Anda di halaman 1dari 43

MODUL I

KEHILANGAN TINGI TEKAN

1.1. Pendahuluan

Fluida merupakan salah satu jenis zat yang mengalir dapat berupa gas ataupun
cairan, fluida tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari kita. Aliran fluida pada
pipa kenyataanya mengalami penurunan tekanan seiring dengan panjang pipa
yang dilalui fluida tersebut hal ini berkaitan dengan teori dalam mekanika fluida
yaitu viskositas. Viskositas ini menyebabkan timbulnya gaya geser yang sifatnya
menghambat energi yang hilang ini mengakibatkan penurunan tekanan aliran
fluida (Triadmodjo, 1993)

Aliran normal akan mengalami gesekan, gesekan tersebut menyebabkan


penurunan tekanan tiap panjang pipa yang dilalui. Selain itu semakin panjang pipa
yang dilalui semakin banyak juga tekanan yang akan hilang. Selain itu diameter
yang lebih besar dapat menyebabkan air tidak menyentuh semua bagian ruang.
Sedangkan pada diameter yang kecil air akan memenuhi seluruh ruang (Spellman,
2009)

1.2. Tujuan

Tujuan praktikum kali ini yaitu:


a. Mempelajari pengaruh efisien gesekan pada pipa.
b. Menghitung besarnya kehilangan tinggi tekan akibat ;
1. Gesekan pada pipa lurus.
2. Ekspansi tiba-tiba.
3. Kontraksi tiba-tiba.
4. Tikungan pada pipa
1.3. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
a. Meja hidraulik

Gambar 1.3.1. Meja Hidraulik


b. Satu jaringan sirkuit

Gambar 1.3.2. Satu Jaringan Sirkuit

c. Stopwatch

Gambar 1.3.3. Stopwatch


d. Gelas ukur
Gambar 1.3.4. Gelas Ukur

1.4. Landasan Teori

Kehilangan tinggi tekan terdiri atas kehilangan tinggi tekan akibat gesekan pada
pipa lurus, akibat tikungan pada pipa, akibat ekspansi tiba-tiba, akibat kontraksi
tiba-tiba, maupun akibat adanya katup. Berikut ini penjelasan singkat mengenai
rumus-rumus yang dipakai pada percobaan kali ini:

a. Kehilangan Tinggi Tekan pada Pipa Lurus


Suatu pipa lurus dengan diameter (D) yang tetap, akan mempunyai
kehilangan tinggi tekan akibat gesekan sepanjang pipa (L) sebesar:
L. v 2
hL = fL (1.1)
2 Dg

Keterangan:

hL = kehilangan tinggi tekan akibat gesekan (m)


f = koefisien gesek (tidak berdimensi)
L = Panjang pipa (m)
D = diameter pipa (m)
v = kecepatan aliran (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s 2)

Persamaan diatas dikenai sebagai persamaan Darcy-Weisbach dengan f


sebagai konstanta tidak berdimensi yang merupakan fungsi dari bilangan
Reynolds dari aliran dan kekerasan permukaan pipa.

b. Kehilangan Tinggi Tekan akibat Ekspansi Tiba-tiba


1. Tanpa kehilangan tinggi tekan
Persamaannya adalah:

( p2 - p 1 ) v 12
[ ( )]
4
D (1.2)
= 1- 1
y 2g D2

2. Dengan kehilangan tinggi tekan


Persamaannya ialah:

( p2 -p 1 ) v 12
[( ) ( ) ]
2 4
D1 D1
= - (1.3)
y 2g D2 D2

c. Kehilangan Tinggi Tekan akibat Konraksi Tiba-tiba


1. Tanpa kehilangan tinggi tekan
Persamaannya adalah:

( p1 -p 2 ) v 22
[ ( )]
4
D2 (1.4)
= 1-
y 2g D1

2. Dengan kehilangan tinggi tekan


Persamaannya ialah:

( p1 - p 2 ) v 22
[ (D ) ( ) ]
D 24 2
1 (1.5)
= 1- - -1
y 2g 1
4
Cc

Keterangan:
p1 = tekanan pada titik tinjau 1

p2 = tekanan pada titik tinjau 2

v1 = Kecepatan fluida pada titik tinjau 1

v2 = Kecepatan fluida pada titik tinjau 2

Z1 = Ketinggian titik tinjau 1 dari datum

Z2 = Ketinggian titik tinjau 2 dari datum

γ =ρ. g

ρ = Massa jenis Fluida


g = Percepatan gravitasi

d. Kehilangan Tinggi Tekan akibat adanya katup


Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Katup (h L) adalah
P 1 - P2 (1.6)
hL =
ρ. g

hL Koreksi =12,6 h L (1.7)

Koefisien kehilangan energy K dan Kkoreksi adalah

K= h L
(2gv )
2
(1.8)

K Koreksi = h L koreksi
(2gv )
2
(1.9)

e. Kehilangan Tinggi Tekan akibat Tikungan pada Pipa


Rumus umum kehilangan tinggi tekan pada pipa:

v2 (1.10)
hL =K
2g

Dimana:
hL = Kehilangan energi akibat tikungan
K = Koefisien kehilangan tinggi tekan

1.5. Prosedur Percobaan

Adapun prosedur praktikum kali ini yaitu:

a. Menyalakan meja hidraulik dengan menekan tombol hitam.


Gambar 1.5.1. Menyalakan Meja Hidraulik
b. Mengkalibrasi alat dengan cara membuka atau menutup pipa abu-abu dan
pipa biru dengan salah satu harus dibuka.

Gambar 1.5.2. Mengkalibrasi Piezometer


c. Membuka katup meja hidrauik ke arah kiri.

