Disusun Oleh:
2B/DIII – TeknikKimia
II. DATAPENGAMATAN
Konsentra Indek
si s
(%) Bias
1 1,345
3
2 1,345
5
3 1,345
7
4 1,345
7
5 1,345
8
6 1,345
9
7 1,346
1
8 1,346
1
9 1,346
4
10 1,346
8
6.3 DataPercobaan
III. PENGOLAHANDATA
7.1 Menentukan KonsentrasiSukrosa
• Kurva Standar %Brix terhadap KonsentrasiSukrosa
Kurva Standar
Konsentrasi Sukrosa
terhadap%brix
konsentrasi sukrosa
16
% y = 1.3184x -
14 0.2999
% R² = 0.9888
12
%
(%)
10
%
8%
6%
4% 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4
2% %bri
0% x
Dari gambar di atas didapat persamaan linear y = 1,3184x - 0,2999 yang akan
digunakan untuk menentukan konsentrasi sukrosa.
t1 t2
Y = 0,75x+0,2282 Y = 0,75x+0,2282
X = 19,83% X = 19,16%
t3 t4
Y = 0,75x+0,2282 Y = 0,75x+0,2282
t5 t6
Y = 0,75x+0,2282 Y = 0,75x+0,2282
X = 15,02% X = 13,43%
t7 t8
Y = 0,75x+0,2282 Y = 0,75x+0,2282
X = 11,16% X = 10,63%
t9 t10
Y = 0,75x+0,2282 Y = 0,75x+0,2282
X = 10,23% X = 9,56%
Sehingga didapat:
Kurva Konsentrasi
SukrosaSisa
25 terhadap
Waktu
konsentrasi sukrosa
20
15
10 y = -1.2387x + Series1
21.027
Linear
5 R² = 0.9739
(%)
(Series1)
0
0 5 10 15
waktu
(t)
Konsentra Indek
si s
(%) Bias
1 1,345
3
2 1,345
5
3 1,345
7
4 1,345
7
5 1,345
8
6 1,345
9
7 1,346
1
8 1,346
1
9 1,346
4
10 1,346
8
Dari data di atas dapat dibuat kurva standar etanol dengan indeks bias sebagai
berikut:
1.346 Linear
Bias
4 (Series1
1.346 )
2
1.346
1.345
8 0 5 10 15
1.345 Konsentrasi Etanol
6 (%)
1.345
Dari data di atas didapat persamaan linear y = 0,0001 x + 1,3452 yang akan
4
1.345
menjadi acuan dalam menentukan konsentrasi etanol.
2
Konsentrasi Etanol
Indeks Bias (%)
1,3455 3
1,3461 9
1,3473 21
1,3485 33
1,3497 45
1,3519 67
1,3536 84
1,3541 89
1,3543 91
1,3554 102
Maka dapat dibuat kurva Indeks bias terhadap konsentrasi Ethanol sebagai
berikut :
1.35
Series1
Bias
2
Linear
1.35
(Series1)
1.34
8
0% 50% 100%
1.34 150%
6 Konsentrasi Ethanol
1.34
4
Maka dapat dibuat kurva konsentrasi ethanol terbentuk terhadap waktu
sebagai berikut:
Konsentrasi
Waktu Etanol (%)
t1 3
t2 9
t3 21
t4 33
t5 45
t6 67
t7 84
t8 89
t9 91
t10 102
10
R² = 0.9736
080
60
Series1
40
Linear
(%)
2 (Series1)
0
0 0 5 10 15
Waktu
(t)
Konsentrasi Sukrosa
Konsentrasi Ethanol
080 a
Konsentras
15 i Ethanol
(%)
60 Kurva
10 Penguranga
40 n
(%)
(%)
Konsentras
20 5
i Substrat
Sukrosa
0 0 (%)
0 2 4 6 8 10 12
Waktu
(t)
VII. PEMBAHASAN
Setelah melaksanakan praktikum sesuai prosedur maka kita melakukan tahap selanjutnya yaitu
melakukan pengolahan data pada Fermentasi Aerobik oleh Aspergillus niger dan Fermentasi
Anaerobik oleh Saccaromyces cerevisiae. Maka didapatkan kurva konsentrasi asam sitrat pada
Fermentasi Aerobik mengalami kenaikan pada t3 dengan 0,11 N dan memperoleh nilai
persamaan y = 0.0112x + 0.0539 selanjutnya pada kurva kalibrasi kons gula dengan %brix
memperoleh persamaan linear y = 0.8214x + 0.2132 dan pada Kurva Konsentrasi Sukrosa Sisa
terhadap Waktu memperoleh persamaan linear y = -0.5478x + 17.433. Sedangkan pada
Fermentasi Anaerobik kurva kalibrasi indeks bias terhadap konsentrasi etanolmemperoleh
persamaan linear y = 0.014x + 1.3452 selanjutnya pada Kurva Konsentrasi Ethanol dengan
Waktu memperoleh persamaan linear y = 0.0856x - 0.0822.
Berdasarkan kurva yang telah dibuat, laju pengurangan konsentrasi sukrosa ini semakin
menurun disbanding dengan laju pembentukan produk etanol. Hal tersebut menandakan
kondisi lingkungan saat fermentasi pembentukan produk etanol yang diinginkan hampir
sesuai. etanol di produksi dari hasil metabolisme dan enzim yang terdapat dalam yeast
sachromycessp.
