Anda di halaman 1dari 33

Laporan Praktikum Hidrolika 2017

Bab 5 Aliran Dalam Pipa


Kelompok 2

BAB 5
ALIRAN DALAM PIPA

5.1 Maksud dan Tujuan


5.1.1 Maksud
Maksud dari praktikum aliran dalam saluran tertutup (pipa) adalah :
1. Membaca manometer pada tiap-tiap jenis pipa maupun sambungan.
2. Mencari waktu berdasarkan jenis-jenis pipa maupun sambungan dengan volume yang
sama.

5.1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum aliran dalam pipa adalah:
1. Menentukan koefisien gesekan pipa dan faktor sambungan/percabangan.
2. Menunjukkan hubungan antara kehilangan energi akibat gesekan dengan kecepatan
aliran melalui pipa berdinding halus dan pipa kasar.
3. Menunjukkan hubungan antara kehilangan energi akibat perubahan penampang pipa,
sambungan/percabangan, dan belokan dengan kecepatan aliran.

5.2 Dasar Teori


Pada aliran fluida riil akan terjadi kehilangan energi yang harus diperhitungkan dalam
aplikasi persamaan Bernoulli. Kehilangan energi tersebut dinyatakan dalam tinggi fluida.
Menurut Bambang Triatmojo (1993), dengan memperhitungkan kehilangan energi akibat
gesekan, maka persamaan Bernoulli antara dua tampang menjadi :
P1 v12 P v2
Z1    Z 2  1  2   hf ............................................................. (5.1)
 2g  2g
Menurut Bambang Triatmojo (1993), kehilangan energi akibat gesekan dinyatakan dalam
bentuk persamaan Darcy- Weisbach sebagai berikut:
L v2
hf  f ................................................................................................... (5.2)
D 2g

58
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

dengan :
hf = kehilangan energi (m)
f = koefisien gesekan pipa
L = panjang ruas pipa (m)
D = diameter dalam pipa (m)
v = kecepatan aliran pipa (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/s²)

Menurut Bambang Triatmojo (1993), bilangan Reynolds dihitung dengan rumus :


vD
Re  ......................................................................................................... (5.3)


 ............................................................................................................. (5.4)

Kategori aliran :
Re < 2000 → aliran laminer
Re > 4000 → aliran turbulen
Re = 2000 – 4000 → aliran transisi

Menurut Bambang Triatmojo (1993), hubungan antar koefisien gesek pipa dengan angka
Reynolds untuk pipa halus dapat dinyatakan dengan rumus empiris sebagai berikut :

1 Re f
 2 log ......................................................................................... (5.5)
f 2,51
dengan :
Re = Bilangan Reynolds
f = koefisien gesek pipa

Menurut Bambang Triatmojo (1993), hubungan antara koefisien gesek pipa dengan angka
Reynolds untuk pipa kasar dapat dinyatakan dengan rumus empiris sebagai berikut :
1 3,7 D
 2 log ............................................................................................ (5.6)
f k

59
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

dengan :
D = diameter pipa (m)
f = koefisien gesek pipa
k = kekasaran pipa

Menurut Bambang Triatmojo (1993) , kehilangan energi yang terjadi akibat aliran melalui
sambungan dan percabangan standar adalah sebanding dengan kuadrat dari kecepatan aliran
sebagaimana berikut :
v2
he   ........................................................................................................ (5.7)
2g
dengan :
he = kehilangan energi (m)
α = faktor sambungan/percabangan
v = kecepatan aliran (m/dt)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt2)

Menurut Bambang Triatmojo (1993) , untuk mencari harga α pada kasus pelebaran luas
penampang pipa, digunakan rumus :
2
 A 
  1  1  .................................................................................................. (5.8)
 A2 

dengan :
α = faktor sambungan/percabangan
A = luas penampang (m2)

Tabel 5.1 Nilai α Pada Pengecilan Mendadak


D1/D2 1,2 1,4 1,6 1,8 2,0 2,5 3,0 4,0 5,0
α 0,08 0,17 0,26 0,34 0,37 0,41 0,43 0,45 0,46
( Sumber : Hidraulika II, Bambang Triatmojo, 1993 )

60
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

Tabel 5.2 Koefisien α Sebagai Fungsi Sudut Belokan :


Sudut 20º 40º 60º 80º 90º
α 0,05 0,14 0,36 0,74 0,98
( Sumber : Hidraulika II, Bambang Triatmojo, 1993 )

Tabel 5.3 Nilai α Sebagai Fungsi R/D Untuk Sudut Belokan 90º :
R/D 1 2 4 6 10 16 20
α 0,35 0,19 0,17 0,22 0,32 0,38 0,42
( Sumber : Hidraulika II, Bambang Triatmojo, 1993 )

