Anda di halaman 1dari 4

 

5/11/2018 Ke le ka ta n Agre ga t Te rha da p Aspa l - slide pdf.c om

  L a LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN II


  Politeknik Negeri Padang

PENGUJIAN KELEKATAN AGREGAT

TERHADAP ASPAL

A. JADWAL PELAKSANAAN
Hari/ Tanggal : Rabu / 3 Oktober 2010

Waktu : 07.30 WIB – Selesai

Tempat : Laboratorium Pengujian Bahan Teknik Sipil

Politeknik Negeri Padang.

B. TUJUAN PELAKSANAAN
1. Tujuan Umum
Dapat menguji besarnya kelekatan agregat terhadap aspal dengan cara
visual
2. Tujuan Khusus

• Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian kelekatan agregat


terhadap aspal

• Dapat terampil menggunakan peralatan pengujian dengan baik dan


 benar 

• Dapat melakukan pencatatan dan pemeriksaan data pengujian kelekatan


agregat terhadap aspal

• Dapat menyimpulkan, mengklarifikasikan dan menganalisa data hasil


  pengujian kelekatan agregat terhadat aspal berdasarkan standar yang
diacu

C. REFERENSI
1. SK SNI -20-1990-F
2. Modul Perencanaan Campuran Beraspal 2001 Departemen Teknik Sipil
Bandung ITB

D. DASAR TEORI

KELOMPOK II Pengujian
Kelekatan Agregat terhadap Aspal

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ke le ka ta n-a gre ga t-te rha da p-a spa l 1/4
 

5/11/2018 Ke le ka ta n Agre ga t Te rha da p Aspa l - slide pdf.c om

  L a LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN II


  Politeknik Negeri Padang

Faktor-faktor yang mempengaruhi kelekatan aspal pada agregat adalah :


- Pori-pori dan absorbs
- Agregat berpori berguna untuk menyerap aspal, sehingga ikatan antara aspal
dan agregat baik. Tetapi terlalu banyak pori dapat mengakibatkan terlalu
 banyak aspal yang terserap dan berakibat lapisan agregat aspal menjadi
tipis.
- Bentuk dan tekstur permukaan
- Agregat berbentuk kubus dan kasar lebih mengikat asapal daripada agregat
  berbentuk bulat dan halus. Permukaan agregat yang kasar akan
menimbulkan/meberikan ikatan dengan aspal lebih baik daripada agregat
dengan permukaan licin
- Ukuran butiran

Berdasarkan SK SNI 20-1990-F, pengujian kelekatan aspal dengan agregat


yang layak adalah dengan nilai persentase permukaan agregat yang masih
diselimuti aspal harus dekat dengan 100%
Selain itu kelekatan aspal terhadap agregat dipengaruhi juga oleh sifat

agregat terhadap air. Granit dan batuan yang mengandung silica merupakan
agregat yang bersifat hydrophilic yaitu agregat yang senang terhadap air.
Agregat yang demikian tidak bagus digunakan untuk bahan campuran dengan
aspal karena mudah terjadi striping yaitu lepasnya lapis aspal dari agregat
karena pengaruh air. Agregat sebaliknya yang tidak mudah terikat denga air 
sehingga ikatan antara aspal dan agregat cukup baik.

E. PERALATAN DAN BAHAN


1. Peralatan
- Wadah untuk mengaduk kapasitas minimal 500 mL
- Timbangan dengan kapsitas 200 gr ketelitian 0,01 gr 
- Pisau pengaduk dari baja (spatula) lebar 25 mm panjang 100 mm
- Tabung gelas kimia (beker) kapasitas 600 mL
- Oven yang dilengkapi pengaturan suhu untuk memanasi agregat
o

sampai (500 + 1) c

KELOMPOK II Pengujian
Kelekatan Agregat terhadap Aspal

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ke le ka ta n-a gre ga t-te rha da p-a spa l 2/4
 

5/11/2018 Ke le ka ta n Agre ga t Te rha da p Aspa l - slide pdf.c om

  L a LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN II


  Politeknik Negeri Padang

- Saringan 6,3 mm (1/4”) dan 9,5 mm ( 3/8”)


- Thermometer logam + 200o C dan + 100o C
2. Bahan
- Air Suling

Catatan : - Agregat yang diuji berasal dari PT ATR jalan Bypass Pdg
- Aspal yang digunakan adalagh aspal Pen 60/70 produksi
PERTAMINA

F. KESELAMATAN KERJA

1. Keselamatan Umum
a. Gunakan sarung tangan pada saat memanaskan aspal
 b. Menggunakan jas lab pada saat praktikum
2. Keselamatan Khusus
a. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
 b. Memusatkan perhatian pada saat melakukan praktikum
c. Membersihkan alat dan ruangan setelah melakukan praktikum

d. Menyimpan peralatan setelah selesai praktikum

G. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Memasukkan 100 gram agregat kedalam wadah dan mengisi 2 mL air 
3. Aduk pada suhu ruang sampai benda uji menjadi basah secara merata
4. Tambahkan 5,5 + 2 gram aspal yang telah dipanaskan sampai suhu yang
diperlukan
Aspal
Aspal cair, grade 30 dan 70 Suhu ruang
Aspal cair, grade 250 35 + 20 C
Aspal cair, grade 800 52 + 20 C
Aspal cair, grade 3000 68 + 20 C
5. Aduk sampai merata sehingga benda uji terselimuti aspal, pengadukan
tidak boleh lebih dari 5 menit

6. Pindahkan adukan tersebut kedalam tabung gelas 600 mL

KELOMPOK II Pengujian
Kelekatan Agregat terhadap Aspal

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ke le ka ta n-a gre ga t-te rha da p-a spa l 3/4
 

5/11/2018 Ke le ka ta n Agre ga t Te rha da p Aspa l - slide pdf.c om

  L a LABORATORIUM PENGUJIAN BAHAN II


  Politeknik Negeri Padang

7. Isikan dengan air suling sebanyak 400 mL


8. Diamkan pada suhu ruang selama 16-18 jam
9. Ambil selaput aspal yang mengandung dipermukaan air dengan tidak 
menggangu agregat didalam tabung
10. Dengan melihat dari atas menembus air perkirakna persentase luas
 permukaan yang masih terselimuti aspal

H. DATA PEMERIKSAAN DAN HITUNGAN


Dari hasil pengujian kelekatan agregat terhadap aspal yang telah dilakukan
didapat bahwa persantase agregat yang terselimuti aspal setelah diuji lebih dari
98%.

I. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN


Dari hasil pengujian kelekatan agregat terhadap aspal yang agregat berasal
dari PT ATR Jalan Bypass Padang, Aspal PEN 60/70 Produksi PT.
PERTAMINA diperoleh bahwa persentase permukaan agregat yang masih
diselimuti aspal adalah 98%.

Berdasarkan SK SNI 20-1998-F pengujian kelekatan aspal dengan agregat


yang layak adalah dengan nilai persentase permukaan agregat yang masih
diselimuti aspal harus mendekati 100%. Berarti dapat disimpulkan bahwa daya
kelekatan agregat terhadap aspal adalah layak. Karena permukaan agregat yang
masih diselimuti aspal mendekati 100% yaitu 98%

J. LAMPIRAN

1. Data Kelompok 
2. Skema Pelaksanaan
3. Gambar Pelaksanaan
4. Gambar Peralatan
 

KELOMPOK II Pengujian
Kelekatan Agregat terhadap Aspal

http://slide pdf.c om/re a de r/full/ke le ka ta n-a gre ga t-te rha da p-a spa l 4/4

Anda mungkin juga menyukai