur
dibentuk dari kata fikr berasal dari fakr dalam bentuk faraka yang berarti mengorek sehingga
apa yang dikorek muncul, menumbuk hingga hancur, menyikat (pakaian) hingga kotorannya
hilang

2.1.2 Tujuan Dari Tafakur


Tujuan dari bertafakur ini adalah menumbuhkan kesadaran di dalam diri tentang
kekuasaan, kebesaran, dan keagungan Allah SWT dalam setiap objek ciptaanNya. Sebab itu,
cara bertafakur dapat dilakukan berdasarkan jenisnya yakni, tafakur alam dan tafakur diri.

2.1.3 Cara Bertafakur


Cara tafakur yang dapat dilakukan adalah tafakur alam. Tafakur alam artinya perbuatan
yang diperintahkan dalam agama dan ditunjukkan bagi mereka yang memiliki pengetahuan
untuk merenungkan berbagai fenomena alam.

Tafakur ini mengajarkan kita berguru pada fenomena alam untuk memahami tanda-tanda
kekuasaanNya. Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 190-191,

ِ ‫ت ُأِلولِي اَأْل ْلبَا‬


‫ب‬ ٍ ‫ار آَل يَا‬ ِ َ‫ف اللَّي ِْل َوالنَّه‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬
ْ ‫ض َو‬
ِ ‫اختِاَل‬ ِ ‫ِإ َّن فِي َخ ْل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
‫ض َربَّنَا َما خَ لَ ْقتَ ٰهَ َذا بَا ِطاًل ُسب َْحانَكَ فَقِنَا‬
ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫الَّ ِذينَ يَ ْذ ُكرُونَ هَّللا َ قِيَا ًما َوقُعُودًا َو َعلَ ٰى ُجنُوبِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُونَ فِي خ َْل‬
ِ ‫ق ال َّس َما َوا‬
ِ َّ‫اب الن‬
‫ار‬ َ ‫َع َذ‬
Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah
Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab
neraka."

Sementara itu, tafakur diri adalah mencari tahu hakikat diri untuk mengenal diri sendiri.
Pasalnya, pengenalan Allah harus bermula dari diri sendiri sebagai instrumen intelektual dan
spiritual yang paling tinggi. Sebagaimana yang termaktub dalam surat Adz Dzariyat ayat 21,

ِ ‫َوفِي َأ ْنفُ ِس ُك ْم ۚ َأفَاَل تُب‬


َ‫ْصرُون‬

Artinya: "dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"

2.1.4 Keutamaan Tafakur


1. Tafakur bisa menambah rasa syukur kepada nikmat-nikmat yang diberikanNya seperti
dalam surat An Nahl ayat 14,

‫اخ َر فِي ِه َولِتَ ْبتَ ُغوا ِم ْن فَضْ لِ ِه‬ َ ‫َوهُ َو الَّ ِذي َس َّخ َر ْالبَحْ َر لِتَْأ ُكلُوا ِم ْنهُ لَحْ ًما طَ ِريًّا َوتَ ْست َْخ ِرجُوا ِم ْنهُ ِح ْليَةً ت َْلبَسُونَهَا َوتَ َرى ْالفُ ْل‬
ِ ‫ك َم َو‬
َ‫َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون‬

Artinya: "Dan Dialah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan
daging yang segar (ikan) darinya, dan (dari lautan itu) kamu mengeluarkan perhiasan yang
kamu pakai. Kamu (juga) melihat perahu berlayar padanya, dan agar kamu mencari sebagian
karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur."

