Anda di halaman 1dari 4

1.

Adelia Rahmayanti ( 061840421424 )


2. Aulia Syafitri ( 061840421637 )
3. Muhammad Hamzah Alhusaini ( 061840421434 )

KINETIKA REAKSI KIMIA

Pengukuran Laju Reaksi dengan Mengukur Indeks Bias

Indeks bias adalah perbandingan cepat rambat cahaya dalam hampa udara ( c )
terhadap cepat rambat cahaya dalam zat tersebut ( v), atau perbandingan sinus sudut
datang terhadap sinus sudut bias. Harga indeks bias berubah-ubah tergantung pada
panjang gelombang cahaya dan suhu. Refraktometer merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur indeks bias suatu zat.

Konsentrasi suatu larutan akan berpengaruh secara proporsional terhadap


sudut refraksi. Pada prakteknya refraktometer akan ditera pada skala sesuai dengan
penggunaanya. Sebagai contoh refraktometer yang dipakai untuk mengukur
konsentrasi larutan gula akan tertera pada skala gula.

Prinsip kerja dari pengukuran indeks bias adalah penentuan kadar gula yang
didasarkan pada indeks bias larutan gula dengan menggunakan alat refraktometer.

Pengukuran indeks bias dapat dilakukan dengan menggunakan refraktometer


maupun metode interferometri Hasil pengukuran indeks bias dari keduanya kemudian
dibandingkan dengan indeks bias standar. Sampel yang biasa digunakan adalah cairan
murni yaitu aquadest, alkohol, aseton, toluene, bensin, minyak tanah, solar dan lain-
lainya. Campuran cairan dibuat dengan variasi konsentrasi.

Nilai indeks bias diperlukan untuk menginterpretasikan suatu jenis data.


Spektroskopi indeks bias dari suatu bahan atau larutan merupakan parameter
karakteristik yang sangat penting dan berkaitan erat dengan parameter-parameter lain
seperti temperatur, konsentrasi dan lain-lainya.
Refraktometer bekerja dengan menggunakan prinsip pembiasan cahaya ketika
melalui suatu larutan. Ketika cahaya datang dari udara kedalam larutan maka
kecepatannya akan berkurang. Refraktometer memakai prinsip ini untuk menentukan
jumlah zat terlarut dalam larutan dengan melewatkan cahaya kedalamnya.

Metode analisis kuantitatif refraktometer pada berbagai media cair


berkembang lebih pesat dan lebih luas, menggantikan metode volumetric dan
gravimetric yang memakan banyak waktu dan kurang akurat.

Contoh Kasus

Prosedur Kerja dari Contoh Percobaan Pengukuran Indeks Bias

1. Mengkalibrasi refraktometer dengan meneteskan aquadest 2-3 tetes di atas


prisma refraktometer
2. Membuat larutan gula dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%
3. Meneteskan larutan gula di atas prisma refraktometer
4. Menutup kaca optik prisma
5. Mengamati dan mencatat nilai indeks bias dari masing-masing konsentrasi
dengan metode triplo

Data Pengamatan

Indeks Bias 1 Indeks Bias 2 Indeks Bias 3


Larutan ( c ) Indeks Bias
(n1) (n2) (n3)
5% 4,6 4,5 4,6 4,566
10% 8,7 8,7 8,6 8,66
15% 12,1 12,9 13 12,66
20% 17,1 17,1 17,1 17,1
25% 20,9 20,9 20,8 20,866
0% 0,9 0,8 1 0,9
Sampel c 13 13 13 13
Perhitungan

Mencari persamaan garis lurus dari data yang didapatkan :

Larutan Gula Indeks Bias


(x) (y)
5 5
10 8,66
15 12,66
20 17,1
25 20,866
0 0,9
X 13

Pengaruh Konsentrasi Larutan Gula Terhadap Indeks


Bias
25
20 y = 0.8082x + 0.6897
Larutan Gula

R² = 0.9994
15
10 Indeks Bias (y)
5 Linear (Indeks Bias (y))
0
0 10 20 30
Indeks Bias

Sehingga persamaan garis lurus yang didapatkan melalui grafi yaitu y = 0,8082x +
0,6897

y = 0,8082x + 0,6897
n = 0,8082C + 0,6897
0,8082C = n - 0,6897
0,8082C = 13 - 0,6897
0,8082C = 12,3103
C = 15,23% (Konsentrasi untuk C sampel)
Sehingga konsentrasi dari sampel X yaitu 15,23%.
Contoh Reaksi dari Orde Reaksi

Reaksi Orde Kesatu

a. 2 NO5 ( g )  4 NO2 ( g ) + O2 ( g )
b. NO ( g ) + O3 ( g )  NO2 ( g ) + O2 ( g )

Reaksi Orde Kedua

a. 2 NO (g) + 2 H2 ( g )  N2 ( g ) + 2 H2O ( g )
b.

Reaksi Orde Ketiga

Reaksi Orde Keempat

Reaksi Orde Kesatu-Setengah

Anda mungkin juga menyukai