Gambar 1.5.3. Membuka Katup Meja Hidraulik


d. Menutup salah satu pipa abu-abu atau biru.

Gambar 1.5.4. Menutup Pipa Abu-Abu


e. Mengganti pipa yang akan ditutup dengan membuka katup meja hidraulik
terlebih dahulu.
Gambar 1.5.5. Membuka Katup Meja Hidraulik
f. Mengukur debit yang dihasilkan.

Gambar 1.5.6. Menghitung Debit


g. Mematikan alat meja hidraulik dengan menutup katup dan menekan tombol
merah.

Gambar 1.5.7. Mematikan Meja Hidraulik


1.6. Data Hasil Percobaan

Tabel 1.6.1. Data Hasil Percobaan Abu Dibuka


Percobaan ke Volume Ketinggian(mm)
Waktu (t) (L) 3 4 7 8 9 10 Q
1 7,4 1 163 155 367 378 379 280 0,000135
2 5,8 1 240 236 408 428 427 279 0,000172
3 5,2 1 257 253 431 455 451 296 0,000192
Sumber : Data Hasil Percobaan

Tabel.1.6.2. Data Hasil Percobaan Pipa Pipa Biru Dibuka


Ketinggian (mm)
Percobaan Volume
Waktu (t)
ke (L) 1 2 5 6 11 12 13 14 15 16
1 9,1 1 820 714 867 751 1 1 6 6 1 1
2 6,5 1 872 650 953 699 2 2 1 1 2 2
3 5,8 1 892 716 716 962 2 2 1 1 1 2
Sumber : Data Hasil Percobaan

1.7. Perhitungan

v
Q =
t
(1.1)

Q (1.2)
v =
A

Hf = |H4-H3| (1.3)

v.D
Re = (1.4)
π

0,316
Fb =
∜ Re (1.5)

2.D.g.Hf
Fdw = (1.6)
L.V ²

Log(Hf)
(1.7)

Log(Q)
(1.8)

Hl = |H8-H7| (1.9)

[ ( )]
4
v² D1
Hl (He ≠ 0) = 1−
2g D2
(1.10)

[( ) ( ) ]
D1 2 D1 4

Hl (He ≠ 0) = - (1.11)
2g D2 D2

Ht = |H6-H5|
(1.12)
Fb.L.v²
Hf =
2Dg
(1.13)

HLG = Ht-Hf
(1.14)

( Ht -Hf)
Kb = (1.15)

Kl =
2g
v
2 [ (
Ht- 1-
3,14R
2L
Hf ) ] (1.16)

Keterangan:
Hn = Ketinggian air pada tabung piezometer n (mm)
t = waktu (s)
v = Kecepatan Aliran Fluida (m/s)
D = Diameter pipa piezometer (m)
A = Luas penampang pipa (m2)
L = Panjang pipa (m)
u = Viskositas air
Q = Debit (m3/s)
Re = Bilangan Reynold
Fb = Faktor gesekan Blaseus
Fdw = Faktor gesekan darcy weisbach
g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s2)
Ht = Kehilangan tinggi tekan pada tikungan
Hf = Head Loss Mayor (m)
HL = Head Loss Minor (m)
HLG = Perubahan geometri
Kb = Koefisien kehilangan tinggi tekan
a. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Gesekan Pipa Abu-abu (3 & 4)
1. Menghitung Debit (Q)
V
Q=
t

0,001 m 3
Q1 =
7,4 s

= 0,00010989 m 3 /s

3
0,001 m
Q2 =
5,8 s

= 0,000153846 m 3 /s

0,001 m 3
Q3 =
5,2 s

= 0,000172414 m 3 /s

2. Menghitung Kecepatan (v)


Q
V=
A

0,00010989 m 3 /s
v1 = 0,000145194

= 0,756852299m/s

m 3 /s
v2 = 0,000153846
0,000145194

= 1,059593218m/s

0,000175 m 3 /s
v3 =
0,000145194 m

= 1,187475158m/s

3. Menghitung Head Loss Mayor (Hf)


Hf = |H4 – H3|
Hf1 = | 0,163 m – 0,155 m |

= 0,008 m

Hf2 = | 0,24 m – 0,236 m |

= 0,004 m

Hf3 = | 0,257 m – 0,253 m |

= 0,004 m

4. Menghitung Bilangan Reynold (Re)


v.D
Re =
η

0,756852299 m 2 ⁄s × 0,0136 m
Re1 =
0,000899 Pa

= 11,44960096

1,059593218 m 2 /s × 0,0136 m
Re2 =
0,000899 Pa

= 16,02944134

2
1,187475158 m /s × 0,0136 m
e3 =
0,000899 Pa

= 17,96402909

5. Menghitung F Blasius (Fb)


0,316
Fb =
√4 Re
0,316
Fb1 =
√4 11,44960096
= 0,171786683

0,316
Fb2 =4
√ 16,02944134
= 0,1579274
0,316
Fb3 =4
√ 17,96402909
= 0,153492141

6. Menghitung F Darcy-weisbach (Fdw)


2.D.g.Hf
Fdw =
L. V 2
2
2× 0,0136 m × 9,81 m/s × 0,008 m
Fdw1 = 2
0,9144 m × ( 0,756852299 m )

= 0,004075392 m

2× 0,0136 m × 9,81 m/s 2 × 0,004 m


Fdw2 =
0,9144 m × ( 1,059593218 )2

= 0,001039641 m

2
2× 0,0136 m × 9,81 m/s × 0. 004 m
Fdw3 = 2
0,9144 × ( 1,187475158 )

= 0,000827776 m

7. Mencari Log Hf
Log Hf1 = Log(0,008 m)

= -2,69897 m

Log Hf2 = Log(0,004 m)