2. Tafakur dapat menumbuhkan rasa takut terhadap adzab yang akan diberikan Allah.
Sehingga mempersiapkan diri agar dari perbuatan noda, dosa, segala macam maksiat. Berikut
bunyi dari surat Al Baqarah ayat 266,

ٌ‫صابَهُ ْال ِكبَ ُر َولَهُ ُذرِّ يَّة‬


َ ‫ت َوَأ‬ ِ ‫ب تَجْ ِري ِم ْن تَحْ تِهَا اَأْل ْنهَا ُر لَهُ فِيهَا ِم ْن ُكلِّ الثَّ َم َرا‬ ٍ ‫َأيَ َو ُّد َأ َح ُد ُك ْم َأ ْن تَ ُكونَ لَهُ َجنَّةٌ ِم ْن نَ ِخي ٍل َوَأ ْعنَا‬
َ‫ت لَ َعلَّ ُك ْم تَتَفَ َّكرُون‬ ٰ
ِ ‫ت ۗ َك َذلِكَ يُبَيِّنُ هَّللا ُ لَ ُك ُم اآْل يَا‬
ْ َ‫صا ٌر فِي ِه نَا ٌر فَاحْ تَ َرق‬ َ ‫ض َعفَا ُء فََأ‬
َ ‫صابَهَا ِإ ْع‬ ُ

Artinya: "Adakah salah seorang di antara kamu yang ingin memiliki kebun kurma dan
anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-
buahan, kemudian datanglah masa tuanya sedang dia memiliki keturunan yang masih kecil-
kecil. Lalu kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, sehingga terbakar.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkannya."
2.1.5 Dalil Tentang Tafakur

Allah SWT memberikan kedudukan bagi manusia yang senantiasa berpikir, yang disebut
dengan ulul albab atau orang yang berakal. Hal ini disebutkan dalam surah Ali Imran ayat
190-191 yang artinya:

“sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat
tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan
semua ini sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”

Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa Rosulullah Saw bersabda:

“Berpikir sesaat lebih baik daripada beribadah seribu tahun” (HR. Ibnu Hibbah dari Abu
Hurairah).

Hadist tersebut tentunya menegaskan bahwa bertafakur mendapat perhatian yang serius
dalam Islam. Orang yang bertafakur ternyata lebih baik daripada orang yang hanya
beribadah, tetapi tidak bertafakur. Orang yang mengamati, merenung, dan berkontemplasi
atas ciptaan Allah SWT akan memantapkan pengetahuan tentang kekuasaan-Nya.

2.1.6 Objek Tafakur


Objek tafakur tentunya sangat luas, namun tujuannya tetap satu yaitu munculnya
keyakinan yang membuat orang yang bertafakur semakin taat kepada Allah SWT dan
menjauhi larangan-Nya. Melansir repo.iain-tulungagung.ac.id, berikut beberapa objek
tafakur:

- Tafakur tentang segala bentuk nikmat Allah SWT


Kehidupan yang bermakna, keluarga yang lengkap, kesehatan, ekonomi yang mapan dan
berkecukupan, dan masih banyak lagi bentuk nikmat dari Allah SWT. Baik dan buruk adalah
nikmat, tinggal bagaimana manusia menikmatinya. Orang yang bertafakur atas segala nikmat
Allah akan pandai bersyukur dan Allah akan menambah nikmat baginya.

- Tafakur tentang tanda-tanda kekuasa Allah SWT


Segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi merupakan salah satu bentuk dari tanda-tanda
kekuasaan Allah SWT. Seseorang yang mampu menangkap segala kekuasaan Allah
sesungguhnya tidak ada ruang baginya bersikap sombong dan congkak. Bayangkan tentang
bumi, matahari, dan planet yang tak terhitung jumlahnya, pohon-pohon, hujan dan panas,
hewan-hewan, siang malam, lautan yang sangat luas, gunung dan seluruh isinya yang
kompleks, sumber air dan apapun itu, semuanya adalah kekuasaan Allah SWT.

- Tafakur tentang janji-janji Allah SWT


Allah akan membalas semua kebaikan yang dilakukan manusia, bahkan akan membalasnya
dengan berlipat. Seseorang yang senantiasa bertafakur ihwal janji-janji Allah akan memiliki
cinta terhadap kehidupan akhirat kelak. Semua janji Allah tertuang dalam Al Qur’an dan
Hadits.

