Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AKIDAH

"KISAH ORANG YANG BEKERJA KERAS"

D
I

N
OLEH :
KELOMPOK II

1.AZZAHRAH ADELA KIRANI


2.KARITMA MAGFIRAH
3.NELY AMELIA
4.DESIKA
5. MUH.FAUZAN AL FAIZ

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas selesainya MAKALAH Aqidah Akhlak . Penulisan
makalah ini adalah salah satu tugas mata pelajaran
Aqidah Akhlak. Dalam penulisan makalah ini kami merasa
masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan
maupun materi, mengingat kemampuan yang kami
miliki. Semoga Allah SWT memberikan imbalan yang
setimpal kepada mereka yang telah memberikan
bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung,
Amin yaa Robbal Alamin.

JENEPONTO, 13 OKTOBER 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................i

DAFTAR ISI ........................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................1

DAFTAR ISI ........................................................................................1

RUMUSAN MASALAH ......................................................................2

TUJUAN PEMBAHASAN ..................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................3

BAB III PENUTUP...............................................................................3

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................4


BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hidup adalah sebuah perjuangan. Tanpa adanya usaha untuk berjuang maka manusia tidak akan bisa
bertahan untuk hidup. Untuk itu manusia haruslah berjuang sekuat tenaga untuk memenuhi segala
kebutuhannya sendiri. Dalam pada itu berjuang memiliki makna yang cukup luas. Di dalamnya
terkandung nilai-nilai untuk bekerja keras. Tanpa adanya unsur itu apa yang kita harapkan dan cita-
citakan belum tentu akan tercapai. Dengan bekerja keras dan tekun akan muncul sikap optimis dalam
diri seseorang untuk menggapai cita-citanya. Dengan adanya sifat kerja keras, manusia tidak akan
mudah goyah dan putus asa dalam menerjakan apa yang ia lakukan. Tidak mudah putus semangat
apabila dala melakukan pekerjaannya mengalami hambatan atau bahkan kegagalan.

Dalam melakukan pekerjaan unsur kerja keras tidak boleh lepas dari dirinya. Dengan kerja keras maka
apabila ada kesalahan atau kekurangan bisa segera di carikan solusinya. Sehingga sebuah pekerjaaan
dapat terlaksana dengan baik. Berdasarkan uraian ini kami bermaksud untuk membahas bagaimana
halnya kerja keras dalam kehidpan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah yang dimaksud kerja keras?

2. Bagaimanakah pentingnya kerja keras?

3. Bagaimanakah konsep kerja keras?

4. Bagaimanakah bentuk dan contoh kerja keras?

5. Bagaimanakah Nilai-nilai positif dari kerja keras dalam fenomena kehidupan?

6. Bagaimanakah perilaku yang mencerminkan orang yang bekerja keras?

7. Bagaimanakah hikmah bekerja keras

8. Bagaimanakah membiasakan perilaku kerja keras

9. Bagaimanakah manfaat kerja keras

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui yang dimaksud kerja keras?

2. Mengetahui pentingnya kerja keras?


3. Mengetahui konsep kerja keras?

4. Mengetahui bentuk dan contoh kerja keras?

5. Mengetahui Nilai-nilai positif dari kerja keras dalam fenomena kehidupan?

6. Mengetahui perilaku yang mencerminkan orang yang bekerja keras?

7. Mengetahui hikmah bekerja keras

8. Mengetahui membiasakan perilaku kerja keras

9. Mengetahui manfaat kerja keras


BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kerja Keras

Kerja keras artinya melakukan suatu usaha atau pekerjaan secara terus menerus tanpa mengenal lelah.
Kerja keras juga dapat diartikan suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh
dan serius sampai tercapai suatu tujuan.

Agama islam mengajarkan umatnya agar selalu bekerja keras dalam menjalankan kehidupannya di muka
bumi ini. Segala sesuatu yang dilakukan tidak dengan kerja keras, hasilnya tidak akan sempurna.
Sebaliknya, seberat apa pun suatu pekerjaan jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, niscaya hasilnya
akan dapat diraih dengan baik.

Kerja keras merupakan sikap terpuji yang perlu dimiliki oleh setiap orang yang menginginkan kesuksesan
dalam hidupnya. Kerja keras adalah kunci dalam mencapai kesuksesan dan tujuan yang dicita-citakan
manusia.

Dengan kerja keras semua pekerjaan bisa cepat selesai dan sebuah pekerjaan bisa terselesaikan dengan
cepat, rapi dan maksimal sesuai yang diharapkan. Tanpa adanya sifat kerja keras dalam menjalani
sebuah pekerjaan maka manusia akan cepat merasa putus asa dan mudah menyerah. Tidak merasa puas
dan bahkan bisa menjadi orang yang pesimis.

