Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AL-QURAN HADITS

KESEIMBANGAN HIDUP DI DUNIA DAN AKHIRAT

NAMA : RATU
ARDITAMA (27)
KELAS : 8 G

MTs PERSIS
TAROGONG GARUT
JL. TERUSAN PEMBANGUNAN NO. 1 GARUT

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul KESEIMBANGAN
HIDUP DI DUNIA DAN AKHIRAT ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Usth.
Ineng Agustini pada pekajaran AL-QURAN DAN HADITS. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang keseimbangan hidup di dunia dan
akhirat bagi para pembaca juga penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Usth Ineng Agustini yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca
dan saya selaku penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

GARUT, 17 MARET 2020 

Ratu arditama

ii
DAFTAR ISI

JUDUL..............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................................................4
A. Latar Belakang Masalah...................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan........................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................................5
1. Hadits Tentang Keseimbangan Hidup Di Dunia dan Akhirat............................5
a. Hadits Pertama.................................................................................5
b. Hadits Kedua....................................................................................6
c. Hadits Ketiga....................................................................................7

BAB III
PENUTUP........................................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................8
B. Saran...............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang sempurna ajarannya sangat lengkap, tidak


hanya untuk kepentingan dunia, tetapi juga memperhatikan kepentingan akhirat
sebagai orang islam, kita meyakini bahwa kehidupan bukanlah hanya di dunia
kita meyakini bahwa setelah hidup di dunia ini, ada kehidupan yang lebih kekal,
yaitu akhirat.
B. Rumusan Masalah

1. Apa hadits yang menerangkan tentang keseimbangan hidup di dunia


dan akhirat?
2. Apa keterkaitan hadits tersebut dengan kehidupan sehari-hari?

C. TUJUAN

1. Memahami hadits tentang keseimbangan hidup di dunia dan akhirat


2. Menjelaskan keterkaitan isi kandungan hadits dalam perilaku
keseimbangan hidup di dunia dan akhirat dalam fenomena kehidupan
dan akibatnya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. HADITS TENTANG KESEIMBANGAN HIDUP DI DUNA DAN AKHIRAT

a. Hadits pertama

‫يب ِم ْن ُه َما َجمِي ًعا َفِإنَّ ال ُّد ْن َيا َبالَ ٌغ ِالَى اآلخ َِر ِة‬
َ ِ‫س ِب َخ ْي ِر ُك ْم مِنْ َت َر َك ُد ْن َياهُ ال خ َِرتِ ِه َواَل آخ َِر َت ُه لِ ُد ْن َياهُ َح َّتى ُيص‬
َ ‫لَ ْي‬
ً
)‫اس (رواه ابن عسكار عن انس‬ ِ ‫َوالَ َت ُك ْو ُن ْوا َكالّ َعلَى ال َّن‬
Artinya:
“Bukanlah orang yang baik di antara kamu orang yang
meninggalkan dunia untuk mengejar akhirat atau sebaliknya, sehingga
dapat memadukan kedua sesungguhnya kehidupan dunia akan
mengantarkan mu menuju kehidupan akhirat, janganlah kamu menjadi
beban orang lain”

Sebagian manusia ada yang mengutamakan kehidupan akhirat dengan


mengabaikan kehidupan dunia dan mereka menganggap bahwa cara itu lebih
baik, tetapi di pihak lain ada orang yang mengutamakan kehidupan dunia nya
dengan mengabaikan kehidupan akhirat, sehingga mereka mengejar dunia
secara berlebihan. Kedua cara tersebut tidak di benarkan dalam islam, islam
menyatakan bahwa kita harus bisa menyeimbangi keduanya.
Kehidupan di dunia adalah sarana untuk mencapai kehidupan di akhirat
seseorang akan sulit mendapat kebahagiaan di akhirat jika tidak memanfaatkan
sarana hidup yang di anugerahkan Allah SWT di dunia.
Dalam hidup di dunia kita tidak boleh membebani atau memberatkan orang lain,
kita wajib berusaha untuk mencukupi kebtuhan hidup sendiri sesuai kemampuan
yang kita miliki.