16 y = -0.5478x + 17.433
R² = 0.9351
14
Series1
12
Linear
(Series1) 10
(%)
0 5 10 15
waktu (t)
laju konsentrasi sukrosa sisa berbanding terbalik dengan waktu. Semakin lama waktu
yang terjadi, semakin sedikit jumlah konsentrasi sukrosa sisa. Hal ini menandakan kondisi
fermentasi yang baik. Karena mengindikasikan pembetukan etanol yang baik. Etanol
terbentuk sebagai produk metabolit mikroorganisme.
laju konsentrasi etanol berbanding lurus dengan waktu dan indeks bias. Semakin lama waktu
yang terjadi, semakin banyak etanol dihasilkan. Hal ini menandakan kondisi fermentasi yang
baik.
Berdasarkan kurva yang telah dibuat, laju pengurangan konsentrasi sukrosa ini semakin
menurun disbanding dengan laju pembentukan produk etanol. Hal tersebut menandakan
kondisi lingkungan saat fermentasi pembentukan produk etanol yang diinginkan hampir
sesuai. etanol di produksi dari hasil metabolisme dan enzim yang terdapat dalam yeast
sachromycessp.
Pada kenyataannya, fermentasi etanol adalah fermentasi yang fakultatif, sehingga bisa
terjadi baik aerob maupun anarob yang membedakan adalah produk yang dihasilkan. Bila
kondisi aerob akan terbentuk biomassa yeast dan bila anaerob akan terbentuk etanol. Pengaruh
lain bisa terjadi saat maintenance.
Praktikum kali ini dilakukan untuk memproduksi etanol dengan fermentasi anerob
dengan bantuan Saccharomyces cerevisiae..Tidak adanya oksigennya yang terlibat dalam
proses fermentasi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya perubahan jalur metabolisme
biokatalis ragi sehingga terbentuk metabolit alcohol. Proses ini membutuhkan dua macam
media, yaitu media aktivasi dan media fermentasi. Komposisi dari kedua media tersebut
tentunya berbeda. Pada media fermentasi diberi tambahan pepton sebagai sumber vitamin bagi
Saccharomyces cerevisiae. Selain itu dibuat pula kurva kalibrasi etanol dan sukrosa untuk
mengetahui konsentrasi keduanya pada masing-masing sampel.Hal pertama yang dilakukan
yaitu membuat media pertumbuhan dan media aktivasi.Media aktivasi memiliki komposisi
sebagai berikut ; Sukrosa yang berfungsi sebagai substrat, (NH4)2SO4 dan KH2PO4 ,zat tersebut
merpakan nutrisi pendukung bagi kehidupan ragi.Sedangkan media fermentasi bersi sukrosa,
(NH4)2SO4 sebagai sumber nirogen,dan KH2PO4 sumber fosfat dan pentabilan pH
media,MgSO4.7H2O, dan pepton, seluruh bahan dilarukan dalam aquadest sebanyak 200 mL.
Media aktivasi selanjutnya akan dipanaskan serta dilakukan pengadukkan di atas hot plate
stirrer yang bertujuan agar pepton,dan bahan lainnya larut dan tercampur sempurna
(homogen).Media fermentasi dan aktivasi akan disterilkan dalam autoclave agar tidak ada
mikroorganisme kontaminan yang hidup dalam media tersebut.
Hasil utama dari percobaan ini adalah etanol dan hasil sampingnya adalah karbon
dioksida. Hal ini bisa dilihat dalam reaksi kimia berikut.
C12H22O11 +H2O C6H12O6 +C6H12O6
Sukrosa Glukosa Fruktosa
Kemudian glukosa dan fruktosa diuraikan oleh enzim zymase menjadi etanol dan gas CO2
serta sejumlah energi.
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 +2ATP
Selain itu, dibuat juga kurva standar konsentrasi sukrosa dan kurva standar konsentrasi ethanol
sebagai acuan dalam memnentukan konsentrasi substrat sisa dan konsentrasi ethanol yang
dihasilkan sebagai berikut :
Dari persamaan linear kurva standar yang didapat maka nilai konsentrasi sukrosa sisa dan
konsentrasi etanol yang dihasilkan dapat dicari dengan menginterpolasikan data pada tabel 6.3
sehingga didapat :
Sehingga secara umum didapat :
Dari gambar di atas ,terlihat adanya laju pengurangan konsentrasi sukrosa yang
menandakan bahwa seiring berjalannya waktu substrat semakin berkurang karena terkonversi
menjadi etanol dimana hal ini dapat diihat pada kurva pembentukan ethanol yang semakin
meningkat seiring berjalannya waktu dan tidak terlihat adanya penurunan laju pembentukan
ethanol pada kurva menunjukan bahwa substrat masih tersisa dan masih bisa dikonversi oleh
Saccharomyces cerevisae menjadi ethanol dan konsentrasi ethanol belum melampaui batas
kinerja dari Saccharomyces cerevisae .
VIII. KESIMPULAN
1. kurva konsentrasi asam sitrat pada Fermentasi Aerobik mengalami kenaikan pada t3
dengan 0,11 N dan memperoleh persamaan linear y = 0.0112x +0.0539
2. kurvakalibrasikonsguladengan%brixmemperolehpersamaanlineary=0.8214x
+ 0.2132
3. KurvaKonsentrasiSukrosaSisaterhadapWaktumemperolehpersamaanlineary=
-0.5478x + 17.433.
4. Fermentasi Anaerobik kurva kalibrasi indeks bias terhadap konsentrasi etanol
memperoleh persamaan linear y = 0.014x +1.3452
5. Kurva Konsentrasi Ethanol dengan Waktu memperoleh regresi y = 0.0856x -
0.0822.