Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

GEOMETRI BIDANG
“VEKTOR PADA BIDANG”

Dosen Pembimbing
Ismail Saleh Nasution S.Pd M.Pd
DISUSUN
OLEH :

:: KELOMPOK 4 ::

SYAFIRA CHAIRANI
NPM : 1602030039
SHANTY HANNA PRATIWI
NPM :1602030050
UMI KALSUM
NPM : 1602030014
ANGGI ARTIKA
NPM : 1602030022
RIZKA DWITA AYU
NPM : 1602030049
MIA DELVITA AGUSTIN
NPM : 1602030044
SOFIA ARIANTI NASUTION
NPM : 1602030005

MATEMATIKA IIA PAGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
T.A 2016-2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun Tugas Geometri Bidang ini dengan
baik dan tepat waktu.
Seperti  yang telah kita ketahui “Geometri Bidang” itu sangat penting bagi pelajar dari
mulai SMA. Semua akan dibahas pada makalah ini kenapa? Karena Geometri Bidang itu
sangat dibutuhkan dan layak dijadikan sebagai materi pelajaran.
Tugas ini kami buat untuk memberikan penjelasan tentang bagaimana Memahami
Vektor pada Bidang bagi kemajuan Pengetahuan para Siswa. Semoga makalah yang kami
buat ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih luas lagi.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun  makalah ini.
Oleh karena itu,  kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Pembina mata
pelajaran Geometri Bidang Bapak Ismail Saleh Nasution M.Pd S.Pd.
Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.

Penulis

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................1
C. Maksud dan Tujuan........................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN ........................................................................................2

A. Penemu Vektor...............................................................................................2
B. Pengertian Vektor...........................................................................................2
C. Macam macam Vektor....................................................................................3
D. Aljabar Vektor Ditinjau Dari Sudut Pandang Geometri.................................4
E. Vektor Di Bidang Ditinjau dari Sudut Pandang Aljabar................................4
F. Vektor Di Ruang Ditinjau dari Sudut Pandang Aljabar ................................6

BAB III : PENUTUP.................................................................................................10

A. Kesimpulan ...................................................................................................10
B. Saran...............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bicara tentang fungsi vektor, ada baiknya jika kita tahu terlebih dahulu apa itu vektor.
Dalam fisika kita mengenal vektor sebagai sebuah besaran yang memiliki nilai dan arah.
Sedangkan dalam matematika, vektor adalah anggota dari ruang vektor. Secara geometris,
vektor dapat disajikan dengan ruas garis berarah. Panjang ruas garis menyatakan besar
vektor dan anak panah menyatakan arah vektor.

Pada dasarnya, setiap bagian dari matematika memiliki fungsi masing-masing. Baik
fungsi matematisnya, penerapannya dalam kehidupan maupun kaitannya dengan ilmu
agama. Tidak terkecuali dengan vektor. Secara matematis, kita kadang-kadang
menyatakan bahwa sebuah fungsi vektor A (x,y,z) mendefinisikan suatu medan vektor
karena mengaitkan suatu vektor dengan setiap titik di suatu daerah. Sementara dari segi
kehidupan manusianya, vektor berfungsi misalnya dalam hal teknologi GPS. Sedangkan
dari segi agamis, vektor dapat memperlihatkan betapa mulianya Allah SWT. yang telah
menciptakan alam semesta beserta manusia dengan sempurnanya.

Kadang kala, muncul sebuah pertanyaan dari kalangan peserta didik, dimana mereka
menanyakan apa tujuannya, atau apa pentingnya kita mempelajari perihal bidang
pembelajaran seperti ini? Vektor, Fungsi vektor, turunan fungsi vektor, bukankah dalam
kehidupan sehari-hari kita tidak akan ditanyai orang-orang tentang apa itu vektor? Atau
mereka tidak akan bertanya, berapa hasil dari turunan vektor berikut ini. terdengar lucu
memang, namun akan lebih baik jika kita bisa menjelaskan sedikit bagaimana aplikasi
dari vektor ini dalam kehidupan manusia. Sehingga mempelajarinya bukanlah sebuah
kesia-siaan. Maka dari itu, akhirnya penulis memutuskan untuk membahas tentang Fungsi
Vektor ditilik dari segi matematikanya, dalam penerapan sehari hari dan agamanya.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana sejarah vektor ?
b. Apa yang dimaksud dengan vektor itu?
c. Bagaimana asal usul rumus vektor (teorama) ?
d. Bagaimana cara menjumlah dan mengurangkan vektor ?

