Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TUGAS

METODE TRAINING NEEDS ANALYSIS (TNA)

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Pelatihan Promosi Kesehatan

Dosen Pengampu: Dzul Akmal, SKM.,M.Kes

Disusun Oleh:

Chika Dhella Putri (113119065)

Tri Winda Alvionita (113119086)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT (S-1)

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI CIMAHI

TAHUN 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1


1.2 Tujuan ........................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3

2.1 Definisi Training Need Analysis .................................................................... 3


2.2 Tujuan Training Need Assessment (TNA) ...................................................... 4
2.3 Manfaat Training Need Assessment (TNA).................................................... 5
2.4 Tingkatan dalam Training Need Assessment (TNA) ...................................... 5
2.5 Tahap Training Need Assessment (TNA) ....................................................... 6

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan.................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelatihan dan pengembangan menurut Hani Handoko adalah
berbeda. Training atau pelatihan ditujukan untuk meningkatkan penguasaan berbagai
teknik dan keterampilan pelaksanaan kerja secara rutin dan terinci. Dapat dikatakan,
pelatihan mempersiapkan para karyawan dalam melakukan berbagai pekerjaan saat ini.
Sementara pengembangan memiliki ruang lingkup yang lebih luas untuk upaya
meningkatkan dan memperbaiki kemampuan, pengetahuan sifat, sikap, dan kepribadian.
Pengertian pelatihan dan pengembangan menurut Mariot Tua Efendi H adalah
sebagai sebuah upaya yang terencana dalam sebuah perusahaan atau organisasi dengan
tujuan untuk meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan tenaga kerja.
Mariot Tua pun menambahkan bahwa pelatihan dan pengembangan adalah 2 konsep yang
serupa, yakni untuk meningkatkan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan. Namun
dilihat berdasarkan tujuannya, biasanya kedua konsep ini bisa dibedakan.
Untuk pelatihan sendiri, biasanya lebih menekankan peningkatan kemampuan
dalam melakukan pekerjaan secara spesifik saat ini, sedangkan pengembangan sendiri
lebih ditekankan untuk peningkatan pengetahuan dalam melakukan pekerjaan di masa
mendatang.
Training sendiri adalah salah satu cara dalam sebuah program pengembangan
karyawan dan pegawai di sebuah perusahaan. Training akan bermanfaat sekali jika
dilakukan secara terjadwal dan teratur. Semua jabatan mulai dari yang paling rendah
sampai jabatan tertinggi seperti direktur sangat penting mendapatkan training. Tidak ada
masa batasan seseorang untuk belajar dan terus berkembang dan ini menjadi hal yang
cukup penting. Ada banyak sekali program dan materi training yang bisa dipilih untuk
dilakukan setiap perusahaan. Materi training bisa secara general atau umum atau yang
specific yang sesuai dengan bidang kerja masing-masing personal. Tidak bisa dipungkiri
bahwa kebutuhan training atau pelatihan masing-masing individu pasti berbeda. Latar
belakang pendidikan, lama waktu bekerja, posisi dan jabatan kerja membuat kebutuhan itu
berbeda.

1
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Training Needs Analysis
2. Untuk mengetahui bagaimana tingkatan dalam Training Needs Analysis
3. Untuk mengetahiu bagaimanaa tahapan dalam Training Needs Analysis
1.3 Manfaat
Diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan wawasan bagi kami sebagai
penulis dalam memanfaatkan materi yang kami dapatkan dan mampu menggunakan untuk
meningkatkaan pemahaman kami.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Training Need Analysis


Definisi Training Need Analysis adalah sebuah aktivitas atau proses menganalisa
kebutuhan sebuah training. Proses mencari tahu, menganalisa, dan menentukan training apa
yang akan dilakukan. Pada intinya, dalam pembuatan sebuah perencanaan training yang sesuai
dengan sistem pelatihan dan pengembangan, akan selalu diawali dengan analisa kebutuhan
training terlebih dahulu, dilanjutkan dengan perencaan kegiatan training kemudian.
Adapun tujuan utama pembuatan Training Need Analysis adalah untuk memberikan
sebuah training secara tepat guna. Sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan perusahaan
maupun individu sebagai karyawan.
Dalam membuat sebuah Analisa kebutuhan training atau training need analysis (TNA), ada
banyak metode yang bisa dilakukan, 2 (dua) metode utama yang akan kita bahas bersama
adalah TNA based on KPI (Key Performance Indicator) Perusahaan ataupun Indvidu dan TNA
based on GAP Analysis yang berdasar pada standart kompetensi sebuah perusahaan.
Analisis Kebutuhan Pelatihan menurut Rosset dan Arwady menyebutkan bahwa
Training Needs Assessment (TNA) adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam analisis
untukmemahami permasalahan kinerja atau permasalahan yang berkaitan dengan
penerapanteknologi baru.
Menurut Rossett and Sheldon “Training Needs Assessment is the study done in order to
design and develop appropriate instructional and informational programs and material.” Studi yang
dilakukan untuk merancang dan mengembangkan program pembelajarandan berbasis
informasi yang tepat.
Allison Rossett menuliskan bahwa Training Needs Assessment merupakan sebuah umbrella
term dari beberapa istilah seperti problem analysis, pre-training analysis, front-end analysis,
discrepancy analysis digunakan untuk menganalisis,memeriksa dan memahami kinerja
organisasi.
Allison Rossett menuliskan bahwa TNA adalah studi yang digunakan agar pelaksana
mengambil keputusan yang tepat dan memberikanrekomendasi mengenai langkah apa yang
seharusnya ditempuh dalam menyelesaikanpermasalahan kinerja organisasi terkait pelatihan