Tabel 5.4 Harga α Pada Sambungan :


Jenis Kasus α
Katub Globe 10
Katub Sudut 5
Katub Swag Check 2,5
Katub Gerbang 0,19
Belokan Balik 2,2
T Standar 1,8
Siku Standar 0,9
Siku Lekuk Menengah 0,75
Siku Lekuk Panjang 0,6
( Sumber : Victor, 1988 )

5.2.2 Aplikasi dalam Bidang Teknik Sipil


a. Aplikasi Tabung Pitot sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengukur kelajuan
gas/udara.
b. Menentukan debit air. Hal ini dilakukan untuk melakukan pengontrolan debit air,
sehingga penggunaan air sesuai kebutuhan.

61
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

5.3 Alat dan Bahan


5.3.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah :
1. Satu set piranti Fluid Friction Measurement
2. Stopwatch
3. Kaliper/jangka sorong

5.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah air

5.3.3 Gambar Alat dan Bahan

5 1 2 1 1 3 4 1 6 1 8 9

1 2 1 1 1 7 1 1
2

2 2

Gambar 5.1 Satu Set Piranti Fluid Friction Measurement

62
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

Keterangan :
1. 6 mm smooth bore test pipe 11. Globe valve 21. Sight tube
2. 10 mm smooth bore test pipe 12. In-line strainer 22. Sight gauge
securing screw
3. Artificially roughened test pipe 13. 90o elbow 23. 1 m mercury
nanometer
4. 17,5 mm smooth bore test pipe 14. 90o bend
5. Sudden contraction 15. 90o “T” junction
6. Sudden enlargement 16. Pitot statis tube
7. Ball valve 17. Venturimeter
8. 45o elbow 18. Orifice meter
9. 45o “Y” junction 19. Test pipe samples
10. Gate valve 20. Dump valve

Gambar 5.2 Stopwatch Gambar 5.3 Air sebagai bahan uji

63
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

5.4 Cara Kerja

a
3
b

2 c

Alat: Fluid Friction Measurement

Gambar 5.4 Pelaksanaan Praktikum Aliran Dalam Pipa

Prosedur percobaan aliran melalui pipa adalah sebagai berikut :


1. Mengalirkan air ke dalam jaringan pipa pada rangkaian alat tersebut dengan menyalakan
pompa (nomor 1).

Gambar 5.5 Pengaliran Air ke Jaringan Pipa

64
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

2. Membiarkan hingga aliran stabil dan gelembung-gelembung udara hilang.

Gambar 5.6 Penghilangan Gelembung pada Saluran

3. Mengatur posisi manometer Hg hingga bacaan manometer kiri dan kanan adalah sama
dengan mengatur sekrup pengatur di atas manometer (nomor 2).

Gambar 5.7 Mengatur Posisi Manometer

4. Mengatur katup nomor 3 pengatur sesuai dengan jenis pengukuran yang akan dilakukan,
yaitu :

65
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

Gambar 5.8 Pengaturan Katup

a. Pipa halus
1) Menutup V1, 10, V4 pada pengamatan 3
2) Membuka V2
3) Membuka V4 pada pengamatan 1, V4 pada pipa pengamatan 2 dan 7 pada pipa
pengamatan 4
b. Pipa kasar
1) Menutup V1, 10, V4 pada pipa pengamatan 1, V4 pada pipa pengamatan 1, V4
pada pipa pengamatan 2 dan 7 pada pipa pengamatan 4
2) Membuka V2
3) Membuka V4 pada pipa pengamatan 3 (pipa dengan dinding kasar)
c. Sambungan/Percabangan
1) Menutup/membuka katub yang sesuai untuk mendapatkan aliran melalui
sambungan atau percabangan.
2) Mengatur debit aliran dengan menggunakan katub pengontrol aliran V6 (debit
besar) atau V5 (debit kecil)
3) Menghubungkan pipa yang akan diukur kehilangan energinya dengan
manometer, dan membuka A dan B atau C dan D.
4) Melakukan pengukuran kehilangan energi dengan mengamati beda tinggi
manometer air raksa pada pipa 2 (untuk pipa halus) dan pada pipa 3 (untuk pipa

66
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

kasar) serta pada sambungan atau percabangan yang dikehendaki (untuk


sambungan/percabangan).
5) Mengukur besar debit aliran yang terjadi.
6) Mengukur diameter masing-masing pipa dengan kaliper.
7) Menghitung besarnya koefisien gesek dengan menggunakan diagram moody, lalu
menghitung besarnya kehilangan energi akibat gesekan dengan rumus yang ada.
8) Membandingkan hasil hitungan di atas dengan hasil pembacaan manometer.
9) Membandingkan hasil antara keadaan pengaliran pada pipa berdinding halus
dengan pipa berdinding kasar.
10) Menghitung besarnya koefisien / faktor sambungan / percabangan.