C. Tujuan Masalah
a. Mengetahui bagaimana sejarah vektor
b. Mengetahui apa yang dimaksud dengan vektor
c. Mengetahui pembuktian terhadap rumus

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENEMU VEKTOR
Vektor pertama kali dikemukakan oleh seorang ilmuwan bernama Josiah Williard
Gibbs pada abad 18. Josiah Williard Gibbs dilahirkan di New Hevem,
Connecticut, USA pada 11 Februari 1839.
Josiah Williard Gibbs merupakan ilmuwan Amerika Serikat yang sangat kasual
dalam keilmuwannya.
Sebenarnya Gibbs bukan satu-satunya ilmuwan yang berjasa dalam
pengembangan ilmu ini. Vektor sendiri mengalami perjalanan panjang sebelum
akhirnya kita mengenal konsep keilmuwan ini. Perkembangan konsep mengenai
vektor sendiri begitu tertutup bahkan asal-usulnya pun tidak banyak diketahui.
Vektor lahir dalam dua dasawrsa pada abad ke 19 dalam gambaran geometris dari
bilangan kompleks. Caspar Wessel (1745-1818),
Perkembangan aljabar vektor dan analisis vektor seperti yang kita kenal sekarang
ini pertama kali terungkap pada sebuah catatan luar biasa yang ditulis oleh J.
Williard Gibbs.

2. PENGERTIAN VEKTOR
Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah.

Kecepatan adalah salah satu contoh vektor dari banyak vektor yang
terdapat di bidang Fisika. Contoh-contoh lain dari vektor adalah gaya,
percepatan, momentum, dan sebagainya.
Vektor adalah kombinasi dari suatu besaran dan suatu arah. Maka suatu
vektor dapat dinyatakan oleh segmen garis berarah PQ, ditulis

=a

dengan a adalah vektor. Pada umumnya vektor akan ditulis dengan huruf
kecil yang dicetak tebal, contoh: a, b, ..., atau dengan huruf besar, contoh:
.

a B

Dua vektor dikatakan sama jika besar dan arahnya sama, akibatnya setiap
vektor tidak berubah jika bergerak ke posisi baru dengan tidak mengubah
besar dan arah.

2
Suatu vektor nol didefinisikan sebagai vektor yang mempunyai
besaran nol, dan dapat dilukiskan oleh segmen garis terurai yaitu
suatu titik tunggal yang arahnya tak tentu atau memiliki semua arah.
3. MACAM-MACAM VEKTOR

A. Vektor Satuan    :
Vektor yang memiliki
arah, meskipun hanya E. Vektor Ortogonal:
bernilai satu Vektor basis pada
dimensi tiga

B. Vektor Nol         : Vektor


yang titik awal dan
akhirnya sama F. Vektor Basis       : Vektor
yang menempati suatu
kartesius

C. Vektor Negatif   :
Negatif sebagai
penunjuk arahnya

G. Vektor Resultan :
Vektor yang menjadi
hasil dari semua vektor

D. Vektor Posisi      : Vektor


yang menempati posisi
pada bidang kartesius.

3
4. ALJABAR VEKTOR DITINJAU DARI SUDUT PANDANG GEOMETRI
Dari tinjauan geometri bidang, suatu ruas garis berarah dapat diletakkan pada sebuah
bidang datar (diruang dimensi 2 atau di R-2). Vektor yag diwakili oleh ruas garis berarah
yang terletak pada bidang datar seperti itu dinamakan sebagai vektor di bidang, atau

vektor R-2. Pada gambar 4-3a, divisualisasikan ruas garis berarah OA (sebagai wakil

bagi vektor a ) yang terletak pada bidang datar α . Selain dibidang, suatu ruas garis
berarah dapat pula berada pada sebuah ruang (diruang dimensi tiga atau R-3). Vektor
yang diwakili oleh uans garis berarah yang terletak pada ruang dinamakan vektor di

ruang atau vektor di R-3. . Pada gambar 4-3b, divisualisasikan ruas garis berarah BH

(sebagai wakil bagi vektor a ) yang terletak pada ruang sebuah kubus.