3
dan pengembangan SDM denganmengumpulkan informasi berupa data, opini dari berbagai
sumber.
TNA adalah suatu langkah yang dilakukan sebelum melakukan pelatihan dan
merupakanbagian terpadu dalam merancang pelatihan untuk memperoleh gambaran
komprehensif tentangmateri, alokasi waktu tiap materi, dan strategi pembelajaran yang
sebaiknya diterapkan dalampenyelenggaraan pelatihan agar pelatihan bermanfaat bagi peserta
pelatihan. Dari analisistersebut dapat ditentukan kebutuhan dan tujuan organisasi apa yang
ingin dicapai dan pelatihanyang relevan dengan kebutuhan dan tujuan organisasi. TNAdapat
didefinisikan untukmenentukan kesenjangan antara apa yang harus mampu dilakukan oleh karyawan dan
apa yangdapat ia lakukan pada saat itu.

How the job ought to be properly done


(Bagaimana pekerjaan harus dilakukan dengan benar
The gap
(keseanjangan)
How the employee is doing or can do the job now
(Bagaimana cara karyawan melakukannya)

Seharusnya dilakukan dengan benar" kaliamat tersebut menunjukkan apa yangdiharapkan


seseorang untuuk dapat di capai (standar atau tingkat kinerja). "Melakukan / dapatmelakukan"
adalah cara di mana seseorang melakukan beberapa pekerjaan saat ini (saat ini).
Kesenjangan adalah perbedaan hasil kinerja karyawan, dibandinkan dengan target
ataustandard yang di tetapkan (Samdi, 2007).
2.2 Tujuan Training Need Assessment (TNA)
1) Memastikan bahwa pelatihan memang merupakan salah satu solusi untukmemperbaiki
atau meningkatkan kinerja pegawai dan produktivitas organisasi.
2) Memastikan bahwa para peserta pelatihan benar-benar orang yang tepat untukmengikuti
pelatihan.
3) Memastikan bahwa kompetensi yang diajarkan selama pelatihan benar-benar sesuaidengan
elemen-elemen kerja yang dituntut dalam suatu jabatan tertentu.
4) Mengidentifikasi bahwa jenis pelatihan dan metode yang dipilih sesuai denganmateri
pelatihan.

4
5) Memastikan bahwa penurunan kinerja atau masalah sejenis memang disebabkanoleh
kurangnya pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap kerja, bukan oleh alasan-alasan lain
yang tidak bisa diselesaikan melalui pelatihan
2.3 Manfaat Training Need Assessment (TNA)
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari kegiatan training needs assessment , yaitu
manfaat langsung dan tidak langsung.
Manfaat langsung adalah :
1) Menghasilkan program pelatihan yang disusun sesuai dengan kebutuhan
organisasi, jabatan dan individu.
2) Sebagai dasar penyusunan program pelatihan yang tepat.

Sedangkan manfaat tidak langsung adalah

1) Menjaga produktivitas kerja.