67
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

5.5 Diagram Alir

Mulai

Mempersiapkan alat.

Mengalirkan air ke dalam jaringan pipa.

Membiarkan hingga aliran stabil dan gelembung-gelembung udara hilang.

Mengatur posisi manometer Hg hingga bacaan manometer kiri dan kanan


adalah sama dengan mengatur sekrup pengatur di atas manometer.

Mengatur katup pengatur sesuai dengan jenis pengukuran yang akan


dilakukan.

Mengamati bacaan manometer Hg.

Mencatat hasil pengamataan.

Mengulangi percobaan pada semua jenis pipa.

Selesai

Gambar 5.9 Diagram Alir Percobaan Aliran dalam Pipa

68
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

5.6 Hasil Percobaan


Tabel 5.5 Hasil Percobaan Aliran dalam Pipa
Bacaan Manometer
Kasus/Jenis Diameter Volume Waktu Hg
No
Sambungan pipa (mm) (L) (detik)
Kiri Kanan
Pengecilan
1 17,5 – 10 2 1,43 38 174
(pipa halus)
Pembesaran
2 10 – 17,5 2 1,41 83 130
(pipa halus)
Lurus
3 6 2 1,45 40 169
(pipa halus)
Lurus
4 10 2 1,34 30 179
(pipa halus)
Lurus
5 17,5 2 1,36 103 105
(pipa kasar)
Belokan siku
6 17,5 2 1,23 86 123
(45o)
Lurus
7 17,5 2 1,22 13 195
(pipa halus)
8 90 Elbow 17,5 2 1,40 49 161
9 90 Bsend 17,5 2 1,31 153 57
10 Gate Valve 17,5 2 1,40 89 120
11 Globe Valve 17,5 2 1,10 100 110

υ = 0,724×10-6
konversi Hg = 13,6

69
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

5.7 Analisis Data

5.7.1 Pengecilan (Pipa Halus)


Diameter pipa (D1) = 17,5 mm = 0,0175 m
Diameter pipa (D2) = 10 mm = 0,01 m
Volume (V) = 2 liter = 0,002 m³
Waktu (t) = 1,43 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 38 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 136mmHg
Luas (A1) = ¼ π D1² = ¼ π (0,0175)² = 2,4063×10-4 m²
Luas (A2) = ¼ π D2² = ¼ π (0,01)² = 7,8571×10-5 m²
Luas (Ac) = 0,6 × A2 = 0,6 × 7,8571×10-5 = 4,7143×10-5 m²
a. Menentukan debit aliran
V 0,002
Q   1,3986 10 3 m³/dt
t 1,43
b. Menentukan nilai kecepatan
Q 1,3986 10 3
v1    5,8122 m/dt
A1 2,4063 10  4

Q 1,3986 10 3
v2    17,8004 m/dt
A2 7,857110 5

Q 1,3986 10 3
vc    29,6671 m/dt
Ac 4,7143 10 5
c. Menentukan kehilangan energi aktual
Kehilangan energi he act = 38 – 174
= 136 mm Hg = 0,1360 m Hg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13,6 × 0,1360
= 1,8496 m
d. Menentukan nilai α aktual
vc 2 (29,6671) 2
  44,8591
2g 2  9,81

70
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

v2
he  
2g
he 0,1360
 2
  0,0030
v 44,8591
2g
e. Menentukan nilai α analitis
D1 0,0175
  1,75
D2 0,01
D1
 1,6    0,26
D2
D1
 1,8    0,34
D2
dengan interpolasi, maka :
  0,26 1,75  1,6

0,34  0,26 1,8  1,6
0,2α – 0,052 = 0,012
α = 0,32
f. Membandingkan nilai α aktual dengan α analitis
 act 0,0030
  0,0094
 analitis 0,32
g. Menentukan nilai Reynolds
vD
Re 

29,6671  0,01
Re   409806,6298
7,24  10 7
Karena Re > 4000 , maka termasuk aliran turbulen.

