Anda di halaman 1dari 3

Nama : Roza Yulita

Nim : 1811210119
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Semester : 4
Kelas : 4 D

Bentuk Objektif
Jika skor butir soal diskontinum (misalnya soal bentuk objektif dengan
skor butir soal 0 atau 1) maka kita menggunakan koefesien korelasi
biserial dan rumus yang digunakan untuk menghitung koefesien korelasi
biserial antara skor butir soal dengan skor total tes adalah:
Keterangan:
rbis(i) = koefesien korelasi beserial antara skor butir soal nomor i
dengan skor total
X1 = rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal
nomor i
Xt = rata-rata skor total semua responden
st = standar deviasi skor total semua responden
pi = proporsi jawaban yang benar untuk butir soal nomor i
qi = proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor i
Contoh hasil uji coba adalah sebagai berikut:

Nomor Butir
Jumlah Jumla
Pertanyaan
Sampel h
1 2 3 4 5 6 7
1 1 1 1 1 1 0 0 4
2 1 1 0 1 1 1 0 5
3 0 1 1 1 0 0 0 3
4 1 1 0 0 0 0 0 2
5 0 1 0 0 0 0 0 1
6 1 1 1 1 1 1 1 7
7 1 1 1 1 1 1 0 6
8 0 0 0 0 0 0 0 0
9 1 1 0 0 1 0 0 3
10 1 1 1 1 1 0 0 5
11 1 1 1 1 1 0 0 4
12 0 1 1 1 0 0 0 3
13 1 1 0 0 0 0 0 2
14 1 0 0 1 0 0 0 2
15 1 1 1 1 0 0 0 4
Jumlah 11 13 8 10 7 3 1 51
Xt = 5,10
St = 223
Nomor
r-butir r-tabel Status
Butir
Valid
1 0,70 0,514
Tidak valid
2 0,57 0,514
Valid
3 0,66 0,514
Valid
4 0,81 0,514
Valid
5 0,76 0,514
Valid
6 0,75 0,63
Tidak valid
7 0,54 0,63

Ternyata dari tujuh butir soal tes ada 5 butir yang valid dan dua butir
tidak valid. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan untuk
menghitung koefesien antara skor butir dengan skor total baru (5 butir),
sebagai berikut:
Data hasil uji coba adalah sebagai berikut:
Nomor Butir
Jumlah Jumla
Pertanyaan
sampel (N) h
1 3 4 5 6
1 1 1 1 0 0 3
2 1 0 1 1 1 4
3 0 1 1 0 0 2
4 1 0 0 0 0 1
5 0 0 0 0 0 0
6 1 1 1 1 1 5
7 1 1 1 1 1 5
8 0 0 0 0 0 0
9 1 0 0 1 0 2
10 1 1 1 1 0 4
11 1 1 1 0 0 3
12 1 1 0 0 0 2
13 1 1 0 0 0 2
14 1 0 0 1 0 2
15 1 1 1 1 0 4
Jumlah 12 9 8 7 3 39

Xt = 3,90
St = 137
Untuk n = 15 dengan alpha sebesar 0,05 didapat nilai table r = 0,514.
Karena niai koefesien korelasi biserial antara skor butir dengan skor total
untuk semua butir lebih besar dari 0,514, maka semua butir mempunyai
korelasi biserial yang signifikan dengan skor total tes. Dengan demikian
maka semua butir tes (5 butir) dianggap valid atau dapat digunakan
untuk mengukur hasil belajar.
Uji Reliabilitas
Selanjutnya akan dihitung koefesien reliabilitas dengan menggunakan
rumus KR-20, sebagai berikut:
Keterangan:
rii = koefesien reliabilitas tes
k = cacah butir
piqi = varian skor butir
pi = proporsi jawaban yang benar untuk butir nomor i
qi = proporsi jawaban yang salah untuk butir nomor i
= varian skor total
Koefesien reliabitas dari contoh diatas adalah:
Pertama-tama dihitung varian butir (piqi) sebagai berikut:

Nomor
pi qi piqi
butir
1 0,7 0,3 0,21
3 0,5 0,5 0,25
4 0,6 0,4 0,24
5 0,5 0,5 0,25
6 0,3 0,7 0,21
Jumlah 1,16
= 1,16
St = 3,24
Jadi koefesien reliabilitas tes (dengan 5 butir) pada contoh diatas adalah
0,80.

Anda mungkin juga menyukai