Anda di halaman 1dari 14

MULTISTAGE SAMPLING

1. Pada bulan Mei 2013, suatu survei ketenagakerjaan dilakukan di suatu kecamatan. Pada tahap pertama dilakukan
pengambilan sampel 4 blok sensus secara PPS WR dengan size jumlah rumah tangga dari hasil Sensus Penduduk
2010, kemudian dari setiap blok sensus terpilih dilakukan pemutakhiran (updating) rumah tangga untuk
memeperoleh kerangka sampel rumah tangga yang lengkap dan mutakhir. Diketahui jumlah rumah tangga di
kecamatan tersebut berdasarkan SP2010 adalah 1920 rumah tangga. Berdasarkan hasil pemutakhiran, dilakukan
pengambilan 3 sampel rumah tangga secara SRS. Beberapa konsep dan definisi ketenagakerjaan:
a) Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja atau
punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
b) Pengangguran terbuka, terdiri dari:
1) Mereka yang tidak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan
2) Mereka yang tidak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha
3) Mereka yang tidak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan (putus asa)
4) Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
c) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan rasio antara pengangguran terbuka terhadap jumlah
angkatan kerja.

Tabel 1. Keterangan Ketenagakerjaan Rumah Tangga Sampel (Data Hipotetis)

Jumlah rumah tangga Jumlah ART 15 tahun ke atas


Sekolah, Mempunyai Sudah
No urut No Jumlah Tidak punya
mengurus pekerjaan, diterima
blok urut ART<15 Sedang Sedang kerja dan
rumah tetapi kerja,
sensus Sensus Updating ruta tahun Bekerja mencari mempersiapkan putus asa
tangga, sementara tetapi
pekerjaan usaha baru mencari
kegiatan tidak belum
kerja
lainnya bekerja mulai
bekerja
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 1 1 1 0 0 0 0 1
1 96 111 2 1 2 1 0 0 0 0 0
3 0 2 0 1 1 1 0 1
1 0 2 0 1 1 0 1 0
2 90 99 2 1 1 1 0 0 0 0 1
3 0 1 1 0 0 0 0 0
1 1 3 0 1 0 1 0 0
3 100 90 2 0 2 0 0 1 0 1 0
3 1 2 2 0 0 0 0 1
1 0 2 0 1 1 0 1 0
4 105 105 2 1 1 2 1 0 0 0 0
3 0 1 2 1 1 0 0 0
a. Definisikan apa yang menjadi unit sampling dari survei tersebut. Kerangka sampel apa saja yang
dibutuhkan ?
b. Buatlah skema sampling (sampling scheme)-nya dan turukan rumus untuk design weight, estimasi total,
beserta variansnya !. Apakah desain di atas merupakan selfweighting design ? Jelaskan !
c. Lakukan estimasi terhadap karakteristik ketenagakerjaan, isikan hasilnya pada tabel di bawah ini, dan
interpretasikan hasil yang diperoleh !
Standar RSE 95% Confidence Interval
Variabel Estimasi Lower bound Upper bound
Error (%)
Jumlah rumah tangga Mei 2013 … … … … …
Jumlah angkatan kerja … … … … …
Jumlah pengangguran terbuka … … … … …
TPT … … … … …

1
2. Untuk mengetahui tingkat pembangunan pendidikan di suatu kecamatan, dilakukan Survei Partisipasi Pendidikan
Dasar. Sebelum dilakukan penarikan sampel terlebih dahulu dilakukan stratifikasi wilayah cacah (wilcah)
menjadi 2 daerah, yaitu daerah perkotaan dan perdesaan. Jumlah sampel wilayah cacah (wilcah) yang
direncanakan adalah 8 wilayah cacah. Alokasi sampel wilcah ke dalam strata dilakukan secara proporsional
terhadap jumlah rumah tangga. Kemudian, dari masing-masing strata, dilakukan penarikan sampel dengan
tahapan sebagai berikut:
Tahap 1: Memilih sejumlah wilcah secara PPS WR dengan size jumlah rumah tangga
Tahap 2: Memilih 3 blok sensus dari tiap wilcah secara PPS WR dengan size jumlah rumah tangga
Tahap 3: Memilih 24 rumah tangga dari masing-masing blok sensus secara acak.
Diketahui bahwa jumlah rumah tangga antara kondisi saat penarikan sampel tahap pertama dengan kondisi pada
saat survei tidak mengalami perubahan.

Data sampel
Jumlah No ART yang
Daerah rumah urut ART 7-12 yang
ART 7-12 masih
tangga sampel masih sekolah
tahun sekolah
wilcah SD/sederajat
SD/sederajat

1 32 33 30
2 51 54 50
Perkotaan 4320 3 59 64 59
4 80 83 79
5 73 72 72
1 68 73 67
Perdesaan 2592 2 81 79 78
3 56 52 52

a. Buatlah skema samplingnya, lalu turunkan rumus design weight, estimasi total beserta variansnya !. Apakah
design tersebut merupakan selfweighting design ?
b. Perkirakan total ART usia 7-12 tahun, total ART yang masih sekolah SD/sederajat, dan total ART usia 7-12
tahun yang masih sekolah SD/sederajat di kecamatan tersebut. Lengkapi dengan estimasi standar error,
RSE, dan 95% Confidence Interval-nya !
c. Perkirakan Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM) untuk jenjang SD/sederajat
di kecamatan tersebut. Lengkapi dengan estimasi standar error, RSE, dan 95% Confidence Interval-nya !
d. Interpretasikan hasil yang
diperoleh. Catatan:

𝐴𝑃𝐾 (𝑆𝐷) = 𝑒𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑆𝐷


× 100%
𝑒𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 7 − 12 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝐴𝑃𝑀 (𝑆𝐷) = 𝑒𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 7 − 12 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑖ℎ 𝑆𝐷
× 100%
𝑒𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 7 − 12 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

3. Survei Prevalensi Tuberkolusis direncanakan akan dilakukan di suatu provinsi dengan sampling dua tahap.
Tahap pertama akan dilakukan pengambilan sampel blok sensus secara PPS WR dengan size jumlah rumah
tangga. Kemudian, pada tahap kedua dilakukan pengambilan sampel rumah tangga secara sistematik. Biaya yang
tersedia adalah Rp 500 juta, sedangkan biaya tetapnya diperkirakan sebesar Rp 116 juta, biaya perjalanan
antarblok sensus Rp 100.000,00, dan biaya pencacahan dan souvenir untuk tiap rumah tangga Rp 25.000,00. Dari

2
survei terdahulu, diperoleh informasi nilai koefisien korelasi intraklaster dari prevalensi tuberkolusis semua umur
adalah 0,01. Tentukan jumlah sampel rumah tangga dan blok sensus yang optimum !
4. Dari 5280 rumah tangga di suatu kecamatan, pada fase pertama diambil preliminary sample sebanyak 1000
rumah tangga untuk mendapatkan informasi mengenai lapangan pekerjaan utama dari kepala rumah tangga.
Selanjutnya, rumah tangga di kelurahan tersebut dikelompokkan ke dalam 2 strata berdasarkan lapangan usaha
utama KRT, yaitu pertanian dan nonpertanian. Dari masing-masing strata, dilakukan pengambilan sampel fase
kedua (final sample) untuk meneliti jumlah rumah tangga miskin.

Final Sample
Lapangan usaha Jumlah rumah tangga
Jumlah rumah Jumlah rumah
utama KRT (Preliminary sample)
tangga tangga miskin
Pertanian 512 100 76
Nonpertanian 448 96 18

a. Perkirakan total rumah tangga miskin di kecamatan tersebut beserta standar error, RSE, dan 95%
Confidence Interval-nya !
b. Jika fungsi biaya yang berlaku dalam survei adalah 100 = 𝑛 + 0,02𝑛′, dan optimum alocation digunakan
untuk pengalokasian ke tiap strata, maka perkirakan jumlah sampel optimumnya. Perkirakan juga varians
minimumnya !

PENYELESAIAN:
1. Two Stage Sampling (PPS-SRS)
a. Unit sampling:
1) Primary sampling unit: blok sensus
2) Secondary sampling unit: rumah
tangga Kerangka sampel:
1) Daftar blok sensus di kecamatan yang dilengkapi dengan informasi jumlah rumah tangga
hasil SP2010
2) Daftar rumah tangga di blok sensus terpilih yang telah dimutakhirkan.

b. Skema Sampling:

Fraksi
Tahap Indeks Unit Populasi Sampel Metode Peluang
sampling
Blok 𝑀𝑖 𝑀𝑖
1 𝑖 𝑁 𝑛 PPS WR size 𝑀𝑖 𝑛
sensus 𝑀0 𝑀0
Rumah 1 𝑚
2 𝑗 𝑀𝑖′ 𝑚 SRS
tangga 𝑀𝑖′ 𝑀𝑖′

3
Overall sampling fraction:
𝑓 =𝑓 ×𝑓 𝑀𝑖 𝑚
𝑖𝑗 𝑖 𝑗|𝑖 =𝑛
𝑀0 𝑀𝑖′
Design weight merupakan kebalikan (invers) dari overall sampling fraction:
𝑀0𝑀𝑖 ′
𝑤𝑖𝑗 =
𝑛𝑚𝑀𝑖
Dari rumus design weight di atas, tampak bahwa desain sampling dalam survey ini bukan selfweighting design karena besarnya design
weight untuk setiap ultimate sampling unit tidak seragam.
Estimasi total karakteristik berdasarkan informasi dari sampel blok sensus ke-i :
𝑚
𝑀0𝑀𝑖′
̂
𝑌 =∑ 𝑦
𝑖
𝑚𝑀𝑖 𝑖𝑗
𝑗=1
Estimasi total karakteristik berdasarkan informasi dari seluruh sampel blok sensus:
𝑛 𝑚 1 𝑛
𝑌̂ = ∑ ∑ 𝑤 𝑦 = ∑ 𝑌̂
𝑖𝑗 𝑖𝑗 𝑛 𝑖
𝑖=1 𝑗=1 𝑖=1
1 𝑛
𝑠2
2
𝑣 (𝑌̂) = ∑(𝑌̂ − 𝑌̂) = 𝑏
𝑛(𝑛 − 1) 𝑖
𝑛
𝑖=1
Keterangan:
1 𝑛 2
𝑠2 = ∑(𝑌̂ − 𝑌̂
𝑏 𝑖 )
(𝑛 −
𝑖=1
1)

4
c. Estimasi parameter

Jumlah rumah
No (1) Rumah Tangga (2) Angkatan kerja (3) Pengangguran
tangga
urut 𝑀0𝑀′
𝑖
blok
𝑌̂𝑖(1) 𝑌̂𝑖(2) 𝑌̂𝑖(3)
𝑛𝑚
𝑀𝑖 𝑀𝑖′ 𝑦𝑖𝑗(1) ∑ 𝑦𝑖𝑗(1) 𝑦𝑖𝑗(2) ∑ 𝑦𝑖𝑗(2) 𝑦𝑖𝑗(3) ∑ 𝑦𝑖𝑗(3)
sensus
1 2 1
1 96 111 740 1 3 2220 2 10 7400 0 4 2960
1 6 3
1 5 2
2 90 99 704 1 3 2112 2 8 5632 1 3 2112
1 1 0
1 5 1
3 100 90 576 1 3 1728 4 12 6912 2 4 2304
1 3 1
1 5 2
4 105 105 640 1 3 1920 2 10 6400 0 3 1920
1 3 1
𝑛 𝑛 𝑛
1 1 1
Estimasi total karakteristik 𝑌̂ = ∑ 𝑌̂ 1995 𝑌̂ = ∑ 𝑌̂ 6586 𝑌̂ = ∑ 𝑌̂ 2324
(1) 𝑖(1) (2) 𝑖(2) (3) 𝑖(3)
𝑛 𝑛 𝑛
𝑖=1 𝑖=1 𝑖=1

2 47076 2 571194.67 2 204352


Sample between variance 𝑠𝑏(1) 𝑠𝑏(2) 𝑠𝑏(3)

11769 142798.67 51088


Sampling variance 𝑣 (𝑌̂(1) ) 𝑣 (𝑌̂(2) 𝑣 (𝑌̂(3)
) )
108.49 377.89 226.03
Standar error 𝑠𝑒 (𝑌̂(1) ) 𝑠𝑒 (𝑌̂(2) ) 𝑠𝑒 (𝑌̂(3) )
5.44% 5.74% 9.73%
Relative standar error 𝑟𝑠𝑒 (𝑌̂(1) ) 𝑟𝑠𝑒 (𝑌̂(2) ) 𝑟𝑠𝑒 (𝑌̂(3) )
1782.37 5845.34 1880.99
Lower bound Lower bound Lower bound
95% Confidence Interval
2207.63 7326.66 2767.01
Upper bound Upper bound Upper bound

5
Estimasi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT):

𝜌̂ (𝑌̂(2) , 𝑌̂(3) ) = 0,76938

𝑐𝑜𝑣(𝑌̂(2), 𝑌̂(3) ) = 𝜌̂ ( 𝑌̂(2) , 𝑌̂(3) )√𝑣(𝑌̂(2) )𝑣(𝑌̂(3) ) = 65714,67


𝑌̂( 3 ) 2324
𝑇𝑃𝑇 = 𝑅̂ = = = 0,3529 = 35,29%
1
𝑣 (𝑅̂) = 𝑌̂( 2 ) 6586
[𝑣 ( )− , )+ )] = 0,0005185
𝑌̂ 2𝑅̂𝑐 𝑜 𝑣 (𝑌̂ 𝑌̂ 𝑅̂2 𝑣 (𝑌̂
(3) (2) (3) (2)
�̂
2
(2)

𝑠 𝑒 (𝑅) = √ 𝑣 (𝑅̂) = 0,02277 = 2,277%
̂
𝑠𝑒 (𝑅̂)
𝑟𝑠𝑒 (𝑅̂) = × 100% = 6,45%
𝑅̂
95% Confidence Interval:
Lower bound: 0,3529 − 1,96 × 0,02277 = 0,3082 = 30,82%
Upper bound: 0,3529 + 1,96 × 0,02277 = 0,3975 = 39,75%
d. Interpretasi

2. Stratified Two Stage Sampling


a. Skema sampling
Untuk strata ke-h, skema samplingnya adalah:

Fraksi
Tahap Indeks Unit Populasi Sampel Metode Peluang
sampling
𝐿ℎ𝑖 𝐿ℎ𝑖
1 𝑖 Wilcah 𝑁ℎ 𝑛ℎ PPS WR size 𝐿ℎ𝑖 𝑛ℎ
𝐿ℎ0 𝐿ℎ0
PPS WR size 𝐿ℎ𝑖𝑗 𝐿ℎ𝑖𝑗
Blok 𝑚
2 𝑗 𝑀ℎ𝑖 𝑚 𝐿ℎ𝑖
sensus 𝐿ℎ𝑖𝑗 𝐿ℎ𝑖
Rumah 1 𝑙
3 𝑘 𝐿ℎ𝑖𝑗 𝑙 acak
tangga 𝐿ℎ𝑖𝑗 𝐿ℎ𝑖𝑗

6
Overall sampling fraction:
𝐿ℎ𝑖 𝐿ℎ𝑖𝑗 𝑙
𝑓ℎ𝑖𝑗𝑘 = 𝑛ℎ ×𝑚 ×𝑛ℎ𝑚𝑙
𝐿ℎ0 𝐿ℎ𝑖 𝐿ℎ𝑖𝑗 = 𝐿ℎ0
Alokasi sampel wilcah ke dalam tiap strata dilakukan secara proporsional terhadap jumlah rumah tangga di masing-masing strata maka:
𝑛ℎ 𝐿ℎ0 𝑛 𝑛
= ↔ ℎ =
𝑛 𝐿0 𝐿ℎ0 𝐿0
Keterangan:
𝐿

𝐿0 = ∑
𝐿ℎ0
ℎ=1
Dengan demikian, overall sampling fraction bisa juga dirumuskan:
𝑛𝑚𝑙
𝑓ℎ𝑖𝑗𝑘 = 𝐿

Design weight: 0

1 𝐿0
𝑤ℎ𝑖𝑗𝑘 =
𝑓ℎ𝑖𝑗𝑘 = 𝑛𝑚𝑙
Berdasarkan design weight di atas, tampak bahwa desain sampling untuk survey ini merupakan selfweighting design karena penimbang
sampling untuk tiap ultimate sampling unit adalah sama/seragam.
Estimasi total karakteristik di strata ke-h berdasarkan informasi sampel wilcah ke-i:
𝑚 𝑙
𝐿
𝑌 = ℎ0 ∑ ∑ 𝑦
ℎ𝑖 ℎ𝑖𝑗𝑘
𝑚𝑙
𝑗=1 𝑘=1
Estimasi total karakteristik strata ke-h berdasarkan informasi seluruh sampel wilcah:
1 𝑛ℎ
𝑌̂ = ∑ 𝑌̂
ℎ𝑖

𝑛ℎ 𝑖=1
1
𝑣 (𝑌̂ ) = 𝑛ℎ 2
∑(
𝑌̂ − 𝑌̂
ℎ𝑖 ℎ)

𝑛ℎ (𝑛ℎ − 1) 𝑖=1
Estimasi total karakteristik populasi:
𝐿 𝐿
7
𝑌̂ = ∑ 𝑌̂ℎ , 𝑣(𝑌̂) = ∑ 𝑣(𝑌̂ℎ )
ℎ=1 ℎ=1

8
b. Estimasi Total

Data sampel (1)ART 7-12 th (2)ART sekolah SD (3)ART 7-12 th sekolah SD

3 24 3 24 3 24 𝐿ℎ0
Strata 𝐿ℎ0 𝑖
∑ ∑ 𝑦ℎ𝑖𝑗𝑘(1) ∑ ∑ 𝑦ℎ𝑖𝑗𝑘(2) ∑ ∑ 𝑦ℎ𝑖𝑗𝑘(3) 𝑚𝑙 𝑌̂ℎ 𝑖 (1 ) 𝑌̂ℎ ( 1 ) 𝑣 ( 𝑌̂ℎ(1) ) 𝑌̂ℎ𝑖 (2) 𝑌̂ℎ ( 2) 𝑣 ( 𝑌̂ℎ(2) ) 𝑌̂ℎ 𝑖 (3 ) 𝑌̂ℎ ( 3 ) 𝑣 ( 𝑌̂ℎ(3) )
𝑗=1 𝑘=1 𝑗=1 𝑘=1 𝑗=1 𝑘=1

1 32 33 30 1920 1980 1800


2 51 54 50 3060 3240 3000
Kota 4320 3 59 64 59 60 3540 3540 257400 3840 3672 260424 3540 3480 267480
4 80 83 79 4800 4980 4740
5 73 72 72 4380 4320 4320
1 68 73 67 2448 2628 2412
Desa 2592 2 81 79 78 36 2916 2460 67536 2844 2448 86832 2808 2364 73584
3 56 52 52 2016 1872 1872
Total 6000 324936 6120 347256 5844 341064

(1) Estimasi total ART yang berusia 7-12 tahun:


𝐿

𝑌̂(1) = ∑ 𝑌̂ℎ(1) = 6000


ℎ=1
𝐿

𝑣(𝑌̂(1) ) = ∑ 𝑣(𝑌̂ℎ(1) ) = 324936


ℎ=1
𝑠 𝑒 (𝑌̂(1) ) = √324936 = 570,03

𝑟𝑠𝑒 (𝑌̂(1) 570,03


)= ×× 100% = 9,50%
6000
95% Confidence Interval:
Lower bound: 6000 − 1,96 × 570,03 = 4882,74
Upper bound: 6000 + 1,96 × 570,03 = 7117,26

9
(2) Estimasi total ART yang masih bersekolah SD:
𝐿

𝑌̂(2) = ∑ 𝑌̂ℎ(2) = 6120


ℎ=1
𝐿

𝑣(𝑌̂(2) ) = ∑ 𝑣(𝑌̂ℎ(2) ) = 347256


ℎ=1
𝑠 𝑒 (𝑌̂(2) ) = √347256 = 589,28

𝑟𝑠𝑒 (𝑌̂(2) 589,28


)= ×× 100% = 9,62%
6120
95% Confidence Interval:
Lower bound: 6120 − 1,96 × 589,28 = 4965,01
Upper bound: 6000 + 1,96 × 589,28 = 7274,99

(3) Estimasi total ART berusia 7-12 tahun yang masih bersekolah SD:
𝐿

𝑌̂(3) = ∑ 𝑌̂ℎ(3) = 5844


ℎ=1
𝐿

𝑣(𝑌̂(3) ) = ∑ 𝑣(𝑌̂ℎ(3) ) = 341064


ℎ=1
𝑠 𝑒 (𝑌̂(3) ) = √341064 = 584,01

𝑟𝑠𝑒 (𝑌̂(3) 584,01


)= ×× 100% = 9,99%
5844
95% Confidence Interval:
Lower bound: 5844 − 1,96 × 584,01 = 4699,34
Upper bound: 5844 + 1,96 × 584,01 = 6988,66

c. Estimasi Rasio
(1) Angka Partisipasi Kasar (APK)
𝐴𝑃𝐾 = 𝑅̂ 𝑌̂( 2 ) 6120
= = = 1,02 = 102%
1
𝑌̂( 1 ) 6000
10
𝜌(𝑌̂1(1) , 𝑌̂1(2) ) = 0,9928
𝜌(𝑌̂2(1) , 𝑌̂2(2) ) = 0,9449
𝐿
𝐿 2 1
𝑣
ℎ (𝑅̂ ) = ∑ ( [𝑣 ( ) − 2𝑅̂ 𝑐 𝑜 𝑣 (𝑌̂ ( ), 𝑌̂ ( )) + 𝑅̂2 𝑣 (𝑌̂ )] = 0,000341
) 𝑌̂
1 � ℎ(1) 1 ℎ 1 ℎ 1 ℎ(2)
𝐿0 � ̂2 2
ℎ=1 ℎ(1)

𝑠 𝑒 (𝑅̂1 ) = √0,000341 = 0,01846


𝑟𝑠𝑒(𝑅̂1 ) = 1,81%
(2) Angka Partisipasi Murni (APM)
𝐴𝑃𝑀 = 𝑅̂ 𝑌̂( 3 ) 5844
= = = 0,974 = 97,4%
2 𝑌̂( 1 ) 6000
𝜌(𝑌̂1(1) , 𝑌̂1(3) ) = 0,9995
𝜌(𝑌̂2(1) , 𝑌̂2(3) ) = 0,9938
𝐿
𝐿 2 1
𝑣 (𝑅 ) = ∑ ( ℎ ) [𝑣 ( ) − 2𝑅̂ 𝑐 𝑜2 𝑣 (𝑌̂ ( ), 𝑌̂ ( )) + )] = 0,0000521
𝑌̂ 𝑅̂ 𝑣 (𝑌̂
2 �2 ℎ(1) 2 ℎ 1 ℎ 2 ℎ(3)
𝐿0 � ̂ 3
ℎ=1 ℎ(1)

𝑠𝑒 (𝑅̂2 ) = √0,0000521 = 0,00721


𝑟𝑠𝑒 (𝑅̂2 ) = 0,74%
d. Interpretasi

3. Penentuan Sampel Optimum


Diketahui:
𝐶 = 500.000.000, 𝑎 = 116.000.000 , 𝑐1 = 100.000, 𝑐2 = 25.000, 𝜌 = 0,01
Jumlah sampel rumah tangga yang optimum per blok sensus:
1 − 𝜌 𝑐1 √1 − 0,01 100000
= = 19,89 ≈ 20
𝑚0 = √ 0,01 25000
𝜌 𝑐2
Jumlah sampel blok sensus yang optimum:
𝐶−𝑎 500.000.000 − 116.000.000
= = 640
𝐶 = 𝑎 + 𝑛0𝑐1 + 𝑛0𝑚0𝑐2 ↔ 𝑛0 = + 𝑚0 𝑐 100.000 + (20 × 25.000)
𝑐 1 2
Jumlah sampel rumah tangga keseluruhan: 640 × 20 = 12.800 rumah tangga.
11
4. Double Sampling
a. Estimasi parameter

Final Sample

𝑤ℎ =𝑛 ℎ 𝑎ℎ
𝑠2 = 𝑝 𝑞 𝑤ℎ2𝑠2ℎ
Strata 𝑛ℎ′ 𝑛′ 𝑝ℎ = 𝑞ℎ = 1 − 𝑝ℎ ℎ ℎ ℎ 𝑤ℎ𝑝ℎ 𝑤ℎ(𝑝ℎ − 𝑝𝑠𝑡𝑑)2 𝑤ℎ𝑠ℎ
𝑛ℎ 𝑛ℎ
𝑛ℎ