Untuk itu maka manusia dituntut untuk selalu memiliki dan menjaga sifat tersebut. Agar dalam
menjalani kehidupan dan melakukan pekerjaan tetap menjadi orang yang selalu optimis dan berpikiran
positif. Dengan begitu semua apa yang dicita-citakan oleh manusia akan terwujud dengan baik.

2.2 Pentingnya Kerja Keras

Islam menganjurkan umatnya agar mau bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sebaliknya, islam membenci umatnya yang hanya berpangku tangan, malas-malasan dan tidak mau
bekerja mencari nafkah. Selain bekerja keras, kita juga harus berdoa kepada Allah SWT, agar apa yang
diinginkan dapat terkabul.

Sebab bekerja adalah usaha lahir yang harus dilakukan manusia atau disebut juga syari’at,

sedangkan berdoa adalah ikhtiar batin yang harus dilakukan manusia atau disebut juga hakikat.

2.3 Konsep Kerja Keras


Kerja berarti berusaha atau berjuang dengan keras berarti sungguh-sungguh. Bekerja keras adalah
bekerja dengan gigih dan sungguh-sungguh untuk mencapai suatu cita-cita. Bekerja keras tidak mesti
“banting tulang” dengan mengeluarkan tenaga secara fisik, akan tetapi sikap bekerja keras juga dapat
dilakukan dengan berpikir sungguh-sungguh dalam melaksanakan pekerjaannya. Kerja keras yaitu
bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian disertai dengan
berserah diri (tawakkal) kepada Allah SWT baik untuk kepentingan dunia dan akhirat. Firman Allah SWT
yang artinya sebagai berikut:

“ Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, odan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang
lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
(muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Al-Qashash “
77)

Dengan demikian, sikap kerja keras dapat dilakukan dalam menuntut ilmu, mencari rezeki, dan
menjalankan tugas sesuai dengan profesi masing-masing.

Pentingnya bekerja keras ini tersirat dalam firman Allah surat al-Jumu’ah ayat 10 yang artinya:

“ Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan
ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. “

Selain itu, Allah juga berfirman dalam surat at-Taubah/9 ayat 105 yang artinya:

"Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat
pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan
yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. “

Ayat di atas mengajarkan bahwa kita tidak saja melakukan ibadah khusus, seperti shalat, tetapi juga
bekerja untuk mencari apa yang telah dikaruniakan Allah di muka bumi ini. Kemudian pada surat at-
Taubah di atas mengisyaratkan bahwa kita harus berusaha sesuai dengan kemampuan maksimal kita
dan hal itu akan diperhitungkan oleh Allah SWT. Orang yang beriman dilarang bersikap malas,
berpangku tangan, dan menunggu keajaiban menghampirinya tanpa adanya usaha. Allah menciptakan
alam beserta segala isinya diperuntukkan bagi manusia. Namun, untuk memperoleh manfaat dari alam
ini, manusia harus berusaha dan bekerja keras. Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk
bekerja keras. Beliau menegaskan bahwa makanan yang paling baik adalah yang berasal dari hasil
keringat sendiri. Sabdanya:

‫ي هللاِ دَا ُو ُد َكانَ يَْأ ُك ُل‬


َّ ِ‫ط خَ ْيرًا ِم ْن َأ ْن يَْأ ُك َل ِم ْن َع َم َِل يَ َد ْي ِه َوِإ َّن نَب‬
ُّ َ‫ال َما َأ َك َل َأ َح ٌد طَ َعا ًما ق‬
َ َ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ َع ِن النَّبِ ِّي ق‬ َ ‫ع َِن ْال َم ْقدَا ِد ب ِْن َس ْع ِد يَ ْك ِر‬
ِ ‫ب َر‬
‫ِم ْن َع َم ِل يَ ِد ِه (رواه البخارى‬

Artinya: Tidak ada makanan yang lebih baik bagi seseorang melebihi makanan yang berasal dari buah
tangannya sendiri. Sesungguhnya Nabi Daud AS makan dari hasil tangannya sendiri.

Perintah untuk bekerja keras juga terdapat dalam firman Allah QS. Al-Insyiqoq ayat 6 yang artinya:
“Wahai manusia sesungguhnya kamu harus bekerja keras (secara sungguh-sungguh) menuju keredaan
Tuhanmu”.

