Anda di halaman 1dari 8

Aliran Tidak Seragam

Hidrolika
Suhendrik Hanwar
IV. ALIRAN TIDAK SERAGAM
• Aliran seragam : kedalaman air
disepanjang saluran adalah konstan yang
dikenal dengan kedalaman normal. S0 =
Sw = Sf . Kecepatan aliran disepanjang
saluran Konstan.
• Aliran tidak seragam : S0 ≠ Sw ≠ Sf .
Kedalaman dan kecepatan aliran di
sepanjang saluran tidak konstan.
• Pengaliran ini terjadi apabila tampang lintang
sepanjang saluran tidak kontan, seperti
sungai, atau juga di saluran seragam (irigasi)
di daerah dekat bangunan (bendung)atau di
ujung saluran.
• Analisis aliran tidak seragambiasanya
bertujuan untuk mengetahui profil aliran di
sepanjang saluran atau sungai. Analisis ini
banyak dilakukan di dalam perencanaan
perbaikan sungai atau penanggulangan
banjir, terutama di dalam menentukan elevasi
puncak tanggul, daerah genangan, elevasi
jembatan dsb.
• Meskipun aliran banjir di sungai merupakan
aliran tidak mantap (unsteady flow), tetapi
sering analisis profil muka air di sepanjang
saluran dilakukan berdasarkan aliran mantap
dengan menggunakan debit puncak dari
hidraf banjir.
• Dalam hal ini analisis aliran menjadi jauh
lebih mudah dan hasil hitungan akan lebih
aman; karena debit yg diperhitungkan adalah
debit puncak yg sebenarnya terjadi sesaat,
tetapi dalam analisis ini dianggapterjadi
dalam waktu lama.
• Rumus aliran yang ada dalam aliran
seragam dianggap dapat digunakan untuk
menentukan kemiringan garis energi pada
pengaliran berubah beraturan pada suatu
tampang lintang. Demikian juga koefesien
kekasaran yg dikembangkan untuk aliran
seragam juga dapat digunakan untuk
aliran tidak seragam. Anggapan ini akan
memberikan hasil yang tidak sesuai
dengan kenyataan, tetapi kesalahan yg
terjadi adalah kecil sehingga masih bisa
ditolerir.
Aliran tidak seragam dapat dibedakan
dalam dua kelompok :
a. Aliran berubah beraturan (gradually varird
flow) dimana parameter hidraulis (kecepatan,
tampang basah) berubah secara progresif
dari satu tampang ke tampang yg lain.
Kecepatan aliran di sepanjang saluran dapat
dipercepat atau diperlamabat yg tergantung
pd kondisi saluran. Apabila di ujung hilir
saluran terdapat bendung maka akan terjadi
profil muka air pembedungan di mana
kecepatan aliran akan berkurang
(diperlambat). Sedang apabila terdapat
terjunan maka profil aliran akan menurun
dan kecepatan akan bertambah (dipercepat).
Aliran di di dalam sungai biasanya termasuk
dalam tipe ini.
b. Aliran berubah cepat (rapidly varied
flow), dimana parameter hidraulis
berubah secara mendadak dan kadang-
kadang juga tidak kontinyu
(discontinue). Contoh dari aliran ini
adalah perubahan tampang mendadak
(saluran transisi), loncat air, terjunan,
aliran melalui bangunanpelimpah dan
pintu air ,dan sebagainya. Kehilangan
tenaga karena gesekan adalah kecil
(jarak pendek) dibanding dengan
kehilangan tenaga karena turbulensi.
“TRIMAKASIH”
DI LANJUTKAN ENERGI SPSSIFIK

Anda mungkin juga menyukai