- Tafakur tentang ancaman-ancaman Allah SWT


Ancaman Allah juga bisa dipahami dan ditafakuri melalui Al Qu’an dan Hadist. Orang yang
bertafakur ihwal ancaman Allah akan merasa takut untuk berbuat dosa. Dengan memiliki
akal manusia akan menjauhi larangan Allah SWT untuk mendapatkan balasan kebaikan dari
Allah SWT.

- Tafakur tentang kematian


Seseorang yang bertafakur ihwal kematian, maka mereka tentu akan menganggap dunia ini
hanyalah sebagai kehidupan yang sesaat. Orang yang bertafakur tentang kematian
menjadikan kehidupan yang sesaat ini sebagai kesempatan emas untuk mengumpulkan bekal
kehidupan di akhirat kelak.

2.1.7 Manfaat Tafakur


Manfaat tafakur yaitu sebagai berikut:

- Ibadah semakin meningkat


Manfaat tafakur yang pertama yaitu meningkatkan ibadah seorang muslim. Beribadah
kepada Allah tidak hanya bisa dilakukan dengan cara berada di masjid setiap hari. Ibadah
adalah proses penghambaan diri manusia secara total, beribadah dengan hati dan jasadnya.
Orang yang ikhlas beribadah tidak akan mengharap imbalan kebaikan dan karena takut akan
siksa, namun semua karena rasa cinta dan ketulusan seorang hamba kepada Allah SWT.

- Meningkatkan takwa
Tafakur akan meningkatkan takwa seseorang kepada Allah SWT. Seseorang yang mampu
mengamati, berpikir dan merenungkan semua bentuk ayat Allah akan menyadari bahwa
Allah adalah pengatur segalanya dan berkuasa atas segala makhluk. Dalam diri orang yang
bertafakur akan selalu muncul keyakinan bahwa Allah selalu dekat dengan setiap hamba-
Nya.

- Emosi menjadi lebih stabil


Emosi yang cerdas akan mempunyai harapan yang tinggi walaupun sedang susah. Salah satu
media untuk menstabilkan emosi adalah dengan bertafakur. Emosi negatif seperti marah,
sombong, dengki akan hilang dan menjadi emosi positif dan ketenangan batin dengan
bertafakur.

- Pikiran dan perilaku menjadi positif


Tafakur yang dilakukan secara konsisten akan memberikan efek psikologis yang mendorong
timbulnya pikiran dan perilaku positif. Pikiran positif akan memancarkan gelombang yang
mendorong timbulnya hal-hal yang positif dalam kehidupan sehari-hari.

- Mendapatkan hikmah dan ilmu


Seseorang yang mempunyai hikmah tidak akan merasa kekurangan. Ia selalu memandang
hidup dengan kebijaksanaan, tidak mengkambinghitamkan orang lain, mampu mendudukkan
perkara di tempat yang semestinya.

- Meningkatkan kebaikan yang dilakukan


Seseorang yang bertafakur selalu tercermin dengan sikap yang rendah hati, toleransi,
perhatian, suka menolong orang lain dan sikap terpuji lainya.

- Menjadi seseorang yang dermawan


Setelah bertafakur seseorang akan bersyukur karena nikmat yang sangat banyak yang telah
diberikan Allah kepadanya. Sehingga akan muncul perasaan cinta kepada Tuhan dan
sesamanya. Orang yang bertafakur akan selalu bersedekah untuk mendekatkan diri kepada
Tuhan dan hidup rukun dengan sesama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan

Tafakur adalah proses berpikir atau perenungan mengenai segala sesuatu yang ada terdapat
di alam semesta yang berujung pada pengakuan kepada Allah SWT sebagai Tuhan Yang
Maha Esa yang dapat memberikan perubahan positif kepada orang yang melakukanya.

3.2 Saran

Tulisan hanya bersifat pendahuluan. untuk itu perlu di lakukan penyempurnaan oleh
semua pihak yang bekecimpung dalam bidang akademik. Demikian pula penyempurnaan
dari segala aspek perlu di lakukan demi kesempurnaan tulisan ini

Anda mungkin juga menyukai