= -2,69897 m

Log Hf3 = Log(0,004 m)

= -2,69897 m

8. Mencari Log Q
Log Q1 = Log(0,00010989 m 3 /s )

= -3,959041392

Log Q2 = Log(0,000153846 m 3 /s )
= -3,812913357

Log Q3 = Log(0,000172414 m 3 /s )

= -3,76342799

b. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Gesekan Pipa Lurus Abu-abu (8 & 9)


1. Menghitung Debit (Q)
0,001 m 3
Q1 =
7,4 s

= 0,000135135 m 3 /s

3
0,001 m
Q2 =
5,8 s

= 0,000172414 m 3 /s

3
0,001 m
Q3 =
5,2 s

= 0,000192308 m 3 /s

2. Menghitung Kecepatan (v)


0,000135135 m 3 /s
v1 =
0,000538855 m

= 0,250781815m /s

3
0,000172414 m /s
v2 =
0,000538855 m

= 0,319963005 m /s

0,000192308 m 3 /s
v3 =
0,000538855 m

= 0,356881813 m /s

3. Menghitung Head Loss Mayor (Hf)


Hf1 = | 0,378 m – 0,379 m |

= 0,001 m
Hf2 = | 0,428 m – 0,427 m |
= 0,001 m
Hf3 = | 0,455 m – 0,451 m |

= 0,004 m

4. Menghitung Bilangan Reynold (Re)


2
0,250781815 m ⁄s × 0,0136 m
Re1 =
0,000899 Pa

= 3,79380721

2
0,319963005 m /s × 0,0136 m
Re2 =
0,000899 Pa

= 4,840374716

2
0,356881813 m /s × 0,0136 m
Re3 =
0,000899 Pa

= 5,398879491

5. Menghitung F Blasius (Fb)


0,316
Fb1 =4
√ 3,79380721
= 0,226421815

0,316
Fb2 =4
√ 4,840374716
= 0,213043033

0,316
Fb3 =4
√ 5,398879491
= 0,207305667

6. Menghitung F Darcy-weisbach (Fdw)


2
2 × 0,0136 m × 0,0262 × 9,81 m /s × 0,001 m
Fdw1 = 2
0,8499 m ×( 0,250781815 m/s )

= 0,004075392
-3 2
8 × 2 × 0,0136 m × 26,2 × 10 × 9 ,81 m/ s
Fdw2 =
0,8499 m × (0,319963005 m /s )2

= 0,001039641

10× 2 × 0,0136 m × 26,2 × 10-3 × 9,81 m /s 2


Fdw3 = 2
0,8499 m × (0,356881813 m /s )

= 0,000827776

7. Mencari Log Hf
Log Hf1 = Log(0,001 m)

= -3

Log Hf2 = Log(0,001 m)

= -3

Log Hf3 = Log(0,004 m)

= -2,397940009

8. Mencari Log Q
Log Q1 = Log(0,000135135 m 3 /s )

= -3,86923172

Log Q2 = Log(0,000172414 m 3 /s )

= -3,763427994

Log Q3 = Log(0,000192308 m 3 /s )

= -3,716003344

c. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Ekspansi Tiba-tiba (7 & 8)


1. Mencari Debit (Q)
0,001 m 3
Q1 =
7,4 s
= 0,000135135 m 3 /s

0,001 m 3
Q2 =
5,8 s

= 0,000172414 m 3 /s

3
0,001 m
Q3 =
5,2 s

= 0,000192308 m 3 /s
2. Mencari Kecepatan (v)
0,000135135 m 3 /s
v1 =
0,000538855

= 0,250781815 m 2 /s

3
0,000172414 m /s
v2 =
0,000538855

= 0,319963005m 2 /s

0,000192308 m 3 /s
v3 =
0,000538855

= 0,356881813m 2 /s

3. Mencari Head Loss Mayor (HL)


HL1 = | 0, 367 m – 0, 378 m |
= 0,011 m
HL2 = | 0, 408 m – 0, 428 m |
= 0,02 m
HL3 = | 0, 431 m – 0, 455 m |
= 0,024 m

4. Mencari HL(he≠0)

[ ( )]
2 2 4
( 0,250781815 m /s ) 0,0136
HL(he≠0)1 = 1−
2(9,81) 0,0262

= 0,003456424
[ ( )]
4
2 2 ¿ 0,0136
HL(he≠0)2 = ( 0,319963005 m /s ¿ 2(9,81) 1−
0,0262

= 0,005626451

[ ( )]
4
2 2 ¿ 0,0136
HL(he≠0)3 =( 0,356881813 m /s ¿ 2(9,81) 1−
0,0262

= 0,006999771

5. Mencari HL(he=0)
2 2
( 0,250781815 m /s )
HL(he=0)1 =
2(9,81)

[( ) ( )]
2 4
0,0136 0,0136
−3
− −3
0,0262 × 10 0,0262 × 10

= 0,016284214

2 2 ¿
HL(he=0)2 = ( 0,319963005 m /s ¿ 2(9,81)

[( ) ( )]
2 4
0,0136 0,0136
−3
− −3
0,0262 × 10 0,0262 × 10

= 0,026507835

2 2 ¿
HL(he=0)3 = ( 0,356881813 m /s ¿ 2(9,81)

[( ) ( )]
2 4
0,0136 0,0136
−3
− −3
0,0262 × 10 0,0262 × 10

= 0,032977943

d. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Kontraksi Tiba-tiba (9 & 10)