A
α

O a

gambar 4-3a gambar 4-3b

5. VEKTOR DIBIDANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG ALJABAR


A. Aljabar Vektor pada Bidang (R2)
a. Kesamaan Dua Vektor di Bidang
Definisi : kesamaan Dua Vektor di Bidang
→ →
xa x
Misalkan diketahui vektor a =
→ →
( )
ya ( )
dan b = b
yb

Vektor a =vektor b , jika danhanya jika xa =x b dan y a = y b

Definisi diatas dapat pula di ucapkan sebagai berikut :


Dua vektor yang sama , jika dan hanya jika
komponen komponen seletaknya bernilai sama .

B. Penjumlahan Dua Vektor Pada Bidanng


Definisi Penjumlahan Dua Vektor pada Bidang

→ →
xa x
Misalkan dikatakan vektor a =


( )
ya

dan vektor b = b
yb ( )
→ → → → →
Jika vektor c adalah jumlah vektor a dengan vektor b atau c =a + b , maka vektor c
ditentukan oleh :

xa x
a=
( )( )
ya
+ b =¿
yb

4
Contoh :

3 vektor → →
Diketahui Vektor a = ( ), b = 2 dan vektor c = −1
() ( )
−1 4 3
→ → → →
Tentukanlah a + b dan b + a

Jawab:
→ →
a) a + b = 3 + 2 = 3+2 = 5
( )() ( ) ()
−1 4 −1+ 4 3
→ →
2 + 3 = 2+3 = 5
b) b + a = ()( ) ( ) ()
4 −1 4±1 3

C. Penguarangan Dua Vektor Pada Bidanng


Definisi Pengurangan Dua Vektor pada Bidang

→ →
xa x
Misalkan dikatakan vektor


a=
( )ya ( )
dan vektor b = b
yb
→ → → → →
Jika vektor d adalah pengurangan atau selisih vektor a dengan vektor b atau d =a −b

, maka vektor
d ditentukan oleh :

x x
( )( )
d = a − b =¿
ya yb
Contoh :
Diketahui titik A(1,7) dan titik B(4,1).

Tentukanlah vektor yang diwakili oleh ruas garis berarah AB
Jawab:
→ →
Koordinat titik A(1,7) maka OA =a = (17 )
→ →
Koordinat titik B (4,1) maka OB =b =( 4 )
1
→ → →
AB =b −a = 4 − 1 =¿() ()
1 7


jadi ruas garisberarah AB = 3 ( )
−6

D. Hasil Kali Skalar Dengan Vektor pada Bidang



xa
Misalkan m adalah suatu skalar dan

a adalah vektor dengan a=
( )
ya
.

5
→ → →
Hasil kali skalar m dengan vektor a , ditulis dengan c =m a ,ditentukan oleh:

xa mx a
c =m
( )( )
ya
=
my a
Contoh :

Berapakah hasil dari vektor p=4 −4
( )
2
Jawab :

vektor p=4 −4 = 4.−4 = −16
( )( )( )
2 4 .2 8

E. Panjang Vektor Pada Bidang



r= x

Misalkan r adalah vektor dibidang dinyatakan dalam bentuk vektor kolom
y ()

Panjang atau besar vektor r ditentukan dengan rumus


|r|= √ x + y 2 2 .

→ →
|r| Dibaca sebagai panjang vektor r .

Contoh :
→ → →
Diketahui vektor a = 2 , vektor b = 1 , dan vektor c = −2
( ) ( ) ( )
−3 −1 4
Tentukanlah :

|c | ?
Jawab :

|c |= √(−2) +(4) = √20=2 √5
2 2

→ →
Jadi, panjang vektor c adalah |c |=2 √ 5 satuan panjang.

F. Vektor Satuan Pada Bidang



Misalkan a adalah sembarang vektor pada bidang yang bukan merupakan vektor nol,

x . →
dinyatakan dalam bentuk a =
y ()
Vektor Satuan dari vektor a dilambangkan dengan


e^ (dibaca : e topi). Vektor e^ searah dengan vektor a dan panjangnya samadengan satu
satuan.

