Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Diklat
Dosen Pengampu:
Dr. Ambar Sri Lestari, S.E., M.Pd.
1
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun,
selalu penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penyusun sampaikan terima kasih kepada pihak – pihak yang
telah berperan serta dalam pembuatan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Aamiin
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. TAHAPAN- TAHAPAN KEGIATAN TNA......................................................3
B. MENGANALISIS PERFORMANSI JABATAN/ PEKERJAAN.....................7
C. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELATIHAN...............................................10
D. MENINGKATKAN EFEKTIVITAS OBSERVASI (PENGAMATAN)........12
E. DAFTAR KEBUTUHAN PELATIHAN..........................................................14
BAB III PENUTUP........................................................................................................19
A. Simpulan.............................................................................................................19
B. Saran...................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelatihan (training) adalah setiap usaha untuk memperbaiki
performance pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi
tanggung jawabnya. Pelatihan sering disamakan dengan istilah
pengembangan, perbedaannya kalau pelatihan langsung terkait dengan
performansi kerja pada pekerjaan yang sekarang, sedangkan
pengembangan tidaklah harus. Pelatihan Iebih terarah pada peningkatan
kemampuan dan keahlian SDM organisasi yang berkaitan dengan jabatan
atau fungsi yang menjadi tanggung jawab individu yang bersangkutan saat
ini. Sasaran yang ingin dicapai dan suatu program pelatihan adalah
peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau fungsi saat ini.
Mengingat bahwa pelatihan pada dasarnya diselenggarakan
sebagai sarana untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi gap
(kesenjangan) antara kinerja yang ada saat ini dengan kinerja standard atau
yang diharapkan untuk dilakukan oleh si pegawai, maka dalam hal ini
analisis kebutuhan pelatihan merupakan alat untuk mengidentifikasi gap-
gap yang ada tersebut dan melakukan analisis apakah gap-gap tersebut
dapat dikurangi atau dihilangkan melalui suatu pelatihan.
1
2
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tahapan- tahapan dalam Training Needs Analisis
2. Untuk mengetahui cara menganalisis performansi jabtan/ pekerjaan
3. Untuk mengetahui identifikasi kebutuhan pelatihan
4. Untuk mengetahui daftar kebutuhan pelatihan
BAB II
PEMBAHASAN
A. TAHAPAN- TAHAPAN KEGIATAN TNA
1. Training Need Analysis / TNA
Analisa kebutuhan pelatihan / TNA menjadi tahap yang paling
penting dari desain pelatihan, karena keberhasilannya tergantung pada
keberhasilan para petinggi dalam menganalisa kebutuhan pelatihan yang
dibutuhkan oleh para pekerja. Kegiatan penting yang dilakukan selama
tahap analisis kebutuhan meliputi:
a. Melakukan due diligence pelatihan
Due diligence adalah proses untuk memperjelas dan mengukur
manfaat yang diharapkan dari pelatihan bagi individu, tim, dan unit tingkat
yang lebih tinggi (divisi, organisasi, masyarakat).
b. Mendefinisikan fungsi dan proses kinerja
Hal ini melibatkan, menguraikan, memisahkan dampak, dan
mengontekstualisasikan proses kerjasama tim yang sangat penting untuk
kinerja organisasi secara keseluruhan.
c. Mendefinisikan kondisi afektif dan kognitif
Proses kerja dan kerja sama tim tidak dilakukan secara terpisah.
Sebagian karyawan memberlakukan proses kinerja (mis: penilaian situasi)
mereka secara dinamis memanfaatkan dan merevisi ( mis: model mental,
situasi kesadaran) keadaan kognitif dan afektif (mis self-efficacy,
motivasi).
d. Mendefinisikan atribut model
Atribut model menentukan langsung determinan dari kinerja
seperti knowledge, skills, dan attitudes (KSAs). desainer pelatihan harus
memanfaatkan persediaan atribut, orang yang keterampilan, dan bahkan
catatan kinerja untuk menjelaskan pada KSA yang harus ditargetkan untuk
pengembangan oleh solusi pelatihan.
e. Menggambarkan tujuan pembelajaran
3
4
3. Melaksanakan Pelatihan
Implementasi adalah tahap penting dalam proses pelatihan,
sebagian karena terikat erat dengan sistem organisasi di mana pelatihan
dilakukan. Lebih spesifik lagi, ada tiga kegiatan utama yang terkait dengan
pelaksanaan pelatihan, yaitu:
a. Menetapkan panggung untuk belajar
5
Berikut definisi dan pengertian analisa jabatan dari beberapa sumber buku:
1. Penyediaan staf. Seluruh aspek penyediaan staf (staffing) akan kacau jika
tidak mengetahui syarat-syarat yang diperlukan untuk menjalankan
berbagai pekerjaan.
2. Pelatihan dan pengembangan. Informasi deskripsi pekerjaan seringkali
terbukti bermanfaat dalam mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan
pelatihan dan pengembangan.
3. Penilaian kinerja. Para karyawan harus dievaluasi berdasarkan seberapa
baik mereka menyelesaikan tugas yang ditetapkan dalam deskripsi
pekerjaan mereka dan tujuan-tujuan spesifik lain yang telah ditentukan.
4. Kompensasi. Dalam bidang kompensasi, sangatlah bermanfaat untuk
mengetahui nilai relatif pekerjaan tertentu bagi organisasi sebelum
ditetapkan nilai uang yang pantas untuk pekerjaan tersebut.
5. Keselamatan dan kesehatan. Informasi yang diperoleh dari analisis
jabatan juga bermanfaat dalam mengidentifikasi masalah-masalah
keselamatan dan kesehatan.
6. Hubungan kekaryawanan dan perburuhan. Informasi analisis jabatan
juga penting dalam hubungan kekaryawanan dan perburuhan. Ketika para
10
19
20
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun guna memperbaiki dan meningkatkan
kualitas makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
21