1. Menghitung Debit (Q)
0,001 m 3
Q1 =
7,4 s

= 0,000135135 m 3 /s

0,001 m 3
Q2 =
5,8 s
= 0,000172414 m 3 /s

0,001 m 3
Q3 =
5,2 s

= 0,000192308 m 3 /s

2. Mencari Kecepatan (v)


3
0,000135135 m /s
v1 =
0,000538855

= 0,250781815 m 2 /s

0,000172414 m 3 /s
v2 =
0,000538855

= 0,319963005m 2 /s

3
0,000192308 m /s
v3 =
0,000538855

= 0,356881813m 2 /s

3. Mencari Head Loss Mayor (HL)


HL1 = | 0,288 m −¿ 0,379 m |

= 0,099 m

HL2 = | 0,279 m −¿ 0,427 m |

= 0,148 m

HL3 = | 0,296 m −¿ 0,451 m |

= 0,155 m

4. Mencari HL(he≠0)

[ ( )]
4
0,261382 0,0262
HL(he≠0)1 = 1−
2(9,81) 0,0136

= - 0,0448
[ ( )]
4
0,337422 0,0262
HL(he≠0)2 = 1−
2(9,81) 0,0136

= - 0,0741

[ ( )]
2 4
0,35688 0,0262
HL(he≠0)3 = 1−
2(9,81) 0,0136

= - 0,0829

5. Mencari HL(he=0)

[( ) (
0,0136 2 0,0136
)]
4
2 2 ¿
HL(he=0)1 = (0,250781815 m / s ¿ 2(9,81) −
0,0262 0,0262
= 0,016284214

[( ) ( )]
2 4
2 2 ¿ 0,0136 0,0136
HL(he=0)2 = (0,319963005 m /s ¿ 2(9,81) −
0,0262 0,0262
= 0,026507835

[( ) (
0,0136 2 0,0136
)]
4
2 2 ¿
HL(he=0)3 = (0,356881813 m /s ¿ 2(9,81) −
0,0262 0,0262
= 0,032977943

e. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan Siku Tajam R=0 mm


1. Menghitung Debit (Q)
0,001 m 3
Q1 =
9,1 s

= 0,00010989 m 3 /s

0,001 m 3
Q2 =
6,5 s

= 0,000153846m 3 /s

0,001 m 3
Q3 =
5,8 s
= 0,000172414 m 3 /s

2. Mencari Kecepatan (v)


3
0,00010989 m /s
v1 =
0,000145194

= 0,756852299 m 2 /s

0,000153846 m 3 / s
v2 =
0,000145194

= 1,059593218 m 2 /s

0,000172414 m 3 /s
v3 =
0,000145194

= 1,187475158 m 2 /s

3. Mencari Bilangan Reynold (Re)


2
0,756852299 m /s × 0,0136
Re1 =
0,000899 Pa

= 11,44960096

2
1,059593218 m /s × 0,0136
Re2 =
0,000899 Pa

= 16,02944134

2
1,187475158 m /s × 0,0136
Re3 =
0,000899 Pa

= 17,96402909

4. Mencari F Blasius (Fb)


0,136
Fb1 =4
√ 11,44960096
= 0,171786683
0,136
Fb2 =4
√ 16,02944134
= 0,1579274
0,136
Fb3 =4
√ 17,96402909
= 0,153492141
5. Mencari Ht
Ht1 = | 0,751 m - 0,867 m |
= 0,116 m
Ht2 = | 0,699 m - 0,953 m |
= 0,254 m
Ht3 = | 0,962 m - 0,716 m |
= 0,246 m

6. Mencari Hf (m)
2 2 2
0,171786683 m / s × 0,9144 × (0,171786683 m / s)
Hf1 =
2 × 0,0136 × 9,81
= 0,337217473 m
2 2 2
1,059593218 m /s × 0,9144 × ( 1,059593218 m /s )
Hf2 =
2 × 0,0262 × 9,81

= 0,315407306 m
2 2 2
1,187475158 m /s × 0,9144 × ( 1,187475158 m /s )
Hf3 =
2 × 1 × 9,81
= 0,01008724 m

7. Mencari HLG
HLG1 = 0,116 m – 0,337217473 m
= -0,337217473
HLG2 = 0,254 m – 0,315407306 m
= -0,315407306
HLG3 = 0,246 m – 0,01008724 m
= -0,009087242

8. Mencari Kb
0,116 m – 0,337217473 m × 2 × 9,81
Kb1 =
( 0 ,756852299 m 2 /s ) 2
= -7,576980353
0,254 m – 0,315407306 m × 2 × 9,81
Kb2 =
( 1 ,059593218 m 2 /s ) 2
= -1,01929446
0,246 m – 0,01008724 m × 2 × 9,81
Kb3 =
( 1 ,187475158 m 2 /s ) 2
= 3,283844682

9. Mencari Kl
2 × 9,81
Kl1 = 2 ×
0,756852299

[ (
0,116− 1−
( 3,14 × 0,0068 )
( 2 × 0,9144 ))× 0,337217473
]
= -7,46422645
2 × 9,81
Kl2 = 2 ×
1,059593218

[ (
0,254 - 1-
( 3,14 × 0,0068 )
( 2 × 0,9144 ) )
× 0,315407306
]
= -1,01929446
2 × 9,81
Kl3 = 2 ×
1,187475158

[ (
0,246 - 1-
( 3,14 × 0,0068 )
( 2 × 0,9144 ) )
×0,01008724
]
= 3,283844682

f. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan Tajam R=12,7 mm (1 & 2)