Misalkan vektor a= x .
()
y

6

Vektor satuan dari
a ditentukan dengan rumus :
a⃗ ⃗a 1
e^ = = 2 2 = 2 2 x ()
|a⃗| √ x + y √ x + y y

Contoh :

Misalkan diketahui vektor a


⃗= (−34 ) , ditentukan vektor satuan dari vektor a

Jawab :
Mula mula tentukan terlebih dahulu panjang vektor a


|a|= √( 4 ) +(−3 ) = √ 25=5
2 2

4
a⃗ 1 4
⃗ adalah e^ = =
Vektor satuan dari a = 3
( )
|a⃗| 5 −3 −3
5
()
4
Jadi, vektor satuan dari a
⃗=
4
( )
−3
adalah e^ =
3
−3
5
()
6. VEKTOR DI RUANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG ALJABAR
A. Aljabar Vektor dalan Ruang (R 3)
a. Kesamaan Dua Vektor Di Ruang
Definisi : Kesamaan Dua Vektor Di Ruang

xa xb

za ()
misalkan diketahui vektor a⃗ = y a dan vektor b = y b .

zb ()
vektor ⃗a =vektor ⃗b , jika dan hanya jika x a=x b , y a= y b , dan z a =z b

B. Penjumlahan Dua Vektor di Ruang


Definisi : Penjumlahan Dua Vektor Di Ruang
xa xb
Misalkan diketahui vektor a
za ()
⃗ = y a dan vektor b = y b

Jika vektor c⃗ adalah jumlah dari vektor



zb ()
a⃗ dengan vektor b⃗ atau c⃗ =⃗a + ⃗b;
maka vektor c⃗ ditentukan oleh :

7
xa xb

( )( )
c⃗ = y a + y b
za
Contoh :
zb

3 2
Diketahui vektor a
() ()

⃗ = 2 dan b= −3
−1 4

Tentukalah a
⃗ + ⃗b dan b⃗ + a⃗
Jawab :
3 2 5
( )( ) ( )
a⃗ + ⃗b= 2 + −3 = −1
−1 4 3
2 3 5

4( )( ) ( )
⃗ ⃗a= −3 + 2 = −1
b+
−1 3

C. Pengurang Dua Vektor di Ruang


Definisi : Pengurangan Dua Vektor di Ruang

xa xb
Misalkan dikethui vektor a

Jika vektor d
za() ()
⃗ = y a dan b = y b .

zb
⃗ adalah pengurangan atau selisih dari vektor a⃗ dengan vektor b⃗
atau d =⃗
⃗ a− ⃗b, maka vektor d⃗ ditentukan oleh :

xa xb x a−x b

( )( )( )
d = y a − y b = y a− y b

za zb z a−z b

Contoh :
5 3
() ()
Diketahui vektor u
⃗= 7 dan ⃗v = −5
−2 3
Tentuanlah u
⃗ −⃗v dan
5 3 2
( )( )( )
u⃗ −⃗v = 7 − −5 = 12
−2 3 −5

D. Hasil Kali Skalar dengan Vektor Di Ruang

8
Definisi : Hasil Kali Skalar dengan Vektor Di Ruang

Misalkan m adalah suatu skalar dan a⃗ adalah vektor di ruang dengan


xa

()
a⃗ = y a .Hasil Skalar m dengan vektor a⃗ , ditulis sebagai c⃗ =m a⃗ ,
za
ditentukan.:
xa mx b

( )( )
c⃗ =m y a = my b
za
Contoh :
mz b

Jawab :
()
Diketahui u
⃗ = 5 maka tentukalah nilai 3u⃗ ?
8

2 3.2 6
() ( ) ( )
c⃗ =3 5 = 3.5 = 15
8 3.8 24

E. Panjang Vektor Dalam Ruang


Misalkan R adalah titik diruang dengan koordinat (x, y, z). Ruas garis berarah ¿⃗
mewakili vektor r⃗ dapat dituliskan dalam bentuk vektor kolom sebagai berikut :
x
()
r⃗ = y
z
Definisi : Panjang Vektor Dalam Ruang

Misalkan r⃗ adalah vektor diruang dinyatakan dalam bentuk vektor kolom


x
()
r⃗ = y . Panjang atau besar vektor r⃗ ditenukan dengan rumus :
z

|r|= √ x + y + z
2 2 2 .