5.7.2 Pembesaran (Pipa Halus)


Diameter pipa (D1) = 10 mm = 0,01 m
Diameter pipa (D2) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume (V) = 2 liter = 0,002 m³
Waktu (t) = 1,41 dt

71
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

Bacaan manometer Hg kiri = 83 mmHg


Bacaan manometer Hg kanan = 130 mmHg
Luas (A1) = ¼ π D1² = ¼ π (0,01)² = 7,8571×10-5 m²
Luas (A2) = ¼ π D2² = ¼ π (0,0175)² = 2,4063×10-4 m²

a. Menentukan nilai debit aliran


V 0,002
Q   1,4184 10 3 m³/dt
t 1,41
b. Menentukan nilai kecepatan
Q 1,4184 10 3
v1    18,0524 m/dt
A1 7,857110 5

Q 1,4184  10 3
v2    5,8945 m/d
A2 2,4063  10 5
c. Menentukan kehilangan energi aktual
Kehilangan energi he act = 83 – 130
= 47 mm Hg = 0,047 m Hg
dikonversikan ke dalam hc H2O = 13,6 × 0,047
= 0,6392 m
d. Menentukan nilai α aktual
2
v1 (18,0524) 2
  16,6100
2g 2  9,81

v2
he  
2g
he 0,6392
 2
  0,0385
v 16,6100
2g

e. Menentukan nilai α analitis


2
 A 
  1  1 
 A2 
2
 7,8571  10 5 
  1    0,4536
 2,4063  10  4 

72
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

f. Membandingkan nilai α aktual dengan nilai α analitis


 act 0,0385
  0,0848
 analitis 0,4536

g. Menentukan nilai Reynolds


vD
Re 

18,0524  0,01
Re   24861,8784
7,24  10 7
Karena Re > 4000 , maka termasuk aliran turbulen.

5.7.3 Lurus (Pipa Halus)


Diameter pipa (D) = 6 mm = 0,006 m
Volume (V) = 2 liter = 0,002 m³
Waktu (t) = 1,45 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 40 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 169mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0,006)²
= 2,8286×10-5 m²
a. Menentukan nilai debit aliran
V 0,002
Q   1,3793 10  4 m³/dt
t 1,45

b. Menentukan nilai kecepatan


Q 1,3793  104
v   4,8763 m/dt
A 2,8286  105

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi hf act = 40 - 169
= 129 mm Hg = 0,129 m Hg
dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6 × 0,129
= 1,7544 m

73
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

d. Menentukan nilai Reynolds`


vD
Re 

4,8763  0,006
Re   40411,3259
7,24 10 6
Karena Re > 4000 , maka termasuk aliran turbulen.

e. Menentukan nilai f aktual


f L v2
hf 
D 2g
hf D 2 g 0,3808  0,006  2  9,81
f act    4,4827 x10 6
L v2 1  (0,8955) 2

f. Menentukan nilai f analitis


1 Re f
 2 log
f 2,51

1  40411,3259 f 
 2 log  
 2,51 
f  
dengan cara trial didapat :
f analitis = 0,1188
g. Membandingkan nilai f aktual dan f analitis
f act 8,6843x10 3
  0,0073
f analitis 0,1188

5.7.4 Lurus (Pipa Halus)


Diameter pipa (D) = 10 mm = 0,01 m
Volume (V) = 2 liter = 0,005 m³
Waktu (t) = 1,34 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 30 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 179 mmHg

74
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0,01)² = 7,8571×10-5 m²

a. Menentukan nilai debit aliran


V 0,002
Q   1,4925  10 3 m³/dt
t 1,34
b. Menentukan nilai kecepatan
Q 1,4925 10 3
v   18,9955 m/dt
A 7,857110 5

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi hf act = 30 – 179
= 149 mm Hg = 0,149 m Hg
Dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6 × 0,149
= 2,0264 m
d. Menentukan nilai Reynolds
vD
Re 

18,9955  0,01
Re   262368,7845
7,24 107
Karena Re > 4000 , maka termasuk aliran turbulen.
e. Menentukan nilai f aktual
f L v2
hf 
D 2g

hf D 2 g 2,0264  0,01 2  9,81


f act    1,1019 x10 3
L v2 1 (18,9955) 2

f. Menentukan nilai f analitis


1 Re f
 2 log
f 2,51

1  262368,7845 f 
 2 log  
 2,51 
f  

75
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

dengan cara trial didapat :


f analitis = 0,0096
g. Membandingkan nilai f aktual dan f analitis
f act 1,1019 x103
  0,0011
f analitis 0,0996

5.7.5 Lurus (Pipa Kasar)


Diameter pipa (D) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume (V) = 2 liter = 0,002 m³
Waktu (t) = 1,36 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 103 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 105 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0,0175)² = 2,4063×10-4 m²

a. Menentukan nilai debit aliran


V 0,002
Q   1,4706 103 m³/dt
t 1,36
b. Menentukan nilai kecepatan
Q 1,4706 10 3
v   6,1110 m/dt
A 2,4063 10  4

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi hf act = 103 – 105
= 2 mm Hg = 0,002 m Hg
Dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6 × 0,002
= 0,0272 m
d. Menentukan nilai Reynolds
vD
Re 

6,1110  0,175
Re   147710,6354
7,24 10 7
Karena Re > 4000 , maka termasuk aliran turbulen.