1. Menghitung Debit (Q)
3
0,001 m
Q1 =
9,1 s

= 0,00010989 m 3 /s

0,001 m 3
Q2 =
5,8 s

= 0,000153846m 3 /s

3
0,001 m
Q3 =
5,2 s

= 0,000172414 m 3 /s
2. Mencari Kecepatan (v)
0,00010989 m 3 /s
v1 =
0,000145194

= 0,756852299 m 2 /s

3
0,000153846 m /s
v2 =
0,000145194

= 1,059593218 m 2 /s

0,000172414 m 3 /s
v3 =
0,000145194

= 1,187475158 m 2 /s

3. Mencari Bilangan Reynold (Re)


0,756852299 m 2 ⁄s × 0,0136
Re1 =
0,000899 Pa

= 11,44960096

1,059593218 m 2 /s × 0 ,0136
Re2 =
0,000899 Pa

= 16,02944134

2
1,187475158 m /s × 0 ,0136
Re3 =
0,000899 Pa

= 17,96402909

4. Mencari F Blasius (Fb)


0,136
Fb1 =4
√ 11,44960096
= 0,171786683

0,136
Fb2 =4
√ 16,02944134
= 0,1579274
0,136
Fb3 =4
√ 17,96402909
= 0,153492141

5. Mencari Ht
Ht1 = | 0,714 m - 0,82 m |

= 0,106 m

Ht2 = | 0,65 m - 0,872 m |

= 0,222 m

Ht3 = | 0,716 m - 0,892 m |

= 0,176 m

6. Mencari Hf
2
0,171786683 × 0,9144 × 0,756852299
Hf1 =
2 × 0,0136 × 9,81

= 0,337217473m

2
0,1579274 × 0,9144 × 1,059593218
Hf2 =
2 × 0,0136 × 9,81

= 0,315407306 m

0,153492141 × 0,9144 × 1,1874751582


Hf3 =
2 × 0,0136 × 9,81

= 0,010087242 m

7. Mencari HLG
HLG1 = 0,106 – 0,337217473
= -0,231217473 m
HLG2 = 0,222 – 0,315407306
= -0,0093407306 m
HLG3 = 0,176 – 0,010087242
= 0,165912758 m
8. Mencari Kb
-0, 231217473 × 2 × 9,81
Kb1 =
( 0,756852299 ) 2

= -7,80673919

-0,0093407306 × 2 × 9,81
Kb2 =
( 1,059593218 )2
= -1,57849894
0,165912758 × 2 × 9,81
Kb3 =
( 1 ,187475158 )2
= 2,309869306

9. Mencari Kl

Kl1 =
2 × 9,81
0,756852299
2 [ (
× 0,106− 1−
3,14×0,0136
2×0,9144 ) 0,106 ]
= -7,80673919

Kl2
2 × 9,81
=
1,059593218
2 × [
0,222− 1− (
3,14×0,0136
2×0,9144 ) 0,222]
= -1,57849894

Kl3 =
2 × 9,81
1,187475158 2 × [
0,176− 1− (
3,14×0,0136
2×0,9144 ) 0,176]
= 2,309869306

g. Kehilangan Tinggi Tekan Abikat Tikungan Tajam R = 50 mm


1. Mencari Debit (Q)
3
0,001 m
Q1 =
9,1 s

= 0,00010989 m 3 /s

0,001 m 3
Q2 =
6,5 s

= 0,000153846m 3 /s

3
0,001 m
Q3 =
5,8 s
= 0,000172414 m 3 /s

2. Mencari Kecepatan (v)


0,00010989 m3 /s
v1 =
0,000145194

= 0,7568523 m 2 /s

0,000153846 m3 /s
v2 =
0,000145194

= 1,05959322 m 2 /s

0,000172414 m3 /s
v3 =
0,000145194

= 1,18747516 m 2 /s

3. Mencari Bilangan Reynold (Re)


0,7568523 m 2 ⁄s × 0,0136 m
Re1 =
0,000899 Pa

= 11,44960096

2
1,05959322 m /s × 0,0136 m
Re2 =
0,000899 Pa

= 16,02944134

1,18747516 m 2 /s × 0 ,0136 m
Re3 =
0,000899 Pa

= 17,96402909

4. Mencari F Blasius (Fb)


0,136
Fb1 =4
√ 11,44960096
= 0,171786683

0,136
Fb2 =4
√ 16,02944134
= 0,1579274
0,136
Fb3 =4
√ 17,96402909
= 0,153492141

5. Mencari Ht
Ht1 = | 0,001 m – 0,001 m |

=0m

Ht2 = | 0,002 m – 0,002 m |

=0m

Ht3 = | 0,002 m – 0,001 m |

= 0,001 m

6. Mencari Hf
2
0,171786683 × 0,9144 × 0,7568523
Hf1 =
2 × 0,0136 × 9,81

= 0,337217473

2
0,1579274 × 0,9144 × 1,05959322
Hf2 =
2 × 0,0262 × 9,81

= 0,315407306

0,153492141 × 0,9144 × 1,187475162


Hf3 =
2 × 1 × 9,81

= 0,010087242

7. Mencari HLG
HLG1 = 0 – 0,337217473

= -0,337217473

HLG2 = 0 – 0,315407306

= -0,315407306

HLG3 = 0,001 – 0,010087242


= -0,009087242

8. Mencari Kb
( 0 – 0,337217473 ) × 2 × 9,81
Kb1 =
( 0,7568523 ) 2

= -11,55012818

( 0 – 0,315407306 ) × 2 × 9,81
Kb2 =
( 1 , 05959322 ) 2

= -5,511786821

( 0,001 – 0,010087242 ) × 2 × 9,81


Kb3 =
( 1 ,18747516 ) 2

= -0,12643928

9. Mencari Kl

Kl1 =
2 × 9,81
0,7568523
2 [ (
× 0− 1−
3,14×0,0,0068
2×0,9144 )
0,337217473
]
= -11,4373743

