Anda di halaman 1dari 5

Laboratorium Dinas BIMACIPTA

I. REFERENSI
SNI 03-2439-1991, Metoda Uji Kelekatan Agregat Terhadap Aspal.
ASTM C.136-2001, TM Sieve Analysis of Fine and Coarse Aggregate.
ASTM D.1664-2001, TM Affinity Asphalt of Agregate.
SNI 03-6889-2002, Tata cara pengambilan contoh Agregat.
SK SNI S-04-2417-1989-F, Spesifikasi Agregat sebagai bahan bangunan.
Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan, Litbang Trans PU, Aprlil
2005.

II. TUJUAN UMUM


Dapat menentukan sifat agregat berdasarkan angka kelekatannya terhadap
aspal dalam kaitan penggunaannya untuk bahan campuran beraspal.

III. TUJUAN KHUSUS


1. Memahami pengertian nilai atau angka kelekatan agregat terhadap
aspal dan pengaruhnya terhadap campuran beraspal;
2. Dapat melaksanakan pengujian kelekatan agregat terhadap aspal,
dengan cara merendam agregat yang telah terselimuti aspal dalam air;
3. Dapat menganalisa hasil pengujian dan membandingkan hasilnya
dengan persyaratan/ spesifikasi;
4. Dapat menggunakan peralatan sesuai prosedur standar pengujian.

IV. DASAR TEORI

Kelekatan agregat terhadap aspal adalah kecendrungan agregat untuk


menerima, menyerap dan menahan film aspal. Agregat hidrophobik (tidak
menyukai air) adalah agregat yang memiliki sifat kelekatan aspal yang tinggi,
contoh adri agregat ini adalah batu gamping dan dolomite. Sebaliknya,
agregat hidrophilik (suka air) adalah agregat yang memiliki kelekatan
terhadap aspal yang rendah. Sehingga agregat jenis ini cenderung terpisah
dari film aspal.
Agregat untuk campuran beraspal harus mempunyai kelekatan terhadap
aspal yang tinggi sehingga tidak terjadi pemisahan aspal (film-stripping).
SNI 03-2439-1991, menguraikan cara pengujian kelekatan agregatterhadap
aspal dengan berbagai pelapisan yaitu: pelapisan agregat dengan aspal cair,
aspal emulsi, dan aspal keras. Sedangkan Spesifikasi Umum Bidang Jalan
dan Jembatan, Litbang Transportasi Dept. PU, edisi April 2005,
mensyaratkan nilai kelekatan agregat terhadap aspal untuk campuran
beraspal harus + 95%.

Modul –Penyelidikan Aspal - Kelekatan Agregat


Laboratorium Dinas BIMACIPTA

V. PERALATAN DAN BAHAN

1. Peralatan

No. Nama Peralatan Keterangan


1. Timbangan Ketelitian 0,1 Kapasitas minimum 10000 gram
g
2. Wadah Pengaduk Kapasitas 600 ml, terbuat dari
logam
3. Beker Tabung gelas kimi, kapasitas 600
ml
4. Oven Pengering Dapat diatur pada suhu konstan
(1105) 0C
5 Ayakan Standar Ukuran Lubang ayakan: 9,5 mm
(3/8’); dan 6,3 mm (1/4”).
6. Thermometer Kapasitas 200 0C dan 100 0C.
7. Pisau pengaduk (spatula) Terbuat dari baja, lebar 25 mm
dan panjang 100 mm.

2. Bahan
a. Benda uji adalah agregat kering yang telah dicuci, serta lolos
saringan 9,5 mm dan tertahan 6,3 mm.
b. Aspal Keras.
c. Air suling dengan pH 6,0 - 7,0

VI. PROSEDUR PELAKSANAAN PENGUJIAN


1. Timbang agregat 100 gram, masukan dalam wadah dan keringkan di
oven selama 1 jam pada suhu tetap 1400C  5 0C.
2. Masukan aspal yang sudah panas 5,5  0,2 gram .
3. Aduk sampai merata menggunakan spatula yang telah dipanasi selama
2-3 menit, sehingga seluruh permukaan masing-masing butiran
terselimuti aspal.
4. Diamkan sampai mencapai suhu ruang.
5. Pindahkan benda uji yang terselimuti aspal ke dalam tabung gelas
(beker).
6. Diamkan pada suhu ruang selama 16 jam sampai 18 jam.
7. Ambil terhadap kemungkinan adanya selaput aspal yang mengelupas
pada setiap permkaan butiran agregat.
8. Dengan melihat dari bawah dan atas gelas, perkirakan prosentase luas
permukaan yang masih terselimuti aspal.

Modul –Penyelidikan Aspal - Kelekatan Agregat


Laboratorium Dinas BIMACIPTA

VI. CATATAN
1. Laporkan perkiraan luas permukaan yang masih terselimuti aspal dengan
angka + 95% atau – 95%.
2. Rata-ratakan hasilnya untuk jenis agregat yang sama.

VII. ILUSTRASI PENGUJIAN

Modul –Penyelidikan Aspal - Kelekatan Agregat


Laboratorium Dinas BIMACIPTA

Modul –Penyelidikan Aspal - Kelekatan Agregat


Laboratorium Dinas BIMACIPTA

Modul –Penyelidikan Aspal - Kelekatan Agregat

Anda mungkin juga menyukai