2) Meningkatkan produktivitas dalam menghadapi tugas baru.
3) Efisiensi biaya organisasi
2.4 Tingkatan dalam Training Need Assessment (TNA)
Menurut Coetzee (2006), penilaian kebutuhan dapat dilakukan pada tingkat yangberbeda,
seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Level (Tingkatan) Type of analyses


Macrolevel Sectoral analyses Identification of key skillsshortages
(Analisissektoral) and assessment ofrelative importance
ofidentified shortages in thesector
(mengidentifikasi danmenilai
kekurangan terkait keterampilan pada
sebuahsektor)
Meso level Organisational analyses Examines company-widegoals and
(analisis organisasi) problems todetermine where training
isneeded
(memeriksa berbagaitujuan dan
masalahperusahaan untukmenentukan
di manapelatihan diperlukan)

5
Micro level Task (job) Examines tasks performedand the
analyses (analisis knowledge, skills,atitudes and
tugas/pekerjaan) otherbehavioural aspectsrequired to
determine whatemployees must do
Person analyses (analisis to perform successfully
individu) (memeriksa pengetahuan,keterampilan,
sikap danprilaku karyawan
lainnyauntuk menentukan tugas apaan
harus dilakukankaryawan untuk
mencapaikeerhasilan)

2.5 Tahap Training Need Assessment (TNA)

A. Organizational Assessment (Penilaian Organisasi)


Penilaian organisasi mengevaluasi kinerja organisasi secara keseluruhan.Sebuah
penilaian atau analisis pada tipe ini menentukan skill, knowledge, andabilities seperti apa
yang dibutuhkan organisasi sehingga menentukan apa yangdiperlukan dalam mengatasi
masalah dan kelemahan yang ada pada organisasi agarmeningkatkan kompetensi yang
dimiliki oleh organisasi tersebut. Penilaian pada level organisasi secara internal dapat
dilakukan dengan cara mengadakan surveisikap karyawan terhadap kepuasan kerja,
persepsi karyawan, dan sikap karyawandalam administrasi. Di samping itu, analisis
organisasi dapat menggunakan turnover, absensi, kartu pelatihan, daftar kemajuan
karyawan, dan data perencanaan karyawan. Penilaian organisasi mempertimbangkan
faktor eksternal sepertiperubahan demografi, faktor politik, teknologi, dan ekonomi.
B. Task Analysis (Analisis Tugas)
Analisis tugas mengidentifikasi pelatihan apa saja yang harus diberikan
kepadakaryawan terkait dengan pekerjaannya dan membantu memastikan bahwa
pelatihanyang dikembangkan relevan dengan content pekerjaan. Tujuan analisis ini
adalahmengetahui tentang tugas yang harus dilakukan karyawan, penentuan standar

6
kinerjauntuk suatu pekerjaan, penentuan pengetahuan, kemampuan dan perilaku
yangdiperlukan dalam suatu pekerjaan.
C. Individual Assessment (Penilaian Individu)
Penilaian individu menganalisis bagaimana seorang karyawan dapat
melakukanpekerjaan dengan baik dan menentukan kemampuan individu dalam
menyelesaikan new and different work. Penilaian dalam tahap ini menghasilkan informasi
mengenai training apa yang dibutuhkan oleh karyawan. Pada penilaian level individu
mencoba mencari jawaban ”siapa” di dalam perusahaan yang memerlukan pelatihan dan
pelatihan apa yang dibutuhkannya. Yang harus dilakukan pada cara ini
adalahmembandingkan kinerja aktual dari seseorang karyawan atau unit kerja
denganstandar yang ditetapkan atau harapan perusahaan. Kesenjangan yang
ditemukandapat mengidentifikasikan jenis pelatihan apa yang diperlukan karyawan.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analisis yang dapat digunakan dalam perencanaan dan pengembangan
SDM adalah Training Need Assessment (TNA). TNA adalah suatu langkah yang
dilakukan sebelum melakukanpelatihan dan merupakan bagian terpadu dalam
merancang pelatihan untuk memperolehgambaran komprehensif tentang materi,
alokasi waktu tiap materi, dan strategi pembelajaranyang sebaiknya diterapkan
dalam penyelenggaraan pelatihan agar pelatihan bermanfaat bagipeserta pelatihan.
Ada tiga level TNA yaitu organizational analysis, task analysis, individual
analysis. Organizational analysis terdapat pada tingkat tertinggi dalam organisasi.
Taskanalysis berfokus pada kompetensi dan karakteristik yang dibutuhkan sebuah
pekerjaan. Individual analysis fokus pada pengetahuan, ketrampilan, kemampuan,
dan sikap yangdibutuhkan oleh setiap karyawan.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://marksharetraining.co.id/pengertian-pelatihan-dan-pengembangan/

https://www.academia.edu/37882551/Training_Need_Assessment_TNA_

https://dvdpelatihansdm.com/metode-terbaik-untuk-melakukan-tna-atau-training-need-analysis/

Lembaga Administrasi Negara, Departemen Dalam Negeri. 2007. Modul Diklat Teknis
Pengembangan Organisasi Eselon II, Perumusan Kebijakan Pengembangan
Organisasi.Jakarta:LAN Depdagri.

Anda mungkin juga menyukai