76
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

e. Menentukan nilai f aktual


f L v2
hf 
D 2g
hf D 2 g 0,0272  0,0175  2  9,81
f act    2,5 x10  4
Lv 2
1 (6,1110) 2

f. Menentukan nilai f analitis


1 3,7 D
 2 log
f k
2
  
2
 
 
f analitis  
1
   1   0,0344
 2 log 3,7 D    3.7  0,0175  
   2 log   
 k    1,3 10
4


g. Membandingkan nilai f aktual dan f analitis

f actm 2,5 x104


  72,6744 x104
f analitis 0,0344

5.7.6 Belokan Siku 45º


Diameter pipa (D) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume (V) = 2 liter = 0,002 m³
Waktu (t) = 1,23 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 86 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 123 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0,0175)² = 2,4063×10-4 m²

a. Menentukan nilai debit aliran


V 0,002
Q   1,6260 x103 m³/dt
t 1,23
b. Menentukan nilai kecepatan

77
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

Q 1,6260 x10 3
v    5,8583 m/dt
A 2,4063 10  4

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi he act = 86 – 123
= 37 mm Hg = 0,037 m Hg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13,6 × 0,037
= 0,05032 m

d. Menentukan nilai α aktual


v 2 (6,7573) 2
  2,3273
2g 2  9,81

v2
he  
2g
he 0,5023
 2
  0,2162
v 2,3273
2g
e. Menentukan nilai α analitis
Menggunakan tabel 5.2 dengan cara interpolasi
45  40   0,14

60  40 0,36  0,14

5   0,14

20 0,22

1,1 = 20α – 2,8


α = 0,154
f. Menentukan nilai perbandingan α aktual dengan α analitis
 act 0,2162
  1,4038
 analitis 0,145
g. Menetukan nilai Reynolds
vD
Re 

6,7573x0,0175
Re   163259,6685
7,24 107

78
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

Karena Re > 4000 , maka termasuk aliran turbulen.

5.7.7 Lurus (Pipa Halus)


Diameter pipa (D) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume (V) = 2 liter = 0,002 m³
Waktu (t) = 1,22 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 13 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 195 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0,0175)² = 2,4041×10-4 m²

a. Menentukan nilai debit aliran


V 0,002
Q   1,6393 103 m³/dt
t 1,22

b. Menentukan nilai kecepatan


Q 1,6393 10 3
v   6,8187 m/dt
A 2,404110  4

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi hf act = 13 – 195
= 182 mm Hg = 0,182 m Hg
Dikonversikan ke dalam hf H2O = 13,6 × 0,182
= 2,4752 m
d. Menentukan nilai Reynolds
vD
Re 

6,8187  0,175
Re   164816,6436
7,24 10 7
Karena Re > 4000 , maka termasuk aliran turbulen.
e. Menentukan nilai f aktual
f L v2
hf 
D 2g

79
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

hf D 2 g 2,4752  0,0175  2  9,81


f act    0,0183
L v2 1 (6,8187) 2
f. Menentukan nilai f analitis
1 Re f
 2 log
f 2,51

1  164816,6436 f 
 2 log  
 2,51 
f  
dengan cara trial didapat :
f analitis = 0,1038

g. Membandingkan nilai f aktual dan f analitis


f act 0,0183
  0,1763
f analitis 0,1038

5.7.8 90º Elbow


Diameter pipa (D) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume (V) = 2 liter = 0,002 m³
Waktu (t) = 1,40 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 49 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 161 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0,0175)² = 2,4041×10-4 m²

a. Menentukan nilai debit aliran


V 0,002
Q   1,4286 103 m³/dt
t 1,40
b. Menentukan nilai kecepatan
Q 1,4286 10 3
v    5,9423 m/d
A 2,404110  4

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi he act = 49 – 161

80
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

= 112 mm Hg = 0,112 m Hg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13,6 × 0,112
= 1,5232 m
d. Menentukan nilai α aktual
v 2 (5,9423) 2
  1,7997
2g 2  9,81

v2
he  
2g
he 1,5232
 2
  0,8464
v 1,7997
2g
e. Menentukan nilai α analitis
Menggunakan tabel 5.2
αanalitis = 0,98
f. Menentukan nilai α aktual dengan α analitis
 act 0.8464
  0,8637
 analitis 0,98
g. Menetukan nilai Reynolds
vD
Re 

5,9423  0,0175
Re   143632,9420
7,24 107
Karena Re > 4000 , maka termasuk aliran turbulen.