5
b. Hadits kedua

‫ص َعـلَـى‬
ْ ‫ ا ِْح ِـر‬، ‫ِـي ُكـل ٍّ َخـ ْيـ ٌر‬ ِ ‫ض ِع ْي‬
ْ ‫ َوف‬،‫ف‬ ِ ‫ب ِإلَـى هللاِ مِنَ ا ْلـ ُمْؤ م‬
َّ ‫ِن ال‬ ُّ ‫ي َخـ ْي ٌر َوَأ َح‬ ِ ‫اَ ْلـ ُمْؤ مِنُ ا ْل َق‬
ُّ ‫ـو‬
‫اس َتعِنْ بِاهللِ َواَل َت ْـع َج ْـز‬ ْ ‫َما َيـ ْنـ َفـ ُعـ َك َو‬

artinya:
“mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai allah daripada mukmin
yang lemah, sedangkan pada masing masing ada kebaikannya bersemangat-
lah kamu untuk mencapai sesuatu yang bermanfaat bagimu mohonlah
pertolongan allah dan janganlah kamu merasa tak berdaya (HR. Muslim dari
Abu Hurairah, No. 4816)
Rasulullah SAW memberi motivasi atau dorongan kepada kita agar
berusaha menjadi mukmin yang kuat, yang di maksud meliputi berbagai hal
yaitu:
Kuat iman, yaitu tidak mudah dipengaruhi oleh kepercayaan orang lain
yang bertentangan dengan islam.
Kuat fisik, yaitu sehat badan, sehat bugar, dan tidak sakit sakitan
dengan kondisi yang kuat kita dapat melasanakan inadah dengan baik
Kuat ilmu atau pandai, yaitu mempunyai pengetahuan yang cukup
sehingga tidak menjadi orang yang terbelakang
Kuat ekonomi, yaitu memiliki taraf hidup yang cukup tidak kekurangan
sehingga bisa bersedekah dan membiayai biaya hidup
Kuat semangat, yaitu memiliki semangat yang kuat dalam aspek
kehidupan

Rasulullah SAW menyatakan bahwa mukmin yang baik lebih dicintai allah
daripada mukmin yang lemah, agar dicintai allah setiap mukmin
hendaknya berusaha menjadi mukmin yang kuat, dan kekuatannya
hendak di gunakan untuk kebaikan, sesuai petunjuk islam

6
c. Hadits ketiga

َ ‫ل ال َّن‬Eَ ‫ر مِنْ َأنْ َيسْ َأ‬Eٌ ‫ه َخ ْي‬Eُ ‫ف هَّللا ُ ِب ِه َوجْ َه‬


‫اس‬ Eَّ ‫يع َف َي ُك‬ Eٍ ‫ة مِنْ َح َط‬Eً ‫ذ ح ُْز َم‬Eَ ‫م َأحْ ُباًل َف َيْأ ُخ‬Eْ ‫ذ َأ َح ُد ُك‬Eَ ‫َأَلنْ َيْأ ُخ‬
Eَ ‫ب َف َي ِب‬
‫ِع‬Eَ ‫ي َأ ْم ُمن‬Eَ ِ‫ُأعْ ط‬
Artinya:
"Sungguh seorang dari kalian yang mengambil talinya lalu dia mencari
seikat kayu bakar dan dibawa dengan punggungnya kemudian dia menjualnya
lalu Allah mencukupkannya dengan kayu itu lebih baik baginya daripada dia
meminta-minta kepada manusia, baik manusia itu memberinya atau
menolaknya".
Pada hadits ketiga, Rasulullah SAW memberikan beberapa pelajaran
kepada kita dalam mencukupi kehidupan sehari-hari.
Bagi seorang muslim sudah menjadi kewajiban untuk memiliki penghasilan
sendiri, kita harus berusaha semampunya untuk mencukupi kebutuhan hidup
daripada meminta-minta kepada orang lain, meminta-minta kepada orang lain
adalah perbuatan yang tercela sehingga harus kita hindari.

Setelah memperhatikan ketiga hadits tersebut, dapat membawa dampak


positif dalam kehidupan dari menyeimbangkan dunia dan akhirat antara lain :
Dapat memenuhi kebutuhan hidup sesuai kemampuannya
Dapat mencapai kesejahteraan hidup di dunia sebagaimana yang
diinginkan setiap orang
Memiliki prinadi yang mandiri
Memiliki pandangan luas sesuai prinsip prinsip islam
Dapat memperjuangkan islam dengan kekuatan yang dimiliki

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kita tidak bisa mementingkan salah satu kehidupan saja dengan


melupakan kehidupan lain. Orang hidup pasti ingin meraih kebahagiaan
dengan demikian kita diperintahkan untuk memenuhi kebutuhan dunia, tetapi
akhirat pun harus di perhatikan dan semua itu butuh keseimbangan.
B. SARAN

Demikian makalah yang saya buat semoga dapat bermanfaat bagi


pembaca, Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, silahkan
sampaikan kepada saya.
Apabila terdapat kesalahan mohon untuk di maklumi dan di maafkan
karena saya hanyalah seorang hamba allah yang tak luput dari kesalahan dan
dosa.

8
DAFTAR ISI

BUKU AL-QUR’AN DAN HADITS KHAS PESANTREN


9

Anda mungkin juga menyukai