Kl2 =
2 × 9,81
1,05959322 2 ×
0− 1−
[ (
3,14×0,0068
2×0,9144 ) 0,315407306 ]
= -5,45798002

Kl3 =
2 × 9,81
1,18747516 2 [ (
× 0,001− 1−
3,14×0,0068
2×0,9144 ) 0,010087242 ]
= -0,12506913

h. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan Tajam R = 100 mm


1. Mencari Debit (Q)
3
0,001 m
Q1 =
9,1 s

= 0,00010989 m 3 /s

0,001 m 3
Q2 =
6,5 s
= 0,00015385 m 3 /s

3
0,001 m
Q3 =
5,8 s

= 0,00017241 m 3 /s

2. Mencari Kecepatan (v)


3
0,00010989 m /s
v1 =
0,000145194

= 0,757 m 2 /s

0,00015385 m 3 /s
v2 =
0,000145194

= 1,06 m 2 /s

3
0,00017241 m /s
v3 =
0,000145194

= 1,187 m 2 /s

3. Mencari Bilangan Reynold (Re)


2
0,757 m ⁄s × 0,0262 m
Re1 =
0,000899 Pa

= 11,44960096

1,06 m 2 / s × 0 ,0262 m
Re2 =
0,000899 Pa

= 16,02944134

2
1,187 m /s × 0 ,0262 m
Re3 =
0,000889 Pa

= 17,96402909

4. Mencari F Blasius (Fb)


0,136
Fb1 =4
√ 11,44960096
= 0,171786683

0,136
Fb2 =4
√ 16,02944134
= 0,1579274

0,136
Fb3 =4
√ 17,96402909
= 0,153492141

5. Mencari Ht
Ht1 = | 0,001 m – 0,001 m |

=0m

Ht2 = | 0,002 m – 0,002 m |

=0m

Ht3 = | 0,002 m – 0,002 m |

=0m

6. Mencari Hf
0,171786683 × 0,9144 × 0,7572
Hf1 =
2 × 0,0136 × 9,81

= 0,337217473

2
0,1579274 × 0,9144 × 1,06
Hf2 =
2 × 0,0136 × 9,81

= 0,315407306

2
0,153492141 × 0,9144 × 1,187
Hf3 =
2 × 0,0136 × 9,81
= 0,010087242

7. Mencari HLG
HLG1 = 0 – 0,337217473

= -0,0000562
HLG2 = 0 – 0,315407306

= -0,0001019

HLG3 = 0 – 0,010087242

= -0,0001359

8. Mencari Kb
( 0 – 0,, 227217473 ) × 2 × 9,81
Kb1 =
( 0,757 ) 2

= -11,55012818

( 0 – 0,315407306 ) × 2 × 9,81
Kb2 =
( 1 ,06 ) 2

= -5,511786821

( 0 – 0,010087242) × 2 × 9,81
Kb3 =
( 1,187 ) 2

= -0,140353214

9. Mencari Kl

Kl1 =
2 × 9,81
0,757 2 [ (
× 0 - 1-
3,14×0,05
2×0,9144 ) 0,337217473]
= -11,437087

Kl2 =
2 × 9,81
1,06
2 [(
× 0- 1-
3,14×0,05
2×0,9144 ) 0,315407306 ]
= -5,45784293

Kl3 =
2 × 9,81
1,187
2 [ (
× 0- 1 -
3,14×0,058
2×0,9144 ) 0,010087242 ]
= -0,13897958

i. Tikungan Siku Tajam R=150 mm (13 & 14)


1. Mencari Debit (Q)
3
0,001 m
Q1 =
9,1 s

= 0,00010989 m 3 /s

0,001 m 3
Q2 =
6,5 s

= 0,00015385m 3 /s

3
0,001 m
Q3 =
5,8 s

= 0,00017241 m 3 /s

2. MePncari Kecepatan (v)


3
0,00010989 m /s
v1 =
0,000145194

= 0,757 m 2 /s

3
0,00015385 m /s
v2 =
0,000145194

= 1,06 m 2 /s

0,00017241 m 3 /s
v3 =
0,000145194

= 1,187 m 2 /s

3. Bilangan Reynold (Re)


0,757 m 2 ⁄s × 0,0262 m
Re1 =
0,000899 Pa

= 11,44960096

1,06 m 2 / s × 0 ,0262 m
Re2 =
0,000899 Pa

= 16,02944134

1,187 m 2 /s × 0 ,0262 m
Re3 =
0,000899 Pa
= 17,96402909

4. Mencari F Blasius (Fb)

0,136
Fb1 =4
√ 11,44960096
= 0,171786683

0,136
Fb2 =4
√ 16,02944134
= 0,1579274

0,136
Fb3 =4
√ 17,96402909
= 0,153492141

5. Mencari Ht
Ht1 = | 0,0016 m – 0,006 m |

=0m

Ht2 = | 0,001 m – 0,001 m |

=0m

Ht3 = | 0,001 m – 0,001 m |

=0m

6. Mencari Hf
0,171786683 × 0,-p[9144 × 0,757 2
Hf1 =
2 × 0,0136 × 9,81

= 0,337217473

2
0,1579274 × 0,9144 × 1,06
Hf2 =
2 × 0,0136 × 9,81

= 0,315407306
2
0,153492141 × 0,9144 × 1,187
Hf3 =
2 × 0,0136 × 9,81

= 0,010087242

7. Mencari HLG
HLG1 = 0 – 0,337217473

= -0,0000562

HLG2 = 0 – 0,315407306

= -0,0001019

HLG3 = 0 – 0,010087242

= -0,0001359

8. Mencari Kb
( 0 – 0,337217473 ) × 2 × 9,81
Kb1 =
( 0,757 ) 2

= -11,55012818

( 0 – 0,315407306 ) × 2 × 9,81
Kb2 =
( 1 ,06 ) 2

= -5,511786821

( 0 – 0,010087242 ) × 2 × 9,81
Kb3 =
( 1,187 ) 2

= -0,140353214

9. Mencari Kl

Kl1 =
2 × 9,81
0,757
2 × [ (
0 - 1-
3,14×0,15
2×0,9144 ) 0,337217473]
= -11,4373743