5.7.9 90º Bend


Diameter pipa (D) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume (V) = 2 liter = 0,002 m³
Waktu (t) = 1,31 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 153 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 57 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0,0175)² = 2,4041×10-4 m²

81
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

a. Menentukan nilai debit aliran


V 0,002
Q   1,5267 103 m³/dt
t 1,31
b. Menentukan nilai kecepatan
Q 1,5267 10 3
v    6,3504 m/dt
A 2,404110  4

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi he act = 153 – 57
= 96 mm Hg = 0,096 m Hg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13,6 × 0,096
= 1,3066 m
d. Menentukan nilai α aktual
v2 (6,3504) 2
  2,0544
2g 2  9,81

v2
he  
2g
he 1,3066
 2
  0,6357
v 2,0554
2g

e. Menentukan nilai α analitis


R = 3,5 cm = 35 mm
R 35
 2
D 17,5

Dari tabel 5.3 maka αanalisis = 0,19

f. Menentukan nilai perbandingan α aktual dengan α analitis


 act 0,6357
  3,3458
 analitis 0,19

g. Menetukan nilai Reynolds


vD
Re 

6,3504  0,0175
Re   153497,2376
7,24 107

82
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

Karena Re > 4000 , maka termasuk aliran turbulen.

5.7.10 Gate Valve (Katub Gate)


Diameter pipa (D) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume (V) = 2 liter = 0,002 m³
Waktu (t) = 1,40 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 89 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 120 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0,0175)² = 2,4041×10-4 m²

a. Menentukan nilai debit aliran


V 0,002
Q   1,4286 103 m³/dt
t 1,40
b. Menentukan nilai kecepatan
Q 1,4286 10 3
v    5,9423 m/dt
A 2,404110  4

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi he act = 89 – 120
= 31 mm Hg = 0,031 m Hg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13,6 × 0,31
= 0,4216 m
d. Menentukan nilai α aktual
v 2 (5,9423) 2
  1,7997
2g 2  9,81

v2
he  
2g
he 0,4216
 2
  0,2343
v 1,7997
2g
e. Menentukan nilai α analitis
Menggunakan tabel 5.4 diperoleh
αanalitis = 0,19

83
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

f. Menentukan nilai perbandingan α aktual dengan α analitis


 act 0,2343
  1,2332
 analitis 0,19
g. Menetukan nilai Reynolds
vD
Re 

5,9423  0,0175
Re   1835621,892
7,24 107
Karena Re > 4000 , maka termasuk aliran turbulen.

5.7.11 GlobeValve (Katub Globe)


Diameter pipa (D) = 17,5 mm = 0,0175 m
Volume (V) = 2 liter = 0,002 m³
Waktu (t) = 1,10 dt
Bacaan manometer Hg kiri = 100 mmHg
Bacaan manometer Hg kanan = 110 mmHg
Luas (A) = ¼ π D² = ¼ π (0,0175)² = 2,4041×10-4 m²

a. Menentukan nilai debit aliran


V 0,002
Q   1,8182 103 m³/dt
t 1,10

b. Menentukan nilai kecepatan


Q 1,8182 10 3
v    7,5629 m/dt
A 2,404110  4

c. Menentukan kehilangan energi aktual


Kehilangan energi he act = 100 – 110
= 10 mm Hg = 0,010 m Hg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13,6 × 0,010
= 0,1360 m
d. Menentukan nilai α aktual

84
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

v 2 (7,5629) 2
  2,9153
2g 2  9,81

v2
he  
2g
he 0,1360
 2
  0,0446
v 1,8182
2g
e. Menentukan nilai α analitis
Menggunakan tabel 5.4 diperoleh nilai
αanalitis = 10
f. Menentukan nilai α aktual dengan α analitis
aact 0,0466
  4,66 x10 3
aanalitis 10
g. Menetukan nilai Reynolds
vD
Re 

7,5629 x0,0175
Re   1323507,5
7,24 x107
Karena Re > 4000 , maka termasuk aliran turbulen.

85
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

5.8 Pembahasan
Dari hasil analisa dan perhitungan data diatas maka didapatkan rekapitulasi aliran dalam pipa sebagai berikut.
Tabel 5.6 Rekapitulasi Perhitungan Aliran Melalui Pipa
Jenis Debit Aliran Kecepatan Hc act H2O α α 𝛂 𝐚𝐤𝐭𝐮𝐚𝐥 f 𝐟 𝐚𝐤𝐭𝐮𝐚𝐥 Jenis
f actual Re
Sambungan (m3/dt) (m/dt) (m) actual analitis 𝛂 𝐚𝐧𝐚𝐥𝐢𝐭𝐢𝐬 analitis 𝐟 𝐚𝐧𝐚𝐥𝐢𝐭𝐢𝐬 Aliran
v1 5,8122
Pengecilan
1,3986 x 10-3 v2 17,8004 1,8496 0,0030 0,32 0,0094 409806,6298 Turbulen
(Pipa Halus)
vc 29,667
Pembesaran v1 18,0524
1,4148 x 10-3 0,6392 0,0385 0,4536 0,0848 24861,8784 Turbulen
(Pipa Halus) v2 5,8945
Lurus 8,6843 x
1,3793 x 10-3 4,8763 1,7544 0,1188 0,0073 40411,3259 Turbulen
(Pipa Halus) 10-3
Lurus 72,6744 x
1,4706 x 10-3 6,1110 0,0272 2,5 x 10-4 0,0344 1477110,6354 Turbulen
(Pipa Kasar) 10-4
Lurus 1,1019 x
1,4925 x 10-3 18,9955 2,0264 0,0096 0,0011 262368,7845 Turbulen
(Pipa Halus) 10-3
Belokan
1,6260 x 10-3 6,7573 0,5032 0,2162 0,1540 1,4038 163259,6685 Turbulen
Siku (45º)
Lurus
1,6393 x 10-3 6,8187 2,4752 0,0183 0,1038 0,1763 164816,6456 Turbulen
(Pipa Halus)
90º Elbow 1,4286 x 10-3 5,9423 1,5232 0,8464 0,98 0,8637 143632,942 Turbulen

90º Bend 1,5267 x 10-3 6,3504 1,3066 0,6357 0,19 3,3458 153497,2376 Turbulen

Gate Valve 1,4286 x 10-3 5,9423 0,4216 0,2343 0,19 1,2332 1835621,892 Turbulen

Globe Valve 1,8182 x 10-3 7,5629 0,1360 0,0466 10 4,66 x 10-3 1323507,5 Turbulen

86
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

Tabel 5.7 Hasil Analisis Data


Kasus/Jenis Koefisien Gesekan Faktor Sambungan/
No
Sambungan Pipa (α) Percabangan (f)
Pengecilan
1 0,0030
(pipa halus)
Pembesaran
2 -0,0385
(pipa halus)
Lurus
3 8,6843x 10-3
(pipa halus)
Lurus
4 -1,1019 x 10-3
(pipa halus)
Lurus
5 -2,5 x 10-4
(pipa kasar)
Belokan siku
6 -0,2162
(45o)
Lurus
7 -0,0183
(pipa halus)
8 90o Elbow -0,8464
9 90o Bend -0,6357
10 Gate Valve -0,2343
11 Globe Valve 0,0466

1) Pada percabangan pipa lurus kasar dan halus menunjukkan bahwa semakin halus pipa,
kehilangan energi semakin kecil, sedangkan kecepatan semakin besar.

2) Besarnya angka Reynolds pada seluruh percobaan lebih besar dari 4000 (Re > 4000)
sehingga termasuk aliran turbulen.

3) Pada percobaan pengecilan dan pembesaran luas penampang pipa dapat dilihat bahwa
kecepatan aliran pada kasus pengecilan lebih besar daripada kasus pembesaran pipa. Hal
ini disebabkan karena pada pengecilan penampang yang mendadak, garis aliran pada
bagian hulu dari sambungan akan menguncup dan mengecil pada vena kontrakta. Luas
penampang vena kontrakta adalah 0,6 A2. Kehilangan tenaga pada kasus pengecilan lebih
besar daripada kehilangan tenaga pada kasus pembesaran. Hal ini disebabkan karena
kecepatan pada kasus pengecilan lebih besar daripada kecepatan pada kasus pembesaran.

87
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

4) Hampir pada semua kasus pipa/jenis sambungan mempunyai perbandingan koefisien


gesek/percabangan aktual dengan analitis yang terlalu besar, dan jauh mendekati satu. Hal
ini mungkin disebabkan karena kerja pompa yang terlalu besar atau kecil, juga bisa
disebabkan karena pembacaan manometer Hg yang salah.