Jadi semua umat Islam harus bekerja keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk dalam
beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal itu pula yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW
sejak kecil hingga akhir hayatnya. Misalnya ketika ia mengembala biri-biri serta berniaga hingga ke
negeri Syam dengan penuh semangat dan jujur. Begitu pula para sahabat memberikan keteladanan
bekerja keras, seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan lainnya.
Mereka memiliki semangat kerja keras yang tinggi baik dalam berusaha maupun berdakwah
menegakkan agama Allah. Harta yang mereka peroleh dari usaha yang kerja keras mereka gunakan
untuk menyantuni fakir miskin dan kepentingan agama Islam. Rasulullah SAW juga memberikan
penghargaan bagi orang yang bekerja keras.

Namun dalam hal ibadah khusus, seperti shalat, hendaknya kita beranggapan bahwa seolah-olah kita
akan mati esok hari sehingga kita bisa beribadah dengan khusyu’. Hal ini sesuai dengan pesan Rasulullah
SAW:

َ َّ‫ك َكَأن‬
ُ ْ‫ك تَ ُمو‬
‫ت َغدًا‬ َ َّ‫ك َكَأن‬
َ ِ‫ك ت َِعيْشُ اَبَدًا َوا ْع َملْ ِآل ِخ َرت‬ َ ‫اِ ْع َملْ لِ ُد ْنيَا‬

Artinya: “bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah engkau hidup selama-lamanya; dan
bekerjalah untuk kepentingan akhiratmu seolah-olah engkau akan mati esok hari”. (H.R. Ibnu Asakir).

Semua manusia yang hidup di dunia ini mempunyai jasmani dan rohani yang keduanya saling
membutuhkan antara satu dan lainnya. Kebutuhan jasmani berupa makanan, minum, pakaian, dan
tempat tinggal. Sedangkan kebutuhan rohani berupa pengtahuan yang bermanfaat, dan nasihat yang
sesuai dengan kebutuhan rohani. Semuanya itu dapat diraih apabila kita mau berusaha dengan sungguh-
sungguh, maka Allah akan memberikan rizqi kepada makhluk-Nya. Allah berfirman:

"Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri". (Q.S Ar-Ra’du: 11)

Rasulullah pernah bersabda “amal duniawi yang dilakukan oleh manusia untuk kepentingan hidupnya
dan usaha yang dikerjakan untuk kebutuhan diri sendiri dan keluarga termasuk ibadah serta sarana
untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT”. Semua orang yang bekerja dapat menjadikan pekerjaan dan
segala aktivitasnya sebagai ibadah asalkan mereka berpegang pada ketentuan berikut:

a. Harus menyesuaikan semua pekerjaannya dengan aturan agama yang berlaku dalam ajaran Islam.

b. Sebelum melakukan pekerjaan hendaknya memulainya dengan niat yang suci dan hati yang tulus.

c. Setiap pekerjaan hendaklah dilakukan dengan baik dan benar.

2.5 Nilai-Nilai Positif Dari Kerja Keras Dalam Fenomena Kehidupan


Kerja keras, selain memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia, juga mengandung nilai-nilai positif
yang dapat mendatangkan manfaat bagi pelakunya. Di antara nilai-nilai positif kerja keras adalah sebagai
berikut:

a. Memiliki keimanan yang kuat dalam hati, sehingga tidak mudah tergoda oleh bisikan dan rayuan
setan, ketika menjalankan suatu pekerjaan.

b. Memiliki kesabaran yang kuat sehingga tidak tergesa-gesa. Tergesa-gesa merupakan perbuatan setan
yang harus dihindari. Selain itu, setiap pekerjaan memerlukan ketekunan dan ketelitian, agar
mendapatkan hasil yang baik.

c. Memiliki keyakinan dalam hati bahwa bekerja yang baik sesuai ajaran Islam termasuk ibadah, yang
kelak akan mendapat pahala dari Allah SWT.

d. Senantiasa berusaha sebisa mungkin agar pekerjaan tidak akan menyimpang dari ajaran islam,
sehingga selain mendapatkan hasil yang bagus juga tidak melanggar aturan agama.

e. Selalu waspada dan bersikap hati-hati dalam bekerja, agar tidak mendatangkan kerugian, baik bagi
diri sendiri maupun orang lain.

2.6 Perilaku yang Mencerminkan Orang yang Bekerja Keras

Setiap Muslim yang beriman, hendaknya berusaha membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras.
Sebagaimana diketahui, Islam telah mengajarkan kepada umatnya agar mau bekerja keras dalam meraih
kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat dan berusaha membiasakan diri bersikap perilaku
kerja keras dalam hidupnya sehari-hari.