Kl2 =
2 × 9,81
1,06 2 [(
× 0- 1-
3,14×0,15
2×0,9144 ) 0,315407306 ]
= -5,45798002
Kl3 =
2 × 9,81
1,187 2 × 0- 1 - [ (
3,14×0,15
2×0,9144 ) 0,010087242 ]
= -0,13898307

Tabel 1.7.1. Perhitungan KTT Akibat Gesekan Pipa Lurus Biru


AKIBAT GESEKAN PADA PIPA LURUS BIRU (H3 DAN H4)
No Q (m^3/s) v (m/s) Hf (m) Re Fb Fdw Log Hf Log Q
1 0.0001099 0.76 0.008 11.449601 0.171786683 0.004075392 -2.096910013 -3.95904139
2 0.0001538 1.06 0.004 16.0294413 0.1579274 0.001039641 -2.397940009 -3.81291336
3 0.0001724 1.19 0.004 17.9640291 0.153492141 0.000827776 -2.397940009 -3.76342799
Sumber : Data Hasil Perhitungan

Tabel 1.7.2 Perhitungan KTT Akibat Gesekan Pipa Lurus Abu-Abu


AKIBAT GESEKAN PADA PIPA LURUS ABU-ABU (H8 DAN H9)
No Q (m^3/s) v (m/s) Hf (m) Re Fb Fdw Log Hf Log Q
1 0.0001351 0.25 0.001 3.79380721 0.226421815 0.009617017 -3 -3.86923172
2 0.0001724 0.32 0.001 4.84037472 0.213043033 0.005907897 -3 -3.76342799
3 0.0001923 0.36 0.004 5.39887949 0.207305667 0.018995189 -2.397940009 -3.71600334
Sumber : Data Hasil Perhitungan

Tabel 1.7.3. Menghitung Tinggi Tekan Akibat Ekspansi Tiba-Tiba


AKIBAT EKSPANSI TIBA-TIBA (H7 DAN H8)
No Q (m^3/s) v (m/s) HL HL(he≠0) HL(he=0)
1 0,000135135 0,2507818 0,011 0,003456424 0,016284214
2 0,000172414 0,319963 0,02 0,005626451 0,026507835
3 0,000192308 0,3568818 0,024 0,006999771 0,032977943
Sumber : Data Hasil Perhitungan

Tabel 1.7.4. Menghitung Tinggi Tekan Akibat Kontraksi Tiba-Tiba


AKIBAT KONTRAKSI TIBA-TIBA (H9 DAN H10)
No Q (m^3/s) v (m/s) HL (m) HL(he≠0) (m) HL(he=0) (m)
1 0,000135135 0,2507818 0,099 0,000538648 0,016284214
2 0,000172414 0,319963 0,148 0,001203811 0,026507835
3 0,000192308 0,3568818 0,155 0,001320378 0,032977943
Sumber : Data Hasil Perhitungan

Tabel 1.7.5. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan Tajam R=0


TIKUNGAN SIKU TAJAM R=0 MM (H5 DAN H6)
No Q (m^3/s) v (m/s) Hf (m) Re Fb Ht HLG Kb Kl
1 0,00010989 0,7568523 0,337217473 11,44960096 0,171786683 0,116 -0,221217473 -7,576980353 -7,46422645
2 0,000153846 1,0595932 0,315407306 16,02944134 0,1579274 0,254 -0,061407306 -1,073101266 -1,019294462
3 0,000172414 1,1874752 0,010087242 17,96402909 0,153492141 0,246 0,235912758 3,282474535 3,283844682

Sumber : Data Hasil Perhitungan

Tabel 1.7.6. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan Tajam R=12,7


TIKUNGAN SIKU TAJAM R=12,7 mm (H1 DAN H2)
No Q (m^3/s) v (m/s) Re Fb Ht Hf (m) HLG (m) kb kl
1 0,00010989 0,7568523 11,44960096 0,171786683 0,106 0,337217473 -0,231217473 -7,919493097 -7,806739193
2 0,000153846 1,0595932 16,02944134 0,1579274 0,222 0,315407306 -0,093407306 -1,632305745 -1,578498941
3 0,000172414 1,1874752 17,96402909 0,153492141 0,176 0,010087242 0,165912758 2,30849916 2,309869306

Sumber : Data Hasil Perhitungan


Tabel 1.7.7. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan Tajam R=50
No Q (m^3/s) v (m/s) Re Fb Ht Hf HLG Kb Kl
1 0,00010989 0,7568523 11,44960096 0,171786683 0 0,337217473 -0,337217473 -11,55012818 -11,43737428
2 0,000153846 1,0595932 16,02944134 0,1579274 0 0,315407306 -0,315407306 -5,511786821 -5,457980017
3 0,000172414 1,1874752 17,96402909 0,153492141 0,001 0,010087242 -0,009087242 -0,12643928 -0,125069133

Sumber : Data Hasil Perhitungan

Tabel 1.7.8. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan Tajam R=100


TIKUNGAN SIKU TAJAM R=100 mm (H11 DAN H12)
No Q (m^3/s) v (m/s) Re Fb Ht Hf HLG kb kl
1 0,00010989 0,7568523 11,44960096 0,171786683 0 0,337217473 -0,337217473 -11,55012818 -11,43708701
2 0,000153846 1,0595932 16,02944134 0,1579274 0 0,315407306 -0,315407306 -5,511786821 -5,45784293
3 0,000172414 1,1874752 17,96402909 0,153492141 0 0,010087242 -0,010087242 -0,140353214 -0,138979576