Contoh :
5 3 3
Diketahui vektor u
−2() 3 ()
⃗ =¿ 7 , vektor ⃗v = −5 dan vektor ⃗
()
w = −5 hitunglah:
3
|u⃗ + ⃗v +w| ?
Jawab :

5 3 3 11
u⃗ + ⃗v + ⃗
( )( )( )( )
w =¿ 7 + −5 + −5 = −3
−2 3 3 4

9
w|=√ (11)2 +(−5)2+(3)2=√ 70
|u⃗ + ⃗v +⃗
Jadi, panjang vektor u
⃗ + ⃗v + ⃗
w adalah |u⃗ + ⃗v +⃗
w|=√ 70

x
⃗ adalah vektor dalam ruang dengan a⃗ =
Misalkan a
()
y
z
Vektor satuan dari a⃗ , dilambangkan dengan e^ , ditentukan dengan rumus :

x
e^ =
a⃗ ⃗a
= 2 2 2= 2 2 2 y
1
|a⃗| √ x + y + z √ x + y + z z ()

7. HASIL KALI SKALAR DUA VEKTOR DALAM BENTUK VEKTOR KOLOM


A. Hasil Kali Skalar Dua Vektor Di Bidang

x1 ⃗ x2 .
Misalkan diketahui vektor a
⃗=
y1 ( )
dan vektor b=
y2( )
Hasil kali skalar vektor a
⃗ dengan vektor b ditentukan dengan rumus :

a⃗ . ⃗b =x1 x 2+ y1 y 2
Contoh :

Diketahui vektor a
⃗= ( 23) dan vektor b(−14 )
⃗=

Hitunglah a⃗ . ⃗b dan b⃗ . ⃗a ?
Jawab :

Dengan menggunakan rumus hasl kali skalar dua vektor di bidang maka
diperoleh:

a⃗ . ⃗b =( 2 )( 4 ) + ( 3 )(−1 )=8−3=5
b⃗ . ⃗a =( 4 )( 2 ) + (−1 ) ( 3 )=8−3=5
B. Hasil Kali Skalar Dua Vektor Di Ruang
Rumus hasil kali skalar dua vektor di ruang dapat diturunkan dengan
menggunakan cara yang sama dengan rumus hasil kali skalar dua vektor di
bidang.
Definisi: Hasil Kali Skalar Dua Vektor Dalam Ruang

10
x1 x2
Misalkan diketahui vektor a

Hasil kali skalar vektor a


z1 () ⃗
()
⃗ = y 1 dan vektor b = y 2
z2
⃗ dengan vektor b⃗ ditentukan dengan rumus :

a⃗ . ⃗b =x1 x 2+ y1 y 2 + z1 z 2

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah. Untuk menyatakan suatu vektor
dapat dilakukan pada bidang datar atau bidang koordinat Cartesius XOY dengan
menggambar ruas garis dengan anak panah di salah satu ujungnya. Panjang ruas garis
mewakili besar (panjang) vektor dan anak panah mewakili arah vektor. Vektor
disimbolkan dengan huruf tebal atau dengan huruf yang digaris bawahi.
SARAN
Pembahasan tentang fungsi vektor ini bukan pembahasan singkat yang akan selesai
dalam sekali duduk. Masih ada banyak lagi yang belum dibicarakan disini. Untuk itu,
diharapkan kita mau mencari sumber-sumber lain diluar sana untuk menambah
pengetahuan kita tentang Fungsi vektor dalam segala aspeknya yang belum terjelaskan
dalam karya ilmiah ini

11
DAFTAR PUSTAKA

Anton, H., 1992, Aljabar Linier Elementer, Erlangga, Jakarta.


Anton, H and Rorres, C., 2005, Elementary Linear Algebra, John Willey & Sons, USA.
Wirodikromo, Sartono., 2007, Matematika untuk SMA Kelas XII, Erlangga, Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai