BAB 5
ALIRAN DALAM PIPA
5.1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum aliran dalam pipa adalah:
1. Menentukan koefisien gesekan pipa dan faktor sambungan/percabangan.
2. Menunjukkan hubungan antara kehilangan energi akibat gesekan dengan kecepatan
aliran melalui pipa berdinding halus dan pipa kasar.
3. Menunjukkan hubungan antara kehilangan energi akibat perubahan penampang pipa,
sambungan/percabangan, dan belokan dengan kecepatan aliran.
58
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
dengan :
hf = kehilangan energi (m)
f = koefisien gesekan pipa
L = panjang ruas pipa (m)
D = diameter dalam pipa (m)
v = kecepatan aliran pipa (m/s)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/s²)
Menurut Bambang Triatmojo (1993), hubungan antar koefisien gesek pipa dengan angka
Reynolds untuk pipa halus dapat dinyatakan dengan rumus empiris sebagai berikut :
1 Re f
2 log ......................................................................................... (5.5)
f 2,51
dengan :
Re = Bilangan Reynolds
f = koefisien gesek pipa
Menurut Bambang Triatmojo (1993), hubungan antara koefisien gesek pipa dengan angka
Reynolds untuk pipa kasar dapat dinyatakan dengan rumus empiris sebagai berikut :
1 3,7 D
2 log ............................................................................................ (5.6)
f k
59
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
dengan :
D = diameter pipa (m)
f = koefisien gesek pipa
k = kekasaran pipa
Menurut Bambang Triatmojo (1993) , kehilangan energi yang terjadi akibat aliran melalui
sambungan dan percabangan standar adalah sebanding dengan kuadrat dari kecepatan aliran
sebagaimana berikut :
v2
he ........................................................................................................ (5.7)
2g
dengan :
he = kehilangan energi (m)
α = faktor sambungan/percabangan
v = kecepatan aliran (m/dt)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt2)
Menurut Bambang Triatmojo (1993) , untuk mencari harga α pada kasus pelebaran luas
penampang pipa, digunakan rumus :
2
A
1 1 .................................................................................................. (5.8)
A2
dengan :
α = faktor sambungan/percabangan
A = luas penampang (m2)
60
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
Tabel 5.3 Nilai α Sebagai Fungsi R/D Untuk Sudut Belokan 90º :
R/D 1 2 4 6 10 16 20
α 0,35 0,19 0,17 0,22 0,32 0,38 0,42
( Sumber : Hidraulika II, Bambang Triatmojo, 1993 )
61
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
5.3.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah air
5 1 2 1 1 3 4 1 6 1 8 9
1 2 1 1 1 7 1 1
2
2 2
62
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
Keterangan :
1. 6 mm smooth bore test pipe 11. Globe valve 21. Sight tube
2. 10 mm smooth bore test pipe 12. In-line strainer 22. Sight gauge
securing screw
3. Artificially roughened test pipe 13. 90o elbow 23. 1 m mercury
nanometer
4. 17,5 mm smooth bore test pipe 14. 90o bend
5. Sudden contraction 15. 90o “T” junction
6. Sudden enlargement 16. Pitot statis tube
7. Ball valve 17. Venturimeter
8. 45o elbow 18. Orifice meter
9. 45o “Y” junction 19. Test pipe samples
10. Gate valve 20. Dump valve
63
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
a
3
b
2 c
64
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
3. Mengatur posisi manometer Hg hingga bacaan manometer kiri dan kanan adalah sama
dengan mengatur sekrup pengatur di atas manometer (nomor 2).
4. Mengatur katup nomor 3 pengatur sesuai dengan jenis pengukuran yang akan dilakukan,
yaitu :
65
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
a. Pipa halus
1) Menutup V1, 10, V4 pada pengamatan 3
2) Membuka V2
3) Membuka V4 pada pengamatan 1, V4 pada pipa pengamatan 2 dan 7 pada pipa
pengamatan 4
b. Pipa kasar
1) Menutup V1, 10, V4 pada pipa pengamatan 1, V4 pada pipa pengamatan 1, V4
pada pipa pengamatan 2 dan 7 pada pipa pengamatan 4
2) Membuka V2
3) Membuka V4 pada pipa pengamatan 3 (pipa dengan dinding kasar)
c. Sambungan/Percabangan
1) Menutup/membuka katub yang sesuai untuk mendapatkan aliran melalui
sambungan atau percabangan.
2) Mengatur debit aliran dengan menggunakan katub pengontrol aliran V6 (debit
besar) atau V5 (debit kecil)
3) Menghubungkan pipa yang akan diukur kehilangan energinya dengan
manometer, dan membuka A dan B atau C dan D.
4) Melakukan pengukuran kehilangan energi dengan mengamati beda tinggi
manometer air raksa pada pipa 2 (untuk pipa halus) dan pada pipa 3 (untuk pipa
66
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
67
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
Mulai
Mempersiapkan alat.
Selesai
68
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
υ = 0,724×10-6
konversi Hg = 13,6
69
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
Q 1,3986 10 3
v2 17,8004 m/dt
A2 7,857110 5
Q 1,3986 10 3
vc 29,6671 m/dt
Ac 4,7143 10 5
c. Menentukan kehilangan energi aktual
Kehilangan energi he act = 38 – 174
= 136 mm Hg = 0,1360 m Hg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13,6 × 0,1360
= 1,8496 m
d. Menentukan nilai α aktual
vc 2 (29,6671) 2
44,8591
2g 2 9,81
70
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
v2
he
2g
he 0,1360
2
0,0030
v 44,8591
2g
e. Menentukan nilai α analitis
D1 0,0175
1,75
D2 0,01
D1
1,6 0,26
D2
D1
1,8 0,34
D2
dengan interpolasi, maka :
0,26 1,75 1,6
0,34 0,26 1,8 1,6
0,2α – 0,052 = 0,012
α = 0,32
f. Membandingkan nilai α aktual dengan α analitis
act 0,0030
0,0094
analitis 0,32
g. Menentukan nilai Reynolds
vD
Re
29,6671 0,01
Re 409806,6298
7,24 10 7
Karena Re > 4000 , maka termasuk aliran turbulen.
71
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
Q 1,4184 10 3
v2 5,8945 m/d
A2 2,4063 10 5
c. Menentukan kehilangan energi aktual
Kehilangan energi he act = 83 – 130
= 47 mm Hg = 0,047 m Hg
dikonversikan ke dalam hc H2O = 13,6 × 0,047
= 0,6392 m
d. Menentukan nilai α aktual
2
v1 (18,0524) 2
16,6100
2g 2 9,81
v2
he
2g
he 0,6392
2
0,0385
v 16,6100
2g
72
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
73
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
1 40411,3259 f
2 log
2,51
f
dengan cara trial didapat :
f analitis = 0,1188
g. Membandingkan nilai f aktual dan f analitis
f act 8,6843x10 3
0,0073
f analitis 0,1188
74
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
1 262368,7845 f
2 log
2,51
f
75
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
76
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
77
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
Q 1,6260 x10 3
v 5,8583 m/dt
A 2,4063 10 4
v2
he
2g
he 0,5023
2
0,2162
v 2,3273
2g
e. Menentukan nilai α analitis
Menggunakan tabel 5.2 dengan cara interpolasi
45 40 0,14
60 40 0,36 0,14
5 0,14
20 0,22
78
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
79
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
1 164816,6436 f
2 log
2,51
f
dengan cara trial didapat :
f analitis = 0,1038
80
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
= 112 mm Hg = 0,112 m Hg
Dikonversikan ke dalam hc H2O = 13,6 × 0,112
= 1,5232 m
d. Menentukan nilai α aktual
v 2 (5,9423) 2
1,7997
2g 2 9,81
v2
he
2g
he 1,5232
2
0,8464
v 1,7997
2g
e. Menentukan nilai α analitis
Menggunakan tabel 5.2
αanalitis = 0,98
f. Menentukan nilai α aktual dengan α analitis
act 0.8464
0,8637
analitis 0,98
g. Menetukan nilai Reynolds
vD
Re
5,9423 0,0175
Re 143632,9420
7,24 107
Karena Re > 4000 , maka termasuk aliran turbulen.
81
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
v2
he
2g
he 1,3066
2
0,6357
v 2,0554
2g
82
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
v2
he
2g
he 0,4216
2
0,2343
v 1,7997
2g
e. Menentukan nilai α analitis
Menggunakan tabel 5.4 diperoleh
αanalitis = 0,19
83
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
84
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
v 2 (7,5629) 2
2,9153
2g 2 9,81
v2
he
2g
he 0,1360
2
0,0446
v 1,8182
2g
e. Menentukan nilai α analitis
Menggunakan tabel 5.4 diperoleh nilai
αanalitis = 10
f. Menentukan nilai α aktual dengan α analitis
aact 0,0466
4,66 x10 3
aanalitis 10
g. Menetukan nilai Reynolds
vD
Re
7,5629 x0,0175
Re 1323507,5
7,24 x107
Karena Re > 4000 , maka termasuk aliran turbulen.
85
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
5.8 Pembahasan
Dari hasil analisa dan perhitungan data diatas maka didapatkan rekapitulasi aliran dalam pipa sebagai berikut.
Tabel 5.6 Rekapitulasi Perhitungan Aliran Melalui Pipa
Jenis Debit Aliran Kecepatan Hc act H2O α α 𝛂 𝐚𝐤𝐭𝐮𝐚𝐥 f 𝐟 𝐚𝐤𝐭𝐮𝐚𝐥 Jenis
f actual Re
Sambungan (m3/dt) (m/dt) (m) actual analitis 𝛂 𝐚𝐧𝐚𝐥𝐢𝐭𝐢𝐬 analitis 𝐟 𝐚𝐧𝐚𝐥𝐢𝐭𝐢𝐬 Aliran
v1 5,8122
Pengecilan
1,3986 x 10-3 v2 17,8004 1,8496 0,0030 0,32 0,0094 409806,6298 Turbulen
(Pipa Halus)
vc 29,667
Pembesaran v1 18,0524
1,4148 x 10-3 0,6392 0,0385 0,4536 0,0848 24861,8784 Turbulen
(Pipa Halus) v2 5,8945
Lurus 8,6843 x
1,3793 x 10-3 4,8763 1,7544 0,1188 0,0073 40411,3259 Turbulen
(Pipa Halus) 10-3
Lurus 72,6744 x
1,4706 x 10-3 6,1110 0,0272 2,5 x 10-4 0,0344 1477110,6354 Turbulen
(Pipa Kasar) 10-4
Lurus 1,1019 x
1,4925 x 10-3 18,9955 2,0264 0,0096 0,0011 262368,7845 Turbulen
(Pipa Halus) 10-3
Belokan
1,6260 x 10-3 6,7573 0,5032 0,2162 0,1540 1,4038 163259,6685 Turbulen
Siku (45º)
Lurus
1,6393 x 10-3 6,8187 2,4752 0,0183 0,1038 0,1763 164816,6456 Turbulen
(Pipa Halus)
90º Elbow 1,4286 x 10-3 5,9423 1,5232 0,8464 0,98 0,8637 143632,942 Turbulen
90º Bend 1,5267 x 10-3 6,3504 1,3066 0,6357 0,19 3,3458 153497,2376 Turbulen
Gate Valve 1,4286 x 10-3 5,9423 0,4216 0,2343 0,19 1,2332 1835621,892 Turbulen
Globe Valve 1,8182 x 10-3 7,5629 0,1360 0,0466 10 4,66 x 10-3 1323507,5 Turbulen
86
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
1) Pada percabangan pipa lurus kasar dan halus menunjukkan bahwa semakin halus pipa,
kehilangan energi semakin kecil, sedangkan kecepatan semakin besar.
2) Besarnya angka Reynolds pada seluruh percobaan lebih besar dari 4000 (Re > 4000)
sehingga termasuk aliran turbulen.
3) Pada percobaan pengecilan dan pembesaran luas penampang pipa dapat dilihat bahwa
kecepatan aliran pada kasus pengecilan lebih besar daripada kasus pembesaran pipa. Hal
ini disebabkan karena pada pengecilan penampang yang mendadak, garis aliran pada
bagian hulu dari sambungan akan menguncup dan mengecil pada vena kontrakta. Luas
penampang vena kontrakta adalah 0,6 A2. Kehilangan tenaga pada kasus pengecilan lebih
besar daripada kehilangan tenaga pada kasus pembesaran. Hal ini disebabkan karena
kecepatan pada kasus pengecilan lebih besar daripada kecepatan pada kasus pembesaran.
87
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
5) Dari perbandingan hasil koefisien gesek (f) dan koefisien sambungan atau percabangan
(α) yang diperoleh di atas sedapat mungkin mendekati nilai satu. Apabila tidak memenuhi
maka percobaan dianggap kurang sempurna.
Hal tersebut diakibatkan beberapa faktor :
a. Adanya gelembung udara dalam pipa.
b. Kesalahan dalam membaca manometer Hg.
c. Kesalahan dalam perhitungan/pembacaan volume dan waktu.
d. Alat sudah tidak dapat berfungsi dengan baik.
88
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
5.10 Kesimpulan
Dari hasil analisa dan perhitungan data diatas maka didapatkan rekapitulasi aliran dalam pipa sebagai berikut.
Tabel 5.6 Rekapitulasi Perhitungan Aliran Melalui Pipa
Jenis Debit Aliran Kecepatan Hc act H2O α α 𝛂 𝐚𝐤𝐭𝐮𝐚𝐥 f 𝐟 𝐚𝐤𝐭𝐮𝐚𝐥 Jenis
f actual Re
Sambungan (m3/dt) (m/dt) (m) actual analitis 𝛂 𝐚𝐧𝐚𝐥𝐢𝐭𝐢𝐬 analitis 𝐟 𝐚𝐧𝐚𝐥𝐢𝐭𝐢𝐬 Aliran
v1 5,8122
Pengecilan
1,3986 x 10-3 v2 17,8004 1,8496 0,0030 0,32 0,0094 409806,6298 Turbulen
(Pipa Halus)
vc 29,667
Pembesaran v1 18,0524
1,4148 x 10-3 0,6392 0,0385 0,4536 0,0848 24861,8784 Turbulen
(Pipa Halus) v2 5,8945
Lurus 8,6843 x
1,3793 x 10-3 4,8763 1,7544 0,1188 0,0073 40411,3259 Turbulen
(Pipa Halus) 10-3
Lurus 72,6744 x
1,4706 x 10-3 6,1110 0,0272 2,5 x 10-4 0,0344 1477110,6354 Turbulen
(Pipa Kasar) 10-4
Lurus 1,1019 x
1,4925 x 10-3 18,9955 2,0264 0,0096 0,0011 262368,7845 Turbulen
(Pipa Halus) 10-3
Belokan
1,6260 x 10-3 6,7573 0,5032 0,2162 0,1540 1,4038 163259,6685 Turbulen
Siku (45º)
Lurus
1,6393 x 10-3 6,8187 2,4752 0,0183 0,1038 0,1763 164816,6456 Turbulen
(Pipa Halus)
90º Elbow 1,4286 x 10-3 5,9423 1,5232 0,8464 0,98 0,8637 143632,942 Turbulen
90º Bend 1,5267 x 10-3 6,3504 1,3066 0,6357 0,19 3,3458 153497,2376 Turbulen
Gate Valve 1,4286 x 10-3 5,9423 0,4216 0,2343 0,19 1,2332 1835621,892 Turbulen
Globe Valve 1,8182 x 10-3 7,5629 0,1360 0,0466 10 4,66 x 10-3 1323507,5 Turbulen
89
Laporan Praktikum Hidrolika 2017
Bab 5 Aliran Dalam Pipa
Kelompok 2
5.10 Saran
90