Untuk dapat membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras, ada baiknya diperhatikan terlebih dahulu
beberapa hal berikut ini.

a. Biasakan bergaul dengan orang-orang yang mempunyai perilaku kerja keras. Sebaliknya, hindari
pergaulan dengan mereka yang memiliki perilaku pemalas dan penghayal berat.

b. Selalu ingat dan berpegang teguh pada aturan tata cara bekerja yang baik menurut ajaran Islam, agar
dalam melakukan suatu pekerjaan tidak menyimpang atau melanggar ketentuan agama.

c. Biasakan bersikap terbuka akan masukan, kritikan, teguran atau nasihat dari pihak manapun yang
tujuannya baik, terutama yang mengingatkan kita ketika lupa atau salah.

d. Selalu menjaga diri dari sikap perilaku tercela, baik ketika bekerja maupun di luar waktu bekerja,
sehingga akhlak seorang beriman akan tetap terjaga dari perbuatan keji dan mungkar.

e. Selalu bersedia mengingatkan orang lain yang sedang lupa atau salah melanggar aturan bekerja,
seraya melakukannya dengan cara-cara yang santun dan terhormat.
f. Panjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dapat bersikap perilaku kerja keras dalam
menjalani kehidupan. Sebab tidak ada kebahagiaan yang dating dari langit tanpa ada usaha dan kerja
keras.

g. Mulailah membiasakan diri bersikap perilaku kerja keras dari sekarang, agar kelak setelah dewasa
menjadi orang yang sukses.

2.7 Hikmah Bekerja Keras

Allah SWT memerintahkan supaya kita bekerja keras karena banyak himah dan manfaatnya, baik bagi
orang yang bekera keras maupun terhadap lingkungannya. Di antara hikmah bekerja keras tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan potensi diri, baik berupa bakat, minat, pengetahuan, maupun keterampilan.

2. Membentuk pribadi yang bertanggung jawab dan disiplin.

3. Mengangkat harkat martabat dirinya baik sebagai makhluk individu maupun sebagai anggota
masyarakat.

4. Meningkatkan taraf hidup orang banyak serta meningkatkan kesejahteraan.

5. Kebutuhan hidup diri dan keluarga terpenuhi.

6. Mampu hidup layak.

7. Sukses meraih cita-cita

8. Mendapat pahala dari Allah, karena bekerja keras karena Allah merupakan bagian dari ibadah.

2.8 Membiasakan Perilaku Kerja Keras

Untuk dapat memilki sikap kerja keras, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Selalu menyadari bahwa hasil yang diperoleh dari jerih payahnya sendiri lebih terpuji dan mulia
daripada menerima pemberian orang lain.

2. Islam memuji sikap kerja keras dan mencela meminta-minta (kecuali jika terpaksa).

3. Memiliki semboyan tidak suka mempersulit orang lain dengan mengharapkan bantuannya.

4. Menyadari sepenuhnya bahwa memberi lebih mulia daripada meminta.


2.9 Manfaat Kerja Keras

Sikap kerja keras akan membawa keberhasilan dalam segala usaha. Jika hal itu dilaksanakan seorang
murid, ia akan memperoleh prestasi yang tinggi. Jika dilaksanakan seorang karyawan, ia akan
memperoleh karier dan jabatan yang baik. Jika dilaksanakan seorang pemimpin, ia akan menjadi
pemimpin yang berhasil dan dicintai rakyatnya.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Dari uraian tersebut, kesimpulannya adalah :

1. Kerja keras merupakan akhlak Terpuji yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang, terutama bagi
seorang pelajar dalam proses pendidikan.

2. Akhlak terpuji tersebut tidak hanya bentuk pemahaman konsep akan tetapi juga diimplementasikan
atau diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari, terutama sebagai umat muslim dalam mencetak
prestasi bagi dunia peradaban Islam.

3. Akhlak Terpuji tersebut merupakan refleksi dari beberapa sifat-sifat atau akhlak terpuji yang
merupakan kepribadian Rasulullah saw. Yang perlu kita teladani.

3.2 Kritik dan Saran

Makalah ini sungguh kurang dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan
untuk perbaikan penulisan makalah yang selanjutnya agar lebih baik. Dan semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Amin

DAFTAR PUSTAKA

Alfat, dkk. 2003. Aqidah Akhlak. Semarang: PT. Toha Putra


Ibrahim dan Darsono. 2009. Membangun Akidah dan Akhlak. Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Multahim, dkk. 2007. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Yudistira

Tim Penulis. 2009. Materi Inti dan Soal Jawab Pendidikan Agama Islam. Solo : PT. Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri

sumber:

http://myaidilnet.blogspot.com/2017/02/makalah-kerja-keras.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai