1. Pengujian validitas
1.1. Indeks Korelasi Point Biserial.
r
pb
Dimana :
r
pb adalah koefisien korelasi
Pada Tabel 2.7 adalah contoh data diuji coba suatu tes yang mempunyai skor
dikotomi 0 dan 1.Data tersebut di peroleh dari tes sebanyak 5 butir yang diuji coba
suatu tes yang mempunyai skor dikotomi 0 dan 1.Data tersebut di peroleh dari tes
sebanyak 5 butir yang diuji-cobakan kepada 10 responden.Akan ada 5 indeks korelasi
yang dicari dalam perhitungan disini.Disini akan diambil contoh satu butir soal saja
yaitu menghitung indeks korelasi skor butir nomor dengan skor total.Untuk itu perlu
dihitung lebih dulu harga-harga yang akan dimasukan ke dalam rumus sebagaimana
pada tabel persiapan berikut:
p = 6/10 = 0,60
q = 4 / 10 = 0,40
Dimana,
Xi adalah skor data variabel i
N DATA Xi Xi2
1 4 16
2 4 16
3 4 16
4 3 9
5 5 25
6 3 9
7 4 16
8 3 9
9 3 9
10 4 16
2
N = 10 Xi = 37 Xi = 141
Berdasarkan tabel 2.9 dapat dihitung simpangan baku skor total sebagai berikut:
r
pb
r
pb
r
pb
r
pb
r
pb
r
Kriteria pengujian validitas adalah pb > 0,30. Hasil perhitungan indeks korelasi
r
butir 1 menunjukkan bahwa pb < 0,30, sehingga dapat disimpulkan bahwa butir 1 tidak valid
atau gugur.
r
pb
r
pb
r
pb
r
pb
r
pb
r
Kriteria pengujian validitas adalah pb > 0,30. Hasil perhitungan indeks korelasi
r
butir 2 menunjukkan bahwa pb > 0,30, sehingga dapat disimpulkan bahwa butir 2 valid.
r
pb
r
pb
r
pb
r
pb
r
pb
r
Kriteria pengujian validitas adalah pb > 0,30. Hasil perhitungan indeks korelasi
r
butir 3 menunjukkan bahwa pb > 0,30, sehingga dapat disimpulkan bahwa butir 3 valid.
r
pb
r
pb
r
pb
r
pb
r
pb
r
Kriteria pengujian validitas adalah pb > 0,30. Hasil perhitungan indeks korelasi
r
butir 4 menunjukkan bahwa pb > 0,30, sehingga dapat disimpulkan bahwa butir 4 valid.
r
pb
r
pb
r
pb
r
pb
r
pb
r
Kriteria pengujian validitas adalah pb > 0,30. Hasil perhitungan indeks korelasi
r
butir 5 menunjukkan bahwa pb > 0,30, sehingga dapat disimpulkan bahwa butir 5 valid.
INDEKS
BUTIR STATUS
KORELASI
1 0,14 Gugur
2 0,46 Valid
3 0,47 Valid
4 0,47 Valid
5 0,83 Valid
perhitungan indeks kesukaran diambil butir 1 dengan harga B dan T sebgai berikut:
B=6
T = 10
Dengan demikian dapat dihitung indeks kesukaran butir no 1 sebagai berikut:
P = 6/10 = 0,60.
Hasil P = 0,90 memenuhi kriteria indeks kesukaran 0,25 < P < 0,75. sehingga dengan
demikian butir 1 dianggap baik. Indeks kesukaran selengkapnya untuk data uji coba tes adalah
INDEKS
BUTIR STATUS
KESUKARAN
1 0,60 Valid
2 0,60 Valid
3 0,80 Gugur
4 0,80 Gugur
5 0,90 Gugur
dimana:
A adalah jumlah responden pada kelompok atas yang menjawab butir dengan betul.
B adalah jumlah responden pada kelompok bawah yang menjawab butir dengan betul.
J adalah jumlah seluruhnya responden yang mengerjakan butir
Untuk mendapatkan harga A dan B maka skor data uji coba tabel 2.7 dipilah berdasarkan
skor total dari tinggi ke rendah dengan hasil seperti pada tabel 2.16. akan ada 5 butir indeks
diskriminasi sesuai dengan banyaknya butir. tidak semua perhitungan akan dibahas disini, akan
berwarna hitam pada tabel adalah kelompok atas dan yang berwarna merah adalah kelompok
bawah. selain bagian warna hitam dan merah, butir nomor satu ditandai dengan warna kuning,
A=4
B=2
|4-2|=1
Hasil perhitungan selengkapnya indeks diskriminasi data uji coba tes tersebu dilihat
dalam tabel berikut ini.
2. Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas untuk tes dilakukan juga pada butir-butir yang valid dengan
kriteria yang sama seperti pada angket. Rumus yang dapat digunakan adalah Kuder
Richardson 20 (KR-20). Rumus ini dipilih untuk tes yang butir-butirnya mempunyai skor
dikotomi.
Untuk maksud perhitungan tersebut, maka dibuat tabel skor butir-butir valid dengan skor
totalnya yang baru (Tabel 2.18), yang dipisahkan dari contoh data uji coba test tabel 2.7.
setelah itu dapat dengan mudah dihitung proporsi responden yang mendapat skor 1 untuk
Varians skor total dapat dihitung dengan membuat tabel persiapan sebagai berikut:
N DATA Xi Xi2
1 4 16
2 4 16
3 4 16
4 3 9
5 5 25
6 3 9
7 4 16
8 3 9
9 3 9
10 4 16
2
N = 10 Xi = 37 Xi = 141
Dimana,
Berdasarkan tabel 2.20. dapat dihitung simpangan baku skor total tes sebagai berikut:
Varians skor total adalah:
S2 = 0,642
= 0,41
Dengan memasukkan harga-harga yang didapat dalam rumus KR-20,
perhitungan koefisien reliabilitas tes adalah sebagai berikut:
KR 20 = -1,46
Bila dibandingkan koefisien reliabilitas hasil perhitungan tersebut rtt = -1,46 dengan kriteria
0,5, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tes tersebut tidak reliabel.