𝑛ℎ 𝑎ℎ = ∑ 𝑦ℎ𝑖
𝑖=1

1 512 0,512 100 76 0.76 0.24 0.1824 0.38912 0,042138 0,000478 0,2187

2 448 0,448 96 18 0.1875 0.8125 0.152344 0.084 0,036547 0,000319 0,1749

Total 𝑝𝑠𝑡𝑑 =0.47312 0,078685 0,000797 0,3936

𝑝𝑠𝑡𝑑 = ∑ 𝑤ℎ𝑝ℎ = 0,47312


ℎ=1
𝐿 𝐿 0,078685
1 𝑤2𝑠ℎ 2 ℎ
𝑣(𝑝𝑠𝑡𝑑) = ∑ (𝑝ℎ − 𝑝𝑠𝑡𝑑 )2 + ∑ + 0,000797 = 0,000875685
𝑛′ 𝑤 = 1000
ℎ 𝑛ℎ
ℎ=1 ℎ=1
𝑠𝑒(𝑝𝑠𝑡𝑑) = 0,02959
Estimasi total rumah tangga miskin:
𝐴̂ = 𝑁𝑝𝑠𝑡𝑑 = 2498,07 ≈ 2499
𝑠𝑒(𝐴̂) = 𝑁 × 𝑠𝑒(𝑝𝑠𝑡𝑑) = 156,24
𝑟𝑠𝑒(𝐴)̂ = 6,25%
b. Penentuan sampel optimum
Fungsi biaya: 100 = 𝑛 + 0,02𝑛′

12
(𝐶0 − 𝑎)√∑𝐿 𝑤ℎ(𝑝ℎ − 𝑝𝑠𝑡𝑑)2
′ ℎ=1 100√0,078685
𝑛𝑜𝑝𝑡 = = = 590

𝑤ℎ𝑠ℎ] √0,02 [√1 × 0,078685 + √0,02 × 0,3936]


√𝑐′ [√𝑐 ∑𝐿 𝑤ℎ(𝑝ℎ − 𝑝𝑠𝑡𝑑)2 + √𝑐′
∑𝐿 ℎ=1 ℎ=1
(𝐶0 − 𝑎)𝑤ℎ𝑠ℎ
𝑛ℎ𝑜𝑝𝑡 =
𝐿
√𝑐 [√𝑐 ∑ℎ=1 𝑤ℎ(𝑝ℎ − 𝑝𝑠𝑡𝑑)2 + √𝑐′ ℎ=1 𝑤ℎ𝑠ℎ]
∑𝐿

(𝐶0 − 𝑎)𝑤1𝑠1 100 × 0,2187


𝑛1𝑜𝑝𝑡 = = 66
=
𝐿
√𝑐 [√𝑐 ∑ℎ=1 𝑤ℎ(𝑝ℎ − 𝑝𝑠𝑡𝑑)2 + √𝑐′ℎ=1 𝑤ℎ𝑠ℎ] √1 [√1 × 0,078685 + √0,02 × 0,3936]
∑𝐿 100 × 0,1749
(𝐶0 − 𝑎)𝑤2𝑠2
𝑛2𝑜𝑝𝑡 = = = 53

𝐿
√𝑐 [√𝑐 ∑ℎ=1 𝑤ℎ(𝑝ℎ − 𝑝𝑠𝑡𝑑)2 + √𝑐′ℎ=1 𝑤ℎ𝑠ℎ] √1 [√1 × 0,078685 + √0,02 × 0,3936]
∑𝐿

𝑛𝑜𝑝𝑡 = 66 + 53 = 119

2
2
(√𝑐 ∑𝐿ℎ=1 𝑤ℎ(𝑝ℎ − 𝑝𝑠𝑡𝑑)2 + √𝑐′ ℎ=1 𝑤ℎ𝑠ℎ) (√0,078685 + √0,02 × 0,3936)
∑𝐿
𝑉𝑚𝑖𝑛(𝑝𝑠𝑡𝑑) = = = 0,00113
(𝐶0 − 𝑎) 100

13
14

Anda mungkin juga menyukai