5) Dari perbandingan hasil koefisien gesek (f) dan koefisien sambungan atau percabangan
(α) yang diperoleh di atas sedapat mungkin mendekati nilai satu. Apabila tidak memenuhi
maka percobaan dianggap kurang sempurna.
Hal tersebut diakibatkan beberapa faktor :
a. Adanya gelembung udara dalam pipa.
b. Kesalahan dalam membaca manometer Hg.
c. Kesalahan dalam perhitungan/pembacaan volume dan waktu.
d. Alat sudah tidak dapat berfungsi dengan baik.

88
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

5.10 Kesimpulan
Dari hasil analisa dan perhitungan data diatas maka didapatkan rekapitulasi aliran dalam pipa sebagai berikut.
Tabel 5.6 Rekapitulasi Perhitungan Aliran Melalui Pipa
Jenis Debit Aliran Kecepatan Hc act H2O α α 𝛂 𝐚𝐤𝐭𝐮𝐚𝐥 f 𝐟 𝐚𝐤𝐭𝐮𝐚𝐥 Jenis
f actual Re
Sambungan (m3/dt) (m/dt) (m) actual analitis 𝛂 𝐚𝐧𝐚𝐥𝐢𝐭𝐢𝐬 analitis 𝐟 𝐚𝐧𝐚𝐥𝐢𝐭𝐢𝐬 Aliran
v1 5,8122
Pengecilan
1,3986 x 10-3 v2 17,8004 1,8496 0,0030 0,32 0,0094 409806,6298 Turbulen
(Pipa Halus)
vc 29,667
Pembesaran v1 18,0524
1,4148 x 10-3 0,6392 0,0385 0,4536 0,0848 24861,8784 Turbulen
(Pipa Halus) v2 5,8945
Lurus 8,6843 x
1,3793 x 10-3 4,8763 1,7544 0,1188 0,0073 40411,3259 Turbulen
(Pipa Halus) 10-3
Lurus 72,6744 x
1,4706 x 10-3 6,1110 0,0272 2,5 x 10-4 0,0344 1477110,6354 Turbulen
(Pipa Kasar) 10-4
Lurus 1,1019 x
1,4925 x 10-3 18,9955 2,0264 0,0096 0,0011 262368,7845 Turbulen
(Pipa Halus) 10-3
Belokan
1,6260 x 10-3 6,7573 0,5032 0,2162 0,1540 1,4038 163259,6685 Turbulen
Siku (45º)
Lurus
1,6393 x 10-3 6,8187 2,4752 0,0183 0,1038 0,1763 164816,6456 Turbulen
(Pipa Halus)
90º Elbow 1,4286 x 10-3 5,9423 1,5232 0,8464 0,98 0,8637 143632,942 Turbulen

90º Bend 1,5267 x 10-3 6,3504 1,3066 0,6357 0,19 3,3458 153497,2376 Turbulen

Gate Valve 1,4286 x 10-3 5,9423 0,4216 0,2343 0,19 1,2332 1835621,892 Turbulen

Globe Valve 1,8182 x 10-3 7,5629 0,1360 0,0466 10 4,66 x 10-3 1323507,5 Turbulen

89
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2

Dari data rekapitulasi perhitungan di atas dapat disimpulkan :


1. Semakin kecil diameter pipa, semakin besar kehilangan energi (hf) dan semakin kecil
koefisien gesek pipa (f).
2. Semakin kasar permukaan pipa, harga koefisien gesek pipa (f) akan semakin besar.
3. Perubahan arah atau belokan menyebabkan terjadinya kehilangan energi.
4. Kehilangan energi akibat gesekan (hf) berbanding lurus dengan kuadrat kecepatan (v²),
sehingga semakin besar kecepatan aliran (v) maka kehilangan energi (hf) semakin besar.
5. Kehilangan energi akibat perubahan penampang pipa sambungan percabangan dan belokan
(he) berbanding lurus dengan kuadrat kecepatan aliran (v²).
6. Semakin besar aliran maka kehilangan energi akibat perubahan penampang pipa (h e) semakin
besar.

5.10 Saran

Dari percobaan di atas penyusun menyarankan :


1. Berhati-hati dalam percobaan menutup maupun membuka pipa percobaan sehingga tidak
terjadi kekeliruan.
2. Perhitungan waktu di stopwatch sebaiknya harus bersamaan dengan waktu ditutupnya katub
agar menghindari terjadinya kekeliruan pengambilan data waktu.
3. Pembacaan manometer Hg sebaiknya harus diamati secermat mungkin agar menghindari
ketidaktelitian pembacaan rambu Hg.

90

Anda mungkin juga menyukai