Anda di halaman 1dari 124

BATANG TERLENTUR

FLEXURAL MEMBERS

ILHAM
B A L O K T E R L E NT U R
(FLEXURAL MEMBERS)
1. F U N G S I.
Balok terlentur (flexural member), adalah
elemen dari struktur yang mayoritas beban
yang dipikulnya ialah momen dan gaya lintang,
sedangkan gaya normal sangat kecil. Balok-
balok ini sesuai dengan fungsinya dipakai
sebagai gelagar memanjang dan melintang
pada struktur jembatan dan bangunan portal
bertingkat, gording, usuk dan reng pada atap
bangunan, seperti gambar berikut ini,
3. Perilaku Lentur Balok Baja.

Suatu penampang baja I dipakai sebagai balok,


direncanakan untuk menahan beban lentur
arah sumbu kuat penampang (sb.x). Gambar
berikut memperlihatkan balok penampang I
yang mengalami lentur terhadap sb.x
penampang. Rotasi ( Φ ) terjadi sepanjang
sumbu batang (sb.z). Penampang dalam bidang
x-y dianggap tetap setelah terjadi rotasi akibat
lentur.
 Gambar (a), (b), (c) dan (d) adalah gambar diagram
tegangan pada penampang yang momennya
ditingkatkan secara perlahan-lahan. Pada kondisi
(a) momen masih kecil sehingga tegangannya
masih elastis. Kemudian tercapai momen leleh My
pada kondisi (b), ketika itu tegangan serat atas
atau serat bawah mencapai leleh. Selanjutnya
ketika momen ditingkatkan lagi, tegangan leleh
merambat kebagian dalam dari penampang seperti
pada gambar (c). Momen mencapai momen plastis
Mp ketika tegangan leleh terjadi pada seluruh
penampang gambar (d).
4. Lentur Pada Keadaan Elastis.
Lentur pada keadaan elastis, gambar 6(a), pada balok yamg mempunyai
satu sumbu simetri atau lebih, dimana terdapat sumbu kuat dan sumbu
lemah, tegangan lentur yang terjadi sebagai berikut,
5. Lentur Pada Keadaan Mulai Leleh.
Lentur pada keadaan mulai leleh pada tepi atas dan bawah, gambar
6(b), tegangan lentur yang terjadi sebagai berikut,
 6. Lentur Pada Keadaan Plastis.
Apabila seluruh penampang sudah leleh atau mencapai keadaan
plastis (gambar 6.d diatas), akan terjadi keruntuhan yang disebut
keruntuhan global, keruntuhan seperti inilah yang ideal bagi balok
karena memberikan kuat lentur yang paling besar. Pada
keruntuhan ini tidak terjadi tekuk lokal (web atau flens) pada
komponen-komponen penampang atau tekuk torsi lateral pada
balok. Kuat lentur nominal adalah,

Zx dan Zy adalah modulus penampang plastis (tahanan momen plastis)


sumbu x dan sumbu y yang besarnya dapat dilihat pada tabel baja, untuk
propil I atau WF dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut,
 7. Pengaruh Kelangsingan Penampang (Tekuk
Lokal).

Jika balok menerima momen maka bagian pelat sayap atas


serta sebagian badan dari balok akan menerima tekan.
Komponen yang menerima tekan tersebut diatas dapat
mengalami tekuk lokal jika kelangsingan ( ) elemen
penampangnya atau ratio antara lebar terhadap tebalnya
melebihi batas ratio p. Batasan terjadinya tekuk lokal akibat
lentur pada masing-masing komponen penampang dapat
dilihat pada SNI tabel 7.5-1, sebagai berikut,
 Sebagai bahan banding, batas kelangsingan
elemen penampang balok lentur standar AISC
2005 dan AISC 2010, adalah seperti tabel
berikut,
 Berdasarkan kelangsingan pelat badan atau sayap
dari suatu penampang yang berfungsi sebagai
balok lentur, maka balok dapat diklasifikasikan
dalam tiga jenis yaitu:
9. Keruntuhan Tekuk Torsi Lateral
Sebuah balok yang memiliki kelangsingan arah lateral
(samping) yang kecil akan dapat mengalami tekuk torsi
lateral dan lentur secara bersamaan ketika balok
tersebut memikul beban. Akibat beban, balok akan
bertranslasi kebawah dan akibat tekuk lateral batang
akan menekuk kesamping diikuti dengan memuntirnya
penampang. Ilustrasi dari kejadian ini dapat dilihat pada
gambar (11).
Akibat tekuk torsi lateral, penampang pada tengah
bentang selain mengalami penurunan (dy) juga
berdeformasi lateral (dx) serta berotasi (Φ).
Untuk batang lentur seperti ini kuat lentur nominalnya
ditentukan oleh kelangsingan propilnya pada arah lateral
dimana jari-jari inertianya (iy) terkecil. Jika penampangnya
konstan maka momen nominal tersebut dipengaruhi oleh
panjang tekuk atau jarak antara dua pengekang lateral (Lb
atau L), dimana L panjang batang/bentang .
Panjang Lb ditentukan sebagai berikut,
 Perletakan sendi-rol, tanpa pengaku, Lb = L.
 Perletakan sendi-jepit, tanpa pengaku, Lb = 0,8 L.
 Perletakan sendi-rol, dengan pengaku lateral ditengah
bentang, Lb = 0,5 L.

Gambar (11) : Tekuk torsi lateral pada balok.


Kuat komponen struktur dalam memikul momen lentur ditentukan
oleh panjang bentang Lb (jarak antara pengaku lateral), yaitu :

Anda mungkin juga menyukai