BAB VII
KELEKATAN AGREGAT TERHADAP ASPAL
7.1. Maksud dan Tujuan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kelekatan agregat terhadap
aspal. Kelekatan agregat terhadap aspal ialah persentase luas permukaan batuan yang
tertutup aspal terhadap keseluruhan luas permukaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelekatan aspal pada agregat adalah sebagai
berikut :
1. Pori-pori dan absorpsi. Agregat berpori berguna untuk menyerap aspal
sehingga ikatan antara aspal dan agregat baik. Tetapi terlalu banyak pori dapat
mengakibatkan terlalu banyak aspal yang terserap yang berakibat lapisan aspal
menjadi tipis.
2. Bentuk dan tekstur permukaan. Agregat berbentuk yang kubus dan
kasar lebih baik mengikat aspal daripada agregat yang berbentuk bulat dan halus.
Permukaan agregat yang kasar akan memberikan ikatan dengan aspal lebih baik
daripada agregat dengan permukaan licin.
3. Ukuran butiran.
4. Sifat agregat terhadap air. Agregat hydrophilic, agregat yang
mengandung silika merupakan agregat yang sifatnya senang terhadap air. Agregat
yang demikian tidak baik digunakan untuk bahan campuran dengan aspal, karena
mudah terjadi stipping yaitu lepasnya lapis aspal dari agregat karena pengaruh air.
Sebaliknya, untuk agregat hydrophobic sifatnya tidak mudah terikat dengan air
sehingga ikatan antara aspal dan agregat cukup baik dan stripping yang terjadi kecil
sekali.
7.3. Peralatan
a. Wadah untuk mengaduk, kapasitas minimal 500 ml
b. Timbangan
c. Pengaduk dari baja (spatula)
d. Tabung gelas kimia (beker) kapasitas 600 ml
e. Saringan 6,3 mm (1/4 “) dan 9,5 mm ( 3/8 “)
f. Termometer logam 200oC dan 100oC.
g. Kompor
h. Sendok
i. Wajan
j. Air
Waktu
Memanaskan Mencampurkan aspal Bacaan suhu
agregat panas pada wadah oven,
selama agregat 2-3 menit sampai
Temperatue
rata permukaan agregat
terselimuti = 60 5 oC.
7.6. Pembahasan
Kelekatan agregat terhadap aspal dipengaruhi oleh banyak pori, bentuk, ukuran
dari agregat itu sendiri dan sifat agregat itu terhadap air. Kelekatan agregat terhadap
aspal dinyatakan dalam persentase luas permukaan batuan yang tertutup aspal terhadap
seluruh luas permukaan.
7.7. Kesimpulan
Dari pengujian ini, diperoleh nilai kelekatan agregat terhadap aspal < 95 %.
Jadi nilai tersebut tidak memenuhi syarat untuk bahan campuran. Sehingga perlu
dilakukan pengujian ulang untuk mendapatkan nilai kelekatan agregat yang memenuhi
persyaratan untuk bahan campuran.
7.8. Lampiran
a. Laporan Sementara
b. Flow Chart
c. Foto Alat
d. Foto Langkah Kerja
e. Persyaratan SNI
FLOW CHART
KELEKATAN AGREGAT TERHADAP ASPAL
Mulai
100 gram agregat benda uji yang lewat saringan 9,5 mm ( 3/8 “) dan tertahan pada saringan
6,3 mm (1/4 “),
Memasukan ke dalam wadah mengisi aspal sebanyak 5,5 0,2 gram yang telah dipanaskan
sampai pada suhu yang diperlukan.
Selesai
FOTO ALAT
1. Menyiapkan benda uji. Mengambil 100 gram agregat benda uji yang lewat saringan
9,5 mm ( 3/8 “) dan tertahan pada saringan 6,3 mm (1/4 “)
2. Memasukkan aspal ke dalam wadah sebanyak 5,5 0,2 gram yang telah dipanaskan
sampai pada suhu yang diperlukan.
4. Memasukkan kedalam gelas beker yang berisi air dan mengamati presentase kelekatan
aspal pada agregat setelah 18 jam.