Sumber : Data Hasil Perhitungan

Tabel 1.7.9. Kehilangan Tinggi Tekan Akibat Tikungan Tajam R=150


TIKUNGAN SIKU TAJAM R=150 mm (H13 DAN H14)
No Q (m^3/s) v (m/s) Re Fb Ht Hf HLG kb kl
1 0,00010989 0,7568523 11,44960096 0,171786683 0 0,337217473 -0,337217473 -11,55012818 -11,43737428
2 0,000153846 1,0595932 16,02944134 0,1579274 0 0,315407306 -0,315407306 -5,511786821 -5,457980017
3 0,000172414 1,1874752 17,96402909 0,153492141 0 0,010087242 -0,010087242 -0,140353214 -0,138983067

Sumber : Data Hasil Perhitungan

Grafik 1.7.1. Log Hf Vs Log Q (Pipa Lurus Biru)


Grafik 1.7.2. Fb Vs Re (Pipa Lurus Biru)

Grafik 1.7.3. Fdw Vs Re (Pipa Lurus Biru)

Grafik 1.7.4. Log Hf Vs Log Q (Pipa Lurus Abu-abu)


Grafik 1.7.5. Fb Vs Re (Pipa Lurus Abu-abu)

Grafik 1.7.6. Fdw Vs Re (Pipa Lurus Abu-abu)

Grafik 1.7.7. HL (he≠0) vs HL (he=0) (Pipa Lurus Abu-abu)


Grafik 1.7.8. HL (he≠0) vs HL (he=0)

Grafik 1.7.9. Kb Vs KI (R = 0 mm)

Grafik 1.7.10. Kb Vs KI (R = 12,7 mm)


Grafik 1.7.11. Kb Vs KI (R = 50 mm)

Grafik 1.7.12. Kb Vs KI (R = 100 mm)

1.8. Analisis

Pada praktikum modul ini ada beberapa yang perlu diamati yaitu kehilangan
tinggi tekan sirkuit biru hurus dan sirkuit abu-abu lurus, ekspansi dan kontrasi
tiba-tiba pada sirkuit biru, dan tikungan tajam pada R = 0mm ,R=12,7 m , R-50
mm, R = 100mm dan R = 150 mm dengan menggunakan tinggi tekan pada sirkuit
abu-abu. Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali dengan tiga debit yang berbeda.

Jika dilihat dari grafik, log Hf dan log Q pada sirkuit biru terlihat tidak stabil
karena nilai Log Hf menurun pada percobaan ketiga. Sedangkan pada sirkuit abu-
abu, nilai log Hf dan log Q terlihat tidak stabil karena nilar Hf melonjak pada saat
percobaan kedua. Hubungan antara Hl. (He 0) terhadap Hl (He-0) pada ekspansi
tiba-tiba mengalami peningkatan di setiap percobaan sedangkan pada hubungan
antara Hl (he = 0) terhadap Hl . (He = -0) pada kontraksi tiba-tiba juga mengalami
peningkatan.

Kemudian pada tikungan tajam pada R = 0 m , R-12,7 mm, R = 50 mm, R =


100mm dan R = 150 deg mm, hubungan ini meninjau antara Kl dan Kb.
Hubungan antara Kl dan Kb dengan tikungan tajam R = 0 mm mengalami
peningkatan yang konstan di setiap percobaan. Sama halnya pada tikungan tajam
R = 12.7 mm, nilai KI mengalami peningkatan yang stabil pada tikungan ini. Pada
tikungan tajam R = 50 mm nilai KI mengalami peningkatan di tiap percobaan.
Tikungan tajam R = 100 mm nilai Ki mengalami peningkatan yang signifikan.
Akan tetapi, nilai Kb pada tikungan ini mengalami nilai Kb yang tidak stabil.
Tikungan tajam R = 150m , nilai Kl mengalami peningkatan sedangkan nilai Kb
mengalami penurunan.

1.9. Kesimpulan

Dari hasil percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan dan diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
a. Praktikum ini dapat mengetahui kehilangan tinggi tekan tiap pipa yang
digunakan dan hubungannya dengan berbagai macam perhitungan.
b. Semakin besar debit air yang digunakan, semakin besar pula kehilangan
tinggi tekannya
c. Log Hf bila dibandingkan dengan log Q berbanding lurus, Fb atau Fd dan Re
bila dibandingkan selalu berbanding terbalik, HL (He ≠ 0) dihubungkan
dengan HL (He = 0) berbanding lurus dan kb bila dibandingkan kl berbanding
lurus.
1.10. Saran

Dari percobaan yang dilakukan dapat disarankan:


a. Selalu ikuti prosedur serta langkah-langkah yang digunakan dalam praktikum
kali ini.
b. Selalu teliti dalam menghitung dan menganalisis kehilangan tinggi tekan tiap
pipa yang digunakan.
c. Selalu mengikuti arahan serta informasi dari asistem praktikum.

1.11. Daftar Pustaka

[1] R. Juliardi, Laporan Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika, Lampung


Selatan: Institut Teknologi Sumatera, 2018.
[2] T. L. H. T. S. ITERA, Modul Praktikum Mekanika Fluida dan Hidraulika,
Lampung Selatan: Institut Teknologi Sumatera, 2019.
[3] B. Triatjmodjo, Hidraulika I, Yogyakarta: Beta Offset, 1996.
1.12. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai